Mektum Baru
Mektum Baru
(1.6.1)
Dimana 𝜉 adalah sebuah operator dan 𝜉 ′ adalah sebuah bilangan.
Kets| 𝜉 ′ >adalah kata lain sebuah ket eigen dari operator 𝜉 dengan nilai
eigen 𝜉 ′ seperti| 𝑎′ > adalah ket eigen dari operator A dengan nilai eigen 𝑎′.
Untuk melanjutkan analisis kita ganti symbol Kronecker dari Dirac’s yaitu
fungsi 𝛿, jumlah diskrit diatas nilai eigen {𝑎′ } dengan integral variable
kontinyu 𝜉 ′ , maka:
(1.6.2a)
(1.6.2b)
(1.6.2c)
(1.6.2d)
(1.6.2e)
(1.6.2f)
Perhatikan secara khusus bagaimana kelengkapan relasi (1.6.2b) digunakan
untuk memperoleh (1.6.2c) dan (1.6.2e).
2. Eigenkets Posisi dan Pengukuran Posisi
Pada bagian 1.4 kita menekankan bahwa pengukuran dalam
mekanika kuantum pada dasarnya adalah proses penyaringan. Untuk
memperluas ide ini dalam pengukuran pada pengamatan yang menunjukkan
spectra kontinyu cara terbaik adalah menggunakan contoh khusus. Sampai
akhirnya kita mendapatkan posisi (atau koordinat) operator pada satu
dimensi. Eigenkets dari operator posisi x dituliskan:
(1.6.3)
yang didalilkan dalam sebuah rumus komplit. Disini x' hanyalah sebuah
bilangan dengan dimensi yang panjang 0,23 cm, sebagai contoh, sementara
x adalah sebuah operator. Keadaan ket untuk suatu keadaan apapun dapat
dinyatakan dalam :
(1.6.4)
Sekarang, kita menentukan sebuah pengukuran selektif yang sangat
ideal dari sebuah posisi yang diamati. Misalkan kita menempatkan detektor
yang sangat kecil yang hanya di tekan ketika partikelnya tepat di x' dan
tidak di tempat lain. Kemudian setelah menekan detector, kita dapat
mengatakan bahwa keadaan tersebut dapat diwakili oleh . Dengan kata
lain, jika detector ditekan, tiba-tiba" berpindah ke" dimana di
kebanyakkan kasus sebagai sebuah keadaan spin apapun akan berpindah
menjadi 𝑆𝑧 + (atau 𝑆𝑧 −) keadaan ketika mengalami aparatus SG dari tipe
𝑆𝑧 .
Dalam prakteknya detector terbaik yang bisa digunakan untuk
menemukan partikel dalam interval sempit di sekitar x'. Sebuah detektor
yang realistis ditekan ketika sebuah partikel diamati berada di daerah
kisaran sempit .
Ketika hitungan muncul di detektor tersebut, terjadi perubahan
keadaan ket secara tiba-tiba sebagai berikut:
(1.6.5)
Dengan menganggap bahwa tidak terjadi perubahan besar
dalam interval yang sempit, kemungkinan bagi detektor untuk menentukan
dituliskan dengan:
(1.6.6)
di mana kita telah menulis dx' untuk Δ. Ini sama dengan karena
probabilitas untuk diubah ke ketika A diukur. Peluang untuk
menentukan tempat suatu partikel antara ∞ dan−∞ diberikan oleh:
(1.6.7)
yang dinormalkan ke satuan jika dinormalisasi :
(1.6.8)
Pembaca yang familiar dengan gelombang mekanik mungkin kali ini
telah kenal dengan yang merupakan fungsi gelombang untuk keadaan
fisik yang dilambangkan oleh . Kita akan mengatakan lebih banyak
tentang identifikasi dari koefisien ekspansi dengan menyatakan x sebagai
fungsi gelombang pada bagian 1.7.
Gagasan tentang posisi eigenket dapat diperluas hungga tiga
dimensi. Hal ini diasumsikan dalam mekanika kuantum nonrelativistik
sehingga posisi eigenkets lengkap. Keadaan ket untuk sebuah partikel
dengan derajat kebebasan internal, seperti spin, diabaikan karenanya dapat
(1.6.9)
dimana x' berarti x', y' dan z' dengan kata lain, adalah simultan eigenket
dari pengamatan x , y , dan z dalam arti pada bagian 1.4 :
(1.6.10a)
(1.6.10b)
Untuk dapat mempertimbangkan eigenket simultan, secara implisit
kita dapat menganggap bahwa tiga komponen dari vektor posisi dapat
diukur secara simultan untuk tingkat akurasi yang berubah-ubah, maka kita
harus memiliki
(1.6.11)
Dimana x1, x2, dan x1 mewakili x, y, dan z
3. Perpindahan
Sekarang kita memperkenalkan konsep perpindahan yang sangat
penting atau disebut perpindahan spasial. Misalkan kita mulai dengan
keadaan yang membatasi dengan baik sekitar 𝑥′. Mari kita pertimbangkan
sebuah operasi yang dapat mengubah keadaan ini menjadi keadaan lain
keadaan yang terlokalisasi dengan baik. Kali ini sekitar 𝑥 + 𝑑𝑥′ dengan
yang lain (sebagai ontoh, arah spin) tidak berubah. Operasi semacam itu
didefinisikan sebagai perpindahan yang sangat kecil oleh 𝑑𝑥′, dan operator
(1.6.13)
Kita juga dapat menulis sisi kanan pada (1.6.13) sebagai:
(1.6.14)
karena integrasi adalah seluruh ruang dan 𝑥′ hanya sebuah variable
integrasi. Ini menunjukkan bahwa fungsi gelombang dari keadaan
perpindahan diperoleh dengan cara mensubtitusikan 𝑥 ′ − 𝑑𝑥′
untuk 𝑥′ pada ⟨𝑥′|𝛼⟩.
Ada sebuah pendekatan setara dengan perpindahan yang sering
digunakan di literatur. Sebagai ganti mempertimbangkan perpindahan
terbatas dari sistem fisik itu sendiri, kita mempertimbangkan sebuah
perubahan pada sistem koordinat yang digunakan dari titik asal kemudian
digeser ke arah yang berlawanan −𝑑𝑥′. Secara fisik dalam pendekatan
alternatif ini kita bertanya bagaimana keadaan ket yang sama akan melihat
ke pengamat lain yang sistem koordinat digeser oleh−𝑑𝑥′. Sekarang kita
(1.6.15)
Kondisi ini ditentukan dengan menuntut bahwa perpindahan terbatas
menjadi;