Anda di halaman 1dari 69

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004


tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, kementerian kesehatan menerbitkan beberapa
buku Pedoman Manajemen Puskesmas, yang terdiri dari 3 seri buku yaitu, Buku Seri
1, Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas; Buku Seri 2, Pedoman Lokakarya Mini
Puskesmas; dan Buku Seri 3, Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas.

Berdasarkan keputusan tersebut diatas agar fungsi puskesmas sebagai fasilitas tingkat
pertama dapat berjalan dengan maksimal maka perlu adanya perencanaan tingkat puskesmas
(PTP). Perencanaan Tingkat Puskesmas diartikan sebagai proses penyusunan rencana
kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara sistematis
untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya. Perencanaan disusun untuk kebutuhan satu tahun agar Puskesmas mampu
melaksanakannya secara efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan mencakup
semua kegiatan yang ada di Puskesmas. Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas
sebagai Rencana Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah,
Pemerintah Pusat serta sumber dana lainnya

Dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, peranan dan kedudukan puskesmas


adalah sebagai ujung tombak sistim pelayanan kcsehatan di Indonesia. Sebagai sarana
pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka Puskesmas bertanggungjawab dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat. Puskesmas juga berfungsi
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Manajemen
Puskesmas merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk
menghasilkan luaran Puskesmas secara efektif dan efisien.

Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator dan turut serta
memantau terselenggaranya proses pembangunan di wilayah kerjanya agar berdampak
positif terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hasil yang diharapkan
dalam menjalankan fungsi ini antara lain adalah terselenggaranya pembangunan di luar
bidang kesehatan yang mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sehat.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 1


Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi pelayanan kesehatan masyarakat yang
lebih mengutamakan pelayanan promotif dan preventif, dengan kelompok masyarakat
serta sebagian besar diselenggarakan bersama masyarakat yang bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas serta pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan
pelayanan, kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga pada
umumnya melalui upaya rawat jalan dan rujukan .

Dengan adanya upaya tersebut diatas perencanaan tingkat puskesmas (PTP) sebagai acuan
dalam perencanaan kegiatan bulanan dan harian serta sebagai bahan evaluasi kinerja dalam
kurun waktu satu tahun oleh masing-masing program yang dilakukan oleh pusat pelayanan
tingkat pertama UPT Puskesmas Pasar Simpang Kecamatan Kota Agung Timur Tahun 2017
dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Menyeleggarakan paradigma sehat, pertanggung jawaban wilayah, kemandirian


masyarakat, pemerataan dengan teknologi tepat guna dengan mengupayakan
keterpaduan dan berkesinambungan.

2. Tujuan Khusus

a. Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) di wilayah UPT


Puskesmas Pasar Simpang.
b. Menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan (UKP) UPT Puskesmas Pasar
Simpang.
c. Menjalankan kewenangan lain seperti :
1. Perencanaan melaksanakan perencanaan berdasarkan analisa
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan
masyarakat
4. Menggerakkan masyarakat dalam menyelesaikan masalah
5. Melaksanakan teknis jejaring pelayanan dan Usaha Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM)
6. Melaksanakan peningkatan korelasi SDM puskesmas
7. Memantau pelaksanaan pembangunan berwawasan kesehatan
8. Melaksanakan pencatatan pelaporan dan evaluasi terhadap akses mutu dan
cakupan pelayanan kesehatan

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 2


9. Memberi rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, dukungan
terhadap sistem kewaspdaan dini dan respon penanggulangan penyakit
diwilayahnya
10. Melaksanakan sistim rujukan
11. Sebagai wahana pendidikan
12. Melaksanakan koordinasi lintas sektoral

C. VISI, MISI DAN STRATEGI


1. VISI
Sesuai dengan Visi Dinas Kesehatan Tanggamus, UPT Puskesmas Pasar
Simpang Kecamatan Kota Agung Timur mempunyai Visi “Masyarakat
Tanggamus yang Sehat Mandiri dan Berkeadilan “.

2. MISI
Misi yang telah dirumuskan oleh UPT Puskesmas Pasar Simpang adalah sesuai
dengan Misi Dinas Kesehatan Tanggamus yaitu
a. Meningkatkan derajat kesehatan wilayah UPT Puskesmas Pasar Simpang
melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta
b. Melindungi kesehatan masyarakat wilayah UPT Puskesmas Pasar Simpang
melalui ketersediaan upaya kesehatan yang paripurna, merata dan bermutu
c. Mengupayakan ketersedian dan pemeratan sumber daya kesehatan.

3. STRATEGI
Untuk mewujudkan visi dan misi sebagaimana tersebut di atas, UPT Puskesmas
Pasar Simpang melakukan berbagai upaya kesehatan dengan melakukan strategi
sebagai berikut :
a. Pelayanan kesehatan secara terpadu.
b. Peningkatan keterampilan tenaga kesehatan.
c. Pemberdayaan kader kesehatan.
d. Membangun kemitraan dengan lintas sektor dan swasta.
e. Pemenuhan kebutuhan sumber daya kesehatan.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 3


BAB II
ANALISIS SITUASI

A. GAMBARAN UMUM
1. Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang
Luas Wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang adalah 70,62 KM2 dan terdiri
dari 12 ( duabelas ) desa yang ada di kecamatan Kota Agung Timur. Adapun desa
dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Desa Kagungan
2. Desa Mulangmaya
3. Desa Menggala
4. Desa Sukabanjar
5. Desa Tanjung Anom
6. Desa Kampung Baru
7. Desa Kerta
8. Desa Teba
9. Desa Talang Rejo
10. Desa Batu Keramat
11. Desa Umbul Buah
12. Desa Tanjung Jati

Gambar 1.1
Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 4


2. Pemerintahan
Kecamatan Kota Agung Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Tanggamus Nomor 05 Tahun 2005 yang terdiri dari 12 desa dengan pusat
pemerintahan di desa Kagungan.
Tabel 2.1
Wilayah Kecamatan Kota Agung Timur

Kota Agung Timur Kagungan 1. Kagungan


2. Mulangmaya
3. Menggala
4. Sukabanjar
5. Tanjung Anom
6. Kampung
Baru
7. Kerta
8. Teba
9. Talang Rejo
10. Batu Keramat
11. Umbul Buah
12. Tanjung Jati

Sumber : Kecamatan Kota Agung Timur

3. Geografis
Secara geografis wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang terletak pada posisi
104o18’ – 105o12’ Bujur Timur dan 5o05’ – 5o56’ Lintang Selatan. Wilayah kerja
UPT Puskesmas Pasar Simpang semakin ke Utara condong mengikuti lereng
Gunung Tanggamus dan lereng Bukit Barisan. Bagian Selatan mempunyai sebuah
teluk luas yaitu Teluk Semangka, yang terletak di pedukuhan Batu Balai pekon Suka
Banjar. Pada bagian Timur banyak ditemukan perbukitan dengan hutan yang luas
dan diantaranya terdapat air terjun yaitu air terjun Way Lalaan. Kondisi jalan pada
umumnya biasa dan datar, namun khusus di Desa Batu Keramat sedikit berliku-liku
dan seluruhnya dapat dilalui kendaraan.
Batas wilayah kerja UPT Puskesmas adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Gisting.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Semangka
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kota Agung.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Limau.

4. Geologi
Bentang alam wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang terdiri dari (1) daratan
yang dimanfaatkan untuk perumahan, pekarangan dan perkantoran, dan (2) dataran
tinggi pada umumnya dimanfaatkan untuk perkebunan / pertanian serta (3) pantai.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 5


5. Topografi
Wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang mempunyai luas wilayah 70,62 KM2
dengan topografi wilayah bervariasi antara dataran rendah, pantai dan dataran tinggi,
yang sebagian merupakan daerah berbukit sampai bergunung

6. Hidrologi
Di samping sungai kecil, di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang juga
terdapat beberapa sungai besar yang sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat
disekitarnya, yaitu : sungai Way Kandis, sungai Way Sumpuk, sungai Suka Banjar,
sungai Pihabung dan sungai Way Lalaan. Keseluruhan aliran sungai tersebut
bermuara ke Teluk Semangka. Pemanfaatan air sungai oleh sebagian kecil
masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar sungai adalah untuk keperluan sehari-
hari yaitu mencuci. Pada umumnya masyarakat sudah memanfaatkan air dari sumur
gali, air pegunungan dan air PDAM, hal ini juga mengingat wilayah kerja UPT
Puskesmas Pasar Simpang berada di wilayah dengan curah hujan yang tinggi.

7. Sumber Daya Alam


Potensi sumber daya alam yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang
sebagian besar berupa tanah yang sebagian besar dimanfaatkan untuk lahan pertanian
dan perkebunan, khususnya tanaman coklat. Di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar
Simpang juga masih memiliki beberapa sumber daya alam lain yang potensial untuk
dikembangkan menjadi tempat pariwisata, yaitu Air Terjun Way Lalaan dan Pantai
Batu Balai, di samping hasil tangkapan di laut yang selama ini sudah menjadi mata
pencaharian masyarakat di sekitar pantai.

8. Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang setiap tahunnya
terus mengalami peningkatan. Secara rinci jumlah penduduk per desa di Kecamatan
Kota Agung Timur adalah sebagaimana terdapat pada Tabel 2.2

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 6


Tabel 2.2.
Jumlah Penduduk Per Desa
Tahun 2013-2016
JUMLAH PENDUDUK
NO PEKON 2013 2014 2015 2016
1 Umbul Buah 1494 1250 1307 1335
2 Kagungan 1998 2056 2376 2407
3 Menggala 1064 1068 1057 1085
4 Mulang Maya 1359 1186 1435 1464
5 Suka Banjar 1589 1633 1638 1667
6 Kampung Baru 1895 2236 2244 2272
7 Tanjung Jati 1552 1599 1615 1644
8 Tanjung Anom 2744 2794 2582 2610
9 Batu keramat 1391 1567 1271 1300
10 Teba 988 847 928 956
11 Kerta 1449 1490 1501 1530
12 Talang Rejo 914 1101 1089 1117
JUMLAH 18.437 18.827 19.043 19.387
Sumber : Data Sasaran Program 2016 DinKes Tanggamus

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 7


B. ANALISIS DERAJAT KESEHATAN
1. Umur Harapan Hidup
Status kesehatan masyarakat semakin meningkat, hal itu dapat diukur dengan melihat
indikator yang ada, yaitu menurunnya angka kesakitan dan kematian, juga dapat
dilihat dengan meningkatnya umur harapan hidup. Umur Harapan Hidup di wilayah
kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang adalah 70,2 tahun ( BPS Kabupaten
Tanggamus Tahun 2013 )

2. Angka Kematian
2.1. Kematian Kasar
Dari tabel 2.3 di bawah ini dapat diketahui bahwa kematian kasar di wilayah kerja
UPT Puskesmas Pasar Simpang mengalami peningkatan pada 2 tahun terahir yaitu
tahun 2015 dan tahun 2016. Kematian kasar di wilayah kerja UPT Puskesmas
Pasar Simpang banyak diakibatkan karena berbagai penyakit, seperti komplikasi
penyakit hipertensi dan diabetes,penyakit jantung dan selebihnya karena
kecelakaan dan usia lanjut. Angka kematian kasar di wilayah kerja UPT
Puskesmas Pasar Simpang diperoleh dari laporan bidan PTT dan Gasbinsa.
Tabel 2.3
Data Kematian Kasar
2012 2013 2014 2015 2016
No Desa Jumlah Jumlh Jumlah Jumlah Jumlah
1 Kagungan 2 1 3 17 17
2 Mulang Maya 2 2 2 0 12
3 Menggala 1 1 2 4 4
4 Suka Banjar 3 4 4 5 15
5 Tanjung Anom 3 13 7 8 10
6 Kampung Baru 9 13 5 3 13
7 Batu Kramat 1 4 4 5 5
8 Kerta 5 3 1 0 1
9 Teba 1 4 2 3 3
10 Talang Rejo 1 0 2 0 1
11 Umbul Buah 2 6 3 8 3
12 Tanjung Jati 2 6 6 11 6
TOTAL 32 57 41 64 90

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 8


2.1. Kematian Bayi
Di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang masih ditemukan adanya
kematian bayi di pekon Mulang Maya sebanyak 1 jiwa. Jumlah tersebut telah
mengalami penurunan pada tahun 2015 sebanyak 2 jiwa Kematian bayi tersebut
diduga terjadi karena aspirasi. Menurut keluarga bayi tidur seperti biasanya.
Setelah beberapa saat bayi dilihat,teryata bayi sudah dalam keadaan tidak
bernyawa lagi. Hal ini di tunjang dengan masih kurangnya pengetahuan dalam
masyarakat mengenai mengenai tanda bahaya pada bayi baru lahir serta . Laporan
adanya kasus kematian bayi yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar
Simpang dilaporkan melalui Gasbinsa diwilayah tersebut.

