PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan keputusan tersebut diatas agar fungsi puskesmas sebagai fasilitas tingkat
pertama dapat berjalan dengan maksimal maka perlu adanya perencanaan tingkat puskesmas
(PTP). Perencanaan Tingkat Puskesmas diartikan sebagai proses penyusunan rencana
kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara sistematis
untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya. Perencanaan disusun untuk kebutuhan satu tahun agar Puskesmas mampu
melaksanakannya secara efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan mencakup
semua kegiatan yang ada di Puskesmas. Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas
sebagai Rencana Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah,
Pemerintah Pusat serta sumber dana lainnya
Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator dan turut serta
memantau terselenggaranya proses pembangunan di wilayah kerjanya agar berdampak
positif terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hasil yang diharapkan
dalam menjalankan fungsi ini antara lain adalah terselenggaranya pembangunan di luar
bidang kesehatan yang mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sehat.
Dengan adanya upaya tersebut diatas perencanaan tingkat puskesmas (PTP) sebagai acuan
dalam perencanaan kegiatan bulanan dan harian serta sebagai bahan evaluasi kinerja dalam
kurun waktu satu tahun oleh masing-masing program yang dilakukan oleh pusat pelayanan
tingkat pertama UPT Puskesmas Pasar Simpang Kecamatan Kota Agung Timur Tahun 2017
dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2. MISI
Misi yang telah dirumuskan oleh UPT Puskesmas Pasar Simpang adalah sesuai
dengan Misi Dinas Kesehatan Tanggamus yaitu
a. Meningkatkan derajat kesehatan wilayah UPT Puskesmas Pasar Simpang
melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta
b. Melindungi kesehatan masyarakat wilayah UPT Puskesmas Pasar Simpang
melalui ketersediaan upaya kesehatan yang paripurna, merata dan bermutu
c. Mengupayakan ketersedian dan pemeratan sumber daya kesehatan.
3. STRATEGI
Untuk mewujudkan visi dan misi sebagaimana tersebut di atas, UPT Puskesmas
Pasar Simpang melakukan berbagai upaya kesehatan dengan melakukan strategi
sebagai berikut :
a. Pelayanan kesehatan secara terpadu.
b. Peningkatan keterampilan tenaga kesehatan.
c. Pemberdayaan kader kesehatan.
d. Membangun kemitraan dengan lintas sektor dan swasta.
e. Pemenuhan kebutuhan sumber daya kesehatan.
A. GAMBARAN UMUM
1. Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang
Luas Wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang adalah 70,62 KM2 dan terdiri
dari 12 ( duabelas ) desa yang ada di kecamatan Kota Agung Timur. Adapun desa
dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Desa Kagungan
2. Desa Mulangmaya
3. Desa Menggala
4. Desa Sukabanjar
5. Desa Tanjung Anom
6. Desa Kampung Baru
7. Desa Kerta
8. Desa Teba
9. Desa Talang Rejo
10. Desa Batu Keramat
11. Desa Umbul Buah
12. Desa Tanjung Jati
Gambar 1.1
Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang
3. Geografis
Secara geografis wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang terletak pada posisi
104o18’ – 105o12’ Bujur Timur dan 5o05’ – 5o56’ Lintang Selatan. Wilayah kerja
UPT Puskesmas Pasar Simpang semakin ke Utara condong mengikuti lereng
Gunung Tanggamus dan lereng Bukit Barisan. Bagian Selatan mempunyai sebuah
teluk luas yaitu Teluk Semangka, yang terletak di pedukuhan Batu Balai pekon Suka
Banjar. Pada bagian Timur banyak ditemukan perbukitan dengan hutan yang luas
dan diantaranya terdapat air terjun yaitu air terjun Way Lalaan. Kondisi jalan pada
umumnya biasa dan datar, namun khusus di Desa Batu Keramat sedikit berliku-liku
dan seluruhnya dapat dilalui kendaraan.
