Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN PRODUKSI KERIPIK KENTANG MENGGUNAKAN METODE FUZZY LINEAR

PROGRAMMING (FLP) (Studi Kasus di UKM Agronas Gizi Food Kota Batu).

POTATO CHIPS PRODUCTION PLANNING USING FUZZY LINEAR PROGRAMMING (FLP) (Case
Study at SME Agronas Gizi Food Batu City)
Devie Cahaya N 1)*, Imam Santoso 2), Mas’ud Effendi 2)
1)
Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya
2)
Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya
Jurusan Teknologi Industri Pertanian – Fakultas Teknologi Pertanian – Universitas Brawijaya
Jalan Veteran – Malang 65145
*
Email: deviecah@gmail.com

Abstrak
Agronas Gizi Food merupakan UKM yang memproduksi keripik kentang yang sampai saat ini masih
kesulitan untuk melakukan perencanaan produksi yang tepat untuk memenuhi permintaan karena keterbatasan
sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan perencanaan produksi pada UKM
Agronas Gizi Food menggunakan metode Fuzzy Linear Programming. Perencanaan produksi diawali dengan
melakukan peramalan permintaan kemudian dilanjutkan dengan membentuk fungsi tujuan dan fungsi kendala.
Fungsi tujuan dalam penelitian ini adalah memaksimalkan keuntungan dengan 3 fungsi kendala yaitu kendala
kapasitas produksi, kendala jam kerja dan kendala permintaan. Penyelesaian model optimasi dilakukan
menggunakan metode simpleks dengan bantuan software LINDO sedangkan peramalan permintaan dilakukan
mengunakan metode time-series dengan bantuan Ms. Excel dan Minitab 15. Keuntungan yang dihasilkan fuzzy
linear programming selalu meningkat dari bulan Juli hingga Desember 2014 jika dibandingkan dengan rencana
produksi UKM. Persentase keuntungan bulan Juli hingga Desember berturut-turut adalah meningkat 0.8%,
meningkat 0.8%, meningkat 2.6%, meningkat 0.8%, meningkat 2.6%, meningkat 0.7%. Dibandingkan dengan
model linear programming, model fuzzy linear programming juga mengalami peningkatan keuntungan pada
seluruh bulan dari Juli hingga Desember berturut-turut sebesar 2.7%, 2.6%, 3.5%, 1.2%, 3.4% dan 2.6%.

Kata kunci: perencanaan produksi, peramalan permintaan, linear programming, fuzzy, simpleks

Abstract
Agronas Gizi Food is an SME that produce potato chips which is still difficult to do a proper planning of
production to complete the demand because of limited available resources. Therefore, in this study will be
conducted on the production planning Agronas Gizi Food SMEs using Fuzzy Linear Programming. Production
planning begins with a demand forecasting and then proceed with forming the objective function and constraint
functions. The objective function in this study is to maximize profits by 3 constraint functions that is production
capacity constraint, constraint on working hours and demand constraint. Completion of the model optimization is
solved using the simplex method with the help of software LINDO whereas demand forecasting is solved using
time-series methods with the help of Ms. Excel and Minitab 15th. Profits generated fuzzy linear programming is
increasing from July to December 2014 when compared with the production plans of SME. Percentage gains in
July and December respectively increased 0.8%, increased 0.8%, increased 2.6%, increased 0.8%, increased
2.6%, increased 0.7%. Compared with the model of linear programming, fuzzy linear programming models also
increased profits in the entire month of July to December, respectively for 2.7%, 2.6%, 3.5%, 1.2%, 3.4% and
2.6%

Keywords: production planning, demand forecasting, linear programming, fuzzy, simplex

