a) Bidan
3. Langkah-langkah :
6. Bagan Alir
Pasien di Petugas
persilahkan naik mencuci tangan Petugas
ke tempat tidur dan memakai menentukan lokasi
handscund insisi
7. Hal – hal Memastikan semua kapsul implant tidak ada yang terputus atau tertinggal .
yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 1.Pendaftaran
2.klinik KB
9. Dokumen 1.Buku Register Pencatatan KB
terkait 2. Rekam medik
10. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan .
PERESEPAN OBAT
Nomor : SPO/UKP/RJ/0…
SOP Terbit ke : 01 UPTD
No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : …/…../2016 Puskesmas
Halaman : 1-2 Lampisang
PEMESANAN OBAT
Nomor : SPO/UKP/RJ/0…
SOP Terbit ke : 01
No.Revisi : 00 UPTD
Tgl.Diberlaku : …/…../2016
Halaman :1 Puskesmas
Lampisang
Puskesmas Lampisang Dr. Emar Yolanda
NIP 198203042009042005
1. Pengertian Pemesanan obat adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengelola obat
dipuskesmas dalam rangka memenuhi kebutuhan obat di puskesmas,sesuai
dengan perencanaan kebutuhan yang telah dibuat
Permintaan diajukan kepada UPT Farmasi dan alat kesehatan Dinas
Kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan kebijakan pemerintah daerah sempat
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja petugas farmasi dalam melakuakan pemesanan
obat
Nomor : SPO/UKP/RJ/0…
SOP Terbit ke : 01 UPTD
No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : …/…../2016 Puskesmas
Halaman :1 Lampisang
4. Referens
5. Prosedur
6. Langkah- langkah 1.4. Kriteria Persiapan:
1.4.1. Pasien yang datang ke poli gigi dan mulut membawa kartu
status yang telah teregistrasi di bagian rekam medis
1.4.2. Pasien dipanggil sesuai antrian dan dipersilahkan duduk di
dental chair dengan posisi senyaman mungkin bagi pasien dan
operator
1.5. Penatalaksanaan:
1.5.1. Anamnesa
1.5.2. Pemeriksan fisik
1.5.2.1. Ekstra Oral : tidak ada kelainan
1.5.2.2. Intra Oral :
a. Terlihat gigi sulung yang belum tanggal, sedangkan
gigi tetap penggantinya telah tumbuh
b. Gigi sulung tersebut goyang atau tidak.
1.5.3. Pemeriksaan penunjang
1.5.4. Perawatan
1.5.4.1. Pencabutan gigi sulung menggunakan chlor ethyl
1.5.4.2. Pencabutan gigi sulung menggunakan anstesi infiltrasi
7. Bagan Alir
Nomor : SPO/UKP/RJ/0…
SOP Terbit ke : 01 UPTD
No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : …/…../2016 Puskesmas
Halaman :1 Lampisang
2. Tujuan 1.2. Sebagai acuan dalam penanganan diagnosa dan terapi pencabutan gigi
permanen
5. Prosedur
6. Langkah- langkah 1.3. Kriteria Persiapan:
1.3.1. Persiapan alat-alat untuk pencabutan gigi
1.3.2. Persiapan pasien:
a. Pasien yang datang ke poli gigi dan mulut membawa kartu
status yang telah teregistrasi di bagian rekam medis
b. Pasien dipanggil sesuai antrian dan dipersilahkan duduk di
dental chair dengan posisi senyaman mungkin bagi pasien
dan operator
1.4. Penatalaksanaan:
1.4.1. Tindakan asepsis intra oral dengan povidone iodine 10%
