Anda di halaman 1dari 16

PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum
1. Nama KK : Bpk. Y (42 tahun)
2. Jenis kelamin : Laki-laki
3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Buruh
6. Alamat : Rau Timur, Kp. Gemilang
7. Tabggal Pengkajian : 01 Juli 2013
8. Komposisi Anggota Keluarga

No Nama Sex Hubungan Usia Pendidikan


Keluarga
1. Ny. S P Istri 32 SMA
tahun
2. An. D P Anak 12 SD
tahun

Genogram
Ortu Ortu Ortu Ortu
PR LK LK PR

Istri
Suami

Anak PR

Keterangan Genogram :
1. : Tanda laki-laki 3. : Tanda petunjuk pasien

2. : Tanda perempuan

Keterangan:
Ibu S mengeluh sering sakit kepala

9. Tipe Keluarga
Keluarga Bpk. Y tahap dengan keluarga anak sekolah, yang terdiri dari kepala
keluarga/ bpk, ibu dan anak.

10. Kewarganegaraan/Suku Bangsa

1
Sunda/Indonesia,Bpk Y suka memakan lalaban dan sayuran, dan Ibu S suka sekali
dengan rasa asin terutama ikan asin. Tidak ditemukan pantangan makan ikan, atau
yang lainnya. Bahasa sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia.

11. Agama
Islam, Keluarga suka melakukan shalat fardlu 5 waktu akan tetapi tidak begitu taat
terhadap ketentuan agama karna ibu. S masih suka mengkonsumsi minuman
beralkohol.

12. Status Sosial Ekonomi


Ekonomi keluarga bpk. Y sudah cukup, untuk pendapatan bpk. Y perbulan tidak
tentu karna dia seorang buruh, akan tetapi untuk penghasilan ibu. S sesuai dengan
UMR Serang yaitu berkisar 1,5jt/2jt perbulan.

13. Aktifitas Rekreasi


Keluarga jarang melakukan kegiatan rekreasi bersama, hanya kadang nonton telivisi
secara bersama-sama. Tidak ada jadwal khusus untuk pergi ke tempat rekreasi
khusus.

II. Riwayat Tumbuh Kembang Keluarga

1. Tahap Perkembangan Keluarga Anak Sekolah


Keluarga pada tingkat perkembangan dengan keluarga anak sekolah. Keluarga dapat
membantu sosialisaikan anak kepada tetangga, sekolah dan lingkungan, dapat
mempertahankan keintiman pasangan.

2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi


Keluarga mengatakan belum dapat memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang
semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota
keluarga.

3. Riwayat Keluarga Inti


Keluarga tinggal di kontrakan bersama dengan istri dan 1 orang anaknya, di samping
itu juga tinggal bertetanggan bersama saudara kandung ibu S. Bila ada konflik atau
masalah dalam keluarga biasanya selalu dibicarakan bersama-sama.

III. Lingkungan
a. Karekteristik Rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah Kontrakan terdiri dari ruang tamu, kamar tidur
ruang tengah terdapat tempat tidur yang dibagi-bagi di batasi dengan menggunakan
lemari pakaian yang besar, dapur dan kamar mandi. Rumah nampak kurang rapi dan
bersih. Jendela ada di depan suka di buka.

Denah Rumah
Dapur KM Keterangan :
RT : Ruang Tamu
KT KT : Kamar Tidur
KM : Kamar Mandi
RT
KT
2
Keterangan: Rumah permanen, terdapat 1 ruang tamu, 2 kamar tidur 1 dapur dan 1
kamar mandi. Ukuran rumah 5 X 6 M2
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Penduduk Rau Timur Gemilang cukup padat, akan tetapi kontrakan tempat kediaman
bpk Y tidak begitu ramai, dari 12 kontrakan berdempetan seperti bedengan yang
terisi baru 5 kontrakan.

c. Mobilitas Geografis Keluarga


Keluarga mengatakan pernah tinggal di rumah orangtua Bpk. Y di daerah rangkas
kurang-lebih 1/2 tahun, tapi bpk Y mengatakan lebih nyamanan tinggal di kontrakan
yang sekarang dia tempati, karena merasa lebih mandiri.

