Anda di halaman 1dari 17

18

PROGRAM KERJA
PELAYANAN STUNTING DAN WASTING

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEDIRMAN


KABUPATEN KEBUMEN
2022
-1-

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN


DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEDIRMAN
Jl. Kebumen Raya - Muktisari Kebumen Telpon : (0287) 3873318
Faxs : (0287) 385274 Email : rsud@kebumenkab.go.id
Website : https://rsuddrsoedirman.kebumenkab.go.id Kode Pos 54351

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
NOMOR 445/015 TAHUN 2022

TENTANG

PROGRAM KERJA PELAYANAN STUNTING DAN WASTING


PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Menimbang : a. bahwa rumah sakit sebagai institusi pemberi


pelayanan kesehatan yang bermutu, akuntabel
,transparan, menjamin keselamatan pasien
(patient safety), diperlukan acuan kerja yang
mengarah pada satu tujuan pelayanan salah
satunya pelayanan pasien stunting wasting yang
sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit Umum
Daerah Dr Soedirman Kebumen
b. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu
menetapkan Peraturan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah dr Soedirman Kebumen tentang
Program Kerja Tim Pelayanan Stunting dan
Wasting Terpadu pada Rumah Sakit Umum
Daerah dr Soedirman Kebumen;
Mengingat : 1. Undang–undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
lingkungan Propinsi Jawa Tengah ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063)
sebagaimana telah diubah, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia
-2-

Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran


Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072)
sebagaimana telah diubah, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6398);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5607);
6. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 307, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5612);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017
tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6041);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Bidang
Perumasahsakitan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 57, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6659);
-3-

9. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang


Percepatan Penurunan Stunting

Memperhatikan : Peraturan Menteri Kesehatan RI No.


29/Menkes/2019 tentang Penanggulangan Masalah
Gizi Bagi Anak Akibat Penyakit

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
KESATU : Program Kerja Pelayanan Stunting dan Wasting Pada
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedirman Kebumen
KEDUA : Program kerja sebagaimana dalam diktum KESATU
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan
ini.
KETIGA : Keputusan Direktur ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan

Ditetapkan di Kebumen
pada tanggal 5 Januari 2022

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN,

WIDODO SUPRIHANTORO
-4-

LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
NOMOR 445/015 TAHUN 20222
TENTANG
PROGRAN KERJA TIM PELAYANAN
STUNTING DAN WASTING PADA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.
SOEDIRMAN KEBUMEN

PROGRAN KERJA TIM PELAYANAN STUNTING DAN WASTING PADA RUMAH


SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

A. PENDAHULUAN

Rumah sakit adalah semua sarana kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat
darurat, tindakan medik yang dilaksanakan selama 24 jam
melalui upaya kesehatan perorangan. Dalam penyelenggaraan
pelayanan rumah sakit, maka rumah sakit harus melakukan
upaya peningkatan mutu pelayanan umum dan pelayanan
medik baik melalui akreditasi, sertifikasi, ataupun proses
peningkatan mutu lainnya.Dalam perkembangannya rumah
sakit telah berubah menjadi institusi yang sangat kompleks
sehingga memerlukan suatu manajemen yang baik. Dengan
mengikuti standar akreditasi rumah sakit di Indonesia maka
diharapkan rumah sakit akan dapat memberikan sebuah
pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik tidak akan
terwujud apabila rumah sakit tidak memperhatikan fasilitas
keamanan untuk pasien ( patient safety ), pengunjung, dan
petugas.
-5-

Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat


diartikan keseluruhan upaya dan kegiatan secara
komprehensif dan integrative yang menyangkut struktur,
proses, outcome secara objektif, sistematik, berlanjut
memantau, menilai mutu, dan kewajaran pelayanan terhadap
pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan
pelayanan pasien, dan memecahkan masalah- masalah yang
terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan di rumah
sakit berdaya guna dan berhasil guna.

Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu


didukung oleh sumber daya yang dimiliki meliputi sumber
daya manusia, sarana prasarana, peralatan medis, dan
anggaran rumah sakit yang memadai. Berdasarkan visi RSUD
dr. Soedirman Kebumen yaitu ‘’menjadi rumah sakit modern,
profesional, pusat rujukan kegawatan medis dan spesialistik,
maka diperlukan suatu program kerja untuk meningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit

B. LATAR BELAKANG

RSUD Dr. SOEDIRMAN Kebumen merupakan tempat


layanan umum yang di dalamnya terdapat aktifitas yang
melibatkan pelanggan (pasien), pengunjung, pedagang,
karyawan rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit.
Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu diupayakan
penyediaan fasilitas layanan kesehatan yang aman bagi orang
yang ada di dalam rumah sakit maupun masyarakat
sekitarnya.

