HIDAYAH
KRAGILAN-MOJOSONGO-BOYOLALI
Telp. (0276) 324614 Fax (0276) 325220 Email : rshidayahhospital@gmail. Com
https://www.rshidayahboyolali.com
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM HIDAYAH BOYOLALI
NOMOR: /SK/DIR.RSHB/I/2019
Ditetapkan di : Boyolali
Pada Tanggal : 17-01-2019
Direktur,
Puji syukur kami panjatkan hanya pada Allah SWT yang telah memberikan
keragaman pikiran dan anugrah yang berbeda untuk masing-masing makhluk-Nya sehingga
kita dapat hidup bersama, saling melengkapi dan saling mengisi
Mendukung terlaksananya pelayanan yang bermutu dan terjaminnya keselamatan
pasien di Rumah Sakit Umum Hidayah Boyolali, maka kami berupaya menyusun “Pedoman
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien”. Pedoman ini disusun agar ada kesamaan
pengertian tentang mutu dan prinsip upaya peningkatan mutu pelayanan di RS.
Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebahagi acuan dalam upaya membuat
laporan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Restu Umum Hidayah
Boyolali, agar dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lingkungan satuan kerja,
masing-masing program ini tentunya jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat diharapkan.
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatna Pasien Rumah Sakit Umum Hidayah
Boyolali ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dan kemauan
untuk melaksanakan pelayanan yang bermutu dengan mengedepankan keselamatan pasien.
Demikian atas segala bantuan dan kerjasamanya kami sampaikan banyak terima
kasih.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................
B. Tujuan Umum Tujuan Khusus..............................................................
C. Tugas Pokok..........................................................................................
D. Keanggotaan..........................................................................................
E. Landasan Hukum...................................................................................
BAB II PENGORGANISASIAN KOMITE
A. Struktur Organisasi................................................................................
B. Uraian Tugas, Tanggung Jawab, Wewenang dan Peran........................
BAB III SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG
A. Sarana Kesekretariatan..........................................................................
B. Pengembangan dan Pendidikan Pelatihan (Diklat)................................
BAB IV KEGIATAN DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Kegiatan Peningkatan Mutu..................................................................
B. Kegiatan Keselamatan Pasien................................................................
BAB V KEBIJAKAN DAN PROSEDUR..........................................................................
BAB VI MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN
A. Monitoring.............................................................................................
B. Evaluasi.................................................................................................
C. Pelaporan...............................................................................................
BAB VII PENUTUP...........................................................................................................
LAMPIRAN :
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
HIDAYAH BOYOLALI
NOMOR : /SK/DIR.RSHB/I/2019
TANGGAL : JANUARI 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peningkatan mutu pelayanan merupakan prioritas utama di semua rumah sakit.
Upaya tersebut dilaksanakan melalui pembangunan sarana prasarana, pengadaan
peralatan dan ketenagaan serta perangkat lunak lainnya, sejalan dengan pembangunan
rumah sakit umumnya.
Meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat maka
sistem nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat mulai
cenderung menuntut pelayanan kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan
masyarakat akan mutu pelayanantadi maka fungsi pelayanan kesehatan termasuk
pelayanan dalam rumah sakit sehingga seharusnya secara berkesinambungan melalui
tahapan PDSA (plan, do, study, act) dan perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih
efektif dan efisien serta memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga dan masyarakat.
Rumah Sakit Umum Hidayah Boyolali terdapat ratusan macam obat, beragam
tes dan prosedur, banyak alat dan tekhnologinya, bermacam jenis tenaga profesi dan
non profesi yang siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus.
Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik
dapat menyebabkan terjadinya KTD.