Batas wilayah kerja UPT Puskesmas adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Gisting.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Semangka
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kota Agung.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Limau.
4. Geologi
Bentang alam wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang terdiri dari (1) daratan
yang dimanfaatkan untuk perumahan, pekarangan dan perkantoran, dan (2) dataran
tinggi pada umumnya dimanfaatkan untuk perkebunan / pertanian serta (3) pantai.
6. Hidrologi
Di samping sungai kecil, di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang juga
terdapat beberapa sungai besar yang sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat
disekitarnya, yaitu : sungai Way Kandis, sungai Way Sumpuk, sungai Suka Banjar,
sungai Pihabung dan sungai Way Lalaan. Keseluruhan aliran sungai tersebut
bermuara ke Teluk Semangka. Pemanfaatan air sungai oleh sebagian kecil
masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar sungai adalah untuk keperluan sehari-
hari yaitu mencuci. Pada umumnya masyarakat sudah memanfaatkan air dari sumur
gali, air pegunungan dan air PDAM, hal ini juga mengingat wilayah kerja UPT
Puskesmas Pasar Simpang berada di wilayah dengan curah hujan yang tinggi.
8. Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang setiap tahunnya
terus mengalami peningkatan. Secara rinci jumlah penduduk per desa di Kecamatan
Kota Agung Timur adalah sebagaimana terdapat pada Tabel 2.2
2. Angka Kematian
2.1. Kematian Kasar
Dari tabel 2.3 di bawah ini dapat diketahui bahwa kematian kasar di wilayah kerja
UPT Puskesmas Pasar Simpang mengalami peningkatan pada 2 tahun terahir yaitu
tahun 2015 dan tahun 2016. Kematian kasar di wilayah kerja UPT Puskesmas
Pasar Simpang banyak diakibatkan karena berbagai penyakit, seperti komplikasi
penyakit hipertensi dan diabetes,penyakit jantung dan selebihnya karena
kecelakaan dan usia lanjut. Angka kematian kasar di wilayah kerja UPT
Puskesmas Pasar Simpang diperoleh dari laporan bidan PTT dan Gasbinsa.
Tabel 2.3
Data Kematian Kasar
2012 2013 2014 2015 2016
No Desa Jumlah Jumlh Jumlah Jumlah Jumlah
1 Kagungan 2 1 3 17 17
2 Mulang Maya 2 2 2 0 12
3 Menggala 1 1 2 4 4
4 Suka Banjar 3 4 4 5 15
5 Tanjung Anom 3 13 7 8 10
6 Kampung Baru 9 13 5 3 13
7 Batu Kramat 1 4 4 5 5
8 Kerta 5 3 1 0 1
9 Teba 1 4 2 3 3
10 Talang Rejo 1 0 2 0 1
11 Umbul Buah 2 6 3 8 3
12 Tanjung Jati 2 6 6 11 6
TOTAL 32 57 41 64 90
Tabel 2.4
Kematian Bayi
Tahun 2012-2016
2012 2013 2014 2015 2016
No Desa
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
1 Kagungan 1 1 0 0 0
2 Mulang Maya 0 0 0 0 1
3 Menggala 0 0 0 0 0
4 Suka Banjar 0 0 0 2 0
5 Tanjung Anom 0 0 0 0 0
6 Kampung Baru 0 1 0 0 0
7 Batu Kramat 0 0 0 0 0
8 Kerta 1 0 0 0 0
9 Teba 0 1 0 0 0
10 Talang Rejo 0 0 0 0 0
11 Umbul Buah 0 0 1 0 0
12 Tanjung Jati 0 0 0 0 0
JUMLAH 2 3 1 2 1
Sumber : Evaluasi Program Tahunan KIA Tahun 2016
Dalam pendiagdosaan penyakit dilakukan dengan kode ICD X sejak tahun 2015
dan pada tahun 2014 masih pendiagnosaan dengan ICD IX. Pola sepuluh besar
penyakit di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 2.6
Data 10 Besar Penyakit
Tahun 2014 -2016
2 2
12
3.4. Diare
Penemuan kejadian diare merata di seluruh wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar
Simpang dengan jumlah 669 kasus pada tahun 2016. Penyakit diare juga
merupakan penyakit yang masuk dalam 10 besar penyakit di Puskesmas Pasar
Simpang. Pada umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman
yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit Biasanya diare hanya
berlangsung beberapa hari, namun pada sebagian kasus memanjang hingga
berminggu-minggu. Interaksi manusia dengan lingkungan telah menyebabkan
kontak antara kuman dengan manusia. Kualitas kesehatan lingkungan dan
penyediaan air bersih ( SAB ) yang masih kurang memadai merupakan faktor
penyebab tingginya penyakit diare.
