Materi Makalah Sakina
Materi Makalah Sakina
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan
komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena
manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam
mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam
dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan
teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang
sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup
berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah
pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi
yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan
perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai
bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran.
Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh
perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi.
Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas
dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Pencemaran akibat manusia
adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar
jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan
pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak
akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya.
Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah
penduduk dari abad ke abad.
Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia semakin
bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan
perumahan. Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari
lingkungan. Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
memacu proses industrialisasi, baik di negara maju ataupun negara berkembang.
Untuk memenuhi kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus diproduksi
bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri. Kian hari
kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin
berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat antara lain:
1. Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar,
baik macam maupun jumlahnya.
2. Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan. Populasi
manusia mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah tangga yang dapat
mencemari lingkungan.
3. Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan,
dan sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan.
Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran.
Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya, yaitu
pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan
lingkungan akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat kritis. Pernah
terjadi bencana lingkungan seperti sampah, banjir dan masih banyak lagi. Dalam
makalah ini akan dibahas tentang jenis-jenis pencemaran dan penyebabnya serta
solusi yang ditawarkan agar kerusakan lingkungan akibat pencemaran dapat
diminimalisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
ataubiologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami
maupun kegiatan manusia. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran
udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
a) Penyebab Pencemaran Udara
Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya
pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia
atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak
pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak
langsung dalam kurun waktu lama.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder.
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara
primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah
substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer
di atmosfer.
a. Kegiatan manusia
Transportasi
Industri
Pembangkit listrik
Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis
bahan bakar)
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya
Asap rokok
b. Sumber alami
Gunung berapi
Rawa-rawa
Kebakaran hutan
Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
c. Jenis-jenis pencemar
Karbon monoksida
Oksida nitrogen
Oksida sulfur
Hidrokarbon
Ozon
Volatile Organic Compounds
Partikulat
b) Dampak Pencemaran Udara
1. 1. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh
melaluisistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh
bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di
saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat
mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran
darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum
dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di
antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
1. 2. Hujan asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara
seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan
pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
Mempengaruhi kualitas air permukaan
Merusak tanaman
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
1. 3. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global.
1. 4. Pemanasan Global
Dampak dari pemanasan global adalah:
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
1. 5. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di
stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil
menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan
lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat
mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
c) Upaya yang Harus Dilakukan.
Penanggulangan pencemaran udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi
penyebabnya. Mempertimbangan sektor transportasi sebagai kontributor utama
pencemaran udara, maka sektor ini harus mendapat perhatian utama.
menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi yang
ada saat ini, dengan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau
oleh publik. Prioritas utama harus diberikan pada sistem transportasi massal dan
tidak berbasis kendaraan pribadi.
juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmennya
untuk memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal.
Di sektor industri, penegakan hukum harus dilaksanakan bagi industri
pencemar.
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan
sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar
dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota
dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.
1. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi,
sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api,
diperbanyak.
2. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu
dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan,
terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi
kontribusi polutan udara.
3. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan
lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan
tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu
mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
4. Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang
yang sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi.
Kendaraan bermotor akan memperlambat laju
5. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum
maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan
dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk
melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan
kendaraan yang lain.
6. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan,
terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi
polusi udara.
2. PENCEMARAN AIR
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai,
lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah
adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan
air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Persoalan pencemaran air. Jutaan orang bergantung pada Sungai Gangga yang
tercemar. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan
evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat
internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air
adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat atas
kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya. Diperkirakan 700 juta orang India
tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit
diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga
tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air
minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di negara
berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi
juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada kualitas air di Amerika Serikat, 45%
dari sungai, 47% dari danau, dan 32% dari teluk dan muara diklasifikasikan sebagai
tercemar.
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan
ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau
mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas
penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms,
badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan
status ekologi air.
a) Penyebab Pencemaran Air
Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada
beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang
mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk
pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian,
bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung
radioaktif dan panas. Pencemaran air juga dapat disebabkan oleh berbagai hal dan
memiliki karakteristik yang berbeda-beda, yaitu:
Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan
oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang
dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya
seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut
memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat
juga mengurangi oksigen dalam air.
Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum
pencemaran air oleh sampah
3. PENCEMARAN TANAH
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di
muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia,
hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut,
tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. Oleh sebab
itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat
mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya
pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;
kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari
tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Tanah Tercemar. Tanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam
sejarah Indonesia pernah tercetat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah
asing untuk mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah
Indonesia tercemar oleh polusi yang diakibatkan oleh kelainan masyarakat.
Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan hilang kesuburanya, mengandung zat
asam tinggi. Berbau busuk, kering, mengandung logam berat, dan sebagainya. Kalau
sudah begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :
1. Tanah tidak subur
2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
3. Berbau busuk
4. Kering
5. Mengandung logam berat
6. Mengandung sampah anorganik
Tanah tidak tercemar. Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih
memenuhi unsur dasarnya sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak
keharaanya. Tanah tidak tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat
keasaman normal. Yang paling utama adalah tidak mengandung logam berat. Tanah
yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat manusia.
Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah:
1. Tanahnya subur
2. Trayek pH minimal 6, maksimal 8
3. Tidak berbau busuk
4. Tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal
5. Tidak Mengandung logam berat
6. Tidak mengandung sampah anorganik
a) Penyebab Pencemaran Tanah
Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa
dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran
air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga
merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida
nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air
hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga
menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.
Permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat
radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah
sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya
juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air
permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar
tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi
sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah
rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri.
Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah
industri, dan limbah pertanian.
1. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-
an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor
pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
1. a. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat,
keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah
menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun
yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap
ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun
kemudian. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan
lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air
sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang
dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya
tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk
berkembang.
1. b. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam
tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-
organisme di dalam tanah.
2. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan
hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri
pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen
dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti
Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun
terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan
kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap
kesuburan tanah.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah
atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama
tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak
struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat
ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan
penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-
nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada
jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus
akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
b) Dampak Dari Pencemaran Tanah
1. Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam
tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida
dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta
kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi
tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan
mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati,
Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa
macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan
ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis
yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian..
2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan
dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan
lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang
panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya
bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan
perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di
lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies
primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap
predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan
dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan
lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang
panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.
c) Upaya yang Harus Dilakukan.
Limbah domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara
memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai
oleh tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi
membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik
yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita
tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi,
dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-
barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah
industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut
sebelum dibuang kesungai atau kelaut.
Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan
berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan
penggunaan pupuk kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:
1. 1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan
lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa
ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari
zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
1. 2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air).
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya
pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan
pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan
penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan
sebagai berikut:
Langkah pencegahan. Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah
berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya
mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme
antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah
secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar
sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara
individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari
pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah
yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-
partikel kecil, kemudian dikubur.
3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat
yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat
pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
4. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan
namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
5. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik
yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
BAB III
PENUTUP
1. A. KESIMPULAN
2. Pencemaran di dalam udara berasal dari gas buang kendaraan
bermotor, dimana zat tersebut berdampak yang sangat berbahaya bagi
kesehatan. Untuk dapat mengendalikan pencemaran tersebut dapat dilakukan
dengan pendekatan teknis yaitu dengan mengupayakan pembakaran
sempurna dan mencari bahan bakar alternatif. Pemerintah mempunyai posisi
yang strategis untuk melakukan pendekatan planatologi, administrasi dan
hukum. Sedangkan untuk meningkatkan kedisiplinan perawatan dan cara
pengemudia yang baik dan benar dapat dilakukan melalui pendekatan
edukatif.
1. Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure, atau
komponen lainya ke dalam air sehingga kualitas air terganggu. Sumber polusi
air antara lain limbah industri, pertanian, dan rumah tangga. Polusi air juga
dapat menimbulkan bencana diantaranya banjir. Bahan atau logam berbahaya
seperti arsenat, benzon, timah dan lain-lain dapat merusak organ tubuh
manusia dan menyebabkan kanker. Akibat yang ditimbulkan polusi air dalam
zangua pasang adalah kanker dan kelahiran bayi cacat. Melakukan
intensifikasi pertanian. Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan
saluran air dari penyumbatan.
1. Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan
manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Tanah merupakan
bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi.
Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Pencemaran ini
biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah
dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang
ke tanah secara tidak memenuhi syarat. Ada beberapa cara untuk mengurangi
dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan remediasi dan
bioremidiasi.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling kehidupan atau
organisme. Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk
individual maupun kuminitas pada tempat tertentu. Masalah pencemaran merupakan suatu
masalah yang sangat populer, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh permukaan
bumi kita ini. Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat perlu mendapat
penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat menanggulangi akibat buruk yang
terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai
terjadi pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam
lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun
fungsinya terganggu. Ketidak seimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses
alam atau juga karena perbuatan manusia.
Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi
kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran
lingkungan. Manusia adalah merupakan satusatunya komponen Lingkungan Hidup biotik yang
mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup. Dalam
usaha merubah lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
hidupnya dapat menimbulkan masalah yang disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah
keadaan lingkungan yang tercemar akibat berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang
lebih baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan,
bahkan diharapkan untuk dapat mecegah terjadinya pencemaran.
Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah peristiwa
penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan
pada daur materi, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu
kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius
oleh semua pihak, karena pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap
kesejahteraan kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia. Berdasarkan medium
fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini
Adapun rumusan masalah yang akan penulis utarakan dalam pembahasan di dalam
karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut : Undang – Undang pokok pengelolaan Lingkungan Hidup nomor 4 Tahun 1982.
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkan –nya makhluk
hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi keadaan, serta pengaruh yang terdapat
dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup (termasuk manusia).
b. Otto Soemarwoto.
Lingkungan hidup adalah semua benda dan kondisi yang berada di dalamnya, dalam ruang
yang kita hadapi dan kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.
Pencemaran Air.
Pencemaran air dapat berupa :
a. Limbah industry. Limbah Industri dapat berupa jenis logam berat seperti
Cadmium (Ccl), merkuri (Hg), dan timbal (Pb). Selain itu, juga pewarna sintetis
dan zat kimia lain sesuai dengan jenis industrinya. Melalui rantai makanan zat –
zat di atas terakumulasi pada tubuh hewan dan manusia yang dapat menyebabkan
kematian.
b. Limbah Pertanian. Penggunaan pupuk yang berlebihan akan mengakibatkan
terjadinya penimbunan NO di air sehingga terjadi eutrofikasi, akibatnya gulma di
air seperti eceng gondok alga dan sebagainya tumbuh lebat menutupi permukaan
air dan sinar matahari tidak dapat menembus masuk air.
c. Limbah Rumah Tangga. Beberapa contoh limbah rumah tangga seperti detergent,
kaca, plastic dan sebagainya menumpuk diperairan bersama limbah industri akan
menyebabkan kematian organism dan penyusutan oksigen yang dapat
menyebabkan parairan menjadi miskin oksigen.
d. Limbah Minyak. Limbah minyak bumi yang tumpah ke laut akibat kecelakaan
kapal tengker atau kebocoran kilang minyak lepas pantai menyebabkan
tercemarnya air laut, karena permukaan laut dilapisi oleh minyak dengan
ketebalan tertentu. Akibat yang ditimbulkan :
• Cahaya matahari tidak dapat menembus kedalam air.
• Fitoplankton tidak dapat hidup, karena tidak dapat berfotosintesis.
• Pertukaran udara dari udara ke air dan sebaliknya menjadi terganggu.
Pencemaran Tanah.
