HIDAYAH
BAB II ..................................................................................................................................6
BAB IV ..............................................................................................................................18
BAB V ...............................................................................................................................22
1
YAYASAN DUA SEPTEMBER BOYOLALI
RUMAH SAKIT UMUM
HIDAYAH
KRAGILAN-MOJOSONGO-BOYOLALI
Telp. (0276) 324614Fax (0276) 325220 Email : rshidayahhospital@gmail. com
https://www.rshidayahboyolali.commail.com
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH BOYOLALI
Nomor : 069 /SK/DIR.RSHB/I/2021
TENTANG
2
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH
BOYOLALI TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN
PELAYANAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM
HIDAYAH BOYOLALI ;
Ditetapkan di : Boyolali
Pada Tanggal : 22 Januari 2021
Direktur,
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia.
Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai pemberi
pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam memberikan pelayanan
yang mutakhir kepada konsumen yang berdasarkan standar profesionalisme, sehingga
diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya peningkatan
kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan yang
berdasarkan standar tertulis.
Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu di tingkatkan dan dikembangkan secara
berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan , pengobatan, perawatan ,
ke pasien baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak menular.
Standar yang dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran kualitatif
yang tepat seperti yang tercantum dalam standar pelaksanaannya Standar selalu berhubungan
dengan mutu karena standar menentukan mutu. Standar dibuat untuk mengarahkan cara
pelayanan yang akan diberikan serta hasil yang ingin dicapai.
4
digunakan terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri, inspeksi dan
akreditasi.
B. Tujuan
1. Memberikan Pelayanan kepada pasien rawat inap sesuai dengan standar asuhan
keperawatan yang tepat.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien serta mempunyai keinginan
yang terus menerus untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan dalam
memberikan pelayanan
3. Memberikan Asuhan keperawatan kepada pasien untuk kesembuhan yang optimal
sehingga dapat memuaskan pasien
4. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah, sopan, dan hangat sehingga
memberikan kesan yang positif
5. Memberikan pelayanan Informasi kesehatan dengan tepat pada pasien dan keluarga,
sehingga dapat memenuhi hak pasien dan keluarga
C. Ruang Lingkup
Pengertian unit kerja
Untuk tiap-tiap rumah sakit akan mempunyai ruang perawatan dengan nama sendiri –
sendiri sesuai dengan tingkat pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh pihak rumah sakit
kepada pasiennya.
Standar Unit Kerja Rawat Inap di rumah sakit meliputi Ruang rawat pasien, ruang
perawat, ruang tindakan, ruang daministrasi, ruang loker, ruang linen kotor, ruang linen
bersih, spoolhoek, kamar mandi/toilet. Adapun kondisi unit rawat inap di RSU HIDAYAH
BOYOLALI terdiri dari .
Ruang Pasien rawat inap .
Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperwatan dan pengobatan secara
berkesinambungan lebih dari 24 jam.
Ruang Administrasi
Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan pasien di ruang
rawat inap. Ruangan ini menjadi satu dengan nurse station di ruang rawat inap bagian depan
lantai 2 ruangan ini dilengkapi meja kursi, lemari berkas/ arsip. Telepon. dan komputer
Kegiatan di ruangan ini meliputi : Tempat serah terima pasien baru dan pulang,
5
penandatanganan surat pernyataan keluarga pasien ( apabila diperlukan persetujuan
pengobatan, tindakan perawatan ataupun tindakan bedah ).
Ruang Linen bersih
Ruang untuk menyimpan bahan – bahan linen bersih yang akan di gunakan di ruang rawat ,
dan linen bersih tersebut di tempatkan di dalam lemari yang ada di nurse station.
Ruang linen kotor
Ruang untuk menyimpan bahan – bahan linen kotor yang telah di gunakan di ruang rawat
inap sebelum di bawa ke ruang cuci ( laundri ) di lengkapi wadah seperti ember untuk linen
yang kotor.
Spoolhoek.
Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan.
Pada ruangan spoolhoek harus di sediakan kran air bersih untuk tempat mencuci tangan atau
tempat cairan.
Kamar mandi / toilet
Fasilitas diatur kebutuhan dan harus dijaga kebersihannya karena dengan kamar mandi/toilet
yang bersih.
D. Batasan Operasional
Memberikan pelayanan rawat inap pada pasien dewasa, anak, geatri, umum , yang meliputi :
1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis dan sub spesialis
2. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan
3. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis dan atau dokter sub spesialis
4. Pemeriksaan penunjang diagnostik
5. Tindakan medis yang bersifat diagnostik, terapeutik dan operatif
6. Pemberian obat- obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan
intruksi dokter spesialis dan sub spesialis
7. Pelayanan tranfusi darah
8. Pemberian surat rujukan
9. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen.
