Anda di halaman 1dari 13

WAWANCARA PSIKIATRI & PEMERIKSAAN

STATUS MENTAL
Diagnosis Psikiatrik berdasarkan : tanda-gejala-perjalanan Klinik

I. Riwayat Psikiatrik
Menggambarkan riwayat penyakit sekarang dan riwayat penyakit dahulu. Memberikan
informasi keluarga/ pribadi. Dapat didapatkan dari pasien-keluarga-orang terdekat.
1. Identifikasi
 Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, etnis, status marital, dan agama
2. Keluhan Utama
 Dengan kata-kata pasien sendiri (bila mungkin), tanyakan alasan pasien datang
ke rumah sakit? (catat tanpa mempedulikan seaneh apapun keterangan yang
diberikan)
 Apabila tidak bisa (pasien tidak bisa bicara) informasi bisa diperoleh dari
orang lain
Contoh Keluhan Utama
- Saya memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri
- Saya merasa orang-orang mencoba menyakiti saya
- Saya sedih/ marah/ sangat gembira sepanjang waktu?
- dll
3. Riwayat Penyakit Sekarang
 Onset keluhan : Kapan dan bagaimana keluhan tersebut bermula? Secara
perlahan atau tiba-tiba? Apakah ada suatu kejadian khusus yang terjadi
sebelum keluhan dirasakan?
 Progresivitas : Bagaiman gejala-gejala tersebut berkembang seiring perjalanan
waktu?
 Tanyakan apakah pasien merasakan perubahan emosi seperti depresi
(sedih/tidak senang berlebihan), cemas (gelisah,khawatir,tertekan), panic
tiba-tiba, euphoria, rewel (mudah marah/ tersinggung)?
 Apakah pasien merasakan adanya perubahan kebiasaan atau perilaku.

WAWANCARA PSIKIATRI & PEMERIKSAAN MENTAL– LUCKY ANANTO WIBOWO


1
 Tanyakan apabila terdapat gejala somatik seperti keluhan fisik; nyeri,
pandangan buram, berdebar-debar, keringat berlebih, mulut kering, mudah
lelah atau sulit menelan.
 Tanyakan apabila terdapat gejala vegetatif seperti apakah terdapat
perubahan pada pola tidur, nafsu makan, berat badan, buang air kecil, libido
dan mens.
 Tanyakan apakah pasien memiliki masalah terhadap konsentrasinya dalam
menyelsaikan pekerjaannnya.
 Tanyakan apakah pasien masih melakukan pekerjaannya atau tugas-
tugasnya seperti biasanya? Mandi berapa kali sehari? Dan bagaimana
keterlibatan pasien dalam kehidupan sosialnya.
 Pengobatan yang sudah dilakukan
- Medikasi :
Apakah pasien mengkonsumsi obat untuk keluhan? apa jenis obat?
Dosis?respon? efek samping? dan kepatuhan pasien mengkonsumsi?
- Terapi : Modalitas, frekuensi, manfaat yang dirasakan
 Penggunaan alkohol saat ini? Atau dulu? Frekuensi dan jumlahnya?
4. Riwayat Penyakit Dahulu
 Urutan Kronologis dari semua gejala & episode (diobati atau tidak), mulai
dari yang paling awal sampai episode sekarang. Tanyakan apakah
sebelumnya pernah merasakan perubahan emosi seperti depresi (sedih/tidak
senang berlebihan), cemas (gelisah,khawatir,tertekan), panic tiba-tiba,
euphoria, rewel (mudah marah/ tersinggung)? Kapan terjadi? Berapa
lama? Bagaimana pasien mendeskripsikan keadaan tersebut?
 Deskripsi gejala
 Faktor Presipitasi : faktor yang secara langsung mencetuskan keadaan diatas
 Terapi yang pernah dijalani dan respinnya (prediktor terbaik untuk respon
terapi di masa datang adalah respon terapi di masa lalu)
 Hospitalisasi : berapa lama dirawat, alasan perawatan, terapi & responnya,
rencana pemulangan, kepatuhan & follow up
5. Riwayat Medik
 Kondisi medic saat ini dan terapi (seperti hipertensi, diabetes, dll)
 Penyakit berat yang pernah dialami & terapi

