Anda di halaman 1dari 1

Framework TOGAF ADM

Cakupan TOGAF ADM (Architecture Development Method) menggambarkan sebuah metode untuk
mengembangkan dan menjalankan siklus hidup dari sebuah arsitektur enterprise. ADM membentuk
sebuah siklus yang iteratif untuk keseluruhan proses antar fase, dan dalam setiap fase dimana tiap-tiap
iterasi keputusan baru harus diambil. Struktur dasar dari ADM ditunjukkan seperti Gambar 1.

Berikut dijelaskan keseluruhan fase pada TOGAF ADM tersebut [8]:


1) Fase Preliminary: Framework and Principles
Merupakan fase persiapan yang bertujuan mengkonfirmasi komitmen dari stakeholder, penentuan
framework dan metodologi detail yang akan digunakan pada pengembangan arsitektur enterprise.
2) Fase A: Architecture Vision
Tujuan dari tahapan ini untuk memperoleh komitmen manajemen terhadap fase ADM, memvalidasi
prinsip, tujuan dan pendorong bisnis, mengidentifikasi stakeholder. Output dari fase ini adalah:
pernyataan persetujuan pengerjaan arsitektur, prinsip arsitektur termasuk prinsip bisnis, dan visi
arsitektur.
3) Fase B: Business Architecture
Tujuan dari tahapan ini adalah memilih sudut pandang terhadap arsitektur yang bersesuaian dengan
bisnis berikut teknik dan tools yang tepat, dan mendeskripsikan arsitektur bisnis yang ada berikut
target pengembangannya serta analisis gap antara keduanya.
4) Fase C: Information Systems Architecture
Mengembangkan arsitektur sistem informasi meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan
digunakan oleh organisasi.
5) Fase D: Technology Architecture
Membangun arsitektur teknologi yang diinginkan dan mempertimbangkan alternatif yang diperlukan
dalam pemilihan teknologi.
6) Fase E: Opportunities and Solutions
Mengevaluasi dan memilih cara pengimplementasian, mengidentifikasi parameter strategis untuk
perubahan, perhitungan cost dan benefit dari proyek serta menghasilkan rencana implementasi secara
keseluruhan berikut strategi migrasinya.
7) Fase F: Migration Planning
Mengurutkan implementasi proyek berdasarkan prioritas dan daftar tersebut akan menjadi basis bagi
rencana detail implementasi dan migrasi.
8) Fase G: Implementation Governance
Memformulasikan rekomendasi untuk setiap implementasi proyek, membuat kontrak arsitektur yang
akan menjadi acuan implementsi proyek serta menjaga kesesuaiannya dengan arsitektur yang telah
ditentukan.
9) Fase H: Architecture Change Management
Menetapkan rencana manajemen arsitektur dari sistem yang baru dengan cara melakukan pengawasan
terhadap perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan organisasi.
10)Fase Requirements Management
Menyediakan proses pengelolaan kebutuhan arsitektur sepanjang fase pada siklus ADM,
mengidentifikasi kebutuhan enterprise, menyimpan lalu memberikannya pada fase yang relevan

Anda mungkin juga menyukai