Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Tuban adalah sebuah Kabupaten yang akrab dijuluki dengan Kabupaten
Ronggolawe dan Kabupaten Toak, karena banyaknya petani penghasil toak, legen dan buah
siwalan di Kabupaten ini, serta Bumi Wali pada pemerintahan Bupati Tuban Fathul Huda.
Kabupaten kecil tersebut kini menjadi Kabupaten industri dikarenakan ada beberapa
perusahaan besar yang beroperasi disana, seperti PT. Semen Gresik, PT. TPPI dan PT.
Holcim Indonesia. Selain dikenal dengan Kabupaten industri Tuban juga terkenal dengan
objek wisata, seperti Sunan Bonang, Air Terjun Nglirip, Goa Akbar dan Klenteng Kwan Sing
Bio yang merupakan klenteng terbesar di asia tenggara. Disisi lain Tuban juga terkenal
dengan kerajinan batik yaitu batik gedog dan predikat sebagai Kabupaten Adipura (Shobirin,
2017).
PT Semen Gresik bergerak di industri semen dan memiliki distributor yang tersebar di
berbagai daerah di Indonesia. Sistem distribusi semen dari pabrik Tuban ke distributor di Jawa
Barat pada PT Semen Gresik dimulai dari proses produksi semen di Tuban. Setelah itu semen
hasil produksi pabrik Tuban dikemas dan dikirim ke gudang penyangga di Jawa Barat.
Kemudian dari gudang penyangga di Jawa Barat semen akan dikirim ke distributor-distributor
yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan
meningkatnya pembangunan fisik Kabupaten dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah
mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar, kini kering dan kotor. Pada sore hari dari
ketinggian tampak Kabupaten besar seperti Jakarta memperlihatkan warna yang kumuh,
cakrawala yang diliputi asap dan debu. Hal ini bila tidak segera ditanggulangi, perubahan
tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia, kehidupan, hewan serta tumbuhan,
khususnya pada Kabupaten Tuban.
Kegiatan industri berperan vital dalam pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berdampak
negatif besar bagi kesehatan dan lingkungan. Salah satu dampak negatif tersebut adalah
emisi partikulat di udara dari tungku industri dan merupakan penyumbang terbesar sekitar
51,27%. Berbagai material tersebut dapat menyebabkan berbagai gangguan saluran
pernapasan seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), kanker paru-paru, penyakit
kardiovaskular, kematian dini, dan penyakit paru-paru obstruktif kronis (Novirsa, 2012).
Angin permukaan merupakan salah satu unsur meteorologi yang keadaannya baik
arah maupun kecepatannya mudah sekali berubah dan bervariasi. Pengaruh dari penyebaran
terhadap partikulat dari pabrik semen sendiri ditentukan dari arah angin yang mengarah pada
suatu wilayah. Karena arah dan kecepatan angin tidak selalu sama setiap tahunnya.
Persebaran tersebut bisa dianalisa dengan menggunakan metode analisa Wind Rose.
Wind rose adalah sebuah grafik yang memberikan gambaran tentang bagaimana arah
dan kecepatan angin terdistribusikan di sebuah lokasi dalam periode tertentu. wind rose
merupakan representasi yang sangat bermanfaat karena dengan jumlah data yang sangat
banyak namun dapat diringkas dalam sebuah diagram. Cara untuk menampilkan data angin
bervariasi. beberapa penyajian menunjukkan kelebihan daripada yang lain. Akhir-akhir ini
jenis windrose baru disajikan sehingga kemampuannya bisa dipelajari (Crutcher, 1956)
Menurut PP No. 41 Tahun 1999, udara sebagai sumber daya alam yang
mempengaruhi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya harus dijaga dan dipelihara
kelestarian fungsinya untuk pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan manusia serta
perlindungan bagi makhluk hidup lainnya. Udara bermanfaat sebesar-besarnya bagi
pelestarian fungsi lingkungan hidup, maka perlu dipelihara, dijaga dan dijamin mutunya
melalui pengendalian dan pemantauan pencemaran udara. Dimana pengendalian
pengelolaan udara perlu mempertimbangkan keserasian antara faktor-fakor seumber emisi,
pengaruh/dampak, kondisi sosial, ekonomi dan politik serta melakukan pengukuran lapangan
sesuai kondisi.
Pencemaran udara pada dasarnya berbentuk partikel (debu, aerosol, timah hitam) dan
gas (CO, NOx, SOx, H2S, Hidrokarbon). Udara yang tercemar dengan partikel dan gas ini
dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berbeda tingkat dan jenisnya, tergantung dari
macam, ukuran dan komposisi kimiawinya. Gangguan tersebut terutama terjadi pada fungsi
fatal dari organ tubuh seperti paru-paru dan pembuluh darah, atau menyebabkan iritasi pad
mata dan kulit. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sebaran beban
partikulat secara keruangan yang berasal dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di
Kabupaten Tuban dengan menggunakan Gaussian Model tipe Point Source dan analisis
secara spasial. Analisis spasial tersebut menggunakan aplikasi AERMOD Software Code.

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :
1). Berapa konsentrasi pencemaran partikulat di PT Semen Gresik Tbk ?
2). Bagaimana pola kecapatan dan arah angin pada Kabupaten Tuban dengan metode analisis
Wind Rose?
3). Bagaimana distribusi sebaran pencemaran gas dan partikulat debu di Kabupaten Tuban?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui konsentrasi pencemaran partikulat di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
2. Mengetahui pola kecepatan dan arah angin pada Kabupaten Tuban dengan metode analisis
Wind Rose
3. Mengetahui distribusi sebaran pencemaran gas dan partikulat debu di Kabupaten Tuban

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1). Sebagai bahan informasi mengenai sebaran polusi partikulat di Kabupaten Tuban
2). Memberikan rekomendasi kepada perusahaan mengenai tingkat pencemaran partikulat yang
dihasilkan
3). Memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai peta sebaran partikulat di Kabupaten
Tuban
4). Sebagai informasi publik yang dapat dijadikan bahan penelitian lanjutan mengenai beban
pencemaran partikulat di Kabupaten Tuban

1.5 Batasan Masalah


Batasan masalah yang membatasi dalam penelitian ini adalah :
1). Pada penelitian ini data yang digunakan untuk menghitung jumlah emisi partikulat adalah data
sekunder yang diperoleh dari dinas-dinas terkait yaitu peta administrasi dari BAPPEDA
Kabupaten Tuban, data-data properti industri dari perusahaan, dan data primer titik koordinat
masing-masing cerobong beserta data arah angin.
2). Penelitian yang dilakukan hanya menghitung partikulat yang dikeluarkan melalui cerobong
(stack)
3). Tidak dilakukan uji analisis laboratorium untuk mengetahui kualitas udara di wilayah
Kabupaten Tuban, khususnya pada parameter partikulat. Hasil penelitian berupa peta
konsentrasi sebaran partikulat dari PT Semen Gresik Tbk di Kabupaten Tuban
5). Pemetaan yang dilakukan yaitu dengan pemetaan dua dimensi (x,y) dan faktor ketinggian (z)
adalah homogen
6). Sebaran beban partikulat dianalisis menggunakan software AERMOD.
7). Peta sebaran partikulat yang dihasilkan berdasarkan data kecepatan angin dan arah angin
saat penelitian
8). Wilayah Kabupaten yang dimaksud adalah wilayah disekitar pabrik semen, yaitu meliputi
Kecamatan Bancar, Bangilan, Grabakan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakuran,
Montong, Palang, Parengan, Plumpang, Rengel, Semanding, Senori, Singgahan, Soko,
Tambakboyo, Widang dan Kecamatan Tuban.

Anda mungkin juga menyukai