Grafik 2.3
Data Penyakit Diare
Tahun 2013-2016
753
669
628
570
Grafik 2.4
Data Penyakit Malaria Klinis
Tahun 2013 – 2016
180
166
151
58
23 23
21
Grafik 2.6
Penyakit Pneumonia
Tahun 2013- 2016
54
17
2 3
3.9. Kusta
Penyakit kusta tidak ditemukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar
Simpang pada tahun 2015. Kusta terahir ditemukan pada tahun 2013 dan telah
mendapatkan pengobatan sesuai dengan protap.
15
8 8
34
28
24
1. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik adalah semua keadaan yang terdapat disekitar tempat hidup,
yang akan mempengaruhi pada individu tersebut baik secara langsung
maupun tidak langsung contohnya, lingkungan rumah, kantor, sekolah.
Lingkungan fisik yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat diwilayah
Kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang antara lain .
Pada umumnya masyarakat sudah memanfaatkan air dari sumur gali, air
pegunungan dan air PDAM, hal ini juga mengingat wilayah kerja UPT
Puskesmas Pasar Simpang berada di wilayah dengan curah hujan yang tinggi.
Air sungai masih dimanfaatkan oleh sebagian kecil masyarakat yang
bertempat tinggal di sekitar sungai untuk keperluan sehari-hari seperti
mencuci.
Masih ditemukannya daerah dengan lingkungan yang kumuh dengan JAGA
dan SPAL yang tidak memenuhi syarat.
Kesadaran masyarakat untuk memakai ventilasi udara dan lantai semen yang
memenuhi syarat kesehatan juga masih sangat kurang karena faktor ekonomi.
Ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan di tempat umum seperti WC
umum dan tempat mandi umum (dipasar, perkantoran, tempat ibadah) serta
tempat-tempat pembuangan sampah masih sangat kurang.
Pemakaian Pestisida/ Herbisida dan obat-obat tanaman yang lain oleh
masyarakat terutama para petani masih belum memakai pelindung
pencemaran (sarung tangan, masker)
Posyandu Lanjut Usia (Lansia) sampai dengan tahun 2016 ini telah
terbentuk 12 Posyandu Lansia masing-masing desa mempunyai 1 posyandu
lansia dengan jumlah kader seluruhnya 24 orang dan rata-rata 2 orang kader
tiap posyandu lansia.
1. Manajemen Kesehatan
Untuk dapat melaksanakan usaha pokok Puskesmas secara efisien, efektif, produktif,
dan berkualitas, Puskesmas harus memahami dan menerapkan prinsip-prinsip
manajemen. Manajemen bermanfaat untuk membantu pimpinan dan pelaksana
program agar kegiatan program Puskesmas dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Dalam upaya melaksanakan tugas dan fungsi UPT Puskesmas Pasar Simpang,
sumber daya manusia kesehatan UPT Puskesmas Pasar Simpang disusun berdasarkan
Struktur Organisasi yang termuat dalam Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I, yaitu terdiri
dari : Kepala Puskesmas, Urusan Tata Usaha, dan beberapa Unit Pelayanan. Sebagai
pedoman untuk melaksanakan program dan pelayanan kesehatan, UPT Puskesmas
Pasar Simpang mengacu pada Perencanaan Tahunan Puskesmas (PTP).
