Anda di halaman 1dari 21

Nama : Haikal Akmam Bazaz

NIM : 165040200111117

Kelas : L

Matkul : MAES Tutorial

Tugas MAES Tutorial Aspek Tanah

1. Buatlah sistem manajemen agroekosistem impian kalian dengan jumlah lahan


seluas 4 Ha.
Jawab :
Tumpang sari jagung

Untuk membuat sistem manajemen impian saya, saya ingin


membudidayakan jagung dengan sistem tumpang sari. Sebelum membahas
budidayanya, hal pertama harus diketahui adalah pengertian dari manajemen
agroekosistem itu sendiri. Menurut Mahdia dan Noviyanto manajemen adalah ilmu
dan seni dalam mengelola suatu kegiatan yang biasanya dalam kegiatan tersebut
digunakan pendekatan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Sedangkan Untung (2006)
mendefinisikan agroekosistem adalah bentuk ekosistem binaan manusia yang
ditujukan untuk memperoleh produksi pertanian. Jadi manajemen agroekosistem
adalah suatukegiatan dimulai dari merencanakan, mengorganisir, mengarahkan,
danmengontrol kegiatan budidaya untuk mendapatkan hasil yang ingin
dicapainamun tetap menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem. Contoh dari
agroekosistem yaitu sawah, oleh karena itu saya memilih sawah dengan komoditas
jagung dan kacang hijau. Didalam ekosistem sawah terdapat faktor biotik dan
abiotik yang perlu diperhatikan agar agroekosistem seimbang sehingga tidak
berdampak negatif pada lingkungan. Komponen abiotik yaitu komponen fisik dan
kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan,
atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam
ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa
anorganik, dan faktor yang mempengaruhi distribusi organisme, yaitu:
1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas
membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
2. Air. Ketrsediaan air mempengaruhi distribusi organisme. Organisme di
gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
3. Garam. konsentrasi garam mempengaruhi kesetimbangan air dalam
organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi
dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya mempengaruhi proses
fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air,
fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya
matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan
suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur
fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme
berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu
area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro
meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
Komponen autotrof

Terdiri dari organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dari bahan
anorganik dengan bantuan energi seperti sinar matahari (fotoautotrof) dan bahan
kimia (khemo-autotrof). Komponen autotrof berperan sebagai produsen.
Organisme autotrof adalah tumbuhan berklorofil, seperti padi sawah.

Jagung dan kacang hijau juga merupakan komponen autotrof yang bisa
membuat makanannya sendiri. Menurut Badan Ketahan Pangan Dan Penyuluh
Pertanian Aceh (2009) teknik cara membudidayakan tanaman jagung manis sebagai
berikut:
a) Varietas Unggul
Penggunaan varietas unggul (hibrida maupun komposit) mempunyai
peranan penting dalam upaya peningkatan produktivas jagung. Dalam memilih
varietas dilihat dari potensi hasilnya. Selain itu juga dari ketahanan dari hama
dan penyakit. Ada juga dari ketahanan dalam kekeringan varietas itu sendiri.

b) Benih Bermutu
Gunakan benih yang bersetrifikat. Sebelum ditanam sebaiknya dilakukan
pengujian daya kecambah benih. Hal tersebut dimaksudkan agar mengetahui
mutu dari biji tersebut baik atau tidak baik. Benih yang baik adalah benih yang
mempunyai daya tumbuh lebih dari 90%.
c) Penyiapan Lahan
Pengolahan tanah untuk penanaman jagung manis dapat dilakukan dengan
2 cara yaitu olah tanah sempurna (OTS) dan tanpa olah tanah (TOT). Cara TOT
dilakukan bila lahan gembur. Pada perlakuan olah tanah sempurna ini dengan
dilakukan pembajakan tanah yaitu pembalikan tanah. Pada perlakuan tanpa olah
tanah ini tanpa diolah tanahnya sehingga hanya bagian yang akan ditanami yang
dicangkul.
d) Penanaman
Penanaman pada perlakuan tanpa olah tanah (TOT) bisa dilakukan langsung
dicangkul. Tempat menugal benih sesuai dengan jarak tanam. Pada TOT tidak
mengolah semua tanah hanya yang akan ditanami saja yang dicangkul.
Penanaman pada lahan olah tanah sempurna (OTS) cukup ditugal untuk dibuat
lubang tanam sesuai dengan jarak tanam.
e) Pemupukan
Cara pemberian pupuk, ditugal sedalam 5 cm dengan jarak 10 cm dari
batang tanaman. Lalu pupuk tersebut ditutup dengan tanah. Takaran pupuk
bermacam-macam tergantung jenis pupuk. Takaran pupuk untuk tanaman
jagung manis adalah 350-400 kg urea/ha, 100-150 kg SP-36/ha, dan 100-150kg
KCl/ha.
f) Penyiangan
Penyiangan sebaiknya dilakukan dua minggu sekali. Dilakukan selama
masa pertumbuhan tanaman jagung manis. Pemupukan yang pertama pada
umur 15 hst. Kemudian pemupukan dilakukan hingga umur 6 mst.
g) Pengedalian Hama dan Penyakit
Penyakit yang banyak dijumpai pada tanaman jagung manis adalah penyakit
bulai, jamur. Pengendalian penyakit bulai dengan perlakuan benih, 1 kg benih
dicampur dengan metalaksis 2 gr yang dilarutkan dalam 7,5-10 ml air.
Sementara untuk pengendalian jamur dapat diemprot dengan fungisida dengan
dosis 45 gr per tank isi 15 liter. Hama yang umum mengganggu pertanaman
jagung manis adalah lalat bibit, penggerek batang dan tongkol. Lalat bibit
umumnya mengganggu pada saat awal pertumbuhan tanaman, oleh karena itu
pengendaliannya dilakukan mulai saat tanam.
h) Pengarian (Pada musim kemarau)
Setelah benih ditanam, penyiraman dilakukan secukupnya. kecuali bila
tanah telah lembab. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan
lebih besar sehingga perlu penyiraman yang lebih intensif. Bila musim kemarau
pengairan perlu dilakukan pengaturan antara lain umur pertumbuhan, 15 hst, 30
hst, 45 hst, 60 hst, dan 75 hst. Pada fase atau umur tersebut tanaman jagung
manis sangat riskan dengankekurangan air.

Teknik budidaya tersebut masih belum menjamin akan keseimbangan


ekosistem sawah. Oleh karena itu perlu dilakukan manajemen yang lebih baik lagi
dengan cara mengatur faktor biotik dan abiotiknya seperti menambahkan tanaman
refugia dipinggir sawah. Tanaman refugia disini digunakan untuk menarik musuh
alami agar ada pada lahan kita sehingga mencegah populasi hama yang lebih
mendominasi. Selain dengan tanaman refugia kita juga dapat mengurangi populasi
hama dengan menggunakan yellowtrap. Sebaiknya hindari penggunaan pestisida
karena pestisda dapat menyebabkan hama menjadi resisten dan merusak lingkungan
jika terus digunakan secara berlebih. Penggunaan pestisida di bolehkan ketika hama
sudah susah dikendalikan, itupun harus menggunakan dosis yang sesuai anjuran
dan tidak berlebihan. Pengaturan jarak tanam juga salah satu faktor penting dalam
budidaya.
Komponen heterotrof

Terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang


disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya. Komponen heterotrof disebut
juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih
kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

Pengurai (dekomposer)

Pengurai adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal


dari organisme mati.[4] Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena
makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap
sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana
yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah
bakteri dan jamur. Ada pula detritivor yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-
sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dkomposisi ada tiga, yaitu:
1. secara aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
2. secara anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai
penerima elektron /oksidan
3. Fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga
sebagai penerima elektron.

Semua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi


membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem
akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan
air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen
pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu,
mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.

Konsep Produktivitas
Energi bersifat kekal, namun pada setiap pertukaran energi dari satu bentuk
ke bentuk lainnya akan mengalami kehilangan energi. Produktivitas primer suatu
ekosistem adalah laju penyimpanan energi melalui proses fotosintesa oleh produsen
dalam bentuk senyawa organik yang dapat dipakai sebagai bahan makanan.
Produktifitas sekunder adalah laju penyimpanan energi pada tingkat konsumen.
Produktivitas primer kotor adalah hasil seluruh fotosintesa, termasuk yang
terpakai untuk respirasi. Produktivitas primer bersih adalah hasil bersih fotosintesa.
Produktivitas komunitas bersih adalah laju penyimpanan bahan organik yang tidak
digunakan oleh heterotrof per satuan waktu. Produktivitas setiap jenis ekosistem
berbeda-beda.
Kebergantungan
Kebergantungan pada ekosistem dapat terjadi antar komponen biotik atau
antara komponen biotik dan abiotik.
Kebergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui:

1. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses


makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai
makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama
yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat
trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau atau produsen. Tingkat
selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan
tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan
konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-
hewan karnivora.
2. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling
berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk
seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis
makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.
Kebergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus
materi, seperti:

1. siklus karbon
2. siklus air
3. siklus nitrogen
4. siklus sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada
suatu tempat. Kegiatan manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya siklik
menjadi nonsiklik, kegiatan “pembangunan” yang dilakukan oleh manusia
cenderung mengganggu keseimbangan lingkungan alam.
Satuan dalam Ekosistem

Antara makhluk hidup satu dengan yang lain akan selalu terjadi interaksi.
Ekosistem tersusun atas komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan
yang lainnya. Komponenitu membentuk satuan-satuan organisme kehidupan.
Antara individu yang satu dengan lainnya dalam satu daerah akan membentuk
populasi. Selanjutnya, antara populasi yang satu dengan yang lainnya dalam satu
daerah akan terjadi interaksi membentuk komunitas. Selanjutnya, komunitas ini
juga akan selalu beriteraksi dengan tempat hidupnya. Misalnya, rumput hidup di
tanah, belalang hidup di rerumputan, dan ikanikan hidup di air.

Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan membentuk


ekosistem. Kumpulan ekosistem di dunia akan membentuk biosfer. Urutan satuan-
satuan makhluk hidup dalam ekosistem dari yang kecil sampai yang besar adalah
sebagai berikut:

Individu

Populasi

Komunitas

Ekosistem

Biosfer.

Ekosistem Sawah

Ekosistem merupakan tatanan secara utuh dari seluruh unsur lingkungan


hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem juga dapat diartikan sebagai
hubungan timbal balik yang kompleks antara organisme dengan lingkungannya.
Berdasarkan sejarah terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Ekosistem Alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami, tanpa
adanya pengaruh atau campur tangan manusia. Misalnya, ekosistem
gurun pasir, ekosistem hutan tropis, dan ekosistem hutan gugur. Setiap
ekosistem mempunyai ciri khas. Ciri itu sangat ditentukan oleh faktor
suhu, curah hujan, iklim, dan lain-lain.

b. Ekosistem Buatan, yaitu ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia.


Misalnya, kolam, waduk, sawah, ladang, dan tanam. Pada umumnya,
ekosistem buatan mempunyai komponen biotik sesuai dengan yang
diinginkan pembuatnya. Pada ekosistem sawah, komponen biotik yang
banyak, yaitu padi dan kacang.

c. Ekosistem Suksesi, yaitu ekosistem yang merupakan hasil suksesi


lingkungan yang sebelumnya didahului oleh kerusakan. Pada
lingkungan demikian, jenis tumbuhan yang berkembang ditentukan oleh
jenis organisme yang hidup di sekitarnya.

Oleh karena itu dalam lahan yang akan saya kelola akan saya tanami
tanaman refugia untuk menarik musuh alami dan dapat mengurangi penggunaan
pestisida. Setelah penanaman jagung dan kacang hijau juga akan di tanami
komoditas yang berbeda karena rotasi tanam itu penting dilakukan agar dapat
memutus siklus hidup hama dan agar tidak terjadi degradasi akibat unsur yang sama
selalu di serap tanpa adanya pengembalian ke dalam tanah. Degradasi sendiri
adalahproses di mana kondisi lingkungan biofisik berubah akibat aktivitas manusia
terhadap suatu lahan. Perubahan kondisi lingkungan tersebut cenderung merusak
dan tidak diinginkan, oleh karena itu juga dibutuhkan penambahan bahan organik
pada tanah. Dengan menerapkan yang telah diuraikan diatas maka akan
memperbaiki agroekosistem sawah tersebut.

Dapus

Mahdia, F., & Noviyanto, F. (2013). Pemanfaatan Google Maps API Untuk
Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Bantuan Logistik Pasca Bencana
Alam Berbasis Mobile Web (Studi Kasus: Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kota Yogyakarta). Jurnal Sarjana Teknik Informatika, 1(1).