Agar upaya peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di rumah
sakit dapat berjalan sinergis serta menghasilkan seperti yang diharapkan maka dirasa
perlu disusun pedoman kerja untuk mendukung program upaya peningkatan mutu dan
keselamatan, sehingga buku pedoman ini diharapkan dapat sebagai acuan bagi Rumah
Sakit Umum Hidayah Boyolali.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien Rumah Sakit Umum Hidayah Boyolali secara efektif dan
efisien agar tercapainya derajat kesehatan yang optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan yang jelas bagi manajemen dan stake holder Rumah Sakit
Restu Ibu didalam mengambil keputusan terhadap peningkatan mutu dan
keselamatan pasien;
b. Terciptanya budaya peningkatan mutu dan keselamatanpasien di RS;
c. Terlaksananya program keselamatan pasien secara sistematis dan terarah;
d. Pemberian pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan
yang dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan kebutuhan
pasien;
e. Meningkatkan mutu pelayanan klinis dan manajemen di seluruh unit rumah
sakit secara berkesinambungan.
C. Tugas Pokok
Tugas pokok Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien adalah sebagai
berikut :
1. Sebagai motor penggerak penyusunan program PMKP rumah sakit;
2. Melakukan monitoring dan memandu penerapan program PMKP di unit kerja;
3. Membantu dan melakukan koordinasi dengan pimpinan unit pelayanan dalam
memilih prioritas perbaikan, pengukuran mutu/ indikator mutu, dan
menindaklanjuti hasil capaian indikator;
4. Melakukan koordinasi dan pengorganisasian pemilihan prioritas program di
tingkat unit kerja serta menggabungkan menjadi prioritas rumah sakit secara
keseluruhan. Prioritas program rumah sakit ini harus terkoordinasi dengan baik
dalam pelaksanaannya;
5. Menentukan profil indikator mutu, metode analisis, dan validasi data dari data
indikator mutu yang dikumpulkan dari seluruh unit kerja rumah sakit;
6. Menyusun formulir untuk mengumpulkan data, menentukan jenis data, serta
bagaimana alur data dan pelaporan dilaksanakan;
7. Menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak terkait serta menyampaikan
masalah terkait pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien;
8. Terlibat secara penuh dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan PMKP;
9. Bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan masalah-masalah mutu secara
rutin kepada semua staf;
10. Menyusun regulasi terkait dengan pengawasan dan penerapan program PMKP;
11. Menangani insiden keselamatan pasien yang meliputi pelaporan, verifikasi,
investigasi, dan analisis penyebab insiden keselamatan pasien;
12. Mengkoordinasikan penyusunan program manajemen risiko rumah sakit.
D. Keanggotaan
Keanggotan dalam struktur Komite PMKP terdiri dari Ketua komite, Sekretaris
komite, Sub komite mutu, Sub komite keselamatan pasien, anggota dan PIC di tiap-
tiap unit baik di unit pelayanan dan di unit kerja.
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
4. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien;
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438/Menkes/PER/IX2010 tentang
Standar Pelayanan Kedokteran;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/PER/IV/2011 tentang
Penyelenggaraan Komite Medis;
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 012 tahun 2012 tentang Akreditasi;
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 290/Menkes/PER/III/2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran;
11. KMK No. 251/Menkes/SK/VII/2012 tentang Komite Keselamatan Pasien RS.
BAB II
PENGORGANISASIAN KOMITE
Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RSU Hidayah Boyolali dikelola
oleh Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) yang berada langsung di
bawah Direktur. Komite PMKP RSU Hidayah Boyolali bertugas dalam mengkoordinir
seluruh program kegiatan peningkatan mutu pelayanan rumah sakit melalui upaya
peningkatan mutu pelayanan RSU Hidayah Boyolali. Komite PMKP juga berkoordinasi
dengan komite lainnya seperti Komite PPI serta seluruh unit pelayanan dan unit kerja di RSU
Hidayah Boyolali.
A. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Direktur
PIC Data
B. Uraian Tugas
1. Ketua Komite PMKP
a. Pengertian Jabatan
Seorang professional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat memimpin
dalam menjalankan pelaksanaan program PMKP.
b. Pesyaratan Jabatan
1) Pendidikan formal minimal S1 kedokteran / S1 Keperawatan;
2) Pendidikan non formal memiliki sertifikat pelatihan PMKP eksternal;
3) Memiliki kemampuan memimpin dan berkoordinasi;
4) Memiliki ketertarikan dalam hal peningkatan mutu rumah sakit;
c. Uraian Tugas
1) Menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi kebijakan peningkatan mutu;
2) Menyusun, melaksanakan dan mngevaluasi pedoman peningkatan mutu;
3) Menyusun program kerja peningkatan mutu rumah sakit;
4) Menyusun dan mengevaluasi panduan manajemen data mutu;
5) Memimpin pertemuan berkala;
6) Menerima dan melakukan resume laporan mutu unit kerja;
7) Melakukan kordinasi dengan komite dan bagian terkait dalam hal
melakukan analisa perbaikan mutu rumah sakit dalam rangka baru;
8) Memberikan laporan program kerja peningkatan mutu kepada direktur
secara berkala;
9) Memberikan feedback pencapaian program mutu kepada unit-unit kerja
maupun komite.
d. Tanggung Jawab
1) Ketua komite PMKP bertanggung jawab kepada Direktur RS;
2) Secara administrative dan fungsional bertanggung jawab seluruhnya
terhadap pelaksanaan program PMKP di RSU Hidayah Boyolali.
e. Wewenang
1) Menyusun pedoman peningkatan mutu dan keselamatan pasien RS;
2) Menyusun panduan manajemen data;
3) Menyusun program peningkatan mutu;
4) Memberikan penilaian kinerja anggota Komite PMKP.
f. Hasil Kerja
1) Kebijakan peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit;
2) Pedoman peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit;
3) Program kerja;
4) Daftar indikator mutu prioritas rumah sakit;
5) Daftar indikator mutu unit;
6) Kamus indikator mutu (profil indikator);
7) Laporan program PMKP;
8) Strategi perbaikan.
2. Sekretaris Komite PMKP
a. Pengertian Jabatan
Seorang yang diberi tugas oleh Ketua Komite PMKP untuk dapat
menjalankan pelaksanaan program PMKP.
b. Persyaratan Jabatan
1) Pendidikan formal minimal S1 Keperawatan non shift;
2) Pendidikan non formal memiliki sertifikat pelatihan PMKP
eksternal/internal;
3) Memiliki kemampuan mengoperasikan computer;
4) Memiliki ketertarikan dalam hal peningkatan mutu rumah sakit
c. Uraian Tugas
1) Notulen rapat komite peningkatan mutu dan kese4lamatan pasien rumah
sakit;
2) Melakukan penyusunan resume laporan mutu unit kerja yang diterima dari
setiap unit kerja;
3) Melakukan penyusunan laporan mutu dan keselamatan pasien rumah
sakit;
4) Membantu ketua komite mutu dalam menyusun dokumen strategi
perbaikan.
d. Tanggung Jawab
Sekretaris komite PMKP secara administrative bertanggung jawab kepada
ketua komite PMKP
e. Wewenang
Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
f. Hasil kerja
1) Notulen rapat komite PMKP;
2) Resume laporan komite PMKP;
3) Strategi perbaikan.
3. Tim Peningkatan Mutu
a. Menyusun kebijakan dan strategi manajemen mutu;
b. Menyususn program indicator mutu;
c. Melakukan koordinasi dengan unit terkait dalam penyusunan program
penjamin mutu lainnya;
d. Melakukan koordinasi dengan SPI dalam penyusunan tools audit mutu
internal;
e. Memantau pelaksanaan seluruh program penjamin mutu;
f. Mengevaluasi pelaksanaan seluruh program penjaminan mutu;
g. Menyusun laporan hasil pencapaian indicator;
h. Mensosialisasikan hasil pencapaian program penjamin mutu;
i. Memfasilitasi tindak lanjut hasil rekomendasi;
j. Menyusun jadwal besar kegiatan akreditasi nasional;
k. Melakukan koordinasi terkait penyusunan rencana kegiatan akreditasi
nasional;
l. Memfasilitasi rapat atau pertemuan terkait pelaksanaan akreditasi nasional;
m. Memfasilitasi pembimbingan internal dan eksternal terkait pelaksanaan
akreditasi;
n. Melakukan koordinasi dengan tim patient safety dan unit terkait dalam
pembuatan RCA dan FMEA;
o. Melakukan koordinasi dengan tim patient safety dan unit terkait dengan
pembimbingan quality dan patient safety;
p. Memfasilitasi kegiatan terkait penyelenggaraan pengembangan inovasi
dengan gugus kendali mutu;
q. Memfasilitasi rapat dan atau pertemuan koordinasi bulanan dengan direksi
dan unit terkait;
r. Melakukan koordinasi kepada bagian / bidang / komite / unit terkait terhadap
implementasi standar pelayanan yang berfokus kepada pasien dan
manajemen;
s. Menghadiri rapat, pertemuan, workshop dan atau seminar terkait
pengembangan mutu klinik baik internal maupun eksternal.
4. Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit
a. Membuat kebijakan 6 sasaran keselamatan pasien;
b. Bertanggung jawab kepad Direktur Rumah sakit terhadap pelaksanaan
kegiatan keselamatan pasien rumah sakit;
c. Menyusun kebijakan terkait dengan program keselamatan pasien rumah
sakit;
d. Membuat program kerja keselamatan pasien rumah sakit;
e. Mengkoordinasikan kegiatan Sekretariat;
f. Merencanakan pelatihan anggota Komite KPRS;
g. Melakukan koordinasi dengan unit lain untuk melaksanakan program KPRS;
h. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan seluruh anggota
KPRS;
i. Memberikan rekomendasi pemecahan masalah keselamatan pasien kepada
irektur Rumah Sakit untuk di tindak lanjuti;
j. Menerima dan menganalisa kembali setiap kejadian atau insiden yang
dilaporkan;
k. Mengajukan solusi pencegahan masalah yang diajukan kepada Ketua Komite
KPRS;
l. Melakukan monitoring dan evaluasi ke unit – unit terhadap pelaksanaan
program keselamatan pasien terkait dengan investigasi;
m. Membuat laporan berkala dan laporan khusus tentang kegiatan bidang
investigasi;
n. Melaksanakan 6 sasaran Keselamatan Pasien;
o. Mensosialisasikan 6 sasaran Keselamatan Pasien di unit masing-masing;
p. Membuat laporan insiden Keselamatan Pasien;
q. Melakukan Investigasi sederhana insiden keselamatan pasien;
r. Mencatat insiden Keselamatan Pasien;
s. Melaporkan semua insiden Keselamatan Pasien yang terjadi ke Komite
KPRS RSU Hidayah Boyolali.
5. PIC Data
a. Pengertian
Seorang yang diberi tugas oleh Ketua Komite dalam mengidentifikasi dan
mengumpulkan data di masing-masing unsur/unit kerja
b. Persyaratan Jabatan
1) Pendidikan non formal memiliki sertifikat PMKP intermal / eksternal;
2) Memiliki ketertarikan dalam hal peningkatan mutu rumah sakit;
3) Merupakan anggota mutu di unit kerja masing-masing.
c. Uraian Tugas
1) Membantu dalam memilih indikator mutu unit di unitnya dan menyusun
profilnya;
2) Mencatat, mengumpulkan, menganalisa data unit dan melaporkan hasil
pengumpulan data ke Komite PMKP;
3) Melakukan pengumpulan data indikator mutu unit baik secara manual
maupun elektronik (SISMADAK);
4) Melakukan pelaporan hasil pengumpulan data indikator unit kerja kepada
sekretaris PMKP;
5) Membantu ka instalasi/kasubag/kasie dalam hal menyusun rekomendasi
tindak lanjut perbaikan mutu unit.
d. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab terhadap pemantauan indikator mutu unit kerja;
2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan
dengan mutu rumah sakit;
3) Brtanggungjawab dalam pengumpulan data baik secara manual ataupun
secara elektronik (SISMADAK).
e. Wewenang
1) Meminta data informasi yang berhubungan dengan mutu;
2) Melakukan kordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan rumah sakit.