1.4.2. Dilakukan anastesi lokal dengan menggunakan pehacain
dengan Teknik blok anastesi atau infiltrasi
1.4.3. Setelah teranastesi dilakukan pelepasan perlekatan gingival
dengan menggunakan bein, selanjutnya gigi dielevasi/diungkit
dengan bein di daerah mesial gigi
1.4.4. Dilakukan luksasi ke arah buko-lingual atau buko-palatal
dengan menggunakan tang cabut. Pada pencabutan gigi
anterior ditambahkan gerakan rotasi
1.4.5. Setelah terasa goyang barulah dilakukan pencabutan
1.4.6. Bekas luka ditutup dengan tampon atau kasa steril yang
diberikan povidone iodine
1.4.7. Instruksi pasien setelah pencabutan dan pemberian resep
7. Bagan Alir
Nomor : SPO/UKP/RJ/0…
SOP Terbit ke : 01 UPTD
No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : …/…../2016 Puskesmas
Halaman :1 Lampisang
4. Referens
5. Prosedur
6. Langkah- langkah 1.4. Kriteria Persiapan:
1.4.1. Pasien yang datang ke poli gigi dan mulut membawa kartu
status yang telah teregistrasi di bagian rekam medis
1.4.2. Pasien dipanggil sesuai antrian dan dipersilahkan duduk di
dental chair dengan posisi senyaman mungkin bagi pasien dan
operator
1.5. Penatalaksanaan:
1.5.1. Anamnesa
1.5.2. Pemeriksan fisik
1.5.2.1. Ekstra Oral : tidak ada kelainan
1.5.2.2. Intra Oral :
a. Dapat berupa karies dentin, fraktur mahkota
mencapai dentin, abrasi
b. Sondasi (+), perkusi (-), palpasi (_), tes vitalitas (+)
1.5.3. Pemeriksaan penunjang: dental roentgen foto (bila perlu)
1.5.4. Perawatan
1.5.4.1. Preparasi kavitas, dibersihkan dan desinfeksi
1.5.4.2. Isolasi gigi tersebut
1.5.4.3. Kavitas ditumpat sementara dengan eugenol dan cavit
1.5.4.4. Satu minggu kemudian pasien diistruksikan kembali
untuk tumpatan tetap
7. Bagan Alir
Nomor : SPO/UKP/RJ/0…
SOP Terbit ke : 01 UPTD
No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : …/…../2016 Puskesmas
Halaman :1 Lampisang
4. Referens
5. Prosedur
6. Langkah- langkah 1.4. Kriteria Persiapan:
1.4.1. Pasien yang datang ke poli gigi dan mulut membawa kartu
status yang telah teregistrasi di bagian rekam medis
1.4.2. Pasien dipanggil sesuai antrian dan dipersilahkan duduk di
dental chair dengan posisi senyaman mungkin bagi pasien dan
operator
1.5. Penatalaksanaan:
1.5.1. Anamnesa
1.5.2. Pemeriksan fisik
1.5.2.1. Ekstra Oral : tidak ada kelainan
1.5.2.2. Intra Oral :
a. Dapat berupa karies email, karies dentin dan abrasi
b. Sondasi (+), perkusi (-), palpasi (_), tes vitalitas (+)
1.5.3. Pemeriksaan penunjang: dental roentgen foto (bila perlu)
1.5.4. Perawatan
1.5.4.1. Ekskavasi jaringan karies
1.5.4.2. Preparasi kavitas
1.5.4.3. Pembersihan kavitas
1.5.4.4. Perlindungan dentin
1.5.4.5. Manipulasi GIC (liquid+powder)
1.5.4.6. Penumpatan
1.5.4.7. Pemolesan pada kunjungan berikutnya
7. Bagan Alir
Nomor : SPO/UKP/RJ/0…
SOP Terbit ke : 01 UPTD
No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : …/…../2016 Puskesmas
Halaman :1 Lampisang
4. Referens
5. Prosedur