WAWANCARA PSIKIATRI & PEMERIKSAAN MENTAL– LUCKY ANANTO WIBOWO


2
Penyebab, komplikasi, terapi, dan efek penyakit dapat menimbulkan gangguan
psikosomatis. Pertanyaan seperti hay fever, rheumatoid arthritis, ulcerative
colitis, asma, hipertiroid, gangguan gastrointestinal, demam berulang, dan
penyakit kulit adalah beberapa keadaan yang perlu diberi perhatian khusus.
 Riwayat perawatan untuk kondisi medik
 Riwayat trauma
 Riwayat operasi
6. Riwayat Keluarga
 Anggota keluarga saat ini (dari kecil hingga sekarang)
Siapa saja yang tinggal bersama pasien di rumah? Berapa umurnya? Laki-laki
atau perempuan? Apa latar belakang pendidikannya? Bagaimana kepribadian
tiap individunya? Fungsi/ peran tiap individu dalam keluarga, terutama
pasien?
 Apakah ada anggota keluarga yang memiliki riwayat psikiatri? Apakah pernah
hingga dirawat? Bagaimana terapi dan efeknya?
 Apakah ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penggunaan alkohol?
Penyimpangan penggunaan obat-obatan? Perilaku antososial?
7. Riwayat Pribadi

Menguraikan makan peristiwa selama kehidupan yang mungkin menyebabkan gejala


psikiatri. Menggambarkan perubahan kemampuan fungsional seiring perjalanan
waktu.

 Tanyakan apakah ada peristiwa yang paling membahagiakan dan menyakitkan


bagi pasien? Tanyakan bagaimana pasien menghadapinya?
 Prenatal dan Perinatal
Tanyakan (saat pasien dalam kandungan)
- Lahir cukup bulan atau prematur?
- Persalinan normal atau bedah Caesar? Bagaimana kondisi fisik dan mental
ibu saat melahirkan?
- Apakah mengkonsumsi obat-obatan selama hamil?
- Apakah terdapat komplikasi perinatal?
- Apakah terdapat defek saat kelahiran?
 Infancy and early childhood

WAWANCARA PSIKIATRI & PEMERIKSAAN MENTAL– LUCKY ANANTO WIBOWO


3
- Bagaimana hubungan ibu dengan bayi?
- Bagaimana hubungan bayi dengan saudaranya?
- Apakah terdapat gangguan menyusui/makan dan tidur?
- Adanya gangguan perkembangan milestone : a. berdiri, b. bicara, c. bowel
and bladder control, d. motor development
- Apakah ada caregiver lain?
- Adanya perilaku tidak normal (ex: membenturkan kepala, menggigit jari)
- Personality : pemalu, over aktif, introvert/ penyendiri, supel, bersahabat.
dll
 Middle Childhood
- Pengalaman pra sekolah dan saat di sekolah ? aktivitas ekstrakulikuler?
- Perpisahan dengan caregiver
- Bagaimana hubungan dengan teman? Jumlah teman? Kedekatannya?
- Bagaimana hubungan dengan guru?
- Ketertarikan terhadap pelajaran atau kegiatan ekstrakulikuler tertentu?
- Riwayat sakit berat, pembedahan, atau trauma?
- Bagaimana cara mendisiplinkan ? hukuman atau reward yang diberikan?
Siapa yang memberi reward/ hukuman?
- Bagaimana pengertian serta kepatuhan pasien terhadap aturan dan nilai
berlaku
- Apakah pasien dapat bekerjasama dengan orang lain?
 Adolescent
- Onset pubertas
- Hubungan dengan teman sebaya? Bagaimana perlakuan teman sebaya
terhadap pasien?
- Bagaimana hubungan pasien dengan guru?
- Apakah pasien interaktif dan terlibat aktif dalam kegiatan sekolah atau
justru sebaliknya dikucilkan/ menarik diri dari orang lain?
- Minat seksual
- Penggunaan obat-obatan/ alkohol
- Perkembangan tujuan/ karir
- Pendidikan (capaian akademik)
- Pengalaman Pekerjaan