Setiap tahun UPT Puskesmas Pasar Simpang menyusun Perencanaan Tahunan
Puskesmas. Pengembangan program puskesmas selama lima tahun disusun dalam
Micro Palanning. Lokakarya Mini Puskesmas (LKMP) yaitu bentuk penajabaran
Micro Planning ke dalam kegiatan program yang dilaksanakan oleh staf, baik secara
individu maupun berkelompok.
Format laporan dimaksud berupa LB1, LB2, LB3, LB4 dan laporan lainnya di luar
SP2TP. Pengiriman SP2TP ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus dilaksanakan
pada setiap awal bulan bersamaan dengan pengambilan gaji bulanan. Namun
demikian, pengiriman Laporan SP2TP dan yang lainnya masih sering terlambat. Hal
ini menunjukkan masih lemahnya sistem informasi manajemen yang ada di UPT
Puskesmas Pasar Simpang, khususnya sistem pencatatan kegiatan / program kesehatan.
Pada saat ini pengolahan data yang dilakukan masih merupakan kompilasi data,
bahkan terkadang masih bersifat manual. Selain itu koordinasi lintas program masih
dirasakan kurang sehingga data program seringkali berbeda, hal ini mengingat
lemahnya pencatatan dan tidak jelasnya sumber data dari masing-masing unit
pelayanan / program kesehatan. Oleh karenanya sering ditemukan adanya perbedaan
data di sumber data dengan data yang ada di SP2TP.
Secara umum, kondisi fisik gedung UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun
2016 sudah baik karena pada pertengahan tahun 2013 UPT Puskesmas Pasar
Simpang di renovasi pada bagian atap karena atap gedung rusak parah dan sudah
tidak layak. Akan tetapi ruangan yang ada tidak seimbang dengan jumlah unit
pelayanan yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Pasar Simpang dan terkesan
sempit, sehingga tidak representatif dan kurang nyaman dalam memberikan
b. Puskesmas Pembantu.
Puskesmas Pembantu (Pustu) yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar
Simpang sebanyak 1 (satu) unit, yaitu Puskesmas Pembantu Tanjung Anom.
Wilayah kerja Puskesmas Pembantu Tanjung Anom meliputi desa Tanjung
Anom, Kerta dan Kampung Baru. Idealnya setiap satu sampai tiga desa idealnya
terdapat satu unit Puskesmas Pembantu. Melihat ini berarti jumlah Puskesmas
Pembantu di wilayah Kota Agung Timur masih kurang mengingat jumlah
Puskesmas Pembantu yang ada seharusnya berjumlah 3 tiga unit Puskesmas
Pembantu. Dari kondisi fisik bangunan, Puskesmas Pembantu Tanjung Anom
dalam keadaan baik dan layak sebagai tempat penyelenggaraan pelayanan
kesehatan karena sudah direnovasi juga pada tahun 2013.
f. Alat Kesehatan
Alat kesehatan yang memiliki standar mutu sangat diperlukan untuk menunjang
pelayanan kesehatan yang maksimal, sebab apabila alat kesehatan tersebut tidak
bermutu, amam dan layak pakai maka akan menyebabkan proses pelayanan
kesehatan terganggu. Peralatan set tindakan medis di UPT Puskesmas Pasar
Simpang yang ada sebagian besar dalam keadaan baik dan ada beberapa alat
yang sudah rusak dan ada alat yang fungsinya tidak baik seperti hecting set,
korentang, serta gunting uff hecting. Hal tersebut menghambat pelayanan yang
memerlukan tindakan medis.