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


Jadwal berkumpul keluarga tidak tentu tetapi yang sering adalah malam hari
Keluarga jarang mengikuti kegiatan di masyarakat karna pekerjaan. Dalam
bertetangga selalu bertegur sapa, saling mengunjungi, dan menjalin tali silaturahmi.

e. Sistem Pendukung Keluarga


Keluarga tidak ada masalah dengan tetangga yang lain, keluarga selalu mendapat
dukungan dari keluarga yang lain dan bila ada masalah selalu dibicarakan bersama-
sama. Keluarga dekat dengan praktik dokter, bidan swasta dan tidak jauh dari
Puskesmas.

IV. Struktur Keluarga


a. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga selalu berkomunikasi secara terbuka antar anggota keluarga, setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhan. Pengambil keputusan adalah Bapak Y
sebagai KK dan atas pertimbangan Ibu S sebagai istri. Anggota keluarga bertemu
setiap hari, waktu yang tersering adalah malam hari dan biasanya digunakan untuk
berkomunikasi dengan semua anggota keluarga.

b. Struktur Kekuatan Keluarga


Dalam membuat keputusan selalu dibicarakan terlebih dulu terutama dengan bpk. Y
sebagai kepala keluarga, tetapi dalam pengambilan keputusan yang tersering diambil
yaitu oleh Bapak Y.

c. Struktur Peran Keluaga

Bapak Y sebagai kepala keluarga bertanggung jawab untuk mencari nafkah,


walaupun ibu S juga ikut mencari nafkah membantu suaminya dengan bekerja di
pabrik dan dalam pengelolaan dana diserahkan kepada ibu S selaku istri bpk Y. Anak
bapak Y hanya satu orang. Ibu S suka melakukan kegiatan rumah tangga seperti
memasak untuk anak dan suaminya, mencuci pakaian, dan membersihkan rumah,
kadang An.D anaknya bpk. Y suka membantu pekerjaan rumah.

d. Nilai dan Norma Keluarga


Keluarga menganut agama Islam dan dalam keluarga diajarkan norma agama Islam
yang dianut keluarga kepada seluruh anggota keluarga, dan saling menghargai dalam

3
keluarga, akan tetapi ibu S mengatakan dia peminum alcohol dan sulit untuk
diberhentikan.

V.Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afeksi
Dalam keluarga satu sama lain saling menghormati dan mengasihi. Bila ada masalah
selalu dibicarakan bersama-sama.

b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain begitu juga dengan
tetangga. Ibu S rajin berangkat kerja sesuai denga jadwal yang telah di tentukan
pabrik jika tidak merasa pusing. Anggota keluarga diberi kebebasan untuk bergaul
dengan tetangga di lingkungan rumahnya.

c. Fungsi Perawatan Keluarga

Keluarga mengatakan Ibu S suka sakit kepala secara mendadak, sakit yang di
rasakan cenat-cenut seperti di tusuk-tusuk, ibu S mengatakan sudah tahu jika pusing
yang di rasakannya adalah penyakit darah tinggi, karna dulu dia pernah berobat ke
dokter dengan keluhan yang sama. Keluarga mengatakan penyakit darah tinggi
adalah tekanan darahnya meningkat. Pusing yang di rasakan ibu S kambuh jika ibu S
kecapean atau bangun dari tidur, ibu S juga mengatakan dia masih suka
mengkonsumsi minuman beralkohol.

Ibu S mengatakan bila sakit kepalanya timbul hanya meminum obat dari warung dan
jika sakitnya tidak kunjung sembuh ibu S langsung berobat ke puskesmas. Keluarga
juga mengatakan ibu U pernah darah tinggi samapai mencapai 150/80 mmHg. Ibu S
berobat ke puskesmas tapi jarang control karena tidak ada keluhan.