Pencemaran tanah disebabkan oleh adanya :
a. Limbah rumah tangga, seperti : kaleng, kantong plastic, baterai bekas, karet,
kaca, detergent, dan sebagainya.
b. Limbah industry, seperti asam sulfat.
c. Hujan asam berupa sulfur oksida (SOx) dan nitrogen oksida (NOx).
Berdasarkan sifatnya polutan pencemaran tanah dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Biogradable, yaitu polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam misalnya : kayu,
kertas, sisa makanan, dedaunan.
b. Nonbiodegradable, yaitu polutan yang aktif dapat diuraikan oleh proses alam,
misalnya : plastic, gelas, pestisida, radioaktif, logam toksit.
Pencemaran Udara.
Pencemaran udara adalah pengotoran udara akibat masuknya bahan asing (zat pencemar)
ke dalam udara secara berlebihan. Zat pencemar udara dapat berupa : asap, debu, dan gas
buangan bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil tersebut dapat berasal dari minyak tanah dan
batu bara.
• Percakapan normal : 40 dB
• Keributan : 80 dB
• Kereta api : 95 dB
BAB III
PEMBAHASAN
Penipisan lapisan ozon diakibatkan oleh adanya CFC di udara. Partikel ozon akan terikat
oleh senyawa klor dari CFC, sehingga terjadi lubang ozon.
Efek rumah kaca disebabkan oleh adanya gas yang mampu memberikan efek rumah kaca.
Gas rumah kaca terdiri dari CO2, nitrogen oksida, uap air, maupun CFC. Efek rumah kaca
mampu menyerap sinar infra merah yaitu sinar panas. Sinar yang dipantulkan ke bumi akan
diserap efek rumah kaca (CO2). Panas diradiasikan ke bumi sehingga menaikkan suhu
permukaan bumi (pemanasan global)
3.2. Cara Mencegah / Menanggulangi Pencemaran Lingkungan
1. Limbah Industri.
d. Sampah dibuang di tempat yang lebih rendah dan ditimbun dengan tanah.
3. Limbah Pertanian.
4. Pencemaran Udara.
Manusia merupakan bagian dari komponen lingkungan hidup yang senantiasa saling
mempengaruhi. Pengaruh manusia terhadap lingkungannya sangat besar. Hal ini dapat
diketahui dari eksploitasi manusia terhadap alam melalui Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Dengan pengetahuan dan teknologi, manusia mampu mempertahankan diri atau menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Eksploitasi terhadap lingkungan hidup harus berdasarkan aspek
pelestarian lingkungan, sehingga masih dapat digunakan oleh generasi yang akan datang sesuai
dengan prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh
alam (missal gunung meletus, gas beracun). Polutan adalah zat penyebab polusi atau
pencemaran lingkungan dan keberadaannya dapat menimbulkan kerugian terhadap makhluk
hidup.
4.2. Saran
1. Manusia harus senantiasa menjaga lingkungan agar tetap lestari dan tidak tercemar.
2. Kita harus menggunakan sumber daya alam yang ada secara bijak serta menjaga
dan merawatnya agar tidak punah.
3. Seharusnya manusia memikirkan dampak yang ditimbulkan terlebih dahulu
sebelum melaksanakan sesuatu.
4. Manusia harus segera sadar diri setelah mengetahui kejadian – kejadian yang sudah
terjadi agar tidak terulang lagi.
5. Pemerintah juga harus membuat peraturan dan sanksi sacara tegas bagi pihak –
pihak yang telah merusak lingkungan, serta mensosialisasikan kepada masyarakat
tentang pentingnya lingkungan yang tidak tercemar.
DAFTAR PUSTAKA
Tjm MGMP IPA. 2006. Sains Biologi SMP kelas VII. Klaten : Sendang Timur.
Paryanto dan Ruratno. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu SMP kelas VII.
Retnowati, Pristilla. 1999. Seribu Pena Biologi SMA, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
http://www.bkusumoh@yahoo.com