Selain itu kursi pelayanan kesehatan gigi juga tidak bisa dipakai untuk
menambal gigi berlubang sehingga pelayanan tersebut dirujuk ke rumah sakit
daerah Kota Agung. Di pelayanan KIA alat deteksi denyut jantung masih
menggunakan linec. Dengan linec pemeriksaan denyut jantung janin dirasa
kurang menguntungkan karena dengan linec ibu hamil tidak dapat ikut
mendengar denyut jantung janinya. Beberapa alat medis yang masih kurang dan
keadaan yang tidak baik telah diusulkan guna menunjang pelayanan kesehatan
yang baik.
g. Obat-Obatan
Permintaan obat Puskesmas Pasar Simpang dilakukan untuk mendukung
pelayanan farmasi yang diajukan oleh pengelola obat di puskesmas yang
disetujui oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kabupaten Tanggamus
dengan menggunakan format LPLPO.
Obat di Puskesmas Pasar Simpang, penyimpanan obat dilakukan dengan cara
obat disusun secara alfabetis. Pemesanan obat berdasarkan rencana kebutuhan
obat tahunan yang sudah dilaporkan sebelumnya kepada Dinkes untuk
meminimalisir penggunaan obat yang tidak bertanggung jawab. Kendala yang
sering ditemukan diobat adalah jumlah pengajuan dan jumlah yang diterima
38254
33382 33600
28520 30548
14414 13142
10509 9368
7000
1 2 3 4 5 6 7 8 9
OP.
1
PUSKESMAS 8.650.767 8.650.767 13.323.800 13.323.800 4.770546 4.770546 0
HONORER
2
TKS - - - - 110.100.000 110.100.000 0
HONORER
5
KADER - - 45.000.300 45.000.300
Grafik 2.11
Cakupan Kunjungan Antenatal Pertama (K1)
Tahun 2013-2016
K1 (%)
120
100
80
60
40
20
-
Cakupan kunjungan K4 sasaranya 449 orang dengan target 426 orang (95
%) dan tercapai 355 orang (79 %). Dari hasil pencapaian cakupan
kunjungan K4 di UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun 2016 terdapat
kesenjangan 23 (16%). Tidak tercapainya target ini dikarenakan sebagian
ibu hamil berkunjung padatrimester 2 kehamilan, kasus abortus, serta
pindah wilayah untuk melahirkan ditempat lain. Berikut ini adalah grafik
K4 (%)
120
100
80
60
40
20
-
100
50
16
Persalinan Dukun (%)
14
12
10
8
6
4
2
-
KN 1
100
80
60
2013
40
2014
20
2015
0
2016
KB (%)
80
70
60
50
40
30
20
10
-
1,600
1,400
1,200
1,000
2013
800
2014
600
2015
400
2016
200
-
100
BCG (%)
80
60
40 2013
2014
20
2015
0
2016
Grafik 2.20
Cakupan Imunisasi DPT 1
Tahun 2013-2016
120
DPT 1 ( %)
100
80
60
40 2013
2014
20
2015
0
2016
100
DPT 3 & POLIO 3 (%)
80
60
40 2013
2014
20
2015
0
2016
Grafik 2.22
Cakupan imunisasi Campak
Tahun 2013-2016
105
100
CAMPAK (%)
95
90
2013
85
2014
80
2015
75
2016
Grafik 2.23
Cakupan Imunisasi Polio 4
Tahun 2013-2016
105
100
POLIO 4 (%)
95
90
2013
85
2014
80
2015
75 2016
4.3.1 Malaria
Kasus malaria klinis yang ada dimasyarakat diwilayah UPT Puskesmas
Pasar Simpang berjumlah 166 kasus. Seluruh jumlah kasus malaria
tersebut dilakukan pemeriksaan secara klinis dengan gejala demam lebih
dari 3 hari, menggigil, sakit kepala.