1
PENDAHULUAN ada dalam fuzzy mudah dimengerti, sangat
fleksibel, memiliki toleransi terhadap data-data
Agronas Gizi Food merupakan salah yang tidak tepat, mampu memodelkan fungsi-
satu UKM yang memproduksi keripik kentang fungsi nonlinear yang sangat kompleks, dapat
yang melakukan proses produksi setiap hari. membangun dan mengaplikasikan pengalaman-
Proses produksi yang dilakukan oleh Agronas pengalaman pakar secara langsung tanpa harus
Gizi Food masih sangat sederhana, hampir melalui proses pelatihan, dapat bekerjasama
semuanya dilakukan dengan tenaga manusia dengan teknik-teknik kendali secara
dan bantuan beberapa peralatan yang masih konvensional, dan logika juga didasarkan pada
sederhana. Adanya keterbatasan sumber daya bahasa alami (Yulianto dkk, 2008).
yang dimiliki oleh UKM seperti keterbatasan
kapasitas produksi, jam kerja dan adanya BAHAN DAN METODE
permintaan yang fluktuatif, menjadikan UKM
tersebut belum menemukan metode yang tepat Tempat dan Waktu Penelitian
untuk rencana produksi yang harus dilakukan. Penelitian dilaksankan pada bulan Mei
seperti yang diketahui perencanaan produksi 2014 di UKM Agronas Gizi Food yang
merupakan hal penting yang harus dilakukan beralamat di Jalan Bukit Berbunga No 55
oleh suatu perusahaan karena perencanaan Sidomulyo Batu. Pengolahan data dan analisis
produksi merupakan suatu proses penetapan data dilakukan di Laboratorium Komputasi dan
tingkat output manufaktur secara keseluruhan Analisis Sistem, Jurusan Teknologi Industri
guna memenuhi tingkat penjualan yang Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
direncanakan dan inventori yang diinginkan Universitas Brawijaya.
(Gaspersz, 2005). Salah satu metode yang dapat
digunakan dalam perencanaan produksi adalah Pembentukan Fungsi Tujuan dan Fungsi
metode Fuzzy Linear Programming yang Kendala
merupakan metode linear programming dengan Fungsi tujuan yang ingin dicapai
menggunakan cara berfikir manusia dalam adalah memaksimalkan keuntungan dengan tiga
membedakan informasi secara kualitatif fungsi kendala yaitu kapasitas produksi, jam
sehingga kondisi yang muncul akibat kerja dan permintaan. Langkah-langkah untuk
subyektifitas dan intuisi yang dominan dapat membentuk fungsi tujuan dan fungsi kendala
diselesaikan, bukan hanya menggunakan adalah:
asumsi kepastian seperti pada linear 1. Melakukan peramalan permintaan
programming Teori himpunan fuzzy dapat untuk permintaan 6 bulan yang akan
digunakan untuk mempresentasikan datang menggunakan bantuan Ms.
ketidakpastian, ketidakjelasan, ketidaktepatan, Excel dan Minitab 15.
dan kekurangan informasi (Frans, 2006). 2. Menentukan kapasitas produksi 6 bulan
Secara umum model Fuzzy Linear yang akan datang. Kapasitas produksi
Programming dapat dituliskan sebagai berikut: yang digunakan adalah kapasitas
Max Z = x produksi total yang dimiliki UKM.
st x ≤ 3. Menghitung waktu standar dari setiap
x≥0 stasiun kerja
dimana: Perhitungan waktu kerja dilakukan
x adalah variabel keputusan , dan adalah untuk menentukan waktu standar dalam
angka fuzzy pembuatan tiap produk. Pengukuran
Teori tentang fuzzy pertama kali waktu dilakukan menggunakan metode
diperkenalkan oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun stopwatch time study atau metode jam
1965 dan telah banyak digunakan dalam henti. Setelah itu dilakukan uji
berbagai penelitian. Hal ini karena logika yang keseragaman data dan uji kecukupan

2
data. Lalu data tersebut dapat diolah merupakan angka fuzzy karena kerusakan
untuk menghitung waktu standarnya. mesin, kesalahan operator atau kualitas bahan
4. Menghitung ketersediaan jam kerja baku dapat menyebabkan waktu proses yang
5. Pengembangan model optimasi berbeda. Oleh karena itu dalam penelitian ini
dilakukan dengan menentukan kapasitas produksi, jam kerja dan permintaa
variabel-varibel keputusan dalam dijadikan sebagai fungsi kendala dalam
notasi, fungsi tujuan (objective) dan perencanaan produksi yang dilakukan.
fungsi kendala.
Model optimasi tersebut adalah: Penggambaran Fungsi Keanggotaan Fuzzy
a. Variabel-variabel keputusan yang Setelah membentuk fungsi kendala dan
terdiri dari: fungsi tujuan, selanjutnya adalah mencari nilai
X1 = keripik kentang ukuran 40gr dari model linear programming yang telah
X2 = keripik kentang ukuran 65gr terbentuk. Penyelesaian dilakukan dengan
X3 = keripik kentang ukuran 115gr menggunakan nilai logika fuzzy pada saat t=0
X4 = keripik kentang ukuran 250gr dan t=1. Setelah itu digambarkan dalam bentuk
X5 = keripik kentang ukuran 350gr fungsi keanggotaan fuzzy seperti yang terlihat
pada Gambar 1.