6. Langkah- langkah 1.4. Kriteria Persiapan:
1.4.1. Pasien yang datang ke poli gigi dan mulut membawa kartu
status yang telah teregistrasi di bagian rekam medis
1.4.2. Pasien dipanggil sesuai antrian dan dipersilahkan duduk di
dental chair dengan posisi senyaman mungkin bagi pasien dan
operator
1.5. Penatalaksanaan:
1.5.1. Anamnesa
1.5.2. Pemeriksan fisik
1.5.2.1. Ekstra Oral : tidak ada kelainan
1.5.2.2. Intra Oral :
c. Dapat berupa karies email, karies dentin, fraktur
dan abrasi
d. Sondasi (+), perkusi (-), palpasi (_), tes vitalitas (+)
1.5.3. Pemeriksaan penunjang: dental roentgen foto (bila perlu)
1.5.4. Perawatan
1.5.4.1. Ekskavasi jaringan karies
1.5.4.2. Preparasi kavitas
1.5.4.3. Pembersihan kavitas
1.5.4.4. Perlindungan dentin, etsa dan bonding
1.5.4.5. Penumpatan
1.5.4.6. Penyinaran
1.5.4.7. Pemolesan
7. Bagan Alir
Nomor : SPO/UKP/RJ/0…
SOP Terbit ke : 01 UPTD
No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : …/…../2016 Puskesmas
Halaman :1 Lampisang
2. Tujuan 1.2. Sebagai acuan dalam penanganan pembersihan karang gigi (scalling)
4. Referens
5. Prosedur
6. Langkah- langkah 1.4. Kriteria Persiapan:
1.4.1. Persiapan alat untuk pembersihan karang gigi
1.4.2. Pasien yang datang ke poli gigi dan mulut membawa kartu
status yang telah teregistrasi di bagian rekam medis
1.4.3. Pasien dipanggil sesuai antrian dan dipersilahkan duduk di
dental chair dengan posisi senyaman mungkin bagi pasien dan
operator
1.5. Penatalaksanaan:
1.5.1. Tindakan aspsis intra oral dengan menggunakan povidone
iodine 10%
1.5.2. Pembersihan karang gigi menggunakan scaller
1.5.3. Pembersihan stain
1.5.4. Pengolesan bahan aseptic povidone iodine 10%
7. Bagan Alir
Nomor : SPO/UKP/RJ/0…
SOP Terbit ke : 01 UPTD
No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : …/…../2016 Puskesmas
Halaman :1 Lampisang
4. Referensi
5. Prosedur
6. Langkah- langkah 1.4. Kriteria Persiapan:
1.4.1. Pasien yang datang ke poli gigi dan mulut membawa kartu
status yang telah teregistrasi di bagian rekam medis
1.4.2. Pasien dipanggil sesuai antrian dan dipersilahkan duduk di
dental chair dengan posisi senyaman mungkin bagi pasien dan
operator
1.5. Penatalaksanaan:
1.5.1. Anamnesa
1.5.2. Pemeriksan fisik
1.5.2.1. Ekstra Oral : tidak ada kelainan
1.5.2.2. Intra Oral :
a. Akut: rasa sakit pada gingiva, mudah berdarah,
gingiva membengkak, berwarna merah dengan
permukaan halus dan mengkilap
b. Kronis: tidak terasa sakit, gingiva merah kebiruan
1.5.3. Pemeriksaan penunjang
1.5.4. Perawatan
1.5.4.1. Scalling
1.5.4.2. Kuretase
1.5.4.3. Pemberian obat kumur
7. Bagan Alir
Nomor : SPO/UKP/RJ/0…
SOP Terbit ke : 01 UPTD
No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : …/…../2016
Halaman :1 Puskesmas
Lampisang
Puskesmas Lampisang Dr. Emar Yolanda
NIP 198203042009042005
1. Pengertian 1.1. Periodontitis adalah gangguan rasa sakit pada gigi sehubungan dengan
adanya radang jaringan periodontal dan tulang alveolar.
