Anda di halaman 1dari 9

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

“Range Of Motion”
Di Panti Tresna Wreda Karitas Cimahi

Disusun Oleh:

CINDY CLAUDIA PUTURUHU

14901-16033

PROGRAM PROFESI NERS XVI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL

BANDUNG

2017
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

Pokok Bahasan : Terapi Aktifitas Fisik

Sub Pokok bahasan : Range Of Motion

Sasaran : Tn. Atjieu Setiawan

Hari/Tanggal : 8-12 Juli 2017

Waktu : 5x40 menit

Tempat : Panti Tresna Wreda Karitas Cimahi

Pelaksana : Cindy Claudia Puturuhu

A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pengkajian fungsional (Barthel Indeks: Mahoney &
Barthel) pada Tn. Atjieu di Panti Tresna Wreda Karitas Cimahi didapatkan
nilai 10 (interpretasi hasil: ketergantungan total).

B. Tujuan
 Tujuan Umum :
Setelah mengikuti terapi, diharapkan Tn. Atjieu dapat meningkatkan
kemampuan motorik secara bertahap.
 Tujuan Khusus
- Tn. Atjieu mampu mengikuti instruksi demonstrator
- Tn. Atjieu mampu mempertahankan atau memelihara kekuatan
otot
- Tn. Atjieu mampu memelihara mobilitas sendi

C. Metode
Demonstrasi

D. Media dan Alat


 Laptop
E. Susunan Kegiatan
NO WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG
JAWAB
1 5 menit Pembukaan :
1. Menbuka kegiatan dengan
mengucapkan salam Demonstrator
2. Menjelaskan tujuan dari terapi
3. Kontrak waktu dengan Tn. Atjieu
2 25 menit Pelaksanaan :
1. Mengatur posisi Tn. Atjieu
2. Mengajarkan dan memotivasi Tn.
Atjieu untuk mengikuti latihan Demonstrator
ROM
3. Memberi semangat pada Tn.
Atjieu selama proses latihan ROM
3 5 menit Evaluasi :
Menanyakan tentang perasaan Tn. Demonstrator
Atjieu setelah diberikan terapi ROM
4 5 menit Terminasi :
1. Menutup acara permainan dengan
memberikan reward kepada Tn. Demonstrator
Atjieu
2. Salam penutup

F. Materi TAK
1. Pengertian
ROM adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya
kontraksi dan peregangan otot, dimana klien menggerakkan masing-masing
persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.
Range Of Motion adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan
atau memperbaiki tingkat kesempyurnaan kemampuan menggerakkan
persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan
tonus otot (Potter & Perry, 2005).

2. Tujuan
 Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot
 Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan
 Mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi

3. Manfaat
 Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan
pergerakan
 Memperbaiki tonus otot
 Memperbaiki tolernsi otot untuk latihan
 Mencegah terjadinya kekakuan sendi
 Memperlancar sirkulasi darah

4. Jenis Range of Motion (ROM)


a. ROM Pasif
Latihan ROM yang dilakukan pasien dengan bantuan perawat di
setiap gerakan. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai
dengan rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50%
Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien
dengan keterbatasan mobilisasi, pasien dengan tirah baring total.
Pada ROM pasif sendi yang digerakan yaitu seluruh persendian
tubuh atau hanya pada ekstremitasyang terganggu dan klien tidak mampu
melaksanakannya secara mandiri.
b. ROM Aktif
Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam
melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang
gerak sendi normal ( klien aktif ). Kekuatan otot 75 %. Pada ROM aktif
sendi yang digerakan adalah seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari
kaki oleh klien sendiri secara aktif.
5. Gerakan ROM ( Potter & Perry, 2010)
a. Leher, spina, servikal
 Fleksi: dagu diletakkan dekat dada
 Ekstensi: kepala berada dalam posisi tegak
 Hiperekstensi: bengkokan kepala sejauh mungkin ke belakang
 Fleksi lateral: kepala dimiringkan sejauh mungkin mendekati masing-
masing bahu
 Rotasi: putar kepala sejauh mungkin dalam pergerakan sirkuler
b. Bahu
 Fleksi: angkat lengan dari posisi samping ke atas kepala dengan arah ke
depan
 Ekstensi: kembalikan lengan ke posisi di samping tubuh
 Hiperekstensi: gerakan lengan ke belakang tubuh, pertahankan siku lurus
 Abduksi: naikan lengan kea rah samping ke atas kepala dengan telapak
tangan menjauhi kepala
 Aduksi: rendahkan lengan ke samping dan melewati tubuh sejauh
mungkin
 Rotasi internal; dengan siku difleksikan, rotasikan bahu dengan
menggerakan tangan hingga ibu jari bergerak menghadap ke depan dan
belakang
 Rotasi eksternal: dengan siku difleksikan, gerakan lengan hingga ibu jari
bergerak ke atas dan ke samping kepala
 Sirkumduksi: gerakan lengan dalam satu lingkaran penuh
c. Siku
 Fleksi: bengkokan siku sehingga lengan bawah bergerak menuju sendi
bahu dan tangan sejajar bahu
 Ekstensi: kencangkan siku dengan menurunkan tangan
d. Lengan bawah
 Supinasi: balikan lengan dan tangan sehingga telapak tangan menghadap
ke atas
 Pronasi: balikan lengan sehingga telapak tangan menghadap ke bawah
e. Telapak tangan
 Fleksi: gerakan telapak tangan menghadap bagian bawah lengan atas
 Ekstensi: gerakan jari dan tangan posterior ke garis tengah
 Hiperekstensi: bawa permukaan dorsal tangan ke belakang sejauh
mungkin
 Abduksi: bengkokan pergelangan tangan ke samping menuju jari kelima
 Aduksi: bengkokan pergelangan tangan ke tengah menuju ibu jari
f. Jari tangan
 Fleksi: lakukan genggaman
 Ekstensi: luruskan jari
 Hiperekstensi: bengkokan jari ke belakang sejauh mungkin
 Abduksi: sebarkan jari-jari ke samping
 Aduksi: bawa jari-jari bertemu
g. Ibu jari
 Fleksi: gerakan bu jari menjauhi permukaan palmar tangan
 Ekstensi: gerakan ibu jari menjauhi tangan
 Abduksi: ekstensikan ibu jari secara lateral
 Aduksi: gerakan ibu jari ke belakang menuju tangan
 Oposisi: pertemukan ibu jari pada masing-masing jari ditangan yang
sama
h. Pinggul
 Fleksi: gerakan kaki ke depan dan ke atas
 Ekstensi: kembalikan kaki ke posisi semula disamping kaki yang lain
 Hiperekstensi: gerakan kaki ke belakang tubuh
 Abduksi: gerakan kaki ke samping menjauhi tubuh
 Aduksi: gerakan kaki ke belakang menuju posisi tengah dan melewati
posisi tengah jika memungkinkan
 Rotasi internal: balikan kaki dan tungkai bawah menjauhi tungkai bawah
yang lain
 Rotasi eksternal: balikan kaki dan tungkai bawah mendekati tungkai
bawah yang lain
 Sirkumduksi: gerakan kaki melingkar
i. Lutut
 Fleksi: bawa tumit ke belakang menuju bagian belakang paha
 Ekstensi: kembalikan tungkai bawah ke lantai
j. Pergelangan kaki
 Dorsal fleksi: gerakan kaki sehingga ibu jari menghadap ke atas
 Plantar fleksi: gerakan kaki sehingga ibu jari menghadap ke bawah
k. Kaki
 Inversi: balikan telapak kaki ke tengah
 Eversi: balikan telapak kaki ke samping
l. Ibu jari
 Fleksi: lengkukan ibu jari ke bawah
 Ekstensi: luruskan ibu jari
 Abduksi: pisahkan kaki ke samping
 Aduksi: kumpulkan ibu jari ke tengah