b. Fungsi tujuan
Memaksimalkan keuntungan

Max HiXi

Dimana:
H = keuntungan per unit
X = variabel keputusan Gambar 1. Fungsi Keanggotaan Fuzzy
c. Fungsi Pembatas
- Kendala kapasitas produksi Pada Gambar 1. setiap fungsi kendala
Xi ≤ B dan fungsi tujuan akan digambarkan dan
Xi = variabel keputusan dibentuk menjadi sebuah himpunan fuzzy
B = kapasitas produksi dengan fungsi keanggotaan pada himpunan ke-i
terpasang yang disimbolkan dengan:
- Kendala ketersediaan jam kerja μo[BoXi]
aiXi ≤ R dimana:
dimana: do = nilai batasan pada saat t = 0
a = jumlah waktu standar dari po = nilai toleransi interval yang dilakukan
stasiun kerja ke i penambahan atau pengurangan pada fungsi
Xi = variabel keputusan tujuan maupun fungsi kendala/fungsi pembatas
R = jumlah jam kerja yang po + do = nilai batasan pada saat t = 1
tersedia Bo = nilai dari variabel x
- Kendala permintaan Nilai μi [BiX] pada selang [0, 1], yaitu:
Menurut Vasant (2004), dalam suatu
pengambilan keputusan variabel sumber daya μo[BoX]
mungkin saja tidak pasti, karena pada kondisi
nyata terdapat potensi adanya ketidaklengkapan
data dan ketidakpastian pada berbagai Pembentukan Model Fuzzy Linear
lingkungan dan penyuplai dan menurut Marie Programming
(2011), pemakaian fasilitas produksi
3
Setelah digambarkan dalam fungsi LINDO. Dari hasil perhitungan menggunakan
keanggotaan fuzzy, selanjutnya adalah software LINDO didapatkan hasil perhitungan
Memformulasikan ke dalam model fuzzy linear pada saat t=0 dan t=1. Hasil perhitungan untuk
programming dengan dasar perbedaan selisih t=0 dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3.
pada t =0 dan t = 1 yang merupakan nilai dari Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa masih
po. Formulasi dari model fuzzy linear terjadi kekurangan produksi jika dibandingkan
programming yaitu: dengan jumlah permintaan, hal ini
Memaksimumkan :ℷ mengindikasikan perlu adanya penambahan
dengan batasan : ℷ p0 + B0X ≤ d0 + p0 kapasitas produksi melalui jam lembur. Setelah
dilakukan penambahan jam lembur seperti yang
HASIL DAN PEMBAHASAN terlihat pada Tabel 3 menghasilkan produk
yang dapat memenuhi seluruh permintaan yang
Peramalan Permintaan ada, hal ini mengindikasikan hahwa perlu
Peramalan perlu dilakukan dalam dilakukan lembur untuk meningkatkan
perencanaan produksi karena menurut Nasution kapasitas produksi.
(2008), Peramalan permintaan adalah perkiraan
tingkat permintaan barang atau jasa yang Fuzzy Linear Programming
diharapkan dapat terealisasi pada masa yang Dari perhitungan software LINDO
akan datang. Hasil dari peramalan permintaan diperoleh perencanaan produksi Fuzzy Linear
menjadi masukan dalam keputusan Programming yang merupakan hasil produksi
perencanaan dan pengendalian oleh bagian optimal yang dapat dihasilkan oleh UKM
operasioanl produksi. Peramalan permintaan dengan mempertimbangkan semua kendala
dilakukan berdasarkan data permintaan yang yang ada. Rencana produksi menggunakan
dimiliki UKM menggunakan metode time motode fuzzy linear programming dapat dilihat
series dengan bantuan Ms.Excel dan Minitab pada Tabel 4. Hasil rencana produksi
15. menggunakan fuzzy linear programming
Metode peramalan yang dipilih tersebut memberikan peningkatan keuntungan
didasarkan atas metode yang mimiliki nilai jika dibandingkan dengan rencana produksi
MAPE terkecil. Hasil peramalan permintaan yang ada di UKM ataupun dari hasil rencana
untuk 6 bulan yang akan datang dapat dilihat linear programming. Perbandingan keuntungan
pada Tabel 1. Hasil peramalan permintaan pada yang dihasilkan dari ketiga rencana produksi
Tabel 1 digunakan sebagai salah satu fungsi tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.
kendala dalam model fuzzy linear Dari tabel 5. Terlihat bahwa keuntungan
programming, agar nantinya hasil rencana yang dihasilkan dari fuzzy linear programming
produksi yang diperoleh dapat menyesuaikan lebih besar dibandingkan dengan keuntungan
dengan permintaan yang ada. yang diperoleh dari hasil rencana UKM
ataupun dari metode linear programming.
Model Linear Programming dengan Konsep Persentase peningkatan keuntungan metode
fuzzy fuzzy linear programming dibandingkan
Konsep logika fuzzy memberikan dengan rencana produksi UKM untuk bulan
interval pada model linear programming Juli meningkat 0.8%, Agustus peningkatan
dimana saat t=0 memiliki arti bahwa semua 0.8%, September meningkat 2.6%, Oktober
fungsi kendala yang terbentuk tidak meningkat 0.8%, November meningkat 2.6%
menggunakan batasan nilai toleransi interval, dan Desember meningkat 0.7% dan jika
sedangkan saat t=1 memiliki arti bahwa semua dibandingkan dengan model linear
fungsi kendala yang telah terbentuk programming persentase peningkatan
menggunakan batasan nilai toleransi interval. keuntungan bulan Juli sebesar 2.7 %, Agustus
Model ini diselesaikan menggunakan metode sebesar 2.6 %, September sebesar 3.5 %,
simpleks menggunakan bantuan software Oktober sebesar 1.2 %, November sebesar 3.4
4
% dan Desember sebesar 2.6 %. Adanya Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa
peningkatan keuntungan ini diakibatkan adanya penggunaan metode fuzzy linear programming
penggunaan konsep logika fuzzy yang memberikan hasil lebih baik dari pada linear
memasukkan interval toleransi dalam programming dengan menghasilkan
penyelesaian fuzzy linear programming keuntungan lebih besar. Rencana produksi yang
sehingga diperoleh nilai ℷ yang merupakan nilai dihasilkan oleh metode fuzzy linear
optimal yang dapat digunakan untuk programming dapat dijadikan sebagai
memperoleh keuntungan yang maksimal pertimbangan dalam rencana produksi UKM,
Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Abdullah and Abidin (2014)
Tabel 1. Peramalan Permintaan
Hasil Peramalan
No Bulan
40 gr 65 gr 115 gr 250 gr 350 gr
1 Juli 1154 242 9715 9831 234
2 Agustus 1136 242 9715 9831 234
3 September 1119 242 9715 9831 234
4 Oktober 1101 242 9715 9831 234
5 November 1084 242 9715 9831 234
6 Desember 1066 242 9715 9831 234

