Anda di halaman 1dari 8

Hujan, Nikmat Yang Dikufuri

khotbahjumat.com/4607-hujan-nikmat-yang-dikufuri.html

:Khutbah Pertama

‫أ ﺣ ﻤ ﺪ ه وأ ﺷ ﻜ ﺮ ه و ﺳ ﺘ ﻌ ﯿ ﻨ ﻪ‬، ‫اﻟ ﺤ ﻤ ﺪ ﷲ ﻋﻠ ﻰ ﻓ ﻀﻠ ﻪ وإ ﺣ ﺴﺎ ﻧ ﻪ‬
‫ﻓﻲ رﺑﻮﺑﯿﺘﻪ‬،‫ وأﺷﻬٌﺪ أن ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ وﺣﺪه ﻻ ﺷﺮﯾﻚ ﻟﻪ‬،‫وﺳﺘﻐﻔﺮه‬
‫ﺻﻠﻰ‬،‫وأﺷﻬٌﺪ أن ﻣﺤﻤﺪًا ﻋﺒﺪه ورﺳﻮﻟﻪ‬،‫وإﻟﻬﯿﺘﻪ وأﺳﻤﺎﺋﻪ وﺻﻔﺎﺗﻪ‬
:‫ أﻣﺎ ﺑﻌﺪ‬،‫ وﺳﻠﻢ ﺗﺴﻠﯿﻤًﺎ ﻛﺜﯿﺮا‬،‫اﷲ ﻋﻠﯿﻪ وﻋﻠﻰ آﻟﻪ وأﺻﺤﺎﺑﻪ‬
,Ayyuhannas

Bertakwalah kepada Allah Ta’ala. Bersyukurlah atas nikmat-nikmat-Nya dan anugerah yang Dia
berikan. Karena nikmat dan anugerah darinya tidak pernah berhenti dan terus-menerus kita
terima. Karena itu, ucapkanlah syukur dari nikmat-nikmat yang Dia berikan. Di masa-masa
sebelumnya, kita melewati saat-saat dimana curah hujan begitu rendah. Lama kita tunggu tak
.kunjung juga hujan turun. Sampai pemerintah membuat hujan buatan

Sekarang, alhamdulillah Allah telah keluarkan kita dari masa sulit. Bencana asap karena
kekeringan hilang. Dia hilangkan dan cegah datangnya asap dengan hujan. Syukurilah nikmat ini.
.Pujilah Dia. Tetap minta tolong kepada-Nya dan beristighfar kepada-Nya

1/8
‫َِﺠَﺐ َر ُﱠﺑﻨﺎ ِﻣْﻦ ُﻗُﻨْﻮِط ِﻋَﺒﺎِدِه َوُﻗْﺮِب ِﻏَﯿِﺮِه َﯾْﻨُﻈُﺮ ِإَﻟْﯿُﻜْﻢ َأِزِﻟْﯿَﻦ َﻗِﻨِﻄْﯿَﻦ‬
ّ
‫َﻓَﯿَﻈُﻞ َﯾْﻀَﺤُﻚ َﯾْﻌَﻠُﻢ َأ َّن َﻓَﺮَﺟُﻜْﻢ َﻗِﺮْﯾٌﺐ‬
Rabb kita merasa heran dengan keputus-asaan hamba-hamba-Nya, padahal telah dekat“
perubahan (keadaan dari kesulitan kepada kemudahan) oleh-Nya. Dia melihat kepada kalian
yang dalam keadaan sempit (susah) dan berputus asa. Dia pun tertawa. Dia mengetahui bahwa
.( pertolongan-Nya untuk kalian telah dekat.” (HR. Ahmad

Di hari-hari yang penuh anugerah Allah kepada umat Islam dan hamba-hamba-Nya secara umum
ini, bahkan untuk semua makhluk-Nya yang butuh terhadap hujan, Allah turunkan nikmat-Nya
.berupa hujan untuk kita semua. Karena itu, bersyukurlah kepada Allah dan pujilah nikmat-Nya ini

