Anda di halaman 1dari 49

SMK BHINNEKA KARYA SIMO

MODUL KOMPUTER TERAPAN KURIKULUM 2013

SEMESTER 4 (2)

KOMPUTER
TERAPAN

KELAS XI SMK
Semester 2
PENULIS : EVA KUSWANDARI.S,KOM

REEDITOR : RAYENDRA P

COVER MAKER : RAYENDRA P

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG ©2015

SMK BHINNEKA KARYA SIMO

Semua hak cipta dilindungi undang-undang.


HANYA PSYTEMON.BLOGSPOT.COM YANG BERHAK
MEMPUBLIKASIKAN Dilarang memperbanyak (mereproduksi),
mendistribusikan, atau memindahkan sebagian atau seluruh
isi buku teks dalam bentuk apapun atau dengan cara apapun, termasuk
fotokopi, rekaman, atau melalui
metode (media) elektronik atau mekanis lainnya, tanpa izin tertulis dari
penerbit, kecuali dalam kasus
lain, seperti diwujudkan dalam kutipan singkat atau tinjauan penulisan
ilmiah dan penggunaan nonkomersial tertentu lainnya diizinkan oleh
perundangan hak cipta. Penggunaan untuk komersial harus
mendapat izin tertulis dari Penerbit.
Hak publikasi dan penerbitan dari seluruh isi buku teks dipegang oleh Psytemon
Publishing
Website Partner Http://www.psytemon.blogspot.com
Bagi anda yang ingin mengedit reupload and Print out silahakan
mengirimkan E-Mail Konfirmasi ke
1.) admin@psytemon.ga CC to pangesturayendra@gmail.com
dengan format

NAMA PENGIRIM

BUKU YANG INGIN DEEDIT<SPACE>KEPERLUAN MENGEDIT


KARENA<SPACE>ALAMAT(SEKOLAH DAN ALAMAT
PENGEDIT)<SPACE>FOTO PENGEDIT.

JIKA DALAM PROSES PENGEDITAN TIDAK ADA IJIN DARI KAMI MAKA
KAMI BERHAK UNTUK MELAPORKANNYA KE PIHAK YANG BERWAJIB

*)BUKU YANG SUDAH DI EDIT WAJIB DIKIRMKAN KE EMAIL KAMI LAGI!


KARENA ITU SUDAH MENJADI KETENTUAN PENULIS DAN PENGARANG
Penerbit tidak menjamin kebenaran dan keakuratan isi/informasi yang
tertulis di dalam buku tek ini. Kebenaran dan keakuratan isi/informasi
merupakan tanggung jawab dan wewenang dari penulis.
Penerbit tidak bertanggung jawab dan tidak melayani terhadap semua
komentar apapun yang ada didalam buku teks ini. Setiap komentar yang
tercantum untuk tujuan perbaikan isi adalah tanggung jawab dari masing-
masing penulis.
Setiap kutipan yang ada di dalam buku teks akan dicantumkan sumbernya
dan penerbit tidak bertanggung jawab terhadap isi dari kutipan tersebut.
Kebenaran keakuratan isi kutipan tetap menjadi tanggung jawab dan hak
diberikan pada penulis dan pemilik asli. Penulis bertanggung jawab penuh
terhadap setiap perawatan (perbaikan) dalam menyusun informasi dan
bahan dalam buku teks ini.
Penerbit tidak bertanggung jawab atas kerugian, kerusakan atau
ketidaknyamanan yang disebabkan sebagai akibat dari
ketidakjelasan, ketidaktepatan atau kesalahan didalam menyusun
makna kalimat didalam buku teks ini.
Kewenangan Penerbit hanya sebatas memindahkan atau menerbitkan
mempublikasi, mencetak, memegang dan memproses data sesuai
dengan undang-undang yang berkaitan dengan perlindungan data.

TEAM PENULIS
DAN PENYUSUN

PSYTEMON WEB
PUBLISHING
BAB I

Setup / Instalasi Perangkat Lunak

Instalasi merupakan hal yang paling awal dilakukan sebelum


membangun server. Instalasi ini mencakup dua hal, instalasi
perangkat keras dan perangkat lunak. Sebagai server yang akan
melayani komunikasi antar jaringan, maka sebuah server minimal
harus memiliki 2 kartu jaringan. Satu untuk jaringan internal dan
lainnya untuk jaringan eksternal. Persyaratan lainnya dalam instalasi
server mengikuti syarat umum instalasi Sistem Operasi, seperti:

- Jumlah RAM yang diperlukan


- Besar ruang harddisk yang akan digunakan
- Tipe dan kecepatan prosesor
- Resolusi video / layar (diperlukan untuk sistem operasi GUI)
Informasi ini biasanya telah disediakan oleh perusahaan penyedia
sistem operasi yang bersangkutan. Misal, untuk Sistem Operasi
Debian Wheezy dengan Desktop memerlukan syarat perangkat
komputer seperti berikut ini. - Prosesor minimal Pentium IV 1
GHz

- RAM minimal 128 MB (Disarankan 512 MB)


- Harddisk minimal 5 GB
A. Membaca manual instalasi/ setup
Sistem operasi diinstall ke dalam bagian tertentu dari harddisk.
Lokasi tertentu ini biasa dikenal dengan istilah partisi disk.
Terdapat sejumlah metode yang dapat digunakan untuk
menginstall sistem operasi. Penentuan metode ini dapat didasarkan
pada kondisi hardware, persyaratan sistem operasinya sendiri dan
kebutuhan user. Berikut ini merupakan empat pilihan jenis
instalasi sistem operasi:

1. Instalasi Baru
Opsi ini dapat digunakan apabila jaringan yang akan
dibangun adalah jaringan baru, ataupun adanya penambahan
perangkat server baru yang tidak mendukung sistem operasi
jaringan yang ada saat ini. Jika memilih opsi ini maka semua
data pada partisi terpilih akan dihapus. Apabila ada aplikasi
yang sudah terinstal sebelumnya pada sistem operasi lama,
maka nanti perlu diinstal kembali.

2. Upgrade
Opsi ini banyak digunakan pada sistem-sistem jaringan yang
sudah berjalan. Opsi ini dilakukan biasanya karena adanya
perbaikan fitur yang ada pada sistem operasi yang digunakan,
termasuk juga karena fitur baru yang memang diperlukan.
Dengan memilih opsi ini aplikasi yang sudah terinstal
sebelumnya kemungkinan akan tetap dapat digunakan setelah
upgrade. Opsi upgrade ini hanya akan mengganti file-file
sistem operasi sebelumnya dengan yang baru.

3. Multi-boot
Apabila disyaratkan untuk ada lebih dari satu sistem operasi dalam
satu komputer, maka opsi ini dapat dipilih untuk memungkinkan
penggunaan lebih dari satu sistem operasi.

Nantinya, setiap sistem operasi akan ditempatkan pada


partisinya masingmasing.Oleh karena itu, perlu ada persiapan
partisi sebelum melakukan instalasi multi-boot ini.

