Dewasa ini segala hal menjadi serba bebas dan tanpa arah. Banyak generasi
muda mengatakan bahwa dengan adanya aturan itu adalah untuk dilanggar. Sejatinya
pernyataan tersebut hanyalah gurauan mereka saja, tetapi hal itu justru merangsang
karakter moral mereka untuk melakukan kesalahan persepsi itu, sehingga setiap
menghadapi suatu aturan baru mereka sering melanggarnya walaupun dirinya tahu
bahwa aturan itu baik untuk dirinya sendiri.
Disisi lain Indonesia sangat dikenal sebagai negara yang berkarakter. Karakter
disini yang dimaksudkan adalah sopan, ramah, memiliki rasa toleransi tinggi,
bermoral, dan religius. Sangat bertentangan mungkin dengan pernyataan kaum muda
saat ini yang notabene menganggap gampang semua masalah dan mereka pada
umumnya menyelesaikan masalah tanpa berpikir panjang. Hal tersebut disebabkan
karena pengaruh negative dari globalisasi yang tidak diimbangi dengan pemahaman
terhadap wawasan kebangsaan. Mereka menelan mentah-mentah informasi yang ada
sehingga secara perlahan menggerus moral yang ada.
Peserta KKN Kebangsaan sendiri berasal dari berbagai macam watak dan
latar belakang. Hal ini disebabkan oleh perbedaan asal dan universitas. Bagi kita
sendiri sebagai pendatang sangat merasakan perbedaan adat dan karakter teman-
teman yang ada disini. Namun justru itulah keunikan dari KKN Kebangsaan ini.
Perbedaan – perbedaan tersebut menjadikan kita sadar akan kekayaan budaya yang
dimilki indonesia. Kekayaan yang menjadikan indonesia menjadi negara yang besar.
Oleh karena itu keanekaragaman tersebut harus tetap dijaga kelestariaanya dengan
cara saling menghargai antara satu sama lainnya, saling mengenal dan berinteraksi.
Maka dalam wadah KKN Kebangsaan inilah kita diajarkan untuk melakukan hal-hal
yang menakjubkan tersebut.
Ketika awal kita datang ke Bantaeng, kita disambut dengan sangat baik dan
meriah. Tari-tarian khas makassar menjadi santapan awal kita. Selain itu, kita juga
diperkenalkan dengan SKPD-SKPD yang terdapat di Bantaeng. Hal ini menandakan
bahwa Bantaeng sangat berharap kepada para peserta KKN Kebangsaan. Selain itu
bupati Bantaeng sendiri sangat mendukung dan siap menerima kita selama kita
berada di Bantaeng. Hal itu diperjelas oleh pidato yang dikatakan oleh beliau. Selama
di Bantaeng kita juga juga dalam berakomodasi. Kita diberikan keleuasaan dalam
menggunakan mobil desa atau biasa disebut Bumdes.
Selama berada di Bantaeng, kita semua harus menyesuaikan adat istiadat dan
kebiasaan masyarakat setempat. Dari mulai cara berbicara, cara berinteraksi dan hal-
hal kecil lain yang sifatnya sensitif. Kita juga harus mengikuti dan turut membantu
semua kegiatan masyarakat yang dilaksanakan. Mulai dari rapat-rapat desa,
perkumpulan masjid, acara pernikahan, khitaaan, ta’zaiah dan acara-acara lainnya
yang bersifat sosial.