Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah mata kuliah MATERNITAS
yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada ibu hamil dengan hipertensi “.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
untuk itu kami sangat berharap kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis, dimana keadaan
tersebut merupakan suatu fase teristimewa dalam kehidupan seorang
wanita. Beberapa ibu hamil tersebut bisa melewatinya dengan ceria hingga
melahirkan, tetapi juga tidak jarang yang mengalami masalah kesehatan
dalam kehamilannya. Masalah kesehatan yang sering muncul pada
kehamilan salah satunya adalah hipertensi dalam kehamilan (Yohanna,
Yovita, & Yessica, 2011).Penyakit hipertensi dalam kehamilan ini salah
satunya diakibatkan oleh perubahan pada sistem kardiovaskuler dan
pembuluh darah yang terjadi sebelum kehamilan, komplikasi selama masa
kehamilan atau pada awal pasca partum. Perubahan kardiovaskuler
disebabkan oleh peningkatan cardiac afterload dan penurunan cardiac
preload, sedangkan pada pembuluh darah terjadi vasokonstriksi arteriol,
vasospasme sistemik dan dan kerusakan pada pembuluh darah (Reeder,
Martin, & Griffin, 2011).
4
a. Plasenta letak rendah atau plasenta beresiko akan berpisah sebelum
waktunya (plasenta abruption)
b. Kejang selama kehamilan atau menjadi penyebab eklampsia
c. Gagal ginjal atau gangguan fungsi hati
d. Stroke
e. Cairan paru-paru akan berlebihan(edema paru-paru)
f. Kesulitan bernafas
g. Fungsi trombosit dan hati akan tidak normal (sindrom help)
h. Menjadi salah satu penyebab kelahiran prematur
i. Resiko mengalami keguguran
j. Resiko janin tidak berkembang
k. Berat badan bayi lahir yang rendah
l. Ibu hamil tidak dapat melahirkan secara normal dan harus
menjalani operasi cesar
B. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan
hipertensi: preeklemsia
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Penulis mampu mendeskripsikan asuhan keperawatan pada ibu hamil
dengan hipertensi preeklemsia.
2. Tujuan khusus
a. untuk mengetahui pengertian hipertensi dalam kehamilan
b.untuk mengetahui klasifikasi hipertensi dalam kehamilan
c. untuk mengetahui gejala timbulnya hipertensi pada kehamilan
d. untuk mengetahui penanganan hipertensi dalam kehamilan:
preeklamsia.
D. Manfaat
1. Penulis
5
Diharapkan dapat mengaplikasikan dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan serta kemampuan penulis dalam menerapkan asuhan
keperawatan pada ibu hamil dengan hipertensi yang telah di
pelajari.
2. Institusi pendidikan
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran untuk
pengembangan ilmu dalam penerapan asuhan keperawatan pada
ibu hamil dengan hipertensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai
12 minggu pasca persalinan.
3. Anatomi fisiologi
a). Jantung
Berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak didalam
dada, batas kanannya terdapat pada sternum kanan dan apeksnya
pada ruang intercostalis kelima kiri pada linea midclavicular.
Hubungan jantung adalah: Atas : pembuluh darah besar Bawah :
8
diafragma Setiap sisi : paru-paru Belakang : aorta desendens,
oesophagus, columna vertebralis.
b). Arteri
Adalah tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada jaringan
dan organ. Arteri terdiri dari lapisan dalam: lapisan yang licin,
lapisan tengah jaringan elastin/otot: aorta dan cabang-cabangnya
besar memiliki laposan tengah yang terdiri dari jaringan elastin
(untuk menghantarkan darah untuk organ), arteri yang lebih kecil
memiliki lapisan tengah otot (mengatur jumlah darah yang
disampaikan pada suatu organ).
c). Arteriol
Adalah pembuluh darah dengan dinding otot polos yang relatif
tebal. Otot dinding arteriol dapat berkontraksi. Kontraksi
menyebabkan kontriksi diameter pembuluh darah. Bila kontriksi
bersifat lokal, suplai darah pada jaringan/organ berkurang. Bila
terdapat kontriksi umum, tekanan darah akan meningkat.
d). Pembuluh darah utama dan kapiler
Pembuluh darah utama adalah pembuluh berdinding tipis yang
berjalan langsung dari arteriol ke venul. Kapiler adalah jaringan
pembuluh darah kecil yang membuka pembuluh darah utama.\
e). Sinusoid
Terdapat limpa, hepar, sumsum tulang dan kelenjar endokrin.
Sinusoid tiga sampai empat kali lebih besar dari pada kapiler dan
sebagian dilapisi dengan sel sistem retikulo-endotelial. Pada tempat
adanya sinusoid, darah mengalami kontak langsung dengan sel-sel
dan pertukaran tidak terjadi melalui ruang jaringan.
1) Primigravida, primipaternitas
3) Umur
6) obesitas
b. Defisiensi gizi
c. Genetik
5. Patofisiologi
10
Prawirohardjo (2013), menjelaskan beberapa teori yang
mengemukakan terjadinya hipertensi dalam kehamilan diantaranya adalah
12
Teori ini berdasarkan fakta bahwa lepasnya debris trofoblas di
dalam sirkulasi darah merupakan rangsangan utama terjadinya
proses inflamasi. Plasenta juga akan melepaskan debris trofoblas
dalam kehamilan normal. Sebagai sisa-sisa proses apoptosis dan
nekrotik trofoblas, akibar reaksi steress oksidatif.
