“Range Of Motion”
Di Panti Tresna Wreda Karitas Cimahi
Disusun Oleh:
14901-16033
BANDUNG
2017
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pengkajian fungsional (Barthel Indeks: Mahoney &
Barthel) pada Tn. Atjieu di Panti Tresna Wreda Karitas Cimahi didapatkan
nilai 10 (interpretasi hasil: ketergantungan total).
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti terapi, diharapkan Tn. Atjieu dapat meningkatkan
kemampuan motorik secara bertahap.
Tujuan Khusus
- Tn. Atjieu mampu mengikuti instruksi demonstrator
- Tn. Atjieu mampu mempertahankan atau memelihara kekuatan
otot
- Tn. Atjieu mampu memelihara mobilitas sendi
C. Metode
Demonstrasi
F. Materi TAK
1. Pengertian
ROM adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya
kontraksi dan peregangan otot, dimana klien menggerakkan masing-masing
persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.
Range Of Motion adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan
atau memperbaiki tingkat kesempyurnaan kemampuan menggerakkan
persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan
tonus otot (Potter & Perry, 2005).
2. Tujuan
Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot
Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan
Mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi
3. Manfaat
Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan
pergerakan
Memperbaiki tonus otot
Memperbaiki tolernsi otot untuk latihan
Mencegah terjadinya kekakuan sendi
Memperlancar sirkulasi darah
G. Jurnal Terkait
Judul Latihan Range of Motion Berpengaruh terhadap Mobilitas Fisik pada
Lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso
Yogyakarta
Abstrak Peningkatan usia harapan hidup (UHH) menyebabkan pertambahan
populasi lansia. Populasi lansia tertinggi di Indonesia berada di Daerah
Istimewa Yogyakarta dengan persentase sebesar 13,05%. Seiring
dengan peningkatan UHH, lansia mengalami perubahan normal maupun
patologis yang berkaitan dengan proses penuaan dalam berbagai sistem.
Perubahan normal terlihat pada sistem muskuloskeletal berupa
penurunan otot secara keseluruhan pada usia 80 tahun (30%-50%).
Perubahan patologis seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan
osteoporosis. Perubahan tersebut menyebabkan lansia rentan
mengalami hambatan dalam mobilitas fisik yang dapat diatasi dengan
memberikan intervensi berupa latihan range of motion (ROM). Tujuan
penelitian untuk mengetahui pengaruh latihan ROM terhadap mobilitas
fisik pada lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit
Abiyoso Yogyakarta. Penelitian kualitatif dengan pendekatan action
research. Penelitian dilakukan di BPSTW Unit Abiyoso Yogyakarta
dengan jumlah sampel 5 partisipan. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan purposive sampling. Hasil penelitian mobilitas fisik lansia
terdiri dari lima tema yaitu rentang gerak, kekuatan otot, kenyamanan,
postur tubuh dan gerakan. Latihan ROM memberi perubahan pada
rentang gerak, kenyamanan dan gerakan tetapi kekuatan otot dan postur
tubuh tidak ada perubahan. Perubahan rentang gerak berupa
peningkatan derajat rentang gerak yang banyak terlihat pada area leher
dan kekakuan sendi yang berkurang. Kenyamanan mengalami
perubahan berupa perasaan senang, nyeri yang berkurang, tetapi
masalah sesak nafas tidak berkurang. Perubahan gerakan yang berbeda-
beda pada setiap lansia yang terlihat pada cara dan kemampuan berjalan
yang lebih cepat dari sebelumnya, kemampuan motorik halus
meningkatkan kenyamanan, dan pengalaman gemetar yang berkurang.
Kesimpulan ada pengaruh sebagian latihan ROM terhadap mobilitas
fisik lansia meliputi peningkatan rentang gerak, kenyamanan dan cara
berjalan, sedangkan postur tubuh dan kekuatan otot pada lansia tidak
mengalami perubahan
Volume Volume 4, No 3
Tahun 2016
Penulis Hermina Desiane Hastini Uda, Muflih, Thomas Aquino Erjinyuare
Amigo
DAFTAR PUSTAKA