Anda di halaman 1dari 20

PELAKSANAAN PONED

SOP SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

UPTD
PUSKESMAS
PUSPAHIANG
Pengertian Pedoman program PONED adalah acuan atau standart yang diperuntukkan bagi
kementrian kesehatan,dinas kesehatan propinsi dan kabupaten/kota,organisasi
profesi dan seminat,lembaga swadaya masyarakat ( LSM),dan masyarakat dalam
mengelola penyelenggaraan puskesmas mampu PONED.
Tujuan Tujuan Umum: Tersedianya pedoman penyelenggaraan puskesmas mampu
PONED.
Tujuan Khusus:
1. Diketahuinya langkah-langkah persiapan perencanaan dalam meningkatkan
fungsi puskesmas menjadi puskesmas mammpu PONED.
2. Diketahuinya fungsi puskesmas mammpu PONED dalam upaya
penyelenggaraan pelayanan kesehatan obstetric dan neonatal
emergency/komplikasi tingkat dasar.
3. Diketahuinya fungsi puskesmas mampu PONED sebagai pusat rujukan antara
dari puskesmas disekitarnya dalam bentuk satu kesatuan jejaring/sistem
rujukan regional untuk kasus obstetric dan neonatal emergency/komplikasi di
tingkat kecamatan dan atau di kabupaten/kota.
4. Adanya acuan dalam bentuk satu sistem rujukan obstetric dan neonatal
emergency dasar akan mendukung berfungsinya rumah sakit PONED sebagai
rujukan obstetric dan neonatal emergency/komplikasi di wilayah kabupaten
bersangkutan.

Kebijakan Landasan hukum yang terkait dengan pedoman program PONED adalah :
1. UU No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
2. UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
3. UU No.40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN)
4. UU No.25 tahun 2009 tentang Layanan Publik.
5. UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
6. UU No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
7. UU No.24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan
Social (BPJS)
Sasaran Bagian Tata Usaha Puskesmas yang bertugas dalam hal persuratan
Prosedur 1. Langkah pertama : Dinas kesehatan kabupaten/Kota memilih
Puskesmas rawat inap yang ada di wilayahnya untuk dikembangkan
menjadi puskesmas mampu PONED.
2. Langkah kedua : Memperhitungkan jumlah pasien yang akan
dilayani
3. Membubuhkan paraf disertai nama, tanggal dan jam saat surat
diterima pada Lembar Pengantar atau Buku Ekspedisi atau bentuk
tanda terima lainnya sebagai bukti penerimaan surat;
4. Melakukan sortir dan mengklasifikasikan surat ke dalam kelompok
Surat Dinas atau Surat Pribadi;
5. Mengatur dan menyusun surat ke dalam setiap kelompok alamat atau
tujuan berdasarkan penanganan masing-masing;
6. Menyampaikan semua surat yang telah disortir dan diteliti kepada
pembuat kebijakan
7. Oleh Unit Pengolah Surat Keluar, arsip tersebut dicatatkan ke dalam
Buku Register Arsip Surat Keluar dan disimpan ke dalam lemari
arsip sesuai kode dan klasifikasi surat;
8. Kemudian surat-surat tersebut yang dikirimkan dimasukkan ke dalam
amplop dinas dan diberikan alamat tujuan untuk selanjutnya
dikirimkan melalui Kantor Pos/Ekspedisi sesuai tujuan surat dan
tembusan-tembusannya.
9.
Unit terkait 1. Pusksmas mampu PONED dengan jejaring sisem rujukannya
2. Puskesmas non PONED disekitarnya dengan jejaring rujukannya
3. Rumah sakit rujukan Spesialistik Obstetri –Neonatal ( RS PONEK /
Rumah Sakit Sayang Ibu bayi)
4. Pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota
5. Dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota
6. Lintas sector terkait, tingkat provinsi, kabupaten /kota , kecamatan
7. Organiasi profesi , LSM dan masyarakat peduli, media massa

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR


(SOP)
PELAKSANAAN RAPAT PUSKESMAS
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

