Anda di halaman 1dari 3

Nama : Miftahul Jannah

NIM : A31115501
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
BAB 7 METODE PENGUMPULAN DATA : WAWANCARA

Data dapat diperoleh dari sumber data primer dan sekunder. Data primer
(primary data) mengacu pada infornasi yang diperoleh langsung (dari tangan
pertama) oleh peneliti terkait dengan variabel keterkaitan untuk tujuan tertentu
studi. Data sekunder (secondary data) mengacu pada infor masi yang
dikumpulkan dari sumber-sumber yang sudah ada.

Empat sumber data primer utama, yaitu indivisu, kelompok fokus, padel,
dan metode umum (metode sama—unobtrusive method). Sedangkan sumber
data sekunder dapat berasal dari buku dan majalh, publikasi pemerinyah
mengenai indikator ekonomi, data sensus, abstrak statistik, basis data—
database, media, dan laporan tahunan perusahaan.

Data dapat diperoleh dari berbagai cara, dalam lingkungan yang berbeda
(lapangan atau lab) dan dari sumber yang berbeda. Tiga metode utama
pengumpulan data dalam penelitian survei, yaitu wawancara, observasi terhadap
individu dan peristiwa, dan pemberian kuisioner.

Pilihan metode pengumpulan data tergantung pada fasilitas yang


tersedia, tingkat akurasi yang diperlukan, keahlian peneliti, lama waktu studi,
serta biaya dan sumber daya lain yang berkaitan dengan dan tersedia untuk
pengumpulan data.

Terdapat beberapa jenis dari metode wawancara ini, yaitu:

 Wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur


 Wawancara tatap muka
 Wawancara telepon
 Wawancara dengan bantuan komputer
 Wawancara melalui media elektronik

Informasi yang diperoleh selama wawancara semaksimal mungkin harus


bebas dari bias. Bias mengacu pada kesalahan atau ketidakakuratan dalam
pengumpulan data. Bias dapat muncul dari pewawancara, orang yang
diwawancarai, atau situasi. Pewawancara dapat membiaskan data jika tidak
terbangun kepercayaan dan hubungan yang baik dengan orang yang
diwawancarai jika respon diartikan secara salah atau terdistorsi maupun jika
pewawancara tidak sengaja mendorong atau melemahkan jenis respon tertentu
melalui gestur atau ekspresi wajah.

Orang yang diwawancarai dapat membiaskan data jika mereka tidak


menyampaikan pendapat mereka yang sebenarnya, melainkan memberikan
informasi yang menurut mereka adalah apa yang pewawancara ingin mereka
dengarkan atau harapkan dari mereka. Bias juga dapat terjadi karena situasi
(situasional), terkait dengan (1) nonpartisipan, (2) tingkat kepercayaan dan
hubungan yang dibangun, dan (3) keadaan tempat wawancara.

Ide atau pemikiran tertentu yang tidak dapat dengan mudah diungkapkan
dengan kata-kata atau yang tetap berada dalam pikiran responden selalu dapat
diungkapkan melalui penelitian motivasional (motivational research). Hal tersebut
biasanya dilakukan oleh profesional terlatih yang menerapkan berbagai teknik
penyelidikan yang berbeda untuk mengungkapkan ide-ide dan pemikiran
responden yang sulit untuk diubah. Teknik yang lazim untuk mendapatkan data
semacam itu adalah teknik asosiasi kata (word association techniques), thematic
apperception test (TAT), dan uji inkblot (inkblot test).

Meskipun jenis-jenis tes proyektif tersebut berguna untuk mengungkap


sikap dan perasaan yang sulit diperoleh dengan cara lain, hal tersebut tidak
dapat dilakukan oleh peneliti yang tidak terlatih untuk melakukan penelitian
motivasional.

BAB 8 METODE PENGUMPULAN DATA : OBSERVASI

Observasi adalah teknik alami yang efektif untuk mengumpukan data


terkait tindakan dan perilaku. Observasi melibatkan kegiatan di lapangan—
pabrik, pusat perbelanjaan (supermarket), ruang tunggu, kantor, atau trading
room, untuk melihat apa yang dilakukan oleh para karyawan, konsumen, atau
day trade, dan menjelaskan, menganalisis, serta menginterpretasikan apa yang
seseorang lihat.

Metode observasional paling tepat untuk penelitian yang membutuhkan


data deskriptif bukan angket (non-self-report descriptive data), yaitu ketika
perilaku akan diteliti tanpa bertanya secara langsung kepada responden sendiri.
Observasi melibatkan kegiatan melihat, mencatat, menganalisis, dan
menginterpretasikan perilaku, tindakan, atau peristiwa secara terencana. Hal
tersebut dapat dibedakan berdasarkan empat dimensi utama yang
menggolongkan bagaimana cara observasi dilakukan:

1. kontrol (apakah observasi dilakukan dalam situasi artifisial atau alami?)


2. apakah pengamat adakah anggota dari kelompok yang diobservasi atau
tidak
3. struktur (seberapa fokus, ditentukan, sistematis, dan kuantitaif, sifat dari
observasi tersebut)
4. kerahasiaan (apakah anggota kelompok sosial yang diteliti diberitahu
bahwa mereka sedang diteliti atau tidak?)

Berdasarkan empat dimensi diatas, jenis-jenis observasi dapat


digolongkan sebagai berikut:

# Studi Observasional Yang Terkontrol vs. Tidak Terkontrol


# Observasi Partisipan vs. Observasi Nonpartisipan
# Studi Observasi Terstruktur vs. Tidak Terstruktur
# Observasi Tersembunyi vs. Observasi Tidak Tersembunyi

Dua pendekatan penting yang jelas untuk observasi adalah observasi


partisipan dan observasi terstruktur.

Salah satu kelebihan utama onservasi adalah bersifat langsung,


observasi juga membuat peneliti dapat mengumpulkan data perilaku tanpa
mengajukan pertanyaan. Dalam studi observasional, relatif mudah untuk
mengetahui faktor-faktor situasional yang memiliki pengaruh terhadap misalnya,
produktivitas, penjualan produk, pola kemacetan, absen, dsb. Kelebihan lain dari
observasi adalah memungkinkan untuk mengamati kelompok individu tertentu—
misalnya, anak-anak yang masih sangat kecil dan eksekutif yang sangat sibuk.

Observasi tidaklah tanpa tantangan dan kesulitan. Kekurangan dari studi


observasi yang harus diperhatikan adalah reaktivitas (tingkat dimana peneliti
memengaruhi situasi yang diamati) dapat menjadi ancaman utama terhadap
validitas temuan dari studi observasi, karena orang-oarang yang diamati mungkin
menunjukkan perilaku yang berbeda selama waktu studi tersebut. Kelemahan
lain yaitu data yang diamati dari sudut pandang peneliti akan lebih rentan
terhadap bias peneliti. Teknik observasi ini memerlukan banyak waktu, selain
membutuhkan biaya yang lebih banyak, juga dapat menyebabkan masalah bagi
pengamat dengan kebosanan dan bias dalam pencatatan observasi.

Anda mungkin juga menyukai