Untung, K. 2006. Pengantar pengelolaan hama terpadu. Edisi ke dua. Yogyakarta


:ugm press
2. Buat analisis sistem pertanian yang ada didaerah masing-masing!
Jawab:

Madura (bhs. Madura: Mâdhurâ/‫ ) َمد َُر‬adalah nama pulau yang terletak di
sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih
5.168 km2(lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk hampir 4 juta jiwa.
Jembatan Nasional Suramadu merupakan pintu masuk utama menuju Madura,
selain itu untuk menuju pulau ini bisa dilalui dari jalur laut ataupun melalui jalur
udara. Sumenep merupakan salah satu kabupaten yang ada di madura

 Komoditi Pangan

Hamparan Sawah di Sumenep

Berdasarkan data Tahun 2010 luas lahan sawah di Kabupaten Sumenep


23.852 Ha, terbagi menjadi 13.388 Ha (56,13 %) lahan sawah tadah hujan, 5.385
Ha (22,57 %) lahan berpengairan teknis, 1.959 Ha lahan semi teknis, 1.071 Ha
lahan sederhana dan 2.049 Ha lahan memakai irigasi desa. Penggunaan lahan
khususnya lahan bukan sawah meliputi pekarangan, tegal, perkebunan, ladang,
huma, padang rumput, lahan sementara tidak diusahakan, hutan rakyat, hutan
negara, rawa-rawa, tambak, kolam dll.

Tanaman pangan dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu komoditas


beras (padi sawah dan padi gogo) dan komoditas palawija (jagung, kedelai, kacang
tanah, kacang hijau, ketela pohon dan ketela rambat).
 Komoditas Hortikultura

Komoditas sayur mayur yang diusahakan oleh masyarakat petani di


Kabupaten Sumenep pada Tahun 2008 berdasarkan data dari BPS (Sumber : Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep) terbanyak adalah bawang merah
dengan jumlah produksi 18.117,1 Kw mengalami penurunan jumlah produksi
sebesar 64.42 % dari tahun sebelumnya. Lombok pada tahun 2008 merupakan
komoditas terbanyak, pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 89.28 % dari
tahu sebelumnya. Sedangkan perubahan jumlah produksi komoditas sayur mayur
yang lain seperti : kacang panjang, mentimun, terong, kangkung, bayam dan tomat
tidak terlalu signifikan. Untuk komoditas buah-buahan jumlah produksinya cukup
bervariatif. Buah mangga dengan jumlah produksi 652.401 Kw merupakan
komoditas buah tertinggi baik dari segi jumlah produksinya yaitu sebesar Rp.
127.218.195.000,-. Untuk komoditas buah lain seperti : pisang, pepaya, jeruk,
jambu biji, rambutan, sawo, blimbing, salak dan avokad sangat beravariatif.

 Komoditas Perkebunan dan Kehutanan

Berdasarkan data statistik Tahun 2010 (Sumber : Dinas Perkebunan dan


Kehutanan Kabupaten Sumenep dan Perum Perhutani KPH Madura di
Pamekasan), hasil produksi komoditas perkebunan dan kehutanan di Kabupaten
Sumenep sangat bervariatif. Untuk produksi tanaman perkebunan rakyat, jumlah
produksi tertinggi adalah kelapa yaitu 35.068,66 ton dengan luas lahan 50.059,06
Ha. Sedangkan untuk produksi tembakau sebagai komoditas primadona bagi petani
Kabupaten Sumenep pada khususnya secara kuantitas mengalami penurunan
sebesar 39,10 % dari tahun sebelumnya. Tanaman tembakau sebagai komoditas
favorit dikenal sebagai daun emas yang dapat mengubah perilaku dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani tembakau. Luas lahan tembakau
pada tahun 2010 10.377,94 Ha, dengan jumlah produksi sebanyak 2,917.62 Ton.

Dikecamatan gapura pertanian yang sering dibudidayakan adalah padi,


jagung, kedalai, kacang hijau, kacang tanah, tembakau. Untuk tanaman perkebunan
ada pisang, kelapa, mangga. Menurut saya pertanian dilingkungan saya masih
kurang baik karena manajemen agroekosistemnya masih tergolong buruk.
Kebanyakan petani masih mempunyai pemikiran sempit, karena mereka
memikirkan keuntungan jangka pendek saja dan tidak memikirkan dampak negatif
yang ditimbulkan oleh perbuatan petani tersebut. Kebanyakan petani banyak
mengaplikasikan pestisida secara berlebih, yang mempunyai dampak buruk bagi
pertanian di kemudian hari. Berikut ini akan diuraikan bebrapa dampak penggunaan
pestisida yang berhubungan dengan lingkungan dan ekosistem.

