PENDAHULUAN
Latar Belakang
Permintaan akan pakaian yang dari tahun ketahun meningkat dan berubah-
ubah sesaui dengan perkembangan zaman, membuat perusahaan tekstil harus terus
berinovasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Berdasarkan data yang diperoleh
dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam 5 tahun terakhir, rata-rata impor TPT naik
19,9%, ekspor naik 6,8%, sedangkan konsumsi masyarakat naik 18,3%. Kondisi ini
dapat bahwa pasar pertumbuhan dipasar domestik digerogoti barang impor,
sedangkan ekspor tidak tumbuh signifikan. Dari sumber lain juga mengatakan
bahwa Sementara di Indonesia, nilai pasar tekstil yang termasuk produk fashion
pada 2015 diestimasi US$ 15,19 miliar atau setara Rp 208 triliun (kurs Rp
13.700/US$), menurut kompilasi data duniaindustri.com dari BPS, asosiasi
industri, dan sumber lainnya. Perlambatan pertumbuhan di 2015 disebabkan
depresiasi rupiah terhadap dolar AS, perlambatan perekonomian global, serta
anjloknya harga komoditas dunia. (www.indoxtiles.com)
Dari sumber lain juga mengatakan hal yang sama terhadap penilaian industri
tekstile di Indonesia. Pada semester I/2017, laju pertumbuhan dari sektor padat
karya berorientasi ekspor ini mengalami peningkatan sebesar 1,92% dibandingkan
dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang turun sebesar 0,13%. Hal
sepadan juga diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang
mengatakan bahwa Hingga Juli 2017, ekspor TPT juga mengalami kenaikan 2,71%
menjadi US$7,12 miliar. Kementerian Perindustrian memproyeksikan sampai akhir
tahun ini ekspor TPT mencapai US$12,09 miliar dan pada 2019 naik menjadi
US$15 miliar.