Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat

diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan,

peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

penyembuhan (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang

dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

Penyelenggaraan upaya kesehatan yang dimaksud meliputi kegiatan

perbaikan gizi, kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan,

pemberantasan penyakit menular maupun penyakit tidak menular dan

sebagainya (Depkes RI, 2012).

Indonesia merupakan kawasan endemik berbagai penyakit

menular, salah satunya adalah diare. Setiap tahun rata-rata 100.000 anak

meninggal dunia karena diare dan diare menjadi penyebab kematian

kedua terbesar setelah malnutrisi di Indonesia. Penyebab utama diare

yaitu kurangnya perilaku hidup bersih masyarakat dan sanitasi yang buruk

(Depkes, 2012).

Penyakit diare masih menjadi masalah global dengan derajat

kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara

berkembang, dan juga sebagai salah satu penyebab utama tingginya

angka kesakitan dan kematian anak di dunia. Secara umum, diperkirakan

1
2

lebih dari 10 juta anak berusia kurang dari 5 tahun meninggal setiap

tahunnya di dunia dimana sekitar 20% meninggal karena infeksi diare

(Magdarina, 2010).

Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan

masyarakat yang penting karena merupakan penyumbang utama ketika

angka kesakitan dan kematian anak diberbagai Negara termasuk

Indonesia. Diperkirakan lebih dari 1,3 miliar serangan dan 3,2 juta

kematian per tahun pada balita di sebabkan oleh diare (Firdaus, 2012)

Menurut provinsi Kasus diare di Sumatera Utara berdasarkan

penemuan kasus diare yang ditangai sebanyak 325.228 kasus perkiraan

diare di fasilitas kesehatan dengan 134.448 diare ditangani dan 41,34%

diare ditangani. KLB diare di sumatera utara pada tahun 2012 dengan

penderita 245 yang meninggal 3 dengan CFR 1,22%. Pada tahun 2013

penderita 17 yang meninggal 2 dengan CFR 11,76%. (Riskesdas, 2013)

Di Puskesmas Pembantu Tanjung Gusta penyakit Diare merupakan

salah satu penyakit yang masuk dalam sepuluh penyakit terbesar setiap

bulannya selama tahun 2014. Berdasarkan data laporan diare penderita

penyakit diare pada tahun 2013 berjumlah 228 orang dan pada tahun

2014 dari januari sampai September berjumlah 110 penderita dengan 9

orang yang mengalami diare berulang. Tingginya jumlah penderita diare

penggunaan air bersih yang masih kurang dan pembuangan sampah

sembarangan serta sumber air minum penduduk disekitar wilayah tanjung

gusta.
3

Diare merupakan suatu kondisi dimana frekuensi buang air besar

melebihi dari biasanya (lebih dari 3 kali dari biasanya) yang disertai

dengan perubahan jumlah feses yang keluar dan perubahan konsentrasi

feses (lebih cair) Timbulnya diare tidak terlepas dari faktor kesehatan

lingkungan, kependudukan, tingkat pendidikan, sosial ekonomi, faktor

upaya kesehatan dan perilaku masyarakat yang secara langsung maupun

tidak langsung mempengaruhi penyakit diare tersebut. Istilah sering

disebut dengan gastroenteritis yang disebabkan oleh faktor infeksi,

malabsobsi, faktor makanan dan faktor psikologis. Faktor infeksi biasanya

disebabkan oleh virus, parasit atau bakteri. Virus bisa menyebabkan diare

karena memproduksi toksin yang memperoduksi toksin yang

terkontaminasi dengan makanan (Depkes, 2012).

Penyakit diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan.

Beberapa faktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu salah satunya

Pembuangan sampah, kualitas fisik air besih dan sumber air minum.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare di wilayah tertentu

bergantung pada kondisi wilayah persekitarannya, yang disebut pengaruh

spasial (Bhekti, 2011). Hal ini sejalan dengan Hukum pertama geografi

oleh Tobler dalam Anselin, bahwa segala sesuatu saling berhubungan

satu dengan yang lainnya namun sesuatu yang berdekatan mempunyai

pengaruh lebih besar dibandingkan dengan segala sesuatu yang

berjauhan.

Untuk pencegahan dan penanggulangan serta pengendalian

penyakit, sistem surveilans sebaiknya mengidentifikasi lokasi penderita


4

dengan menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis. Sistem

Informasi Geografis atau Geographic Information Sistem (GIS) merupakan

suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja

dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial

(Setyawan,2014).

Sistem Informasi Geografi atau Geographic Information Sistem

(GIS) merupakan seperangkat tatanan dan prosedur yang meliputi

perangkat lunak, perangkat keras untuk mengolah data dan informasi

dalam konteks spasial. Dengan melakukan gambaran distribusi dengan

pendekatan spasial karakteristik penduduk dan sanitasi lingkungan

sebagai faktor resiko diare pada tahun 2014, data base kasus diare

selama tahun 2014 tersebut akan diolah yang nantinya akan dijadikan

suatu informasi yang sangat bermanfaat untuk mengetahui penyebaran

secara spasial karakteristik penduduk dan sanitasi lingkungan sebagai

faktor resiko diare

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik

penduduk dan sanitasi lingkungan dengan sebaran kasus diare dengan

pendekatan spasial Sistem Informasi Geografi atau Geographic

Information Sistem (GIS). Hingga saat ini belum diketahui pola sebaran

spasial mengenai sebaran kasus diare di Puskesmas Pembantu Tanjung

Gusta.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin melakukan

penelitian pola sebaran kasus diare dengan pendekatan spasial di

Puskesmas Pembantu Tanjung Gusta.


5

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang

dapat diambil peneliti adalah mencegah masalah penyakit diare dengan

menunggunakan pendekatan spasial berdasarkan sebaran kasus diare.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara karekteristik penduduk, dan

sanitasi lingkungan sebaran kasus diare di Puskesmas Pembantu

Tanjung Gusta

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui hubungan antara karakteristik penduduk jenis

kelamin dengan kejadian diare di wilayah Puskesmas

Pembantu Tanjung Gusta

2. Mengetahui hubungan antara karakteristik penduduk umur

kejadian diare di wilayah Puskesmas Pembantu Tanjung

Gusta

3. Mengetahui hubungan antara pembuangan sampah dengan

kejadian diare di wilayah Puskesmas Pembantu Tanjung

Gusta

4. Mengetahui hubungan antara kualitias fisik air bersih dengan

kejadian diare di wilayah Puskesmas Pembantu Tanjung

Gusta
6

5. Mengetahui hubungan antara sumber air minum dengan

kejadian diare di wilayah Puskesmas Pembantu Tanjung

Gusta

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti Sebagai alat untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan

yang di dapat di dalam institusi pendidikan maupun di luar institusi

pendidikan dan menambah wawasan pengetahuan.

2. Bagi Masyarakat

Sebagai dasar dan masukan kepada masyarakat dalam upaya

kewaspadaan dini terhadap penyakit Diare sehingga mampu dalam

penanggulangan penyakit ini.

3. Bagi Universitas Prima Indonesia Sebagai bahan referensi di

perpustakaan Universitas Prima Indonesia disamping itu hasil

penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai