Anda di halaman 1dari 57
“SHOR HATCH DRAIKLEVAMK @ DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMASYARAKATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PAS-10,PR.01.02 Tahun 2016 TENTANG STANDAR BIMBINGAN KEMANDIRIAN ANAK DIREKTUR JENDERAL PEMASYARAKATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASAS! MANUSIA REPUBLIK INDONESIA Menimbang Mengingat a. Bahwa Sistem Peradilan Pidana Anak dan Sistem Pemasyarakatan mengamanatkan bahwa anak yang berstatus Klien anak, menjadi tanggung jawab memberikan bimbingan adalah Bapas . b. Bahwa dalam rangka optimalisasi sistem tersebut dilakukan langkah komprehensif untuk proses Re- Integras anak meliputi bimbingan kepribadian dan kemandirian; Bahwa bimbingan kemandirian anak diberikan melalui latihan ketrampiian yang dalam pelaksanaannya peru disusun standar bimbingan kemandirian Anak; d. Bafwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Standar Bimbingan Kemandirian Anak. 2 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3614), 2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5332); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Narapidana, dan Klien Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3845); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tehun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Menetapkan KESATU KEDUA Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3846) sebagaimana: telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2012 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5359 . Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 1999 tentang Kerja Sama Penyelenggaraan Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 1999 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3857); . Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 21 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat. Peraturan Menteri Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMASYA- RAKATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG STANDAR —_BIMBINGAN KEMANDIRIAN ANAK + Standar Bimbingan Kemandirian Anak merupakan pedoman dan acuan dalam metaksanakan bimbingan kemandirian berupa latihan ketrampilan bagi anak yang itaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Divisi Pemasyarakatan, dan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, 2 Standar Bimbingan Kemandirian Anak sebagaimana disebut dalam DIKTUM KESATU disusun dengan sistematika sebagai berikut: A. Latar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tujuan E. Kebutuhan Sumber Daya Manusia KETIGA KEEMPAT F. Kebutuhan Sarana dan Prasarana G. Kebutuhan Biaya Pelaksanaan H. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur |. Instrumen Penilaian Kinerja : Standar Bimbingan Kemandirian Klien Anak sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini, Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila ada perubahan maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya, Ditetapkan i :Jakarta Pada tanggal L PEMASYARAKATAN 2 DUSAK 198303 1.001 DAFTAR ISI SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMASYARAKATAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG STANDAR BIMBINGAN KEMANDIRIAN KLIEN ANAK Daftar Isi Daftar Lampiran BABI BABIL BAB III BABIV BABV PENDAHULUAN A. Lotar Belakang B. Norma dan Dasar Hukum C. Definisi Global dan Detail Standar D. Maksud dan Tyjuan SISTEM MEKANISME DAN PROSEDUR A Sistem Bimbingan/Latiban Keterampilan B. Prosedur Bimbingan Kemandirian C.Mekanisme Bimbingan Kemandirian 1. Bimbingan/Latihan Kemandirian Tahap Awal 2. Bimbingan/Latihan Keterampilan Tahap Lanjut 3. Bimbingan/Latihan Keterampilan Tahap Akhir SUMBER DAYA DALAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN / LATIHAN KETERAMPILAN A. Sumber Daya Manusia Yang Dibutuhkan B. Kebutuhan Sarana dan Prasarana C. Jangka Waktu Penyelesaian D. Kebutuhan Biaya Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan / Latihan Keterampilan Persatu Kegiatan EVALUASI MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA A. Evaluasi dan Monitoring B, Penilaian Kinerja PENUTUP 23 23 25 28 8B 30 Daftar Lampiran |. Blangko Surat Pemanggilan Peserta tan Bir Sir lane Kegiatan Bimbingan ‘Kemandiranieterampilan 2, Blangko Surat Berita Acara Serah Terima Bantuan Permodalan Bagi Klien Pemasyarakatan .Blangko Surat Pemyataan Kesanggupen/Perjanjan Komitmen Bagi Klien Pemasyarakatan 4. Instrumen peniaiankinerja Cont penn MOU (Sumber dari Standar Layanan Kerjasama Dalam Negeri Dit. Infokom) 6. SOP Pelaksanean Litmas Bimbingan Kemanditanflathan Keterampitan 7. SOP Pelaksanaan Bimbingan kemanditian bagi Ken Pemasyarakatan 8. SOP Persiapan Bimbingan Kemandiian 9. SOP Pelaksanaan Sidang TPP untuk Pengajuan Rencana Program Bimbingan Kemandiian 10. SOP Penyusunan Laporan Kegiatan Bimbingan Kemandirin di Bapes 41. SOP Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Kemandrian bagi Kien melalui Phak Ketiga 12. SOP Bimbingan Kemandiian Tahap Lanjut 48. SOP Pengawasan Bimbingan Kemandiran a i DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2015 BABI | PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG i Gecikan untuk pemulthan kup, kehidupen dan penghidupan individu den | mayarakatsehinggs Kelak warga binaan pemasyarkatan den kien ansk dapat | bidup membaur dengan masyarakat dan keluarga seperti semua. Pelaksanaan proses pembinaan dan Pembimbingan mempunyai tahap- ‘ahep yang belum optimal sesuai dengan Ketentuan yang ada dalam proses Pemasyarakatan serta amanat yang terkandung dalam falsafah pemasyarakatan, Kevalitas dan peran pembinaan dan pembimbingan semakin jauh dari proses dan tahap-tahap pembinaan dan pembimbingan _ pemasyarakatan. Kondisi ini ‘mengakibatkan proses dan tahap-tahap pembinaan dan pembimbingan belum betjalan sebagaimana mestinya sehingga bermuara rendahnya pelayanan dan Pemenuban hak-hak warga binaan pemasyarakatan dan klien anak. ‘Mengatasi permasalah tersebut dilakukan langkah-langkah penyesuaian dan penguatan proses dan tahap-ahap pembinean dan pembimbingan dengan Penguatan melalui pembuatan standar bimbingan yang pada saat ini berfokus pada bimbingan keterampilan bagi ktien anak. Balai Pemasyarakatan selanjutnya ditulis (Bapas) dalam melaksanakan bimbingan/latihan| techadap Klien anak tidak terlepas dari sistim pemasyarakatan yang dimulai dari pra ajudikasi, @judikasi, dan post ajudikasi. Bimbingan/latihan keterampilan Klien anak adalah bagian dari sistem Pemasyarakatan yang menjiwai tata peradilen pidana dan mengandung aspek enegakan hukum dalam rangka pencegahan kejahatan dan pelanggar hukum harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan hukum. Bapes dalam memberikan bimbingatvlatihan keterampilan terhadap klien | ‘anak bukan semata-mata dimaksudkan untuk tyjuan komersil yang bersifat profit oriented namun untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai pribadi, sebagai anggota keluarga dan sebagai anggota masyarakat. DIREKTORAT BINKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK 01 a0, Conn os Kegiatan utama, yaitu bimbingan/latihan kepribadian dan ingan/latihan keterampilan, — — : iu di tohig/atn Lennie, psp am tn ' Pembimbingan dalam ‘Peningkatan dan Pengembangan minat dan bakat serta keterampilan hidup ifeskil! training), Di dalam program bimbingan/latihan keterampilan klien anak diberikan Pelatihan kerja yang bersifat produktif yang disesuaikan berdasarkan pada minat, bakat dan keahlian yang mereka miliki. Tyjuannya adalah agar klien anak memiliki kegiatan yang dapat berguna sebagai bekal hidup mandiri di masyarakat nanti, Untuk mengoptimalkan proses reintegrasi sosial bagi klien Pemasyarakatan perlu didukung adanya suatu Standar Bimbingan Keterampilan ‘bagi Klien Anak. Standar tersebut akan sangat berguna bagi petugas Pemasyarakatan dalam memberikan bimbingan/latihan keterampilan bagi klien dewasa. Hal ini karena aturan yang ada belum sepenuhnya mengatur terlaksananya kegiatan bimbingan/latihan keterampilan begi klien pemasyarakatan sehingga pelaksanaannya belum sesuai dengan maksud dan tujuan dari Undang- Undang yang ada, Maka dipertukan Standar Bimbingan Keterampilan Klien Anak, . NORMA DAN DASAR HUKUM 1, KUHP pasal 15 (a); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tambahan Lembaran ‘Negara Republik Indonesia Nomor 3614); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM; 4. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Aniak; 5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sisters, Peradilan ‘Pidana Anak; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan Pembinaan dan Pembimbingan Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan; DIREKTORAT BINKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK 20s 7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 57 Tahun 1999 tentang Kerjesama Pelaksanaan Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan ‘Pemasyarakatan; 8. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 12 Tahun 2013 ‘anggal 14 Maret 2013 tentang Assesment Risiko dan Assesment Kebutuhan; 9. Petunjuk Pelaksanaan Menteri Kehakiman RI Nomor : E.39-PR.05.03 Tahun 1987 Tanggal 8 September 1987. tentang Bimbingan Klien anak; 10. Petunjuk Teknis Menteri Kehakiman RI Nomor : E.40-PR.05.03 Tahun 1987 ‘Tanggal 8 September 1987 tentang Bimbingan Klien anak; - DEFINISI GLOBAL DAN DETAIL STANDAR Definisi Global 1. Assimilesi adalah proses pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan yang dilaksanakan dengan membaurkan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan dalam kehidupan masyarakat (Peraturan Pemarintah RI no 31 tahun 1999 Bab I pasal 1 ayat 9); 2. Assesment kebutuhan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pembinaan atau pembimbingan yang paling tepat bagi narapidana atau Klien pemasyarakatan berdasarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tindak pidana yang dilakukannya; 3. Assesment Resiko adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat resiko pengulangan tindak pidana~narapidana atau kien pemasyarakatan;(Permen no. 12 tahun 2013); 4, Balai Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut BAPAS adalah pranata untuk ‘imelaksanakan bimbingan Klien Pemasyarokatan (Pasal 1 ayat (4) UU No. 12 Tahun 1995); 5. Bimbingan (Erman dan Anti, 2004) adalah Proses pemberitahuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang individu baik anak-anak, remaja maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma- nonmia yang berlaku; 6. Bimbingan Klien anak adalah begian dari sistem pemasyarakatan yang menjiwai tata peradilan pidana dan mengandung aspek penegakan hukum dalam rangka mencegah kejahatan dan bimbingan bagi pelanggar hukum yang dityjukan untuk kepentingan integresi klien dengan masyarakat; DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK 2o1s 7. Bimbingan klien Pemasyarakatan adalah bagian dari sistem pemasyarakatan ‘yang menjiwai tata peradilan pidana dan ‘mengandung aspek penegakan hukum Pidana ke proses di luar parditan pidana; 9, Bvaluasi adlah rangkaion kegiatan membandingkan realises ‘masukan (input), keluaran (ouput), dan hasil (out came) terhadap rencana dan standar pelaksansan sistim peradilen pidana anak; 10. Fasilitator adalah seseorang yang bertugas untuk membantu dan — Peserta didik untuk mempelajari sesuatu bal, kemudian menyimpulkan tentang inti dari pembelajaran tersebut; 11. Kepribadian adalah Keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi temperamen, citi iri Khas dan prilaku seseorang. (informasi dati wikipedia); 12, Kerjasama adalah kegiatan yang disclenggnrakan oleh menteri dengan instansi terkit, badan-badan kemasyarakatan atau perorangan dalam rangka pembinaan dan atau pembimbingan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan yang kegiatannya seiring dengan penyelenggaraan sistim pemasyarakatan; 13. Keterampilan adalah terampil, cakap dalam menyelesaikan tugas; mampu dan cekatan untuk menyelesaikan tugas. (KBBD); 14. Klien adalah Orang yang berada di dalam pelayanan _pendampingan, pembimbingan, pengawasan dan penindakan yang dilakukan olch Pembimbing ‘Kemasyarakatan;( Undang Undang Pemasyarakatan Bab 1 pasal 1 ayat 9); 15. Klien Disabilitas adaleh Klien pemasyaraketan yang mempunyai keterbatasan iri dapat bersifat fisik, kognitif, mental, sensorik, emosional, perkembangan atau beberapa kombinasi dari ini; 16. Mediator adalah seseorang yang mengatur tentang pertemuan antara dua pihak atau lebih untuk mencapai hasil akhir yang adil, tanpa biaya besar tetapi tetap cfektif dan diterima sepenuhnya oleh kedua belah pihak; 17, Mitra Kerja sama adalah instansi Pemerintah Jain yang terkait, badan-badan kemasyarakatan, dan atau perorangan yang mengadaken kerjasama dengan LAPAS atau BAPAS dalam rangka kegiatan pembinaan dan etau pembimbingan tethadap Werga Binsan Pemasyarakatan; 18, Modal : Kata modal memiliki kemiripan makna dengan aset dan kapital. Konon, ‘modal berasal dari bahasa tamil “mutal” yang berarti “dasar”, “kaki”, “bagian ‘ DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 201s 19. 20. 21. 22. 24. 26. bawah” memiliki banyak arti yang berhubungan dengan ekonomi, finansial dan akunting. Secara umum tipe dan jenis modal ada dua (1) modal nyata (tangible) yang diartikan sebagai modal fisik: dan (2) modal tidak nyata (intangible) yang sering diartikan sebagai modal non fisik. Masing-masing tipe tersebut memiliki jenis yang berbeda, namun dalam konteks ini modal terdiri dari modal finansial dan modal non finansial; Modal Finansial adalah modal yang diberikan kepada warga Binaan berupa sejumleh wang; Model non finansial adalah modal yang diberikan kepada warga Binaan berupa keterampilan, pelatihan, bimbingan, dan dukungan immaterial Iain yang dapat dijadikan sebagai bekal bagi Warga Binaan untuk dapat diterima di masyarakat; Nara Sumber adalah : Sesorang yang dipandang memiliki pengetahuan yang lebih terhadap sesuatu yang dibicarakan atau diperbincangkan; Partisipasi Masyarakat adalah Masyarakat dapat memberikan respon positif dalam artian mendukung atau memberikan masukan terhadap program atau kebijakan yang diambil pemerintah, ataupun dapat juga menolek kebijakan; ‘Adapun bentuk partisipasi masyarakat adalah : 2. Partisipasi dalam pengambilan keputusan b. Implementasi ¢. Pemanfeatan | . Evalussi program Pelaporan adalah proses penyelen; Japoran yang meliputi penentuan penggunaan sistim, prosedur, isi, forms, jenis, Sifat, waktu, evaluasi dan tindak anjut pelaksanaan sisitim peradilan pidana anak; Pembimbingan adalah pemberian thntunan untuk meningkatkan kualitas etaqwaan terhadap Tuan Yang Mabe Esa, inteleltual, sikap dan pera, profesionalime, keschatan jesmani dan rohani Klien Pemasyaraketan (Peraturan Pemerintah RINomor: 31 tahun 1999 Bab I pasal 1 ayat 2); Pembimbing Kemasyarakatan adalah pejabat fungsional penegak hukum yang melaksanaken penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan tethadep anak di dalam dan di luer proses peradilan pidana; KepMenteri Kehskiman RI Nomor: M.O1.PK.04.10 tabun 1998 Bab I pasal 1 ayat 2); Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) adalah kegiatan penelitian yang dilaksanakan untuk memperoleh informasi tentang berbagai permasalahan, baik 5 DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2015 permasalahan aktual maupun permasalahan potensial Klien. Litmas merupakan atatan atau leporan sebagai produksi dari sesuatu yang terjadi dalam situasi sosial Klien yang mengalami permasalahan, (Peraturan Pemerintah RI Nomor: 31 tahun 1999 Bab I pasal 1 ayat 3); 27. Sistim Data Base Pemasyarakatan (SDP) adalah mekaniseme pelaporan dan konsolidasi pengelolaan data Warga Binean Pemasyarakatan yang berfungsi sebagai alat bantu kerja sesuai kebutuhan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, Divisi_ Pemasyarakatan dan Direktorat _Jenderal Pemasyarakatan; 28. Sistem Pemasyarskatan adalah suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan Pancasila yang dilaksanskan secara terpadu antara pembina, yang dibina, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan Pemasyaraketan agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana schingga dapat diterima Kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam Pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab; 29. Standar adalah suatu ukuran yang dipskai untuk keseragaman dalam melakukan sesuatu dimulai dari mengawali sampai dengan mengakhiri dengan bentuk yang sama; 30. Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) adalah suatu kegistan Tim atau badan yang bertuges membantu Kepala Balai Pemasyarakatan/ Rumah Tahanan Negare/Lembaga Pemasyarakatan dalam melaksanakan pelayanan/pembinaan dan pembimbingan ( Kep.Men RIM.01.PK.04.10 thn 1999 Bab I pasal 1). Detail Standar Dalam pembelajaran ini petuges pemasyarakatan (UPT Bapas) yang melaksanskan bimbinge/latihan keterampilan diharapkan dapat menjelaskan detail pelaksanaan Standar Bimbingan Kemandirian yang meliputi: 1. Pengertian tentang apa yang dimaksud dengan bimbingan. 2. Dalam pembimbingan untuk seorang Klien pemasyarakatan meliputi 2 (dua) bentuk meliputi : a. Bimbingan kepribadian. b. Bimbingan kemandirian 3, Bimbingan Ketrampilan klien anak dilakukan oleh siapa ? DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2015, 4. Kegiatan Bimbingan Ketrampilan Anak dilakukan mulai dan sampai kapan. 5. Bagaimana prinsip dan azas yang dipergunakan dalam pelaksansan 6. Bagaimana mekanisme bimbingan ketrampilan anak. 7. Bagaimana prosedur bimbingan ketrampilan anak dalam penyelenggaraannya. 8. Bagaimana | waktu yang dibutuhkan dalam ~—_penyelenggaraan bimbingan.ketrampilan. 9. Adakah kelanjutan setelah program bimbingan ketrampilan diselenggarakan.. 10. Peran keluarga dan masyarakat dalam penyelenggaraan bimbingan kemandirian D. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud Untuk memberikan petunjuk kepada Pembimbing Kemasyarskatan (PK) tentang Dasar Hukum, sistem, mekanisme, prosedur dan pengawasan pada proses pelaksanaan standar bimbingan/latihan keterampilan bagi klien anak. 2, Tajuan Dilaksanakannya standar bimbingan/latihan keterampilan bagi klien anak i Bapas yang ada di Indonesia. DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 20:5, BABII SISTEM, MEKANISME DAN PROSEDUR A. SISTEM BIMBINGAN/LATIHAN KETERAMPILAN PROSS BIMBIN ‘KLIEN Sistem adalah suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara yang dilaksanakan secara terpadu untuk meningkatkan kwalitas dan kwantitas sumber daya dalam suatu organisasi. Bahwa sistem peradilan pidana merupakan proses penegakan hukum, poses perlakuan dan pembinaan pelanggar hukum yang harus dilaksanakan secara terintegrasi yang dimulai sejak tahap pra adjudikasi, adjudikasi dan pos adjudikasi. Pemasyarakatan memiliki peran sangat penting dan strategis dalam proses penegakan hukum, proses perlakuan, dan pembinaan pelanggar hukum, yang dilaksanakan berdasarkan system pemasyarakatan, melalui proses dan tahap-tahap pembinaan dan pembimbingan pemasyarakatan, Undang Undang RI Nomor: 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Menteri Kehakiman RI Nomor : E.39-PR.05.03 ‘Tahun 1987 ‘Tanggal 8 September 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan serta Petunjuk Teknis Menteri Kehakiman RI Nomor : £.40-PR.05.03 Tahun 1987 Tanggal 8 September 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan, Peran dan fungsi pemasyarakatan makin penting dan strategis. Peran dan fungsi sebagaimana dimaksud di lakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan (PK), dalam bentuk Penelitian Kemasyarakatan ( Litmas ), untuk menentukan proses penegakan hukum DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 205 proses perlakuan, pembinaan, dan proses pembimbingan pasca menjalani pidana. Peran Penelitian Kemasyatakatan mulai bergerak sejak proses pembinaan sampai pembimbingan. Peran dan fungsi Litmas pada bimbingan kemandirian bagi anak dilaksanakan untuk memastikan bahwa proses bimbingan tethadap Klien anak berlangsung secara objektif dan memperhatikan kepentingan terbaik untuk Klien. Litmas dalam proses bimbingan dilaksanaken untuk integrasi sosal meliputi PIB, CB, CMB, dan PB. Litmas ini diperlukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan program bimbingan keterampilan yang diberikan kepada klien anak sesuai dengan potensi dan kebutuhan Klien, Litmas proses pendampingan, bimbingan, pengawasan dilaksanakan untuk keberhasilan pencapaian tujuan dari kegiatan-kegiatan tersebut. Mekanisme adalah penyelenggaraan sesuai dengan rencana program yang disusun dengan mengarah kepada kemajuan pada setiap tahapan dengan senantiasa melakukan evaluasi dan pengawasan untuk kesempurnaan suatu standar. Hal-hal yang terkait dengan mekanisme dalam standar litmas bimbingan klien adalah sebagai berikut : 1, Ruang lingkup Ruang lingkup dalam standar Klien anak meliputi : a. Pencatatan b. Persiapan c. Pengumpulan data dan informasi 4. Pengolahan data dan informasi . Sidang TPP; dan f. Pelaporan 2. Fungsi a. Secara normatif Memenuhi syarat formal dalam perlakuan terhadap Klien selama mengikuti bbimbingan keterampilan. b. Secara substantif Bahan pertimbangan pihak terkait dalam menentuken altematif perlakuan Klien dalam menentukan program bimbingan keterampilan disesusikan dengan tahap-tahap yang berlaku dalam integrasi tersebut. DIREXTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2015 3. Prinsip pelaksanaan Dalam pelaksanaan bimbingan keterampilan prinsip yang harus di pegang oleh Pembimbing Kemasyarakatan adalah : a. Teliti Pembimbing Kemasyaraktan harus teliti dalam melakukan pengambilan data dn informasi serta cermat dalam melakukan analisis b. Objektif Pembimbing Kemasyarakian harus mampu melihat bakat dan minat Klien secara objektif dengan menyajikan informasi fektual tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. ¢. Profesional Pelaksanaan Litmas harus didasarkan pada pengetabuan keterampilan dan nilai-nilai yang selaras dengan Tri Dharma Petuges Pemasyarakatan B. PROSEDUR BIMBINGAN KEMANDIRIAN Menurut kamus bahasa Indonesie, prosedur adalah tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Tahapan itu sendiri merupakan suatu tata urutan kegiatan yang mutlak barus dikerjakan secara teratur dan berjenjang. Apabila tohapan Kegiatan tersebut dikerjakan secara tidak teratur atau tidak berjenjang, maka hasil yang dicapai tidak akan sesuai dengan yang telah ditentukan. Prosedur dalam pelaksanaan litmas bimbingan keterampilan Klien dapat dilihat sebagaimana gambar berikut ini: REGISTRAS! LUTMAS [PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI (PENCATATAN INFORMASI ASSESMEN KEBUTUHAN PROFIL KUEN ANAK) ANAK) RENCANA PROGRAM ELAKSANAAN. ‘BIMBINGAN 1, Pencatatan KEMANOIRIN PK melakukan pencetatan data klien dari litmas bimbingan klien anak 2. Litmas (Pengumpulan Data dan Informasi) a. PK melakukan pengamatan terhadap data dan informasi berdasarkan hasil ] litmas yang diterima dari. petugas lapas/rutan. ~_DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2015 b. PK Melakukan assement kebutuhan sesuai minat dan bakat anak berdasarkan instrumen yang sudah disiapkan 3. Pengolahan Data dan Informasi PK mengklasifikasikan kebutuhan ke dalam bentuk kegiatan bimbingan/latihan keterampilan berdasarkan : a, jenis klien sesuai dengan SK b. masa bimbingan/latihan ¢. minat dan bakat klien anak dari hasil assemen 4, Rencana Program a. PK menetapkan program intervensi bimbingan/latihan keterampilan disesuaikan dengan hasil assesmen dan klasifikasi yang telah dilakukan b.PK Menentukan dan menetapkan jenis bimbingan/latihan keterampilan bagi Klien yang disesuaikan dengan bakat dan minat dengan memperhatikan ketersediaan anggaran. Jenis bimbingan/latihan keterampilan yang dipilih ‘sebagai berikut : JENIS BIMBINGAN JUMLAH NO. | LATIHAN KETERAMPILAN peserTa __| KETERANGAN [Usaha Mandiri Kecil/industri| Masing masing 25 |Lanjutan dari orang lapas rupa : Penjahitan jutan [4.Sablon Batik Metbelair bei 1. 2. Raj 3, Kerajinan Tangan 4. 3. 6. 7. — Pembuatan bata bala/peving o block’ keramik %,_Pengelasan 9. Penyamakan kalit '10.Membuat mie/bakso Ti-Insdustri nakanan kecil TL |Keterampilan Kerja Pertanian berupa : 1. Sayur-sayuran 2. Cabe 3, Bawang merah 4, Kacang kacangan Ti. |Keterampilan Kerja Perkebunan berupa 1. Pisang_ 2, Pepaya TV. |Keterampilan Kerja Perikanan berupa DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2015 1. Gurame 2. Nila 3. Lele 4, Patin ‘Note | Bimbingan kemandirian lainnya DISESUAIKAN DENGAN WILAYAH SETEMPAT c.PK melakukan pemetsan pelaksanaan bimbingan Keterampilan dengan menggunakan anggeran DIPA dan Non DIPA. Dalam melakukan kegiatan Non Dipa dapat melalui Kerjasama Dengan Pihak Ketiga (Lembaga Instansi Terkait) Meliputi : 1) Instansi pemerintah : a) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) b) Kementerian Sosial (Kemensos) 2) Badan-Badan Sosial Masyarakat dan atau Perorangen : a) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) b) Balai Latihan Kerja (BLK) 4.PK menuliskan perhitungan serta waktu pelaksanaan bimbingan/latihan keterampilan dibuku tahapan bimbingan dan buku ekspirasi bimbingan/atihan Klien, (bentuk buku tahapan terlampit) ¢.PK mengajukan rencana program bimbingan/latihan keterampilan kesidang Tim Pengamat Pemasyarakatan untuk mendapat persetujuan 5, Sidang TPP a. PK mendaftarkan Klien yang mengikuti kegiatan bimbingan/latihan kemandirian. b. TPP menentukan hasil untuk berituk kegiatan bimbingan/Iatihan kemandirian sesuai dftar ut yang telah disiapkan 2 DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2025 c. Sckertaris TPP melanjutkan hasil yang telah disetujui dalam Sidang TPP untuk disahkan oleh Ka. Bapes berdasarkan anggaran/ kerjasama yang ada di Bapas 6. Pelaksnaan Bimbingan / Latihan Kemandirian 7. Monitoring / Evaluasi / Laporan C. MEKANISME BIMBINGAN KEMANDIRIAN 1, Bimbingan/Latihan Kemandirian Tahap Awal (0-1/4 Masa Bimbingan) Berdasarkan hasil Litmas sebelum dilaksanakan kegiatan bimbingan kemandirian pada tahap awal PK yang telah membuat rencana program dilengkapi dengan perhitungan lama bimbingan mengajukan rencana program tersebut melalui : a. Sidang TPP : 1) Sckretaris TPP mengumpulkan bahan sidang dan membuat agenda sidang disetujui oleh anggota dan ketua TPP. 2) Sckretaris TPP membuat Undangan Sidang yang berisikan : 8) Materi sidang /acara sidang. b) Waktu dan tempat. ©) Anggota sidang/peserta. 3) Sckretaris TPP mengajukan undangan untuk ditandatangani oleh ketua sidang TPP 4) Peleksanaan Sidang TPP dipimpin oleh ketua sidang dan diikuti oleh anggota sidang dengan membehas rencana program bimbingan warga binaan pemasyarakatan sesuai dengan acara sidang. 5) Sckretaris membuat notulen dan kesimpulan pelaksanaan sidang serta membuat rekomendasi TPP. 6) Sckretaris TPP meneruskan rekomendasi sidang TPP yang telah disetujui ketua diajukan ke kepala Bapas untuk mendapatkan persetujuan. b. Persiapan Kegiatan Bimbingan/Latihan Keterampilan 1) Dengan DIPA 8) Kepala Bapes Menerbitkan SK Tim Panitia Pelaksana Kegiatan b) Kasi/Kasubsi_ menerima SK Tim Pelaksana bimbingan/latihan kemandirian DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2035 ¢) Mengumpulkan anggota Tim pelaksana kegistan bimbingan/latihan kemandirian untuk melaksanakan rapat persiapan pelaksanaan bimbinganv/latihan kemandirian 4) Menetapkan nama dan jumlah peserta kegiatan (PK bertanggung jawab terhadap peserta kegiatan yang ditunjuk) ©) Menentukan jadwal _pelaksanaan kegiatan (Jadwal kegiatan bimbingan/latihan harus mencantumkan hari, tanggal, jam pelaksanaan, instruktur, pengawas dan lain-lain yang dianggap perlu. Serta jadwal kkegiatan tidak tumpang tindih dengan kegiatan lainnya). ) Menyusunan materi dan metode bimbingan 2) Menyusunan kurikulum memuat materi kegiatan yang tersusun secara sistimatis disesuaikan dengan kebutuhan. h) Menentukan tempat pelaksanaan bimbingan/latihan. Pelaksanaan kegiatan bimbingan/latihan bagi Klien dilaksanakan pada setiap hari kerja di dalam dan atau di luar Bapes. i) Menentukan Instruktur yang ditunjuk diharapkan memiliki sertifikasi Kompetensi di bidangnya. J) Membust pemanggilan Klien dengan surat dinas (blanko surat pemanggilan Klien). k) Membuat blanko penandatangan komitmen mengikuti kegiatan bimbingan/latihan (blanko komitmen terlampir) 1) Membuat laporan perkembangan bimbingan/latihan keterampilan klien setiap 1 (satu) bulan Sekali. 2) Dengan anggoran bantuan melalui kerjasama dengan pihak ketiga a) Ka. Bapas membuat MOU/kerjasama dengan phak ketiga (proses terlampir dalam dartar lampiran) b) Ka. Si/Ka, Sub.Si. menerima SK pelaksanaan MOU ©) Ka, SiKa, Sub, Si, mengumpulkan data _peserta_kegiatan bimbinganviatihan kemandirian 4) Ka. Si/Ka, Sub. Si, menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan e) Ka. Si/Ka Sub. SiMenentukan Tim pelaksana bimbingan/latihan kemandirian £) Ka. Si/Ka, Sub. Si. Menetukan Pelaksanaan kegiatan DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2015 ¢. Pelaksanaan Bimbingan/Latihan Kemandirian Tahap Awal Di Bapas Dengan Menggunakan Anggaran DIPA 1) Petugas administrasi membuat : a) Undangan untuk peserta (klien Pemasyrakatan ) yang diikutkan pada bimbingan keterampilan; b)Permohonan nara sumber yang akan mengisi kegiatan bimbingan keterampilan.; ¢) Surat tersebut di ates dikirimkan melalui surat dinas (blanko surat pemanggilan Klien). 2) Sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan : a) Mengecek kehadiran dan kondisi peserta; b) Mengecek jenis dan lokasi pelatihan; ©) Penandatangan komitmen mengikuti kegistan pembimbingan keterampilan (blanko komitmen terlampir); 4) Memberikan pengarahan dan motivasi kepada peserta; €) Membacaken tata tertib dalam mengikuti kegiatan bimbingan/ pelatihan keterampilan; f) Melakukan doa. 3) Pelaksanaan kegiatan : a) Membuka kegiatan bimbingan/pelatihan keterampilan; b) Narasumber memberikan pemahaman materi bimbingan/pelatihan keterampilan; ¢) Narasumber membagikan peralatan bimbingan/pelatihan selama pelatihan berlangsung, peralatan yang berhubungan dengan kegiatan tetap disimpan di Bapas; 4) Narasumber membagikan bahan bimbingan/ pelatihan keterampilan; ) Nara sumber memberikan pelatihan dan simulasi; ) Petugas Mencatat semua kegiatan pelatihan keterampilan; 8) Menginventarisir masalah yang muncul untuk dilaporkan; hb) Mengawasi kegiatan bimbingan/pelatihan keterampilan; i) PK / Narasumber mengawasi penyalahgunaan peralatan/sarana bimbingan/pelatihan keterampilan; DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 201s, i) PK / —Narasumber — mengawasi__penyalahgunai bimbingan/pelatihan keterampilan, 4) Akhir Kegiatan 1)Menyerahkan sertifikat kepada _peserta_bimbingan/pelatihan keterampilan; 2) Menutup Pelaksansan kegiatan pelatihan keterampilan; 3) Membuat laporan perkembangan kegiatan bimbingan/pelatihan kepada Ka. Bapas dan tembusan disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah kementerian Hukum dan HAM RI cq Kepala Divisi Pemasyarakatan setempat dan Direktur Bimkemas dan pengentasan Anak. 4. Pelaksansan Bimbingan/Latihan Kemendirian Tabap Awal Di Luar Bapas Dengan Pihak Ketiga : 1) Petugas administrasi membuat : 1) undangan untuk peserta (klien Pemasyarakatan ) yang diikutkan pada bimbingan keterampilan; b) Permohonan nara sumber yang akan mengisi kegiatan bimbingan keterampilan; ©) Surat tersebut di atas dikirimkan melalui surat dinas (blanko surat pemanggilan Klien). 2) Sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan : a) mengecek kehadiran dan kondisi peserta; b) mengecek jenis dan lokasi pelatihan; ) penandatangan komitmen mengikuti kegiatan pembimbingan (blanko komitmen terlampir); 4) memberikan pengarahan dan motivasi kepada peserta; ) membacakan tata tertib dalam mengikuti kegiatan bimbingan/ pelatihan; ) melakukan Dos. 3) Pelaksanaan kegiatan a) Membuka kegiatan bimbingan/pelatihan; \ b) Narasumber memberikan pemahaman materi bimbing/ pelatihan; DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2015 ©) Narasumber membagikan peralatan bimbingan/pelatihan selama pelatihan berlangsung, peralatan yang berhubungan dengan kegiatan tetap disimpan di Bapas; 4) Narasumber membagikan bahan bimbingan/ pelatihan ; ©) Nara sumber memberikan pelatihan dan simulasi; ) Petugas Mencatat semua kegiatan pelatihan; 8) Menginventarisir mesalah yang muncu! untuk dilaporkan; h) Mengawasi kegiatan bimbingan/pelatihan; i) PK/Narasumber mengawasi penyalahgunaan peralatan/sarana bimbingan/pelatihan; j) PK/Narasumber mengawasi penyalahgunaan bahan bimbingan/pelatihan. 4) Akhir Kegiatan 8) Menyerahkan sertifikat kepada peserta bimbingan/pelatihan b) Menutup Pelaksanaan kegiatan pelatihan ©) Membuat laporan perkembangan kegiatan bimbingen/pelatihan kepada Ka. Bapas dan tembusan disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah kementerian Hukum dan HAM RI c.q Kepela Divisi Pemasyarakatan setempat dan Direktur Bimkemas dan pengentasan Anak. ¢. Pencatatan hasil kegiatan PK harus menuliskan basil program bimbingan/latihan peda blangko yang telah disiapkan atau buku yang dipergunskan untuk menuliskan tentang perkembangan bimbingan/latihan disetiap kegiatan bimbingan/latihan dilaksanakan. (bentuk blangko/buku kegiatan ditetapkan bentuk dan uraian). f. Pengawasan Kegiatan Bimbingan Kemandirian 1) Pengawas bimbingan melakukan penilaian dan evaluasi tethadap proses ddan hasil bimbingan/latihan kemandirian sesuai dengan rencana program bimbingan keterampilan yang sudah ditetapkan; 2) Pengawas bimbingen/latihan © membuet Iaporan evaluasi kepatuhan bimbingan/latihan tahap awal (sebagai bahan pembahasan di sidang TPP) guna penyusunan program bimbingan tahap lanjutan; DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2015, 3) Pengawas mengajukan laporan evaluasi kepatuhan bimbingan/latihan untuk mendapatkan persetujuan/disposisi dari Kasi/Kasubsi; 4) Pengawas mengajukan program lanjutan ke Sidang TPP dengan melampitkan program kepatuhan dalam mengikuti bimbingen/latihan keterampilan tahap awal; 5) Waktu yang dibutuhkan dalam melaksanakan pengawasan bimbingan adalah 3 (tiga) bulan sekali. g. Evaluasi/Laporan Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan kemandirian 1) PK melekukan/mengumpulkan behan penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil bimbingan serta pengawasan dan ditindaklanjuti dengan rencana bimbingan yang sudah ditetapkan, jika adanya suatu penilaian dimana adanya ketidak cocokkan dalam penyusunan program bimbingan maka dalam pelaksanaan evaluasi PK. dapat memberikan rencana program baru sebelum tahap lanjutan dileksanakan dengan mendapatkan persetujuan dati Klien yang disaksikan olch penjamin atau lingkungan masyarakat. Dalam membuat perencanaan program baru PK menyusun kembali program bimbingan disesusikan dengan keadaan Klien sesudah mendapetkan bimbingan awal yang belum dilaksanakan dengan baik karena adanya ketidakcocokkan perencanaan program bimbingan tersebut. 2)PK membuat laporan evaluasi kegiatan dan memaraf perkembangan bimbingan pada tahap awal (sebagai bahan pembehasan di sidang TPP) guna menyusun program bimbingan pada tahap lanjutan; 3)PK mengajukan Japoran evaluasi perkembangan bimbingan untuk mendapatkan persetujuan/disposisi dari Kasi/Kasubsi; 4) Kasi/Ka. Sub. Si memaraf Laporan kegiatan; 5) PK mengajukan program lanjutan ke Sidang TPP dengan melampirkan program perkembangan bimbingan tahap awal; 6) Kepala Bapes menandatangani laporan kegiatan. 2, Bimbingan / Latiban Keterampilan Tahap Lanjut (1/4 - 3/4 Masa Bimbingan) a. Litmas Data, Informasi, Hasil Evaluasi Pelaksanaan-Bimbingan/latihan Dan Penilaian Kembali/Re-Assesmen) 1) PK /Assesor mempelajari hasil evaluasi bimbingan/latihan tahap awal dan 18 DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2015 ‘melakukan reassesmen untuk membuat litmas dalam rangka rekomendasi program bimbingan/latihan tahap lanjutan; 2) Klasifikasi bimbingan/latihan keterampilan tahap lanjut berdasarkan hosil peleksanaan penilain bimbingan/latihan tahap awal; 3) PK menetapkan Kembali Klasifikasi lanjutan bimbingan/latihan untuk dapat disosialisasikan sesuai dengan jenis bimbingan keterampilan ke dunia kerja; 4) PK menentukan intervensi yang diarahkan peda kebutuhan hidup, kehidupan bagi Klien di dalam keluarga maupun masyaraket ; 5) PK menuliskan hasil intervensi tersebut pada blangko/buku yang dipergunakan untuk mengetahui perkembangan disetiap tahap; 6) PK mencoret tanggal pelaksanaan bimbingan awal dan dilanjutkan dengan mencantumkan tanggal mulsi pelaksanaan bimbingan lanjut pada buku tahapan atau ekspirasi bimbingan; 7) PK menyampeikan rencana program bimbingan tahap Ianjutan pada sidang TPP. b. Pelsksanaan Sidang Tim Pengamat Pemssyarakatan untuk Bimbingan/Latihan Kemandirian : 1) Sekretaris TPP mengumpulkan bahan sidang dan membuat agenda sidang disetujui oleh anggota dan ketua TPP; 2) Sekretaris TPP membust Undangan Sidang yang berisikan : ) Materi sidang /acara sidang. b) Waktu dan tempat. ¢) Anggota sidang/peserta. 3) Sekretaris TPP mengajukan undangan untuk ditandatangani oleh ketua; 4) Pelaksanaan Sidang TPP dipimpin ketua dan diikuti oleh anggota sidang dengan membahes rencana program bimbingan sesusi dengan acara sidang; 5) Sekretaris membust notulen dan kesimpulanpelaksanaan sidang serta membuat rekomendasi TPP; 6) Sekretaris TPP meneruskan rekomendasi sidang TPP yang telah disetujui ketua diajukan kekepala Bapas untuk mendapatkan-persetujuan. DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 20:5 ¢, Pelaksanaan Bimbingan/latihan Keterampilan Tahap Lanjut : Pelaksanaan Bimbingar/latihan ketrampilan tahap lanjut menitik beratkan pada upaya menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, yang meliputi : 1) Bentuk implementasi kegiatan bimbingan /latihan keterampilan terdiri dari : 8) Anggaran DIPA : (1) Tanpa diberikan modal finansial : (@ Klien Pemasyarakatan diberikan pengetahuan untuk membuat surat lameran ke instansi terkait keterampilen yang dimilki; (>) PK membuka jejaring untuk klien melaksanakan implementasi kegiatan bimbingan/latihan yang telah diterima pada tahap bimbingan/latihan awal. (2) Diberikan modal : (@) Pihak Bapas selain memberikan sertifikat juga memberikan (>) Modal usaha untuk implementasi kegiatan lanjut dibuat barita acara dan surat perjanjian kerjasama terhadap modal tersebut; © Dari kegiatan tersebut diwajibkan Klien pemasyarakatan senantiasa memberikan laporan dari perkembangan modal tersebut melalui PK. ) Anggaran Pihak Ketiga : (1) Tanpa diberikan modal : (®) PK membimbing Klien pemasyarakatan untuk membuat surat lamaran keinstansi terkait sesuai dengan keterampilan yang dimilki; (b) PK membuka jejaring untuk klien melaksanakan implementasi kegiatan bimbingan/latihan yang telah diterima pada tahap bimbingan/latihan awal. 2) Diberikan pinjaman modal : (@) Pihak ketiga menentukan besar pinjaman modal usaha kepada Klien beserta jangka waktu pengembalian; (b) Klien membuat persetujuan untuk mememnuhi perjanjian tersebut; 20 DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2035, (© PK membuatkan surat perjanjian pinjaman modal yang ditandatangani oleh kedua belah pihak disaksikan oleh PK dan Ka, Bapas selaku penanggung jawab bimbingan/latihan; (@ Penyerahan pinjaman modal dan penandatenganan di atas materais (©) Pelaksanaan bimbingan/latihan kemandirian dengan pinjaman modal (contoh pembuatan batako), produksi batako, memasarkan batako, mengembalikan pinjaman modal secara bertahap. (3) Diberikan modal : (a) Pihsk Bapes selain sertifikat memberikan modal dasar usaha pada klien untuk dikembangkan; (b) Modal dasar untuk implementasi kegiatan lanjut dibuat barita acara dan surat perjanjian kerjasama terhadap modal tersebut; (©) Dari kegiatan tersebut diwajibkan Klien pemasyarakatan senantiasa memberikan laporan dari perkembangan modal tersebut melalui PK. 4d, Hal Yang Diperlukan Dalam Pelaksansan Implementasi : 1)PK melakukan pemantauan terhadap Klien yang sudah diberikan bimbingan keterampilan pada tahap awal (dengan surat tugas yang ditandatangani Kepala Bapas); 2)PK membuatkan surat perjanjian untuk implementasi kegiatan yang diberikan modal langsung atau peminjaman modal; 3) Surat perjanjian tersebut dikuatkan dengan diketahui_pihak keluarga/penjamin dan masyarakat lingkungan Klien pemasyerakatan berada schingga pengawasan dapat melekat; 4) PK membuat laporan hasil pemantauan kepada Kepala Bapas. ¢. Pengendalian / Evaluasi Bimbingan Tahap Lanjut 1) Pengawas bimbingar/latihan melakukan penileian dan evaluasi terhadap keberhasilan dan atau ketidak berhasilan bimbingan keterampilan sesuai dengan pelaksansan bimbingan; DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2015 2) Pengawas bimbingan/latihan membuat laporan evaluasi keberhasilan dan atau ketidak bethasilan bimbingan keterampilan sesuai_ dengan pelaksanaan bimbingan; 3) Pengawas bimbingan/latihan mengajukan laporan evaluasi keberhasilan dan atau ketidak bethasilan bimbingan kemterampilan sesuai dengan pelaksanaan bimbingan untuk mendapatkan persetujuan/disposisi dari Kasi/Kasubsi; 4) Pengawas bimbingan/latihan mengajukan laporan evaluasi keberhasilan dan atau ketidak berhasilan bimbingan keterampilan sesuai dengan pelaksanaan bimbingan program lanjutan ke Sidang TPP. 3. Bimbingan/Latihan Keterampilan Tahap Akhir (3/4 — Sclesai bimbingan) a, Litmas (Data, Informasi, Evaluasi Pelaksanaan Bimbingan/latihan Keterampilan Dan Penilaian Kembali/Re-Assesmen) PK mempelajari basil evaluasi bimbingan/latihan keterampilan tahap Jonjutan dan melakukan penilaian kembali/reassesmen untuk membuat litmas dalam rangka rekomendasi bimbingan tahap akhir. b. Klasifikesi tahap akhir berdasarkan hasil pelaksanaan penilaian bimbingan pada tahap lanjutan 1) PK menyampaikan rencana bimbingan/ letihan kemandirian tahap ekhir pada sidang TPP; 2) Berdasarkan rekomendasi sidang TPP dan Ka. Bapes menyetujui bimbingan/latihan keterampilan tahap akhir dilaksanskan diarshkan pada kemandirian Klien pemasyarakatan dalam implementasi kegiatan berlanjut; 3) Pelaksanaan Kegiatan keterampilan sesuai dengan rencana bimbingan kemandirian tahap akhir; 4) PK melakukan penilaian terhadap hasil bimbingan keterampilan pada tahap akhir . DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2025 BABIN SUMBER DAYA DALAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN/LATIHAN KETERAMPILAN A. SUMBER DAYA MANUSIA YANG DIBUTUHKAN KOMPETENSI NO.| KEGIATAN le PELAKSANA ones PELAKSANA| Pendidikan Pelatiban PELAKSANA| T. | Merencanakan | 2 (dua) orang | SI/ D3 adm |- TOT Klien anak/ program / sosial - PK Bapas Instansi bimbingan/ ~ Bimtek Hembaga Iatihan Assesmen —_| masyaraket - Management program ~ Konseling 2. |Melaksanakan {5 (lima) | D3/S1 ~Dasar-dasar — | Kifen anak Pendampingen | orang Sosial /) Pendampingan bimbingan ukum dan AKIP pembimbingan ~ Instruktur 3, | Membuat T (atu) orang | D3/ST = Dasar-dasar | Laporan Iaporan Sosial /) Pelaporan kegiatan bukum ~Manajemen bimbingan AKIP kantor 4; | Melakukan 2 (dua) orang | D3 Dasar-dasar Klien anak pengendalian Pengawasan 5. | Nara sumber/ | 3 (tiga) orang | D3/ST Pelatihan Klien anak Instruktur kejuruan _| Instruktur NB: 5 (lima) PK menangani/mendampingi 5 (lima) orang Klien 23 DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 201s . KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA ‘Tabel Kebutuhan Sarana dan Prasarana Kegiatan Bimbingan/Latihan Dalam Satu Kegiatan yang Dilksanakan di Bapas dan di Luar Bapas NO. | IDENTIFIKAS! KEBUTUHAN SAPRAS | JUMLAH KETERANGAN 1. [Ruang bimbingan dengan ketentuan sebagai berikut : Bimbingan/latihan Kelompok : 6X 5m2_| 1 buah Meja dan kursi kegiatan Tpaket | Disesuaikan jumiah peserta Meja dan kursi instruktur T bush ‘Air Condition (AC) 2buah | Disesuaikan jumlah Fuangan ‘Buku bimbingan/latihan keterampilan | 1 buah Buku Absensi |__| Komputer dan printer Tbuah Jaringan internet Tset Alt tulis kantor T paket Kamera T bush Leaflet/ booklet T paket Tersedianya sarana __pendukung bimbingan keterampilan berupa : LCD/finfocus 1 buah Sarana pendukung bimbingan Tain sesuai kegiatan di wilayah masing-masing T paket Tersedia Sarana berupa dokumen/berkas : Hiasil asesmen kebutuban Klien yang telah dilakukan sebelumya; Catatan bimbingan keterampilan yang telah dilakukan sebelumnya; dan Hasil Laporan Litmas Bimbingan Tabap ‘Awal, Lanjutan dan Akhir sebagai panduan program bimbingan yang skan dilakukan. 24 DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 20:5, C. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN Tabel Jangka Waktu Penyelesaian bimbingan/latihan keterampilan klien anak, b. Pengendalian NO. KEGIATAN OUTPUT WAKTU KET. 1. | Kegiatan Jumlah Klien yang | 3 Hari /Thari/ Bimbingan/latihan mendapatkan 14 Hari Keterampilan Klien anak | bimbingan/atihan keterampilan 2. [a Penilaian pelaksanaan [1 dokumen 3 Hari 77 hari7 14 Hari D. KEBUTUHAN BIAYA PELAKSANAAN KEGIATAN LATIHAN KETERAMPILAN PERSATU KEGIATAN 1, Contoh Kegiatan Yang Dilaksanakan Selama 3 Hari BIMBINGAN / 41.780.000 18,780,000 = ATK dan bahan praktek (I keg) 1 PAKET | 10.000.000 | 10.000.000 = Penggandaan, penjilidan dan sertifikat (1| 1 PAKET | 2.500.000 | 2.500.000 keg) = Pembuatan Laporan [1 PAKET| 500.000 | 500.000 = Konsumsi Rapat snack dan makan siang | 20 OK 64.000 | 1.280.000 panitia (10 Org x 2 keg rapat ) = Pemanggilan klien dan verifikasi Klien T__PAKET | 4.500.000 | 4.500.000 Belanja Jasa Profesi 10.200.000 =_Instruktur [2 Org x2Jam x 3harix keg) [12 OF 850,000 | 10.200.000 Bimbingan/latihandindakan di Bapas 12,800.00 setempat = Snack peserta dan instruktur [27 Orgx3|81 OH 20.000 | 1.620.000 hari) x 1 keg = Makan siang peserta dan instruktur [27/81 OH 30.000 | 2.430.000 org x 3 hari) x 1 keg = Transport (25 Org x 3 hari) x 1 keg 73__OK 100.000 | 7.500.000 = Uang harian (25 org x 3 har) x | keg 75___ OH 50.000 [1.250.000 25 DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK [ 20:5 + Perkiraan kebutuhan anggaran pada tahun 2015. isesuaikan dengan Standar Biaya Keluaran (SBK) Kementerian Keuangan. % Perkiraan kebutuhan anggaran perorang/perklien berdasarkan tabel di atas kurang lebih Rp. 1.671.200,- 2. Contoh Kegiatan Yang Dilaksanakan Selama 7 Hari 90.180.000 Belanja Bahan 18.780.000 | -_ATK_ dan bahan tek (1 keg) 1 PAKET | 10.000.000 10.000.000 = Penggandaan, penjilidan dan sertifikat (I | 1 | PAKET | 2.500.000 | 2.500.000 keg) : a = Pembuatan Laporan 1 PAKET | 500,000 | 500.000 > Konsumsi Rapat snack dan makan Siang) 20 OK 4.000 | 1.280.000 panitia (10 Org_x2 keg rapat ) = Pemanggilan klien dan verifikast klien T__PAKET | 4.500.000 | 4.300.000 a J 35.70.00 = _Instruktur [3 Org x2 Jam x Tharixt keg] | 42 O03 850,000 | 35.700.000 Bimbingan/latihan diadakan di Bapas 35.700.000 setempat = Snack peserta dan instruktur [27 Org x 7[189 OH 20,000 | 3.780.000 hari) x 1 keg = Makan siang peserta dan instruktur [27 org [189 OH 30.000 | 5.670.000 x Thari) x keg = Transport (25 Org x 7 hari) x | keg 175__ OK 100.000 | 17.500.000 = Wang harian (25 org x Thar) x | keg 175__ OH 50,000 | 8.750.000 > Perkiraan kebutuhan anggaran pada tahun 2015. “ Disesuaikan dengan Standar Biaya Keluaran (SBK) Kementerian Keuangan. “© Perkiraan kebutuhan anggaran perorang/perklien berdasarkan tabel di atas kurang lebih Rp. 3.607.200,- 26 DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 20:5 3. Contoh Kegiatan Yang Dilaksanakan Selama 14 Hari 116,430,000 Belanja Bahan 8.780.000 = ATK dan bahan praktek (I keg) 1 PAKET | 10,000.000 10.000.000) ~ Pengeandaan, peniiden dan seiikat (1) PAKET |” 2.500.000 2.500.000 eg) = Pembuatan Laporan T__PAKET | 500,000 500.000 = Konsumsi Rapat snack dan makan siang | 20 OK 64.000 1.280.000, panitia (10 Org x 2 keg rapat ) = Pemanggilan klien dan verifikasi Klien 1 PAKET | 4.500.000 4,500,000 Belanja Jasa Profesi 35.700.000 ~ Instruktur [3 Org x2 Jam x 7 hari x tf 42 OF 850.000 |~_35.700.000 key Bink gaatatian diadakan di Bapas setempat 661.950.700.000 = Snack peserta dan instruktur [27 Orgx|189 OH 20.000 3.780.000 14 hari) x 1 keg = Makan siang peserta dan instruktur [27] 189 OH 30.000 3.670.000 org x 14 hari) x 1 keg = Transport (25 Orgx I4har)xtkeg [350 OK 100,000 |~__35.000.000 = Uang harian (25 org x 14 har) x1 keg [350 OH 30.000 | __17.500.000 ¢ Perkiraan kebutuhan anggaran pada tahun 2015, > Disesuaikan dengan Standar Biaya Keluaran (SBK) Kementerian Keuangann, > Perkiraan kebutuhan anggaran perorang/perklien berdasarkan tabel di atas kurang lebih Rp. 4.657.200, 2 DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK, | 20s BABIV EVALUASI, MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA A. EVALUASI DAN MONITORING 1. Evaluasi Evaluasi yaitu melakukan penilaian terhadap proses program dan hasil bimbingan Kemandirian pada penyelenggarean program kemandirian sesusi dengan minat dan bakat anak yang disertakan dengan pengawasan yang mana akan ditindaklanjuti dengan rencana program lanjutannya sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan program bimbingan lanjut. Dalam pelaksanaan evaluasi petugas yang melaksanakan bimbingan kemandirian tersebut dapat memberikan rencana program baru sebagai hasil evaluasi terhadap program sebelumnya. Petugas yang melaksanakan evaluasi penyelenggaraan bimbingan kemandirian klien anak adalah petmbimbing Kemasyarskatan yang senantiasa membuat program pada setiap penyelenggaraan bimbingan kemandirian dengan senantiasa dilakukan evaluasi untuk merumuskan program lanjutannya sampai dengan berakhir bimbingan untuk hidup mandiri dengan bimbingan yang diberikan secara menyeluruh . Evaluasi secara keseluruhan pada unit penanggung jawab wilayah adalah Tim yang kedudukannya berada atas petunjuk dari Kantor Wilayah Pp ,. Monitoring Monitoring adalsh pemantauan program bimbingan Kemandirian terhadap penyelenggaraan pembimbingan Kemandirian secara menyeluruh. Monitoring dilakukan oleh penanggung jawab organisasi pada Bapas dimasing-masing wilayah kerja Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Bimbingan ‘Obyek penyelenggaraan monitoring meliputi kiien anak, penjamin (crang tua atau wali), masyarakat dimana klien anak melakukan kegiatan selama proses reintegrasi sosial 28 DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2015 Hasil penyelenggaraan monitoring berupa laporan lisan maupun tulisan yang disusun sesuai dengan standar monitoring dan dikirimkan kepada Kantor wilayah, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 3. Inti Monitoring Dan Evaluasi Merupakan pemantauan kemajuan berdasarkan tolak ukur (indikator) serta Iangkah-langkah yang telah ditetapkan sesuai dengan waktu atau substansi erubahan. Langkah-langkah dalam monitoring dan evaluasi meliputi : ‘a, Pembuatan laporan tahunan; b, Mekanisme feedback dari masyarakat dan internal; c. Presentasi publik tentang apa yang telah dicapai (jangka pendek, menengah dan jangka panjang. B, PENILAIAN KINERJA 1. Penulisan instrumen menggambarkan komponen-komponen yang terdapat dalam standar; 2. Instrumen bersifat pertanyaan tertutup yang dapat dikuantitatifkan; 3. Penulisan instrumen harus menentukan nilai kelulusan (passing grade); 4, Instrumen harus menentukan skala sebagai pengelompokan nilai; 5. Bobot penilaian terbesar terdapat pada Komponen sistem, mekanisme dan prosedur. 29 DIREKTORAT BIMKEMAS DAN PENGENTASAN ANAK | 2015, BABV PENUTUP Direktorat Jenderal Pemasyarakatan melalui Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak akan mengeluarkan tentang Standar Bimbingan Keterampilan Klien Anak. Penyusunan Standar Bimbingan Keterampilan Klien Anak tersebut pada intinya merupakan peningkatan kwalitas panyelenggaraan bimbingan terhadap Klien anak yang mendapatkan proses re-integrasi_sosial/assimilasi/Pidana Bersyarat (Pib), aspek yang dominan adalah prosedural administrasi dan pemenuhan sarana dalam penyelenggaraan bimbingan disamping penerapan terkait dengan perencanaan, perorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan serta monitoring dan evaluasi penyelenggaraan bimbingan. Oleh Karena itu, agar Standar Bimbingan Kemandirian Klien Anak dapat dipahami dan diimplementasikan secara baik oleh petugas pelaksana di lapangan maka diperlukan instrumen pendukung yang dapat dijadikan acuan untuk penerapannya. Dukungan strategi penerapan pelayanan pembimbingan ketrampilan klien anak merupakan gambaran Standar Bimbingan Keterampilan Klien Anak, fungsi manajemen dalam penerapan Standar Bimbingan Keterampilan Klien Anek serta mekanisme monitoring dan evaluasi Standar Bimbingan Keterampilan Klien Anak. Dengan adanya dokumen standar ini diharapkan dapat dipahami sehingga dapat diterapkan dengan baik oleh penyelenggara bimbingan Klien anak di unit pelaksana tehnis. Akhimya dokumen standar ini diharapkan dapat bermanfaat untuk seluruh petugas pemasyarakatan khususnya Pembimbing Kemasyarakatan sehingga hasil pembimbingan dapat terwujud peningkatan kualitasnya sebagai wujud pelayanan prima, 30 RANCANG \ INSTRUMEN DIREKTORATJEND RAL PEMASYARAKATAN INSTANSI: DIREKTORATJENDERAL PEMASVARAKATAN TaN: mis ILISUMBERDAVAMANUSIA() Oe. : IKUASTITAS a) [retrain Nntington keteumpn Ross od din peop ai yng ak ened [teats eu aang tose eramish ei dt 7 [Ras Ketel pt ane aera tak ela leiskoan penianpnp dalam tigen evi besa ry use bam ih tora [Apa ad antian paps PR pag lrenbest praia da bib an Ingerman sien teeta ej eng rea eh eh ean 7 [apa as Ratan pe OD ane laksa papal Imbert fs Ta tin fy teens cane = ene erurish ei du 3 [aplasia ya (erdehan Sina ston eran fs a teed fb ect esas 1 cane tenes