1) Punahnya Spesies
Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan
mengalami keracunan dan kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki
kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda dan
larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang
dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar dan ada pula yang tidak.
Meskipun hewan mampu beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi
hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut akan mati.
2) Peledakan Hama
Penggunaan pestisida dapat pula mematikan predator. Jika predator punah,
maka serangga dan hama akan berkembang tanpa kendali. Selain itu pestisida juga
dapat membuat hama jadi resisten
3) Gangguan Keseimbangan lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu
ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan aliran energi menjadi
berubah. Akibatnya keseimbangan lingkungan, daur materi, dan daur biogeokimia
menjadi terganggu.
4) Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah dan dapat juga
menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat
menyebabkan tanah menjadi asam. Sehingga dapat menurunkan kesuburan tanah.
Kerusakan tanah atau lahan dapat disebabkan oleh kemerosotan struktur
tanah (pemadatan tanah dan erosi), penurunan tingkat kesuburan tanah, keracunan
dan pemasaman tanah, kelebihan garam dipermukaan tanah, dan polusi
tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi degradasi tanah atau lahan adalah : (1)
pembukaan lahan (deforestration) dan penebangan kayu hutan secara berlebihan
untuk kepentingan domestik, (2) penggunaan lahan untuk kawasan
peternakan/penggembalaan secara berlebihan (over grazing), dan (3) aktivitas
pertanian dalam penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan (Hakim, 2002).

Petani juga jarang melakukan rotasi tanam, petani cenderung menanam padi
yang hasilnya lebih menjanjikan menurut mereka. Rotasi tanaman adalah praktik
penanaman berbagai jenis tanaman secara bergiliran di satu lahan. Rotasi tanaman
diketahi memberikan manfaat bagi tanah. Elemen utama dari rotasi tanaman adalah
pengembalian nutrisi nitrogen melalui tanaman legum setelah penanaman
tumbuhan serealia dan sejenisnya. Rotasi tanaman mencegah
terakumulasinya patogen dan hama yang sering menyerang satu spesies saja.
Rotasi tanaman juga meningkatkan kualitas struktur tanah dan mempertahankan
kesuburan dengan melakukan pergantian antara tanaman berakar dalam dengan
tanaman berakar dangkal. Rotasi tanaman merupakan bagian dari polikultur.

Seharusnya petani memiliki kesadaran untuk melakukan manajemen yang


baik agar lahan terus bisa digunakan dan tercipta pertanian berlanjut. Pertanian
berkelanjutan adalah gerakan pertanian menggunakan prinsip ekologi, studi
hubungan antara organisme dan lingkungannya Pertanian berkelanjutan telah
didefinisikan sebagai sebuah sistem terintegrasi antara praktik produksi
tanaman dan hewan dalam sebuah lokasi dan dalam jangka panjang memiliki
fungsi sebagai berikut:

 Memenuhi kebutuhan pangan dan serat manusia


 Meningkatkan kualitas lingkungan dan sumber daya alam berdasarkan
kebutuhan ekonomi pertanian
 Menggunakan sumber daya alam tidak terbarukan secara sangat efisien
 Menggunakan sumber daya yang tersedia di lahan pertanian secara terintegrasi,
dan memanfaatkan pengendalian dan siklus biologis jika memungkinkan
 Meningkatkan kualitas hidup petani dan masyarakat secara keseluruhan

Namun tahap menuju pertanian berkelanjutan seringkali dipandang


sebagai sebuah tahapan dan bukan sebagai akhir. Beberapa menganggap bahwa
pertanian berkelanjutan yang sebenarnya adalah yang berkelanjutan secara
ekonomi yang dicapai dengan: penggunaan energi yang lebih sedikit, jejak
ekologi yang minimal, barang berkemasan yang lebih sedikit, pembelian lokalyang
meluas dengan rantai pasokan pangan singkat, bahan pangan terprosesyang lebih
sedikit, kebun komunitas dan kebun rumah yang lebih banyak, dan sebagainya.
3. Resumelah jurnal tentang agroekosistem

Jawab :