4. Virtualisasi
Virtualisasi ini merupakan teknik yang memungkinkan
instalasi sistem operasi dilakukan diatas sistem operasi yang
ada saat ini. Tidak dalam partisi tertentu namun dalam suatu
file tertentu. File ini merupakan perwakilan dari suatu
sistem komputer virtual. Satu komputer dapat memiliki
lebih dari satu komputer virtual. Oleh karena itu, instalasi
lebih dari satu sistem operasi juga dimungkinkan dengan
teknik ini. Beberapa aplikasi yang memungkinkan untuk
membuat sistem virtual ini adalah VirtualBox, VMWare,
dan Virtual PC.

Setiap distro ada yang merupakan turundan dari distro


lainnya, seperti Ubuntu yang merupakan turunan dari
Debian dan Mint yang merupakan turunan dari Ubuntu /
Debian.Walaupun berbeda setiap distro tetap menjalankan
sistem Linux yang sama. Terkait dengan metode instalasi
secara umum terdapat beberapa persamaan seperti adanya
pembuatan partisi, user, keyboard, dan pewaktuan. Sebagai
gambaran berikut ini merupakan poin-poin instalasi sistem
operasi Debian.

- Konfigurasi BIOS untuk dapat melakukan boot melalui


CD/DVD.
- Pemilihan mode instalasi teks atau grafis (GUI)
- Pemilihan bahasa, lokasi saat ini dan jenis keyboard
- Pengaturan jaringan dan nama host (komputer)
- Penentuan password untuk user root
- Pembuatan user baru
- Penentuan pewaktuan sesuai lokasi saat ini
- Penentuan skema partisi yang akan digunakan
- Pengelolaan sumber paket aplikasi (CD atau mirror)
- Pemilihan aplikasi yang akan diinstall
- Istalasi boot loader B. Koneksi kendali ke piranti
Peralatan Interface
Apabila ingin menyatukan sebuah sistem untuk menghubungkan
LAN, maka diperlukan beberapa peralatan pada tiap-tiap segmen
jaringan yang berperan sebagai interface antara kabel LAN yang
berbeda kecepatan. Pada umumnya semakin jauh kecepatannya
semakin melemah. Peralatan interface tersebut mancakup:

Hardware yang diperlukan untuk menerjemahkan
teknik-teknik pensinyalan elektronik yang berbeda
 yang digunakan pada dua sistem yang berhubungan.


Software untuk melihat ke dalam pengangkiutan dari
frame Ethernet atau TokenRing untuk mengecek validitas
dan tujuannya.Tiga kategori untuk peralatan interface –
repeater, gateway,  bridge dan routermemberikan
hubungan full time
Setiap kategori dari produk tersebut mempunyai
kemampuan, dan arsitektur yang khusus.
 
 Repeater
Salah satu alat antar-koneksi adalah repeater, dimana sebuah
repeater akan memperbaiki sinyal sehingga dapat

melampaui jarak yang lebih jauh.
 
 Router
Pada lingkungan yang heterogen, seperti pada sebuah
jaringan, membutuhkan peralatan penghubung yang
akan saling menyambungkan dua teknologi yang
berbeda. Dan router adalah peralatan yang dimaksud.
Fungsi utama router adalah menghubungkan dua atau
lebih jaringan (network) dan meneruskan paket data
diantaranya ketika data data dating dari satu diantara
bagian (segmen), router memutuskan ke segmen mana

data tersebut diteruskan.

Gambar. Konfigurasi Router pada sistem Jaringan

Untuk memahami bagaimana perjalanan (routing) suatu


data terjadi pada jaringan, dapat dilihat pada diagram
berikut ini:

Pada konfigurasi diatas, router B misalnya akan


mengirimkan data dari Network sebelumnya ke
Network 4, maka harus melalui router C. Data dari
Network 1 akan ke Network 4 harus melalui router A
masuk ke Network 2, masuk ke router berikutnya dan
seterusnya sampai data tersebut mencapai tujuan yaitu
Network 4.

Router pada hakikatnya adalah komputer khusus yang


menjalankan tugastugas interkoneksi jaringan, yang
memindahkan informasi/data dari sumber ke tujuan.
 
TugasRouter
Guna mendukung operasionaloptimalisasi jalur, maka
router menggunakan algoritma jalur (routing algorithm)
untuk menentukan jalur yang paling optimal ke arah yang
dituju. Algoritma ini memelihara skema jalur (routing
table) yang terdiri atas informasi jalur seperti tujuan data
dan lain sebagainya. Algoritma jalur mempunyai tujuan:

• Optimalisasi – menemukan jalur terbaik pada


jaringan Kemudahan dan Ongkos rendah.

• Kekuatan dan Kestabilan.


• Tindakan Cepat - router harus melakukan
kalkulasi ulang berdasarkan pesan/ informasi yang
masuk dari router yang lain bila terjadi sesuatu
pada jaringan (gangguan komputer/router, dll)
• Fleksibel – adalah kemampuan untuk
beradaptasi secara akurat dan cepat bila terjadi
perubahan atau kejadian pada jaringan.

Contohnya, ketika jalur optimum saat itu tidak bisa


digunakan karena terjadi gangguan pada jaringan
(perubahan bandwith, lambat dll), algoritma jalur memilih
jalur alternatif terbaik untuk menggaantikan jalur
terdahulu.Bila pada Bridge (akan dibahas kemudian)
mengetahui alamat seluruh komputer di jaringan, router
mengetahui alamat seluruh komputer, bridge, dan router
yang lain di jaringan. Routerdapat “mendengar” seluruh
kejadian di jaringan untuk menentukan bagian mana yang
paling sibuk, dan kemudian mengambil ‘keputusan”
mengalihkan data kepada bagian yang lain, sampai
kerusakan yang terjadi teratasi. Satu kelemahannya yaitu
router hanya dapat menangani sistem operasi
denganprotocol komunikasi jaringan yang sama –IPX
dengan IPX- dan lain-lain.

 
Bridge
Fungsi utama sebuah bridge adalah menghubungkan dua
atau lebih jaringan yang terpisah, dengan tipe jaringan
yang sama misalnya Ethernet dengan Ethernet

atau Token-Ring dengan Token-Ring.Bridge dapat juga


disebut peralatan "menyimpan-dan-meneruskan" (store-
andforward) karena bridge melihat pada seluruh paket
Ethernet sebelum membuat keputusan utnuk memfilter
atau meneruskan.Bridge memungkinkan adanya
pembagian jaringan besar menjadi jaringan kecil-kecil
sehingga jaringan lebih efisien. Bila terjadi penambahan
pada pengkabelan jaringan lama dan ingin
menggantinya, bridge dapat menghubungkannya.

Bridge memantau lalulintas informasi di kedua sisi


jaringan sehingga bridge dapat meneruskan paket
data/informasi ke alamat/tujuan yang benar. Hampir
semua bridge dapat "mendengar" apa yang terjadi di
jaringan dan secara otomatis memetakan alamat setiap
komputer di kedua sisi. Bridge dapat memerikas setiap
pesan, dan bila diperlukan, menyampaikan pesan
tersebut di sisi jaringan yang lainnya.