Sesungguhnya, hujan ini merupakan tanda kebesaran Allah. Allah Ta’ala mengirim angin yang
,membawa awan. Allah Ta’ala berfirman

َ َ ِ ُ ُ َ ِ ُ َ ُ ِ ‫ﱢ‬
َ ‫َﱡ‬
‫ﱠ‬
‫اﷲ اﻟﺬي ُﯾْﺮﺳﻞ اﻟﱠِﺮﯾﺎَح ﻓﺘﺜﯿُﺮ َﺳَﺤﺎًﺑﺎ ﻓَﯿْﺒُﺴﻄﻪ ﻓﻲ اﻟَﺴﻤﺎِء ﻛْﯿﻒ‬
‫َﯾَﺸﺎُء َوَﯾْﺠَﻌُﻠُﻪ ِﻛَﺴًﻔﺎ َﻓَﺘَﺮى اْﻟَﻮْدَق َﯾْﺨُﺮُج ِﻣْﻦ ِﺧَﻼِﻟِﻪ َﻓِﺈَذا َأَﺻﺎَب‬
‫ِﺑِﻪ َﻣﻦ َﯾَﺸﺎُء ِﻣْﻦ ِﻋَﺒﺎِدِه ِإَذا ُﻫْﻢ َﯾْﺴَﺘْﺒِﺸُﺮوَن‬
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah“
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-
gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai
[hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” [Quran Rum: 48

.Allah awali nikmat hujan ini dengan mengirim angin yang mengawinkan tumbuh-tumbuhan

‫َوَأْرَﺳْﻠَﻨﺎ اﻟﱠِﺮﯾﺎَح َﻟَﻮاِﻗَﺢ َﻓَﺄﻧَﺰْﻟَﻨﺎ ِﻣَﻦ اﻟ َﱠﺴﻤﺎِء َﻣﺎًء َﻓَﺄْﺳَﻘْﯿَﻨﺎُﻛُﻤﻮُه َوَﻣﺎ‬


‫َأﻧُﺘْﻢ َﻟُﻪ ِﺑَﺨﺎِزِﻧﯿَﻦ‬
Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan“
hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang
[menyimpannya.” [Quran Al-Hijr: 22

Kemdian Dia kirimkan angin yang membawa hujan untuk memberi minum semua makhluk.
Setelah itu Dia perintahkan awan yang membawa hujan menurunkan air dengan kadar yang telah
ditentukan. Ada bumi yang terkena hujan. Sedangkan bagian yang lain tak terbasahi. Ada
kelompok masyarakat yang menikmati hujan dan yang lain tidak. Peristiwa ini memiliki hikmah
.yang besar

.Tata cara hujan turun pun terlihat keteraturan. Turun dengan tetesan-tetesan

‫َوَﻣﺎ ُﻧَﻨ ِﱡﺰﻟُﻪ ِإ َّﻻ ِﺑَﻘَﺪٍر َﻣْﻌُﻠﻮٍم‬


2/8
.[Dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.” [Quran Al-Hijr: 21“

Tata cara turunnya hujan ini memberikan ibrah yang dalam. Allah tidak menurunkan air hujan
dengan sekali tumpah saja dari langit. Tapi, hujan itu turun setitik demi setitik. Tetesan-tetesan
yang terpisah. Sehingga kita tahu, hujan ini ada yang mengatur tata cara turunnya. Hujan itu
diperintah. Hujan itu menjadi berkah tidak merusak. Dan hujan membawa air yang suci dan
,mensucikan. Allah Ta’ala berfirman

‫َ َأﻧَﺰْﻟَﻨﺎ ِﻣْﻦ اﻟ َﱠﺴﻤﺎِء َﻣﺎًء َﻃُﻬﻮرًا‬


.[Dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih.” [Quran Al-Furqan: 48“

