Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini dengan semakin modernya zaman, semakin banyak juga
penyakit yang timbul akibat gaya hidup manusia dan penularan bakteri.
Salah satunya adalah penyakit gastritis yang terjadi karena inflamasiyang
terjadi pada lapisan lambung yang menjadikan sering merasa nyeri pada
bagian perut. Penyakit ini tidak menular tapi bakteri helicobacter pylori
masuk kedalam tubuh manusia melalui makanan. Gastritis adalah proses
inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung. (Shulfany,2011)
dalam (Hasanuddin & Sudirohusodo, 2014)
Gastritis didefinisikan sebagai peradangan yang mengenai mukosa
lambung. Peradangan dapat mengakibatkan pembengkankan mukosa
lambung sampai terlepasnya epitel mukosa supersial yang menjadi
penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel
akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung
(Sukarmin,2012).
Gastritis merupakan gangguan yang paling sering ditemui diklinik
karena diagnosisnya hanya berdasarkan gejala klinis. Penyakit ini sering
dijumpai timbul secara mendadak yang biasanya ditandai dengan rasa
mual dan muntah, nyeri, perdarahan, rasa lemah, nafsu makan menurun,
atau sakit kepala.Pembagian klinis gastritis secara garis besar dibagi
menjadi dua jenis yaitu gastritis akut dan gastritis kronis. Gratistis akut
merupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda dan
gejala yang khas, biasanya ditemukan sel inflamasi akut. Gastritis kronis
merupakan gastritis dengan penyebab yang tidak jelas, sering bersifat
multifaktor dengan perjalanan klinik yang bervariasi. Gastritis kronis
berkaitan erat dengan infeksi Helicobacter pylori. (Gustin, 2011)
Pada tahun 2014,beberapa hasil persentase angka kejadian gastritis
di dunia. Dimulai dari Negara yang kejadian gastritisnya paling tinggi
yaitu Amerika dengan persentase mencapai 47% kemudian di ikuti oleh
India dengan persentase mencapai 43%, lalu di beberapa negara lainnya
seperti Inggris, Cina 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, Perancis 29,5%
dan di Indonesia 40,85%. Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah
di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274,397 kasus dari
238,452,952 jiwa penduduk.
Menurut Maulidiyah dan Unun (2010), angka kejadian gastritis
pada beberapa daerah di Indonesia menunjukkan data yang cukup tinggi
(Yunita, 2010). Berdasarkan data dari profil Dinas Kesehatan Nasional
pada tahun (2010) gastritis merupakan 10 besar penyakit dengan posisi
peringkat ke 5 pasien rawat inap dan posisi ke 6 rawat jalan di rumah sakit.
Angka kejadian gastritis di Indonesia cukup tinggi. Hasil penelitian
dan pengamatan yang dilakukan oleh Depertemen Kesehatan RI angka
kejadian gastritis di beberapa kota di Indonesia ada yang tinggi mencapai
91,6 % yaitu kota Medan, lali di beberapa kota lainnya seperti Surabaya
31,2 %, Riau 46 %, Jakarta 50 %, Bandung 32,5 %, Palembang 35,35 %,
Aceh 31,7 %, dan Pontianak 31,2 % (Profil Kesehatan Indonesia, 2009).
(Gustin, 2011)
Dari data di atas dapat disimpulkan terjadinya peradangan pada
mukosa lambung akan menimbulkan ketidaknyamanan atau nyeri pada
lambung. Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
nyaman, yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau berpotensi merusak
jaringan atau menyatakan kerusakan tersebut. (Yusdiana & Prasetyo, 2012)
Berdasarkan sepuluh penyakit terbanyak di rumah sakit di
Indonesia tahun 2010 adalah gastritis dengan posisi ke lima pada pasien
rawat inap yaitu nyeri pada ulu hati pada penyakit gastritis dengan jumlah
kasus pada laki-laki 9.954 sedangkan perempuan 53.618 . (Ditjen Bina
upaya kesehatan kementerian kesehatan RI, 2010).
Berdasarkan laporan tahunan penderita gastritis RS St. Antonius
Pontianak tahun 2014 dengan kasus baru dan rawat jalan dan rawat inap
sebanyak 1.180 penderita.
Adapun peran perawat selain memberikan informasi atau
penyuluhan adalah memberikan asuhan keperawatan pada pasien gastritis
dengan memperlihatkan prinsip-prinsipnya dengan harapan meningkatkan
derajat kesehatan yang optimal.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis selama praktek
klinik, penulis menjumpai pasien gastritis dengan keluhan utama nyeri ulu
hati maka dari itu penulis mengangkat masalah nyeri.
Berdasarkan dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk
membahas tentang Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kenyaman :
Nyeri pada Pasien Gastritis di RS St. Antonius Pontianak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka dapat