WAWANCARA PSIKIATRI & PEMERIKSAAN MENTAL– LUCKY ANANTO WIBOWO


4
- Aktivitas ekstrakulikuler/ organisasi
- Adanya masalah emosional dan fisik
Mimpi buruk, fobia, mengompol, melarikan/ menarik diri, konsumsi
rokok/alkohol, anorexia, bulimia, dll
 Young Adulthood
- Hubungan jangka panjang yang berarti
- Keputusan berkaitan dengan akademik dan karir
- Pengalaman militer
 Riwayat terlibat/ melihat aktivitas militer?
 Terluka/ cacat akibat aktivitas militer?
 Peristiwa mengerikan terkait militer?
- Pengalaman pekerjaan
 Konflik dalam pekerjaan,Hubungan dalam pekerjaan (dengan
pekerja lain), perasaan terhadap pekerjaan, ambisi/goal jangka
panjang?
 Jumlah pekerjaan, lama, perubahan dalam pekerjaan
- Pengalaman dipenjara
 Middle adulthood and Old Age
- Perkawinan dan hubungan romantic lainnya
Jumlah? Lama? Bagaimana deskripsi keadaan perkawinan? Konflik
dalam perkawinan?
- Riwayat seksual
- Perubahan yang terjadi dalam keluarga
- Aktivitas sosial sehari-hari
- Perubahan pada pekerjaan dan karir
- Kehilangan
- Pensiun dan menua

II. Pemeriksaan Status Mental


Merupakan suatu format sistematik untuk merekam temuan tentang pikiran,
perasaan, dan perilaku. Observasi bersifat objektif dan noninferential (apa yang
dilihat dan didengar bukan apa yang dipikirkan). Hanya fenomena yang diamati
saat pemeriksaan, selebihnya dicantumkan dalam riwayat.

WAWANCARA PSIKIATRI & PEMERIKSAAN MENTAL– LUCKY ANANTO WIBOWO


5
A. Penampilan
 Cara berpakaian dan kebersihan
 Sikap dan perilaku
 Tanda fisik (mis. Tremor, ataxia)
 Perhatian khusus bila ada hal abnormal dan eksentrik, contoh : tandda
cemas seperti tangan basah, berkeringat berlebih, postur tegang, mata
lebar
 Keadaan pasien umunya dinyatakan sebagai berikut : sehat, sakit berat,
sakit ringan, tenang, old looking, young looking, tidak rapi, seperti anak
kecil, atau bizzare
B. Sikap Terhadap Pemeriksa
 Dideskripsikan apakah : koperatif, bersahabat, perhatian/ focus, tertarik,
jujur, defensive, contemptuous (merendahkan orang), Perplex
(membingungkan), apatis, ramah, playful (suka bermain/melucu), evasive
(cenderung menghindar)
C. Bicara
 Volume, kecepatan, artikulasi, vokabulari
 Apakah pasien : bicara banyak (talkactive), mengomel (garrulous),
voluble (berbicara lancar), pendiam (taciturn), tidak spontan berbicara,
berespon normal terhadap pemeriksa
 Cara berbicara pasien dapat : cepat/ lambat, tertekan, ragu-ragu,
emosional, dramatis, monoton, keras, berbisik, tidak jelas, bergumam,
atau staccato.
D. Perilaku keseluruhan dan aktivitas psikomotor
 Deskripsikan aspek kuantitatif/ kualitatif dari perilaku motoric pasien,
diantaranya : sopan santun, gesture, perilaku stereotip, hiperaktif, adanya
kejang, echopraxia (imitasi perilaku orang lain), agitasi, combativeness,
bagaimana : fleksibilitas, kekakuan, postur, dan ketangkasan tubuh.
 Perhatikan retardasi psikomotor: perlambatan pergerakan tubuh
E. Ekspresi emosi
 Mood
- Subjektif
Deskripsi pasien tentang perasaannya (mis: saya merasa sedih)

