Oleh :
DURAJAYA
NIM :170104037
PURWOKERTO
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN A DENGAN
OPEN FRAKTUR TIBIA FIBULA SINISTRA
DI RUANG LAVENDER BAWAH PRIA
RSUD KARDINAH TEGAL
Pengkajian
Nama : Durajaya
Tanggal : 7 November 2017
I. IDENTITAS
A. PASIEN
Nama : Tn. A
Umur : 43 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Ds. Talang RT 02/RW 01, Kec Talang
Diagnos Medis : Open Fraktur Tibi Fibula Sinistra
No Register : 379126
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. R
Umur : 31 th
Alamat : Ds. Talang RT 02/RW 01, Kec Talang
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hub. Dengan Pasien : Istri
3. Pola Eliminasi Pasien BAK dan BAB Pasien BAK dan BAB
dengan mandiri di toilet dibantu keluarga di tempat
tidur
4. Pola Aktivitas dan Latihan Pasien beraktivitas secara Pasien beraktivitas dibantu
mandiri tiap harinya penuh oleh keluarga
5. Pola Tidur dan istirahat Pasien biasa tidur 6 jam Pasien kurang beristirahat
6. Pola perseptual sehari dengan istrahat yang karena kondisi yang tidak
cukup nyaman
7. Pola persepsi diri Pasien merasa kesehatan itu Pasien mengatakan ingin
lebih penting sembuh secepatnya untuk
bisa beraktivitas kembali.
8. Pola seksulaitas dan Pasien mempunyai 2 orang Pasien mempunyai 2 orang
reproduksi anak dan sedang anak dan sedang
mengandung anak ke 3 mengandung anak ke 3
9. Pola peran – hubungan Pasien sebagai kepala Pasien tidak bisa bekerja
keluarga yang harus karena sedang sakit
menafkahi keluarga
10. Pola manajemen koping – Pasien biasa menanggapi Pasien merasa takut kalu
stress masalah dengen nanti dirinya tidak bisa
bermusyawarah dengan seperti dulu
keluarga
11. Sistem nilai dan keyakinan Pasien sebagai muslim Pasien tidak dapat
menjalankan shalat dan menjalakan ibadah karena
berdoa fraktur yang diderita.
IV. PEMERIKSAAN HEAD - TO TOE
A. Keadaan Umum
B. Tanda-tanda Vital
1. Tekanan darah :140/90 mmHg
2. Nadi :88 x/menit
3. Suhu : 36.6oC
4. RR : 20 x/menit
C. Kulit dan kuku
1. Inspeksi
a. Warna kulit : Putih kekuningan
b. Warna kuku : Merah muda
c. Lesi : Tidak ada
d. Jaringan parut : Tidak ada
e. Kebersihan kuku : Bersih
f. Keluhan lain : Tidak ada
2. Palpasi
a. Tekstur : Elastis
b. Turgor : < 2 detik
c. Pitting edema : Tidak ada
d. CRT : < 3 detik
D. Kepala
1. Inspeksi
a. Bentuk kepala : Mesocephal
b. Kebersihan ; Bersih
c. Warna rambut : Hitam beruban
d. Kulit kepala : Bersih
e. Kerontokan rambut ; Tidak ada
f. Benjolan dikepala : Tidak ada
g. Keluhan lain : Tidak ada
2. Palpasi
a. Nyeri kepala : Tidak ada nyeri
b. Keluhan lain : Tidak ada
E. Mata
1. Inspeksi
a. Iris : Kecoklatan
b. Sclera : Putih
c. Konjungtiva : Merah muda
d. Kornea : Jernih
e. Pupil : Isokor
f. Peradangan : Tidak ada
g. Gangguan pada mata : Tidak ada
h. Kebersihan mata : Bersih
i. Keluhan lain : Tidak ada
2. Palpasi
a. Nyeri kelopak mata : Tidak ada nyeri
b. Keluhan lain : Tidak ada
F. Telinga
1. Inspeksi
a. Bentuk telinga : simetris kanan kiri