,Firman-Nya yang lain

‫َوَﻧ َّﺰْﻟَﻨﺎ ِﻣْﻦ اﻟ َﱠﺴﻤﺎِء َﻣﺎًء ُﻣَﺒﺎَرك‬


.[Dan Kami turunkan dari langit air yang berkah (banyak manfaatnya).” [Quran Qaf:9“

Allah Jalla wa ‘Ala menjadikan air yang suci dan mensucukan itu penuh keberkahan. Dia
menjadikan air itu sebagai asupan untuk tanaman sehingga tanama bisa tumbuh dan
berkembang. Dia menjadikan air itu penghilang dahaga. Dan ini adalah perwujudan dari kasih
,sayang Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman

‫ ﻣﻦ‬:‫َأَﻓَﺮَأْﯾُﺘْﻢ اْﻟَﻤﺎَء اَﱢﻟﺬي َﺗْﺸَﺮُﺑﻮَن* َأَأْﻧُﺘْﻢ َأﻧَﺰْﻟُﺘُﻤﻮُه ِﻣْﻦ اْﻟُﻤْﺰِن أي‬


‫اﻟﺴﺤﺎب َأْم َﻧْﺤُﻦ اْﻟُﻤﻨِﺰُﻟﻮَن* َﻟْﻮ َﻧَﺸﺎُء َﺟَﻌْﻠَﻨﺎُه ُأَﺟﺎﺟًﺎ َﻓَﻠْﻮﻻ َﺗْﺸُﻜُﺮوَن‬
Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya“
atau Kamikah yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin,
.[maka mengapakah kamu tidak bersyukur? [Quran Al-Waqi’ah: 68-69

Jika Allah menginginkan, Dia mempu menjadikan air hujan itu asin dan kecut, tidak bisa diminum
dan tak bermanfaat untuk tumbuhan. Akan tetapi Allah menjadikan air hujan itu memiliki sifat-sifat
yang bermanfaat. Sifat-sifat yang baik. Yang dapat menumbuhkan tanaman. Bumi mampu
menyimpannya sehingga memenuhi kebutuhan manusia. Air itu tersimpan di bumi menjadi
.pemenuhan kebutuhan manusia dan seluruh makhluk di masa yang akan datang

Semua itu merupakan bentuk kasih sayang, kebijaksanaan, dan agungnya kedudukan Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Hendaknya kita memikirkan yang demikian. Bagaimana Allah bisa
menahan air itu dan menganugerahkannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Kita renungkan
juga bagaimana Dia menurukannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Renungkanlah
bagaimana proses terjadinya hujan itu sendiri. Bagaimana proses air itu naik dari bagian bumi
yang menyimpan air. Kemudian Allah sebarkan ke belahan bumi yang lain, berupa daratan-
.daratan. Setelah itu sebagian air tertahan atas perintah-Nya

3/8
‫ض َواْﺧِﺘﻼِف اﻟَّﻠْﯿِﻞ َواﻟ َﱠﻨﻬﺎِر َواْﻟُﻔْﻠِﻚ‬ ِ ‫ِإ َّن ِﻓﻲ َﺧْﻠِﻖ اﻟ َﱠﺴﻤَﻮاِت َواَﻷْر‬
‫ﱡ‬
‫َﱢﻟﺘﻲ َﺗْﺠِﺮي ِﻓﻲ اْﻟَﺒْﺤِﺮ ِﺑَﻤﺎ َﯾﻨَﻔُﻊ اﻟ َﱠﻨﺎس َوَﻣﺎ َأﻧَﺰَل اَﷲ ِﻣْﻦ اﻟ َﱠﺴﻤﺎِء‬
‫ض َﺑْﻌَﺪ َﻣْﻮِﺗَﻬﺎ َوَﺑ َّﺚ ِﻓﯿَﻬﺎ ِﻣْﻦ ُﻛ ِّﻞ َدا َﱟﺑﺔ‬َ ‫ِﻣْﻦ َﻣﺎٍء َﻓَﺄْﺣَﯿﺎ ِﺑِﻪ اَﻷْر‬
‫ض ﻵَﯾﺎٍت‬ ِ ‫َوَﺗْﺼِﺮﯾِﻒ اﻟﱠِﺮﯾﺎِح َواﻟ َﱠﺴﺤﺎِب اْﻟُﻤَﺴ َﱢﺨﺮ َﺑْﯿَﻦ اﻟ َﱠﺴﻤﺎِء َواَﻷْر‬
‫ِﻟَﻘْﻮٍم َﯾْﻌِﻘُﻠﻮَن‬
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera“
yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan
dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia
sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan
antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi
.[kaum yang memikirkan.” [Quran Al-Baqarah: 164