6
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Tenaga
7
1. Penetapan jam kerja
Hari kerja Rumah Sakit adalah 6 ( enam ) hari kerja dalam seminggu dan jam kerja
standar Rumah Sakit adalah 37,5 jam dalam satu minggu. Rumah Sakit RSU HIDAYAH
BOYOLALI merupakan rumah sakit yang beroperasional selama 24 jam sehari untuk
melayani masyarakat umum dan bpjs disesuaikan dengan jam kerja Rumah Sakit
Bagi karyawan yang bekerja secara shift, maka waktu kerja akan diatur secara mandiri
oleh unit kerja yang bersangkutan dan tetap mengacu pada jam kerja standar yaitu
selama 37,5 jam dalam satu minggu dengan 6 hari kerja. Untuk karyawan yang berkerja
melebihi jam kerja standar maka kelebihan tersebut akan diperhitungkan dalam kebijakan
lembur Rumah Sakit.
a. Karyawan shift
Senin- Minggu
o Shift I : 07.00-14.00 WIB
o Shift II : 14.00-21.00 WIB
o Shift III : 21.00-07.00 WIB
b. Karyawan non shift
Senin-Kamis : 07.00-14.00 WIB
Jumat : 07.00-11.00 WIB
Sabtu : 07.00-12.30 WIB
8
2. Kuantitas SDM
Pengaturan tenaga kerja di unit Rawat Inap RSU HIDAYAH BOYOLALI berdasarkan
shift. Tenaga kerja di unit Rawat Inap saat ini berjumlah yang memegang tanggung jawab
sebagai :
1) Kepala instalasi : Senin, selasa, kamis, jumat dimulai pukul 14.00 – 17.00
: Rabu dimulai pukul 13.00
2) Kepala Ruangan : Senin s.d Sabtu dimulai pukul 09.00 – 16.00
3) Perawat Katim : Senin s.d minggu secara bergantian , jam kerja sesuai dengan
Shif yang sudah dijadwalkan pagi sore dan malam
4) Perawat pelaksana : Senin s.d minggu secara bergantian , jam kerja sesuai dengan
Shif yang sudah dijadwalkan pagi sore dan malam
9
BAB III
STANDAR FASILITAS
1. Bangunan
A. Lokasi
Bangunan rawat inap terletak pada lokasi yang tenang , aman, dan nyaman serta
memiliki aksesibilitas atau pencapaian dari sarana penunjang rawat inap. Lokasi rawat
inap RSU Hidayah Boyolali terletak di lantai 1 dan 2 yang terdiri dari ruang rawat
inap VIP, kelas 1,2 dan 3. Penyakit dalam, bedah, anak-anak, Obsgyn dan isolasi.
10
e. Pelaporan adanya kejadian pasien resiko jatuh / jatuh yang berakibat kecacatan/
kematian
f. Pelaporan dan pencatatan kematian pasien 48 jam setelah masuk rawat inap
g. Pelaporan pasien TBC di rawat inap yang di tangani dengan strategi DOTS
h. Pelaporan angka kejadian infeksi nosokomial di rawat inap
11
26. Laken Ada
27. Tempat tidur pasien Ada
28. Pispot Ada
29. Buli – buli Ada
30. Baskom Mandi Ada
31. Box amprah darah Ada
32. Box Infus Ada
33. Kursi Roda Ada
34. Lampu UV Ada
35. Tangga pasien Ada
12
19. Wastafel Ada
20. Tool Box Ada
21. Peralatan tulis Ada
22. Jam dinding Ada
23. Vas Bunga \tidak adaAda
24. Pigura Ada
25. Kotak Kunci Ada
26. Tempat Sampah Ada
27. Spil kit Ada
13
Berikut ini adalah contoh keterangan salah satu fasilitas ruangan rawat inap RSU Hidayah
Boyolali diruang kelas satu, dua, tiga, VIP dan VVIP
14
Bantal 2
Kursi tunggu kayu 2
3. Ruang Bima 3 Tempat tidur
Bed set meliputi kasur loker
px meja makan
Kipas angin
Ting infus 1 kamar rawat
sketsel
wastavel
Gayung
Ember
Oksigen central
15
5. R. VVIP 1 Tempat tidur ,
AC Sharp, 1 Kamar Rawat
TV panasonik,
Bed set meliputi kasur loker
px meja makan,
Ting infus,
Tirai penyekat pasien
wastavel
Gayung
Ember
Oksigen central
16
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
17
1. Pelaporan pemasangan tindakan invasive
2. Pelaporan monitoring mutu keperawatan
a. Pelaporan mutu pasien safety rawat inap
b. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan
Kegiatan asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien ditulis pada
catatan keperawatan yang sudah tersedia setiap harinya
Monitoring tindakan invasive di lakukan setiap setelah tindakan yang di
lakukan. Dan di dokumentasikan.