Bridge mengatur lalulintas jaringan agar selalu bekerja


secara optimal di kedua sisi jaringan. Bridge menjaga
aliran informasi/data pada kedua sisi jaringan, tetapi tidak
mengijinkan lalulintas data yang tidak penting. Bridge
dapat menghubungkan

tipe pengkabelan yang berbeda, atau fisikal topologi.


Namun harus menggunakan protocol yang sama.
 
Gateway
Gateway bertindak sebagai ‘penterjemah’ atar jaringan
dengan menggunakan protocol yang cocok, seperti
TCP/IP dan SNA atau antara SNA dan X.25.

Gateway beroperasi pada OSI model layer aplikasi.

C. Pengaturan fungsi jaringan

Ada banyak cara dan perencanaan pembangunan sebuah jaringan


komputer. Tergantung bagaimana jaringan komputer itu dibangun
disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan kerja. Dalam operasi
jaringan lokal, sebenarnya tidak membutuhkan perancangan yang
komplek, karena pada dasarnya setiap kelompok jaringan memiliki
sepesifikasi sendiri. Meskipun demikian, masih dibutuhkan satu
router yang berfungsi untuk menghubungkan antar-workgroup.

Router tersebut bisa berupa software maupun router


hardware. Router software ada free atau open sources ada
juga yang berbayar. Untuk yang berbayar dan yang beredar di
pasaran antara lain Winroute.Router tadi bertugas sebagai
penghubung antara satu kelompok jaringan dengan kelompok
jaringan yang lain atau sebagai penghubung antara jaringan
lokal dengan internet. Dalam sistem operasi jaringan routing
sederhana bisa dilakukan tanpa software tambahan.System
Operasi Linux atau Windows 2000/XP bisa melakukan
routing antar kelas IP dan bahkan bisa berfungsi sebagai
router penghubung antara jaringan lokal dengan
internet.Tahapan perencanaan yang harus dilakukan antara
lain:

1. Perkiraan Jumlah PC
Perkiraan jumlah masksimum PC dalam satu
kelompok kerja harus dilakukan dengan tepat, karena akan
menentukan kelas IP dan rencana jangka panjan
pengembangan jaringan komputer.

2. Menentukan Kelas IP
Kelas IP dapat ditentukan berdasarkan jumlah
maksimum PC dalam satu kelompok kerja, jika jumlah
maksimum PC lebih dari 254 maka harus dipertimbankan
menggunakan IP kelas B , supaya tidak terjadi perubahan
konfigurasi pada saat jumlah PC sudah sangat banyak dan
kompleks.

3. Menentukan Range Nomor IP


Jika kita merencanakan jumlah kelompok
kerja lebih dari satu maka penentuan range nomor IP
perlu dipertimbangkan. Namun penentuan range IP
dilakukan berdasarkan perkiraan jumlah PC.

4. Pemberian Nama Kelompok Kerja.


Alasan utama pemberian nama kelompok kerja
dalam satu jaringan adalah untuk kemudahan mencari bagian
dari kelompok kerja yang dibutuhkan. Sebaiknya pemberian
nama kelompok kerja disesuaikan menurut fungsi dari suatu
bagian tertentu, misalnya untuk bagian Akademik Kampus
UNIGHA, dalam hal ini, kita bisa memberi nama kelompok
kerja tersebut dengan nama AKADEMIK-UNIGHA.

5. PC Router
Tugas Router pada jaringan kecil dan menengah bisa dilakukan
oleh PC yang dilengkapi Sistem Operasi jaringan baik Linux
maupun MS Windows NT atau 2000.Dengan langkah-langkah
sederhana maka PC tersebut sudah berfungsi sebagai Router.
Untuk satu kelompok kerja jaringan diperlukan satu PC yang
berfungsi sebagai Router. PC tersebut tidak harus PC dengan
spesifikasi tinggi
karena dengan basis Sistem Operasi Linux kita bisa
memanfaatkan PC sekelas 80486 sebagai PC Router
beberapa kelompok kerja jaringan.

Pembagian kelas IP
Konfigurasi Internet Sharing dengan WinRoute

WinRoute yang diproduksi oleh Kerio Technology


menyediakan banyak fasilitas untuk mengelola
jaringan.Internet sharing merupakan fasilitas yang paling
sering digunakan di WinRoute. Fasilitas lain yang disediakan
oleh WinRoute adalah :

• Firewall dengan metode Packet Filter


• Network Address Translation (NAT)
• DHCP Server
• Mail Server
• DNS Forwarder

- Network Address Translation:WinRoute bertindak


sebagai router yang menterjemahkan source IP
Address (IP Lokal) menjadi IP Address yang berada
dalam 1 subnet dengan network tujuan.

- Proxy Server : Adalah metode Web Caching yang berjalan di


atas service NAT.

Dalam teknik ini WinRoute menyimpan temporary website yang


pernah dikunjungi user di cache-nya. Apabila terdapat user yang
mengakses halaman tertentu,WinRoute akan mencari halaman
tersebut di cache. Bila tidak ditemukan maka diakses alamat
tersebut yang terdapat di internet.Teknik ini sangat berguna
untuk menghemat bandwith dan meningkatkan kecepatan
koneksi internet di LAN, karena tidak semua permintaan akses
diteruskan ke internet.Kelebihan teknik proxy server adalah
kemampuan mengontrol akses yang dilakukan
user.Administrator dapat menutup atau membatasi situs tertentu
yang dianggap berdampak negatif. Untuk mencegah user
mengakses internet dengan metode NAT, perlu dikonfigurasi
packet filter sehingga akses internet hanya dapat dilakukan
melalui proxy.

Tutorial Cara Membuat Jaringan Komputer LAN secara


sederhana dan mudah dipahami. Bisa dijadikan sebagai
referensi untuk para pelajar yang akan mengikuti uji
komptensi jaringan komputer. LAN dapat definisikan
sebagai network atau jaringan sejumlah sistem komputer
yang lokasinya terbatas didalam satu gedung, satu kompleks
gedung atau suatu kampus dan tidak menggunakan media
fasilitas komunikasi umum seperti telepon, melainkan
pemilik dan pengelola media komunikasinya adalah pemilik
LAN itu sendiri.

Kesimpulan dari definisi di atas adalah bahwa LAN adalah


jaringan dari sejumlah komputer yang dapat saling
berhubungna namun dibatasi oleh lokasi jarak terterntu.
Kalau masalah fungsi sudah pasti, jarigan LAN berfungsi
agar komputer dapat terhubung antara satu komputer dengan
komputer yang lain sehingga bisa bertukar data dan berbagi
pakai perangkat keras yang lain. Untuk membuat sebuah

jaringan LAN ada material yang kita butuhkan.


Berikut Peralatan atau material yang dibutuhkan
untuk membuat sebuah jaringan komputer LAN :

1. Dua atau lebih PC


2. Network Card sesuai dg jumlah PC
3. Kabel coaxial atau UTP
4. Hub bila diperlukan
5. Terminator
6. T-Connector

Langkah-langkah Membuat Jaringan Komputer LAN:


- Sebelumnya anda harus mengetahui dahulu tipe
jaringan yang ingin anda gunakan.untuk
mengetahui tipe-tipe jaringan komputer.