Tabel 2. Jumlah Produk dan Keuntungan Keripik Kentang Saat t = 0


Ukuran Kemasan (bungkus) Keuntungan
Bulan (Rupiah)
40 gr 65 gr 115 gr 250 gr 350 gr
Juli 1033 217 9715 9300 227 279.484.100
Agustus 1033 217 9715 9300 227 279.484.100
September 1000 210 9715 9000 220 273.139.500
Oktober 1033 217 9715 9300 227 279.484.100
November 1000 210 9715 9000 220 273.139.500
Desember 1033 217 9715 9300 227 279.484.100

Tabel 3. Jumlah Produk dan Keuntungan Keripik Kentang Saat t = 1


Ukuran Kemasan (bungkus) Keuntungan
Bulan
40 gr 65 gr 115 gr 250 gr 350 gr (Rupiah)
Juli 1154 242 9715 9831 234 290.893.300
Agustus 1136 242 9715 9831 234 290.833.900
September 1119 242 9715 9831 234 290.777.800
Oktober 1101 242 9715 9831 234 290.718.400
November 1084 242 9715 9831 234 290.662.300
Desember 1066 242 9715 9831 234 290.602.900

Tabel 4. Nilai Optimal Jumlah Produksi dan Keuntungan


Bulan ℷ Jumlah (bungkus) Keuntungan

5
40 gr 65 gr 115 gr 250 gr 350 gr (Rupiah)
Juli 0.668 1154 242 9715 9643 234 287095700
Agustus 0.667 1133 242 9715 9644 234 287046600
September 0.556 1119 242 9715 9444 234 282960400
Oktober 0.666 1101 242 9715 9645 234 286961200
November 0.555 1084 242 9715 9444 234 282844900
Desember 0.665 1066 242 9715 9646 234
286865900
Tabel 5. Keuntungan rencana produksi UKM, Linear Programming dan Fuzzy Linear
Programming
Keuntungan rencana Keuntungan pada
produksi UKM pada Keuntungan pada Linear Fuzzy Linear
Bulan
jam regular (Rp) Programming (Rp) Programming
(Rp)
Juli 284.737.100 279.484.100 287.095.700
Agustus 284.737.100 279.484.100 287.046.600
September 275.562.000 273.139.500 282.960.400
Oktober 284.737.100 279.484.100 286.961.200
November 275.562.000 273.139.500 282.844.900
Desember 284.737.100 279.484.100 286.865.900