Dalam Undang-Undang No. 44 tahun 2009: Tentang


Rumah Sakit; pasal 40 ayat 1 “Dalam upaya peningkatan
mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi
secara berkala minimal 3 tahun sekali. Dalam proses
akreditasi perlu dokumen yang terdiri dari regulasi dan bukti
pelaksanaan kegiatan. Regulasi itu sendiri rencana jangka
panjang dan rencana jangka pendek. Maka untuk memenuhi
-6-

syarat akreditasi Rumah Sakit setiap unit harus mempunyai


program kerja tahunan yang dapat di gunakan untuk
memandu dalam bekerja agar terarah dalam mencapai tujuan
yaitu meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan


perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis
dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang
atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Sedangkan wasting adalah gangguan pertumbuhan
yang ditandai dengan berat badan dibawah standar
yaitu < -2 SD

Di Indonesia, sekitar 37% (hampir 9 Juta) anak balita


mengalami stunting (Riset Kesehatan Dasar/ Riskesdas 2013)
dan di seluruh dunia, Indonesia adalah negara dengan
prevalensi stunting kelima terbesar. Balita/Baduta (Bayi
dibawah usia Dua Tahun) yang mengalami stunting akan
memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadikan
anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan di masa
depan dapat beresiko pada menurunnya tingkat produktivitas.
Pada akhirnya secara luas stunting akan dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan
memperlebar ketimpangan.

Permasalahan stunting dan wasting pada usia dini


terutama pada periode 1000 HPK, akan berdampak pada
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Stunting
menyebabkan organ tubuh tidak tumbuh dan berkembang
secara optimal. Balita stunting berkontribusi terhadap 1,5
juta (15%) kematian anak balita di dunia dan menyebabkan
55 juta Disability-Adjusted Life Years (DALYs) yaitu hilangnya
masa hidup sehat setiap tahun. Dalam jangka pendek,
stunting menyebabkan gagal tumbuh, hambatan
perkembangan kognitif dan motorik, dan tidak optimalnya
ukuran fisik tubuh serta gangguan metabolisme. Dalam
-7-

jangka panjang, stunting menyebabkan menurunnya


kapasitas intelektual. Gangguan struktur dan fungsi saraf dan
sel-sel otak yang bersifat permanen dan menyebabkan
penurunan kemampuan menyerap pelajaran di usia sekolah
yang akan berpengaruh pada produktivitasnya saat dewasa.
Selain itu, kekurangan gizi juga menyebabkan gangguan
pertumbuhan (pendek dan atau kurus) dan meningkatkan
risiko penyakit tidak menular seperti diabetes melitus,
hipertensi, jantung kroner, dan stroke

Upaya penurunan prevalensi stunting dilaksanakan di


Rumah sakit dengan Intervensi Gizi Spesifik. Ini merupakan
intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK) dan berkontribusi pada 30%
penurunan stunting. Intervensi ini juga bersifat jangka
pendek dimana hasilnya dapat dicatat dalam waktu relatif
pendek. Intervensi Gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil
yang beresiko malnutrisi dengan memberikan makanan
tambahan (PMT). Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran Ibu
Menyusui dan Anak Usia 0-6 Bulan dengan stunting.
Intervensi ini dilakukan melalui beberapa kegiatan yang
mendorong inisiasi menyusui dini/IMD terutama melalui
pemberian ASI jolong/colostrum serta mendorong pemberian
ASI Eksklusif. Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran Ibu
Menyusui dan Anak Usia 7-23 bulan dengan stunting.
Intervensi ini meliputi kegiatan memberikan edukasi kepada
ibu tentang pemberian ASI hingga anak/bayi berusia 23
bulan, dan setelah usia bayi 6 bulan didampingi oleh
pemberian MP-ASI.

Mewujudkan pelayanan stunting terpadu di rumah sakit


memerlukan adanya program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien stunting di rumah sakit. Hal ini
dipersyaratkan baik oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Stunting di Rumah Sakit yang kemudian juga diacu
-8-

oleh Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) yang


disusun oleh KARS tahun 2018 pada Bab Program Nasional.

