Dengan ini kami selaku Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit
Mojokerto:
Setuju/tidak setuju*) naskah jurnal ilmiah yang disusun oleh yang bersangkutan
setelah arahan dari Pembimbing, dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan
nama tim pembimbing sebagai co-author.
Pembimbing I Pembimbing II
JURNAL SKRIPSI
Pembimbing I Pembimbing II
ABSTRAK
Banyak orang takut memasuki masa lanjut usia, karena asumsi mereka
lansia itu adalah tidak berguna, lemah, tidak punya semangat hidup, penyakitan,
pelupa, pikun, tidak diperhatikan oleh keluarga dan masyarakat, menjadi beban
orang lain, dukungan keluarga dapat memperkuat setiap individu. Tujuan
dalampenelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dukungan keluarga
dengan kejadian stres pada lansia di desa Pasrepan Kecamatan Pasrepan
Kabupaten Pasuruan. Desain penelitian ini menggunakan desain dengan
pendekatan cross sectional, variabel independennya adalah dukungan keluarga,
variabel dependennya adalah stres pada lansia, dengan populasi adalah seluruh
lansia beserta keluarga di Desa Pasrepan Kecamatan Pasrepan Kabupaten
Pasuruan yang berjumlah 104 orang. Sampelnya sebanyak 83 responden sesuai
dengan kriteria inklusi, menggunakan simple random sampling, instrumen yang
digunakan adalah kuesioner tertutup, pengolahan data, editing, coding, scoring,
processing/entry, cleaning, analisa bivariat dengan uji korelasi spearman rank.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan keluarga sebagian besar dalam
kategori sedang sebanyak 45 responden (54.2%), kejadian stres pada lansia
hampir setengahnya dalam kategori sedang sebanyak 33 orang (39.8%). Ada
hubungan dukungan keluarga dengan kejadian stres pada lansia di Desa Pasrepan
Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan mempunyai hubungan yang signifikan
(bermakna) berdasarkan hasil uji spearmen rank diperoleh nilai p = 0,031 dimana
α < 0,05. Upaya dalam meningkatkan pemahaman keluarga dalam memberikan
dukungan kepada anggota keluarganya yang lansia agar tidak terjadi stres pada
lansia. Tenaga kesehatan bisa memberikan pelayanan pada lansia sebagai upaya
untuk menurunkan kejadian stres melalui penyuluhan dan konseling.
Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Kejadian Stres, Lansia
ABSTRACT
Many people are afraid of entering the elderly, due to their assumption
that the elderly are useless, weak, had a zest for life, sickly, forgetful, senile, not
noticed by the family and society, a burden to others, and therefore some people
already feel stressed because they do not know what kind of life faced, family
support can strengthen each individual, creating a family strength, increase self-
esteem, have potential as a primary prevention strategy for the whole family in
facing the challenges of everyday life. The purpose of this research is to find out
how to support families with stressful events in older adults in the village of the
District Pasrepan Pasrepan Pasuruan. The design of this study using a cross
sectional design, the independent variable is family support, the dependent
variable is the stress in the elderly population is elderly and their entire family in
the village of Pasuruan Pasrepan Pasrepan the District totaling 104 people. And
the sample were 83 respondents in accordance with the inclusion criteria, using
probability sampling with simple random sampling type of instrument used was a
closed questionnaire, data processing, editing, coding, scoring, processing/entry,
cleaning, bivariate analysis with Spearman rank correlation test. The results of
this study indicate that the majority of family support in the medium category by
45 respondents ( 54.2 % ), the incidence of stress in the elderly was nearly halved
in the category of 33 persons ( 39.8 % ) There are family support relationship
with the incidence of stress in the elderly in the village of Pasuruan Pasrepan the
District has a significant relationship significant Efforts to improve the
understanding of the family in providing support to elderly family members to
avoid stress in the elderly . Health workers can provide services to the elderly in
order to reduce the incidence of stress through counseling and counseling .
Keywords : Family Support , Incident Stress , Elderly
PENDAHULUAN
Proses menua didalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal yang
wajar yang akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai umur panjang, proses
ini terjadi terus-menerus dan berkelanjutan secara alamiah (Nugroho, 2004).
Banyak orang takut memasuki masa lanjut usia, karena asumsi mereka lansia itu
adalah tidak berguna, lemah, tidak punya semangat hidup, penyakitan, pelupa,
pikun, tidak diperhatikan oleh keluarga dan masyarakat, menjadi beban orang
lain, maka dari itu sebagian orang sudah merasa stres karena tidak tahu kehidupan
macam apa yang dihadapi (Wirakusuma, 2008). Pada hasil penelitian dari
Rosmiaty (2006) didapatkan faktor support sistem keluarga merupakan faktor
yang dapat menentukan tingkat stres lansia dimana semakin tinggi support sistem
keluarga maka semakin kecil stres yang dialami lansia, sedangkan faktor perasaan
terbuang juga dapat meningkatkan stres lansia dimana dengan dititipkannya
mereka di panti mereka merasa seakan terbuang.
Menurut Ambarwari (2010) bahwa dukungan keluarga dapat memperkuat
setiap individu, menciptakan kekuatan keluarga, memperbesar penghargaan
terhadap diri sendiri, mempunyai potensi sebagai strategi pencegahan yang utama
bagi seluruh keluarga dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.
