Anda di halaman 1dari 2

Edukasi : Menjaga kebersihan makanan, mengurangi kebiasaan makan dan minum di luar rumah

yang kebersihannya diragukan dan membiasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan
menjaga kebersihan kuku. Kebiasaan BAB di kali dikurangi karena akan mengotori kali dan
mempermudah terjadinya diare.

Edukasi kepada keluarga atau orang yang kontak dengan pasien diberikan penjelasan mengenai rute
tranmisi, gejala-gejala, dan cuci tangan yang efektif, terutama sekali setelah BAB dan BAK, dan
sebelum menyiapkan makanan atau makan.

jenis cacingtambang banyak terjadi di daerah pedesaan, juga banyak menginfeksi para pekerja di
daerahperkebunan yang kontak langsung dengan tanah. Penyebab infeksi ada hubungannya dengankebiasaan
defikasidi tanah. Habitat yang cocok untuk pertumbuhan larva cacing adalah tanahgembur, misalnya
humus dan pasir. terjadinya kecacingan karena beberapa faktor, antaralain seperti kurangnya
kebersihan perorangan atau lingkungan, dapat juga terjadi karenapencemaran tanah oleh telur
cacing, kebersihan perorangan dan sanitasi.

Kuran
gnya penggunaan jamban keluarga
2.
Kebiasaan
menggunakan tinja sebagai pupuk
3.
Tidak menggunakan alas kaki saat bersentuhan dengan tanah
4.
Perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang.

Diperkirakan sekitar 576 – 740 juta


orang di dunia terinfeksi dengan cacing tambang. Di Indonesia insiden
tertinggi ditemukan terutama didaerah pedesaan khususnya perkebunan.
Seringkali golongan pekerja perkebunan yang langsung berhubungan dengan
tanah, mendapat infeksi lebih dari 70%.

Konseling dan Edukasi


Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai
p
entingnya
menjaga kebersihan diri dan lingkungan, yaitu antara lain:
1.
Sebaiknya masing
-
masing keluarga memiliki jamban keluarga. Sehingga
kotoran manusia tidak menimbulkan pencemaran pada tanah
disekitar
lingkungan tempat tinggal kita.
2.
Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk.
3.
Menghindari kontak dengan tanah yang tercemar oleh tinja manusia.
4.
Menggunakan sarung tangan jika ingin mengelola limbah/sampah.
5.
Mencuci tangan sebelum dan setelah melakukkan
aktifitas dengan
menggunakan sabun dan air mengalir.
6.
Menggunakan alas kaki saat berkontak dengan tanah.

Konseling dan Edukasi


Pencegahan diare menurut Pedoman Tatalaksana Diare Depkes RI (2006)
adalah sebagai berikut:
1.
Pemberian
ASI
2.
Pemberian makanan pendamping ASI
3.
Menggunakan air bersih yang cukup
4.
Mencuci tangan
5.
Menggunakan jamban
6.
Membuang tinja bayi dengan benar
7.
Pemberian imunisasi campak

Anda mungkin juga menyukai