13
6. Agresi sel-sel trombosit pada daerah endotel yang
mengalami kerusakan. Agresi sel-sel trombosit ini untuk
menutupi tempattempat di lapisan endotel yang mengalami
kerusakan. Terjadinya agresi trombosit akan memproduksi
tromboksan (TXA2) yang mana tromboksan tersebut
merupakan suatu vasokonstriktor kuat. Ibu hamil yang
mengalami hipertensi akan terjadi perbandingan kadar
tromboksan (vasokonstriktor kuat) lebih tinggi dari pada
prostasiklin (vasodilator kuat), sehingga menyebabkan
pembuluh darah cendrung mengalami vasokonstriksi, dan
terjadi kenaikan tekanan darah.
14
15
6. Manifestasi Klinis
Jhonson (2014), menjelaskan beberapa manifestasi klinis dari hipertensi dalam
kehamilan adalah sebagai berikut :
Gejala yang timbul akan beragam, sesuai dengan tingkat PIH dan organ yang
dipengaruhi.
1) Spasme pembuluh darah ibu serta sirkulasi dan nutrisi yang buruk
dapat mengakibatkan kelahiran dengan berat badan dan kelahiran prematur.
1) Volume plasma
2) Hipertensi
3) Fungsi ginjal
a. Perubahan fungsi ginjal disebabkan oleh hal-hal berikut :
b. Proteinuria
d. Kreatinin
4) Elektrolit
5) Viskosits darah
6) Hematokrit
7) Edema
8) Neurologik
(Prawirohardjo, 2013).
7. Pemeriksaan diagnostik
8. penatalaksanaan
Menurut Manuaba dkk(2013), menjelaskan beberapa penatalaksanaan yang
dapat dilaukan pada pasien dengan hipertensi dalam kehamilan diantaranya :
a) Hipertensi ringan
Kondisi ini dapat diatasi dengan berobat jalan. Pasien diberi nasehat untuk
menurunkan gejala klinis dengan tirah baring 2x2 jam/hari dengan posisi
miring. Untuk mengurangi darah ke vena kava inferior, terjadi peningkatan
darah vena untuk meningkatkan peredaran darah menuju jantung dan plasenta
sehingga menurunkan iskemia plasenta, menurunkan tekanan darah,
meningkatkan aliran darah menuju ginjal dan meningkatkan produksi
urin.Pasien juga dianjurkan segera berobat jika terdapat gejala kaki bertambah
berat (edema), kepala pusing, gerakan janin terasa berkurang dan mata makin
kabur.
b) Hipertensi Berat
Dalam keadaan gawat, segera masuk rumah sakit, istirahat dengan tirah baring
ke satu sisi dalam suasana isolasi. Pemberian obat-obatan untuk menghindari
20
c) Hipertensi kronis
9. Komplikasi
Pada ibu :
a. Eklampsia
Pre eklampsia berat berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai
dengan timbulnya tekanan darah tinggi 160/110 mmhg atau lebih disertai
protenuria dan edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih
(Winkjosastro,2010).
c. Solusio plasenta
d. Kelainan ginjal
platellet count).
h. Ablasio retina.
Pada janin :
b. Kelahiran prematur
c. Asfiksia neonatorum
10. pencegahan
4. Rajin olahraga.
Olahraga bermanfaat melancarkan sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh. Dengan
rajin berolahraga ringan, seperti jalan kaki, renang, yoga, dan lain-lain dapat
membantu menurunkan tekanan darah Anda.
5. Hindari stress.
Stres dapat memicu naiknya tekanan darah Anda. Karena itu, usahakan agar pikiran
Anda tetap tenang dan gembira agar tekanan darah Anda tetap normal.
meliputi :
3) Riwayat Perkawinan
4) Riwayat Obstetri
b. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi akan mengalami
kelemahan.
Thorax :
1) Paru-paru : Biasanya akan terjadi peningkatan respirasi,
edema paru dan napas pendek
Mitayani, 2011).
c. Pemeriksaan Penunjang
Mitayani (2011), mengatakan beberapa pemeriksaan penunjang
b) Urinalisis
2. Radiologi
b) Kardiotografi
Hipertensi pada ibu hamil biasanya lebih banyak terjadi pada wanita
4. Data Psikologis
3. Rencana Keperawatan
Rencana keperawatan adalah suatu perencanaan untuk melakukan tindakan
kepada klien.
No Diagnosa keperawatan nic noc
30
Poposisikanpasien
untuk
mengurangi
dispnea,
misalnya posisi
semi
fowler
4. Implementasi
32
sakit :
5. Evaluasi Keperawatan
1) Primigravida, primipaternitas
3) Umur
5) penyakit- penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
6) obesitas
komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi dalam kehamilan pada ibu
dan janin. Pada ibu :
3. Rajin olahraga.
4. Hindari stress.
2. Ibu hamil
Diharapkan pada ibu hamil dapat menjaga atau mempertahankan faktor yang
dapat mengakibatkan seseorang itu dapat dapat terjadi stres, pola hidup dan lain-
lain.
3. Institusi pendidikan
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran untuk pengembangan ilmu
dalam penerapan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi.2008.Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:EGC
Atoilah, Elang Muhammad. & Engkus Kusnadi. 2013. Askep Pada Klien dengan
Gangguan Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: In Media
Bulechek, dkk. 2016. Nursing Interventions Classification (NIC), 6th. Indonesian edition.
ISBN Indonesia: CV Mocomedia and is Published by Arrangement With Elsevier Inc
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat. 2016. Laporan Tahunan Tahun 2016.
pontianak: Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat
Puspitasari dkk. (2015).Hubungan Usia, Graviditas dan Indeks Massa Tubuh dengan
Kejadian Hipertensi dalam
Reeder dkk. 2011.Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita, Bayi, & Keluarga: Volume
2 ( Edisi 18).Jakarta : EGC