Grafik 2.24
Data Kejadian Malaria Per Pekon
Tahun 2013- 2016
MALARIA
60
40
2013
20 2014
2015
0
2016
Grafik 2.25
Kasus Penemuan TB Paru per Desa
Tahun 2013-2016
TB PARU
2013 2014 2015 2016
11
8
7 7
55
4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 33
22 2 2 22
1 11 1 1 111 1 1 1 11 1
00 0 0 00 0 0 00
Grafik 2.26
Kejadian Gigitan Hewan Tersangka Rabies (GHTR) Per Desa
Tahun 2013 – 2016
GHTR
2013 8 2014 2015 2016
3 33 3
22 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 11
000 000 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 00
Di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun 2016 terjadi
peningkatan kasus diare dari 570 menjadi 669 kasus. Hal ini dikarenakan
masih kurangnya PHBS di tatanan Rumah Tangga. Sebagian besar diare
menyerang pada balita. Berikut ini cakupan diare dari 12 desa di wilayah
kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang.
Grafik 2.27
Kejadian Penyakit Diare per Desa
Tahun 2013 - 2016
DIARE
120
100
80
60
2013
40
2014
20
2015
0
2016
ISPA
800
700
600
500
400 2013
300 2014
200
2015
100
0 2016
DBD
2013 2014 2015 2016
5
3
2 2 2
1 11 1 1 1 1 1 1 1
000 00 00 000 00 00 000 00 0 00 00 0 0000 0000
Pada tahun 2016 ini tercatat sebanyak 117 kasus typoid yang datang ke
Puskesmas Pasar Simpang. Berikut ini adalah grafik cakupan penyakit
typoid di 12 pekon wilayah UPT Puskesmas Pasar Simpang
Grafik 2.30
Kejadian Penyakit Typoid per Desa
Tahun 2013 - 2016
TYPOID
35
30
25
20 2013
15
2014
10
5 2015
0 2016
4.3.9 Pneumonia
Pada tahun 2016 ini telah ditemukan kasus pneumonia sebanyak 54
kasus. Angka tersebut meningkat dari tahun 2015 hanya sebanyak 17
kasus. Hal ini dikarenakan meningkatnya pencatatan pelaporan, serta
pendeteksian dalam menjaring pneumonia di masyarakat. Pasien
didiagnosa dengan pneumonia dengan gejala demam, nafas cepat,
batuk dan tarikan dinding dada. Berikut ini cakupan Pneumonia dari 12
desa di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang.
PNEUMONIA
2013 2014 2015 2016
9 9 9
6
5
4 4 4 4 4
3 3
2 2
1 1 11 1 1 11
00 0 00 0 0 0 000 00 000 00 0 000 0000
4.3.10 Kusta
Pada tahun 2016 ini tidak lagi ditemukan penyakit kusta. Penyakit
kusta pernah ditemukan pada tahun 2014 di pekon Tanjung Anom 1
orang. Pasien tersebut telah mendapatkan penanganan yang sesuai
standar pengobatan kusta. Berikut ini grafik kejadian kusta yang
berada di wilah UPT puskesmas Simpang
Grafik 2.32
Cakupan Kusta per Desa
Tahun 2013 - 2016
KUSTA
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5 2013
0.4 2014
0.3
0.2 2015
0.1
0 2016
D/S (%)
100
50
N/D (%)
100
80
60
40
20
0
c. Cakupan BGM
Persentase balita dibawah garis merah (BGM) Puskesmas Pasar
Simpang tahun 2016 sebanyak 15 orang 0,78%. Angka tersebut
dikarenakan asupan makan yang kurang, pola makan yang kurang
baik serta pola suh yang masih kurang.
