Anda di halaman 1dari 4

“Setali Jutaan Rumpun di Tanah Bantaeng”

Oleh : Mahasiswa KKN KEBANGSAAN

Universitas Islam Indonesia

Dewasa ini segala hal menjadi serba bebas dan tanpa arah. Banyak generasi
muda mengatakan bahwa dengan adanya aturan itu adalah untuk dilanggar. Sejatinya
pernyataan tersebut hanyalah gurauan mereka saja, tetapi hal itu justru merangsang
karakter moral mereka untuk melakukan kesalahan persepsi itu, sehingga setiap
menghadapi suatu aturan baru mereka sering melanggarnya walaupun dirinya tahu
bahwa aturan itu baik untuk dirinya sendiri.

Disisi lain Indonesia sangat dikenal sebagai negara yang berkarakter. Karakter
disini yang dimaksudkan adalah sopan, ramah, memiliki rasa toleransi tinggi,
bermoral, dan religius. Sangat bertentangan mungkin dengan pernyataan kaum muda
saat ini yang notabene menganggap gampang semua masalah dan mereka pada
umumnya menyelesaikan masalah tanpa berpikir panjang. Hal tersebut disebabkan
karena pengaruh negative dari globalisasi yang tidak diimbangi dengan pemahaman
terhadap wawasan kebangsaan. Mereka menelan mentah-mentah informasi yang ada
sehingga secara perlahan menggerus moral yang ada.

Dalam rangka menumbuhkan rasa dan semangat kebangsaan lahirlah suatu


agenda kuliah kerja nyata kebangsaan yang dicetuskan oleh tiga universitas yaitu
Universitas Hasanuddin, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Andalas untuk
mengatasi degradasi yang terjadi pada generasi muda masa kini. KKN Kebangsaan
merupakan suatu wadah mahasiswa untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat
dalam lingkup Nasional. Kegiatan tersebut dirasa penting untuk diikuti oleh para
mahasiswa karena maksud dan tujuan utama dari diadakannya kegiatan ini salah
satunya adalah meningkatkan nilai kebangsaan dari mahasiswa yang sudah mulai
tergerus.

Peserta KKN Kebangsaan sendiri berasal dari berbagai macam watak dan
latar belakang. Hal ini disebabkan oleh perbedaan asal dan universitas. Bagi kita
sendiri sebagai pendatang sangat merasakan perbedaan adat dan karakter teman-
teman yang ada disini. Namun justru itulah keunikan dari KKN Kebangsaan ini.
Perbedaan – perbedaan tersebut menjadikan kita sadar akan kekayaan budaya yang
dimilki indonesia. Kekayaan yang menjadikan indonesia menjadi negara yang besar.
Oleh karena itu keanekaragaman tersebut harus tetap dijaga kelestariaanya dengan
cara saling menghargai antara satu sama lainnya, saling mengenal dan berinteraksi.
Maka dalam wadah KKN Kebangsaan inilah kita diajarkan untuk melakukan hal-hal
yang menakjubkan tersebut.

Kabupaten Bantaeng merupakan tempat dimana KKN Kebangsaaan


berlangsung. Ia terletak di bagian selatan Sulawesi. Ia memiliki geografis yang unik
karena didalamnya terdapat daerah pantai dan daerah pegunungan, sehingga daerah
Bantaeng ini memiiki potensi ekonomi yang tinggi. Potensi itu terdiri dari sumber
daya kelautan seperti ikan, rumput laut dan lain lain. Sementara di daerah
pegunungan terdapat potensi sumber daya perkebunan yang sangat melimpah.
Hampir semua jenis tanaman yang tumbuh disana memiliki kualitas ekspor yang baik.
SepertI kopi, cengkeh, kakao dan kapas. Atau ditempat yang lebih tinggi, dapat
ditanam sayur-sayun dan buah-buahan seperti strawberry, apel, wortel, kubis dan
lain-lain. Disamping itu, di Bantaeng juga terdapat potensi pertanian seperti jagung
yang menjadi komoditas utama di sana.

Ketika awal kita datang ke Bantaeng, kita disambut dengan sangat baik dan
meriah. Tari-tarian khas makassar menjadi santapan awal kita. Selain itu, kita juga
diperkenalkan dengan SKPD-SKPD yang terdapat di Bantaeng. Hal ini menandakan
bahwa Bantaeng sangat berharap kepada para peserta KKN Kebangsaan. Selain itu
bupati Bantaeng sendiri sangat mendukung dan siap menerima kita selama kita
berada di Bantaeng. Hal itu diperjelas oleh pidato yang dikatakan oleh beliau. Selama
di Bantaeng kita juga juga dalam berakomodasi. Kita diberikan keleuasaan dalam
menggunakan mobil desa atau biasa disebut Bumdes.

Penempatan untuk mahasiswa yang melakukan KKN Kebangsaan sendiri


tidak disebar di semua kecamatan. Ada 3 kecamatan yang menjadi posko mahasiswa
dalam mengambdikan dirinya. 3 Kecamatan tersebut ialah Kecamatan Pajukukang,
Kecamatan Eremerasa dan Kecamatan Ulu Ere. Tiap kecamatan tersebut memiliki
letak dan geografis yang berbeda. Mereka memilki potensi kekayaan alam masing-
masing. Daerah pajukukang terlatek di daerah pantai ia memiliki iklim yang panas
dan kering. Sebagian besar penduduknya merupakan nelayan. Sementara Kecamatan
Eremerasa merupakan daerah berbukit. Sebagian besar terdiri dari daerah pertanian
yang ditanami jagung dan cegkeh. Lalu, Kecamtan Ulu Ere sendiri merupakan daerah
pegunungan yang sebagian besar komoditinya ialah komoditi tanaman di daerah
tinggi. Seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.

Selama berada di Bantaeng, kita semua harus menyesuaikan adat istiadat dan
kebiasaan masyarakat setempat. Dari mulai cara berbicara, cara berinteraksi dan hal-
hal kecil lain yang sifatnya sensitif. Kita juga harus mengikuti dan turut membantu
semua kegiatan masyarakat yang dilaksanakan. Mulai dari rapat-rapat desa,
perkumpulan masjid, acara pernikahan, khitaaan, ta’zaiah dan acara-acara lainnya
yang bersifat sosial.

Ketika kesibukan dan kepenatan kegiatan KKN Kebangsaan mernghampiri.


Maka saat itulah kita diajak oleh Pemerintah Daerah Bantaeng berwisata. Hampir
setiap posko di daerah Bantaeng diajak berwisata ke Pantai Bira. Disana kita diajak
untuk melepas semua kepenatan yang meninmpa kita. Menjernihkan kembali pikiran
kita agar dapat menyelesaikan semua program yang telah kita rencanakan. Selain itu
di Bantaneg sendiri terdapat objek-objek wisata yang dapat kita nikmati. Wisata
tersebut ialah Pantai Seruni, Pantai Marina, Pemandiaan Eremerasa serta Agrowisata
Ulu Ere. Untuk dapat menikmati itu semua, bapak bupati memfasiltasi kita
kemudahan dalam memasuki daerah- daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai