1. Aluminium berada dalam golongan IIIA pada sistem periodik dengan elektron valensi ns2 np1, dan
bilangan oksidasi +3. Aluminium pada umumnya membentuk senyawa kovalen. Senyawa ion
aluminium sangat terbatas, misalnya AlF3.
2. Sumber/mineral : bauksit (Al2O3.nH2O), kriolit (Na3AlF6).. kaolin (Al2O3.2SiO3.2H2O)
3. Berdasarkan potensial reduksi standar (E° = – 1,66), aluminium mudah teroksidasi menjadi aluminium
oksida, Al2O3. Oksida ini membentuk lapisan tipis pada permukaan aluminium dan bersifat inert
terhadap oksidasi sehingga lapisan oksida ini mampu mencegah terjadinya oksidasi berkelanjutan
(pasivasi).
4. Alumimium bereaksi dengan asam halide menghasilkan gas hidrogen
2Al + 6HCl 2AlCl3 + 3H2
5. Aluminium bersifat amfoter:
a. Bereaksi dengan asam
2 Al + 2H+ 2Al3+ + H2
b. Bereaksi dengan basa
2 Al + 2OH- + 6H2O 2 Al(OH)4- + 3H2 (bereaksi dengan basa kuat kondisi panas)
Sifat amfoter Al(OH)3
a. Bereaksi dengan asam
Al(OH)3 + 3H+ Al3+ + 3H2O
b. Bereaksi dengan basa
Al(OH)3 + OH- Al(OH)4-
6. Produksi Aluminium
Proses Hall Heroult
Bahan : bauksit (bahan utama), kriolit (untuk menurunkan titik leleh Al2O3)
Bauksit digiling kemudian direaksikan dengan NaOH, untuk memisahkan pengotor seperti Fe2O3
Al2O3 + 2 OH- 2AlO2- + H2O
Kemudian direaksikan dengan CO2 dan H2O
2AlO2- + CO2 + 3 H2O 2 Al(OH)3 + CO32-
Endapan Al(OH)3 dipanaskam menghasilkan Al2O3.
2Al(OH)3 Al2O3 + 3 H2O
Kemudian leburan Al2O3 dielektrolisis dalam kriolit.
Hidrogen (1H)
1. Di alam hidrogen dalam bentuk diatomic (H2) dan dalam bentuk senyawa
2. Hidrogen mempunyai 3 isotop : 11𝐻 , 21𝐻 (deuterium= D), 31𝐻 (tritium = T)
3. Hidrogen mempunyai titik didih dan titik leleh rendah karena gaya Londonnya lemah.
4. Pembuatan hidrogen:
a. Di laboratorium :Mg + 2HCl MgCl2 + H2
b. Di Indutri:
- Elektrolisis Larutan NaCl
- Gas metana dengan uap air panas
5. Kegunaan
- Mengisi balon udara
- Untuk bahan bakar, 2H2 + O2 2H2O ΔH = - 572 kj
- Untuk membuat methanol : CO + 2H2 CH3OH
- Untuk membuat ammonia : N2 + 3H2 2NH3
B. Silikon
1. Silikon merupakan unsur paling melimpah di alam, terdapat dalam bentuk silika (SiO2) dan mineral
silikat.
2. Silikon berupa padatan keras dengan struktur serupa intan, berwarna abu mengkilap dan meleleh pada
1.410°C. Silikon bersifat semikonduktor. Daya hantarnya kecil pada suhu kamar, tetapi pada suhu tinggi
menjadi konduktor yang baik.
3. Silikon dibuat melalui reduksi pasir kuarsa (SiO2) oleh karbon dalam tungku listrik pada 3.000°C.
SiO2 + 2C⎯→Si + 2CO(g)
4. Silikon ultramurni digunakan sebagai bahan semikonduktor padat seperti transistor, sel surya, dan chips
mikro-komputer. Silikon ultramurni dibuat dari silikon tidak murni. Prosesnya adalah seperti berikut.
a. Silikon tidak murni (hasil reduksi pasir) dipanaskan dengan gas klorin membentuk SiCl4 (cairan
dengan titik didih 58°C).
Si(s) + 2Cl2 →SiCl4
b. SiCl4 dicampur dengan gas H2 dan dilewatkan melalui tabung pemanas hingga terjadi reaksi:
SiCl4 + 2H2→Si + 4HCl
c. Setelah dingin, silikon ultra-murni mengkristal pada permukaan batang silikon murni. Silikon yang
dibuat dengan cara ini hanya memiliki pengotor 10–8 %.
B. Belerang
1. Belerang banyak terdapat bebas digynung berapi. Selain itu juga terdapat dalam bentuk bijih belerang,
pirit (FeS) kalkopirit (CuFeS2) dan glance (PbS.ZnS)
2. Belerang merupakan zat padat dalam suhu kamar, melebur pada temperature 119 oC, berwarna kuning
dan rapuh.
3. Belerang mempunyai dua alotrop yaitu belerang rombik dan monoklin. Belerang rombik mempunyai
struktur S8 dan stabil dibawah suhu 95 oC. Di atas suhu tersebut belerang rombik menjadi monoklin.
4. Pembuatan belerang:
Belerang dibuat dengan proses Franch. Ke dalam batuan yang mengandung belerang dimasukan 3 buah
pipa yang diameternya berbeda. Pada pipa besar dialirkan uap cair panas sehingga belerang meleleh.
Pada pipa kecil dipompakan udara bertekanan tinggi sehingga belerang cair naik ke permukaan melalui
pipa satunnya dan selanjutnya belerang dibiarkan membeku di permukaan.
5. Kegunaan belerang:
a. Untuk membuat gas SO2 yang digunakan untuk mencuci bahan dari wool
b. Untuk vulkanisir karet agar ban bertambah ketegangan dan kekuatannya
c. Untuk industri obat, bahan peledak dan korek api yang menggunakan Sb2S3.
d. Membuat asam sulfat, dapat dibuat dengan proses kontak dan bilik timbal