throttle valve atau katup gas. Sensor TPS ini berfungsi untuk mendeteksi perubahan posisi dari
throttle gas dan kemudian akan merubahnya menjadi sinyal elektrik yang nantinya akan dikirim ke
ECU sebagai salah satu sinyal input atau masukan. Selain fungsi utamanya tersebut, ECU juga
memfungsikan TPS untuk memberikan informasi tentang beberapa hal, yaitu :
Engine mode ketika posisi throttle gas menutup (pada posisi idle/ stasioner), setengah membuka,
dan ketika membuka penuh.
Digunakan sebagai kontrol emisi saat posisi throttle gas terbuka penuh dan pada saat switch AC
mati.
Sebagai koreksi perbandingan campuran udara dan bahan bakar.
Sebagai koreksi peningkatan tenaga pada mesin.
Sebagai kontrol penghentian bahan bakar ketika mesin pada posisi deselerasi.
Karena adanya informasi yang didapatkan oleh ECU seperti yang disebutkan di atas, maka
nantinya diharapkan kinerja mesin dapat dimaksimalkan. Ciri-ciri dari sensor TPS ini adalah
selalu berada disamping throttle valve atau katup gas. Perubahan besarnya sinyal voltase output
atau tegangan keluar sensor tergantung dari posisi bukaan throttle valve. TPS yang sering dipakai
pada kendaraan injeksi adalah model variabel resistor dan kontak point.
Perbandingan antara bukaan throttle gas dengan besarnya voltase yang dikeluarkan oleh sensor
TPS ini adalah berbanding lurus, dan perbandingan antara bukaan throttle gas dengan resistansi
atau tahanannya berbanding terbalik. Ketika posisi idle tegangan yang dikeluarkan sensor TPS ini
adalah antara 0,6 - 0,9 volt, sedangkan ketika throttle valve terbuka penuh maka tegangan yang
dikeluarkan sensor TPS ini adalah antara 3,5 – 4,7 volt. Untuk memperjelasnya, maka dapat
dilihat pada gambar di bawah tentang diagram kelistrikan TPS model variabel resistor.
naufalwidodo.blogspot.co.id/2017/01/fungsi-throttle-position-sensor-tps.html?m=1