Grafik 2. 35
Cakupan BGM Per Desa
Tahun 2014 - 2016
BGM
2014 2015 2016
1.8
1.43
1.1 1.08
0.7
0.68 0.6 0.7 0.57
0.5
0.4
0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 00 0 0 0 00 0 0 00 000
Fe 3
100
50 2013
2014
2015
-
Umbul…
Suka…
Mulang…
Batu…
Tanjung…
Tanjung…
Kampung…
Teba
Menggala
Kerta
Kagungan
Talang Rejo
2016
Fe 1
100
80
60 2013
40
20 2014
-
Mulang…
Batu…
Tanjung…
Kampung…
2015
Kerta
Suka Banjar
Teba
Umbul Buah
Menggala
Kagungan
Talang Rejo
Tanjung Jati
2016
Asi Ekslusif sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi tetapi banyak
sebagian ibu menyusui di wilayah UPT Puskesmas Pasar Simpang tidak
memberikan asi secara ekslusif karena keuntungan yang banyak dari
pemberian asi ekslusif belum banyak diketahui oleh masyarakat. Di UPT
Puskesmas Pasar Simpang sasaran asi ekslusif sebesar 179 dan cakupan
tercapai adalah 52%. Cakupan tersebut telah mencapai target dari
Kemenkes RI sebesar 44%. Hal tersebut didukung dengan adanya
Kelompok Peminat Asi di 6 pekon yang telah terbentuk yaitu di pekon
Batu Keramat, Tanjung Jati, Kagungan, Tanjung Anom, Talang Rejo dan
Mulang Maya. Berikut ini adalah cakupan asi ekslusif pada 12 desa
diwilayah UPT Puskesmas Pasar Simpang.
Grafik 2.38
Cakupan Asi Eklusif Per desa
Tahun 2013-2015
ASI EKSLUSIF
100
80
60
40
20
0
VIT A BUFAS
120
100
80
60 2013
40 2014
20 2015
0 2016
VIT A
100
80
60
40
20
0
BUMIL KEK
19.52014 2015 2016
50
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa masih banyak desa yang dibawah
target nasional terutama desa Menggala hanya 10% sangat jauh dari
target nasional. Pada tahun sebelumnya Tanjung Anom mempunyai
cakupan JAGA yang memenuhi syarat 41,7%.
SAB (%)
100
50
0
Dari grafik diatas dapat dilihat semua Desa yang ada di wilayah UPT
PKM Pasar Simpang masih ada yang belum mencapai target 100%
Grafik 2.44
Cakupan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) Per desa
Tahun 2013-2016
SPAL (%)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
TPM
14
12
10
8 2013
6
4 2014
2
0 2015
2016
TTU
4
TPS (%)
2015 2016
93 96 90 92 96 96 94 97 93 93 94
88
60 56 58 60 60 61 57 55 60
48 50
40
RT ber PHBS
100
90
80
70
60
50
40 2013
30
20 2014
10
0 2015
2016
POSYANDU
2014 2015 2016
4
333 33 333 333 33
222 2 222 222
111 111 111 111
Jumlah kader pada tahun 2016 juga meningkat jumlahnya dari 128
menjadi 133 orang. Masalah yang dihadapi mengenai kader adalah
setiap pergantian Kepala Pekon kader pun ikut berganti sehingga
petugas kesehatan Puskesmas Pasar Simpang membina kembali kader
baru yang membutuhkan waktu untuk menjadikan kader yang
diharapkan.
Desa Siaga
Pratama Madya Purnama Mandiri
3 3 3
2 2 2
111 11 1 1 1 1 1 1
0 00 00 0 00 0 00 0 00 0 0 00 0 00 0 00 0 00 0 00 0
Desa Siaga
Pratama Madya Purnama Mandiri
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000
Grafik 2.55
Cakupan Sekolah ber PHBS per Desa
Tahun 2013 - 2016
1 11 1 1 1 1 1 11 1 1 1
0 0 00 00 00 00 0 0 00 00 00 0 00
20
15
10 2014
5 2015
0 2016
KUNJUNGAN TOTAL
3500
3000
2500
2000 2013
1500 2014
1000 2015
500
2016
0
KONTAK BARU
500
400
300
200
100
0
ASKES
2013 2014 2015 2016
94 93 96 123 108 62 43 87 86 94
51
2625 3829 50
31 48 53
33 22 49
31 31 37
23 3624 2819 3429 37
36 42 38
34 39 45
40 34
UMUM
5000
4000
3000 2013
2000 2014
1000 2015
0 2016
1. Identifikasi Masalah
Masalah kesehatan yang ditemukan di UPT Puskesmas Pasar Simpang adalah sebagai
berikut :
1. Masih adanya kematian Ibu
2. Masih adanya kematian Bayi
3. Masih adanya persalinan dukun
4. Meningkatnya DBD
5. Meningkatnya GHTR
6. Tingginya angka kesakitan ISPA
2. Prioritas Masalah
Untuk mencapai pemecahan masalah yag optimal, maka kami membuat suatu penetapan
prioritas masalah , dari berbagai masalah yang ada di UPT Puskesmas Pasar Simpang.