Kawasan pantai Watu Ulo selama ini dikenal sebagai obyek wisata yang
banyak dikunjungi masyarakat. Selain dikenal di sektor pariwista, kawasan ini juga
memiliki potensi bidang pertanian dan perikanan yang belum optimal
dikembangkan. Kawasan Pesisir Pantai Watu Ulo memiliki komoditas pertanian
unggulan yakni tanaman tembakau. Penetapan suatu komoditas unggulan ini
didasarkan pada pertimbangan bahwa komoditas tersebut dapat bersaing secara
berkelanjutan dan dapat diusahakan secara efisien dari segi teknologi dan sosial
ekonomi serta dapat diproduksi dan dipasarkan sesuai dengan kondisi lahan dan
iklim wilayah setempat

Pemanfaatan potensi agroekosistem kawasan pesisir Pantai Watu Ulo


masih terkendala oleh praktek – praktek pembangunan yang bertentangan dengan
keberlanjutan agroeksistem sehingga menyebabkan produktivitas sektor pertanian
dan perikanan menjadi kurang maksimal. Langkah alternatif dengan cara
pendekatan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan dengan didukung peran
stakeholder diharapkan dapat mengurangi dampak penurunan potensi
agroekosistem sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang sangat
signifikan.
4. Jelaskan UB forest menurut pendapat kalian!

Jawab:

UB Forest adalah hutan pendidikan seluas 554 hektare di kawasan lereng


Gunung Arjuno, tepatnya di Dusun Sumbersari, Desa Tawang Argo, Karangploso,
Kabupaten Malang. Pencanangan hutan pendidikan UB Forest, UB Forest sebagai
bentuk pengabdian masyarakat civitas akademika ub. Harapannya dengan adanya
UB Forest, bisa menjadi lahan penelitian (laboratorium lapang) yang melahirkan
produk2 yang bersaing di tingkat internasional. Selain itu, dengan dibangunnya
kawasan UB Forest ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan
penghasilan masyarakat setempat.

Menurut pendapat saya UB forest mempunyai agroekosistem yang baik


karena UB forest merupakan hutan sejatinya mempunyai ekosistem yang baik. Di
dalam perannya sebagai pengendali lingkungan hutan memiliki beberapa fungsi :

 Sebagai habitat flora dan fauna. Berikut segala unsur tak hidup (tanah, air,
udara) yang mendukungnya.
 Sebagai salah satu pelestari tata air, melalui kemampuannya dalam
menampung air.
 Sebagai pelestari tanah. Peran akar – akar pepohonan dan tumbuhan dalam
menyerap air hujan dan menahan erosi, mencegah banjir dan longsor.
Sedang proses pembusukan pada kayu dan dedaunan menjaga tanah tetap
subur karena kaya dengan humus.
 Sebagai penyimpan CO2 (Karbondioksida) yang dihasilkan oleh kegiatan
manusia, terutama dari kendaraan bermotor dan industri.
 Sebagai penyedia O2 (Oksigen) melalui kegiatan fotosistesis dari tumbuhan
hijau yang tumbuh dan hidup di dalamnya.
Dengan berbagai fungsi yang dimilikinya hutan memberi pengaruh besar
terhadap keseimbangan Lingkungan Biotik dan lingkungan Abiotik yang
membentuk Ekosistem.

 Lingkungan Biotik : makluk hidup yang ada dan hidup disekitar makluk
hidup lainnya.
 Lingkungan Abiotik : benda – benda tak hidup serta berbagai keadaan yang
berada di sekitar kehidupan makluk hidup.
 Ekosistem : suatu sistem yang terbentuk karena adanya saling
ketergantungan dan saling mempengaruhi antara kelompok makluk hidup
dan lingkungan. (Biotik dan Abiotik).