Mari kita merenungkan yang demikian. Agar kita mengetahui betapa agungnya kuasa Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Betapa besarnya kasih sayang Allah terhadap makhluk-makhluk-Nya. Dan
alangkah zhalimnya seseorang yang menisbatkan hujan ini kepada selain Allah. Mereka
menisbatkan turunnya hujan karena ada bintang ini dan itu. Karena semata-mata kajian alam dan
prakiraan cuaca. Malah ada yang mengaku bisa mengatur hujan turun dimana dan dimana.
?Dimana kita letakkan iman kita bahwa Allah itu Maha Pengatur alam semesta

Kita nyatakan dengan hati, lisan, dan anggota badan kita bahwa Allah lah yang menurunkan
hujan. Sehingga kita bersyukur hanya kepada-Nya. Kita pun yakin bahwa hanya Dia yang mampu
,menurunkan hujan itu. Hujan yang penuh keberkahan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman

‫َأَﻓِﺒَﻬَﺬا اْﻟَﺤِﺪﯾِﺚ َأْﻧُﺘْﻢ ُﻣْﺪِﻫُﻨﻮَن* َوَﺗْﺠَﻌُﻠﻮَن ِرْزَﻗُﻜْﻢ َأ َﱡﻧﻜْﻢ ُﺗَﻜِﱡﺬﺑﻮَن‬


Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al-Quran ini? kamu mengganti rezeki (yang Allah
.[berikan) dengan mendustakan Allah.” [Quran Al-Waqi’ah: 81-82

.yaitu menyatakan hujan itu turun karena selain Allah Jalla wa ‘Ala

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat bersama para sahabatnya dalam shalat subuh. Di pagi
itu masih tersisa basah bekas hujan semalam. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
,bersabda

‫ﱢ‬
‫َأْﺻَﺒَﺢ ِﻣْﻦ ِﻋَﺒﺎِدى ُﻣْﺆِﻣٌﻦ ِﺑﻰ َوَﻛﺎِﻓٌﺮ َﻓَﺄ َّﻣﺎ َﻣْﻦ َﻗﺎَل ُﻣِﻄْﺮَﻧﺎ ِﺑَﻔْﻀِﻞ اَﷲ‬
‫ َﻓَﺬِﻟَﻚ ُﻣْﺆِﻣٌﻦ ِﺑﻰ َوَﻛﺎِﻓٌﺮ ِﺑﺎْﻟَﻜْﻮَﻛِﺐ َوَأ َّﻣﺎ َﻣْﻦ َﻗﺎَل ُﻣِﻄْﺮَﻧﺎ‬.‫َوَرْﺣَﻤِﺘِﻪ‬
‫ َﻓَﺬِﻟَﻚ َﻛﺎِﻓٌﺮ ِﺑﻰ ُﻣْﺆِﻣٌﻦ ِﺑﺎْﻟَﻜْﻮَﻛِﺐ‬.‫ِﺑَﻨْﻮِء َﻛَﺬا َوَﻛَﺬا‬

4/8
Pada pagi hari, di antara hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Siapa“
yang mengatakan ‘Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan
rahmat Allah), maka dia beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan
yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini
dan ini), maka dialah yang kufur kepada-Ku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari
.( 486, Muslim 240 dan yang lainnya
Mari kita bertakwa kepada Allah. Bersyukur atas segala nikmat yang Dia berikan. Kita renungkan
.betapa agungnya kedudukan Allah Subhanahu wa Ta’ala