b. Lesi : Tidak ada
c. Peradangan : Tidak ada
d. Kebersihan telinga : Bersih
e. Keluhan lain : Tidak ada
2. Palpasi
a. Daun telinga : Normal
b. Keluhan lain : Tidak ada
G. Hidung dan Sinus
1. Inspeksi
a. Bentuk : Simetris kanan kiri
b. Warna kulit : Putih kekuningan
c. Lubang : 2 lubang sama kanan kiri
d. Peradangan : Tidak ada
e. Fungsi penciuman : Baik
f. Keluhan lain : Tidak ada
2. Palpasi
a. Mobilitas sputum : Tidak ada
b. Keluhan lain
H. Mulut dan tenggorokan
1. Inspeksi
a. Warna bibir : Pucat kebiruan
b. Mukosa : Lembab
c. Bibir pecah-pecah : Tidak
d. Fungsi pengecapan : Baik
e. Keluhan lain : Tidak ada
I. Leher
1. Inspeksi
a. Kaku kuduk : Tidak ada
b. Kelenjar limfe : Teraba
c. Pembesaran tiroid : Tidak ada
d. Keluhan lain
J. Thorak
1. Paru-paru
a. Inspeksi
1) Pengembangan dada : Simetris
2) Pernafasan : Lambat dan teratur
3) Cuping hidung : tidak ada
b. Palpasi
1) Vocal fremitus : kanan dan kiri sama
2) Pengembangan dada : Simetris
c. Perkusi (Suara ketukan) : Sonor
d. Auskultasi (Suara tambahan) : Vesikuler
2. Kardiovaskuler
a. Inspeksi (iktus kordis) : Terlihat
b. Palpasi
1) Iktus kordis : Tak terkaji
2) Nadi perifer : Tak terkaji
c. Perkusi batas jantung : normal
d. Auskultasi bunyi jantung : Tidak ada bunyi tambahan
K. Abdomen
1. Inspeksi : bentuk flat
2. Auskultasi : peristaltic 12 x/menit
3. Perkusi : tidak terkaji
4. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
L. Ekstermitas
1. Inspeksi
a. Lesi kulit : Luka lecet pada tangan kiri dan patela kaki kanan
b. Tremor : tremor kaki kanan
2. Palpasi
a. Kekuatan ekstermitas atas : kekuatan tangan kanan dan kiri baik (5)
b. Kekuatan ekstermitas bawah : Tidak terkaji, kaki pasien fraktur dan ada luka
dibagian kaki yang fraktur
c. Deformitas sendi : ada di kaki sebelah kiri bengkok
d. Nyeri ekstermitas : Ada nyeri pada pedis sinistra
O: Nyeri timbul akibat fraktur
P: Nyeri diperparah jika kaki bagian kiri di tekan,
bergeser tidak sengaja
Q: Nyeri Seperti tertusuk benda tajam
R: Nyeri terasa didaerah kaki sebelah kiri
S: Skala nyeri pasien 8
T: pasien melakukan terapi murotal
U: Pasien merasa tidan nyaman dan merasa gelisah
V: Pasien mengharapkan nyerinya berkurang
M. Genetalia
1. Kebersihan : Bersih
2. Hemoroid : Tidak
3. Hernia : Tidak
4. Keluhan lain : Tidak ada
V. DATA PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN SPIRITUAL
A. Data Psikososial
Pasien merasakan cemas karena belum dapat panggilan untuk dilakukan tindakan
operasi pada kakinya. Pasien tampak gelisah serta wajah yang sering tegang menahan
sakit.
B. Data Sosial
Pasien mengatakan ingin cepat mendapatkan tindakan operasi agar tidak sakit lagi
serta tidak mereoptkan anggota keluarga yang lain dalam mengurus keperluan selama di
rawat.
C. Data Spiritual
Selama dirawat pasien jarang melakukan aktivitas ibadah karena keterbatasan gerak
dan ketidaknyamanan kingkungan untuk ibadah. Pasien hanya terus berdoa kepada Tuhan
yang Maha ESA agar diberi kesembuhan
.