VI. Stres dan koping Keluarga


a. Stresor Jangka pendek
Ibu U kadang mengalami sakit kepala dan saat kambuh ibu S kadang-kadang sampai
tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari.

b. Stresor jangka Panjang


Ibu S mengatakan sakit kepalanya sudah lama dan hanya minum obat warung,
istirahat, dan bila tidak sembuh lanjut berobat ke Puskesmas.

c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah


Bila sakit ibu S kambuh keluarga biasannya membelikan obat diwarung dan
memintanya untuk banyak beristirahat. Pekerjaan sehari-hari dibantu anggota
keluarga yang lain.

d. Strategi Koping Yang Digunakan


Bila ada masalah dalam keluarga biasanya dibicarakan secara bersama-sama untuk
memecahkan masalahnya. Ibu S mengatakan kalau sudah capek istirahat saja.

e. Strategi Adaptasi Disfungsional

4
Ibu S mengatakan bila lagi kesal langsung saja bicara pada anggota keluarga agar
mereka tahu kekesalannnya dan kadang-kadang diam saja tidak mau
mengungkapkan bila dianggap tidak penting.

VII. Harapan Keluarga


Keluarga sangat berharap mendapat informasi tentang kesehatan dan sangat senang ada
mahasiswa keperawatan yang berkunjung.

HASIL PEMERIKSAAN FISIK


Anggota keluarga
Pemeriksaan fisik
Bpk Y
a. Tanda vital
Suhu 36,8 0 C
Nadi 78 x/mnt
RR 18 x/mnt
TD 100/80 mm Hg
b. Fisik
1. Kepala Rambut lebat, bersih
2. Mata Konjungtiva tak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada keluhan
penurunan penglihatan.
3. Telinga Simetris, tida ada serumen, tidak ada peradangan, tidak ada
keluhan penurunan pendengaran
4. Hidung Simetris, tidak ada sekret, bersih
5. Mulut Tidak ada keluhan
dan gigi
6. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7. Dada/ Bentuk dada simetris, bunyi nafas vesikuler, tidak ada keluhan
thorax sesak dan nyeri. Ronkhi atau wheezing tidak ditemukan.
Mengatakan kadang batuk berdahak
8. Abdom Tidak ada pembesaran, bising usus (+), tidak ada nyeri tekan,
en tidak ada pembesaran hepar
9. Ektrem Nyeri lutut, rentang gerak kurang, reflek patela +/+ , kekuatan
itas otot
5555 5555
5544 5544

Anggota keluarga
Pemeriksaan fisik
Ibu U
c. Tanda vital
Suhu 36,5 0 C
Nadi 80 x/mnt
RR 18 x/mnt
TD 130/80 mm Hg
d. Fisik
10. Kepala Rambut lebat, bersih
11. Mata Konjungtiva tak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada keluhan
penurunan penglihatan.
12. Telinga Simetris, tida ada serumen, tidak ada peradangan, tidak ada

5
keluhan penurunan pendengaran
13. Hidung Simetris, tidak ada sekret, bersih
14. Mulut Tidak ada keluhan
dan gigi
15. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
16. Dada/ Bentuk dada simetris, bunyi nafas vesikuler, tidak ada keluhan
thorax sesak dan nyeri. Ronkhi atau wheezing tidak ditemukan.
Mengatakan kadang batuk berdahak
17. Abdom Tidak ada pembesaran, bising usus (+), tidak ada nyeri tekan,
en tidak ada pembesaran hepar
18. Ektrem Nyeri lutut, rentang gerak kurang, reflek patela +/+ , kekuatan
itas otot
5555 5555
5544 5544

Anggota keluarga
Pemeriksaan fisik
An. D
e. Tanda vital
Suhu 36,5 0 C
Nadi 76 x/mnt
RR 18 x/mnt
TD 120/80 mm Hg
f. Fisik
19. Kepala Rambut lebat, bersih
20. Mata Konjungtiva tak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada keluhan
penurunan penglihatan.
21. Telinga Simetris, tida ada serumen, tidak ada peradangan, tidak ada
keluhan penurunan pendengaran
22. Hidung Simetris, tidak ada sekret, bersih
23. Mulut Tidak ada keluhan
dan gigi
24. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
25. Dada/ Bentuk dada simetris, bunyi nafas vesikuler, tidak ada keluhan
thorax sesak dan nyeri. Ronkhi atau wheezing tidak ditemukan.
Mengatakan kadang batuk berdahak
26. Abdom Tidak ada pembesaran, bising usus (+), tidak ada nyeri tekan,
en tidak ada pembesaran hepar
27. Ektrem Nyeri lutut, rentang gerak kurang, reflek patela +/+ , kekuatan
itas otot
5555 5555
5544 5544