errs ei us ong 7 ipa encom Wes ar nc Iibinsakcerpin fee earth 1 eang come eur eb us omg ASOD [Ask i pent ewe Iearapin sda soi denn snr a sa ace sar jtminisrs yacht inet |b salah scl ster tp lan a boheme nie 7 [Rata ai endian paws (anf adel sae [whan pentane birding Icey sass dean dar fe sah eal andar tea eam memahand fe behan ean nde 7 [apa ali pedian paws PR {spun ean binds Iranian rahe emp ane [evolves [ behansera tane binge a erp sah eu jstom sud pais poe (FA ans pops) lak saan aaa [sah sean sandr team memabs etn eu stander 5” [ipa ind yng ween [nba ah dnp aa Sorry sa seu standart ean mena ebm se andar ipsa i ang gal Biking suk va an [she den stand sa ei standart ein ean le eh sesn nie [ata ati pniitan pews nr plana I shan mate lc enue! copies nengngtonctaoye 7 [Aeshna pra PR) yg fs eas in cpl onc [nema pela te [shan penne dln ba aan erate cap Bolan menciplenerasaey [Rp a pean pau (PR) ye fea dn menaplenn| [reno pan iran ot han berg ahr techn eget leintlanpengorse heb | 7 [Apa ania pian iar ane rata otha pcan pgs (dl ans dn cago esrnpln teh mmr plans sider bln enithon sare topes: “lest TE Papa eas pean uenjang fe sD RASARANAG) IKUASTITAS (15) sak terior Toni ck wean [aes dan plas alan ibaa kecrpisn leat ode ss ering fe mngpmaan mi pia atk ade [aa pte ote ia ait rings eh megan mi ia feta sa ip pine lea [adc ci eran fc meng ei pba fs vane dn [pa pr scmcr nai fs atc a eri [encom nr re i edaeats fata ipt ran ding erst na sate ik ens fe ak de ssa eit mee din Fas ean ro [ss ep eres [mene mi pra [asia erp eis dan hars nr nae fe mene i ra fia te aka east Ai Conor AC) ry [Sc ash era fe mena ka Ta eal bal ating ern fd cp a eras [ia de 9 [ated baka acs iso fod cap ca eran fia te To aria oneal a aor 7 7 | fs ap a eres fit te fd et ik eres fe ene ipa Tapia apr Teen [eat ~ - [8 ep deren fee 15 pia oi ssa pdr non ale ~~ trp tenpa LC fd sy ak eres fe meneame pad {ett nn Tipster swan Oop ohana Jade — — eaten ten fs dp ores 15a opr cata bapa Ju os — eral jg sake scclaemya ada upd borings —_le sia ots _ Jp anal juan ni sets panan fh ada iid beings ERE 15) ae 22 ee Tah Kooper innalan dp “pat pa meron wa NT Jneespensian woes tex pengatanirsion |, dpa bropra ca kan merpan ec BN [se mendint data dense bi [x Hd mane sk supp) 7 fasta apa yng ipmalan va unt — [pal sem dm mean SON leone pests yangtenera cis fy, cult aan rep et BM ane fe erent la dks 7 fpaah nna aap et Aon sa saat jinn etn aie incr ti akny jh dba, it arin eect. [ang erie oh op din Ju nd sta dan mesa we BR Iresdukan platens str sbi alan nepal ct BMS fc ea sbi a eaper [ea sepet 3 ska ie dpa ema ae ase asa dip pa ene balk | dapat opr a mera ie BN spat oper! eta akan upon st BMS fe beroperas pl eau i erp [eat oper 7 gla Kompatar wa pata war [sep mines dan papa awa done ik septa lan pean [aah pepe apa ary sk ia [a pea aan ene Tak peer plain man Gt fap ming lan pepsin fence ik ht tna dann perc Jc stkanpneclan pails anja sk sia st pra bun pepechan 1p aap nec ak las ada sap mgs lon pene [dw en bik i nn tne aan peaecan, Ic iskukm pnp ar sk) -- _ a a pera tan penpestan Tanta ear wad pela nar iva a ep ans dlkatan ene lene ak Sin nen isan pega fe itahn perce abana sk in Lk pean itn penrectan TT pia ang ingoantcoogok wt ya ra deg balk fae TD apatah jadi nowadays se a se Tvl aj i ara var dona fv fe as _| jpatah A Contiaon (AC) dirt doen fue fs ak _ TS fips bab inpaanhn eerapiion ua spt da ig eg al I ie - TE [intake arson dan dings eg bak I a pes 17 Yes ta sare een enaap Jue Ta ane aver ale — ne ai fe _ | Tp ang tare lop va 7 fk 7 fi a peda bien Kapaa rape LE dat enn a ng _ TT aah sane Bp dunn bata — fay aban sob inpiap (dk finish ctu bapa engi oy ng banca ia val latin don kirsehos pond peoram fo Wisk lebanon _ 7 [ist teeny jx sn pa ot freaks ss eras garmin bla eptiat strane idk tet papers hers 0 NSP es Se RAST EY Re neeryS ee 1. [FEMENUIAN Gp 1 ala ber angaa jg Ubon salah Jy LI [eu denn stand yane iuphan OWA) flak - [Apa peat ends aon gps ne la pak etn bid iz [PENVERAPAN TD ——— | 1 fla kes ng Tana snr J Tesaap a Op lis serps opt J Teds ansran dn option ke kita in Tee esa [Tk eer ear opti ERS RTRSY 1 pala pes ds dan PK sul felisraan Stn bing an lsrapian sea denen apn than npn yeh ttn ssl elsanan dp toe seul denn sen apn psa mliansan teu Blumer depen pe apan 7 [Apa Ka. Bas ben ar [nlkukan enbuatan MOU dap pbk kis [sanraha betes ecm Sin) [x soins den irsaa danas dar fs Suih akan tapi em cule tnd [pak PR Wak spent apie fx pln tarred papa a Talis cpa inner intensely fe xpi intr ine lw anal a capi hr in ern ah ik acter fea penn apr Kin ck neeskarnengesiapen sm! psn aaa pe fume sesh mseotarinpenapk format pri ine ses dean eran Menten FAN-AD teh enenaaninenpesophan forme apn Kner vl eas lain in sata Pp ta eltan eo fsaens kins x sul ip dan scl dopa lnl din pepe sah so akon aii bigung pa bg Legian fe tetunsap aac Tf RS a eT 1 prlah pets amis dan PK ssh frets Sindarin panto fetaatann yang i pon Js sul elksaan doa bak sl ep pe apn I sah lara np Rlam ea deem hepa a fanck hiring Keeani Klee pala Ph eaten | js shel dep ik ssa dep San blah lena rp: Blum ess den nat |x pat nse ner ah iponaplan ak alia capi trier eet loi csp nda ines wa Sinaia patah PC car taa o poTN laps ins [coh weacian oapr ap ah DA i tea mencttan erat pra ine see enn Petr Mewes teh mene rt re ined tas in sus sap an esa den sandr cus da eapran [sash ap han ap ma iguana ap hegitan 70 eas tapos eh sun sean deg fort ane cup PPL a oman For Fan as ar [A Pia fvakn a ana Ls ae NRE Emer a Pitan vat ain ae ILS rane URIMSD= a Mow 75.FLD-"CNtimo| Jab Piss wan ds se) teal MMOD NTA MOCO SNE laozmon lve app) [629 uenver! 1p ueye Bues| weifoxd depewn yrseBuedseq uep yeq uebuep uerelieq yepn eBno NeW VEE UEP ewesoloy WierBoid mieieu vai 16eq yodworoy ueyiwereIay uebuIquIG Ue}Gey VEEUESyEIed exeU UEMUER! Ip XEON WM dOS eX] TeSTEpURS Uap UeTETESUEE walebued| UeBoRT Tiv| 1m veesepuey| Pion vedo ownyep uep 12g —_yerued yemns| Jondwoy1 _ewesetay yeav0y| wadeyBueHed / usSTeed Tea] a feBeqas ewrunu veqyns9s PAW (P ayeq UeSUap sexUNWOYJag VeNdWeWay MIU (2 Jaindwoy veytsesedoSuew vendwews euelses ewiuiw uenpipuad'rNWoN _(e vereyesexsewioy uo) ueduquig Suewuer g66T UNYeL OT-PO'Ad-TO'W : JOWON e|s@vOPLI mIANdoy UEWHFEYEN YoLUaW Uesmndoy “3 ‘d QM ¥eH Uesuesyeteg 20} ‘BIBL Uap yeseKs BuEUOL ESE UNYEL ZE “ON dal SeIy enpoyx UEYeGrUed GueIveL Z1OZ UNUEL 66 “ON de “S| d aM veBuiqurqwed uep ueeuiqued Ueese6SueyaAueg eweseliey Buea G66L UNYEL LS "ON dd uejexesekseweg ueeuig ese M sad wa] Z1OZ UNYEL, TT “ON Buepun-BuepUN, 1 SEET UNYEL ZF JOWON Buepun-Suepun | ase cmommuonaneunene ee) am (rave ep uneyenteeiea na “aN NVLVIVUVASVINAd IWH30NA LVYODIAYIG sonmensiadwamarinoawe oe seus e6Bue4 | Toe Tequieseg $9] Ueienqueg e86ue,| OS J0WON (ueyerBey eveou veburquing wesBosd eusouea vow o9) pity ede: ueveg| vebuquia] | uesurquig ueeuesyeied npyen| uedeyai nang "aLy| 1p veuipdewaxveureyuebuiquig ueeuesye'a: riyem eves ueBunyused Ueysinuew y, erei60 ‘eusouos ompal vueBusp renses| vatauen vepvzic| | oveS5ue veyeunsSuow veSu9p UEUIPUBWaH) 5 veBulqwig uesuesyejad ueejewed ueynyDIoW Y. oupuewoy vebujquig uereBay4 ymUu9q] vaial oN neve vai ueveB6ue| { | ueupuewoy vewpeyvetunu ; Se awed yuow 04 uowsosse iseu| ysey uayesepieg veupuewey uot + | v ieuenewr wed ueyceeuew el | | uowsosse psey \sewio}y uep med ucjerGax xmvoq werep 2x ueuringey veveseniaa) © |Seuuoju up Blep WeodeN exsLeHoUeU ceurinae| | np yseuop uep ee jow gz} ywewroqu vep reg vousoee ueyajoou euo8 z i yep depeysey ueeweBuady veymdwnbuew >] opp ves ‘Goth epauya wep S20} ‘Seu Uep Ua eiep veyeyeoUed UeXNy! jew si} Ly isensiGar nyna| wnaasoud

Anda mungkin juga menyukai