Monitoring mutu keperawatan dan pasien safety di monitoring dan di catat
1x24 jam dan pelaporan di laporkan kepada bagian Kasie Mutu
Keperawatan di akhir bulan.
Informasi pasien tertulis di dalam catatan keperawatan pasien
Setiap shift jaga melakukan pelaporan dan serah terima pasien
b. Tujuan
Agar alat – alat dan obat – obatan emergency stok yang ada di ruang rawat
inap
mencegah kesalahan dalam pemberian obat,dengan cara 10 benar
Tetap terjaga dalam segi kualitas dan kuantitas
Memudahkan di dalam penggunaan dan pengawasannya
Jenis obat stok, yang akan dipakai dan alat kesehatan yang akan diminta di
tulis pada resep oleh dokter ruangan, dan jika selain obat di tulis oleh perawat
pada form alkes
18
Resep dan form alkes yang sudah di isi dengan lengkap diserahkan ke bagian
farmasi
Bila alat kesehatan ( alkes ) dan obat – obatan yang diminta sudah tersedia
akan diserah terimakan ke ruang ruang inap, lembar putih untuk farmasi dan
yang merah di status pasien.
d. Prosedur pengganti alat kesehatan dan obat yang telah di gunakan
Alat kesehatan yang sudah digunakan oleh pasien ditulis pada resep rangkap 2
putih dan biru
Obat – obatan yang sudah digunakan ditulis pada resep dan di buat resep oleh
dokter, jika alkes di tulis oleh perawat pada form alkes
Resep yang telah diisi dengan lengkap oleh perawat, diserahkan ke bagian
farmasi dengan menggunakan buku expedisi
Bila alat kesehatan dan obat yang sudah di siapkan oleh bagian farmasi, di
serahkan ke perawat rawat inap
19
Grade kuning : intervensi komprehensif /analisa akar masalah/RCA oleh tim
KP di RS, waktu maksimal 45 hari
Grade merah : investigasi komprehensif / analisis akar masalah/RCA oloeh
tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari
6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporkan hasil investigasi dan
lapor insiden dilaporkan ke tim KP di RS
7. Tim KP di RS akan menganalisa kembali hasil investasi dan laporan inseden untuk
menentukan aapakah perlu investigasi lanjutan ( RCA) dengan melakukan
regdrading
8. Untuk grade kuning / merah, tim KP di RS akan melakukan analisa akar masalah /
root cause analysis( RCA)
9. Setelah melakukan RCA, tim KP di RS akan membuat laporan dan recomendasi
untuk perbaikan serta “pembelajaran” berupa petunjuk/ “safety alert” untuk
mencegah kejadian berulang
10. Hasil RCA, recomendasi danrencana kerja dilaporkan kepada direksi
11. Rekomendasi untuk “ perbaikan dan pembelajaran “ diberikan umpan balik kepada
nit terkait
12. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian disatuan kerjanya masing-masing
13. Monitoring dan perbaikan oleh tim KP di RS
20
Penagnggung jawab pasien menandatangani formulir inform consent pemeriksaan
radiologi dan laboratorium
Perawat ruang rawat inap menginformasikan tentang pemeriksaan laboratorium
dan radiologi kepada bagian terkait
Perawat rawat inap melengkapi form pemeriksaan dan menyerahkan kepada
petugas radiologi dan laboratorium
Pasien di tindak lanjuti sesuai dengan jenis tindaka
BAB V
DirekturRS.Bhakti
Direktur Rumah Sakit
Rahayu
PerawatDAFTAR
pelaksanaISI Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana
21
BAB VI
PENUTUP
Petunjuk Teknis pelayanan di Rawat Inap ini di susun dalam rangka memberikan
Acuan bagi di RSU HIDAYAH BOYOLALI dalam menyelenggarakan pelayanan yang
bermutu, aman, efekrtif dan efesien dengan mengutamakan keselamatan pasien.
Buku ini mempunyai peranan yang penting sebagai pedoman, sehingga bermutu
pelayanan yang di berikan kepada pasien terus meningkat.
Penyusunan Buku Pedoman Rawat Inap ini Adalah Suatu langkah awal kesuatu
proses yang panjang, sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagi pihak
dalam penerapannya untuk mencapai tujuan.
22
23