- Pasanglah kabel dan network card. Pemasangan kabel


disesuaikan dengan topologi/tipe jaringan yang anda pilih
sedangkan pemilihan network card disesuaikan dengan
slot yang ada pada motherboard anda. Bila board andan
punya slot PCI maka itu lebih baik karena LAN card
berbasis PCI bus lebih cepat dalam transfer data.

- Bila anda menggunakan tipe bus maka pada masing-masing


komputer harus anda pasang T-Connector yang memiliki
dua input. Dan pada komputer yang hanya mendapat 1
input pada input kedua harus dipasang terminator kecuali
bila anda membuat jaringan berbentuk circle(lingkaran)
dimana semua komputer mendapat 2 input. Misalnya
komp1,komp2,komp3 berjajar maka tconncector pada
komp1 dipasang terminator dan kabel ke komp2. Pada
komp2 dipasang kabel dr komp1 dan kabel ke komp3.
Sedangkan komp3 dipasang kabel dr komp2 dan
terminator.
- Bila anda memilih tipe star maka masing-masing kabel
dari komputer dimasukkan ke dalam port yang tersedia di
hub. Dan bila anda ingin menghubungkan hub ini ke hub
lainnya anda gunakan kabel UTP yang dimasukkan ke
port khusus yang ada pada masing-masing hub.

Langkah selanjutnya dadalah sebagai berikut :


- Pilih Sistem Operasi yang sesuai, Mis : Windows atau Linux
Persiapkan Komputer Server yang memadai, sesuai dengan
jumlah klien. Pilih Jenis Jaringan, Mis:

Jaringan Kabel atau Wireless.


- Alat – Alat yang dibutuhkan dalam membuat jaringan LAN :
1. PC Server
2. OS (Operating System)
3. Lan Card (untuk jaringan kabel) atau Card WLAN (U/
Wireless)
4. Kabel UTP Cat 5 (u/ jaringan Kabel)
5. Access Point (U/ Jaringan Wireless)
6. Switch atau Hub (u/ Jaringan Kabel)
7. RJ 45 (u/ jaringan kabel)
8. Pemotong kabel / Crimping Tool (u/ jaringan Kabel)
9. Tester kabel (u/ Jaringan Kabel)

Langkah terakhir adalah setting control panel network


conection
1. Setting network connection di controlpanel>networkConection
2. Klik kanan local Area Conection pilih properties
3. Pilih TAB General pilih internet protocol (TCP/IP) pilih
prporties
4. Pilih use the following Ip adress
5. Masukan IPadress : 192.168.0.1 subnet mask : 255.255.255.0
6. pilih OK
7. Klik kanan mycomputer pilih properties
8. pilih TAB ‘Computer Name’ pilih tombol ‘change’
9. di member of pilih ‘workgorup’isi apasaja misal ‘Beres’
10. Isi ‘Computer Name’ apasaja misal ‘User 1′
11. Pilih ‘OK’ atomatis windows merestart
12. Lakukan hal demikian di komputer lain dengan syarat
‘Computer Name’ harus berbeda dan Ip address harus
berbeda yang lainya harus sama, misal dikomputer lain
‘computer name’ di isi ‘user 2′ dan ip addressnya :
198.168.0.2 untuk ip adress yang harus berbeda cuma digit
terakhir yang lainya harus sama. Digit terakhir pada nomor
IP address yaitu nomor untuk mengidentifikasi alama
sebuah komputer.ata

Cara Berbagi File Antara Dua Komputer


Semakin banyak rumah tangga yang sekarang memiliki lebih dari
satu komputer.
Sering kali ini berarti melompat dari satu mesin ke mesin lain
untuk menemukan dokumen atau file yang Anda butuhkan.
Kecuali, entu saja, Anda berbagi file antara

komputer menggunakan network rumah. Proses ini


bahkan menjadi lebih mudah dengan Windows 7*, yang
dilengkapi dengan fitur Homegroup.

Membentuk Homegroup
Untuk mulai berbagi file antara komputer, Anda akan perlu
membuat sebuah homegroup, yang sebenarnya merupakan
kumpulan komputer yang dapat berbagi file.

- Akses Control Panel dari Menu Start


- Pastikan opsi ditampilkan sesuai dengan kategori di kanan
atas layar.
- Cari kategori "Network and Internet". Klik link "Choose
homegroup and sharing options”.Ini adalah tempat Anda bisa
membuat homegroup untuk berbagi file antara komputer atau
mengakses homegroup yang ada untuk digunakan pada mesin
lain.

- Jika "There is currently no homegroup on the network":


Klik link di bagian bawah layar yang
menyebutkan"Create a Homegroup".
- Jika "This computer belongs to a homegroup": Klik link
untuk "View or print the homegroup password”.

Pada titik ini, Anda akan dapat memutuskan apa jenis file yang
ingin berbagi antara dua komputer. Opsinya adalah gambar,
dokumen, musik, printer, serta video, dan Anda dapat memilih
untuk berbagi kombinasi apa pun dari jenis file tersebut.
Setelah Anda membuat pilihan itu, Windows 7 akan
memberikan password alfanumerik yang harus

Anda simpan di tempat aman. Anda akan membutuhkan


password ini untuk mengatur homegroup di komputer lain di
rumah Anda.

Mengakses Komputer Windows 7* Lain di Homegroup


Semua yang tersisa untuk dilakukan sebelum Anda dapat
berbagi file antara komputer adalah mengakses homegroup
tersebut dari komputer lain. Untuk melakukan ini di
Windows 7, Anda akan perlu menghidupkan mesin, klik
pada menu start, dan akses panel kontrol seperti
sebelumnya. Temukan link untuk "Choose homegroup and
sharing options" di bawah kategori "Network and Internet".
Alih-alih membuat homegroup baru, Anda akan melihat
kotak peringatan yang memberi tahu bahwa
sebuahhomegroup telah terdeteksi pada network Anda. Klik
tombol "Join Now". Anda akan memasukkan password yang
Anda simpan dari komputer lain dan pilih jenis file seperti
sebelumnya.

Tunggu beberapa saat sementara sambungan dibuat,


setelah itu Anda siap untuk berbagi file antara
komputer.

Mengakses File Bersama


Jika Anda ingin meminimalkan klik yang diperlukan
untuk mengakses berbagi file antara komputer, Anda
dapat membuat shortcut pada desktop Anda.Cara
termudah
melakukannya adalah dengan membuat shortcut pada desktop
Anda.
- Klik menu start, lalu tombol "Computer" di bagian sebelah
kanan menu.
- Klik dobel hard disk drive (biasanya "C").
- Klik dobel folder "Pengguna" pada layar berikutnya.

- Klik kanan folder "Public" dan klik "Create shortcut".


- Ubah nama short cut folder menjadi apa pun yang Anda
suka, lalu drag ke
desktop. Sekarang Anda telah siap mentransfer file antara
komputer, berbagi dokumen, stream musik, berbagi printer,
dan hal lain yang ingin Anda masukkan pada Homegroup.