Tabel 2.4
Kematian Bayi
Tahun 2012-2016
2012 2013 2014 2015 2016
No Desa
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
1 Kagungan 1 1 0 0 0
2 Mulang Maya 0 0 0 0 1
3 Menggala 0 0 0 0 0
4 Suka Banjar 0 0 0 2 0
5 Tanjung Anom 0 0 0 0 0
6 Kampung Baru 0 1 0 0 0
7 Batu Kramat 0 0 0 0 0
8 Kerta 1 0 0 0 0
9 Teba 0 1 0 0 0
10 Talang Rejo 0 0 0 0 0
11 Umbul Buah 0 0 1 0 0
12 Tanjung Jati 0 0 0 0 0
JUMLAH 2 3 1 2 1
Sumber : Evaluasi Program Tahunan KIA Tahun 2016

2.2. Kematian Balita


Angka kematian balita (AKABA) adalah jumlah kematian anak yang
berumur < 5 tahun per 1000 kelahiran hidup. Dalam kurun waktu lima tahun
terakhir, dari tahun 2010-2016 angka kematian balita di wilayah UPT
Puskesmas Pasar simpang tidak ada. Hal ini sudah sesuai dengan target
Kabupaten Tanggamus bahwa tidak ada kematian balita dalam 1000
kelahiran hidup.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 9


2.3. Kematian Ibu Maternal
Kematian maternal adalah kematian wanita yang terjadi selama kehamilan
atau 42 hari setelah berahirnya kehamilan tanpa melihat usia dan lokasi
kehamilan, oleh setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperberat
oleh kehamilanya atau penangananya. Di wilayah kerja UPT Puskesmas
Pasar Simpang di tahun 2016 terjadi 1 kematian maternal di Pekon Suka
Banjar dengan diagnose P2A0 Post Sectio Sesarea hari 30 dengan Sub
Involusi Uteri. Pasien tersebut telah mendapatkan penanganan di RSUD Kota
Agung akan tetapi tidak dapat tertolong.
Tabel 2.5
Data Kematian Maternal
Tahun 2011 s/d 2016
2012 2013 2014 2015 2016
No Desa
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
1 Kagungan 0 0 1 0 0
2 Mulang Maya 0 0 0 0 0
3 Menggala 0 0 0 1 0
4 Suka Banjar 0 0 0 1 1
5 Tanjung Anom 0 0 0 0 0
6 Kampung Baru 0 0 0 0 0
7 Batu Kramat 0 0 0 0 0
8 Kerta 0 0 0 0 0
9 Teba 0 0 0 0 0
10 Talang Rejo 0 0 0 0 0
11 Umbul Buah 0 0 0 0 0
12 Tanjung Jati 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 1 2 1
Sumber : Evaluasi Program Tahunan KIA Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 10


3. Angka Kesakitan
3.1 Pola Penyakit
Dari data 10 besar pola penyakit di Puskesmas Pasar Simpang sepanjang tahun
2013 - 2016, penyakit ISPA masih menempati urutan pertama. Hal ini
dikarenakan ISPA merupakan penyakit yang mudah sekali menular. Orang-
orang yang memiliki kelainan sistem kekebalan tubuh dan orang-orang lanjut
usia akan lebih mudah terserang penyakit ini. Anak-anak juga memiliki risiko
yang sama, karena sistem kekebalan tubuh mereka belum terbentuk sepenuhnya.

Dalam pendiagdosaan penyakit dilakukan dengan kode ICD X sejak tahun 2015
dan pada tahun 2014 masih pendiagnosaan dengan ICD IX. Pola sepuluh besar
penyakit di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.

Tabel 2.6
Data 10 Besar Penyakit
Tahun 2014 -2016

TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016


NO NAMA PENYAKIT KODE JUMLAH (%) RANK JUMLAH (%) RANK JUMLAH (%) RANK
1 Influenza J11.8 4783 30,4 I 4588 32,3 I 5861 32,2 I
2 Rematoid Atritis M06.9 3572 22,7 II 1536 10,8 II 2134 11,7 III
3 Dermatitis kontak L23 1202 8,5 III 2351 12,9 II
Infeksi Akut
Pernafasan Atas 1303 2347 14,9 III 1202 8,5 III 1202 6,61 III
4 Cefalgia G44 1058 7,4 IV 1143 6,29 VI
Penyakit Infeksi
Kulit 2001 1462 9,28 IV
5 Febris R50.9 850 5,9 v 1357 7,46 V
Penyakit Kulit
Alergi 2002 1079 6,85 V
6 Gastritis K29.7 637 4.5 VI 1092 6,01 VII
7 Diare A09 863 5,48 VI 570 4 VII 613 3,37 VIII
8 Hipertensi 1.1 636 4.04 VII 548 3,9 VIII 1665 9,16 IV
Gangguan Gigi dan
Jaringanya 506 3,21 VIII
Malaria
9 Pulpitis K04 202 1,4 IX 446 2,45 IX
Peny Kel Ludah &
Rongga Mulut 317 2,01 IX
Infeksi Penyakit
Usus yang lain
10 Stomatitis K12.2 58 0,37 X 130 0,91 X 305 1,67 X
Sumber : Evaluasi BP Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 11


3.2. Demam Berdarah Dengue ( DBD )
Pada tahun 2016 ditemukan kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD ) di wilayah
kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang meningkat sebanyak 14 kasus
dibandingkan tahun 2015 sebanyak 6 kasus yang paling banyak terjadi di pekon
Suka Banjar. Dengan adanya peningkatan kasus DBD tersebut puskesmas pasar
Simpang melakukan tindakan pencegahan dengan pengasapan untuk
membunuh nyamuk dewasa dan pemberikan bubuk abate pada tempat-tempat
penampungan air dapat membunuh jentik-jentik serta melakukan penyuluhan
tentang 3 M plus masih perlu ditingkatkan untuk membunuh larva dari vektor
untuk memutus mata rantai penularan.
Grafik 2.1
Data Penyakit DBD
Tahun 2013-2016
14

2 2

2013 2014 2015 2016


3.3. Rabies / Gigitan Hewan Tersangka Rabies (GHTR)
GHTR masih saja menjadi salah satu masalah kesehatan diwilayah kerja UPT
Puskesmas Pasar Simpang GHTR yang kejadianya meningkat pada tahun 2016
ini sebanyak 18 kasus. Sebagian besar kasus rabies ditularkan oleh anjing,
sebagian kecil oleh kucing dan kera. Virus rabies masuk kedalam tubuh manusia
atau hewan melalui luka gigitan oleh hewan penderita rabies atau melalui luka
yang terkena air liur hewan penderita rabies.

Kebiasaan masyarakat memelihara hewan kucing, anjing diliarkan serta tidak


diikat dan tidak diimunisasi menjadi penyebab masih dijumpai kasus GHTR.
Sebagai upaya dalam penanggulangan GHTR di wilayah kerja UPT Puskesmas
Pasar Simpang adalah dengan pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) terhadap
penderita kasus GHTR tersebut sebagai pertolongan pertama pada kasus gigitan
hewan rabies dan suntikan anti rabies pasca digigit dapat mencegah seseorang
tertular penyakit rabies. Untuk itu diperlukan upaya berkelanjutan agar
masyarakat mengenali penyakit ini dan mengerti apa yang harus dilakukan bila
terjadi kasus gigitan hewan tersangka kasus rabies.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 12


Grafik 2.2
Data Penyakit GHTR
Tahun 2013-2016
18
17

12

2013 2014 2015 2018

Sumber : Evaluasi program P2M tahun 2016

3.4. Diare
Penemuan kejadian diare merata di seluruh wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar
Simpang dengan jumlah 669 kasus pada tahun 2016. Penyakit diare juga
merupakan penyakit yang masuk dalam 10 besar penyakit di Puskesmas Pasar
Simpang. Pada umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman
yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit Biasanya diare hanya
berlangsung beberapa hari, namun pada sebagian kasus memanjang hingga
berminggu-minggu. Interaksi manusia dengan lingkungan telah menyebabkan
kontak antara kuman dengan manusia. Kualitas kesehatan lingkungan dan
penyediaan air bersih ( SAB ) yang masih kurang memadai merupakan faktor
penyebab tingginya penyakit diare.
Grafik 2.3
Data Penyakit Diare
Tahun 2013-2016
753
669
628
570

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi program P2M tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 13


3.5. Malaria
Menurut WHO (2012), malaria merupakan penyakit disebabkan oleh parasit
plasmodium, ditularkan melalui gigitan nyamuk. Di dalam tubuh manusia,
parasit tersebut menyerang limfa dan kemudian menginfeksi sel darah merah.
Kejadian di wilayah UPT Puskesmas Pasar Simpang malaria klinis pada tahun
2016 tedapat 166 kasus. Pemeriksaan Malaria tersebut negatif sehingga
pendiagnosaan malaria tersebut dilakukan berdasarkan gejala klinis yang
dialami pasien dengan keluhan berupa demam secara periodik, sakit kepala,
anemia dan terjadinya pembesaran limpa serta berbagai gejala lain.

Grafik 2.4
Data Penyakit Malaria Klinis
Tahun 2013 – 2016
180
166
151

58

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi program P2M tahun 2016

3.6. Tetanus Neonatorum


Kasus tetanus Neonatorum di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang
sudah lama tidak ditemukan lagi, hal ini karena pertolongan persalinan di
fasilitas kesehatan telah meningkat yang diiringi dengan keterampilan petugas
kesehatan dalam memberikan pertolongan persalinan serta pemberian
imunisasi yang sudah lengkap. Meskipun begitu, tetanus neonatorum tetap
diwaspadai karena persalinan dengan dukun masih tetap ada setiap tahun.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 14


3.7. TB Paru
Penemuan kasus penderita TB Paru di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar
Simpang terus dilakukan dengan dengan aktif promotion yang dikembangkan
secara optimal dan peran lintas program serta berbagai sektor terkait. Penemuan
kasus TB dipuskesmas dilakukan dengan pemeriksaan BTA maupun dengan
rujukan untuk pemeriksaan rongen maupun rujukan ke spesialis paru pada
pasien dengan keluhan batuk > 2 minggu. Pada tahun 2016 telah ditemukan
kasus TB Paru sebanyak 41 kasus.Jumlah tersebut telah meningkat jumlahnya
dari tahun 2015 sebanyak 23 kasus.
UPT Puskesmas Pasar Simpang sudah melaksanakan program DOTS dalam
upaya meningkatkan angka kesembuhan penderita TB Paru. Dari 43 kasus TB
Paru yang ditemukan dan diberikan obat sesuai dengan protab ada 32 pasen
dinyatakan sembuh. Diharapkan peran dalam pengawasan minum obat dari
petugas / keluarga, bimbingan dan supervisi dapat berjalan secara maksimal.
Grafik 2.5
Penyakit TB
Tahun 2013- 2016
41

23 23
21

2013 2014 2015 2016


Sumber : Evaluasi program P2M tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 15


3.8. Penyakit Pneumonia
Pneumonia merupakan penyakit pada paru-paru yang dapat terjadi ringan
hingga serius dan mengancam nyawa. Pneumonia paling serius jika terjadi pada
bayi dan anak-anak, orang tua diatas usia 65 tahun, dan orang-orang dengan
masalah kesehatan yang mendasarinya atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Kasus Pneumonia di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun
2016 ditemukan meningkat sebanyak 54 kasus. Pada kasus pneumonia yang
ditemukan banyak yang terjadi pada balita. Pendiagnosaan pneumonia
dilakukan dengan gejala demam, tarikan dinding dada, batuk serta nafas cepat.
nePumonia ini dapat dicegah yaitu dengan vaksinasi terhadap bakteri penyebab
pneumonia dan vaksin influenza. Di samping itu juga harus menjaga kebersihan
dengan rajin cuci tangan, tidak merokok, serta istirahat cukup dan diet sehat
untuk menjaga daya tahan tubuh.

Grafik 2.6
Penyakit Pneumonia
Tahun 2013- 2016
54

17

2 3

2013 2014 2015 2016


Sumber : Evaluasi program P2M tahun 2016

3.9. Kusta
Penyakit kusta tidak ditemukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar
Simpang pada tahun 2015. Kusta terahir ditemukan pada tahun 2013 dan telah
mendapatkan pengobatan sesuai dengan protap.

3.10. Acute Flacid Paralysin (AFP) / Polio


Penyakit AFP / Polio di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang belum
pernah ditemukan sejak tahun 2010.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 16


3.11. Typoid
Pada tahun 2015 ini kejadian penyakit typoid telah menurun dibandingkan
tahun 2014. Typoid merupakan penyakit menular yang sering dikenal dengan
tifus yang disebabkan oleh oleh kuman Salmonella typhi dan umumnya
menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.
Tifus dapat menular dengan cepat. Kondisi ini dapat memburuk dalam beberapa
minggu. Jika tidak segera ditangani dengan baik, dapat
terjadi komplikasi seperti pendarahan internal atau pecahnya sistem pencernaan
(usus). Risiko komplikasi juga akan berkembang menjadi membahayakan
nyawa jika situasi tersebut tidak segera ditangani dengan baik.
Sanitasi yang buruk dan terbatasnya akses air bersih diduga menjadi penyebab
utamaberkembangnya penyakit tifus. Belum sempurnanya sistem kekebalan
tubuh diduga menjadi penyebab penyakit ini lebih banyak dialami anak-anak.
Grafik 2.7
Kejadian Typoid
Tahun 2013 – 2016
179
156
138
117

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi program P2M tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 17


4. Status Gizi
4.1. Gizi Kurang
4.1.1 Bawah Garis Merah (BGM)
Pada tahun 2016 di UPT Puskesmas Pasar Simpang ditemukan balita
dengan bawah garis timbang meningkat dari tahun –tahun sebelumnya
sebesar 15 kasus (0,78 %).
Grafik 2.8
BGM
Tahun 2013 – 2016

15

8 8

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Program Gizi Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 18


4.1.2. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis ( Bumil KEK )
Kasus ibu hamil KEK di UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun 2016
menurun sebanyak 24 orang (5,34% ) dengan jumlah sasaran ibu hamil
yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang sebanyak 449.
Seluruh ibu hamil diperiksa ukuran LILA danibu hamil yang ukuran LILA
nya < 23,5 cm disebut dengan Bumil KEK. Sebagai upaya penanganan
bumil KEK tersebut diberikan biscuit sebagai makanan pendamping ibu
hamil. Bumil KEK beresiko melahirkan bayi yang Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) dan masalah kehamilan lainya yang menjadi faktor
pendukung menikatnya AKI dan AKB.
Grafik 2.9
Bumil KEK
Tahun 2013 – 2016
50

34
28
24

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Program Gizi Tahun 2016

4.1.3. Anemia Gizi Besi


Di UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun 2016 ditemukan anemia zat
besi sebanyak 7 kasus yang sebelumnya pada tahun 2015 tidak ditemukan
adanya ibu hamil dengan anemia di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar
Simpang dari total jumlah ibu hamil yang ada dikarenakan beberapa hal
diantaranya belum maksimalnya pencataan dan pelaporan serta
pelaksanaan pemeriksaan kadar Hb yang tidak dilakukan seluruh sasaran.
Pencegahan anemia juga dilakukan pada remaja dengan memberikan
tablet Fe terhadap remaja putri di SMA dan SMP yang berjumlah.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 19


4.1.4. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium ( GAKY )
Pada tahun 2016 dicurigai adanya kasus akibat gangguan akibat
kekurangan yodium di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang
sebanyak 3 kasus. Pasien tersebut dicurigai sebagai gangguan GAKY
dengan keluhan berdebar- debar, lemas, gemetar. Pemeriksaan konsumsi
garam beryodim pada masyarakat dilakukan dengan 30 sampel garam
yang dibawa oleh ibu hamil dan sebagian ibu balita pada pelaksanaan
kelas ibu tiap pekon.

4.1.5. Kekurangan Vitamin A


Kekurangan vitamin A di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang
tidak ditemukan . hal ini dikarenakan cakupan pemberian vitamin A yang
sudah baik dengan sweping yang maksimal.

C. ANALISIS LINGKUNGAN KESEHATAN

1. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik adalah semua keadaan yang terdapat disekitar tempat hidup,
yang akan mempengaruhi pada individu tersebut baik secara langsung
maupun tidak langsung contohnya, lingkungan rumah, kantor, sekolah.
Lingkungan fisik yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat diwilayah
Kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang antara lain .
 Pada umumnya masyarakat sudah memanfaatkan air dari sumur gali, air
pegunungan dan air PDAM, hal ini juga mengingat wilayah kerja UPT
Puskesmas Pasar Simpang berada di wilayah dengan curah hujan yang tinggi.
 Air sungai masih dimanfaatkan oleh sebagian kecil masyarakat yang
bertempat tinggal di sekitar sungai untuk keperluan sehari-hari seperti
mencuci.
 Masih ditemukannya daerah dengan lingkungan yang kumuh dengan JAGA
dan SPAL yang tidak memenuhi syarat.
 Kesadaran masyarakat untuk memakai ventilasi udara dan lantai semen yang
memenuhi syarat kesehatan juga masih sangat kurang karena faktor ekonomi.
 Ketersediaan sarana dan fasilitas kesehatan di tempat umum seperti WC
umum dan tempat mandi umum (dipasar, perkantoran, tempat ibadah) serta
tempat-tempat pembuangan sampah masih sangat kurang.
 Pemakaian Pestisida/ Herbisida dan obat-obat tanaman yang lain oleh
masyarakat terutama para petani masih belum memakai pelindung
pencemaran (sarung tangan, masker)

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 20


2. Lingkungan Biologis
Lingkungan biologis adalah lingkungan yang meliputi segala sesuatu di sekitar
kita yang tergolong organisme hidup seperti organisme hidup lainya selain dari
manusia itu sendiri, binatang, tumbuh-tumbuhan, jasat renik (plangton) dan lain-
lain. Dalam kehidupan masyarakat di wilayah Puskesmas Pasar Simpang banyak
yang memelihara hewan ternak yang kurang memperhatikan kebersihan
lingkungan. Kandang ternak sering mengundang lalat dan nyamuk yang dapat
menularkan penyakit. Disamping itu kotoran ternak merupakan sumber penyakit
seperti tetanus, menimbulkan bau dan pandangan yang tidak sedap (ganggun
estetika). Banyaknya masyarakat desa Sadawangi memiliki ternak dan
kandangnya berada di dekat rumah, akibatnya timbul gangguan penyakit dan
gangguan lainnya yang sebenarnya dapat ditanggulangi dengan mudah

D. ANALISIS PERILAKU KESEHATAN

1. Perilaku Pencarian Pengobatan


Masyarakat pada umumnya sudah banyak yang mencari pengobatan di fasilitas
kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta walaupun masih ada sebagian
masyarakat yang masih mencari pengobatan dengan dukun, tabib serta
menggunakan obat dari warung dan jamu-jamuan.
Untuk pelayanan rujukan tanpa kegawatdaruratan kebanyakan masyarakat
datang ke puskesmas hanya meminta surat rujukan saja tanpa membawa pasien
yang akan dirujuk sehingga terkadang pemeriksaan pra rujukan terhambat dan
sering keluarga memaksa untuk mencari pelayanan kesehatan di Rumah sakit
sedangkan penyakit yang diderita masih ringan dan bisa ditangani di
puskesmas.

2. Perilaku Pencarian Pertolongan Persalinan


Kepercayaan masyarakat terhadap dukun bayi dalam upaya pertolongan
persalinan membuat cakupan persalinan nakes tidak 100 %. Hal itu terjadi
karena dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah : pengetahuan
masyarakat yang kurang, adanya hubungan kekerabatan antara pasien dengan
dukun, adanya tradisi keluarga melahirkan dengan dukun, masih kurangnya
kemitraan antara bidan dan dukun serta adanya wilayah pedukuhan yang sulit
dijangkau karna kondisi jalan yang sulit dilalui.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 21


3. Tatanan PHBS dalam Rumah Tangga
Di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang dalam melaksanakan 10
indikator PHBS, terdapat 3 indikator gaya hidup masyarakat yang masih
beresiko yaitu merokok, persalinan dengan dukun, dan tidak mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun sehingga masih tinggi angka kesakitan didalam
masyarakat.
4. Peran Serta Masyarakat dalam UKBM
Rendahnya dukungan masyarakat terhadap upaya kesehatan yang dilakukan
oleh UPT Puskesmas Pasar Simpang masih merupakan masalah yang belum
dapat diselesaikan dengan baik masih banyaknya upaya kesehatan bersumber
daya dari masyarakat ( UKBM ) belum berfungsi sebagaimana mestinya

 Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu )


Pada tahun 2016 ini jumlah posyandu balita bertambah satu pos yaitu di
Pekon Tanjung Jati sehingga seluruh posyandu balita berjumlah 26
posyandu dengan jumlah kader sebanyak 133 orang. Jumlah kader
kesehatan per Posyandu balita rata – rata 5 orang. Namun demikian,
keberadaan kader kesehatan yang aktif tidak merata di setiap Posyandu, hal
ini karena terbatasnya jumlah kader yang betul-betul mau dan mampu
melaksanakan tugas tanpa imbalan.

Posyandu Lanjut Usia (Lansia) sampai dengan tahun 2016 ini telah
terbentuk 12 Posyandu Lansia masing-masing desa mempunyai 1 posyandu
lansia dengan jumlah kader seluruhnya 24 orang dan rata-rata 2 orang kader
tiap posyandu lansia.

 Pos Kesehatan Desa ( Poskesdes)


Di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang sampai dengan tahun 2016
ini telah dibentuk Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di setiap desa sebanyak 12
Poskesdes. Namun demikian, Poskesdes yang ada tersebut tidak berjalan
sebagaimana mestinya karena tidak berfungsinya kepengurusan Poskesdes
menjadi penyebab tidak berjalannya pelaksanaan kegiatan tersebut, disamping
belum adanya tempat yang representatif sebagai tempat pelayanan kesehatan
sarana gedung Poskesdes yang dibentuk di setiap desa pada umumnya
bertempat di rumah Kepala Desa.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 22


5. Bayi Mendapatkan Asi Ekslusif
Cakupan Asi ekslusif di UPT Puskesmas Pasar Simpang tahun 2016 adalah 52,4
%. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa prilaku dan mitos yang berada di
masyarakat seputar menyusui. Perilaku tersebut dibentuk oleh kebiasaan yang
diwarnai budaya, norma dan kepercayaan perilaku tersebut sebagai berikut
 Bayi disusui bila ASI telah berwarna putih dan kolostrum dibuang
 Makanan tambahan diberikan sebelum usia 6 bulan karena makanan
dianggap sebagai penenang saat bayi rewel
 Ibu berfikir jika ASI tidak mencukupi untuk kebutuhan nutrisi bayi karena
sering menangis
 Dukungan keluarga yang masih kurang dan pengetahuan tentang manfaat
terbaik dari ASI masih sedikit.

Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian ASI ekslusif,


berbagai upaya telah dilakukan Puskesmas Pasar Simpang untuk meningkatkan
pencapaian ASI ekslusif melalui kelas ibu balita, penyuluhan di posyandu serta
pembentukan KP-ASI di pekon.

6. Posyandu Purnama Mandiri


Jumlah posyandu yang berada di wilayah UPT Puskesmas Pasar Simpang
sebanyak 26. Strata posyandu tersebut terdiri dari pratama 8 %, mandiri (96
%). Kemampuan, ketrampilan yang dimiliki serta tanggung jawab kader
sebagai pengelola dan masyarakat sebagai pemakai dan pendukung dari
posyandu dirasakan sudah baik meskipun masih kurang.

7. Perilaku Masyarakat Dalam MCK


Kegiatan MCK seyogyanya dilakukan di jamban yang mana memenuhi standar
PHBS. Namun, masyarakat Puskesmas Pasar Simpang sendiri masih banyak
perilaku yang menyimpang dari PHBS. Masih banyak masyarakat yang tidak
memili MCK pribadi dikediaman masing-masing karena ketidakmampuan
membangun akibat himpitan ekonomi yang umumnya berpendapatan pas-
pasan untuk kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat yang tidak memiliki fasilitas MCK pribadi untuk kebutuhannya
ada yang menggunakan sungai sebagai tempat MCK serta ada yang
menggunakan fasilitas umum seperti masjid dekat kediaamanya sebagai tempat
untuk MCK. Program kesehatan lingkungan UPT Puskesmas Pasar Simpang
telah mengadakan pemicuan STBM dengan pemicuan di pekon Tanjung
Anom, Suka Banjar dan Batu Keramat.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 23


8. Perilaku Merokok
Dalam pergaulan didalam masyarakat khususnya kaum lelaki merokok
dianggap biasa dan normal. Masyarakat pada umumnya paham bahwa merokok
itu mengakibatkan penyakit, tetapi menyangkal bahwa hal tersebut akan
mengenai dirinya.
Perilaku merokok tersebut telah banyak ditemukan juga pada usia remaja
awal di lingkungan sekolah. Hal tersebut terjadi karena guru disekolah juga
banyak yang merokok, harga rokok yang dijual secara batangan yang
memudahkan para remaja tersebut mendapatkan rokok sesuai dengan uang
sakunya serta pergaulan dari teman yang tidak baik.
Perilaku merokok mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan untuk orang
lain juga yang ada disekitarnya masih kurang di pahami oleh masyarakat. Oleh
karena itu, UPT Puskesmas Pasar Simpang melakukan KIE secara individu
untuk tidak merokok serta KIE tentang perokok pasif terutama diruang BP dan
PAL sebagai kegiatan dalam gedung dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.

E. ANALISIS PELAYANAN KESEHATAN

1. Manajemen Kesehatan
Untuk dapat melaksanakan usaha pokok Puskesmas secara efisien, efektif, produktif,
dan berkualitas, Puskesmas harus memahami dan menerapkan prinsip-prinsip
manajemen. Manajemen bermanfaat untuk membantu pimpinan dan pelaksana
program agar kegiatan program Puskesmas dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Dalam upaya melaksanakan tugas dan fungsi UPT Puskesmas Pasar Simpang,
sumber daya manusia kesehatan UPT Puskesmas Pasar Simpang disusun berdasarkan
Struktur Organisasi yang termuat dalam Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I, yaitu terdiri
dari : Kepala Puskesmas, Urusan Tata Usaha, dan beberapa Unit Pelayanan. Sebagai
pedoman untuk melaksanakan program dan pelayanan kesehatan, UPT Puskesmas
Pasar Simpang mengacu pada Perencanaan Tahunan Puskesmas (PTP).
Setiap tahun UPT Puskesmas Pasar Simpang menyusun Perencanaan Tahunan
Puskesmas. Pengembangan program puskesmas selama lima tahun disusun dalam
Micro Palanning. Lokakarya Mini Puskesmas (LKMP) yaitu bentuk penajabaran
Micro Planning ke dalam kegiatan program yang dilaksanakan oleh staf, baik secara
individu maupun berkelompok.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 24


2. Sistem Informasi Kesehatan ( SIK )
Sumber data dan informasi yang digunakan UPT Puskesmas Pasar Simpang untuk
pengambilan keputusan berasal dari hasil kegiatan program / upaya kesehatan yang
dilaksanakan, yang selanjutnya dikemas dalam berbagai format laporan melalui
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).

Format laporan dimaksud berupa LB1, LB2, LB3, LB4 dan laporan lainnya di luar
SP2TP. Pengiriman SP2TP ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus dilaksanakan
pada setiap awal bulan bersamaan dengan pengambilan gaji bulanan. Namun
demikian, pengiriman Laporan SP2TP dan yang lainnya masih sering terlambat. Hal
ini menunjukkan masih lemahnya sistem informasi manajemen yang ada di UPT
Puskesmas Pasar Simpang, khususnya sistem pencatatan kegiatan / program kesehatan.

Pada saat ini pengolahan data yang dilakukan masih merupakan kompilasi data,
bahkan terkadang masih bersifat manual. Selain itu koordinasi lintas program masih
dirasakan kurang sehingga data program seringkali berbeda, hal ini mengingat
lemahnya pencatatan dan tidak jelasnya sumber data dari masing-masing unit
pelayanan / program kesehatan. Oleh karenanya sering ditemukan adanya perbedaan
data di sumber data dengan data yang ada di SP2TP.

3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan


3.1. Sarana Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah
a. Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas )
Jumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di Kecamatan Kota
Agung Timur sebanyak satu unit yang terletak di Desa Kagungan yang
merupakan satu dari dua puluh tiga unit pelayanan kesehatan dasar yang ada di
Kabupaten Tanggamus, dan bukan merupakan Puskesmas Rawat Inap.
Puskesmas Pasar Simpang berdiri diatas tanah pemberian dari warga setempat
dengan ukuran 17 m2 x 19 m2. UPT Puskesmas Pasar Simpang dilengkapi
dengan aliran listrik 220 V yang memadai namun tidak memiliki sumber air
bersih, selama ini kebutuhan air menggunakan sumber air milik masyarakat

Secara umum, kondisi fisik gedung UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun
2016 sudah baik karena pada pertengahan tahun 2013 UPT Puskesmas Pasar
Simpang di renovasi pada bagian atap karena atap gedung rusak parah dan sudah
tidak layak. Akan tetapi ruangan yang ada tidak seimbang dengan jumlah unit
pelayanan yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Pasar Simpang dan terkesan
sempit, sehingga tidak representatif dan kurang nyaman dalam memberikan

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 25


pelayanan terhadap masyarakat walaupun sudah direnovasi karena tidak
menambah ruangan dan hanya memperbaiki bagian atap yang rusak saja.
Puskesmas Pasar Simpang membutuhkan penambahan ruangan sehingga
pelayanaan yang diberikan dapat memenuhi kriteria yang sesuai.

b. Puskesmas Pembantu.
Puskesmas Pembantu (Pustu) yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar
Simpang sebanyak 1 (satu) unit, yaitu Puskesmas Pembantu Tanjung Anom.
Wilayah kerja Puskesmas Pembantu Tanjung Anom meliputi desa Tanjung
Anom, Kerta dan Kampung Baru. Idealnya setiap satu sampai tiga desa idealnya
terdapat satu unit Puskesmas Pembantu. Melihat ini berarti jumlah Puskesmas
Pembantu di wilayah Kota Agung Timur masih kurang mengingat jumlah
Puskesmas Pembantu yang ada seharusnya berjumlah 3 tiga unit Puskesmas
Pembantu. Dari kondisi fisik bangunan, Puskesmas Pembantu Tanjung Anom
dalam keadaan baik dan layak sebagai tempat penyelenggaraan pelayanan
kesehatan karena sudah direnovasi juga pada tahun 2013.

c. Polindes ( Pos Bersalin Desa )


Pos Bersalin Desa (Polindes) yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar
Simpang pada tahun 2016 ini masih berjumlah 2 Polindes yaitu di Desa Kerta
dan Umbul Buah. Namun Pos Bersalin Desa yang ada tidak berfungsi
sebagaimana mestinya karena kondisi sarana tersebut tidak layak pakai
d. Puskesmas Keliling Roda-4
Kendaraan Pusling roda empat yang ada di UPT Puskesmas Pasar Simpang
berjumlah 1 satu unit mobil, tahun pembuatan tahun 2007 berbahan bakar solar
namun sampai dengan saat ini mesin ambulan dalam keadaan tidak baik yang
membutuhkan perawatan dan mengeluarkan banyak biaya serta boros bahan
bakar. Selain itu, UPT Puskesmas Pasar Simpang merupakan daerah rawan
bencana yang telah masuk peta rawan bencana nasional yaitu Batu Keramat,
Suka Banjar dan Suka Banjar. Ketersediaan ambulan yang memadai akan
sangat mendukung kewaspadaan dan tanggap bencana. Oleh karena itu, sarana
kendaraan roda empat tersebut sangat dibutuhkan dan berpengaruh terhadap
penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan di masyarakat di wilayah kerja
UPT Puskesmas Pasar Simpang untuk pemerataan jangkauan tingkat
kecamatan yang sulit mengakses pelayanan puskesmas maupun puskesmas
pembantu, maka puskesmas akan bergerak langsung ke lapangan dengan tim
puskesmas keliling menggunakan mobil pusling roda 4.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 26


e. Puskesmas Keliling Roda- 2
Kendaraan Pusling roda-2 yang ada di UPT Puskesmas Pasar Simpang hanya
berjumlah 7 unit motor dalam keadaan baik. Jumlah tersebut dirasakan masih
kurang. Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan pada dusun Tulung Gistang di
Kampung Baru, Beton atas di Pekon Tanjung Jati, serta Pihabung di Pekon
Suka Banjar menggunakan motor trail untuk menjangkau daerah tersebut yang
sulit dijangkau terutama pada musim hujan kondisi jalan yang licin serta
menanjak terlalu berisiko bila menggunakan kendaraan roda dua biasa.

f. Alat Kesehatan
Alat kesehatan yang memiliki standar mutu sangat diperlukan untuk menunjang
pelayanan kesehatan yang maksimal, sebab apabila alat kesehatan tersebut tidak
bermutu, amam dan layak pakai maka akan menyebabkan proses pelayanan
kesehatan terganggu. Peralatan set tindakan medis di UPT Puskesmas Pasar
Simpang yang ada sebagian besar dalam keadaan baik dan ada beberapa alat
yang sudah rusak dan ada alat yang fungsinya tidak baik seperti hecting set,
korentang, serta gunting uff hecting. Hal tersebut menghambat pelayanan yang
memerlukan tindakan medis.

Selain itu kursi pelayanan kesehatan gigi juga tidak bisa dipakai untuk
menambal gigi berlubang sehingga pelayanan tersebut dirujuk ke rumah sakit
daerah Kota Agung. Di pelayanan KIA alat deteksi denyut jantung masih
menggunakan linec. Dengan linec pemeriksaan denyut jantung janin dirasa
kurang menguntungkan karena dengan linec ibu hamil tidak dapat ikut
mendengar denyut jantung janinya. Beberapa alat medis yang masih kurang dan
keadaan yang tidak baik telah diusulkan guna menunjang pelayanan kesehatan
yang baik.

g. Obat-Obatan
Permintaan obat Puskesmas Pasar Simpang dilakukan untuk mendukung
pelayanan farmasi yang diajukan oleh pengelola obat di puskesmas yang
disetujui oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kabupaten Tanggamus
dengan menggunakan format LPLPO.
Obat di Puskesmas Pasar Simpang, penyimpanan obat dilakukan dengan cara
obat disusun secara alfabetis. Pemesanan obat berdasarkan rencana kebutuhan
obat tahunan yang sudah dilaporkan sebelumnya kepada Dinkes untuk
meminimalisir penggunaan obat yang tidak bertanggung jawab. Kendala yang
sering ditemukan diobat adalah jumlah pengajuan dan jumlah yang diterima

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 27


tidak sesuai dengan kebutuhan. Adapun obat yang ekspired di tahun 2016
seperti ISDN dan ACT karena jarangnya kasus angina pectoris dan malaria
yang positif yang ditemukan. Obat yang telah ekspired sementara disimpan di
Puskesmas yang akan diserahkan kembali ke Farmasi Dinas Kesehatan melalui
berita acara. Adapun 10 obat-obatan yang sering digunakan sebagai berikut
Grafik 2.10
10 Besar Obat Paling Dibutuhkan
Tahun 2016

38254
33382 33600
28520 30548

14414 13142
10509 9368
7000

Sumber : Evaluasi Farmasi Tahun 2016

2.Sumber Daya Kesehatan


Sumber daya Puskesmas Pasar Simpang jumlah tenaganya masih terbatas,
Puskesmas menganut sistem kerja integratif. Tiap-tiap staf diberikan satu tugas
pokok dan tugas-tugas tambahan lainnya. Tugas tambahan ini merupakan tugas yang
bersifat integratif. Contoh: staf yang mendapat tugas pokok menangani program
KIA, KB atau gizi masih dapat diberikan tugas tambahan lainnya seperti
mengorganiasasikan kegiatan Posyandu, kunjungan ke sekolah, penyuluhan kepada
kelompok-kelompok masyarakat di wilayah binaan.
Semakin berkembang pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas, semakin banyak
jenis dan jumlah staf yang dibutuhkan . Masalah dengan terbatasnya jumlah pegawai
di Puskesmas Pasar Simpang adalah kualifikasinya tidak sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya UPT Pasar Simpang tidak memiliki tenaga sanitasi yang selama ini
petugas sanitasi di pertanggung jawabkan kepada bidan sehingga sumber daya yang
ada tidak bekerja sesuai dengan pendidikan yang ditempuh. Distribusi tenaga
kesehatan di UPT Puskesmas Pasar Simpang dapat dilihat pada Tabel 2.9.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 28


Tabel 2.7
Sumber Tenaga Kesehatan
Tahun 2013 – 2016

TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN


NO KETENAGAAN 2013 2014 2015 2016 STATUS KEKURANGAN
1 2 3 4 5 5 6 7
1 S2 (M.Kes) 1 1 1 1 PNS 0
2 Dokter Umum 1 1 1 1 PNS 0
3 Dokter Gigi 0 0 0 0 - 1
Sarjana
4 Keperawatan 0 1 1 1 PNS 0
PNS &
5 Akper 2 2 3 3 TKS 0
PNS &
6 Akbid 3 11 22 22 TKS 0
7 D4 Kebidanan 0 0 0 0 - 0
8 AKL 0 0 0 0 - 1
9 Akademi Gizi 0 0 1 1 PNS 0
10 Akademi Analis 1 1 1 1 PNS 0
11 TU 0 0 0 0 - 1
12 Perawat ( SPK ) 1 1 1 1 PNS 0
13 Bidan 15 2 1 1 PNS 0
14 Perawat Gigi 1 1 0 0 PNS 1
15 SPRG 1 1 1 1 PNS 0
15 Sarjana Komputer 0 0 2 2 TKS 0
16 Pengelola Obat 0 0 1 1 TKS 0
17 Penjaga Malam 2 2 2 2 TKS 0
18 Supir Ambulance 0 0 1 1 TKS 0
19 Cleaning Service 0 0 0 0 - 1
JUMLAH 28 24 40 40 - 5
Sumber : TU Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 29


3.2 Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan dalam upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan semakin
meningkat. UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun 2016 masih mempunyai
saldo. Pembiayaan tersebut tidak terserap 100% karena pada dana JKN terdapat
sisa penggunaan anggaran belanja obat, bahan medis habis pakai dan alat medis.
Sedangkan saldo dana BOK berasal dari selisih antara anggaran dan relisasi
makan. Untuk saldo BOK telah dikembalikan ke kas daerah, sedangkan saldo
JKN masih ada didalam rekening Puskesmas
Tabel 2.8
Pembiayaan Kesehatan
Tahun 2013 -2016
TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016
SUMBER
NO DANA DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT SALDO

1 2 3 4 5 6 7 8 9

OP.
1
PUSKESMAS 8.650.767 8.650.767 13.323.800 13.323.800 4.770546 4.770546 0

HONORER
2
TKS - - - - 110.100.000 110.100.000 0

3 BOK 64.600.000 64.600.000 91.070.000 91.070.000 195.400.000 195.015.200 384.800

4 ADUM 10.800.000 10.800.000 30.400.000 30.400.000

HONORER
5
KADER - - 45.000.300 45.000.300

6 JKN 440.652.640 440.652.640 525.840.775 525.840.775 1.002.658.075 823.052.600 179.605.475

537.863.407 537.863.407 738.024.875 738.024.875 1.312.928.621 1. 132.938.346 179.990.275


JUMLAH

Sumber : Evaluasi Bendahara BOK dan JKN

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 30


4 Program Pelayanan Kesehatan
4.1 Kesehatan Ibu dan Anak
4.1.1 Cakupan Kunjungan Antenatal Pertama (K1)
Indikator pelayanan kesehatan ibu dapat dilihat dari jumlah ibu hamil
yang pertama kali mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar oleh
tenaga kesehatan (K1) dan jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali (K4). Pada tahun 2016
cakupan kunjungan K1 di UPT Puskesmas Pasar Simpang sasaranya
sebanyak 449 dengan target 449 ( 100%) dan pencapaianya sebesar 452
(101%).
Tercapainya cakupan kunjungan K1 di Puskesmas Pasar Simpang ini
dikarenakan tingginya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan
kehamilanya serta kelas ibu yang dilaksanakan disetiap desa. Berikut ini
adalah grafik cakupan pencapaian K1 dari 12 desa yang ada di UPT
Puskesmas Pasar Simpang pada tahun 2016.

Grafik 2.11
Cakupan Kunjungan Antenatal Pertama (K1)
Tahun 2013-2016

K1 (%)
120
100
80
60
40
20
-

2013 2014 2015 2016


Sumber : Evaluasi Tahunan KIA Tahun 2016

4.1.2 Cakupan Kunjungan Antenatal 4 kali (K4)

Cakupan kunjungan K4 sasaranya 449 orang dengan target 426 orang (95
%) dan tercapai 355 orang (79 %). Dari hasil pencapaian cakupan
kunjungan K4 di UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun 2016 terdapat
kesenjangan 23 (16%). Tidak tercapainya target ini dikarenakan sebagian
ibu hamil berkunjung padatrimester 2 kehamilan, kasus abortus, serta
pindah wilayah untuk melahirkan ditempat lain. Berikut ini adalah grafik

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 31


cakupan pencapaian K4 dari 12 desa yang ada di UPT Puskesmas Pasar
Simpang pada tahun 2016.
Grafik 2.12
Cakupan Kunjungan Antenatal 4 Kali (K4) Per Desa
Tahun 2013-2016

K4 (%)
120
100
80
60
40
20
-

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Tahunan KIA Tahun 2016

4.1.3 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


Pada tahun 2016 cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di
UPT Puskesmas Pasar Simpang sasaranya sebesar 428 dengan target 385
(90 %) dan pencapaianya adalah 400 (93%). Tercapainya target persalinan
nakes dikarenakan sudah terjalinya kemitraan dukun serta tingginya
kesadaran masyarakat untuk bersalin di tenaga kesehatan. Berikut ini adalah
grafik cakupan persalinan tenaga kesehatan dari 12 desa yang ada di UPT
Puskesmas Pasar Simpang.
Grafik 2.13
Cakupan Persalinan Tenaga Kesehatan Per Desa
Tahun 2013-2016

Persalinan Nakes (%)


150

100

50

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Tahunan KIA Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 32


4.1.4 Cakupan Persalinan oleh Dukun
Persalinan yang ditolong oleh dukun terlatih di wilayah kerja UPT
Puskesmas Pasar Simpang sebanyak 3 orang (1 %). Dibandingkan dengan
tahun 2015 sebanyak 8 orang. Angka tersebut menunjukan penurunan
persalinan dukun. Persalinan dukun bayi diwilayah UPT Puskesmas Pasar
Simpang terjadi di pekon Suka Banjar dan Tanjung Jati dan Kerta.. Hal ini
dipengaruhi karena dua pekon tersebut memiliki pedukuhan yang sulit
dijangkau sehingga masyarakat lebih memilih persalinan dengan dukun
serta kepercayaan masyarakat terhadap dukun bayi dalam upaya
pertolongan persalinan di pekon Kerta yang masih tinggi. Berikut ini
adalah grafik cakupan persalinan oleh dukun dari 12 desa yang ada di UPT
Puskesmas Pasar Simpang pada tahun 2016
Grafik 2.14
Cakupan Persalinan oleh Dukun Per Desa
Tahun 2013 – 2016

16
Persalinan Dukun (%)
14
12
10
8
6
4
2
-

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Tahunan KIA Tahun 2016

4.1.5 Cakupan Deteksi Dini Bumil Resti


Cakupan ibu hamil resiko tinggi ke UPT Puskesmas Pasar pada tahun
2016 sebanyak 83 (93%) bumil resti sementara target yang harus dicapai
sebesar 81 (90%) dari sasaran sebanyak 90 bumil resti. Kegiatan deteksi
dini bumil resti ini dilakukan juga dengan sweping kunjungan rumah ibu
hamil dengan tujuan memberikan pelayanan kesehatan serta pelayanan
rujukan bila diperlukan dalam penanganan patologis kehamilanya. Berikut
ini adalah grafik cakupan deteksi dini bumil resti dari 12 desa yang ada di
UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 33


Grafik 2.15
Cakupan Deteksi Dini Bumil Resti Per Desa
Tahun 2013 - 2016

Deteksi Dini Nakes (%)


120
100
80
60
40
20
-

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Tahunan KIA Tahun 2016

4.1.6 Cakupan Kunjungan Neonatal pertama (KN 1)


KN1 merupakan salah satu indikator program kesehatan anak yang
diperlukan dalam pelaporan kesehatan anak yang dipantau
perkembanganya tiap bulan. Cakupan KN1 UPT PKM Pasar Simpang
tahun sebesar 406 (99 %) sementara target yang harus dicapai sebesar 326
(80%) dari sasaran sebanyak 408 neonatus. Hal ini dikarenakan tingginya
kesedaran masyarakat untuk meningkatkan kesehatan neonatus serta peran
petugas kesehatan dalam edukasi kepada pasenya. Berikut ini adalah grafik
cakupan KN1 dari 12 desa yang ada di UPT Puskesmas Pasar Simpang
pada tahun 2016
Grafik 2.16
Cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN1) Per Desa
Tahun 2013-2016

KN 1
100

80

60
2013
40
2014
20
2015
0
2016

Sumber : Evaluasi Tahunan KIA Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 34


4.1.7 Cakupan Peserta Keluarga Berencana (KB)
Pada tahun 2016 di wilayah kerja UPT Puskesmas Simpang untuk
program keluarga berencana mempunyai sasaran sebesar 2724 pasangan
usia subur (PUS). Dengan target KB aktif sebesar 1906 (70 %) PUS dan
pecapaianya sebesar 1885 (69, 1%). Berikut ini adalah grafik cakupan KB
aktif dan dari 12 desa yang ada di UPT Puskesmas Pasar Simpang pada
tahun 2015.
Grafik 2.17
Cakupan Peserta KB Aktif Per Desa
Tahun 2013 - 2016

KB (%)
80
70
60
50
40
30
20
10
-

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Tahunan KIA Tahun 2016

Pada tahun 2016 pelayanan KB dengan Metode kontrasepsi Jangka


Panjang (MKJP) sudah meningkat meskipun masih banyak masyarakat
yang memilih KB Suntik. Pelayanan KB jangka panjang ini yang banyak
dipilih adalah implan.
Grafik 2.18
Cakupan Akseptor KB Per Desa
Tahun 2013 - 2016

1,600
1,400
1,200
1,000
2013
800
2014
600
2015
400
2016
200
-

Sumber : Evaluasi Tahunan KIA Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 35


4.2 Program Imunisasi
Imunisasi yang diberikan oleh puskesmas adalah imunisasi dasar sebagai upaya
yang dilakukan dengan sengaja untuk memberikan kekebalan pada bayi atau anak
sehingga terhindar dari penyakit. Indikator keberhasilan program imunisasi
dikatakan berhasil jika cakupan target SPM tahun 2016 imunisasi mencapai target
UCI (Universal Child imunization) yakni 90 % balita telah diimunisasi. Di
wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang program imunisasi telah berhasil
mencapai target UCI pada 12 pekon. Berikut ini adalah grafik cakupan imunisasi
dasar yang ada di 12 desa di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang.
Grafik 2.19
Cakupan Imunisasi BCG
Tahun 2013-2016
120

100
BCG (%)
80

60

40 2013
2014
20
2015
0
2016

Sumber : Evaluasi TahunanImunisasi Tahun 2016

Grafik 2.20
Cakupan Imunisasi DPT 1
Tahun 2013-2016
120
DPT 1 ( %)
100

80

60

40 2013
2014
20
2015
0
2016

Sumber : Evaluasi Tahunan Imunisasi Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 36


Grafik 2.21
Cakupan imunisasi DPT 3 & Polio 3
Tahun 2013-2016
120

100
DPT 3 & POLIO 3 (%)
80

60

40 2013
2014
20
2015
0
2016

Sumber : Evaluasi TahunanImunisasi Tahun 2016

Grafik 2.22
Cakupan imunisasi Campak
Tahun 2013-2016
105

100
CAMPAK (%)
95

90
2013
85
2014
80
2015
75
2016

Sumber : Evaluasi TahunanImunisasi Tahun 2016

Grafik 2.23
Cakupan Imunisasi Polio 4
Tahun 2013-2016
105

100
POLIO 4 (%)
95

90
2013
85
2014
80
2015
75 2016

Sumber : Evaluasi TahunanImunisasi Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 37


4.3 Program Pencegahan dan Pemberatasan Penyakit Menular
Pencegahan dan Pemberatasan penyakit menular merupakan salah satu
program pelayanan kesehatan puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan
penularan penyakit menular atau infeksi dengan tujuan menurunkan angka
kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular. Prioritas penyakit
menular di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang yang ditanggulangi
adalah sebagai berikut :

4.3.1 Malaria
Kasus malaria klinis yang ada dimasyarakat diwilayah UPT Puskesmas
Pasar Simpang berjumlah 166 kasus. Seluruh jumlah kasus malaria
tersebut dilakukan pemeriksaan secara klinis dengan gejala demam lebih
dari 3 hari, menggigil, sakit kepala.

Grafik 2.24
Data Kejadian Malaria Per Pekon
Tahun 2013- 2016

MALARIA
60

40
2013
20 2014
2015
0
2016

Sumber : Evaluasi Program Tahunan P2M Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 38


4.3.2 Tuberculosis
TB Paru di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun
2016 ditemukan sebanyak 41 orang. Penemuan tersebut telah memenuhi
target, tetapi masih perlu untuk ditingkatkan upaya promosi kesehatan
karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit TB
paru sehingga masyarakat enggan untuk memeriksakan dirinya walaupun
sudah ada gejala. Penemuan kasus TB terbanyak di pekon Kagungan.

Grafik 2.25
Kasus Penemuan TB Paru per Desa
Tahun 2013-2016

TB PARU
2013 2014 2015 2016

11

8
7 7
55
4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 33
22 2 2 22
1 11 1 1 111 1 1 1 11 1
00 0 0 00 0 0 00

Sumber : Evaluasi Program Tahunan P2M Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 39


4.3.3 Gigitan Hewan Tersangka Rabies (GHTR)
Pada tahun 2016 di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang kasus
gigitan hewan tersangka rabies (GHTR) sebanyak 18 kasus. Jumlah
tersebut telah mengalami peningkatan dari tahun tahun sebelumnya.
Banyaknya hewan yang dipelihara oleh masyarakat, kurangnya kesadaran
dari masyarakat untuk imunisasi hewan peliharaanya, serta tingginya lalu
lintas hewan dan manusia ini merupakan faktor yang mempengaruhi
meningkatnya kasus GHTR. Desa dengan GHTR tertinggi adalah Suka
Banjar karena masyarakat desa tersebut memelihara hewan Anjing untuk
berburu dan sebagai pelindung saat ke kebun dari hewan berbisa. Di
wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang kasus GHTR dapat dilihat
pada grafik di bawah ini

Grafik 2.26
Kejadian Gigitan Hewan Tersangka Rabies (GHTR) Per Desa
Tahun 2013 – 2016

GHTR
2013 8 2014 2015 2016

3 33 3
22 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 11
000 000 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 00

Sumber : Evaluasi Program Tahunan P2 Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 40


4.3.4 Diare

Di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun 2016 terjadi
peningkatan kasus diare dari 570 menjadi 669 kasus. Hal ini dikarenakan
masih kurangnya PHBS di tatanan Rumah Tangga. Sebagian besar diare
menyerang pada balita. Berikut ini cakupan diare dari 12 desa di wilayah
kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang.
Grafik 2.27
Kejadian Penyakit Diare per Desa
Tahun 2013 - 2016

DIARE
120
100
80
60
2013
40
2014
20
2015
0
2016

Sumber : Evaluasi Program Tahunan P2 Tahun 2016

4.3.6 Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)


Pada tahun 2016 kasus ISPA masih manjadi ranking I dari 10 besar
penyakit yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas pasar Simpang
dengan kasus sebanyak 6030 (32,2 %).

PHBS di wilayah kerja UPT Puskesmas pasar Simpang yang masih


kurang membuat angka kesakitan ISPA ini masih tinggi dari tahun
sebelumnya. Hal ini dikarenakan penyakit ISPA ini ditularkan melalui
udara yang terkontaminasi dengan bakteri ketika penderita batuk yang
terhirup oleh orang sehat dan masuk kesaluran pernafasanya. Padahal
penyakit ini dapat dicegah dengan cara menjaga sirkulasi udara dalam
rumah, serta menghindari polusi udara dalam rumah seperti asap dapur,
asap rokok dan menjaga kebersihan lingkungan rumah dan lingkungan
sekitar.. Berikut ini cakupan ISPA dari 12 desa di wilayah kerja UPT
Puskesmas Pasar Simpang

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 41


Grafik 2.28
Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut per Desa
Tahun 2013-2016

ISPA
800
700
600
500
400 2013
300 2014
200
2015
100
0 2016

Sumber : Evaluasi Program Tahunan P2 Tahun 2016

4.3.7 Demam Berdarah Dengue ( DBD )


Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja UPT Puskesmas
Pasar Simpang tahun 2016 ini meningkat menjadi 14 kasus dari 6 kasus
pada tahun 2015. Desa yang paling banyak kasus DBD adalah Suka
Banjar karena berkaitan dengan rendahnya cakupan rumah bebas jentik
sebesar 40%. Menyikapi ini Puskesmas Pasar Simpang tetap melakukan
upaya pencegahan penyakit DBD melalui pendekatan berperilaku hidup
bersih dan sehat, sosialisasi 3M plus serta gerakan satu rumah satu
pemantau jentik (Jumantik).
Grafik 2.29
Kejadian Penyakit DBD Per Desa
Tahun 2013 - 2016

DBD
2013 2014 2015 2016
5

3
2 2 2
1 11 1 1 1 1 1 1 1
000 00 00 000 00 00 000 00 0 00 00 0 0000 0000

Sumber : Evaluasi Tahunan Program P2 Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 42


4.3.8 Typoid
Pemeriksaan pasien typoid dilakukaan dengan melihat gejala klinis
berupa demam lebih 3 hari, menggigil, mual, dan lidah kotor yang
dianggap sebagai suspec typoid. Apabila dalam 7 hari pasien tidak
membaik maka akan dilakukan pelayanan rujukan ke RS untuk
pemeriksaan lebih lanjut yang diperlukan.

Pada tahun 2016 ini tercatat sebanyak 117 kasus typoid yang datang ke
Puskesmas Pasar Simpang. Berikut ini adalah grafik cakupan penyakit
typoid di 12 pekon wilayah UPT Puskesmas Pasar Simpang
Grafik 2.30
Kejadian Penyakit Typoid per Desa
Tahun 2013 - 2016

TYPOID
35
30
25
20 2013
15
2014
10
5 2015
0 2016

Sumber : Evaluasi Program Tahunan P2 Tahun 2016

4.3.9 Pneumonia
Pada tahun 2016 ini telah ditemukan kasus pneumonia sebanyak 54
kasus. Angka tersebut meningkat dari tahun 2015 hanya sebanyak 17
kasus. Hal ini dikarenakan meningkatnya pencatatan pelaporan, serta
pendeteksian dalam menjaring pneumonia di masyarakat. Pasien
didiagnosa dengan pneumonia dengan gejala demam, nafas cepat,
batuk dan tarikan dinding dada. Berikut ini cakupan Pneumonia dari 12
desa di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 43


Grafik 2.31
Cakupan Pneumonia Per Desa
Tahun 2013 - 2016

PNEUMONIA
2013 2014 2015 2016

9 9 9

6
5
4 4 4 4 4
3 3
2 2
1 1 11 1 1 11
00 0 00 0 0 0 000 00 000 00 0 000 0000

Sumber : Evaluasi Program Tahunan P2 Tahun 2016

4.3.10 Kusta
Pada tahun 2016 ini tidak lagi ditemukan penyakit kusta. Penyakit
kusta pernah ditemukan pada tahun 2014 di pekon Tanjung Anom 1
orang. Pasien tersebut telah mendapatkan penanganan yang sesuai
standar pengobatan kusta. Berikut ini grafik kejadian kusta yang
berada di wilah UPT puskesmas Simpang
Grafik 2.32
Cakupan Kusta per Desa
Tahun 2013 - 2016

KUSTA
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5 2013
0.4 2014
0.3
0.2 2015
0.1
0 2016

Sumber : Evaluasi Program Tahunan P2 Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 44


4.4 Program Gizi
4.4.1 Pemantauan Tumbuh Kembang Balita
Untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan kesehatan balita
salah satunya dengan cara pengukuran antropometri melalui
penimbangan bulanan pada anak balita dengan pengukuran berat badan
dan tinggi badan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) melalui
posyandu. Kegiatan penimbangan tersebut tujuanya adalah untuk
mencegah memburuknya keadaan gizi dan meningkatkan keadaan gizi
serta mempertahankan keadaan gizi yang baik.

a. Balita yang Datang ke Posyandu dari Seluruh Sasaran (D/S)


UPT Puskesmas Pasar Simpang mempunyai 25 posyandu di 12 desa
dengan sasaran 2214, target yang harus dicapai adalah 1992 (90%)
dan cakupan yang diperoleh adalah 1846 (83,39%.) sehingga
kesenjanganya adalah 6,61 %.

Belum tercapainya target kunjungan tersebut dikarenakan kurangnya


kesadaran masyarakat akan pentingnya posyandu setelah imunisasi
selesai, kesibukan orang tua, kurangnya kegiatan inovatif posyandu
yang menyebabkan kejenuhan masyarakat, dan peranan kader belum
maksimal dalam mengajak para orang tua datang ke posyandu.
Berikut ini grafik D/S di wilayah Puskesmas Pasar Simpang
Grafik 2.33
Cakupan D/S Per Desa
Tahun 2013 - 2016

D/S (%)
100

50

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Program Gizi Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 45


b. Balita Naik Timbang Dari Seluruh Balita yang Datang (N/D)
Di UPT Puskesmas Simpang pada tahun 2016 mempunyai sasaran
N/D sebesar 2214 dengan target sebesar 2016 (90%) dengan cakupan
sebesar 2026 (91,52%). Pemantauan N/D ini hanya berfokus pada
balita yang berkunjung ke posyandu saja. N/D merupakan indikator
keberhasilan program gizi. Berikut grafik N/D dari 12 desa yang ada
di UPT Puskesmas Pasar Simpang tahun 2016
Grafik 2. 34
Cakupan N/D Per Desa
Tahun 2013-2016

N/D (%)
100
80
60
40
20
0

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Program Gizi Tahun 2016

c. Cakupan BGM
Persentase balita dibawah garis merah (BGM) Puskesmas Pasar
Simpang tahun 2016 sebanyak 15 orang 0,78%. Angka tersebut
dikarenakan asupan makan yang kurang, pola makan yang kurang
baik serta pola suh yang masih kurang.
Grafik 2. 35
Cakupan BGM Per Desa
Tahun 2014 - 2016

BGM
2014 2015 2016
1.8
1.43
1.1 1.08
0.7
0.68 0.6 0.7 0.57
0.5
0.4
0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 00 0 0 0 00 0 0 00 000

Sumber : Evaluasi Program Gizi Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 46


4.4.2 Pemberian Tablet Fe 3
a. Suplemen Fe 3 ( Tablet Besi )
Pencapaian pemberian tablet besi di semua desa yang ada sudah cukup
baik. Cakupan pemberian suplemen Fe 3 sasaranya 449 orang dengan
target 426 (82 %) dan tercapai (82,64 %). Berikut ini adalah grafik
cakupan Fe 3 dari 12 desa yang ada di UPT Puskesmas Pasar Simpang
pada tahun 2016
Grafik 2.36
Cakupan Suplemen Fe 3 (Tablet Besi ) per Desa
Tahun 2013 - 2016

Fe 3
100

50 2013
2014
2015
-
Umbul…

Suka…
Mulang…

Batu…
Tanjung…
Tanjung…
Kampung…

Teba
Menggala

Kerta
Kagungan

Talang Rejo
2016

Sumber : Evaluasi Program Gizi Tahun 2016

b. Suplemen Fe 1 ( Tablet Besi )


Pada tahun 2016 pemberian Fe 1 diwilayah kerja UPT Puskesmas
Pasar Simpang telah mencapai target 100 % dengan sasaran
sebanyak 449. Kegiatan pemberian Fe ini dilaksanakan di luar
gedung di seluruh desa yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas
Pasar Simpang melalui posyandu, posyandu plus, kelas ibu .
Berikut ini adalah grafik cakupan Fe 1 dari 12 desa yang ada di
UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun 2016
Grafik 2.37
Cakupan Suplemen Fe 1 (Tablet Besi ) Per Desa
Tahun 2013 - 2016

Fe 1
100
80
60 2013
40
20 2014
-
Mulang…

Batu…
Tanjung…
Kampung…

2015
Kerta
Suka Banjar

Teba
Umbul Buah

Menggala
Kagungan

Talang Rejo
Tanjung Jati

2016

Sumber : Evaluasi Program Gizi Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 47


4.4.3 Cakupan Asi Eklusif

Asi Ekslusif sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi tetapi banyak
sebagian ibu menyusui di wilayah UPT Puskesmas Pasar Simpang tidak
memberikan asi secara ekslusif karena keuntungan yang banyak dari
pemberian asi ekslusif belum banyak diketahui oleh masyarakat. Di UPT
Puskesmas Pasar Simpang sasaran asi ekslusif sebesar 179 dan cakupan
tercapai adalah 52%. Cakupan tersebut telah mencapai target dari
Kemenkes RI sebesar 44%. Hal tersebut didukung dengan adanya
Kelompok Peminat Asi di 6 pekon yang telah terbentuk yaitu di pekon
Batu Keramat, Tanjung Jati, Kagungan, Tanjung Anom, Talang Rejo dan
Mulang Maya. Berikut ini adalah cakupan asi ekslusif pada 12 desa
diwilayah UPT Puskesmas Pasar Simpang.
Grafik 2.38
Cakupan Asi Eklusif Per desa
Tahun 2013-2015

