Pengkajian
1.Pengkajian
Fokus utama pengkajian pada klien Diabetes Mellitus adalah melakukan pangkajian dengan
ketat terhadap tingkat pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan perawatan diri.
Pengkajian secara rinci adalah sebagai berikut :
1) Riwayat atau adanya factor resiko, Riwayat keluarga tentang penyakit, obesitas, riwayat
pankreatitis kronik, riwayat melahirkan anak lebih dari 4 kg, riwayat glukosuria sselama
stress (kehamilan, pembedahan, trauma, infeksi, penyakit) atau terapi obat
(glukokortikosteroid, diuretik tiasid, kontrasepsi oral).
2) Kaji terhadap manifestasi Diabetes Mellitus : poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat
badan, pruritus vulvular, kelelahan, gangguan penglihatan, peka rangsang, dan kram otot.
Temuan ini menunjukkan gangguan elektrolit dan terjadinya komplikasi aterosklerosis.
3) Pemeriksaan Diagnosis
a) Tes toleransi Glukosa (TTG) memanjang (lebih besar dari 200 mg/dl). Biasanya, tes ini
dianjurkan untuk pasien yang menunjukkan kadar glukosa meningkat dibawah kondisi
stress.
b) Gula darah puasa normal atau diatas normal.
c) Hemoglobin glikolisat diatas rentang normal.
d) Urinalisis positif terhadap glukosa dan keton.
e) Kolesterol dan kadar trigliserida serum dapat meningkat menandakan ketidakadekuatan
kontrol glikemik dan peningkatan propensitas pada terjadinya aterosklerosis.
4) Kaji pemahaman pasien tentang kondisi, tindakan, pemeriksaan diagnostik dan tindakan
perawatan diri untuk mencegah komplikasi.
5) Kaji perasaan pasien tentang kondisi penyakitnya.
J. Diagnosa yang mungkin muncul
1. Nyeri akut b.d agen injuri biologis (penurunan perfusi jaringan perifer/hipoksia perifer).
2. Kerusakan integritas jaringan b.d faktor mekanik ; adanya abses akibat injuri eksterna/luka
tusuk.
3. Defisit volume cairan b.d kegagalan mekanisme pengaturan absorbsi cairan.
4. Perfusi jaringan tidak efektif b.d hipoksemia jaringan.
5. Resiko cedera berhubungan dengan gangguan penglihatan
6. gangguan pola napas b.d peningkatan respirasi
7. kurang pengetahuan tentang perawatan, diit, latihan b.d kurang informasi
8. Cemas b.d perubahan status kesehatan
Discharge Planning
1. Berikan penjelasan secara lisan dan tulisan tentang perawatan dan pengobatan yang
diberikan.
2. Ajarkan dan evaluasi untuk mengenal gejala syok dan asidosis diabetik dan penanganan
kedaruratan
3. Simulasikan cara pemberian terapi insulin mulai dari persiapan alat sampai penyuntikan
dan lokai
4. Ajarkan memonitor atau memeriksa glukosa darah dan glukosa dalam urine
5. Perencanaan diit, buat jadwal
6. Perencanaan latihan, jelaskan dampak latihan dengan diabetik
7. Ajarkan gabaimana untukmencegah hiperglikemi dan hipoglikemi daninfomasikan gejala
gejala yang muncul darikeduanya.