G. Jurnal Terkait
Judul Latihan Range of Motion Berpengaruh terhadap Mobilitas Fisik pada
Lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso
Yogyakarta
Abstrak Peningkatan usia harapan hidup (UHH) menyebabkan pertambahan
populasi lansia. Populasi lansia tertinggi di Indonesia berada di Daerah
Istimewa Yogyakarta dengan persentase sebesar 13,05%. Seiring
dengan peningkatan UHH, lansia mengalami perubahan normal maupun
patologis yang berkaitan dengan proses penuaan dalam berbagai sistem.
Perubahan normal terlihat pada sistem muskuloskeletal berupa
penurunan otot secara keseluruhan pada usia 80 tahun (30%-50%).
Perubahan patologis seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan
osteoporosis. Perubahan tersebut menyebabkan lansia rentan
mengalami hambatan dalam mobilitas fisik yang dapat diatasi dengan
memberikan intervensi berupa latihan range of motion (ROM). Tujuan
penelitian untuk mengetahui pengaruh latihan ROM terhadap mobilitas
fisik pada lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit
Abiyoso Yogyakarta. Penelitian kualitatif dengan pendekatan action
research. Penelitian dilakukan di BPSTW Unit Abiyoso Yogyakarta
dengan jumlah sampel 5 partisipan. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan purposive sampling. Hasil penelitian mobilitas fisik lansia
terdiri dari lima tema yaitu rentang gerak, kekuatan otot, kenyamanan,
postur tubuh dan gerakan. Latihan ROM memberi perubahan pada
rentang gerak, kenyamanan dan gerakan tetapi kekuatan otot dan postur
tubuh tidak ada perubahan. Perubahan rentang gerak berupa
peningkatan derajat rentang gerak yang banyak terlihat pada area leher
dan kekakuan sendi yang berkurang. Kenyamanan mengalami
perubahan berupa perasaan senang, nyeri yang berkurang, tetapi
masalah sesak nafas tidak berkurang. Perubahan gerakan yang berbeda-
beda pada setiap lansia yang terlihat pada cara dan kemampuan berjalan
yang lebih cepat dari sebelumnya, kemampuan motorik halus
meningkatkan kenyamanan, dan pengalaman gemetar yang berkurang.
Kesimpulan ada pengaruh sebagian latihan ROM terhadap mobilitas
fisik lansia meliputi peningkatan rentang gerak, kenyamanan dan cara
berjalan, sedangkan postur tubuh dan kekuatan otot pada lansia tidak
mengalami perubahan
Volume Volume 4, No 3
Tahun 2016
Penulis Hermina Desiane Hastini Uda, Muflih, Thomas Aquino Erjinyuare
Amigo
DAFTAR PUSTAKA

Potter, P. A & Perry, A. G. 2010. Fundamental Keperawatan, Buku 3, Edisi 7.


Singapura: Elsevier

Uda, H. D. H. et al. 2016. Latihan Range Of Motion Berpengaruh Terhadap


Mobilitas Fisik Pada Lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit
Abiyoso Yogyakarta. Volume 4. http://dx.doi.org/10.21927/jnki.2016.4(3).169-
177. 8 Juli 2017 Pukul 10.00 Wib.

Anda mungkin juga menyukai