BAB III
SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG
A. Sarana Kesekretariatan
Sarana Komite PMKP
1. Kursi 3
2. Meja 3
3. Komputer 2 buah
4. Printer 1 buah
5. AC 1
1 1 1 2
2
2
2. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasen RSU Hidayah Boyolali secara
berkala (paling lama 3 tahun) melakukan evaluasi pedoman, kebijakan dan prosedur
peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang dipergunakan di RSU Hidayah
Boyolali.
1. Setiap unit baik unit kerja ataupun unit pelayanan wajib melaksanakan kegiatan
pemenuhan indikator mutu pelayanan yang sudah ditetapkan sesuai dengan
kebijakan/pedoman/acuan yang digunakan RSU Hidayah Boyolali
2. Indikator tersebut terdiri dari Indikator Mutu Nasional, Indikator Mutu Prioritas
Rumah Sakit (Indikator Area Klinis / Indikator Area Manajemen / Indikator Sasaran
Keselamatan Pasien) dan indikator mutu unit
3. PIC /penanggung jawab mutu di unit mencatat, mengumpulkan dan analisa data unit
secara berkala menggunakan form sensus indikator mutu yang telah disepakati.
4. PIC / penanggung jawab mutu unit setiap 2 minggu akan melaporkan hasil capaian
indikator unitnya kepada Komite PMKP
5. Komite PMKP merekap Indikator Mutu Nasional, Indikator Mutu Prioritas Rumah
Sakit (Indikator Area Klinis / Indikator Area Manajemen / Indikator Sasaran
Keselamatan Pasien) dan indikator mutu unit berdasarkan laporan PIC dalam bentuk
laporan unit.
1. Alur pelaporan capaian indicator mutu dari unit ke komite PMKP setiap 2 minggu,
kemudian setiap bulan Ka instalasi melaporkan hasil analisa dan evaluasi indicator
mutu unit kepada direktur.
2. Seluruh indikator mutu dari komite PMKP ke direktur setiap 3 bulan selambat-
lambatnya tanggal 15 bulan setelahnya. Kemudian direktur akan memberikan
laporan kepada pemilik setiap 3 bulan.
3. Sedangkan hasil rekomendasi dan umpan balik dari direktur akan disampaikan ke
seluruh unit untuk ditindak lanjuti.
Alur pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) dari tim KPRS selambat-
lambatnya tanggal 15 pada bulan berikutnya. Kemudian komite PMKP akan
melaporkan hasil evaluasi dan analisisnya kepada direktur setiap 6 bulan. Kecuali
jika ada kejadian sentinel, maka hasil dari RCA langsung dilaporkan kepada
direktur.
5. Alur laporan hasil evaluasi kinerja karyawan oleh Kasubbag. Kepegawaian setiap 1
tahun kepada direktur, kemudian hasil feedback akan disampaikan oleh direktur
kepada Kasubbag kepegawaian dan komite PMKP
6. Alur laporan hasil evaluasi kontrak dan perjanjian lainnya dilakukan oleh kasubbag
umum kepada direktur setipa 3 bulan dengan memberikan tembusan kepada komite
PMKP. Sedangkan hasil feedback disampaikan oleh direktur ke unit yang
bersangkutan.
7. Alur laporan surveillance PPI dilakukan oleh komite PPI setiap…..kepada direktur
dengan memberikan tembusan kepada komite PMKP. Hasil rekomendasi dan
feedback akan disampaikan direktur ke komite PPI untuk ditindak lanjuti.
8. Alur laporan indicator PPRA dilakukan oleh komite PPRA setiap …… bulan kepada
direktur dengan memberikan tembusan kepada komite PMKP. Hasil rekomendasi
dan feedback akan disampaikan direktur ke komite PPRA untuk ditindak lanjuti.
BAB VII
PENUTUP
Diharapkan pedoman ini dapat meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
di RSU Hidayah Boyolali.
Ditetapkan di : Boyolali
Pada Tanggal : 17-01-2019
Direktur,
dr. Ida Wulandari, MM
NIK : 013