Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hensyah Anggi P.

(16509134001)
Wahyu Adi W.
Deni Andriansyah
Diniar Swandari
SISTEM INJEKSI PADA RUANG BAKAR

Langkah Hisap

Pertama pada langkah hisap ini, udara akan dimasukkan kedalam masing-masing
silinder, karena piston didalam silinder membentuk kevakuman sama seperti mesin
yang menggunakan bahan bakar bensin atau disebut mesin bensin.
Piston didalam silinder pada mesin diesel akan bergerak kebawah dari titik mati atas
(TMA) menuju titik mati bawah (TMB). Dengan pergerakan tersebut maka
membentuk sebuah kevakuman yang menyebabkan Katup Hisap terbuka dan udara
segar yang telah difilter oleh filter udara masuk kedalam silinder, dan selama langkah
hisap ini Katup Buang tertutup.

Langkah Kompresi

Untuk selanjutnya setelah langkap hisap adalah langkap kompresi dimana udara
akan dimampatkan atau ditekan agar mudah terbakar.
Pada tahap kompresi ini piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati
atas (TMA). Dan pada tahap kompresi ini kedua katup yaitu katup IN dan katup EX
keduanya tertutup. Udara yang telah dihisap tadi selama langkah hisap akan di tekan
atau dimampatkan sampai tekanannya naik sampai sekitar 30 kb/cm persegi, ( 427 psi,
2,942 kpa ) dan dengan temperatur sekitar 500-800 derajat celsius.
Langkah Pembakaran

Kemudian pada proses yang ketiga ini adalah langkah pembakaran dimana udara
yang terdapat di dalam silinder didorong dan ditekan keatas ke ruang bakar
pendahuluan (precombustion chamber) yang terdapat pada bagian atas dari masing-
masing ruang bakar. Pada akhir langkah pembakaran, ignition nozzle terbuka dan
menyemprotkan kabut bahan bakar ke dalam ruang bakar pendahuluan dan campuran
udara bahan bakar selanjutnya terbakar oleh panas yang dibangkitkan atau disebabkan
oleh tekanan. Panas dan tekanan keduanya naik secara mendadak dan bahan bakar
yang tersisa pada ruang bakar pendahuluan ditekan ke ruang bakar utama diatas
piston. Proses ini menyebabkan bahan bakar terurai menjadi partikel-partikel kecil
dan bercampur dengan udara pada ruang bakar utama (main combustion) dan terbakar
dengan cepat.
Energi pembakaran mengekspansikan gas dengan sangat cepat dan piston terdorong
kebawah (titik mati bawah TMB). Gaya yang mendorong piston kebawah diteruskan
ke batang piston (Connecting Rod) dan poros engkol dan dirubah menjadi gerak putar
untuk memberi tenaga pada mesin.

Langkah Buang

Pada tahap terakhir ini piston menuju titik mati bawah, katup buang terbuka dan gas
hasil pembakaran dikeluarkan melalui katup buang pada saat piston bergerak keatas
lagi (TMA). Gas akan terbuang habis pada saat piston mencapai titik mati atas, dan
setelah itu proses mulai lagi dengan langkap hisap. Selama mesin menyelesaikan
empat langkah (hisap, kompresi, pembakaran, dan buang), poros engkol berputar dua
kali dan menghasilkan satu tenaga. Ini disebut dengan siklus diesel.

Mesin Diesel Pada Mobil -Pada mesin diesel, udara didalam silinder dikompresikan
hingga menjadi panas. Bahan bakar diesel yang berbentuk kabut kemudian
disemprotkan kedalam silinder.

Pada mesin bensin, bahan bakar diatomisasikan, dicampur dengan udara,


dikompresikan kemudian dibakar dengan loncatan bunga api dari busi yang dialiri
arus listrik.

Pada mesin diesel, bahan bakar dibakar oleh panas udara yang telah dikompresikan
didalam silinder. Untuk memenuhi kebutuhan pembakaran tersebut maka temperatur
udara yang dikompresikan di dalam ruang bakar harus mencapai 500 derejat C ( 932
derajat F) atau lebih.

Oleh karena itu, mesin diesel perbandingan kompresinya dibuat (15:1 - 22:1) lebih
tinggi dari pada mesin bensin (6:1 -12:1) dan juga mesin diesel dibuat dengan
konstruksi yang jauh lebih kuat dari pada mesin bensin.

Cara Kerja Mesin Diesel

sama halnya mesin bensin, mesin diesel juga memiliki 4 fase dalam satu siklus.
namun ada perbedaan pada tipe penginjeksian bahan bakar. untuk lebih jelasnya
simak uraian berikut;

1. Langkah Hisap
Langkah hisap

Diawali saat piston bergerak dari TDC (Top dead center) ke BDC (Bottom dead
center), menyebabkan pembesaran volume pada ruang silinder. Saat ini katup intake
berada pada posisi membuka dan katup exhaust dalam posisi menutup. Hasilnya udara
dari luar masuk memenuhi ruang silinder. Dalam fase ini, hanya udara saja tanpa
campuran bahan bakar yang masuk ke silinder.

2. Langkah Kompresi
Langkah kompresi
Setelah piston mencapai BDC, maka ruang silinder akan dipenuhi oleh udara. Dalam
kondisi ini, katup intake dan exhaust tertutup. Sehingga, saat piston kembali bergerak
ke TDC, ruang silinder akan mengalami penyempitan yang mengakibatkan udara
didalam silinder terkompresi. Akibatnya volume udara menjadi lebih kecil, namun
temperatur dan tekanan menjadi tinggi.

3. Langkah Usaha

Langkah usaha
Saat udara didalam ruang bakar dalam kondisi temperatur dan tekanan tinggi, injector
akan menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar. Akibatnya bahan bakar akan
terbakar tanpa bantuan percikan api. Perlu diketahui, bahan bakar dapat terbakar
karena suhu dan temperatur udara didalam ruang bakar sangat tinggi mencapai 550°C.

titk nyala solar


Sementara titik didih solar berada di suhu 300°C, dan flash point atau titik sulut solar
berada pada suhu 50-90°C sehingga jelas dengan temperature mencapai 500°C, tidak
diperlukan percikan api untuk membakar bahan bakar.

4. Langkah Buang

Langkah buang
Terakhir adalah langkah buang, dimana piston setelah piston mencapai BDC setelah
proses pembakaran, gas sisa pembakaran akan memenuhi isi silinder. Dalam kondisi
ini, katup exhaust membuka dan katup intake menutup. Sehingga saat piston bergerak
ke TDC, gas sisa didalam silinder akan terdorong ke luar melalui katup exhaust.

Anda mungkin juga menyukai