Pasien PPOK
emfisema
volume membesar,
sela iga lebar dan
datar, diafragma
rendah dan datar,
hiperaerasi,
vaskular menipis,
jantung panjang
dan sempit.
Bronkitis
Efek PPOK Terhadap Status Nutrisi
• DC :Desease coeficient
• DC (Desease Coefficient)
Normal fungsi paru
FEV1 ≥ 80% = 0,0
Moderate lung function
FEV1 40%-79% prediksi = 0,2
Severe lung disease
FEV1 < 40% prediksi = 0,3
Very severe lung disease
FEV1 < 40% =0,4-0,5
Pemberian Nutrisi pada penyakit
paru
• Pasien dgn kegagalan napas akut
pemberian nutrisi menyediakan energi
dan membatasi kelelahan otot respirasi
• Pasien PPOK dengan malnutrisi Æ nutrisi
untuk menyediakan kalori dan mengganti
kalori tanpa kelebihan kalori
• Pasien PPOK harus dimonitor untuk
menjaga kelebihan CO2 akibat
pemberian nutrisi
• Pasien dgn ventilalator nutrisi diberikan
pada hari pertama untuk memenuhi
kebutuhan kalori.
• Pemberian mineral seperti Na, K, Ca dan
posfor untuk mempertahankan fungsi
otot.
• Pasien dengan gangguan oksigenasi berat
pemberian formula lipid melalui infus
dgn total dosis tidak melebihi 1
gr/kg/hr/24 jam
Kesimpulan
• Status nutrisi penting pada pasien paru akut
maupun kronis
• Terdapat hubungan yang komplek antara
nutrisi dan sistim respirasi.
• Penyakit paru kronik dapat mengakibatkan
pasien menjadi malnutrisi.
• Malnutrisi dapat mengakibatkan perubahan
sistim respirasi.
• Pemberian nutrisi dapat berakibat positif
maupun negatif pada ventilasi maupun
gambaran oksigenasi