6
Analisa data

No. Data Masalah Keperawatan


1. Data Subjektif : a. Resiko perubahan perfusi
jaringan cerebral pada keluarga
- Ibu S mengeluhkan pusing dan lemas
Bapak E khususnya Ibu U
Data Objektif : berhubungan ketidakmampuan
TTV : TD 130/80 mmHg keluarga merawat anggota
S: 36,5 keluarga dengan Hipertensi
N: 80
- RR: 18
2 Data subjektif: Proses keluarga tidak berfungsi
- Ibu S mengatakan suka pusing/ sakit kepala pada keluarga bpk Y terutama
mendadak. ibu S: alkoholisme b.d
ketidakmampuan anggota
- Ibu S mengatakan pernah mengalami darah
keluarga mengenal masalah
tinggi sampai 150/80
b.
- Ibu S mengatakan di suka meminum
minuman beralkohol.
Obyektif:
- TD. 130/8o mmHg
- Rentang gerak kurang, jalan hati-hati dan
agaklambat
- Kekuatan otot
5555 5555
5544 5544
Reflek patela +/+

7
SKORING MASALAH
1. Resiko perubahan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Bapak Y khususnya Ibu S
berhubungan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan Hipertensi
c.
Kriteria Bobot Pembenaran
Sifat Masalah 2/3 x 1 = 2/3 Masalah sedang tidak terjadi,
Resiko nilai 2 masalah pernah terjadi, jika
keadaan ini tidak diatasi,
maka kemungkinan akan
timbul gangguan pada
jaringan otak dan jantung

Kemungkinan untuk diubah 1/2 x 2 = 1 Motivasi keluarga untuk


Sebagian nilai 1 mengatasi masalah cukup.
Pengetahuan keluarga tentang
penyakit kurang

Potensial dicegah 2/3 x 1 = 2/3 Masalah sudah pernah terjadi,


Cukup nilai 2 ada riwayat hipertensi dalam
keluarga

Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2 Keluarga merasakan adanya


Masalah dirasakan tetapi tidak masalah tersebut tetapi tidak
segera ditangani perlu segera ditangani
Skore 2 5/6

SKORING MASALAH
2. Proses keluarga tidak berfungsi pada keluarga bpk Y terutama ibu S: alkoholisme b.d
ketidakmampuan anggota keluarga mengenal masalah
d.
Kriteria Bobot Pembenaran
Sifat Masalah 3/3 x 1 = 1 Masalah sedang terjadi
Aktual nilai 3
Kemungkinan untuk diubah 1/2 x 2 = 1 Motivasi keluarga untuk
Sebagian nilai 1 mengatasi masalah cukup.

Potensial dicegah 2/3 x 1 = 2/3 Masalah sering dirasakan dan


Cukup nilai 2 adanya support system dari
anggota keluarga yang selalu
mencari informasi tentang
perawatan dan pengobatan.
Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 Keluarga merasakan adanya

8
Masalah ada dan perlu segera masalah tersebut dan
ditangani nilai 2 melakukan pengobatan
sendiri
Skore 3 2/3

Prioritas Diagnosa Keperawatan

1. Resiko perubahan perfusi jaringan cerebral pada keluarga Bapak Y khususnya Ibu S
berhubungan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan Hipertensi
2. Proses keluarga tidak berfungsi pada keluarga bpk Y terutama ibu S: alkoholisme b.d
ketidakmampuan anggota keluarga mengenal masalah.
e.