D. Pengaturan fungsi peripheral lain

Kemudahan berbagi printer


Salah satu keuntungan mempunyai suatu jaringan komputer
dirumah atau dikantoran kecil adalah kemudahan untuk
berbagi resources seperti berbagi printer jaringan agar bisa
diakses oleh semua user yang ada pada jaringan.

Dua metoda
Ada dua cara untuk bisa berbagi printer pada jaringan:
- Dengan komputer – koneksikan sebuah printer USB
kepada salah satu port USB pada komputer dan lakukan
konfigurasi untuk bisa di sharing

- Gunakan piranti print-server baik wired maupun wireless


print-server
Perhatikan gambar dibawah ini, sebuah jaringan komputer
sederhana yang terdiri dari sebuah switch, dan beberapa
komputer.Sebuah printer USB dihubungkan kepada sebuah
desktop PC dengan OS Windows XP Pro atau Windows 7 (kecuali
Windows 7 starter).

Secara tradisional, yang paling umum untuk melakukan sharing


printer adalah dengan menggunakan salah satu komputer pada
jaringan dan menghubungkan sebuah printer USB ke salah satu
port USB komputer dan melakukan konfigurasi Windows agar
bisa di sharing dengan users lainnya pada jaringan. Kerugian
dari cara ini adalah bahwa komputer harus selalu ON agar
printer jaringan bisa diakses kapanpun. Jika tidak, maka printer
tidak akan bisa diakses.

Dalam Windows XP, komponen File and Printer sharing


sudah terinstall dan default nya adalah enable.

Bagaimana melakukannya? Berikut adalah step-step nya:


- Buka Printers and Faxes. Klik Start, Klik Control
Panel, Klik Printers and Other Hardware, dan
kemudian klik Printers and Faxes.

- Klik kanan printer yang mau di sharing, dan kemudian


Sharing.
- Pilih Share this printer dan beri nama
- Pada tab Sharing, klik Share this printer dan ketik nama
sharing yang mudah diingat untuk printer ini. Jika nantinya
harus dilepas shairngnya, maka tinggal

- klik Do not share this printer


- Jika printer ini akan di share dengan komputer dengan OS
lain maka klik Additional Drivers. Klik Environment dan
OS computer lain kemudian klik OK.

- Klik Ok untuk menyelesaikan proses ini.

Setting Shared Printer Windows 7


Setting untuk Windows 7 berikut tidak berlaku untuk
windows 7 starter.Starter kit hanya bisa bergabung
kepada jaringan local yang ada termasuk akses printer
jaringan.

Pertama kali harus membuka akses file and printer sharing.


- Klik Start, kemudian control panel, Cari Network and
Sharing center, kemudian klik Change advanced
sharingsettings dan kembangkan tampilan network profile
- Jika printer sharing off, pada File and printer sharing pilih
Turn on file and printer sharing dan klik Save changes. Jika
diminta administrator password maka masukkan password
dan confirmasikan

- Langkah selanjutnya adalah melakukan sharing


printernya sendiri - Lakukan langkah berikut untuk
sharing printer pada Windows 7.

- Buka Devices and Printers dengan meng-klik Start,


dan pada start menu klik Devices and printers.

- Pilih printer yang ada dan klik kanan dan pilih Printer
properties
- Klik tab Sharing dan pilih Share this printer - Selesai

Koneksi User ke Printer Jaringan Setelah selesai konfigurasi


sharing printer, maka semua user yang ada pada jaringan bisa
melakukan koneksi ke printer dan menggunakan nya untuk
mencetak ke printer lewat jaringan.

Untuk Windows 7 starter, bisa mengakses printer yang ada pada


jaringan dengan langkah sederhana.

- Buka explorer dan arahkan ke paling bawah explorer dan


klik Netwrok. Jika pada jaringan ada beberapa resources
yang di share, maka akan kelihatan disini. Dari printer
yang di share pada jaringan pada langkah-langkah diatas,
maka terlihat ada sebuah printer Epson.

- Klik kanan printer Epson tersebut dan pilih Connect.

- Lihat di Devices and printer maka akan muncul printer


seperti terlihat pada gambar berikut ini

Dengan tersedianya printer jaringan ini dan setting dari


printer adalah printer default, maka user tinggal mengirim
dokumen ke printer untuk dicetak.

E. Melakukan backup
Proses backup basisdata di MySQL dapat dilakukan dengan
menggunakan perintah berikut ini :
mysqldump -u nama user -p --data bases nama database >
/lokasi/filebackup.sql

Keterangan:
a. Nama database adalah nama database MySQL yang akan
dibackup.
b. /lokasi/filebackup.sql adalah file yang akan digunakan
untuk menyimpan isi file database.

Tugas Terstruktur
1. Jelaskan secara singkat tentang setup/instlasi perangkat lunak
(debian)!
2. Jelaskan langkah-langkah memperbaiki koneksi jaringan!
3. Sebutkan langkah-langkah untuk mengatur fungsi jaringan!
4. Sebutkan fungsi dari pngaturan fungsi jaringan!
5. Sebutkan lngkah-langkah untuk melakukan backup!

Tugas Kelompok
Butalah kelompok yang terdiri dari 4 – 5 siswa, kemudian
lakukan berbagi file dan printer dan tuliskan hasil pekerjaan
kalian kepada Guru Pengampu kalian.
BAB II

Fungsi dari Kinerja Piranti Komputer


Terapan

A. Memeriksa kinerja piranti sesuai fungsi pada manual

WAN (Wide Area Network) adalah kumpulan dari LAN yang


dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem
dan jaringan Internet, dari/ke kantor pusat dan kantor cabang,
maupun antar kantor cabang. Dengan sistem jaringan ini,
pertukaran data antar kantor dapat dilakukan dengan cepat serta
dengan biaya yang relatif murah.

Sistem jaringan ini dapat menggunakan jaringan


Internet yang sudah ada, untuk menghubungkan antara
kantor pusat dan kantor cabang atau dengan PC
Stand Alone/Notebook yang berada di lain kota ataupun
negara.WAN berbeda dengan LAN dimana WAN dapat
menghubungkan banyak komputer yang tidak bisa terhubungkan
melalui kabel jaringan standar. WAN menggunakan metode
koneksi yang berbeda dibandingkan dengan LAN, dimana koneksi
ini termasuk didalamnya terdapat saluran telepon (PSTN - Public
Switched Telephone Network), saluran sewa (leased line), kabel
serat optik, gelombang mikro (microwave), satelit, dan wireless.
WAN juga merupakan elemen pembentuk jaringan Internet,
dimana jaringan WAN terbesar berada.

1. Sambungan Point-to-Point
Point-to-point link memberikan jalur komunikasi
tunggal dari pelanggan melalui penyedia jaringan
seperti jaringan telepon perusahaan ke jaringan luar.
Saluran

Point-to-point biasanya disewa dan oleh karena itu


disebut saluran sewa (leased line). Untuk saluran
point-to-point, pihak pengelola saluran sewa
memberikan saluran kabel dan fasilitas perangkat
kerasnya saja. Sirkit ini

harganya disesuaikan dengan kebutuhan dan jarak antara dua


titik sambungan. Sambungan point-to-point pada umunya
lebih mahal daripada layanan bersama seperti
Frame Relay. Gambar 8.3 menunjukkan tipikal
sambugan point-to-point melalui WAN.