WAWANCARA PSIKIATRI & PEMERIKSAAN MENTAL– LUCKY ANANTO WIBOWO


6
- Objektif
Emosi yang dikomunikasikan melalui ekspresi wajah, postur tubuh, dan
nada suara (disimpulkan oleh dokter)
- Apabila mungkin tentukan : dalamnya, intensitas, durasi, dan
fluktuasi
- Deskripsi mood : depresi, putus asa, sensitif (irritable), cemas, marah,
euphoria, kosong, bersalah, tidak memiliki harapan, merasa gagal/
sia-sia, merendahkan diri sendiri, ketakutan,bingung
 Afek (objektif)
- Komponen emosi yang dapat diamati oleh pemeriksa (ekspresi
wajah, nada suara, gerakan tubuh/tangan)
- Deskripsi : normal, constricted (ekspresi berkurang), blunted
(jauh lebih berkurang) , atau datar.
F. Pikiran dan persepsi
 Bentuk Pikiran
Gangguannya biasanya bersifat autistik yaitu hidup dalam alam
pikirannya sendiri, tidak melihat realita/ realistis.
 Proses Berpikir
- Dapat bersifat logis, koheren, atau tidak logis
- Inkohorensi (Word salad)
Kalimat sukar ditangkap/ dimerngerti maksudnya, merupakan
gabungan kata menjadi kalimat yang tidak dapat dimengerti
- Asosiasi Longgar
Pikiran berpindah dari satu subjek ke subjek lainnya yang tidak
berhubungan, bila berat terjadi inkoherensi. (hanya berupa
kumpulan suara tanpa arti)
- Neologisme
Mengucapkan kata-kata baru yang tidak dapat dimengerti orang
lain
- Poverty of speech
Kuantitas bicara menurun, tidak spontan, jawaban ringkas dan
tidak teratur.
- Sirkumstansial

WAWANCARA PSIKIATRI & PEMERIKSAAN MENTAL– LUCKY ANANTO WIBOWO


7
Pembicaraan berputar-putar ke ide yang mendetil dan tidak perlu,
sehingga respon yang diberikan tidak sesuai pokok pembicaraan
- Perseverasi
Pengulangan respon yang sama terhadap berbagai pertanyaan yang
berbeda
- Verbigerasi
Pengulangan secara stereotip dan sama dari kata-kata yang tidak
ada artinya.
- Flight of ideas
Bicara cepat dan berpindah dari satu topic ke topic lainnya.
- Irelevan
Ucapan / jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan atau hal
yang sedang dibicarakan
- Tangensial
Subjek pembicaraan menyimpang dari ide atau pembicaraan dan
tidak kembali lagi, mungkin menyimpang atau mengembangkan
tema baru. Mis : apakah anda memiliki masalah tidur? Jawaban :
saya biasa tidur di kasur, tapi sekarang lebih suka di sofa.
- Mutisme
Menolak berbicara oleh sebab yang disadari atau tidak disadari.
- Blocking
Gangguan proses berpikir tiba-tiba atau hilangnya ide.
 Isi Pikiran
Gangguan berupa :
1) Delusi
waham/ delusi. Dimana kriteria waham apabila :
a) Pasien percaya 100% bahwa isi pikirannya benar
b) Bersifat egosentrik
c) Tidak sesuai logika
d) Tidak bisa dikoreksi dengan cara apapun, termasuk dengan cara
logis/ realistic
e) Hidup berdasarkan wahamnya

Macam-macam waham :