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
CT/BT
Waktu pembekuan 5.00 Menit 2–6
Waktu perdarahan 3.00 Menit 1–3
Netrofil H86.8 % 50 – 70
Limfosit L7.0 % 25 – 40
Monosit 5.9 % 2–8
Eosinophil L0 % 2–4
Basophil 0.2 % 0–1
B. Rontgen
Hasil rintgen menunjukan adanya fraktur pada tulang tibia dan fibula pada kaki sebelah
kiri
VII. TERAPI OBAT DAN DIET
Nama obat Dosis Rute Kegunaan
Infus RL 20 tpm Intravena Pengganti cairan dan nutrisi tubuh
Ketorolac 3 x 30 mg Intravena Sebagai analgetik
Cefotaxim 2 x 1 gr Intravena Sebagai antibiotic
Ranitidine 2 x 50 mg Intravena Sebagai antiemetic
X. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan/ NOC Intervensi/NIC
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan selama 3 x Manajemen nyeri (1400)
b.d agen 24 jam, diharapkan nyeri pasien dapat 1. Lakukan pengkajian nyeri
cidera fisik berkurang, dengan kriteria hasil: secara komprehensif
(fraktur) Indikator awal akhir termasuk lokasi,
Tingkat nyeri (2102) karakteristik, durasi,
a. Nyeri dilaporkan 2 4 frekuensi, kualitas dan
b. Ekspresi wajah 2 4 faktor presipitasi
saat nyeri 2. Observasi reaksi
c. Tidak bisa 2 4 nonverbal dari
istirahat ketidaknyamanan
d. Ketidaknyamanan 2 4 3. Bantu pasien dan
e. Gangguan 2 4 keluarga untuk mencari
aktivitas dan menemukan
Keterangan Nilai NOC: dukungan
1. Berat 4. Ajarkan tentang teknik
2. Cukup berat non farmakologi: napas
3. Sedang dala, relaksasi, distraksi,
4. Ringan kompres hangat/ dingin
5. Tidak ada 5. Tingkatkan istirahat
6. Berikan informasi tentang
nyeri seperti penyebab
nyeri, berapa lama nyeri
akan berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
7. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
2 Cemas b.d Setelah dilakukan tindakan selama 3 x Anxiety Reduction
perubahan 24 jam, diharapkan pasien tidak merasa (penurunan kecemasan)
kondisi cemas. Dengan kriteria hasil: (5820)
1. Gunakan pendekatan yang
kesehatan Indicator Awal Akhir menenangkan
Tingkat Kecemasan 2. Jelaskan semua prosedur
(1211) dan apa yang dirasakan
a. Kurang istirahat 3 5 selama prosedur
b. Wajah tegang 2 5 3. Temani pasien untuk
c. Kesulitan 2 5 memberikan keamanan
berkosentrasi dan mengurangi takut
d. Gangguan tidur 2 5 4. Berikan informasi faktual
e. TD Normal 3 5 mengenai diagnosis,
Keterangan nilai NOC tindakan prognosis
1. Berat 5. Dengarkan dengan penuh
2. Cukup berat perhatian
3. Sedang 6. Identifikasi tingkat
4. Ringan kecemasan
5. Tidak ada 7. Bantu pasien mengenal
situasi yang menimbulkan
kecemasan
8. Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
9. Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
10. Barikan obat untuk
mengurangi kecemasan
XI. IMPLEMENTASI
DX Hari/tgl/jam Implementasi Respon ttd
1 Selasa, 7 – 1. Mengkaji nyeri pasien secara Data Subjektif:
11 – 2017 menyeluruh Pasien mengatakan nyeri
07.45 O: Nyeri timbul akibat fraktur
P: Nyeri diperparah jika kaki
bagian kiri di tekan, bergeser
tidak sengaja
Q: Nyeri Seperti tertusuk
benda tajam
R: Nyeri terasa didaerah kaki
sebelah kiri
S: Skala nyeri pasien 8
T: pasien melakukan terapi
murotal
U: Pasien merasa tidak
nyaman dan merasa gelisah
V: Pasien mengharapkan
nyerinya berkurang
Data Objektif :
Pasien tampak tegang dan
gelisah
07.55 2. Mengajarkan teknik relaksasi Data Subjektif: -
nafas dalam Data Objrktif:
Pasien melakukan dengan
baik
3
S: Pasien mengatakan nyaman dengan luka sekarang tidak
ada rembesan darah yang terjadi
O:
a. Klien bebas dari tanda dan 5 5
gejala infeksi
b. Menunjukkan kemampuan 4 5
untuk mencegah timbulnya
infeksi
c. Jumlah leukosit dalam batas 4 5
normal
d. Menunjukkan perilaku hidup 5 5
sehat
e. Status imun, gastrointestinal, 5 5
genitourinaria dalam batas
normal