UPTD
PUSKESMAS
PUSPAHIANG
Pengertian Rapat adalah pertemuan atau Kumpulan dalam suatu organisasi, perusahaan,
instansi pemerintah baik dalam situasi formal maupun nonformal
Tujuan untuk membicarakan, merundingkan dan memutuskan suatu masalah berdasarkan
hasil kesepakatan bersama.
Kebijakan Pegawai Bagian Tata Usaha
Sasaran Bagian Tata Usaha Puskesmas yang Memiliki kewenangan dalam Penyelenggaraan
Rapat Dan Memiliki kemampuan untuk mencatat dan menyusun notulen rapat dan
laporan hasil rapat
Prosedur Peralatan/perlengkapan
1. Ruangan rapat,
2. sound system,
3. LCD,
4. daftar hadir,
5. konsumsi,
6. notulen rapat,
7. undangan
Prosedur (terlampir)
Unitterkait Internal puskesmas dan eksternal SKPD/ Instansi terkait
Prosedur Pelaksanaan Rapat Pegawai puskesmas Wua-wua
Pelaksana Mutu baku
No Kegiatan Kepala Kasuba Bendahar
Waker Staf admin Kelengkapan Waktu Output
Puskesmas g a
1. Memerintahkan persiapan pelaksanaan rapat Jadwal pelaksanaan
2 menit Persiapan rapat
bersama seluruh staf. kegiatan
2 Memerintah dan mengkoordinasikan untuk Ruangan rapat, sound Ruangan rapat,
mempersiapkan ruangan rapat, sound system, system, LCD, daftar sound system, LCD,
LCD, daftar hadir, konsumsi, notulen rapat, hadir, konsumsi, notulen 5 menit daftar hadir,
undangan bila perlu dan perlengkapan lain sesuai rapat, undangan konsumsi, notulen
kebutuhan rapat, undangan
3 Membersihkan/mengatur ruangan rapat, soud Ruangan rapat, sound
Ruangan rapat,
system, LCD dan perlengkapan lain sesuai system, LCD 15 menit
sound system, LCD
kebutuhan
4 Menyiapkan konsumsi ringan rapat Konsumsi
disesuaikan dengan ketersediaan anggaran 30 menit konsumsi
yang ada
5 Menyiapkan daftar hadir rapat, ATM/ ATK Daftar hadir, ATM/ Daftar hadir, ATK
rapat bila perlu, notulen rapat, undangan rapat ATK rapat, notulen 15 menit rapat, notulen rapat,
bila perlu. rapat, undangan undangan
6 Mengundang semua pegawai Surat Undangan Rapat Tanda terima surat
10 menit
Puskesmas untuk mengikuti rapat. atau lisan dan konsumsi rapat
7 Mengecek kesiapan pelaksanaan rapat dan Kesiapan peserta rapat Kesiapan peserta
5 menit
kehadiran peserta rapat rapat
8 Melaporkan kepada kepala puskesmas bahwa Kesiapan rapat
5 menit Kesiapan rapat
rapat siap dimulai
9. Pelaksanaan rapat seluruh Pegawai. Semua Notulen rapat
pembahasan dalam rapat dicatat oleh notulen 2 jam Notulen hasil rapat
rapat.
10 Membersihkan ruangan rapat dan menatanya Alat membersihkan Ruangan rapat
15 menit
sesuai kondisi semula ruangan rapat bersih
11 Mengetik notulen rapat dan menyusunnya Konsep notulen hasil Konsep laporan
dalam bentuk konsep laporan hasil pelaksanaan rapat 45 menit hasil pelaksanaan
rapat rapat
12 Validasi konsep laporan hasil pelaksanaan Konsep laporan hasil
Laporan hasil
rapat pelaksanaan rapat 10 menit
pelaksanaan rapat

13 Mengarsipkan laporan hasil pelaksanaan rapat Laporan hasil Arsip laporan hasil
2 menit
pelaksanaan rapat pelaksanaan rapat
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
PEMBUATAN KARTU INVENTARIS
RUANGAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman :

Puskesmas dr. Andi Nurmawanti


Wua-Wua NIP.19750907 200212 2 006

Pengertian Kartu Inventaris Ruangan adalah kartu untuk mencatat barang barang inventaris
yang ada dalam ruang kerja
Tujuan 1. Mengetahui tugas dan fungsi Pengelola barang
2. Mengetahui tugas dan fungsi Jabatan
3. Mengetahui aturan sarana da prasarana
Kebijakan Pegawai Bagian Tata Usaha
Sasaran Bagian Tata Usaha Puskesmas yang Memiliki kewenangan dalam pencatatan dan
pendataan inventaris barang
Prosedur Peralatan/perlengkapan
1. Lembaran kerja
2. Buku Induk inventaris
3. Komputer,
4. ATK,
5. Buku pergub tentang Sarpras (sarana dan prasarana)

Prosedur (terlampir)
Unit terkait Internal puskesmas
PELAKSANA MUTU BAKU
Kegiatan Kepala Pengelola Kelengkapan dan
Tata Usaha Waktu Output
Puskesmas barang Peralatan
1. Mengumpulkan data barang pada setiap Agenda kerja/ Tupoksi 15 menit Data Barang
ruangan dan memasukannya ke dalam form ATK Form KIR, Buku
KIR untuk dikoreksi dan diketahui induk
pimpinan.
2. Mencermati, mengoreksi data barang Data Barang Form 5 menit Data barang
yang disampaikan oleh Kasubag. Jika sudah KIR, Buku induk
benar diajukan ke Kepala Ruangan untuk
ditandatangani sesuai format. Jika tidak
sesuai akan dikenbalikan dan diperbaiki
3. Meminta tandatangan Kepala ruangan Data barang 15 menit Form KIR
sesuai format KIR setelah terlebih dahulu
mengoreksi dan mencermati kebenaran
barang yang ada dalam ruangan dengan
yang ditulis dalam form KIR
4. Menempatkan KIR yang sudah KIR Komputer, ATK 5 menit KIR
ditandatangani pada dinding ruangan di
tempat yang mudah dibaca dan dilihat
KIR 2 menit Arsip KIR
5. Menyimpan dokumen KIR sebagai arsip
internal
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN
PROGRAM DAN PELAYANAN PUSKESMAS

No. Dokumen : dr. Andi Nurmawanti


Puskesmas No. Revisi : NIP.19750907 200212 2
SPO
Wua-wua Tanggal Terbit : 006
Halaman :
Pengertian  Monitoring Program Puskesmas adalah suatu proses pengumpulan dan
menganalisis informasi dari penerapan program termasuk mengecek
secara reguler untuk melihat apakah kegiatan/program itu berjalan
sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat /ditemui dapat diatasi.
 Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis
informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara
reguler untuk melihat apakah kegiatan/program itu berjalan sesuai
rencana sehingga masalah yang dilihat /ditemui dapat diatasi.
 Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk
memperoleh pengertian yg tepat dan pemahaman arti keseluruhan
 Program Puskesmas adalah Upaya Kesehatan di puskesmas berupa
program wajib dan program pengembangan
Tujuan  Sebagai panduan didalam melakukan monitoring program Puskesmas
 Agar upaya kesehatan/ kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah disusun
 Revisi terhadap rencana harus dilakukan dengan alasan yang tepat
sebagai upaya pencapaian yang optimal dari kinerja Puskesmas
 Menemukan masalah yang menyebabkan hasil tidak sesuai target
Kebijakan Monitoring Program Puskesmas dalam kegiatannya langkah-langkah yang
diterapkan harus sesuai dengan SOP ini.
Referensi Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas, Depkes RI,2006.
Prosedur 1. Kepala Puskesmas melakukan monitoring dilakukan setiap bulan
sekali
2. Petugas melalui bagian Tata usaha membuat undangan
3. Bagian Tata Usaha mendistribusikan undangan kepada
penanggungjawab program dan petugas terkait yang terlibat ,
minimal 2 hari sebelum hari pelaksanaan
4. Petugas menyiapkan tempat dan perlengkapan lainnya (daftar hadir,
notulen konsumsi, proyektor, laptop dll)
5. Peserta mengisi daftar hadir
6. Masing-masing Penanggungjawab program melaporkan kinerja
berupa capaian program dibandingkan dengan target capaian kepada
Kepala Puskesmas.
7. Penanggungjawab Program yang capaiannya sudah mencapai target
meneruskan rencana kegiatan program yang sudah ditetapkan di
RPK
8. Penanggungjawab Program yang capaiannya belum mencapai
target mencari pokok permasalahan yang menyebabkan target
capaian belum tercapai.
9. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggungjawab program
berdiskusi dan melakukan penelaahan masalah dan mencari
pemecahan untuk mencapai target capaian
10. Kepala Puskesmas dan penanggungjawab program menyusun
kegiatan baru yang bisa menaikkan capaian dan mengatasi
masalah yang ada.
11. Petugas mencatatat dalam notulen
Unitterkait Internal Puskesmas
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
ASUPAN PENGGUNA TENTANG KINEJA
PROGRAM PUSKESMAS

