Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN
A . Latar Belakang

PT Coca-Cola Amatil Indonesia adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi


minuman ringan terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam
minuman ringan di bawah lisensi perusahaan The Coca-Cola Company yang berpusat di kota
Atlanta, provinsi Georgia, Amerika Serikat.sebagai perusahaan minuman ringan terbesar di
dunia, pihak Coca-Cola tentunya menggunakan cara-cara produksi dan distribusi yang berbeda
dengan perusahaan yang lain.
Tentunya dengan menggunakan metode-metode atau cara-cara khusus yang membawa
perusahaan tersebut hingga merajai pasaran dunia.Maka dari itu, SMK Negeri 2 Magelang
sebagai salah satu sekolah kelompok bisnis management ingin mengetahui bagaimana cara
pengelolaan yang digunakan perusahaan tersebut sehingga menjadi perusahaan raksasa di dunia.
Maka diadakan sebuah kegiatan yang yang bertajuk "Kunjungan Industri" di PT Coca-Cola
Amatil Indonesia yang bercabang di Semarang.

B. Tujuan Kunjungan Industri

Kegiatan ini tentu mempunyai beberapa tujuan yang baik, yaitu untuk:
a. Memotifasi dan membangkitkan semangat belajar para siswa dan guru, untuk terus-menrus
mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuan kompetensi sesuai profesi guna meraih
prestasi terbaik untuk mencapai sukses hidup setinggi-tinginya.
b. Untuk mengetahui bagaimana praktek kerja di perusahaan manufaktur besar. Sebagaimana
tujuan utama sekolah kejuruan yaitu untuk meluluskan para siswa untuk siap kerja.
c. Mengenal lebih jauh tentang perusahaan manufaktur dan segala proses yang dilakukan di
perusahaan, mulai dari produksi, sampai ke pendistribusian.
d. Mengetahui lebih jelas tentang praktek kerja sesuai dengan jurusan masing-masing.

C. Tujuan Pembuatan Laporan Kunjungan Industri


1. Tercapainya program kurikulum sekolah
2. Memperkenalkan siswa/siswi pada dunia kerja pekerjaan
3. Mempunyai wawasan yang luas tentang pekerjaan sesuai dengan jurusan
4. Siswa mempunyai gambaran Struktur Organisasi Kantor
5. Siswa dapat membuat laporan hasil Kunjungan Industri

D. Manfaat Kunjungan Industri


Adapun manfaat dari Kunjungan Industri antara lain :
 Memperoleh wawasan dan pengetahuan baru dari obyek yang dituju
 Menghantarkan siswa menjadi tenaga profesional yang berkualitas
 Membuka pikiran untuk menjadi tenaga profesional yang berkualitas
 Membuat gambaran akan adanya industri bagi para siswa
 Membandingkan ilmu yang diterima di sekolah dengan aplikasinya di dunia kerja

BAB 2
ISI DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Coca Cola


Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton,
seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali
mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson,
sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua
huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-
huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.

Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan
mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk
mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya
periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang
kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892.

Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam
benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain
warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti
kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong
penjualan.

Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata
Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut:
"Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong
penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan
akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama
dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun
1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar
B. PT Coca Cola Amatil Indonesia
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan
terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi dan mendistribusikan produk-produk
berlisensi dari The Coca-Cola Company.
PT Coca Cola Amatil Indonesia memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih
dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.

Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan
patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-
pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan
distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.

Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-
Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini
memulai kegiatan usahanya di Indonesia.

Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi
di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.
Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan
truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh
Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company.
Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung
menjadi satu.

Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut bergabung
dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia.
Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk kami didistribusikan
dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.

C. Komitmen PT Coca Cola Amatil Indonesia pada Lingkungan

Bisnis PT Coca Cola Amatil Indonesia tak lain adalah menghadirkan saat-saat menyegarkan
yang unik dan memuaskan konsumen. PT Coca Cola Amatil Indonesia sangat terpacu untuk
melahirkan semangat serupa terhadap usaha-usaha kami yang berkaitan dengan pelestarian
lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Ini berarti, upaya berkesinambungan untuk
menggali cara-cara baru dan lebih baik untuk meningkatakan kinerja kami di bidang pelestarian
lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.

Sebelum membuang limbah ke sungai, pihak PT Coca Cola Amatil Indonesia mengolah limbah
sehingga tidak merusak biota sungai. Pihak PT Coca Cola Amatil Indonesia menyadari bahwa
masalah yang berkaitan dengan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja senantiasa
mengalami perubahan sejalan dengan pengertian kami terhadap masalah-masalah tersebut yang
juga berkembang dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, pihak PT Coca Cola Amatil Indonesia
mengembangkan suatu sistem komprehensif yang mengacu pada standar internasional, termasuk
di dalamnya ISO 14001, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Semua pabrik melaksanakan audit secara berkala dan menjalankan praktek-praktek terbaik di
bidang perlindungan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja mulai dari pengelolaan dan
pemanfaatan kembali limbah produksi hingga berbagai program kesehatan dan keselamatan
kerja.

PT Coca-Cola Bottling Indonesia memiliki komitmen untuk senantiasa memahami, mencegah


dan memperkecil setiap dampak buruk terhadap lingkungan sehubungan dengan kegiatan
produksi minuman ringan, serta terus berupaya memberikan pelayanan dan produk berkualitas
yang diharapkan konsumen maupun pelanggan, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman
bagi seluruh karyawan.

Pihak PT Coca Cola Amatil Indonesia yakin bahwa seluruh karyawan PT Coca-Cola Botting
Indonesia dan setiap orang yang tergabung di dalam perusahaan, serta semua mitra kerjanya,
bersama-sama memainkan peranan penting dalam menerapkan kebijakan Perusahaan di bidang
perlindungan lingkungan ini. Untuk itulah maka pihak PT Coca Cola Amatil Indonesia berupaya
membekali para karyawan agar mampu melibatkan diri mereka sepenuhnya.

Pihak PT Coca Cola Amatil Indonesia akan:


 Berusaha sebaik mungkin mencapai kinerja di bidang perlindungan lingkungan dengan
memenuhi persyaratan dari The Coca-Cola Company dan Peraturan Perundangan yang berlaku
 Senantiasa memasukkan pertimbangan-pertimbangan lingkungan dalam menyusun Business
Plan (Perencanaan Bisnis) untuk memastikan bahwa pengelolaan masalah lingkungan selalu
menjadi bagian yang integral dari Operasi Perusahaan
 Menerapkan dan mempertahankan sistem manajemen lingkungan terprogram, serta terus
menerus menyempurnakan dan meninjaunya agar senantiasa sejalan dengan operasi perusahaan
 Mendorong dan membekali karyawan agar mampu mengenali, memahami dan bertindak pada
setiap peluang yang ada untuk mencegah dan memperkecil setiap dampak negatif yang
berpotensi menimbulkan masalah lingkungan
 Mengembangkan dan menerapkan cara-cara meningkatkan efisiensi pemakaian sumber daya,
termasuk energi, bahan kimia, air, kemasan dan bahan baku lainnya
 Sedapat mungkin mencegah, mengurangi, menggunakan kembali dan mengolah semua limbah
yang ditimbulkan di dalam area kita sendiri, serta menjamin prosedur pembuangan limbah
tersebut dengan cara yang aman dan berdampak yang seminimal mungkin
 Meminta para pemasok dan rekanan bisnis agar memenuhi standar pengelolaan lingkungan
yang setara dengan yang kita anut.

D. Lokasi
 Sumatera Bagian Utara
 Sumatera Bagian Selatan
 Jakarta
 Jawa Barat
 Jawa Tengah
 Jawa Timur
 Balinusa
 Kalimantan
 Sulawesi Bagian Selatan

E. Info Produk

Coca-Cola Bottling Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta,
dan Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk menjaga agar
mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar, kami menerapkan dengan ketat proses
produksi yang diakui secara internasional.
Pemberian kode-kode pada setiap produk merupakan bagian terpenting dari keseluruhan proses.
Dengan kode-kode itu kami menjaga agar para pelanggan mendapatkan minuman dalam rasanya
yang terbaik.

Setiap kode menunjukkan keterangan-keterangan tertentu tentang produk tersebut. Ada kode
yang menunjukkan keterangan tentang tanggal pembuatan.
Ada kode yang lebih rumit, terdiri atas huruf dan angka yang menunjukkan hari, bulan, shift, dan
pabrik tempat minuman tersebut dibuat. Ada lagi yang tidak tampak pada kemasan karena tinta
yang digunakan hanya dapat dibaca dengan teknologi khusus.

Semua itu menunjukkan komitment PT Coca Cola untuk memastikan bahwa teknologi, sumber
daya manusia maupun material yang dipergunakan, semuanya tertuju untuk kepuasan para
pelanggan dan konsumen.

Produk PT Coca Cola:


 Coca-Cola
 Coca-Cola
 Diet Coke
 Coca-Cola Zero
 Sprite
 Sprite
 Sprite Zero
 Fanta
 Fanta Strawberry
 Fanta Vitamin C
 Fanta Fruitpunch
 Fanta Orange
 Fanta Blueberry
 Frestea
 Frestea Jasmine
 Frestea Green
 Frestea Apel-Lemon-Markisa
 Minute Maid
 Minute Maid Pulpy Orange
 Minute Maid Pulpy Tropical
 Minute Maid Pulpy O’Mango
 Schweppes
 AdeS
 Powerade Isotonik
 A&W

F. Penjualan dan Pemasaran Produk

PT Coca Cola Amatil Indonesia memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan
pemasaran produk-produk. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan
loyalitas konsumen, yaitu:
- Program Promosi
PT Coca Cola Amatil Indonesia mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya
untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen
terhadap produk PT Coca Cola.

- Layanan Konsumen
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan kami, didesain
untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-
produk Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan
berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.

- Area Marketing Contractor


Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu,
sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor informal, mendorong
Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak
Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia.
Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam
dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.

- Layanan Pendingin Produk


Riset membuktikan bahwa 90% konsumen kami lebih menyukai membeli produk-produk Coca-
Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment
(peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan
mendorong tingkat keuntungan para pelanggan kami.

- HoReCa
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café ternama, kami memberikan
beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini.

G. Produksi dan Distribusi


Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Bottling Indonesia diproduksi di
Indonesia. Saat ini terdapat 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. Selama ini
pabrik-pabrik yang ada di Indonesia telah menerima berbagai penghargaan dari The Coca-Cola
Company atas pencapaian standar yang melampaui standar yang ditetapkan untuk pabrik-pabrik
sejenis di berbagai lokasi lain di dunia.

Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui berbagai ketentuan
internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan secara teratur melaksanakan
audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan baku pilihan
berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan, yaitu: persiapan bahan, pencampuran,
pencucian, pengisian dan penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan.

Tim penjualan yang sangat besar tidak saja menjual produk-produk kepada para pelanggan,
tetapi mereka juga memberikan saran bagaimana sebaiknya mereka menjual produk-produk
Coca-Cola. Supervisor penjualan di PT Coca Cola juga teratur mengunjungi para pelanggan dan
memberikan bimbingan, serta menampung masukan yang disampaikan para pelanggan.

Kebijakan penjualan dan distribusi secara menyeluruh diarahkan oleh National Office di
Cibitung, Bekasi, namun penerapan kebijakan tersebut dilaksanakan oleh para manajer
operasional dan regional yang handal dan berpengalaman beserta staf mereka
Pabrik Coca-Cola di Indonesia terbuka untuk kunjungan bagi semua lapisan masyarakat :
kalangan pendidikan, instansi pemerintah/swasta, organisasi sosial dll. yang ingin melihat
langsung proses produksi kami yang higienis dan berkualitas.

BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama penulis mengikuti Kunjungan industri di PT COCA COLA AMATIL INDONESIA,
penulis dapat mengambil kesimpulan. Adapun kesimpulan yang penulis dapat ungkapkan adalah:

a. Sistem manajemen sesuai dengan pemrograman tertentu yang mengarah standar internasional,
dikarenakan PT Coca Cola adalah perusahaan bertaraf internasional .
b. Kegiatan yang mendidik serta memberikan manfaat bagi kelanjutannya, dengan kegiatan ini
siswa SMK Negeri 2 Magelang akan dapat mempunyai satu pengalaman di perusahaan besar.
c. Membangun karakter dilakukan sedini mungkin untuk membentuk jiwa interpreneurship yang
baik. Dibutuhkan karakter dan sikap yang baik untuk dapat bakerja dan beradaptasi di dunia
kerja.
d. Meningkatkan pengetahuan sesuai dengan bidang kejuruan masing-masing.

B. Kesan- Kesan
Kesan –Kesan penulis dalam melaksanakan Kunjungan Industri di PT Coca Cola sangat
mengesankan karena dapat melihat dan merasakan secara langsung aktivitas yang dilakukan di
dunia industri yang sesuai dengan profesi bidang keahlian di SMK Negeri 2 Magelang yaitu
Bisnis Manajemen.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.coca-colaamatil.co.id/ina/ourcompany/index.php
2. http://www.coca-colaamatil.co.id/ina/product/index.php
3. http://www.coca-colaamatil.co.id/ina/ourbusiness/index.php
4. http://www.coca-colaamatil.co.id/ina/peopledev/index.php
5. http://t2.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcQIo6bjppvctGezxwl6dartYsRzSPa7Ecwo89t0Ysx6fbiProWf
6. http://2.bp.blogspot.com/_K7iHAXUQxUI/TSWYBJxCzdI/AAAAAAAAACk/0F_G-
La4ZDw/s1600/pic%2Bcola.jpg
7. http://ia.ibtimes.com/id/data/images/full/2010/05/18/160-coca-cola-indonesia-kurangi-bobot-
material.jpg
MERK DAN PORTFOLIO PRODUK

Saat ini kami memproduksi dan memasarkan 6 kategori minuman siap minum dengan 13 merek.

Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992 dan
menyediakan semua varian produk perusahaan, termasuk air minum dalam kemasan botol di
seluruh bagian negara, kecuali Sulawesi Utara. CCAI memiliki dan mengoperasikan 8 pabrik
pembotolan yang terletak di Cibitung, Cikedokan, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan,
dan Lampung.

Dalam sistem kami juga terdapat Commercial Product Supply Indonesia (CPS), yang berfokus
pada produksi bahan dasar minuman untuk pabrik pembotolan. Selain Indonesia, CPS juga
mengekspor produknya ke negara-negara tetangga seperti Singapura, Australia, New Zealand,
Kamboja, Vietnam, dan Thailand.

Selain itu, ada pula The Coca-Cola Company, pemilik merek dagang dan penyedia konsentrat
produk-produk Coca-Cola bagi mitra pembotolan lokal. Sedangkan kantor layanan lokal, Coca-
Cola Indonesia (CCI), berfokus pada pemasaran merek perusahaan di Indonesia.

TENTANG COCA-COLA AMATIL INDONESIA

Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan produsen dan distributor minuman non-alkohol
siap minum terkemuka yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992. CCAI memproduksi
dan mendistribusikan produk di bawah lisensi The Coca-Cola Company.
Kantor pusat Coca-Cola Amatil(CCA) terletak di Sydney, Australia, dan telah terdaftar di Bursa
Efek Australia. Induk perusahaan CCAI ini, adalah salah satu dari 20 perusahaan unggulan di
Australia.
CCA adalah salah satu perusahaan pembotolan terbesar minuman non-alkohol siap minum di
wilayah Asia-Pasifik dan salah satu dari perusahaan pembotolan Coca-Cola terbesar di dunia.
CCA mempekerjakan hampir 16,000 orang dan memiliki akses ke lebih dari 270 juta konsumen
melalui lebih dari 690,000 pelanggan aktif.

CCA memiliki sejarah yang kaya dan beragam karena telah beroperasi lebih dari 100 tahun. Saat
ini CCA beroperasi di enam negara, yaitu Australia, Selandia Baru, Fiji, Indonesia, Papua
Nugini, dan Samoa.

CCA di Indonesia mempekerjakan lebih dari 12.000 pekerja. Sejumlah besar pihak eksternal
seperti pelanggan, pemasok, dan penyedia layanan juga memperoleh pendapatan dari hasil
berbisnis dengan CCAI.

Saat ini CCAI memiliki 8 pabrik di seluruh Indonesia, yaitu Cibitung, Cikedokan, Bandung,
Semarang, Surabaya, Bali, Medan, dan Lampung dan beroperasi dengan lebih dari 200 pusat
penjualan dan distribusi di seluruh Indonesia. Untuk sumber bahan dasar minuman, jasa dan
barang yang tidak terkait dengan produk, CCAI memiliki lebih dari 2.800 pemasok.
TENTANG COMMERCIAL PRODUCT SUPPLY (CPS)

Commercial Product Supply beroperasi di bawah Coca-Cola Indonesia dan memfokuskan


kegiatan usahanya pada produksi bahan dasar minuman untuk dipasok ke berbagai pabrik
pembotolan.

Didirikan pada tahun 1977 di Cibinong, Jawa Barat, CPS mempekerjakan 35 karyawan dan
memainkan peran penting dalam pasokan bahan dasar minuman untuk CCAI dan BWBC di
Indonesia serta pelanggan lainnya di Singapura, Thailand, Kamboja, Vietnam, Australia dan
Selandia Baru.

INVESTASI DAN DAMPAK EKONOMI

The Coca-Cola System di Indonesia telah melakukan investasi yang signifikan untuk
membangun dan terus meningkatkan usahanya, termasuk fasilitas produksi baru, pabrik
pengolahan air limbah, sistem distribusi dan peralatan pemasaran.

Beberapa studi independen menyatakan bahwa dengan memberikan kesempatan bagi usaha
lokal, Coca Cola juga menghasilkan pekerjaan dengan "multiplier effect”—di mana The Coca-
Cola System bertindak sebagai katalis; menghasilkan pendapatan, pekerjaan dan know-how
untuk beragam bisnis lokal baik yang menjual barang dan jasa kepada The Coca Cola System
(pemasok), atau menjual produk perusahaan (pengecer).

Di Indonesia, kami melayani lebih dari 600.000 pelanggan ritel di daerah perkotaan dan
pedesaan di seluruh negeri secara langsung—menyediakan sarana penting pendapatan dan
dukungan untuk sejumlah usaha kecil dan keluarga.

KEGIATAN PEMASARAN

Kegiatan marketing adalah cara kami untuk berkomunikasi dengan konsumen. Dengan misi
untuk menyegarkan dunia dan menginspirasi saat-saat kebahagiaan dan optimisme, kami
berhubungandengan konsumen melalui cara yang kreatif, menyenangkan, dan bertanggung
jawab.

SALES OPERATIONS

Market Share

Coca-Cola merupakan pemimpin pasar minuman berkarbonasi dan jus, serta teh siap minum. Tak
hanya sukses di pasar tradisional melalui distribusi langsung, grosir, dan ‘Managed Third Party',
Coca-Cola juga suksesdi pasar modern dengan distribusi melalui Hypermarket, Supermarket dan
Mini Mart.
Pelanggan dan Distribusi

Produk kami dijual di sekitar 1,5 juta gerai minuman di seluruh Indonesia.
Kami mendukung perekonomianmelalui 600.000 pelanggan dan 2.800 pemasok
Lebih dari 310.000 kulkas pendinginmilik kami ditempatkan di pasar. Semua pendingin
dilengkapi dengan EMS, yaitu perangkat untuk mengurangi konsumsi listrik hingga 35%.

AKTIFITAS MANUFAKTUR DAN PRODUKSI

Kualitas Produk

Kualitas tinggi yang konsisten pada setiap minuman kami merupakan salah satu aset utama
bisnis kami. Di setiap negara di mana kami berproduksi, The Coca Cola System tidak hanya
mematuhi undang-undang tentang pengolahan makanan dan pelabelan, namun juga mematuhi
standar kami sendiri yang lebih tinggi dan ketat untuk memastikan kualitas terbaik.

Dalam setiap hal yang kami lakukan--mulai dari pemilihan bahan-bahan untuk produksi sampai
pengiriman produk ke pasar,kami menggunakan sistem quality management khusus—The Coca-
Cola Quality System—untuk memastikan bahwa kami selalu menawarkan produk dengan
kualitas terbaik kepada konsumen.

Kami juga berinvestasi dalam membangun laboratorium quality assurance pada setiap pabrik
untuk memastikan bahwa semua produk kami memenuhi standar yang dibutuhkan.
Semua produk kami sudah bersertifikat Halal. Di Indonesia, produk Coca-Cola diproduksi secara
lokal dan telah memperoleh sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia sejak tahun 1994.

Manajemen Air Limbah & Pengurangan Jejak Karbon

Tujuan kami secara global adalah mengembalikan kembali kepada masyarakat dan alam, jumlah
air, setara dengan apa yang kami gunakan di semua produk minuman kami.

Di semua pabrik milik kami, kami memastikan bahwa 100% air limbah hasil operasi manufaktur
kami diolah kembali secara ketat sehingga dapat dikembalikan lagi ke alam secara aman—
hingga pada tingkat yang dapat mendukung kehidupan akuatik.

Kami juga berinvestasi dengan teknologi yang disebut "blow-fill” yang memungkinkan kami
untuk mendesain ulang dan mengurangi berat kemasan botol plastik (PET) untuk minuman
bersoda dan air minum dalam kemasan. Blow-fill juga memungkinkan botol-botol untuk
diproduksi dengan PET resin yang lebih sedikit atau dengan resin daur ulang.

TEMPAT KERJA
Salah satu tujuan utama kami adalah untuk menjaga lingkungan kerja agar dapat dikelola dengan
baik. Kami percaya bahwa pekerjaan harus menjadi tempat eksplorasi, kreativitas dan
pertumbuhan profesional—di mana setiap orang dapat terinspirasi dan termotivasi untuk
mencapai hasil yang luar biasa. Itulah sebabnya mengapaPeople Developmentmenjadi salah satu
fokus manajemen kami untuk mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten, berdedikasi, dan
dinamis. Tujuan kami adalah untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan kepada
ratusan ribu pelanggan.

Program ‘Graduate Trainee’

CCAI telah menjalankan program Nasional Graduate Trainee, di mana lebih dari 470 orang telah
bergabung dan ditargetkan untuk membangun kemampuan manajemen dan menjadi pemimpin
perusahaan di masa depan.

Kami menentukan pengembangan individu dari 70% pada pengalaman kerja, 20% exposure
(studi kasus, pelatihan, role model, dan mentoring) dan 10% kehadiran dalam pengajaran.

Pengembangan Kompetensi

Kami percaya bahwa kompetensi yang baik akan mendukung kinerja bisnis secara keseluruhan.
Hal ini dapat dicapai dengan memperjelas apa yang diharapkan, serta bagaimana
mengembangkan dan mengukurnya. Kompetensi menjadi prinsip dasar pengembangan karyawan
dalam membangun pengetahuan, keterampilan, dan perilaku.

Untuk itu, penting bagi kami untuk menjaga semua karyawan agar dapat terinformasi dengan
baik. Antarkita, Majalah internal bulanan kami, telah memenangkan penghargaan Gold untuk
majalah Internal Terbaik di 2013dari Serikat Pers

ACTIVE-HEALTHY LIVING

Meskipun memiliki pasar yang berbeda di setiap negara, kami tetap konsisten dalam
memperhatikan kesejahteraan konsumen. Kami sadar, bahwa kesehatan bisnis terjalin erat
dengan kesehatan dan kesejahteraan konsumen, mitra, dan masyarakat di mana kami beroperasi.
Karena itu, kami mempromosikan program hidup sehat dan aktif kepada masyarakat melalui
program marketing dan programuntuk komunitas yang dapat menginspirasi orang untuk hidup
aktif.

PEMASARAN YANG BERTANGGUNG JAWAB

Kami memiliki tanggung jawab untuk menginformasikan konsumen dengan informasi bahan dan
gizi dalam setiap kemasan produk, sehingga masyarakat dapat membuat pilihan minuman yang
sejalan dengan diet seimbang dan gaya hidup aktif. Kami juga memiliki tanggung jawab untuk
menghormati konsumen dan masyarakat dengan iklan dan pemasaran yang jujur dan
bertanggung jawab. Kami telah melakukan berbagai program demi mewujudkan komitmen ini.

Front Pack Labeling

Coca-Cola memiliki komitmen global untuk memberikan penjelasan terkait jumlah kalori per
porsi hampir di seluruh kemasan produk. Hal ini dilakukanuntuk meningkatkan kesadaran
konsumen mengenai kandungan kalori di dalam produk kami. Dengan label baru, kami berusaha
untuk mempermudah konsumen dalam membuat keputusan tepat tentang minuman yang mereka
minum berdasarkan selera dan kebutuhan gizi.

Pada tahun 2010, Coca-Cola Indonesia merupakan perusahaan pertama di industri minuman
Indonesia yang melaksanakan inisiatif ini. Pada akhir 2012, semua produk kami sudah memiliki
informasi kalori pada kemasan depan.

Program Pendidikan Gizi

Dalam upaya untuk mendidik konsumen tentang produk Coca-Cola, Coca-Cola di Indonesia
menyediakan informasi berbasis ilmu pengetahuan kepada konsumen dan stakeholder melalui
sebuah situs webyang disebut Beverage Institute of Health and Wellness Indonesia (BIHW) di
www.beverageinstituteindonesia.org. Dalam lingkup global, BIHW merupakan bagian dari
komitmen Perusahaan Coca-Cola untuk memajukan pengetahuan ilmiah, kesadaran dan
pemahaman minuman, dan pentingnya gaya hidup sehat, aktif, dan seimbang.

2.3 PROSES PRODUKSI

Unit produksi Coca-Cola terdiri dari delapan proses, yaitu:


a. Gudang
Gudang merupakan tempat penyimpanan bahan baku yang terdiri dari gula standar industri, air
yang dimurnikan, soda pengkarbonasi, dan formula konsentrat (concentrate).

b. Pencampuran
Pencampuran merupakan proses penggabungan antara air murni dengan gula dan formula
konsentrat (concentrate) untuk menghasilkan sirup. Kemudian, proses selanjutnya adalah
penambahan soda pengkarbonasi (karbondioksida murni) kedalam campuran sirup untuk
mendapatkan kesegaran rasa.

c. Pencucian
Pencucian merupakan proses pencucian, pensterilan, dan pembilasan botol bekas pakai sebelum
diisi kembali untuk memastikan konsistensi kualitas produk.
d. Pengisian dan Penutupan
Setelah melalui proses pencucian, mesin pengisian memasukkan campuran sirup yang sudah siap
dalam jumlah akurat, lalu langsung diikuti dengan menutup kemasan tersebut untuk menjamin
dan memastikan kebersihannya.

e. Pengkodean
Masing-masing botol ditandai dengan kode khusus yang menjelaskan hari, bulan, shift, dan
pabrik pembuatan.

f. Pemeriksaan
Proses pengontrolan dilakukan secara cermat mulai botol dibawa ke pabrik, dicuci, hingga pada
tahap pengisian. Pengontrolan secara manual dan mekanis adalah untuk memastikan keunggulan
kualitas produk

g. Pengemasan
Setelah pengontrolan terakhir, botol yang telah diisi siap untuk dikemas dan dikirimkan.

h. Pengangkutan
Pengangkutan merupakan proses pengiriman produk yang telah dikemas kepada channel
perusahaan.

2.4 PROSES PEMBUATAN Coca-Cola

Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan baku pilihan
berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan.
1. Tahap pertama untuk menhasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat sirup yang
terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi “Coca-Cola” bahan baku
berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan.

2. Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benar-benar
bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi pengawasan mutu menguji air tersebut
berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.

3. Pemeriksaan dan pengujian berlanjut. Perangkat canggih membantu para teknisi memeriksa
segala segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga kadar karbondioksida, rasa dan
kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa

4. Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat “Coca-Cola”. Sari rasa untuk “Coca-Cola ini
dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap merupakan rahasia
dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa dan mencatat campuran setiap
batch sirup dengan seksama. Setelah pencampuran, cairan siap untuk diberi tambahan
karbondioksida. Pengawasan mutu yang amat ketat adalah alas an mengapa “Coca-Cola” dikenal
sebagai minuman yang memiliki kadar soda yang paling sempurna.

5. Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun kaleng
sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir. Botol-botol pun harus
melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh kemudian diperiksa
secara elektronik dan manual. Barulah boto-botol tersebut siap untuk diisi dengan minuman
ringan paling popular di dunia saat ini.

6. Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara
tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis
menjamin kadar higienis yang sempurna pula.

7. Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton atau
dimasukkan ke dalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan produk-produk
“Coca-Cola menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang menjual produk-produk “Coca-Cola”
di Indonesia.

2.5 SISTEM DISTRIBUSI

Sebagian besar produk-produk Coca-Cola Bottling didistribusikan melalui lebih dari 120 pusat
penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut diangkut ke pusat-pusat
penjualan tersebut oleh armada truk berukuran besar dan kemudian didistribusikan ke pedagang-
pedagang eceran oleh kendaraan distribusi yang lebih kecil. Apabila truk-truk penjualan Coca-
Cola Bottling ditempatkan berderet, maka akan bisa sepanjang lebih kurang 17 km. Hal inilah
yang membuat perusahaan Coca-Cola Bottling sebagai salah satu perusahaan distribusi terbesar
di Indonesia.

Diperkirakan lebih dari 80% produk-produk Coca-Cola Bottling dijual melalui para pengecer
dan grosir dimana 90% diantaranya termasuk dalam kategori pengusaha usaha kecil, dan mereka
mempekerjakan kurang dari lima karyawan dengan omset penjualan per tahun kurang dari Rp. 1
milyar.

Tim penjualan Coca-Cola Bottling yang sangat besar tidak saja menjual produk-produk Coca-
Cola Bottling kepada para pelanggan, tetapi mereka juga memberikan saran bagaimana
sebaiknya mereka menjual produk-produk Coca-Cola. Supervisor penjualan Coca-Cola Bottling
juga teratur mengunjungi para pelanggan dan memberikan bimbingan, serta menampung
masukan yang disampaikan para pelanggan

Kebijakan penjualan dan distribusi secara menyeluruh diarahkan oleh National Office di
Cibitung, Bekasi, namun penerapan kebijakan tersebut dilaksanakan oleh para manajer
operasional dan regional yang handal dan berpengalaman beserta staf mereka.

2.6 INOVASI PERUSAHAAN

Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia semakin
besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Melalui
riset dan pengembangan (Research & Development), Coca-Cola terus berinovasi untuk
menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih
berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri.
Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan alam Indonesia,
Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang menjadikan produk
minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan pilihan yang beragam. Untuk memenuhi
kebutuhan konsumen secara lebih spesifik, pada tahun 2002 Coca-Cola meluncurkan
AQUARIUS, minuman isotonik yang diperuntukkan bagi mereka yang aktif dan gemar
berolahraga. Pada tahun yang sama, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalam
kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan
campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut “Fanta Oranggo”, setelah pada tahun
sebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas. Pada tahun ini pula, Coca-Cola Indonesia
meluncurkan Sunfill – produk minuman Sirup dan Serbuk instan rasa buah. Dengan inovasi,
Coca-Cola yakin bahwa produk-produk yang ditawarkan akan mampu memenuhi kebutuhan
pasar di Indonesia.

Selain berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola juga mencoba mengembangkan desain
kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Setelah meluncurkan Frestea dalam
kemasan botol, pada akhir tahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea dalam
kemasan Tetra Wedge yang lebih mudah dan praktis untuk dibawa. Pada akhir 2003, Coca-Cola,
Sprite, dan Fanta hadir dalam kemasan kaleng ramping baru yang unik. Pada tahun 2004 ini,
Coca-Cola hadir dengan inovasi terbaru yaitu botol gelas berbobot lebih ringan 30 % dengan
desain mungil, imut, tapi kuat. Inovasi kemasan produk akan terus dikembangkan sesuai dengan
perkembangan teknologi terbaru.

Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai
program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik melalui konser
musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun
2004 ini, iklan Coca-Cola versi Kabayan dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan
Pebruari dan Maret versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan
momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan event berskala
nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang
menarik masyarakat.

Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan penjualan baru
juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia
menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan.

Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara Coca-Cola Bottling Indonesia
dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan rasa baru, serta
keinginan untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji yang
lengkap.

BAB III
SIMPULAN

3.1 Simpulan
Banyak hal baru yang bisa didapat dari company visit kali ini karena pengalaman langsung
melihat proses produksi Coca-Cola di pabriknya. Mulai dari sejarah Coca-Cola yang sudah
berdiri lebih dari satu abad, mengetahui raw material yang digunakan, bagaimana line of
production berbagai produk Coca-Cola dari berupa raw material sampai proses pembuatan
package yang menarik, dan yang paling utama yaitu dapat melihat secara detil bagaimana mass
production produk-produk Coca-Cola,.

Ada satu saat dimana terjadi kesalahan kecil yang terjadi dan kita bisa mengobservasi bagaimana
reaksi mesin produksi dalam menanggapi error tersebut. Outsourcing packaging dari produk juga
merupakan contoh yang bagus karena dilaksanakan dengan efisiensi semaksimal mungkin tanpa
membebani pabrik, sehingga dapat memaksimalkan proses produksi dari isi produk.

Kekurangan yang cukup signifikan dalam coca cola amatil indonesia, yaitu bagaimana kurang
efektifnya produksi produk dari coca cola amatil di area indonesia, karena sebagaimana yang
diketahui bahwa coca cola amatil indonesia menghadapi permasalahan pembagian wilayah
distribusi produk di indonesia. Hal ini mengakibatkan supply chain yang di perhitungkan di awal
menjadi sedikit meleset karena permasalahan ini.

Anda mungkin juga menyukai