2. Tujuan 1.2. Sebagai acuan dalam penanganan diagnosa dan terapi periodontitis
4. Referensi
5. Prosedur
6. Langkah- langkah 1.4. Kriteria Persiapan:
1.4.1. Pasien yang datang ke poli gigi dan mulut membawa kartu
status yang telah teregistrasi di bagian rekam medis
1.4.2. Pasien dipanggil sesuai antrian dan dipersilahkan duduk di
dental chair dengan posisi senyaman mungkin bagi pasien dan
operator
1.5. Penatalaksanaan:
1.5.1. Anamnesa
1.5.2. Pemeriksan fisik
1.5.2.1. Ekstra Oral : tidak ada kelainan
1.5.2.2. Intra Oral :
a. Gusi kemerahan dan tidak mengkilap, terdapat
poket yang dalam, dan dapat disertai dengan
kegoyangan gigi.
b. Sondasi (+), perkusi (+), palpasi (+), dan gigi non
vital
1.5.3. Pemeriksaan penunjang: dental roentgen foto
1.5.4. Perawatan
1.5.4.1. Antibioik
1.5.4.2. Analgesik
1.5.4.3. Anti inflamasi
1.5.4.4. Scalling
1.5.4.5. Kuretase
1.5.4.6. Pencabutan gigi
7. Bagan Alir
Nomor : SPO/UKP/RJ/0…
SOP Terbit ke : 01 UPTD
No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : …/…../2016
Halaman :1 Puskesmas
Lampisang
Puskesmas Lampisang Dr. Emar Yolanda
NIP 198203042009042005
5. Pengertian Sterilisasi alat adalah suatu usaha mensterilkan alat-alat yang dipakai dalam
pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut
6. Tujuan 1. Untuk mencegah terjadinya infeksi baik dari pasien yang datang ke poli
gigi puskesmas ataupun dari petugas kesehatan
2. Untuk memutus mata rantai penyebaran infeksi
5. Prosedur 1. Alat:
a. Sterilisator
b. Masker
c. Handscun
d. Kacamata pelindung
e. Sandal tertutup
f. Celemek
g. Wadah/ baskom
h. Sikat tabung
i. Handuk bersih
2. Bahan :
a. Larutan Chlorine
b. Larutan Deterjen
7. Bagan Alir
Petugas menggunakan APD Larutan Chlorin 1:9 Siapkan larutan
deterjen
Nomor : SPO/UKP/RJ/0…
SOP Terbit ke : 01 UPTD
No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : …/…../2016 Puskesmas
Halaman : 1-2 Lampisang
8. Referens
5. Prosedur
6. Langkah- langkah 1.4. Persiapan Anamnesis
1.4.1. Pasien yang datang ke poli gigi dan mulut membawa kartu
status yang telah teregistrasi di bagian rekam medis
1.4.2. Menanyakan dan mencatat identitas penderita meliputi:
a. Nama :
b. Umur :
c. Alamat :
d. Pekerjaan :
e. Telp./HP :
1.4.3. Menanyakan dan mencatat riwayat medis (penyakit jantung,
kencing manis, darah tinggi, DM, kehamilan, alergi, asma, TBC,
HIV/AIDS, dan komplikasi yang pernah dialami pada riwayat
pengobatan yang lalu)
1.4.4. Menanyakan dan mencatat keluhan utama (sejak kapan, nyeri
akut/ kronis, terlokalisir/ menyebar, pernah diobati/belum)
1.5. Pemeriksaan:
1.5.1. Ekstra Oral:
a. Wajah (simetris/asimetris)
b. Kelenjar Getah Bening (diraba sakit/tidak, keras/lunak)
1.5.2. Intra Oral:
a. Gigi geligi (karies, kegoyangan, post restorasi, malposisi,
jumlah dan ukurannya)
b. Gingiva (warna, peradangan, pembesaran dan resesi)
c. Lidah (ukuran, warna dan kelainan lainnya)
d. Palatum (bentuk dan kedalamannya)
e. Temuan klinis lainnya (fistula, ulcus, kista, tumor, dan
abses)
1.6. Penegakan diagnosa
1.7. Rencana Perawatan
7. Bagan Alir