No. Dokumen :
Puskesmas No. Revisi : dr. Andi Nurmawanti
SPO Tanggal Terbit : NIP.19750907 200212 2 006
Wua - Wua
Halaman :

Pengertian Mendapatkan asupan pengguna tentang kinerja puskesmas adalah pengumpulan


informasi dalam rangka mengetahui harapan pelanggan terhadap pelayanan, untuk
perbaikan kinerja programSebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk
perbaikan kinerja puskesmas
Tujuan Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota.
Kebijakan Surat keputusan kepala puskesmas nomor … tentang kebijakan mutu
Referensi 1. Manajemen mutu pelayanan kesehatan, airlangga offset 1999
2. KepMenKes no. 1747 tahun 2000 tentang pedoman penetapan standar
pelayanan minimal dalam bidang kesehatan
3. Permenkes no. 75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat
4. Permenpan no. 16 tahun 2014 tentang pendapat responden tentang
pelayanan publik

Prosedur Pengumpulan informasi melalui kotak saran


 Karyawan puskesmas membuka kotak saran puskesmas setiap hari
kerja dan menyerahkan ke coordinator manajerial jika ada saran
 Koordinator admen merangkap isi kotak saran di dalam rekapan
harapan pengguna UPT puskesmas lepo-lepo
 Koordinator admen melaporkan hasil isi kotak saran kepada ketua
tim mutu UPT puskesmas Sukamaju
 Ketua tim mutu memisahkan / memilah-milah sesuai dengan
kelompok kerja program
 Ketua tim mutu melaporkan hasil isi kotak saran kepada kepala
puskesmas lepo-lepo agar ditindaklanjuti secara cepat, jika sulit
dipecakan dibahas dalam pertemuan tinjauan manajemen UPT
puskesmas lepo-lepo
 Ketua tim mutu memberikan hasil rekapan isi kotak saran dan tindak
lanjut ke coordinator manajerial
 koordinator manajerial memberikan rekapan kotak saran dan tindak
lanjutnya sesuai dengan kelompok kerja
 koordinator pokja menandatangi tanda terima penyerahan rekapan
kotak saran beserta tindak lanjutnya dari koordinator admen

Pengumpulan informasi langsung dari pengguna


 Karyawan UPT puskesmas lepo-lepo menerima informasi langsung
dari pelanggan baik bicara langsung melalui pemberdayaan
masyarakat, rapat lintas sektor
 Karyawan UPT puskesmas Sukamaju melaporkan hasil informasi
asupan pengguna tentang kinerja UPT puskesmas lepo-lepo kepada
coordinator admen
 Koordinator manajerial merekap hasil informasi asupan pengguna
tentang kinerja UPT puskesmas lepo-lepo di dalam rekapan harapan
pengguna UPT Puskesmas lepo-lepo
 Koordinator manajerial melaporkan hasil informasi asupan
pengguna tentang kinerja UPT puskesmas lepo-lepo kepada ketua
tim mutu UPT puskesmas lepo-lepo