8. Jelaskan komplikasi yang muncul
9. Ajarkan mencegah infeksi : keberihan kaki, hindari perlukaan,gunakan sikat gigi yang halus.
Rencana Keperawatan
RENCANA KEPERAWATAN
Enviroment management
Batasi pengunjung yang sedang
demam / influenza / sakit infeksi
Health education
Jelaskan mengapa sakit dan
peng-obatan meningkatkan
resiko infeksi
Anjurkan klien untuk menjaga
ke-sehatan personal untuk
melindungi dari infeksi
Ajarkan metode aman untuk pe-
ngamanan / penyiapan makanan
Pengendalian infeksi : Ajarkan
teknik mencuci tangan
Ajarkan tanda-tanda infeksi
Anjurkan untuk lapor perawat /
dokter bila dirasakan muncul
tanda-tanda infeksi
Medication Administration
Kelola terapi sesuai advis
Pantau efektivitas, keluhan yang
muncul pasca pemberian
antibiotic
Resiko Injury b/d NOC : Risk Kontrol NIC : Environment Management
7 immobilisasi, penekanan Kriteria Hasil : (Manajemen lingkungan)
sensorik patologi intrakranial Klien terbebas dari cedera Sediakan lingkungan yang aman
dan ketidaksadaran Klien mampu menjelaskan untuk pasien
cara/metode Identifikasi kebutuhan keamanan
Definsi : untukmencegah pasien, sesuai dengan kondisi
Dalam risiko cedera sebagai injury/cedera fisik dan fungsi kognitif pasien
hasil dari interaksi kondisi Klien mampu menjelaskan dan riwayat penyakit terdahulu
lingkungan dengan respon factor resiko dari pasien
adaptif indifidu dan sumber lingkungan/perilaku Menghindarkan lingkungan yang
pertahanan. personal berbahaya (misalnya
Mampumemodifikasi gaya memindahkan perabotan)
Faktor resiko : hidup untukmencegah Memasang side rail tempat tidur
Eksternal injury Menyediakan tempat tidur yang
- Mode transpor atau cara Menggunakan fasilitas nyaman dan bersih
perpindahan kesehatan yang ada Menempatkan saklar lampu
- Manusia atau penyedia Mampu mengenali ditempat yang mudah dijangkau
pelayanan kesehatan perubahan status pasien.
(contoh : agen nosokomial) kesehatan Membatasi pengunjung
- Pola kepegawaian : Memberikan penerangan yang
kognitif, afektif, dan faktor cukup
psikomotor Menganjurkan keluarga untuk
- Fisik (contoh : rancangan menemani pasien.
struktur dan arahan Mengontrol lingkungan dari
masyarakat, bangunan dan kebisingan
atau perlengkapan) Memindahkan barang-barang yang
- Nutrisi (contoh : vitamin dapat membahayakan
dan tipe makanan) Berikan penjelasan pada pasien dan
- Biologikal ( contoh : keluarga atau pengunjung adanya
tingkat imunisasi dalam perubahan status kesehatan dan
masyarakat, penyebab penyakit.
mikroorganisme)
- Kimia (polutan, racun,
obat, agen farmasi, alkohol,
kafein nikotin, bahan
pengawet, kosmetik,
celupan (zat warna kain))
Internal
- Psikolgik (orientasi afektif)
- Mal nutrisi
- Bentuk darah abnormal,
contoh :
leukositosis/leukopenia,
perubahan faktor
pembekuan,
trombositopeni, sickle cell,
thalassemia, penurunan
Hb, Imun-autoimum tidak
berfungsi.
- Biokimia, fungsi regulasi
(contoh : tidak
berfungsinya sensoris)
- Disfugsi gabungan
- Disfungsi efektor
- Hipoksia jaringan
- Perkembangan usia
(fisiologik, psikososial)
- Fisik (contoh : kerusakan
kulit/tidak utuh,
berhubungan dengan
mobilitas)
Kecemasan berhubungan NOC : NIC :
8 dengan kurang Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan
pengetahuan dan Coping kecemasan)
hospitalisasi Kriteria Hasil : Gunakan pendekatan yang
Definisi : Klien mampu menenangkan
Perasaan gelisah yang tak mengidentifikasi dan Nyatakan dengan jelas harapan
jelas dari ketidaknyamanan mengungkapkan gejala terhadap pelaku pasien
atau ketakutan yang cemas Jelaskan semua prosedur dan apa
disertai respon autonom Mengidentifikasi, yang dirasakan selama prosedur
(sumner tidak spesifik atau mengungkapkan dan Temani pasien untuk
tidak diketahui oleh menunjukkan tehnik memberikan keamanan dan
individu); perasaan untuk mengontol cemas mengurangi takut
keprihatinan disebabkan Vital sign dalam batas Berikan informasi faktual
dari antisipasi terhadap normal mengenai diagnosis, tindakan
bahaya. Sinyal ini
Postur tubuh, ekspresi prognosis
merupakan peringatan wajah, bahasa tubuh dan
Dorong keluarga untuk
adanya ancaman yang akan tingkat aktivitas
menemani anak
datang dan memungkinkan menunjukkan
Lakukan back / neck rub
individu untuk mengambil berkurangnya kecemasan
langkah untuk menyetujui Dengarkan dengan penuh
terhadap tindakan perhatian
Ditandai dengan Identifikasi tingkat kecemasan
Gelisah Bantu pasien mengenal situasi
Insomnia yang menimbulkan kecemasan
Resah Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
Ketakutan
ketakutan, persepsi
Sedih
Instruksikan pasien
Fokus pada diri
menggunakan teknik relaksasi
Kekhawatiran
Barikan obat untuk mengurangi
Cemas kecemasan