KESIMPULAN dan 234 dan pada bulan Desember adalah 1066,


Peramalan permintaan yang dilakukan 242, 9715, 9646 dan 234.
menghasilkan permintaan 6 bulan yang akan Keuntungan yang diperoleh dari
datang yaitu bulan Juli hingga Desember 2014 metode FLP lebih tinggi dibandingkan dengan
untuk kelima ukuran keripik kentang dalam keuntungan dari rencana produksi UKM dan
jumlah bungkus. Permintaan untuk ukuran 40 linear programming biasa, dimana persentase
gr adalah 1154, 1136, 1119, 1101, 1084 dan keuntungan FLP terhadap rencana produksi
1066. Ukuran 65 gr, 115 rg, 250 gr dan 350 gr UKM pada bulan Juli hingga Desember
menghasilkan permintaan yang sama setiap berturut-turut adalah meningkat 0.8 %,
bulannya yang masing-masing sebesar 242 meningkat 0.8 %, meningkat 2.6%, meningkat
untuk ukuran 65 gr, 9715 untuk ukuran 115 gr, 0.8 %, meningkat 2.6 % dan meningkat 0.7 %.
9831 untuk ukuran 250 gram dan untuk ukuran Persentase keuntungan FLP terhadap linear
350 gr adalah 234. programming selalu meningkat untuk bulan Juli
Perencanaan produksi metode FLP hingga Desember secara berturut-turut sebesar
menghasilkan rencana produksi keripik kentang 2.7 %, 2.6 %, 3.5 %, 1.2 %, 3.4 % dan 2.6%.
ukuran 40 gram, 65 gram, 115 gram, 250 gram
dan 350 gram untuk 6 bulan yang akan datang SARAN
yaitu bulan Juli hingga Desember 2014 dalam Pada penelitian selanjutnya dapat
jumlah bungkus. Rencana produksi untuk ditambahkan fungsi kendala BEP agar nilai
kelima ukuran keripik kentang pada bulan Juli jumlah produksi yang diperoleh memiliki
adalah 1154, 242, 9715, 9643 dan 234, untuk sensitivitas yang tinggi. Dalam penelitian ini
bulan Agustus adalah 1133, 242, 9715, 9644 penyelesaian model FLP menggunakan konsep
dan 234, untuk bulan September adalah 1119, logika fuzzy t = 0 dengan t = 1, maka untuk
242, 9715, 9444 dan 244, untuk bulan Oktober penelitian selanjutnya dapat digunakan metode
adalah 1101, 242, 9715, 9441 dan 234, untuk lain seperti menggunakan metode Big M untuk
bulan November adalah 1084, 242, 9715, 9444 mendapatkan solusi pembanding.
2
DAFTAR PUSTAKA Model Fuzzy Multi Objective Linear
Abdullah, L and Abidin, N. H. 2004. A Fuzzy Programming Pada Industri Pangan
Linear Programming in Optimizing (Studi Kasus Pada Industri Roti PT
Meat Production. International NIC). Jurnal Teknik INdustri: 38-42
Journal of Engineering and
Technology (IJET) 6 (1): 436-444. Nasution, A. H dan Prasetyawan, Y. 2008.
Perencanaan & Pengendalian
Frans, S. S. 2006. Himpunan dan Logika Produksi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Kabur Serta Aplikasinya Jilid 2. Hal: 32-35
Graha Ilmu. Yogyakarta.
Vasant, P. M. 2004. Application Of Multi
Gaspersz, V. 2005. Production Planning and Objective Fuzzy Linear Programming
Inventory Control Berdasarkan In Supply Production Planning
Pendekatan Sistem Terintegrasi Problem. Jurnal Teknologi 40:37-48.
MRP II dan JIT Menuju
Manufacturing 21. Gramedia Pustaka Yulianto, S. W., Indrastanti dan Oktriani, M.
Utama. Jakarta. Hal: 128 2008. Aplikasi Pendukung Keputusan
dengan Menggunakan Logika Fuzzy.
Marie, I. A., Eriyatno., Arkeman, Y dan Jurnal Informatika 4 (2): 159-173.
Daihani, D. U. 2011. Penentuan
Jumlah Produksi Menggunakan

Anda mungkin juga menyukai