Ketua tim mutu memisahkan / memilah-milah sesuai dengan


kelompok kerja program
 Ketua tim mutu melaporkan hasil informasi asupan pengguna
tentang kinerja UPT puskesmas lepo-lepo kepada kepala puskesmas
lepo-lepo agar ditindaklanjuti secara cepat, jika sulit dipecahkan
dibahas dalam pertemuan tinjauan manajemen UPT puskesmas lepo-
lepo
 Ketua tim mutu memberikan hasil rekapan informasi asupan
pengguna tentang kinerja UPT puskesmas lepo-lepo dan tindak
lanjut ke coordinator manajerial
 Koordinator manajerial memberikan rekapan informasi asupan
pengguna tentang kinerja UPT puskesmas lepo-lepo dan tindak
lanjutnya sesuai dengan kelompok kerja
 Koordinator pokja menerima rekapan informasi asupan pengguna
tentang kinerja UPT puskesmas lepo-lepo beserta tindak lanjutnya
dan dimasukkan ke dalam rekapan kelompok kerja
 Koordinator pokja menandatangani tanda terima penyerahan rekapan
informasi asupan pengguna tentang kinerja UPT puskesmas lepo-
lepo beserta tindak lanjutnya dari koordinator admen
Unitterkait Kepala puskesmas, Ketua tim mutu, Koordinator managerial, Koordinator tim
UKM , Koordinator tim UKP
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS
No. Dokumen : Ditetapkan oleh,
No. Revisi : Kepala Puskesmas wua-wua
Tanggal Terbit :
SPO
Halaman : dr. Andi Nurmawanti
Puskesmas Lepo- NIP. 19750907 200212 2006
Lepo

Pengertian Penyelenggaraan pelayanan adalah kegiatan untuk melayani konsumen (pasien/


pengunjung) puskesmas.
Tujuan Pelaksanaan pelayanan mengacu kepada SPO yang telah dibuat
Meminimalkan kesalahan yang mungkin timbul dan mencegah terjadinya
kesalahan yang sama. Pelaksanaan pelayanan menjadi efektif dan efisien
Kebijakan Proses evaluasi / pengkajian program / kegiatan di puskesmas mengacu kepada
SOP ini
Sasaran Semua unit/ upaya pelayanan Puskesmas
Prosedur 1. Penanggung jawab pelayanan di puskesmas bersama dengan timnya
membuat SPO pelayanan
2. Penanggung jawab pelayanan mensosialisasikan SPO yang telah
dibuat kepada semua pelaksana pelayanan
3. Pelaksana pelayanan melakukan pelayanan kepada masyarakat
mengikuti SPO yang ada
4. Penanggung jawab pelayanan bekerja sama dengan tim mutu
puskesmas mengevaluasi pelaksanaan pelayanan secara periodik (6
bulan sekali)
5. Penanggung jawab pelayanan dan tim mutu membahas hasil
evaluasi pelaksanaan pelayanan
6. Tim mutu dan penanggung jawab pelayanan menginformasikan
hasil evaluasi kepada semua pelaksana pelayanan
7. Tim mutu puskesmas dan penanggung jawab pelayanan
menentukan tindak lanjut pelaksanaan pelayanan di puskesmas (bila
perlu menkoreksi SPO yang ada) demi perbaikan pelayanan
8. Semua pelaksana pelayanan melakukan pelayanan berdasarkan hasil
kesepakatan yang dibuat sesudah ada evaluasi
Unitterkait Semua unit/ upaya pelayanan Puskesmas
Ditetapkan oleh,
Kepala Puskesmas Lepo-Lepo

dr. Jeni Arni Harli T


NIP. 19780125 200803 2 001

Pengertian Evaluasi Pelaksanaan Program adalah prosedur penilaian pelaksanaan kegiatan


