Anda di halaman 1dari 30

GIZI SEHAT BAGI SISTEM

RESPIRASI
Atikah Proverawati
SISTEM RESPIRASI
Respirasi pada manusia:
proses keluar-masuknya oksigen ke paru-paru
yang selanjutnya diteruskan ke seluruh tubuh
melalui darah
Proses respirasi manusia:
Inspirasi: masuknya oksigen dari hidung menuju
ke paru-paru yang selanjutnya diteruskan oleh
darah ke seluruh tubuh
Ekspirasi: proses keluarnya karbondioksida dari
tubuh melewati hidung
ALAT-ALAT RESPIRASI MANUSIA
Bronchus
Bronkiolus
Alveolus
Paru-paru
PENDAHULUAN
Masalah pada saluran napas segala umur
Status gizi dan intake makanan hasil yang
diperoleh optimal sempurnanya
perkembangan anatomik dan fungsi fisiologis
dari saluran napas
Saluran napas berkembang dan matur:
kehamilan dan kanak-kanak
Saluran napas akan mengalami penurunan
(fungsi): lansia
FUNGSI SALURAN NAPAS
FUNGSI UTAMA: pertukaran udara
FUNGSI LAINNYA:
Menyaring, menghangatkan dan melembabkan
udara inspirasi
Sintesa surfaktan
Regulasi balans asam-basa
Sintesa asam arakhidonat
Angiotensin I angiotensin II
MALNUTRISI PADA SALURAN NAPAS
Malnutrisi berdampak pada:
Struktur paru-paru, elastisitas dan fungsi paru-paru
Massa otot, kekuatan dan endurans
Mekanisme imunologi
Kontrol pernapasan
Defisiensi Protein dan Zinc penurunan kadar
Hb
Defisiensi kalsium, Magnesium, Fosfor dan Kalium
fungsi otot (seluler)
Hipoproteinemia oedema paru
KEBUTUHAN ZAT GIZI PADA
GANGGUAN SISTEM RESPIRASI
Kebutuhan energi meningkat:
Peningkatan kecepatan napas
Infeksi kronis
Pengobatan (bronkidilator)
Penurunan intake makanan:
Restriksi cairan
Sesak penurunan saturasi oksigen bila makan
Anoreksia penyakit kronis
Gangguan saluran cerna
Penurunan kekuatan otot respiratori
Protein depletion
Nutritional Elements
Carbohydrate
Largest amount of intake
Complex vs simple
Evaluate response CO2
load and production
Protein
12-15% intake
Quantity and quality
Extremes are
detrimental
Nitrogen balance
Fat
Best storage form for energy
Efficient way to provide
calories
Quality saturated,
polyunsaturated,
monounsaturated
Vitamin, Mineral, Other
Variety of foods
Supplementation
Fluids, Electrolytes
Monitor intake/output
DIET BAGI SISTEM RESPIRASI
ASPIRASI
ASMA
PPOM
TB PARU



DIET BAGI PENDERITA ASPIRASI
ASPIRASI
Makanan masuk ke paru-paru aspirasi saluran
napas pneumonia atau kematian
Posisi tubuh pada saat makan duduk atau
setengah duduk
Yang berisiko aspirasi:
Neonatus
Anak usia prasekolah (toddler)
Orang dewasa
Orang dengan gangguan mulut, saluran cerna bagian
atas, neurologis dan otot
Orang yang konsumsi makanan lewat pipa
Makanan yang berisiko:
Makanan cair
Makanan yang berbentuk bundar (kacang, pop
corn, potongan daging atau sayur)


DIET BAGI PENDERITA ASMA
ASMA
Penyakit akibat hiper responsif dari bronkial
serta terjadinya proses inflamasi obstruksi
aliran udara
Interaksi: genetik, imunologi dan faktor
lingkungan
Status asmatikus: kondisi yang mengancam
jiwa akibat penanganan asma yang tidak
adekuat
Alergen: sea food (kerang), food additif (sulfit)