WAWANCARA PSIKIATRI & PEMERIKSAAN MENTAL– LUCKY ANANTO WIBOWO


8
 Ukur dan amati akal atau pemikiran pasien (waham atau delusi)
- Delusi persecution (Waham kejar)
apakah pasien merasa ada seseorang yang mengintai dan memata-
matainya?
- Delusi reference
- Apakah pasien merasa bahwa orang-orang sedang membicarakan
setiap perbuatan pasien?
- Delusi grandeur
Apakah pasien merasa memiliki kemampuan yang tidak dimiliki
orang lain?
- Delusi self accusation
Apakah pasien merasa perasaan yang sangat bersalah hingga pasien
mengira itu adalah kutukan baginya?
- Delusi Nihilistik
Waham depresif bahwa dunia dan segalanya sudah lenyap atau
hilang.
- Delusi kontrol (yakin pikiran/perasaan, kemauan dikontrol dari
luar)
a) thought withdrawl (apakah pasien merasa bahwa ada kekuatan
yang tiba-tiba mengambil pikiran pasien?)
b) thought insertion (apakah pasien merasa ada pemikiran yang
dimasukan ke kepalanya?)
c) thought broadcasting (apakah pasien merasa pemikirannya
dapat diketahui oleh orang-orang?)
d) thought control (apakah psien merasakan seseorang atau
terdapat kekuatan yang mengontrol pemikirannya?)
- Delusi somatik (apakah pasien merasa terdapat masalah terhadap
kesehatannya
- Idea of Refference
Interpretasi yang salah tentang suatu kejadian di luar dirinya yang
dianggap mempunyai hubungan langsung dengannya. Contoh :
pasien merasa dibicarakan orang lain ketika ada orang berbisik,
pasien merasa isi siaran televisi membicarakannya, dll
- Idea Influence

WAWANCARA PSIKIATRI & PEMERIKSAAN MENTAL– LUCKY ANANTO WIBOWO


9
Isi pikiran bahwa dirinya dipengaruhi kekuatan dari luar, sihir,
setan, hipnotis, sinar atom, dll.
- Depersonalisasi
Perasaan tidak jelas/ asing terhadap diri sendiri, bagian dirinya
atau lingkungannya.
- Derealisasi
Perasaan bahwa lingkungan di sekelilingnya telah berubah dan
menjadi asing.

2) Preoccupation (Isi pikiran yang terpusat pada ide tertentu, biasanya


berkaitan dengan penyakit yang dialaminya)
3) Obsession (ada pikiran yang berulang dan mengganggu)
4) Cumpulsion (hal yang ingin dilakukan berulang-ulang tanpa sebab
jelas)
5) Fobia, adanya ide bunuh diri, hypochondriacal syndrome
 Persepsi (Halusinasi-ilusi)
Tahapan sensasi (ditangkap panca indra)- persepsi (pengindraan disertai
pengertian
Gangguan Persepsi dapat berupa
a) Ilusi
Persepsi sensorik yang salah dari stimuli eksternal yang nyata
b) Halusinasi (dapat bersifat congruent atau incongruent)
Persepsi sensorik yang salah dari stimuli eksternal yang nyata
- Halusinasi Auditorik
Apakah pasien dapat mendengar apa yang orang lain tidak bisa
dengar?
- Halusinasi Visual
Apakah pasien dapat melihat apa yang orang lain tidak dapat lihat?
- Halusinasi Olfaktori
Apakah pasien mencium aroma yang orang lain tidak bisa
menciumnya?
- Halusinasi Gustatory
Apakah pasien merasakan rasa pada lidah yang tidak biasa?
- Halusinasi Taktil