program dan hasil kegiatan secara menyeluruh dengan cara sistematik dengan
membandingkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan guna pengambilan
keputusan.
Program Puskesmas adalah Upaya Kesehatan di puskesmas berupa program wajib
dan program pengembangan
Tujuan Sebagai penduan didalam melakukan evaluasi pelaksanaan program Puskesmas
Kebijakan Evaluasi Program Puskesmas dalam kegiatannya langkah-langkah yang diterapkan
harus sesuai dengan SOP ini.
Referensi Pedoman Manajemen Puskesmas Jilid I,Depkes RI,1997.
Prosedur Prosedur
1. Petugas / pengelola program menyusun rencana kegiatan
2. Petugas berkonsultasi atau koordinasi dengan Kepala Puskesmas
3. Kepala Puskesmas menyetujui rencana kegiatan
4. Petugas melalui bagian Tata usaha membuat undangan
5. Bagian Tata Usaha mendistribusikan undangan kepada pihak terkait
yang berhubungan dengan program
6. Petugas menyiapkan tempat dan perlengkapan lainnya ( daftar
hadir, notulen konsumsi, proyektor, laptop dll )
7. Peserta mengisi daftar hadir
8. Petugas menyampaikan hasil dari kegiatan program Puskesmas
yang telah dilaksanakan
9. Petugas/penanggung jawab program melakukan evaluasi terhadap
ketepatan waktu,ketepatan sasaran dan tempat pelaksanaan
10. Hasil evaluasi ditulis dalam buku Notulen untuk ditindak lanjuti
oleh penanggung jawab program.

Peralatan
1. Undangan
2. Daftar hadir
3. Notulen
4. Laporan bulanan masing-masing program
Unitterkait Tim admen/ Ka. TU, Koordinator program, Pemegang program, Karyawan
puskesmas
STANDART PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PERTEMUAN LINTAS PROGRAM / LINTAS SEKTORAL
No. Dokumen : Ditetapkan oleh,
No. Revisi : Kepala Puskesmas wua-wua
Tanggal Terbit :
SPO
Halaman :
Puskesmas wua-
dr. Andi Nurmawanti
wua
NIP. 19750907 200212 2006

Pengertian Pertemuan lintas program / lintas sektor adalah pertemuan yang membahas tentang
rencana kegiatan program Puskesmas yang berhubungan dan memerlukan peran
serta program
Tujuan Sebagai panduan dalam pertemuan dengan lintas program dan lintas sektor dalam
pelaksanaan program Puskesmas.
Kebijakan Pertemuan dengan lintas sektor dan lintas program dalam kegiatannya langkah-
langkah yang diterapkan harus sesuai dengan SOP ini.
Referensi Pedoman Manajemen Puskesmas Jilid I, Depkes RI, 1997.
Prosedur Prosedur
 Penanggungjawab Program menyusun rencana kegiatan
 Penanggungjawab Program berkonsultasi atau koordinasi dengan
Kepala Puskesmas
 Kepala Puskesmas menyetujui rencana kegiatan dalam pelaksanaan
program bersama lintas sektor dalam minilokakarya 3 bulanan
Puskesmas
 Petugas melalui bagian Tata usaha membuat undangan
 Bagian Tata Usaha mendistribusikan undangan kepada pelaksana
Program / Lintas sektor terkait yang terlibat, minimal 4 hari sebelum
hari pelaksanaan
 Petugas menyiapkan tempat dan perlengkapan lainnya ( daftar hadir,
notulen konsumsi, proyektor, laptop dll )
 Peserta mengisi daftar hadir
 Pertemuan dilaksanakan dengan tertib
 Penangung jawab program membuat rencana tindak lanjut (RTL)
 Penanggung jawab program melaksanakan tindak lanjut (TL) dan
evaluasi.
 Hasil pertemuan ditulis dalam buku Notulen

Dokumen Terkait:
 Undangan
 Daftar hadir
 Notulen
Unitterkait Instansi terkait, Koordinator program, Pemegang program, Koordinator admen/ Ka
Ditetapkan oleh,
Kepala Puskesmas Lepo-Lepo

TU. dr. Jeni Arni Harli T


No. Dokumen : Ditetapkan
NIP. 19780125oleh,
200803 2 001
No. Revisi : Kepala Puskesmas Lepo-Lepo
SPO
dr. Jeni Arni Harli T
NIP. 19780125 200803 2 001

Anda mungkin juga menyukai