Badan pusat statistik (BPS) mensurvai bahwa jumlah lansia di Indonesia
pada tahun 2010 sebanyak 3,255,327.00 atau 9,77 % (U.S. Census Bureau,
International Data Base, 2010) jumlah ini termasuk terbesar keempat setelah
China, India dan Jepang. Badan kesehatan dunia WHO bahwa penduduk usia
lanjut di Indonesia pada tahun 2020 akan meningkat sekitar 30-40 juta jiwa atau
11,34 %. Prevalensi kejadian stres pada lansia karena dukungan keluarga di
Indonesia mencapai 8,34 % (BPS, 2007). Di Jawa Timur jumlah angka kejadian
stresnya sebanyak 7,18 %, stres menjadi salah satu problem gangguan mental
yang sering ditemukan pada lanjut usia (Kaplan, 2010). Jumlah lansia di
kabupaten sebanyak 90.866 juta jiwa untuk lansia laki-laki, sedangkan lansia
perempuan mencapai 28.703 juta jiwa (Dinkes, 2012). Berdasarkan studi
pendahuluan di desa Pasrepan Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan,
didapatkan data dari 10 lansia yang diukur dengan skala DASS yang terdiri atas
42 pertanyaan yang telah dijawab oleh lansia sendiri, yaitu 60% (6 orang)
termasuk stres berat, 20% (2 orang) termasuk stres sedang, dan sisanya 20% (2
orang) termasuk stres ringan. Dari 6 orang lansia yang termasuk dalam stres berat
diantaranya kurang dukungan dari suami/istri, anak cucu dan saudara-saudara
lansia tersebut.
Usia tua atau lebih sering dikenal dengan usia lanjut adalah periode penutup
dalam rentang hidup seseorang beranjak jauh dari periode yang dahulunya
menyenangkan. Pada umumnya setelah orang mengalami usia lanjut maka ia akan
mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Penurunan fungsi kognitif
meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian sehingga
menyebabkan reaksi atau perilaku lansia semakin melambat. Sementara
penurunan fungsi psikomotoriknya meliputi gerakan, tindakan, koordinasi yang
berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan, dari hal tersebutlah seorang lansia
dapat mengalami stres. Stres memberikan kewaspadaan kepada manusia dalam
menghadapi ancaman dari luar. Bahkan stres dapat menjadi dorongan bagi
individu tertentu dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup untuk terus
berusaha dalam menyelesaikan permasalahannya (Hurlock, 2011). Menurut
Lieberman (1992) dalam Azizah (2011) mengemukakan bahwa secara teoritis
dukungan keluarga dapat menurunkan kecenderungan munculnya kejadian yang
dapat menyebabkan stres. Apabila kejadian stres terjadi, interaksi dengan adanya
anggota keluarga dapat memodifikasi dan mengubah persepsi lansia untuk
mengurangi potensi stres. Dukungan keluarga dapat mengubah respon lansia
terhadap kejadian stres dan mempengaruhi strategi untuk mengatasi stres.
Dukungan keluarga merupakan salah satu bentuk dari terapi keluarga yang
termasuk pada penatalaksanaan stres pada lansia. Karena melalui keluarga
berbagai masalah-masalah kesehatan itu bisa muncul sekaligus dapat diatasi. Jadi
dengan adanya dukungan keluarga yang mempunyai ikatan emosional setidaknya
akan memberikan kekuatan pada lansia untuk menjalani hari tua yang lebih baik.
Karena itu perlu dukungan dari berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah
hingga tingkatan keluarga untuk ikut peduli terhadap kehidupan lansia baik itu
melalui posyandu lansia, meningkatkan peran lansia dalam organisasi, pembinaan
hubungan antargenerasi, maupun pelatihan keterampilan bagi para lansia. Karena
didalam kelompok, para lansia dapat berdiskusi tentang kesehatan, bertukar
pikiran, serta senam bersama (Amareta,2008). Santrock (2004) mengemukakan
bahwa lansia yang berhubungan dekat dengan keluarganya mempunyai
kecenderungan lebih sedikit untuk stres dibanding lansia yang hubungannya jauh,
oleh karena itu lansia yang berada di lingkungan keluarga atau tinggal bersama
keluarga serta mendapat dukungan dari keluarga akan membuat lansia merasa
lebih sejahtera. Sedangkan peran perawatnya adalah memberi pendidikan dan
konseling pada keluarga, merawat orang tua lanjut usia dengan anggota keluarga
yang bermasalah, mengkaji kebutuhan/ permasalahan keluarga dan berupaya
menanggulanginya (Ali, 2005).
Berdasarkan data diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Hubungan dukungan keluarga dengan kejadian stres pada lansia di desa
Pasrepan Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan”.
METODE
Desain penelitian ini menggunakan desain dengan pendekatan cross
sectional, variabel independennya adalah dukungan keluarga, variabel
dependennya adalah stres pada lansia, dengan populasi adalah seluruh lansia
beserta keluarga di Desa Pasrepan Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan yang
berjumlah 104 orang. Sampelnya sebanyak 83 responden sesuai dengan kriteria
inklusi, menggunakan simple random sampling, instrumen yang digunakan adalah
kuesioner tertutup, pengolahan data, editing, coding, scoring, processing/entry,
cleaning, analisa bivariat dengan uji korelasi spearman rank.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Tabulasi Silang Hubungan merokok anggota keluarga dengan
Tabel 4.8 Tabulasi Silang Hubungan dukungan keluarga dengan
kejadian stres pada lansia di Desa Pasrepan Kecamatan Pasrepan
Kabupaten Pasuruan
Kejadian Stres Lansia
Dukungan
Sangat Total
Keluarga Normal Ringan Sedang Berat
Berat
Baik 5 1 12 4 0 22
6.0% 1.2% 14.5% 4.8% 0% 26.5%
Sedang 3 14 20 8 0 45
3.6% 16.9% 24.1% 9.6% 0% 54.2%
Kurang 0 4 1 10 1 16
0% 4.8% 1.2% 12.0% 1.2% 19.3%
Total 8 19 33 22 1 83
9.6% 22.9% 39.8% 26.5% 1.2% 100%
P value : 0.031 < α: 0.05