9
RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA
Tujuan Kriteria Evaluasi
No Diagnosa
Jangka Jangka pendek Kriteria Standar Rencana Intervensi
. Keperawatan
panjang
1. Resiko perubahan Setelah 1. TUK 1 :
perfusi jaringan pertemuan Setelah pertemuan dan di
cerebral pada 3x30 menit berikan pen-kes selama
keluarga Bapak Y 3x30 menit keluarga
khususnya Ibu S mampu mengenal masalah
berhubungan hipertensi:
ketidakmampuan 1.1. Menjelaskan Respon verbal Penyakit darah tinggi atau 1.1.1. Jelaskan arti hipertensi
keluarga merawat pengertian hipertensi hipertensi adalah suatu dengan liplet
anggota keluarga keadaan dimana seseorang 1.1.2. tanyakan kembali arti
dengan Hipertensi mengalami peningkatan hipertensi dan beri
tekanan darah di atas reinforcement positif atas
normal yang ditunjukkan jawaban yang benar
oleh angka sistolik lebih
dari 140 dan diastolic di
atas 90 pada pemeriksaan
tekanan darah
menggunakan alat
pengukur tekanan darah
baik sphygmomanometer
ataupun alat digital
lainnya.

1.2. Menyebutkan Respon verbal Keluarga dapat 1.2.1. Diskusikan dengan


penyebab hipertensi menyebutkan penyebab keluarga penyebab
hipertensi. hipertensi dengan liplet
- stres 1.2.2. Tanyakan kembali
- usia penyebab hipertensi pada
- merokok keluarga
- obesitas (kegemukan) 1.2.3. Beri reinforcement posistif
atas jawaban yang benar
- alcohol
- faktor keturunan
- faktor lingkungan
(gaduh/bising)

10
1.3. Menyebutkan tanda Respon verbal 1.3.1. Sebutkan dan jelaskan
dan gejala hipertensi Keluarga dapat tanda dan gejala hipertensi
menyebutkan 4 dari 6 1.3.2. Motivasi keluarga untuk
tanda dan gejaa hipertensi mengulang penjelasan
- sakit kepala perawat
- pusing 1.3.3. Beri reinforcement posistif
atas jawaban yang benar
- Lemas
- kesemutan kelelahan
- rasa berat di tengkuk
2. TUK 2 : Respon verbal - gangguan tidur. 2.1.1. Bantu keluarga
Keluarga dapat memutuskan tindakan
memutuskan tindakan Keluarga dapat pencegahan hipertensi
2.1. Pencegahan hipertensi memutuskan tindakan pada anggota keluarga
pencegahan hipertensi 2.1.2 Beri reinforcement positif
- Mengurangi asupan atas jawaban yang benar
garam dan lemak
- Mengurangi atau
menghilangkan
kebiasaan minum 2.1.1. Jelaskan akibat lanjut dari
alkohol bagi yang rematik dengan lembar
mengkonsumsinya balik
- Berhenti merokok bagi 2.1.2. Motivasi keluarga untuk
yang merokok mengulang dan beri
- Menurunkan berta reinforcement positif atas
jawaban yang benar
badan bagi yang
kegemukan
- Olah raga teratur
seperti joging, jalan
cepat, bersepeda,
berenang
- Menghindari
ketegangan
2.2. makanan yang di Respon verbal 2.2.1. Motivasi keluarga untuk
anjurkan untuk - Istirahat cukup menganjurkan makanan
hipertensi dan yang - Hidup tenang yang tepat untuk hiertensi
perlu di hindari 2.2.2. Beri reinforcement positif
atas motivasi yang
Keluarga dapat diberikan keluarga
11
memberikan makanan yang
di anjurkan untuk
hipertensi
- Sayur-sayuran hijau
kecuali daun singkong,
daun melinjo dan
melinjonya
- Buah-buahan kecuali
buah durian
- Ikan laut tidak asin
terutama ikan laut air
dalam seperti kakap
dan tuna
- Telur boleh
dikonsumsi maksimal
2 butir dalam 1
minggu dan
diutamakan putih
telurnya saja
- Daging ayam (kecuali
kulit, jerohan dan otak
karena banyak
mengandung lemak)
Makanan yang perlu di
hindari:
- Makanan yang di
awetkan seperti
makanan kaleng, mie
instant, minuman
kaleng
3. TUK 3 : Respon verbal - Daging merah segar 3.1.1. Jelaskan dan
Melakukan pengobatan seperti hati ayam, demonstrasikan cara
tradisional dan sosis sapi, daging membuat obat tradisional
farmakologi untuk kambing untuk hipertensi
hipertensi. - Makanan berlemak 3.1.2. Minta keluarga untuk
dan bersantan tinggi menjelaskan dan praktekan
kembali
12
serta makanan yang 3.1.3. Beri reinforcement positif
terlalu asin atas kemampuan
menjelaskan kembali
3.1.4. Beri kesempatan pada
Keluarga dapat mengetahui keluarga untuk bertanya
pengobatab hipertensi : tentang hal yang belum
- Pengobatan jelas.
farmakologis yaitu
harus dengan ijin
dokter
- Pengobatan tradisional
yaitu dengan
mengkonsumsi secara
teratur jus:
- 1. Buah mentimun
- 2. Buah belimbing
- 3. Daun saledri

13
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU/KELUARGA

Diagnosis Implementasi Evaluasi TT/Tgl


Keperawatan Waktu
Resiko perubahan  Membina hubungan saling S: - Keluarga menjawab salam dan 01/07/13
perfusi jaringan mengerti atas tujuan yang 12.30
percaya.
cerebral pada keluarga
Bapak Y khususnya  Mengucapkan salam diberikan serta menjawab salam
Ibu S berhubungan  Memperkenalkan diri dan petugas kesehatan
ketidakmampuan menjelaskan tujuan.
keluarga merawat
 Melakukan pengkajian O: - Keluarga tampak percaya
anggota keluarga kapada petugas kesehatan
dengan Hipertensi masalah kesehatan yang di
hadapi keluarga. - Keluarga merasa senang dengan
 Melakukan pemeriksaan kedatangan petugas kesehatan.
fisik.
 Mengevaluasi pengkajian A: - Masalah teratasi
membuat kontak waktu
untuk melaksanakan TUK 1 P: - Lanjutkan intervensi
Klien: Keluarga dapat
memahami kedatangan petugas
kesehatan
Perawat: Kontrak waktu untuk
melanjutkan TUK 1
Resiko perubahan  Menjelaskan pengertian S - Keluarga mengatakan sudah 02/07/13
perfusi jaringan mengerti tentang pengertian, 15.30
hiertensi
cerebral pada keluarga
Bapak Y khususnya  Menyebutkan penyebab penyebab, tanda dan gejala
Ibu S berhubungan hipertensi hipertensi.
ketidakmampuan  Menyebutkan tanda dan
keluarga merawat gejala hipertensi O - Keluarga dapat menjawab
anggota keluarga tentang pengertian hipertensi
dengan Hipertensi
- Keluarga dapat
menyebutkan 4 dari 7 penyebab
hipertensi
- Keluarga dapat
menyebutkan 3 dari 6 tanda dan
gejala hipertensi
A
- Masalah teratasi
P
- Lanjutkan intervensi
Klien: Keluarga dapat
memahami tentang penyakit
hipertensi
Perawat: Konytrak waktu untuk
TUK 2
Resiko perubahan  Menjelaskan tentang S - Keluarga mengatakan 03/07/13
perfusi jaringan mengerti dan bisa cara 15.30
pengobatan hipertensi
cerebral pada keluarga
Bapak Y khususnya  Menjelaskan dan pembuatan obat tradisional
Ibu S berhubungan mendemonstrasikan cara untuk hipertensi.
14
ketidakmampuan membuat obat tradisional - Keluarga dapat
keluarga merawat untuk hipertensi mendemonstrasikan langsung
anggota keluarga
dengan Hipertensi  Menganjurkan secara mandiri.
pengobatan lanjutan ke - Keluarga mengatakan
puskesmas/ dokter/ RS jika mengerti jika sakit berlanjut
sakit tidak kunjung sembuh hubungi pelayanan kesehatan.
O
- Keluarga mengerti cara
pengobatan hipertensi baik itu
medis maupu tradisional
A
- Masalah teratasi
P
- Intervensi di lanjutkan oleh
keluarga

15
16

Anda mungkin juga menyukai