ASI EKSLUSIF
100
80
60
40
20
0

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Program Gizi Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 48


4.4.4 Cakupan Vitamin A pada Ibu Nifas
Cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di UPT Puskesmas Pasar
Simpang tahun 2016 dengan sasaran sebanyak 428 orang dengan target
385 (90 %) dan pencapaianya 399 orang (93,45 %). Cakupan ini sudah
cukup baik, namun demikian tetap harus dilaksanakan dan dipertahankan
mrengingat pentingya manfaat Vitamin A untuk bufas dan juga untuk
bayinya. Berikut cakupan Vitamin A untuk Bufas di 12 pekon wilayah
UPT Puskesmas Pasar Simpang
Grafik 2.39
Cakupan Vitamin A Bufas Per Desa
Tahun 2013 - 2016

VIT A BUFAS
120
100
80
60 2013

40 2014
20 2015
0 2016

Sumber : Evaluasi Program Gizi Tahun 2016

4.4.5 Cakupan MP – ASI Baduta Umur 6-24 Bulan


Mengingat pentingnya pemberian MP - ASI bagi bayi yang menderita
kekurangan gizi maka telah diupayakan pemberian bantuan MP – ASI
terutama bagi bayi dan balita yang 2 kali tidak naik berat badan dan BGM
(<-2 SD). Sasaran pemberian MP – ASI pada usia 6-11 bulan berjumlah 8
anak dan sasaran pada usia 12-24 terdapat 165 balita. Jadi UPT Puskesmas
Pasar Simpang pada tahun 2016 mempunyai sasaran berjumlah 173
sasaran.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 49


4.4.6 Cakupan Pemberian Vitamin A Bayi dan Balita
Cakupan kegiatan UPT Puskesmas Pasar Simpang dalam pemberian
suplemen vitamin A pada bayi dan balita sebanyak 2 kali pada bulan
Februari dan Agustus sudah baik meskipun masih kurang. Hal itu terlihat
setiap bulan Februari dan Agustus yang terjadi peningkatan kunjungan
Balita di posyandu. Pada balita cakupan vitamin A sebesar 92,02 % dari
target sebesar 95%. Berikut ini adalah cakupan vitamin A pada bayi 12
desa diwilayah UPT Puskesmas Pasar Simpang.
Grafik 2.40
Cakupan Vitamin A pada Balita per Desa
Tahun 2014 - 2016

VIT A
100
80
60
40
20
0

2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Program Gizi Tahun 2016

4.4.7 Cakupan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis ( Bumil KEK )


Cakupan ibu hamil yang diukur melalui Lingkar Lengan Atas (LILA)
Kasus ibu hamil KEK di UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun 2016
sebanyak 24 orang (5,34% ) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang ada di
wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang sebanyak 449. Penanganan
bumil KEK tersebut diberikan PMT biskuit Ibu hamil.
Grafik 2.41
Cakupan Bumil KEK per desa
Tahun 2014 - 2016

BUMIL KEK
19.52014 2015 2016

8.8 9.5 10.4 9.5


54 4.7 5.5 4
3.2 2.38 1.8 2.3 2.82 2.3 3.3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sumber : Evaluasi Program Gizi Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 50


4.4.8 Cakupan Desa Bergaram Yodium
Pemantauan desa bergaram yodium di wilayah kerja UPT Puskesmas
Pasar Simpang dilakukan di 25 pos kelas ibu dengan sampel masing
masing 30 KK dengan hasil persentase pencapaian Rumah Tangga
memngkonsumsi garam beryodium sebesar 100%. Pemeriksaan garam
beryodium dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus GAKY
(Gangguan Akibat Kekurangan Yodium)

4.5 Upaya Penyehatan Lingkungan

Adapun tujuan dilakukanya upaya kesehatan lingkungan adalah


menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan
sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor resiko
timbulnya penyakit menular di masyarakat.
Untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk
menciptakan lingkungan yang sehat telah dipilih beberapa indikator, yaitu :

4.5.1 Jamban Keluarga (JAGA)


JAGA yang memenuhi syarat yang diperiksa di UPT Puskesmas Pasar
Simpang tahun 2016 sasaranya sebanyak 3651 dan yang diperiksa
sebanyak 3651. JAGA yang memenuhi syarat 2310 (63,27 %). Target
nasional untuk jamban yang memenuhi syarat sebesar 70 % sehingga
terjadi kesenjangan 1,7%. Berikut pencapaian JAGA di 12 pekon
Grafik 2.42
Cakupan Jamban Keluarga (JAGA) Per desa
Tahun 2013 - 2016

JAMBAN SEHAT (%)


100

50

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Tahunan Kesehatan LIngkungan Tahun 2016

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa masih banyak desa yang dibawah
target nasional terutama desa Menggala hanya 10% sangat jauh dari
target nasional. Pada tahun sebelumnya Tanjung Anom mempunyai
cakupan JAGA yang memenuhi syarat 41,7%.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 51


4.5.2 Cakupan Saluran Air Bersih (SAB)
Cakupan SAB di UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun 2016
sebesar 99, % dengan sasaran sebanyak 5216 SAB dengan target 100%.
Berikut pencapaia JAGA di 12 pekon.
Grafik 2.43
Cakupan Saluran Air Bersih (SAB) Per Desa
Tahun 2013 - 2016

SAB (%)
100
50
0

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Tahunan Kesehatan LIngkungan Tahun 2016

Dari grafik diatas dapat dilihat semua Desa yang ada di wilayah UPT
PKM Pasar Simpang masih ada yang belum mencapai target 100%

4.5.3 Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)


Pada tahun 2016 SPAL di UPT Puskesmas Pasar Simpang dengan sasaran
sebanyak 3390 dan yang diperiksa 3386 yang memenuhi syarat sebanyak
2110 (62,3%) . Target nasional untuk SPAL adalah 65 %. Grafik
dibawah ini menunjukan cakupan pada 12 pekon.

Grafik 2.44
Cakupan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) Per desa
Tahun 2013-2016

SPAL (%)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Tahunan Kesehatan LIngkungan Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 52


4.5.4 Rumah Sehat
Pada tahun 2016 Rumah Sehat di UPT Puskesmas Pasar Simpang dengan
sasaran sebanyak 5216 rumah sehat dan yang diperiksa sebanyak 5210
rumah sehat yang memenuhi syarat 2895 (55,6%). Target nasional untuk
rumah sehat sebesar 90% sehingga kesejnjanganya 39,96 %.Hal ini
disebabkan karena factor ekonomi masyarakat yang masih rendah.
Berikut grafik pencapaian rumah sehat di 12 pekon
Grafik 2.45
Cakupan Rumah Sehat Per Desa
Tahun 2013 - 2016

RUMAH SEHAT (%)


100
80
60
40
20
0

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Tahunan Kesehatan LIngkungan Tahun 2016

4.5.5 Rumah Sehat Bebas Jentik


Di UPT Puskesmas Pasar Simpang rumah sehat bebas jentik dengan
sasaran sebanyak 4955 dan yang diperiksa 4890. Target nasional untuk
rumah sehat bebas nyamuk adalah 95% .Grafik dibawah ini menunjukan
cakupan rumah sehat bebas nyamuk pada 12 pekon.
Grafik 2.46
Cakupan Rumah Bebas Jentik per Desa
Tahun 2014 - 2016

RUMAH BEBAS JENTIK (%)


100
80
60
40
20
0

2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Tahunan Kesehatan LIngkungan Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 53


4.5.6 Penyehatan Lingkungan Tempat Pengelolaan dan Penjualan
Makanan (TP2M)
Tempat Pengelolaan dan Penjualan Makanan (TP2M) yang ada pada
tahun 2016 di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang sasaranya
adalah rumah makan dan warung makan sebanyak 25 TP2M dengan
target 80 %. Dari jumlah tersebut TP2M diperiksa sebanyak 25 unit dan
yang memenuhi syarat 12 Unit (48%) sehingga kesenjanganya 32%
karena rendahnya pengetahuan TP2M yang belum mengikuti tentang
keamanan pangan.
Grafik 2.47
Cakupan TP2M per Desa
Tahun 2013 - 2016

TPM
14
12
10
8 2013
6
4 2014
2
0 2015
2016

Sumber : Evaluasi Tahunan Kesehatan LIngkungan Tahun 2016

4.5.7 Penyehatan Lingkungan Tempat-Tempat Umum (TTU)


Jumlah TTU yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang
tahun 2016 sasaranya sebanyak 5 sarana dan telah dilakukan pemeriksaan
5 sarana (100%) dan yang telah memenuhi syarat 1 sarana (20%)
Sedangkan targetnya 80% sehingga kesenjanganya 60%
Grafik 2.48
Cakupan TTU Per Desa
Tahun 2013-2016

TTU
4

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Program Kesling 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 54


Masih rendahnya pencapaian kegiatan ini menunjukkan belum
optimalnya upaya kesehatan lingkungan yang dilakukan terhadap
lingkungan pemukiman, tempat pengelolaan dan penjualan makanan
/ minuman, TTU dan penyehatan kualitas air di wilayah kerja UPT
Puskesmas Pasar Simpang. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan
ini adalah masih terbatasnya sumber daya manusia (SDM), dimana
selama ini SDM yang bertanggung jawab terhadap program
kesehatan lingkungan adalah seorang bidan.

4.5.8 Tempat Pembuangan Sampah (TPS)


TPS di UPT Puskesmas Pasar Simpang dilakukan di Rumah tangga
dengan sasaran sebanyak 5216 dan yang diperiksa yang memenuhi
syarat sebanyak 4122 (79,2 %). Target nasional untuk TPS adalah
100 %. Grafik dibawah ini menunjukan cakupan pada 12 pekon.
Grafik 2.49
Cakupan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per desa
Tahun 2016

TPS (%)
2015 2016
93 96 90 92 96 96 94 97 93 93 94
88
60 56 58 60 60 61 57 55 60
48 50
40

Sumber : Evaluasi Program Kesling 2016

4.6 Promosi Kesehatan


Program Promosi kesehatan di wilayah UPT Puskesmas Pasar Simpang
dalam perilaku hidup bersih dan sehat masih sangat rendah. Hal ini
menunjukan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat agar sadar, mau dan
mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya serta mencegah
resiko terjadinya penyakit di dalam masyarakat masih rendah. Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang ada di wilayah UPT
Puskesmas Pasar Simpang yang aktif yaitu posyandu dan poskesdes, tetapi
masih perlu ditingkatkan lagi karena strata posyandu yang banyak masih
mandiri (100 %). Dan untuk Poskesdes masih perlu untuk dikembangkan lagi

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 55


4.6.1 Cakupan Rumah Tangga Sehat ber PHBS
Pada tahun 2016 telah dilakukan survei rumah tangga ber PHBS pada
12 desa yang ada diwilayah UPT Puskesmas Pasar Simpang di ambil
sampel sebanyak 20% Kepala keluarga dari seluruh jumlah Kepala
keluarga yang ada didesa dengan jumlah RT yang diperiksa sebesar
1050 kepala keluarga. Target nasional dari rumah tangga ber PHBS
adalah 80%. Berikut cakupan rumah tangga ber PHBS tahun 2016.
Grafik 2.50
Cakupan Rumah Tangga ber PHBSPer Desa
Tahun 2013 - 2016

RT ber PHBS
100
90
80
70
60
50
40 2013
30
20 2014
10
0 2015
2016

Sumber : Evaluasi Program Promkes 2016

Gaya hidup masyarakat dalam melaksanakan 10 indikator PHBS,


terdapat 3 indikator gaya hidup masyarakat yang masih beresiko yaitu
merokok, persalinan dengan dukun, dan tidak mencuci tangan dengan
air bersih dan sabun sehingga masih tinggi angka kesakitan didalam
masyarakat.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 56


4.6.2 Cakupan Posyandu
Pada tahun 2016 jumlah seluruh posyandu yang ada di wilayah UPT
Puskesmas Pasar Simpang menjadi 26 pos dari 25 pos karena ada
penambahan di Paud Latifa Pekon Tanjung Jati. Dari 12 desa yang
ada tiap desa mempunyai jumlah posyandu yang berbeda lainya
disesuaikan dengan jumlah sasaran serta luas wilayah desa tersebut.
Dari 26 jumlah posyandu tersebut ada 2 posyandu yang sulit untuk di
jangkau karena kondisi jalan yang belum dibangun yaitu di
pedukuhan Cibodas desa Umbul Buah serta pedukuhan Beton di Desa
Tanjung Jati
Grafik 2.51
Jumlah Posyandu Per desa
Tahun 2013-2016

