Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran nafas
ditandai dengan gejala episodik berulang berupa mengi, batuk, sesak nafas dan rasa
berat di dada terutama pada malam dan atau dini hari yang umumnya bersifat
karakteristiknya secara klinis, fisiologis, dan patologis. Secara klinis, adanya episodik
sesak napas terutama pada malam hari, sering disertai dengan batuk yang merupakan
inflamasi jalan napas yang berhubungan dengan perubahan struktur jalan napas.
Tingkat gejala asma yang dialami oleh penderita asma telah diklasifikasikan
1. Intermiten merupakan jenis asma yang terjadi bulanan dengan gejala kurang dari
satu kali seminggu, tidak menimbulkan gejala 3 di luar serangan dan biasanya
2. Persisten ringan yang serangannya terjadi mingguan dengan gejala lebih dari satu
kali seminggu tetapi kurang dari satu kali sehari, yang dapat mengganggu
3. Persisten sedang dengan gejala yang muncul setiap hari dan membutuhkan
4. Persisten berat yang terjadi secara kontinyu, gejala terus menerus, sering kambuh
Terdapat tiga proses yang menyebabkan pasien mengalami asma yaitu sensitisasi,
inflamasi dan serangan asma. Ketiga proses ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
a. Sensitisasi
kelamin dan ras) dan lingkungan (alergen, sensitisasi lingkungan kerja, asap
rokok, polusi udara, infeksi pernapasan (virus), diet, status sosial ekonomi dan
alergen dalam ruangan: tungau, debu rumah, binatang berbulu (anjing, kucing,
b. Inflamasi
Apabila telah terpajan dengan pemacu (enhancer) akan terjadi proses inflamasi
pada saluran napas. Proses inflamasi yang berlangsung lama atau proses
c. Serangan asma
(trigger) maka akan terjadi serangan asma. Faktor pencetus asma adalah semua
faktor pemicu dan pemacu ditambah dengan aktivitas fisik, udara dingin,
a. Alergen
Alergen merupakan zat-zat tertentu yang bila dihisap atau dimakan dapat
menimbulkan serangan asma seperti debu rumah, tungau, spora jamur, bulu
binatang, tepung sari, beberapa makanan laut. Makanan lain yang dapat menjadi
pertiga pasien asma dewasa serangan asmanya ditimbulkan oleh infeksi saluran
pernapasan. Asma yang muncul pada saat dewasa dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, seperti adanya sinusitis, polip hidung, sensitivitas terhadap aspirin atau
obat-obat Anti-Inflamasi Non Steroid (AINS), atau dapat juga terjadi karena
mendapatkan pemicu seperti debu dan bulu binatang di tempat kerja yang
mengakibatkan infeksi saluran pernapasan atas yang berulang. Ini disebut dengan
c. Stres
Faktor ini berperan mencetuskan serangan asma terutama pada orang yang
agak labil kepribadiannya, ini lebih menonjol pada wanita dan anak-anak.
Ekspresi emosi yang dimunculkan secara berlebihan juga dapat menjadi faktor
pencetus asma.
segera setelah olahraga atau aktivitas fisik yang cukup berat. Lari cepat dan 13
bersepeda merupakan dua jenis kegiatan paling mudah menimbulkan serangan
asma.
e. Obat-obatan
Pasien asma biasanya sensitif atau alergi terhadap obat tertentu. Obat tersebut
f. Polusi Udara
Pasien asma sangat peka terhadap udara berdebu, asap pabrik atau kendaraan,
asap rokok, asap yang mengandung hasil pembakaran dan oksida fotokemikal
Komplikasi
1. Pneumothoraks
dicurigai bila terdapat benturan atau tusukan dada. Keadaan ini dapat
menyebabkan kolaps paru yang lebih lanjut lagi dapat menyebabkan kegagalan
napas.
2. Pneumomediastinum
mediastinum. Kondisi ini dapat disebabkan oleh trauma fisik atau situasi lain
yang mengarah ke udara keluar dari paru-paru, saluran udara atau usus ke dalam
rongga dada.
3. Atelektasis
4. Aspergilosis
dan tersifat oleh adanya gangguan pernapasan yang berat. Penyakit ini juga dapat
menimbulkan lesi pada berbagai organ lainnya, misalnya pada otak dan mata.
5. Gagal Napas
dalam paru-paru tidak dapat memelihara laju konsumsi oksigen dan pembentukan
6. Bronkhitis
berlebihan, atau merasa sulit bernapas karena sebagian saluran udara menjadi
7. Fraktur iga
Daftar Pustaka
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Alergi dan Imunologi Klinik. Jilid 1, Edisi VI. 2014