TUJUAN pendaftaran pasien baru rawat jalan yang baru pertama kali
berkunjung
antrian.C
Rumah Sakit.
antrian.B
di Rumah Sakit.
FC kartu BPJS)
4. Cetak SEP
Pada saat melakukan pendaftaran sebagai pasien yang menggunakan jasa asuransi,
sakit
Apabila pasien masih belum mempunyai KTP, maka bisa menggunakan KTP
orang tua dari pasien tersebut disertai dengan akta kelahiran pasien.
4. Surat rujukan dari PPK 1 / faskes 1 / dokter keluarga yang sudah ditunjuk oleh
perusahaan asuransi. (surat rujukan berlaku selama satu bulan terhitung dari
tanggal pembuatan surat tersebut, wajib difotokopi oleh yang bersangkutan karena
setiap kali akan berobat dengan menggunakan BPJS wajib menyertakan surat
rujukan). Untuk kasus pasien kronis dan memerlukan pengobatan rutin, dokter
akan membuat SKDP untuk memperpanjang masa berlaku surat rujukan pasien
5. Untuk pasien yang akan kontrol setelah pulang dari rawat inap, disertai resume
pulang pasien yang didapat dari ruang perawatan rawat inap pasien.
Untuk pasien BPJS, setelah semua persyaratan dokumen lengkap maka petugas
TPP akan membuatkan SEP (surat elegibilitas peserta). Surat ini berjumlah 3
Setelah dibuatkan SEP dan semua dokumen sudah diverifikasi oleh petugas TPP,
1. Fotokopi KTP 2 lembar. Apabila pasien masih belum mempunyai KTP, maka bisa
Selama proses pelayanan, ada ketentuan bagi pasien asuransi untuk menyerahkan kartu
keanggotaan asuransi guna pengecekan masa aktif asuransi dan untuk mengesahkan proses
pembayaran. Setelah mendapat pelayanan kesehatan, maka pasien dapat mengambil kembali
pemesanan nomer antrian. Tetapi jika datang ke rumah sakit harus ke bagian pendaftaran
terlebih dahulu, untuk melakukan konfirmasi; serta membawa surat rujukan dan kartu (bila
mengikuti asuransi). Pada saat pemesanan nomer antrian lewat telepon, keterangan yang
biasanya ditanyakan adalah : nomor rekam medis pasien atau nomor berobat, nama pasien,
alamat, nomor telepon yang dapat dihubungi, dokter tujuan. Pencatatan pemesanan nomor
antrian ini berdasarkan dokter praktek yang dituju oleh pasien. Setiap dokter memiliki buku
Dari kegiatan yang dilakukan di bagian TPP RJ RS Panti Nirmala Malang kami
berkomunikasi yang baik dengan pasien maupun keluarga pasien, mengamati kelengkapan-
kelengkapan yang harus diisi dan dilengkapi oleh pasien baru umum. Pada pelayanan BPJS,
kami mendapat kesempatan untuk mempelajari cara melakukan pendaftaran pasien BPJS,
kelengkapan yang harus dibawa oleh pasien sebagai pasien BPJS, mengamati cara untuk
membuat SEP (Surat Eligibilitas Peserta). Pada TPP UGD kami mendapat kesempatan untuk
dengan baik dan efektif dengan pasien atau keluarga pasien yang mengantar, mengamati cara
memperoleh data atau informasi pasien (untuk pasien lama), dan mengamati form-form
pendaftaran yang harus diisi dan dilengkapi oleh pasien (untuk pasien baru).
3. Petugas TPP terlalu lama memberikan nomer urut antrian pasien di poli beserta
stikernya.
G. PEMBAHASAN
Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) adalah salah satu dari bagian rumah sakit yaitu awal
dari keseluruhan proses atau disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang
pasien saat tiba di rumah sakit yang kegiatannya mengatur pendaftaran, pendataan, dan
penerimaan pasien yang akan berobat baik pada pelayanan rawat jalan, rawat inap, maupun
rawat darurat.
Pada bagian TPP petugas rekam medis melakukan kegiatan identifikasi pasien
yaitu suatu proses pengumpulan, pencatatan, dan pengolahan data dari segala keterangan
mengenai bukti diri seseorang. Proses identifikasi pasien meliputi nama, jenis kelamin, TTL,
umur, pekerjaan, alamat, agama serta segala data dasar lainnya mengenai identitas pasien
yang bersangkutan.
Setiap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit berpengaruh pada tingkat
kepuasan pasien. Kepuasan pasien diartikan sebagai hasil penilaian pasien terhadap mutu
pelayanan Rumah Sakit (Aritonang, 2005). Mutu pelayanan meliputi kecepatan, ketepatan,
kelengkapan, dan kejelasan informasi. Menurut Lori Diprete, el.al. kegiatan menjaga mutu
menyangkut beberapa dimensi yang salah satunya adalah kompetensi petugas yaitu
Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada setiap pasien akan berpengaruh
pada minat kunjungan kembali bagi pasien. Pasien akan berkunjung kembali ke rumah sakit
tersebut apabila pasien merasa nyaman ketika menerima pelayanan dan pasien puas terhadap
pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan sehingga pada akhirnya pasien
akan kembali lagi dan menggunakan jasa rumah sakit tersebut. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan kualitas pelayanan petugas TPP di RS Panti Nirmala Malang dapat dilakukan
dengan cara meningkatkan komunikasi antar sesama petugas maupun pasien. Petugas harus
bersikap ramah, sopan, tertib dan bertanggung jawab agar pasien merasa diperhatikan dan
dilayani dengan baik. Dengan adanya komunikasi yang baik dan berkualitas diantara para
petugas dengan pasien diharapkan mampu meningkatkan rasa kenyamanan bagi pasien dan
meminimalisir terjadinya kesalahan yang dapat merugikan pasien maupun pihak rumah sakit
sendiri.
http://eprints.dinus.ac.id/5052/1/12633.pdf
diploma-2014-314365-chapter1.pdf