dirumuskan masalah yang timbul pada pasien dengan gastritis adalah
nyeri. Gastritis merupakan penyakit yang timbul karena inflamasi yang
terjadi pada lapisan lambung yang terjadi pada lapisan lambung yang
menjadikan lambung sering merasa nyeri pada bagian perut. Karena
timbulnya nyeri maka pasien dengan gastritis akan kesulitan untuk
memenuhi kebutuhan tidurnya, merasa kurang nyaman.
Oleh karena itu peran seorang perawat, harus mengatasi masalah
nyeri dan masalah tidur pada pasien agar pasien dapat beristirahat dan
pasien dapat segera pulih. Banyak bentuk pengetahuan dan ketrampilan
berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi pasien, termasuk dalam
penanganan masalah kenyamanan pada pasien gastritis.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran tentang Asuhan Keperawatan dalam Masalah
Kenyamanan: Nyeri pada Gastritis di RS St. Antonius Pontianak.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menggambarkan konsep dasar medik (definisi, klasifikasi,
anatomi fisiologi, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala,
pemeriksaan diagnostic, penatalaksanaan medic, pencegahan dan
prognosis), masalah domain dan konsep dasar keperawatan
(pengkajian, keperawatan, diagnosa keperawatan dan perencanaan
pulang) masalah Masalah Kenyamanan: Nyeri pada Gastritis di RS
St. Antonius Pontianak.
b. Mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan dengan
Masalah Kenyamanan: Nyeri pada Gastritis di RS St. Antonius
Pontianak.
c. Mampu merumuskan diagnosa asuhan keperawatan dengan mampu
melakukan perencanaan Asuhan Keperawatan dengan Masalah
Kenyamanan: Nyeri pada Gastritis di RS St. Antonius Pontianak.

D. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Pasien dengan Masalah Kenyamanan: Nyeri pada Gastritis di RS St.
Antonius Pontianak.
2. Tempat
Di RS St. Antonius Pontianak pada pasien dengan Masalah
Kenyamanan: Nyeri pada Gastritis.
3. Waktu
Dengan lama perawatan selama 3 hari pada bulan November 2017
pada pasien dengan masalah Masalah Kenyamanan: Nyeri pada
Gastritis di RS St. Antonius Pontianak.

E. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis
Memberikan kesempatan pada penulis untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh di institusi pendidikan terutama
manajemen asuhan keperawatan dalam situasi yang nyata.
2. Bagi Profesi
Tenaga kesehatan dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat,
cepat dan komprehensif.
3. Bagi Pasien dan keluarga
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber
informasi atau bahan pengetahuan pasien dan keluarga tentang Asuhan
Keperawatan dengan Masalah Kenyamanan : Nyeri Pada Pasien
Gastritis di RS St. Antonius Pontianak.
4. Institusi Pendidikan
Hasil penelitiian ini diharapkan dapat dijadikan sumber masukan untuk
menambah pengetahuan bagi mahasiswa dalam menerapkan Asuhan
Keperawatan dengan Masalah Kenyamanan : Nyeri Pada Pasien
Gastritis.

Anda mungkin juga menyukai