WAWANCARA PSIKIATRI & PEMERIKSAAN MENTAL– LUCKY ANANTO WIBOWO


10
Apakah pasien merasakan perasaan aneh atau seperti sensasi tidak
biasa yang terasa oleh kulit?
G. Sensorium

Penilaian fungsi kognitif, dapat menggambarkan keutuhan seluruh SSP

- Alertness
- Gangguan kesadaran dapat berhubungan dengan gangguan organic.
Dimana pasien akan merasa kabur terhadap kesadarannya dan
berkurang perhatiannya terhadap lingkungan.
- Deskripsi : clouding, somnolence, stupor, coma, lethargy, atau alert
- Orientasi terhadap tempat, waktu, orang
- waktu (apakah pagi, siang atau malam)
- tempat (dimana pasien tersebut sekarang berada)
- mengenali seseorang (seperti menanyakan, apakah pasien mengenali
anda?)
- Konsentrasi – Kemampuan memusatkan & mempertahankan
perhatian
- Konsentrasi
Minta pasien berhitung dari 100, akan tetapi dengan selang 7 atau 3
(contoh 100-93-86-dst)
- Antensi
Minta pasien m,engucapkan kata dengan terbalik (World-dlrow)
atau minta pasien menyebutkan 5 benda dengan awalan huruf
sama.
- Reading and writing
Minta pasien untuk membaca suatu pernyataan dengan utuh. Pasien juga
diminta untuk menulis kalimat/ paragraph yang utuh.
- Visuospatial Ability
Minta pasien moniru suatu gambar, conhnya jam, pentagon, dll
- Memori – remote, recent, immediate recall
- Immediate Recall
Minta pasien untuk mengingat 3 buah benda yang disebutkan dokter
dan minta pasien untuk mengulanginya.
- Recent Memory
Tanyakan pasien dengan menggunakan apa pasien datang ketempat.

WAWANCARA PSIKIATRI & PEMERIKSAAN MENTAL– LUCKY ANANTO WIBOWO


11
- Remote Memory
Tanyakan pasien tinggal dimana pasien sewaktu sekolah dasar.
- Immediate Recall
Tanyakan kepada pasien apakah pasien masih ingat 3 benda yang telah
disebutkan diawal dan minta pasien mengulangi dan menyebutkan
ketiga benda tersebut.
- Information and Intelligence
- Kalkulasi – Berhitung sederhana (contoh menghitung uang, dll)
- Pengetahuan – berkaitan dengan vocab dan pengetahuan umum
(contohnya: ibukota Negara tertentu, presiden Negara tertentu, dll)
dengan mempertimbangkan tingkat pendidikan dan sosioekonomi
pasien.
- Pemikiran abstrak – peribahasa
Kemampuan berkaitan dengan konsep.
Contoh tes :
- Dapatkan pasien menjelaskan kemiripan 2 benda (contoh antara apel dan
pir/ kejujuran dan kecantikan?
- Dapatkah pasien menjelaskan makna peribahasa
- Penilaian
- Impulsivity
Apakah pasien mampu mengendalikan impuls seksual, keagresifan,
dan impuls lainnya? Dengan menilai perhatian,pandangan, serta
respon pasien terhadap lingkungan sosial (ukur potensi bahaya
pasien terhadap diri sendiri-orang lain). Informasi dapat diperoleh
dari riwayat perilaku pasien baru-baru ini dan dari perilaku saat
interview.
- Judgement
kemampuan mengambil keputusan, bersikap yang sesuai dengan
norma sosial, dan mampu bekerja sama dengan terapi. Pemeriksa
dapat menilainya dengan memberikan suatu ilustrasi dan minta
pasien menjelaskan respon apakah yang akan diambil pasien.
- Wawasan penyakit – kemampuan mengenali dan memahami gejala
yang dia alami
Tenyakan apakah pasien merasa bahwa dirinya mengalami
gangguan atau masalah kejiwaannya?
- Tanyakan apakah pasien pernah berfikir untuk mengakhiri
hidupnya? (bunuh diri)

WAWANCARA PSIKIATRI & PEMERIKSAAN MENTAL– LUCKY ANANTO WIBOWO


12
WAWANCARA PSIKIATRI & PEMERIKSAAN MENTAL– LUCKY ANANTO WIBOWO
13

Anda mungkin juga menyukai