‫ُﻫَﻮ اَﱢﻟﺬي ُﯾِﺮﯾُﻜْﻢ آَﯾﺎِﺗِﻪ َوُﯾَﻨ ِﱡﺰل َﻟُﻜْﻢ ِﻣْﻦ اﻟ َﱠﺴﻤﺎِء ِرْزﻗًﺎ َوَﻣﺎ َﯾَﺘَﺬ َﱡﻛﺮ ِإ َّﻻ‬
‫َ ْﻦ ُﯾِﻨﯿُﺐ‬
Dialah yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya dan menurunkan“
untukmu rezeki dari langit. Dan tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali
.[(kepada Allah).” [Quran Ghafir:13

‫َوَﻣﺎ ُﻧَﻨ ِﱡﺰﻟُﻪ ِإ َّﻻ ِﺑَﻘَﺪٍر َﻣْﻌُﻠﻮٍم‬


[Dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.” [Quran Al-Hijr: 21“

‫َوُﻫَﻮ اَﱢﻟﺬي ُﯾَﻨ ِﱡﺰل اْﻟَﻐْﯿَﺚ ِﻣْﻦ َﺑْﻌِﺪ َﻣﺎ َﻗَﻨُﻄﻮا َوَﯾﻨُﺸُﺮ َرْﺣَﻤَﺘُﻪ َوُﻫَﻮ‬
‫اْﻟَﻮِﻟ ُّﻲ اْﻟَﺤِﻤﻲ‬
Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-“
.[Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” [Quran Ash-Shura: 28

‫ و ﻧ ﻔ ﻌ ﻨﺎ ﺑ ﻤﺎ ﻓ ﯿ ﻪ ﻣ ﻦ اﻟ ﺒ ﯿﺎ ن‬، ‫ﺑﺎ ر ك ا ﷲ ﻟ ﻲ وﻟ ﻜ ﻢ ﻓ ﻲ اﻟ ﻘ ﺮ آ ن اﻟ ﻌ ﻈ ﯿ ﻢ‬
‫ أﻗﻮٌل ﻗﻮل ﻫﺬا واﺳﺘﻐﻔﺮ اﷲ ﻟﻲ وﻟﻜﻢ وﻟﺠﻤﯿﻊ‬،‫واﻟﺬﻛﺮ اﻟﺤﻜﯿﻢ‬
.‫ ﻓﺎﺳﺘﻐﻔﺮوه إ َّﻧﻪ ﻫﻮ اﻟﻐﻔﻮر اﻟﺮﺣﯿﻢ‬،‫اﻟﻤﺴﻠﻤﯿﻦ ﻣﻦ ﻛﻞ ذﻧﺐ‬
:Khutbah Kedua

‫ﱢ‬
‫)اْﻟَﺤْﻤُﺪ َِﷲ َرِّب اْﻟَﻌﺎَﻟِﻤﯿَﻦ* اﻟ َّﺮْﺣَﻤِﻦ اﻟ َﱢﺮﺣﯿِﻢ* َﻣﺎِﻟِﻚ َﯾْﻮِم‬
‫وأﺷﻬﺪ أن ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ وﺣﺪه ﻻ ﺷﺮﯾﻚ ﻟﻪ ﻣﺨﻠﺼﯿﻦ ﻟﻪ‬،(‫اﻟﱢِﺪﯾﻦ‬
‫ﺻﻠﻰ اﷲ‬،‫وأﺷﻬﺪ أن ﻣﺤﻤﺪًا ﻋﺒﺪه ورﺳﻮﻟﻪ اﻟﺼﺎدق اﻷﻣﯿﻦ‬،‫اﻟﺪﯾﻦ‬
‫ﺳَّﻠﻢ ﺗﺴﻠﯿﻤًﺎ ﻛﺜﯿًﺮا إﻟﻰ ﯾﻮم‬،‫ﻋﻠﯿﻪ وﻋﻠﻰ آﻟﻪ وأﺻﺤﺎﺑﻪ أﺟﻤﻌﯿﻦ‬
5/8
: ‫ أ ﻣﺎ ﺑ ﻌ ﺪ‬، ‫اﻟ ﺪ ﯾ ﻦ‬
,Ayyuhannas