Dalam penetapan prioritas masalah ini kami memakai metode diskusi kelompok dengan
menggunakan metode matematika / PAHO, yang memiliki beberapa variabel, yaitu :
a. M : Magnitude : Luasnya masalah
b. S : Severity : Besarnya kerugian
c. V : Vulnerability : Teknologi yang tersedia
d. C : Community and political Concern : Kegusaran masyarakat
e. A : Affordability : Ada / tidaknya dana yang tersedia
f. F : Final Score : Hasil kali dari nilai rata-rata seluruh aspek
Tabel 3.1
Penentuan prioritas masalah Kesehatan
NO MASALAH M S V C A F P
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masalah yang ada di Puskesmas Pasar Simpang
disusun berdasarkan prioritas masalah sebagai berikut:
1. Masih adanya kematian Ibu
2. Masih adanya kematian Bayi
3. Meningkatnya kasus GHTR
4. Meningkatnya kasus DBD
5. Tingginya angka kesakitan ISPA
6. Belum diketemukan kasus HIV /AIDS
7. Belum ada desa ODF
8. Masih adanya persainan dukun
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah kerja
UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun 2017
2. TUJUAN KHUSUS
1. Mentiadakan kematian Ibu
2. Mentiadakan kematian Bayi
3. Menurunkan GHTR
4. Menurunkan kasus DBD
5. Menurunkan angka kesakitan ISPA
6. Penemuan kasus HIV /AIDS
7. Membentuk Desa ODF
8. Menurunkan persainan dukun
3. SASARAN
Sasaran upaya kesehatan yang dilakukan oleh UPT Puskesmas Pasar Simpang
pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Sasaran Upaya Kesehatan
INDIKATOR SATUAN TH 2017
d. Penyakit Menular :
- Tetanus Neo Natorum / 100 kh pddk 0
- Polio / 1.000 pddk 0
- DBD / 1.000 pddk 0
- Malaria / 1.000 pddk 10
- Diare / 1.000 pddk 15
- Kesembuhan TB Paru penduduk 80 %
- Rabies % Bebas
- Kesembuhan Kusta /1.000 pddk 0
- Pneumonia /1.000 balita 0
- HIV / AIDS / 100.000 0
- AFP < 15 tahun 0
0
f. Kesehatan Lingkungan
- Rumah Sehat % 90
- Jamban Keluarga sehat % 70
- SPAL sehat % 65
- SAB sehat % 100
- Rumah Bebas Jentik % 95
- TPM % 80
- TTU % 80
g. KIA
- K1 % 100
- K4 % 95
- Persalinan Nakes % 90
- Persalinan Dukun % 0
- Deteksi Dini Bumil Resti Nakes % 80
- KN1 % 90
- KB % 70
h. Imunisasi
- Hb 0 % 100
- BCG % 100
- DPT % 100
- Polio % 100
- Campak % 100
i. Promosi Kesehatan
- PHBS Tatanan Sekolah % 45
- PHBS Tatanan Rumah Tangga % 80
- PHBS Tatanan Tempat Kerja % 45
-PHBS Tatanan Tempat Umum % 45
- PHBS Tatanan Fasilitas Kes % 45
- Strata Posyandu Mandiri % 55
- Desa Siaga % 85