Anda di halaman 1dari 20

R U M A H A D AT B A N J A R M A S I N :

RUMAH BUBUNGAN
JAELANI ABDUL KADIR 155060501111041
ALESSANDRA ANGELIA 155060501111014
T E S A TA N I YA 155060501111043
MARSELA NABELA 155060501111034
HASNAA A.R. 155060500111029
KARAKTER IKLIM LINGKUNGAN
S E K I TA R B A N G U N A N :
RUMAH BUBUNGAN
GEOGRAFI
Propinsi Kalimantan Selatan

Secara geografis, terletak di antara 114


19' 13'' - 116 33' 28'' Bujur Timur dan 1
21' 49'' – 4 10' 14'' Lintang Selatan Secara
administratif, Propinsi Kalimantan
Selatan terletak di bagian selatan Pulau.
Berdasarkan letak tersebut, luas wilayah
Provinsi Kalimantan Selatan hanya 6,98
persen dari luas Pulau Kalimantan secara
keseluruhan
IKLIM
Kalimantan selatan sebagai salah satu wilayah Indonesia yang memiliki letak geografis bagian selatan Equator.
Pengaruh aktifitas Monsun menyebabkan sebagian besar daerah-daerah di Kalimantan Selatan mempunyai tipe
hujan Monsun, sehingga awal berlangsungnya musim hujan /kemarau atau periode musimnya tidak selalu sama
untuk setiap daerah .

Temperatur rata-rata di daerah Kalimantan berkisar antara 21,50C sampai 34,70C Sedangkan kelembaban udara rata-
ratanya berkisar antara 62,2% s/d 94,0% tiap bulan.
Karena tanah berupa rawa yang mengalami air pasang dan surut di
sepanjang tahunnya, pada bagian bwah bangunan dilakukan
peninggian lantai melalui konstruksi panggung.

Dalam kaitannya dengan iklim, peninggian ini difungsikan untuk


menghindari pasang surut air rawa, menghindari luapan banjir Sungai
Martapura, dan untuk mengurangi tingkat kelembaban dengan
menjauhkan lantai dari permukaan tanah.
PENJELASAN ELEMEN:
RUMAH BUBUNGAN
KONFIGURASI BANGUNAN

Ilustrasi sistem struktur kayu yang diterapkan dalam rumah Bubungan Tinggi

Ilustrasi sistem pondasi yang diterapkan dalam rumah Bubungan Tinggi


FA S A D
Ragam hias atau Visual pada rumah Bubungan Tinggi ini dominan
berupa ukiran atau yang biasa disebut ‘Tatah’ oleh warga sekitar. 3
Macam tatah yaitu:
- Tatah Surut (ukiran berbentuk relief)
- Tatah Babuku (ukiran tiga dimensi)
- Tatah Baluang atau Bakurawang (ukiran tembus pada lembar
kayu)
A d a 3 m o t i f y a n g b i a s a d i g u n a k a n s e b a g a i Ta t a h p a d a r u m a h B u b u n g a n t i n g g i i n i y a i t u ,

Motif Flora
Motif flora ini memiliki kelompok-kelompok berdasarkan jenis buah-buahan, bunga-
bungaan, maupun tanaman khusus

Motif Fauna
Penggambaran fauna pada motif ini tidak digambarkan secara utuh (abstrak) men yerupai
hewan aslinya dikarenakan pelarang agama.

Motif Kaligrafi
Motif ini menggambarkan ekspresi dari agama yang dianut oleh suku ini yaitu agama
Islam.

Ta t a h B a b u k u Ta t a h B a l u a n g Ta t a h S u r u t
O R I E N TA S I
BANGUNAN
POHON HAYAT & PAYUNG

Wujud bentuk rumah Banjar Bubungan Tinggi dengan


atapnya yang menjulang ke atas merupakan sebuah
citra dasar sebuah payung yang menunjukkan suatu
orientasi kekuasaan ke atas. Dahulu, payung dianggap
sebagai simbol orientasi kekuasaan. Ia juga merupakan
lambang kebangsawanan. Dahulu, payung kuning
bahkan dianggap sebagai salah satu perangkat kerajaan
yang tak boleh hilang dalam berbagai acara adat.
O R I E N TA S I R U A N G
Simetris Kepala - Badan – Kaki

- Wujud bentuk rumah Banjar - Bentuk rumah


Bubungan Tinggi Bubungan Tinggi
yang simetristerlihat pada diibaratkan tubuh
bentuk sayap bangunan atau manusia yang terbagi
anjung yang terdiri atas Ajung menjadibagian secara
Kanan dan Anjung Kiwa. vertikal yaitu:
1. Kepala
- Filosofi simetris (seimbang) 2. Badan
dalam pemerintahan Kerajaan 3. Kaki
Banjar, yang membagi
kementerian menjadi Mantri - Anjung diibaratkan
Panganan (kelompok menteri sebagai tangan kanan
kanan) dan Mantri dan tangan kiri.
Pangiwa(kelompok menteri
kiri).