.Bertakwalah kepada allah Ta’ala

Dulu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika melihat awan mendung, berubah warna wajah
beliau. Beliau tampak mondar-mandir, keluar-masuk. Beliau khawatir adzab akan turun.
Sebagaimana Allah mengadzab Kaum ‘Ad. Apabila awan itu menurunkan hujan, barulah beliau
:gembira. Beliau mengucapkan doa turun hujan

‫ اﻟﻠ ﻬ ﻢ ﺻ ﯿ ﺐ ﻧﺎ ﻓ ﻌﺎ‬، ‫ﻣ ﻄ ﺮ ﻧﺎ ﺑ ﻔ ﻀ ﻞ ا ﷲ و ﺑ ﺮ ﺣ ﻤ ﺘ ﻪ‬
Kita diberi huja karena karunia Allah dan kasih sayang-Nya.” Atau doa, “Ya Allah turunkanlah“
”. yang bermanfaat

Saat hujan terlihat berlebihan, beiau juga khawatir akan ada keburukan. Beliau pun berdoa
:kepada Rabbnya

‫ َوُﺑُﻄْﻮِن‬،‫ َاﻟَﱡﻠﻬ َّﻢ َﻋَﻠﻰ ْاﻵَﻛﺎِم َواﻟ ِﱠﻈﺮاِب‬،‫َاﻟَﱡﻠﻬ َّﻢ َﺣَﻮاَﻟْﯿَﻨﺎ َوَﻻ َﻋَﻠْﯿَﻨﺎ‬
‫ْاَﻷْوِدَﯾِﺔ َوَﻣَﻨﺎِﺑِﺖ اﻟ َﱠﺸﺠِﺮ‬
Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, jangan yang merusak kami. Ya, Allah! turunkanlah“
”. hujan di dataran tinggi, di bukit-bukit, di perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan

Demikianlah bimbingan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mari kita teladani. Kita renungi dan
ambil pelajaran darinya agar kita memiliki rasa takut kepada Allah Ta’ala. Jika ada awan
mendung, kita berdoa kepada allah agar menjadikannya awan yang membawa rahmat bukan
adzab. Beginilah semestinya seorang muslim ketika mendapatkan nikmat Allah, yaitu hujan. Dan
.nikmat-nikmat lainnya

Sebagian orang, apabila turun hujan sehingga berisilah tempat-tempat penampungan air.
Sebagian orang menikmati suasana ini dengan berbuat kerusakan. Mereka melakukan
.permainan dan hal-hal yang tidak pantas. Hal ini tidak disebut syukur

Tidak terlarang seseorang keluar setelah hujan. Menikmati suasana hujan dan bermain di sekitar
lembah. Kemudian bersyukur kepada Allah. Akan tetapi jangan sampai rasa syukur dan
permainan ini menjadi perbuatan yang melalaikan, perbuatan sia-sia, atau malah melakukan
.perbautan dosa

‫َوِإْذ َﺗَﺄَﱠذن َر ُﱡﺑﻜْﻢ َﻟِﺌْﻦ َﺷَﻜْﺮُﺗْﻢ َﻷِزﯾَﺪ َﱡﻧﻜْﻢ َوَﻟِﺌْﻦ َﻛَﻔْﺮُﺗْﻢ ِإ َّن َﻋَﺬاِﺑﻲ َﻟَﺸِﺪﯾٌﺪ‬
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti“
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
.([sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.” [Quran Ibrahim: 7
6/8
‫ﻓ ﺘ ﻘ ﻮا ا ﷲ ‪ ،‬ﻋ ﺒﺎ د ا ﷲ ‪ ،‬وا ﻋﻠ ﻤ ﻮا أ ن ﺧ ﯿ ﺮ اﻟ ﺤ ﺪ ﯾ ﺚ ﻛ ﺘﺎ ب ا ﷲ ‪ ،‬و ﺧ ﯿ ﺮ‬
‫اﻟﻬﺪي ﻫﺪِّي ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﻪ وﺳﻠﻢ‪ ،‬وﺷﺮ اﻷﻣﻮر ﻣﺤﺪﺛﺎﺗﻬﺎ‪،‬‬
‫و ﻛ ﻞ ﺑ ﺪ ﻋ ﺔ ﺿ ﻼﻟ ﺔ‪.‬‬

‫وﻋﻠﯿﻜﻢ ﺑﺎﻟﺠﻤﺎﻋﺔ‪ ،‬ﻓﺈن ﯾﺪ اﷲ ﻋﻠﻰ اﻟﺠﻤﺎﻋﺔ وﻣﻦ ﺷَّﺬ ﺷَّﺬ ﻓﻲ‬


‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬
‫اﻟﻨﺎر)ِإ َّن اَﷲ َوَﻣﻼِﺋَﻜَﺘُﻪ ُﯾَﺼُﻠﻮن َﻋَﻠﻰ اﻟ َﱢﻨﺒِّﻲ َﯾﺎ َأ ُﱠﯾﻬﺎ اَﱢﻟﺬﯾَﻦ آَﻣُﻨﻮا‬
‫ّ‬
‫َﺻُﻠﻮا َﻋَﻠْﯿِﻪ َوَﺳﱡِﻠﻤﻮا َﺗْﺴِﻠﯿًﻤﺎ( اﻟَﱡﻠﻬ َّﻢ ﺻ ِّﻞ وﺳِّﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﻋﺒِﺪك‬
‫ض اﻟَﱡﻠﻬ َّﻢ ﻋﻦ ُﺧﻠﻔﺎِﺋﻪ اﻟﺮاﺷﺪﯾﻦ‪ ،‬اﻷﺋﻤﺔ‬ ‫ورﺳﻮِﻟﻚ ﻧﺒﯿﻨﺎ ﻣﺤ َّﻤﺪ‪ ،‬وار َ‬
‫اﻟﻤﻬﺪﯾﯿﻦ‪ ،‬أﺑﻲ ﺑﻜﺮ‪ ،‬وﻋﻤَﺮ‪ ،‬وﻋﺜﻤﺎَن‪ ،‬وﻋﻠٍّﻲ‪ ،‬وَﻋﻦ اﻟﺼﺤﺎﺑﺔ‬
‫أﺟﻤﻌﯿﻦ‪ ،‬وﻋﻦ اﻟﺘﺎِﺑﻌﯿﻦ‪ ،‬وﻣﻦ ﺗﺒﻌﻬﻢ ﺑﺈﺣﺴﺎٍن إﻟﻰ ﯾﻮِم اﻟﺪﯾﻦ‪.‬‬