C. TUJUAN

1. Tujuan umum :

Terselenggaranya pelayanan balita stunting dan wasting


di RSUD Dr Soedirman Kebumen

2. Tujuan Khusus :

a. Melakukan screening untuk menentukan diagnosis pasien


stunting dan wasting di RSUD Dr Soedirman Kebumen
b. Memberikan tatalaksana stunting dan wasting melalui
intervensi spesifik terhadap pasien stunting dan wasting
di RSUD Dr Soedirman Kebumen
c. Membangun dan memperkuat jejaring dalam rangka
penurunan stunting dan wasting

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Program kerja Tim Stunting dan wasting di RSUD Dr


Soedirman Kebumen, meliputi:

1. Pembentukan tim stunting dan wasting di Rumah Sakit


dr.Soedirman Kebumen.
a. Penyusunan regulasi
b. Penyusunan program kerja dan pelaksanaan
c. Sosialisasi Program kerja

2. Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf,


pasien dan keluarga tentang masalah stunting dan wasting

a. Sosialisasi mengenai stunting dan wasting di RSUD dr


Soedirman Kebumen kepada semua unit terkait.

b. Melakukan edukasi pada keluarga pasien balita stunting


dan wasting

c. Promosi Kesehatan di poli anak dan bangsal Anak


-9-

d. Promosi Kesehatan di poli obgyn dan bangsal Persalinan

e. Persiapan SDM dengan mengirim pelatihan / workshop /


seminar/ inhouse training tentang Pelatihan Stunting
dan Wasting

3. Peningkatan efektifitas intervensi spesifik yang terdiri atas


program 1000 HPK, Suplementasi Tablet Besi Folat pada ibu
hamil, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil,
Promosi dan konseling IMD dan ASI ekslusif, Pemberian
Makanan Bayi dan Anak (PMBA), Pemberian Imunisasi,
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita Gizi Kurang

4. Peningkatan Survailans Stunting dan Wasting dengan


melakukan screening stunting dan wasting untuk
mengidentifikasi dan mendiagnosa kasus stunting dan
wasting untuk dapat dilakukan penatalaksanaan lebih lanjut

5. Membangun kerjasama dan jejaring dengan fasilitas


Kesehatan yang berkaitan

E. SASARAN

Sasaran kegiatan program penurunan stunting


dan wasting RSUD Dr Soedirman Kebumen, meliputi:

1. Seluruh Tim Stunting dan Wasting RSUD Dr Soedirman


Kebumen

2. Seluruh pihak manajemen yang terkait RSUD Dr Soedirman


Kebumen
3. Seluruh pelaksana pelayanan kesehatan yang terkait
Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi
Farmasi, Instalasi Gizi, Instalasi Rehabilitasi Medik, tumbuh
kembang anak dan Promosi kesehatan Rumah Sakit.
4. Pengunjung dan keluarga pasien, Balita stunting dan
wasting, Ibu Famil dan menyusui
5. Fasilitas Kesehatan terkait
Target program terlaksana dalam waktu 1 tahun
- 10 -

F. ANGGARAN

Untuk kegiatan program Tim Stunting dan Wasting


Terpadu RSUD Dr Soedirman Kebumen ini di bebankan kepada
anggaran pendapatan dan belanja Badan Layanan Umum
Daerah Rumeh Sakt Umum Daerah dr. Soedirman Kebumen.

G. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. SDM

a. Anggota Tim Stunting dan Wasting

No URAIAN Jumlah
1 Dokter Spesialis 2
Anak
2 Perawat 2
3 Apoteker 1
4 Ahli Gizi 2
5 Fisioterapis 1
6 Humas /PKRS 1
- 12 -
2. RENCANA KEGIATAN
NO
KEGIATAN INDIKATOR SASARAN LOKASI ANGGARAN JADWAL PJ
KERJA
1
Pembentukan Tim Stunting SK Tim Tim RS Januari Dr Teguh
Wasting Riyanto
2 Menyusun pedoman dan program SK Direktur Tim RS Februari Dr Aris SpA
kerja Tim Stunting dan Wasting
3 Melakukan sosialisasi stunting Daftar Hadir Tim RS Maret Lily
dan wasting serta program kerja Nurmasari,
pada unit terkait SKep
4 Melakukan promosi Kesehatan di Daftar Hadir Tim RS Juni Mariana, AMG
poli anak/ bangsal anak

5 Melakukan promosi Kesehatan di Daftar Hadir Tim RS Mei Maskanah,


poli obyn / bangsal persalinan SGz

5 Mengirim Kompetensi Tim RS dan Juni-juli Dr Teguh


pelatihan/workshop/seminar/IHT Eksternal Riyanto
Stunting dan Wasting
6 Kegiatan intervensi spesifik
- 13 -