2. Circuit Switching
Switched circuits mengijinkan hubungan data dimana dapat
dimulai prosesnya manakala diperlukan dan diputus
manakala proses komunikasi selesai. Cara kerjanya persis
seperti sambungan telepon pada umumnya. Integrated
Services
Digital Network (ISDN) adalah contoh dari circuit
switching. Ketika dua sambungan terhubung dan benar
tujuannya, ISDN akan mengirim kan data.

Ketika pengiriman selesai, sambungan segera diputus.

3. Packet Switching
Packet switching adalah teknologi WAN dimana user dapat
saling berbagi carrier resources, dan oleh karena itu ongkos
yang ditanggung pelanggan lebih murah daripada saluran
point-to-point.
Beberapa contoh packet-switching adalah Asynchronous
Transfer Mode (ATM), Frame Relay, Switched Multimegabit
Data Services (SMDS), dan X.25.

B. Koneksi kendali ke piranti

Peralatan WAN
WAN menggunakan banyak tipe peralatan yang
khusus dibuat untuk lingkungan WAN, seperti WAN
switches, access servers, modems, CSU/DSUs, dan
ISDN. Beberapa peralatan tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:

WAN Switch
WAN switch adalah perlengkapan multiport antarjaringan yang
digunakan oleh jaringan pembawa. Gambar berikut
menjelaskan dua router pada jaringan WAN tersambung
dengan WAN switch.

Access Server
Sebuah access server berfungsi sebagai sebagai titik
pusat untuk sambungan dial-in dan dial-out. Gambar
dibawah ini menunjukkan access server menghimpun
banyak sambungan dial-out ke jaringan WAN.

Modem
Modem adalah alat yang bisa menerjemahkan sinyal
analog dan digital, sehingga data dapat disalurkan
melalui saluran telepon. Di sisi pengirim, sinyal digital
dirubah menjadi sinyal analog disesuaikan dengan
media transmisi yang digunakan. Sedangkan pada sisi
penerima, sinyal analog yang dikirimkan melalui
media transmisi tersebut dirubah kembali menjadi
sinyal digital.

Gambar berikut merupakan hubungan WAN modem-ke-modem.


CSU/DSU
Channel service unit/digital service unit (CSU/DSU)
adalah peralatan antarmuka digital yang digunakan
untuk menghubungkan router sirkit digital.

CSU/DSU juga memberikan signal timing untuk komunikasi


antara peralatan ini.
Gambar 2.35 menunjukkan penempatan CSU/DSU dalam
penerapan WAN.

Terminal Adapter ISDN


ISDN terminal adapter adalah peralatan yang digunakan untuk
menghubungkan
ISDN Basic Rate Interface (BRI) dengan antarmuka lainnya,
seperti EIA/TIA-
232 pada sebuah router. Terminal adapter pada
dasarnya adalah modem ISDN, meskipun disebut juga
terminal adapter karena pada kenyataannya tidak
mengubah sinyal analog ke sinyal digital atau
sebaliknya. Gambar 8.9 menunjukkan penempatan
Tugas Terstruktur

1. Sebutkan langkah – langkah memeriksa kinerja piranti sesuai


fungsi manual
2. Sebutkan berbagai macam software yang digunakan untuk
memeriksa kinerja sebuah komputer!

3. Sebutkan macam – macam koneksi kendali pada sebuah komputer


Tugas Kelompok

Buatlah kelompok, yang terdiri dari 4 – 5 siswa, lakukan


pengamatan kinerja jaringan komputer kalian, dengan menggunakan
sebuah software, catat hasilnya dan laporkan kepada guru pengampu
kalian.
BAB III

Perawatan Peralatan

A. Memeriksa kinerja piranti sesuai fungsi manual


Memiliki sebuah jaringan bukanlah suatu hal yang murah. Banyak
komponen-komponen jaringan yang harus dibeli dengan biaya
yang cukup besar. Semakin luas jaringan, semakin banyak
komponen jaringan dan semakin besar biaya yang dibutuhkan.

Bagi sebuah perusahaan, koneksi Internet menjadi sebuah


bagian yang penting dalam bisnis. Terputusnya koneksi
Internet dapat mengakibatkan kerugian, sebagai berikut:

1. Terhambatnya proses pelaksanaan bisnis suatu perusahaan


2. Tertundanya beberapa pekerjaan yang dapat mengakibatkan
kerugian materi

Dari penjelasan di atas, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa


jaringan adalah suatu asset yang berharga. Oleh karena itu,
diperlukan suatu perawatan dan pemeliharaan jaringan. Tujuannya
adalah agar komponen-komponen jaringan tidak cepat rusak, dan
dapat bertahan cukup lama. Selain itu perawatan dan
pemeliharaan juga dilakukan agar jaringan dapat terus digunakan
sebagaimana mestinya. Menentukan Strategi Perawatan Seperti
yang telah dijelaskan di atas, perawatan jaringan perlu dilakukan.
Mengaudit suatu peralatan jaringan perlu dilakukan jika informasi
tentang itu belum tersedia. Peralatan jaringan yang diaudit
meliputi Ethernet Card, Hub, Switch, Router, dan peralatan
jaringan lainnya.

Suatu strategi-strategi perawatan untuk menjaga kontinuitas


operasi IT dan fungsi bisnis diidentifikasi berdasarkan faktor,
faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Anggaran
2. Kebutuhan bisnis
3. Persyaratan SLA
Untuk itu dalam menguji suatu strategi perawatan perlu
mempertimbangkan beberapa faktor di atas. Jadwal
perawatan komponen jaringan juga harus dilakukan dan di
pertimbangkan berdasarkan faktor-faktor di atas.

Dalam strategi perawatan jaringan, suatu dokumentasi


arsitektur dan konfigurasi sistem jaringan juga perlu ditinjau
kembali. Tujuan dilakukan pemberian informasi ini adalah
untuk menyediakan suatu informasi terbaru sehingga dapat
dilakukan suatu penanganan yang mudah jika terjadi suatu
kerusakan atau kesalahan dalam jaringan.

SLA
SLA atau yang dikenal dengan perjanjian tingkat layanan adalah
perjanjian formal antara Service Provider dengan pelanggan
untuk menetapkan suatu level pelayanan (QoS) tertentu. SLA
disiapkan untuk mencocokkan pengguna dengan persyaratan
bisnis.

SLA perlu dipersiapkan untuk sesuai dengan parameter


yang berlaku. Beberapa parameter yang dapat
mempengaruhi SLA untuk layanan voice adalah
sebagai berikut : 1. Paket loss

2. Delay
3. Jitter
4. Throughput
5. Help Desk
Help desk dan fungsi dukungan lain diatur menurut prosedur
dan standar yang disetujui dan sesuai dengan praktek terbaik
yang ada di industri. Help Desk adalah suatu sistem pendukung
yang didesain untuk menuntun pelanggan dengan jawaban
teknis dan fungsional. Help Desk sangat membantu bagi
pelanggan yang ingin mengadukan suatu kerusakan pada
jaringan.