Penelitian-penelitian:
Omega 3 dan omega 6: menurunkan produksi
leukotrien bronkokonstriksi
Antioksidan nutrien: melindungi jaringan saluran
napas dari stress oksidatif)
Kation magnesium: relaksasi otot halus dan agen
inflamasi
Metilxantin, misal: kopi (bronkidilator)
Evaluasi individu: alergen lingkungan
DIET ASMA
Cukup energi
Balans nutrien dan fitokemikal
Koreksi energi dan defisiensi nutrient
Interaksi antara makanan dan obat
Monitoring rutin
Edukasi pasien, keluarga dan komunitas
DIET BAGI PENDERITA PENYAKIT PARU
OBSTRUKSI MENAHUN
(PPOM)/CHRONIC OBSTRUCTIVE
PULMONARY DISEASE (COPD)
PPOM
Kumpulan kelainan pada sistem napas yang
menimbulkan penyumbatan saluran napas dalam
jangka waktu lama
Bronkitis kronis dan emfisema
Terjadi gangguan pertukaran antara O2 dan CO2
perfusi jaringan
Penurunan BB masalah gizi (stadium akhir
perjalanan penyakit)
Malnutrisi peningkatan risiko morbiditas dan
mortalitas akibat gagal napas
Faktor penurunan intake makanan
pada penderita PPOM:
Kelelahan (tenaga untuk mempersiapkan dan
memakannya)
Kelelahan (batuk terus-menerus)
Kesulitan bernapas pada saat makan
Perasaan mual dan anoreksia (obat)
PENILAIAN STATUS GIZI PADA PPOM
Riwayat: kesehatan, status gizi, BB sebelumnya
Kesehatan: status respirasi, saturasi O
2
, status mulut
dan gigi, fungsi penciuman dan pengecapan, fungsi
saluran cerna
Gizi: BB, TB, TLK, Hb dan Ht, serum elektrolit, serum
protein, tes laboratoium lainnya (tes imunologi, indeks
kreatinin TB, balans nitrogen)
Riwayat intake makanan: makanan rumah, penggunaan
suplemen, tempat makan, dengan siapa makan
Lingkungan: fasilitas rumah, kemampuan fisik,sumber
dana
KEBUTUHAN GIZI BAGI PPOM
ENERGI:
Cukup E dan P P visceral cukup (albumin, transferin,
RBP)
Indirek kalorimetri atau rumus Harris-Bennedict
(faktor aktivitas dan stres)
MAKRONUTRIEN:
Kebutuhan KH:L:P penyakit paru, terapi oksigen,
obat, BB, cairan oksigen
Kebutuhan protein sebesar 1,2-1,7 g/KgBB
pertahankan paru-paru dan kekuatan otot
Rasio KH:L:P = 40-55 : 30-45 : 15-20

MIKRONUTRIEN:
Vitamin dan Mineral :
Perokok: suplemen vitamin C
Magnesium dan kalisum: AKG
Vitamin D dan K: densitas tulang
PEMBERIAN MAKANAN BAGI PPOM
Modifikasi per oral
Adekuat latihan, cairan dan serat yang mudah
dikunyah
Perut kembung menurunkan makanan yang
mengandung gas
Istirahat sebelum makan, makan dengan porsi
kecil tetapi tinggi nutrien
INTERVENSI GIZI
Pertahankan Kuotien Respirasi (RQ) < 1:
Menurunkan asupan total KH (sebesar 35-40% dari total
kalori)
Meningkatkan asupan lemak hingga 40% dari total kalori
Menghindari makanan berlebihan (meningkatkan RQ)
Cukup intake makro dan mikro nutrient optimalisasi
respon imun
Cegah pelisutan otot cukup kalori dan protein
Cukup kalsium menggantikan kalsium yang hilang
Suplemen zink deplesi zink
PRESKRIPSI DIET PPOM
Frekuensi makan sering (6x per hari)
Makan perlahan-lahan (30-60 menit)
Suplemen susu khusus gagal napas: 3x/hari
Kurangi makanan tinggi KH (nasi)
Suplemen kalsium 1 gr/hari
Margarin dan kaldu atau saus yang berminyak
pada makanan (dressing) menambah BB


DIET BAGI PENDERITA TUBERKULOSIS
(TB)
TB
Penyakit paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis
Penderita seringkali mengalami resistensi obat
TB
FAKTOR NUTRISI YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PENINGKATAN RISIKO TB
KEP : Berpengaruh terhadap sistem imun
Defisiensi mikronutrien: berpengaruh
terhadap fungsi imunitas (vitamin D, A, C,
besi, zink)
GIZI PADA TB
Meningkatnya energy expenditure
Kehilangan selera makan
Underweight
Meningkatnya katabolisme protein b.d
pecahnya otot
Malabsorpsi menyebabkan diare, kehilangan
cairan dan elektrolit
KEBUTUHAN ZAT GIZI BAGI
PENDERITA TB
Cukup cairan dan energi:
Energi: 35-40 kkal/kgBBI
Protein: 1,2-1,5 gr/kgBB, atau 15% dari total energi,
atau 75-100 gr/hari
Interaksi obat dan makanan:
INH:
Menurunkan absorbsi makanan (1 jam sebelum makan atau
2 jam setelah makan)
Menurunkan kadar vitamin B6
Ikut dalam metabolisme vitamin D menurunkan absorbsi
kalsium dan fosfor
Pemberian vitamin dan mineral: makanan dan suplemen

Anda mungkin juga menyukai