NO KEGIATAN INDIKATOR SASARAN LOKASI ANGGARAN JADWAL PJ


KERJA

a. Suplementasi tablet besi folat Cakupan ibu Ibu Hamil Poliklinik Juli- Retno
pada ibu hamil hamil yang Agustus
mendapat tablet
fe

b. Pemberian Makanan Tambahan Cakupan ibu Ibu Hamil Poliklinik & Juli-Agust Maskanah
pada ibu Hamil hamil yang dan Post Bangsal
mendapat PMT partum Persalinan

c. Promosi/Konseling di poli Daftar Hadir Ibu Hamil & Poliklinik & Agust-Sept Mariana
obgyn/bangsal persalinan menyusui Bangsal
(IMD, ASI ekslusif) Persalinan
d. Pemberian Makanan Bayi Cakupan bayi dan Bayi dan Poliklinik & Agust- Maskanah
dan Anak (PMBA) anak yang Anak Bangsal Sept
mendapat PMT Anak

e. Pemberian Imunisasi Cakupan bayi dan Bayi dan Poliklinik & Juli-agust Aan Linda
anak yang Anak Bangsal
mendapat Persalinan
imunisasi
- 14 -
f. Pemberian Makanan Cakupan bayi dan Bayi dan Poliklinik & Agust- Maskanah
Tambahan pada Balita gizi anak yang Anak Bangsal Sept
kurang mendapat PMT Anak

g. Melakukan skrining kasus Cakupan bayi dan Bayi dan Poliklinik & Agust- Andah
stunting dan wasting di poli anak yang Anak Bangsal Sept
anak dan bangsal anak terdiagnosa Anak
stunting wasting

h. Pendampingan Intervensi dan Data balita Balita Poliklinik & Agust- Lili
pelaksanaan sistem rujukan stunting dan stunting Bangsal Sept
wasting yang wasting Anak
dirujuk

i. Rapat Tim Rutin Proker Tim RS Juli Dr Aris SpA


- 15 -
j. Kegiatan Monev Program Laporan Kegiatan Tim RS Juni-Des Dr Aris SpA

k. Pembuatan laporan kegiatan Laporan Tim RS Juni-Des Dr Aris SpA

2. MUTU

Program Stunting dan Wasting menetapkan indikator mutu pelaksanaan program kerja stunting wasting

No Rincian Kegiatan Standar

1 Keterlambatan pemberian Asuhan Pasien Stunting dan Wasting dalam 100 %


waktu 2 x 24 jam rawat inap
- 17 -

A. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan program Pelayanan Stunting dan Wasting


dilakukan tiap 6 bulan sekali oleh Tim Stunting dan Wasting RSUD Dr
Soedirman Kebumen, dan mengkoordinasikan kepada Kepala Bidang
Pelayanan Medis dan Keperawatan kemudian membuat laporan kepada
Direktur

B. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Semua hasil kegiatan program kegiatan pelayanan Stunting dan


Wasting dicatat pada catatan bulanan. Pelaporan dan hasil evaluasi
dilakukan tiap bulan, 6 semester dan tahunan kepada Tim Stunting dan
Wasting Terpadu dan di koordinasikan kepada Kepala Bidang Pelayanan
Medis dan Keperawatan kemudian dilaporkan kepada Direktur RSUD Dr
Soedirman Kebumen.
18

PENUTUP

Untuk dapat melaksanakan kegiatan secara teratur, terarah dan


terorganisir, maka perlu adanya dibuat sebuah program untuk kemudian
dapat memberikan batasan kegiatan agar tidak terlalu meluas ataupun
menyempit. Dengan adanya program kerja maka kegiatan Tim Stunting
dan Wasting Terpadu akan lebih fokus dalam pencegahan terjadinya
kondisi memburuk akibat kondisi stunting dan wasting pada pasien balita
dan perbaikan kondisi pasien secara umum. Oleh karena itu diharapkan
dengan disusunnya program kerja ini, Tim Stunting dan Wasting Terpadu
RSUD Dr Soedirman Kebumen mampu bekerja dengan baik sehingga
tujuan yang ingin dicapai Tim Stunting dan Wasting Terpadu dapat
tercapai dengan tujuan akhir menurunnya kejadian stunting dan wasting.

Demikian program kerja Tim Stunting dan Wasting Terpadu ini


disusun dengan tujuan agar tujuan yang ingin dicapai sesuai rencana
yang telah dibuat.

Ditetapkan di Kebumen

Pada tanggal 5 Januari 2022

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

WIDODO SUPRIHANTORO

Anda mungkin juga menyukai