UB forest disini merupakan agroekosistem buatan, karena terdapat


tanaman yang dibududayakan didalam UB forest. Ekosistem buatan adalah
ekosistem yang dengan sengaja dibuat sesuai kebutuhan manusia seperti pembuatan
danau/waduk/bendungan, hutan tanaman, agroekosistem, dan sebagainya. hutan
tanaman merupakan vegetasi yang terdiri atas tanaman budidaya bernilai tinggi
yang dengan sengaja ditanam pada kawasan tertentu. Biasanya jenis tanaman yang
dibudidayakan bernilai tinggi, seperti tanaman jati, mahoni, pinus, damar rasamala,
ampupu, manglit, dan puspa. Coba, carilah informasi dari berbagai sumber tentang
manfaat/kegunaan dari beberapa tanaman itu.
Di dalam UB forest juga terdapat agroforestiPengertian dan Definisi dari
Agroforestri adalah budidaya tanaman kehutanan (pohon-pohon) bersama dengan
tanaman pertanian (tanaman semusim).Pengertian agroforestri seperti di atas
merupakan pengertian sederhana karena agroforestri dapat diartikan lebih luas lagi
dengan pengabungan sistem budidaya kehutanan, pertanian, peternakan dan
perikanan. Agroforestri merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris
"Agroforestry" yaitu Agro berarti pertanian dan Forestry berarti Kehutanan.
Agroforestri dikenal juga dengan istilah "Wanatani" yaitu gabungan kata Wana
berarti Hutan dan Tani atau Pertanian. Agroforestri merupakan suatu sistem
pengelolaan lahan untuk mengatasi masalah ketersediaan lahan dan peningkatan
produktivitas lahan.
Komoditas yang ada dalam agroforesti di UB forest yaitu pinus dan kopi.
Agroekosistem dalam agroforesti juga baik, karena banyak keanekaragaman hayati.
Petani juga tidak mengaplikasikan penggunaan bahan kimia yang dapan
menggangu keseimbangan agroekosistem dalam agroforesti tersebut. Petani
menggunakan pupuk organik yaitu pupuk kandang untuk memupuk tanaman kopi
yang ada di agroforesti. Adapun kelebihan dari pupuk organik yaitu sebagai berikut

1. Pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibanding


pupuk anorganik.
2. Pupuk organik akan memberikan kehidupan mikroorganisme tanah yang
selama ini menjadi sahabat petani dengan lebih baik.
3. Pupuk organik mampu berperan memobilisasi atau menjembatani hara yang
sudah ada ditanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang mudah
diserap oleh akar tanaman.
4. Pupuk organik berperan dalam pelepasan hara tanah secara perlahan dan
kontinu sehingga dapat membantu dan mencegah terjadinya ledakan suplai
hara yang dapat membuat tanaman menjadi keracunan.
5. Pupuk organik membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi
tekanan atau tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman
6. Pupuk organik dapat meningkatkan struktur tanah dalam arti komposisi
partikel yang berada dalam tanah lebih stabil dan cenderung meningkat
karena struktur tanah sangat berperan dalam pergerakan air dan partikel
udara dalam tanah, aktifitas mikroorganisme menguntungkan, pertumbuhan
akar, dan kecambah biji.
7. Pupuk organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas
tanah yang merupakan lapisan mengandung banyak hara.
8. Pemakaian pupuk organik juga berperan penting dalam merawat/menjaga
tingkat kesuburan tanah yang sudah dalam keadaaan berlebihan pemupukan
dengan pupuk anorganik/kimia dalam tanah.
9. Pupuk organik berperan positif dalam menjaga kehilangan secara luas hara
Nitrogen dan Fosfor terlarut dalam tanah
10. Keberadaan pupuk organik yang tersedia secara melimpah dan mudah
didapatkan.
11. Kualitas tanaman yang menggunakan pupuk organik akan lebih bagus jika
dibanding dengan pupuk kimia sehingga tanaman tidak mudah terserang
penyakit dan tanaman lebih sehat.
12. Untuk kesehatan manusia tanaman yang menggunakan pupuk organik lebih
menyehatkan karena kandungan nutrisinya lebih lengkap dan lebih banyak.
5. Sebutkan metode pengukuran C organik dan berat isi
Jawab:
1. Mencari C-organik

 Timbang 0,1 gr Sampel tanah (di ayak 2mm)


 Masukkan sampel tanah ke dalam erlenmeyer + 10 ml K2Cr2O7 1N , Sambil
dikocok tambahkan larutan K2Cr2O7 (kromat) melalui biuret 50 ml
 Tambahkan H2SO4 pekat 4 ml dan putar pada alas selama 1 menit lalu
diamkan selama 20-30 menit.
 Tambahkan 40 ml air suling dan 2 ml 85% H3PO4, 0,2 gr NaF dan 6 tetes
indikator difanil amin
 Titrasikan segera dengan 0,5 N FeSO4 1N
 Lakukan cara 1-5 pada waktu yang bersamaan untuk belangko ( Tanpa
Tanah)

2. Mencari berat isi


Untuk mencari berat isi digunakan rumus sebagai berikut
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑜𝑣𝑒𝑛
Berat isi = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ

Anda mungkin juga menyukai