NIM : P27226014103
RESUME KE-4
Hipotesis “Motor Control” Fisioterapi berkutik dalam gerakan (kasar & halus)
1. Sensory motor variables : untuk mencapai suatu gerakan maka anak harus diberi
stimulasi, dan sebagian besar stimulasi diberikan pada tingkat sensori anak.
2. Mechanical variables : mekanika variables berkaitan dengan sistem anatomis
tulang pada pasien, jika ada mechanical problem maka akan mengganggu kontrol gerak
tubuh anak.
3. Cognitive variables : gerakan terjadi karena adanya inisiasi, dan jika kognitif
seorang bagus maka koordinasi geraknyapun akan bagus pula.
4. Task requirements : ketika kita akan mengetest gangguan maka kita harus
memberi tugas berupa gerakan pada anak.
Bayi yang terlambat tumbuh kembangnya kemampuan motoriknya belum terbentuk, tugas
fisioterapislah yang memperbaikinya.
1. Gerakan output (hasil keluaran) pasti terdapat sensory (masukan). Kenapa? Menjadi
pertama? Karena gerakan tidak akan muncul tanpa adanya sensory (input)
- Auditori, visual, propioseptor, taktil bentuk input untuk mencapai gerakan
2. Terkait dengan anatomi bentuk tulang ada kelainan tidak ? contohnya CTEV.
Anatomi tidak ada masalah kontrol gerakan baik
3. Gerakan adanya inisiasi
Kognitive bagus gerakan baik, koordinasi gerakan baik
Stimulus sensory otak dipersepsikan motorik gerakan
4. Ketika akan memeriksa gangguan gerak meminta anak untuk bergerak
Kegiatan anak : terlentang, tengkurap, miring dll.
MOTOR SKILL ACQUISTION IN CHILDREN
1. Postural kontrol anak kelainan neurologis postural kontrol buruk
- Visual control
- Vestibular system
- Somatosensory system
- Intersensory conflict
- Muscle response latencies
- Anticipatory strategis
- Biomechanical constraints
- Postural response strategis
a. Visual control mata tertutup/terbuka berbeda, misal:
- Jalan ditempat mata terbuka lebih seimbang (stabil) dibanding dengan mata tertutup.
b. Terkait dengan auditory
c. Seseorang melakukan gerakan
Tidak jadi normal bisa mengalihkan geraka
d. Kontrol postur bagus input yang bagus
e. Kontol postur buruk gangguan koordinasi, gangguan gerakan itu sendiri
2. Locomotions terkait bagaimana anak melangkah, anak kelainan neurologis
(locomotion berperan penting)
- Development of locomotion in human
- Development of locomotion muscle pattern
- Biomechanical variables
- Reaching
- Other variables (under investigation)
3. Grasping terkait dengan genggaman
- Control grasping
- Anticipatory control
- Grip control
0-3 bulan masih ada. Jika >3 bulan masih ada maka akan mengganggu gerakan, misal:
Perkembangan awal dari perkembangan awal fisioterapi sudah dapat melakukan latihan pada
anak normal
- Tiap step kadang ada yang hilang. Misal: tidak melalui fase merangkak (bisa di
sebabkan oleh faktor dari lingkungan) bukan merupakan suatu kerusakan
otak/kelainan
Asumsi kritis yang sering dipakai dasar arah perkembangan motor pada anak :
1. “lower motor skill” harus berkembang terlebih dahulu sebelum mendapatkan “high level
skill”
2. Keterlambatan/kegagahan perkembangan “lower motor skill” akan mengakibatkan
permasalahan pada “motor coordination”
- Fundamental skill (3-6 tahun) fine motor + gross motor keterampilan dasar,
misal : lari berkelok”
- Body management gross motor
- Specialised skills (7-11 tahun) kognitif, motor skill, lebih kearah permainan
mampu mengeksplorasi dirinya sendiri
- > 12 keterampilan sudah bagus
Postural reflex :
- Reflek menguntungkan jika menjadikan gerakan yang disadari , merugikan jika masih
terus menjadi gerakan reflex
- Attitude reflex 0-3 bulan
- Automatic reflex foto >3 bulan
- Balance and protective reflexes
- Locomotor :
Neurogical kematangan SSP
Meccanical LGS, tonus, struktur tulang, body composition control control trunk
dan kepala