- Konsep simetris tercermin


pada rumah Bubungan Tinggi.
Tawing Halat Denah Cacak Burung

- Ruang dalam rumah - Denah rumah Banjar


Banjar Bubungan Tinggi berbentuk “tanda
terbagi menjadi ruang tambah” yang merupakan
yang perpotongan dari poros-
bersifat private dan semi poros bangunan dari arah
private. muka ke belakang dan
dari arah kanan ke kiri
- Diantara ruang Panampik yang membentuk pola
Basar yang bersifat semi denah Cacak Burung
private dengan ruang yang sakral.
Palidangan yang bersifat
private dipisahkan - Ruang Palidangan
oleh Tawing merupakan titik
Halat artinya “dinding perpotongan poros-poros
pemisah”. bangunan. Disinilah
bagian paling utama dari
- Tawing Halat ini bagian rumah Banjar
tengahnya dapat dibuka - Tawing Halat
sehingga seolah-olah suatu melindungi area “dalam”
garis pemisah transparan yang merupakan titik
antara dua dunia (luar dan pusat bangunan yaitu
dalam) menjadi terbuka. ruang Palidangan.
M AT E R I A L B A N G U N A N
Material yang digunakan pada Rumah Bubungan Tinggi adalah material yang adaptif terhadap iklim khas
setempat. Material utama yang digunakan sepenuhnya adalah kayu, mengingat ketersediaannya yang melimpah di
hutan-hutan Kalimantan Selatan.
Hanya ada dua jenis kayu yang digunakan di Rumah Bubungan Tinggi ini
yaitu kayu galam dan kayu ulin.
Kayu galam yang tahan air digunakan sebagai pondasi yang ditanam dan direndam ke dalam air rawa sepenuhnya
untuk menghindari pelapukan. Kayu ulin yang sangat adaptif dengan kondisi luar ruangan terutama ketahanannya
terhadap panas dan hujan, digunakan untuk konstruksi di atas tanah mulai dari lantai hingga bahan penutup atap.
Kebutuhan Penyejuk/
Penghangat
Aspek Penghawaan
Atap Sindang Langit; tanpa plafon. Atap dibuat
membumbung tinggi dengan bahan terbuat dari sirap dengan
bahan kayu Ulin atau atap rumbia. Atap yang tinggi ini
memungkinkan terjadinya perputaran udara di dalam rumah
adat ini. Sehingga, bagian dalam dari rumah ini menjadi
lebih dingin.

Aspek Kelembaban
Mayoritas Rumah Banjar terletak pada kawasan rawa-rawa,
sehingga berdekatan dengan air, yang dapat menyebabkan
rumah ini lembab. Masyarakat mengatasainya dengan
bukaan yang banyak, serta menggunakan material yang
tahan dengan air sebagai penopang rumah, yaitu kayu ulin.
PENJELASAN PRINSIP BANGUNAN
T E R K A I T K E YA M A N A N :
RUMAH BUBUNGAN
PRINSIP BANGUNAN TERKAIT
K E N YA M A N A N
PELEPASAN BEBAN PANAS
BANGUNAN

Atap dibuat membumbung tinggi dengan


bahan terbuat dari sirap dengan plafon
yang memungkinkan terjadinya
perputaran udara di dalam rumah
tradisional ini. Sehingga, bagian dalam
dari rumah ini menjadi lebih dingin.

PENCEGAHAN SINAR MATAHARI

Memiliki tritisan yang lebar pada bagian


depan dan samping bangunan.
Bentuk keseluruhan dari bangunan
adalah geometri yang tipis dan
memanjang, sehingga setiap sisi
bangunan selalu berhubungan dengan
ruang luar dalam hal penghawaan.

Namun, ruang tengah (utama) menjadi


tidak berhubungan dengan ruang luar
dikompensasi dengan ruang atap yang
menjulang tepat di atas ruang tengah
(utama) yang berfungsi sebagai
thermal mass, dan menjadi satu-
satunya bagian atap yang memiliki
plafon.
ORGANISASI RUANG
CROSS
V E N T I L AT I O N
PE N GAT U R A N
TERANG
LANGIT
Rumah Banjar ini memiliki
bukaan yang relatif banyak.
Dengan adanya banyak
bukaan, maka cahaya akan
semakin mudah masuk,
sehingga bagian dalam dari
bangunan ini mendapat
Bentuk ruang yang pipih dan bukaan penerangan sinar matahari
yang posisinya bersilangan membuat yang sangat maksimal.
tekanan udara didalam bangunan
rendah sehingga memungkinkan
terjadinya pertukaran udara.

Anda mungkin juga menyukai