POSYANDU
2014 2015 2016

4
333 33 333 333 33
222 2 222 222
111 111 111 111

Sumber : Evaluasi Program Promkes 2016

Jumlah kader pada tahun 2016 juga meningkat jumlahnya dari 128
menjadi 133 orang. Masalah yang dihadapi mengenai kader adalah
setiap pergantian Kepala Pekon kader pun ikut berganti sehingga
petugas kesehatan Puskesmas Pasar Simpang membina kembali kader
baru yang membutuhkan waktu untuk menjadikan kader yang
diharapkan.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 57


4.6.3. Cakupan Strata Posyandu
Pada tahun 2016 cakupan strata mandiri yang harus dicapai oleh
promkes sesuai dengan KW-SPM adalah 80 %. Di wilayah UPT
Puskesmas Pasar Simpang tahun 2016 ini hanya terdapat strara
posyandu mandiri sebanyak 2 (7,7%) masih ada 2 posyandu dengan
strata pratama karena masih 1 tahun terbentuk. Strata posyandu ini
sangat dipengaruhi oleh peran serta masyarakat. Sedangkan hal itu
masih sangat kurang dikarenakan masyarakat yang mengangap bahwa
posyandu itu bukanlah dari oleh dan untuk mereka tetapi posyandu
dianggap sebagai tempat yang disediakan pemerintah untuk
menunjang kesehatan di masyarakat
Grafik 2.52
Strata Posyandu
Tahun 2013-2016

Desa Siaga
Pratama Madya Purnama Mandiri
3 3 3

2 2 2

111 11 1 1 1 1 1 1

0 00 00 0 00 0 00 0 00 0 0 00 0 00 0 00 0 00 0 00 0

Sumber : Evaluasi Program Promkes 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 58


4.6.4 Cakupan Desa Siaga
Pos kesehatan desa merupakan salah satu upaya kesehatan berbasis
masyarakat (UKBM) yang mencirikan bahwa desa tersebut desa siaga.
Di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang sampai dengan
tahun 2016 ini telah dibentuk Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di
setiap desa sebanyak 12 Poskesdes dengan petugas bidan di desa
dengan status bidan PTT dan bidan TKS. Poskesdes yang ada tersebut
sudah berjalan sebagaimana mestinya walaupun kepengurusan
Poskesdes tidak berjalan dan belum adanya tempat yang
representative.
Grafik 2.53
Cakupan Desa Siaga Per Desa
Tahun 2013-2016

Desa Siaga
Pratama Madya Purnama Mandiri
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000

Sumber : Evaluasi Program Promkes 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 59


4.6.5 Cakupan Asi Ekslusif
Di UPT Puskesmas Pasar Simpang sasaran asi ekslusif sebesar 179
dan cakupanya sebesar 52%. Cakupan tersebut telah mencapai
target dari Kemenkes RI sebesar 44%. Hal tersebut didukung
dengan adanya Kelompok Peminat Asi di 6 pekon. Keuntungan
yang banyak dari pemberian asi ekslusif telah dipromosikan pada
masyarakat. Karena kurangnya pengetahuan masyarakat itu selain
bayi diberikan susu formula, bayi juga diberikan makan sebelum
umur yang cukup sehingga akan memicu gangguan pencernaan
pada anak dikemudian hari. Oleh sebab itu, promosi tentang ASI
ekslusif masih terus ditingkatkan dengan pembentukan KP ASI di 6
pekon lagi
Grafik 2.54
Cakupan Asi Ekslusif Per Desa
Tahun 2013-2016

ASI EKLUSIF (%)


100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

2013 2014 2015 2016

Sumber : Evaluasi Program Promkes 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 60


4.6.6 Sekolah ber PHBS
Sekolah dipandang sebagai tempat yang strategis dan efektif untuk
mewujudkan pendidikan kesehatan. Peserta didik dapat diajarkan
perilaku sehat dan tidak sehat serta konsekuensinya. Selain itu, usia
sekolah dapat dimanfaatkan untuk dapat mempromosikan PHBS di
lingkungan, sekolah, keluarga maupun masyarakat.Diwilayah kerja
UPT Puskesmas Pasar Simpang terdapat 17 Institusi pendidikan
dengan SD sebanyak 13, SMP sederajat 2 dan SMA sederajat 2.
Dalam 8 indikator PHBS di sekolah masih ada 2 indikator yang tidak
tercapai yaitu kantin sehat dan jamban sehat.

Grafik 2.55
Cakupan Sekolah ber PHBS per Desa
Tahun 2013 - 2016

Sekolah ber PHBS


SD SMP SMK
2 2

1 11 1 1 1 1 1 11 1 1 1

0 0 00 00 00 00 0 0 00 00 00 0 00

Sumber : Evaluasi Program Promkes Tahun 2016

4.6.7 PHBS di Tatanan Perkontoran


Kegiatan pada tahun 2016 Puskesmas Pasar Simpang mengadakan
kunjungan di 20 perkantoran untuk meningkatkan PHBS di tatanan
kantor. PHBS di tatanan perkantoran terus dilakukan akan tetapi
belum menunjukan perubahan. Dalam melakukan PHBS di tatanan
perkantoran belum tercapai karena masih banyak karyawan kantor
khususnya laki-laki yang merokok. Meskipun begitu promosi
tentang Kawasan Bebas Rokok (KTR) serta Anjungan Tempat
Merokok (ATM) dilakukan diseluruh Tatanan. Kegiatan promosi
tersebut dilakukan dengan pemasangan spanduk, banner serta
pembagian poster bahaya merokok.

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 61


Grafik 2.56
Cakupan Sekolah ber PHBS per Desa
Tahun 2013-2016

PHBS di Tatanan Kantor


25

20

15

10 2014
5 2015

0 2016

Sumber : Evaluasi Program Promkes 2016

4.7 Balai Pengobatan


Pada tahun 2016 jumlah kunjungan pasien rawat jalan meningkat baik baru
maupun lama. Di wilayah kerja UPT Puskesmas Pasar Simpang tahun 2016
kunjungan pasien sebanyak 23.268. Dibandingkan tahun 2015 kunjungan
pasien sebanyak 14.288 sehingga terjadi peningkatan 61,4 %. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh semakin tingginya kesadaran masyarakat tentang kesehatan
dan pelayanan kesehatan yang diperlukanBerikut grafik kunjungan pasien
rawat jalan baru dan lama yang terdiri dari pasien jamkesmas, akes dan
umum selama tahun 2016
Grafik 2.57
Balai Pengobatan
Tahun 2013-2016

KUNJUNGAN TOTAL
3500
3000
2500
2000 2013
1500 2014
1000 2015
500
2016
0

Sumber : Buku Register Kunjungan 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 62


Grafik 2.58
Kunjungan Kontak Baru
Tahun 2013 - 2016

KONTAK BARU
500
400
300
200
100
0

2013 2014 2015 2016

Sumber : Buku Register Kunjungan Tahun 2016


Grafik 2.59
Kunjungan JKN Non Askes
Tahun 2013 - 2016

JKN NON ASKES


2000
1500
1000
500
0

2013 2014 2015 2016

Sumber : Buku Register Kunjungan Tahun 2016


Grafik 2.59
Kunjungan Askes
Tahun 2013 - 2016

ASKES
2013 2014 2015 2016

433 432 433


347 361 381
294

94 93 96 123 108 62 43 87 86 94
51
2625 3829 50
31 48 53
33 22 49
31 31 37
23 3624 2819 3429 37
36 42 38
34 39 45
40 34

Sumber : Buku Register Kunjungan Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 63


Grafik 2.60
Kunjungan Umum
Tahun 2013 - 2016

UMUM
5000
4000
3000 2013
2000 2014
1000 2015
0 2016

Sumber : Buku Register Kunjungan Tahun 2016

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 64


BAB III

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH KESEHATAN

1. Identifikasi Masalah

Masalah kesehatan yang ditemukan di UPT Puskesmas Pasar Simpang adalah sebagai
berikut :
1. Masih adanya kematian Ibu
2. Masih adanya kematian Bayi
3. Masih adanya persalinan dukun
4. Meningkatnya DBD
5. Meningkatnya GHTR
6. Tingginya angka kesakitan ISPA

2. Prioritas Masalah

Untuk mencapai pemecahan masalah yag optimal, maka kami membuat suatu penetapan
prioritas masalah , dari berbagai masalah yang ada di UPT Puskesmas Pasar Simpang.
Dalam penetapan prioritas masalah ini kami memakai metode diskusi kelompok dengan
menggunakan metode matematika / PAHO, yang memiliki beberapa variabel, yaitu :
a. M : Magnitude : Luasnya masalah
b. S : Severity : Besarnya kerugian
c. V : Vulnerability : Teknologi yang tersedia
d. C : Community and political Concern : Kegusaran masyarakat
e. A : Affordability : Ada / tidaknya dana yang tersedia
f. F : Final Score : Hasil kali dari nilai rata-rata seluruh aspek

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 65


Hasil perhitungan skor dapat dilihat pada matrik di bawah ini :

Tabel 3.1
Penentuan prioritas masalah Kesehatan

NO MASALAH M S V C A F P

1 Masih adanya kematian Ibu 5 5 5 5 5 3125 I

2 Masih adanya kematian Bayi 5 5 4 5 5 2500 II

3 Masih ada persalinan dukun 5 4 5 2 3 600 III

4 Meningkatnya Kasus DBD 4 4 5 4 4 1280 IV

5 Tingginya Angka Kesakitan ISPA 5 5 5 3 3 1125 V

6 Meningkatnya GHTR 5 5 4 4 5 2000 III

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masalah yang ada di Puskesmas Pasar Simpang
disusun berdasarkan prioritas masalah sebagai berikut:
1. Masih adanya kematian Ibu
2. Masih adanya kematian Bayi
3. Meningkatnya kasus GHTR
4. Meningkatnya kasus DBD
5. Tingginya angka kesakitan ISPA
6. Belum diketemukan kasus HIV /AIDS
7. Belum ada desa ODF
8. Masih adanya persainan dukun

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 66


BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM KESEHATAN

1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah kerja
UPT Puskesmas Pasar Simpang pada tahun 2017

2. TUJUAN KHUSUS
1. Mentiadakan kematian Ibu
2. Mentiadakan kematian Bayi
3. Menurunkan GHTR
4. Menurunkan kasus DBD
5. Menurunkan angka kesakitan ISPA
6. Penemuan kasus HIV /AIDS
7. Membentuk Desa ODF
8. Menurunkan persainan dukun

3. SASARAN
Sasaran upaya kesehatan yang dilakukan oleh UPT Puskesmas Pasar Simpang
pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1
Sasaran Upaya Kesehatan
INDIKATOR SATUAN TH 2017

a. Umur Harapan Hidup Tahun 70,2


b. Angka Kematian Bayi / 100 kh 0
a. Angka Kematian Balita / 100 pddk 0
c. Angka Kematian Ibu / 1.000 kh 0

d. Penyakit Menular :
- Tetanus Neo Natorum / 100 kh pddk 0
- Polio / 1.000 pddk 0
- DBD / 1.000 pddk 0
- Malaria / 1.000 pddk 10
- Diare / 1.000 pddk 15
- Kesembuhan TB Paru penduduk 80 %
- Rabies % Bebas
- Kesembuhan Kusta /1.000 pddk 0
- Pneumonia /1.000 balita 0
- HIV / AIDS / 100.000 0
- AFP < 15 tahun 0
0

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 67


e. Gizi
- Bumil KEK % 50
- GAKY % 0
- BGM % 13
- Vitamin A % 95
- Vitamin A Bufas % 95
- Asi Ekslusif % 44
- D/S % 90
- N/D % 90
- Fe 1 % 100
- Fe 3 % 100

f. Kesehatan Lingkungan
- Rumah Sehat % 90
- Jamban Keluarga sehat % 70
- SPAL sehat % 65
- SAB sehat % 100
- Rumah Bebas Jentik % 95
- TPM % 80
- TTU % 80

g. KIA
- K1 % 100
- K4 % 95
- Persalinan Nakes % 90
- Persalinan Dukun % 0
- Deteksi Dini Bumil Resti Nakes % 80
- KN1 % 90
- KB % 70

h. Imunisasi
- Hb 0 % 100
- BCG % 100
- DPT % 100
- Polio % 100
- Campak % 100

i. Promosi Kesehatan
- PHBS Tatanan Sekolah % 45
- PHBS Tatanan Rumah Tangga % 80
- PHBS Tatanan Tempat Kerja % 45
-PHBS Tatanan Tempat Umum % 45
- PHBS Tatanan Fasilitas Kes % 45
- Strata Posyandu Mandiri % 55
- Desa Siaga % 85

PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 68


PTP Pukesmas Pasar Simpang 2017 69

Anda mungkin juga menyukai