‫اﻟَﱡﻠﻬ َّﻢ أﻋﺰ اﻹﺳﻼم واﻟﻤﺴﻠﻤﯿﻦ‪ ،‬وأذل اﻟﺸﺮك واﻟﻤﺸﺮﻛﯿﻦ‪ ،‬ودﻣﺮ‬


‫أﻋﺪاء اﻟﺪﯾﻦ‪ ،‬وﺟﻌﻞ ﻫﺬا اﻟﺒﻠﺪ آﻣﻨًﺎ ﻣﻄﻤﺌﻨًﺎ وﺳﺎﺋﺮ ﺑﻼد اﻟﻤﺴﻠﻤﯿﻦ‬
‫ﻋﺎﻣًﺔ ﯾﺎ رب اﻟﻌﺎﻟﻤﯿﻦ‪ ،‬اﻟَﱡﻠﻬ َّﻢ وﻟﻲ ﻋﻠﯿﻨﺎ ﺧﯿﺎرﻧﺎ‪ ،‬وﻛﻔﯿﻨﺎ ﺷﺮ‬
‫ﺷﺮارﻧﺎ‪ ،‬وﻻ ﺗﺆاﺧﺬﻧﺎ ﺑﻤﺎ ﻓﻌﻠﻪ اﻟﺴﻔﻬﺎء ﻣﻨﺎ‪ ،‬اﻟَﱡﻠﻬ َّﻢ أﺟﻌﻞ وﻟﯿﺘﻨﺎ‬
‫ﻓﯿﻤﺎ ﺧﺎﻓﻚ واﺗﻘﺎك وﺗﺒﻊ رﺿﺎ ﯾﺎ رب اﻟﻌﺎﻟﻤﯿﻦ‪ ،‬اﻟَﱡﻠﻬ َّﻢ وﻟﻲ ﻋﻠﻰ‬
‫اﻟ ﻤ ﺴﻠ ﻤ ﯿ ﻦ ﺧ ﯿﺎ ر ﻫ ﻢ ﻓ ﻲ ﻛ ﻞ ﻣ ﻜﺎ ن ﯾﺎ ب اﻟ ﻌﺎﻟ ﻤ ﯿ ﻦ ‪ ،‬و ﻛ ﻔ ﻬ ﻢ ﺷ ﺮ‬
‫ﺷﺮارﻫﻢ‪َ)،‬ر َﱠﺑﻨﺎ َﺗَﻘ َّﺒْﻞ ِﻣ َّﻨﺎ ِإ َﱠﻧﻚ َأْﻧَﺖ اﻟ َﱢﺴﻤﯿُﻊ اْﻟَﻌِﻠﯿُﻢ(‪.‬‬
‫ﱠ‬
‫ﻋﺒﺎَد اﷲ‪ِ) ،‬إ َّن اَﷲ َﯾْﺄُﻣُﺮ ِﺑﺎْﻟَﻌْﺪِل َواِﻹْﺣَﺴﺎِن َوِإﯾَﺘﺎِء ِذي اْﻟُﻘْﺮَﺑﻰ‬
‫َ َﯾْﻨَﻬﻰ َﻋْﻦ اْﻟَﻔْﺤَﺸﺎِء َواْﻟُﻤﻨَﻜِﺮ َواْﻟَﺒْﻐِﻲ َﯾِﻌُﻈُﻜْﻢ َﻟَﻌَﱡﻠﻜْﻢ َﺗَﺬ َﱡﻛﺮوَن(‪،‬‬
‫ﱢ‬
‫)َوَأْوُﻓﻮا ِﺑَﻌْﻬِﺪ اَﷲ ِإَذا َﻋﺎَﻫْﺪُﺗْﻢ َوﻻ َﺗﻨُﻘُﻀﻮا اَﻷْﯾَﻤﺎَن َﺑْﻌَﺪ َﺗْﻮِﻛﯿِﺪَﻫﺎ‬
‫َوَﻗْﺪ َﺟَﻌْﻠُﺘﻢ ا َﱠﷲ َﻋَﻠْﯿُﻜﻢ َﻛِﻔﯿًﻼ إ َّن ا َﱠﷲ َﯾْﻌَﻠﻢ َﻣﺎ َﺗْﻔَﻌُﻠﻮَن(‪ ،‬ﻓﺎذﻛﺮوا اﷲَ‬
‫ُ‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ﯾﺬُﻛْﺮﻛﻢ‪ ،‬واﺷُﻜﺮوه ﻋﻠﻰ ﻧﻌِﻤﻪ ﯾِﺰْدﻛﻢ‪ ،‬وﻟِﺬْﻛُﺮ اِﷲ أﻛﺒﺮ‪ ،‬واُﷲ ﯾﻌﻠُﻢ‬
‫ﻣﺎ ﺗ ﺼ ﻨ ﻌ ﻮ ن‪.‬‬
‫‪7/8‬‬
Oleh tim KhotbahJumat.com
Artikel www.KhotbahJumat.com

8/8

Anda mungkin juga menyukai