Metode Identifikasi Masalah


Ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi
masalah dalam sistem jaringan, sebagai berikut:

a) Metode Penelusuran Kesalahan


Metode ini melakukan pelacakan hal-hal yang
menyebabkan terjadinya kesalahan pada sistem jaringan
hingga dapat menemukan solusi yang tepat.
b) Metode Try and Error
Metode ini melakukan percobaan dan mencatat
hasil yang dikeluarkan untuk menemukan
pemecahan dalam menangani masalah yang timbul.

Berikut ini adalah contoh-contoh kasus pada jaringan


dan tindakan yang harus dilakukan.

Kasus : Suatu server yang berfungsi untuk


melakukan resolver dari nama domain ke IP
address pada jaringan sedang mati atau
down

Tindakan : Merestart kembali daemon DNS untuk


diaktifkan Kasus
: Suatu server pada jaringan sedang mati
atau down sehingga para klien tidak dapat
mendapatkan IP dinamis dari server
tersebut

Tindakan : Merestart kembali daemon


DHCP untuk diaktifkan Kasus : Suatu
server yang berfungsi untuk mengelola
halaman suatu situs pada jaringan sedang
mati atau down

Tindakan : Merestart kembali daemon APACHE untuk


diaktifkan

Perawatan Perangkat Jaringan

Seperti yang telah dijelaskan di atas, ada dua buah perangkat dalam
jaringan:
1. Perangkat Keras
2. Perangkat Lunak

Perawatan Perangkat Keras


Berikut ini adalah cara-cara dalam melakukan perawatan
perangkat keras jaringan agar jaringan dapat beroperasi dengan
baik:
a) Membersihkan setiap perangkat keras jaringan dari debu
yang menumpuk
b) Melakukan penyusunan kabel LAN secara teratur untuk
mudah dalam melakukan penelusuran kesalahan. Oleh
karena itu kabel LAN biasanya diberikan sebuah label.

c) Memastikan antena yang terhubung ke ISP tidak berubah


posisi dari posisi semula dan berada pada kondisi Line Of
Sight.

Apabila terjadi kesalahan dalam pengkabelan, dapat digunakan


alat yang bernama LAN tester. Fungsi dari alat ini adalah
untuk menguji redaman suatu kabel LAN, maupun struktur
kabel tersebut.

Apabila diketahui bahwa kesalahan disebabkan oleh rusaknya hub


sehingga beberapa user terganggu aktifitasnya. Komponen Switch
dapat digunakan sementara untuk mengatasi hal tersebut.
Sedangkan apabila diketahui bahwa kesalahan disebabkan oleh
rusaknya router pinjaman dari ISP sehingga semua user yang
tergabung dalam jaringan tersebut terganggu aktifitasnya, maka
PC Router dapat digunakan sementara untuk meminimalkan
gangguan tersebut.

Sementara itu untuk dapat menguji konektifitas dan kinerja


access point sehingga dapat memonitor sedang dalam kondisi
apa AP tersebut, dapat menggunakan sebuah software yang
bernama netstumbler.

Akan tetapi ada keterbatasan dalam melakukan perawatan


dan pemeliharaan jaringan. Ada prosedur-prosedur
perawatan yang tidak dapat dilakukan oleh internal,
contohnya antara lain sebagai berikut:

a) Penginstallan Antena AP yang dipinjamkan oleh


pihak ISP yang terletak pada kantor ISP tersebut

b) Penginstallan kabel serat optik yang akan digunakan


sebagai media penghubung dari ISP ke pelanggan

c) Sedangkan prosedur perawatan yang dapat dilakukan


secara internal contohnya antara lain adalah sebagai
berikut:
d) Pembersihan komponen jaringan dari debu dan kotoran
lainnya
e) Pembuatan dan penjagaan firewall untuk kepentingan
perusahaan

Perawatan Perangkat Lunak


Berikut ini adalah cara-cara dalam melakukan perawatan
perangkat lunakjaringan agar jaringan dapat beroperasi dengan
baik:

a) Tidak melakukan perangkat lunak yang memakan


memori besar pada komputer yang berfungsi untuk
memonitoring kondisi jaringan. Perangkat lunak yang
memakan memori besar antara lain adalah game.

b) Selalu memperbaharui kompatibilitas perangkat lunak


dengan perangkat keras

Rekomendasi pencegahan atau deteksi dini dari masalah-


masalah yang sama pada peralatan dan perangkat lunak di buat.
Hal ini bertujuan agar penyelesaian untuk masalahmasalah yang
sama dapat dilakukan dengan cepat.

Dokumentasi Perawatan
Dokumentasi hasil perawatan perangkat keras dan lunak
dibuat untuk melengkapi persyaratan standar proyek.
Seiring dengan perkembangan teknologi, dokumentasi yang
dibuat secara digital memiliki kelebihan dibandingkan
dokumentasi secara manual. Contoh dari format digital
adalah dengan membuat dokumen berformat .txt, .doc, atau
.pdf.

Tujuan dari digitalisasi tersebut antara lain adalah sebagai berikut:



Untuk melancarkan pengembangan yang
sistematis tentang cara mengumpulkan,
menyimpan, dan mengorganisasi informasi
dan pengetahuan dalam format digital Untuk
mengembangkan pengiriman informasi yang

hemat dan efisien di semua sektor


Untuk mendorong upaya kerjasama yang
sangat mempengaruhi investasi pada
 penelitian dan jaringan
sumber-sumber
komunikasi
Laporan kesalahan dalam bentuk digital tersebut
sebaiknya juga dicetak dan ditempatkan pada dekat
komponen jaringan sehingga dapat meminimalisasi waktu
yang
terbuang akibat kecelakaan atau kerusakan pada
jaringan. B. Memebersihkan dan menyimpan log kerja
peralatan

Saat Ini Komputer sudah menjadi kebutuhan Primer


dimasyarakat, penggunaan komputer saat ini sudah sangat
diperlukan apalagi dengan adanya teknologi internet yang
memungkinkan untuk menjelajah informasi di dunia secara cepat.
Dalam penggunaan computer jenis PC (Personal Computer). PC
merupakan kumpulan beberapa komponen yang saling terhubung
didalamnya sehingga menjadi satu kesatuan yang dapat berfungsi
dalam berbagai hal . adapun computer PC memerlukan Perawatan
seperti halnya dengan barang-barang elektronik lainnya.
Perawatan ini dilakukan agar komponen dalam PC tetap awet dan
tahan lama. Dalam melakukan perawatan PC, harus memenuhi
bebrapa komponen didalammnya seperti memiliki perlengkapan
perawatan, dan perlengkapan untuk melakukan troubleshooting
pada PC. Berikut adalah cara melakukan perawatan PC dan
aspek-aspek apa saja yang harus dipenuhi untuk memulai
melakukan Perawatan PC.

Perlengkapan Perawatan PC
Seperti Halnya Melakukan Perakitan PC, peralatan yang
diperlukan sama dengan yang dilakukan untuk melakukan
Perawatan PC namun dalam melakukan Perawatan terdapat
hal-hal yang perlu ditambahkan. Berikut peralatan yang
diperlukan dalam melakukan Perawatan PC.
a) Obeng (+/-) => Obeng digunakan untuk membuka
Komponen-komponen dalam PC, dikarenakan
komponen-komponen tersebut menggunakan Baut agar
dapat melekat dengan keras pada badan casing, obeng
yang digunakan berupa obeng (+) dan obeng (-)
b) Kaos Tangan Lateks => Kaos tangan lateks digunakan
agar komponen-komponen yang dipegang menggunakan
tangan tidak tersentuh langsung dengan komponen
karena adanya kaos tangan ini, kaos tangan ini juga akan
mempermudah dalam melakukan perawatan dikarenakan
tidak ada batasan dalam menyentuh komponen pada PC.

c) Grounding => Grounding atau pentanahan digunakan


untuk menetralkan listrik statis yang ada pada tangan,
listrik statis ini dapat merusak komponen pada PC
sehingga jika dalam melakukan Perawatan, komponen
PC tetap awet dan tahan lama.

d) Tis Pengikat =>TIS pengikat merupakan perlengkapan


yang digunakan untuk merapikan kabel yang ada pada
komponen PC, Tis ini juga akan mempermudah untuk
mengenal alur kabel dalam komponen PC.

e) Tissue kering => Tissu merupakan komponen yang sangat


diperlukan dalam melakukan Perawatan PC, tissue ini
nantinya akan digunakan untuk membersihkan komponen-
komponen keras dalam PC

f) Blower => Blower ini digunakan untuk


menghilangkan debu soft yang susah
dihilangkan dengan menggunakan Tissu, blower
ini akan betul-betul menghilangkan semua debu
yang ada pada perangkat PC. jika tidak terdapt
Blower anda dapat menggunakan Kuas namun
jika menggunakan kuas tidak akan
membersihkan bagian-bagian sulit pada
komponen PC Perawatan Komponen PC

Sebelum anda melakukan Perawatan, anda pertama-tama anda


harus mengerti dan memahami secara langsung cara untuk
melakukan perakitan PC karena dalam melakukan Perawatan PC
anda diharuskan untuk melepas semua perangkat-perangkat yang
ada dalam casing. Berikut komponen-komponen yang harus
menjalani proses perawatan dan cara melakukan perawatan pada
komponen tersebut.

1. HARDISK

Hardisk Merupakan Media Penyimpana dalam PC, dalam


melakukan Perawatan Pada Hardisk Anda tidak perlu
membuka komponen yang ada dalam hardisk tersebut karena
didalam hardisk tersebut tidak terdapat udara sehingga jika
anda membuka komponen dalam hardisk maka hardisk yang
anda gunakan akan rusak karena adanya kontak langsung
dengan udara. Yang perlu anda bersihkan hanya pada bagian
papan PCB hardisk dan menggosok bagian pin hardisk dengan
menggunakan Penghapus Pensil.

2. Mainboard/Motherboard

Mainboard/Motherboard merupakan tempat tertancapnya semua


komponen-komponen pada PC mainboard merupakan bagian
utama pada PC, dalam melakukan perawatan pada mainboard
anda harus menghilangkan semua debu yang ada pada
mainboard dengan menggunakan Blower atau kuas, dengan ini
Mainboard akan bersih dan tidak ada debu yang dapat merusak
komponen pada Mainboard.

3. RAM

Ram Merupakan tempat penyimpana cache memory pada


prosessor yang merupakan alat untuk membantu kinerja
prosessor, dalam melakukan Perawatan pada RAM anda hanya
perlu menggosok pin pada RAM dengan menggunakan karet
penghapus dan juga pada bagian slotnya dibersihkan dengan
menggunakan kuas.

4. heatsink dan Kipas heatsink

Dalam melakukan perawatan PC bagian Heatsink


merupakan bagian terpenting untuk dibersihkan, dimana
terdapat banyak debu pada bagian dalam heatsink, cara
membersihkannya, anda bisa menggunakan blower atau
kuas untuk membersihkan bagian yang susah untuk
dijangkau.

5. Prosessor

Pada Prosessor anda tidak perlu melepasnya dari socket untuk


menjaga keamanan dalam melakukan Perawatan, yang perlu
untuk menerima perawatan hanya pada bagian Pasta prosessor,
gantilah dengan Pasta yang baru. (Jangan Menggunakan Pasta
gigi)
6. Casing

Casing merupakan tempat terpasangnya semua komponen


pada PC, dalam melakukan perawatan Gunakanlah Blower
untuk membersihkan semua area yang ada pada bagian dalam
casing terutama tempat dudukan mainboard.

7. Keyboard

Keyboard Merupakan komponen yang digunakan untuk meng-


input data pada computer, yang perlu untuk dibersihkan yaitu
pada bagian sela-sela pada tombol keyboard, gunakanlah
blower atau kuas untuk membersihkannya.

C. Melakukan back – up

Perencanaan Back-up
Pengembangan sistem backup yang efektif adalah
kegiatan yang sifatnya berkelanjutan.Setiap perusahaan memiliki
sistem yang berbeda-beda sesuai kebutuhannya. Oleh karena itu,
pengembangan sistem backup yang dibangun hendaklah
disesuaikan dengan dinamika yang ada pada perusahaan/instansi
tersebut. Berikut ini merupakan beberapa panduan yang dapat
digunakan untuk memulai perencanaan sistem backup
menggunakan pola 5w1h (what, where, who, when, why, dan
how).

1. File-file apa saja yang perlu dibackup?


2. Dimanakah lokasi file-file tersebut?
3. Siapa yang akan menjalankan tugas backup?
4. Di mana, kapan, dan dalam kondisi apa backup harus
dilakukan?
5. Seberapa sering file-file ini mengalami perubahan?
6. Berapa lama data backup ini harus dipertahankan sebelum
dihapus?
7. Di mana media backup harus disimpan?
8. Ke mana data backup akan direstorasi (dikembalikan)?

STRATEGI BACKUP
Terdapat dua jenis strategi/skema backup yang ada saat ini,
yakni skema full backup dan incremental backup.
BACKUP UTUH (FULL BACKUP)
Ini merupakan strategi backup yang paling simpel karena menyalin
semua file dari suatu sistem ke dalam tape atau media backup lainnya.
Dengan kata lain, full backup adalah salinan lengkap file-file yang
dimiliki oleh suatu sistem komputer atau sebuah disk, di dalamnya
dapat juga termasuk file-file yang berkaitan dengan sistem operasi
selain file-file milik user. Sebagaimana dijelaskan diatas, strategi
backup ini akan memakan waktu lebih lama dan berat karena jumlah
data yang disalin banyak tergantung besar dan banyaknya file-file
yang ada di komputer.

INCREMENTAL BACKUP
Ini merupakan strategi backup yang paling sering dipilih. Dalam
strategi ini, sistem hanya menyalin file-file yang berubah sejak backup
sebelumnya. Incremental backup ini baik digunakan ketika skema full
backup terlalu berat karena file-filenya terlalu banyak dan juga hanya
sebagian kecil saja datanya yang berubah setiap harinya. Dalam hal ini
melakukan backup hanya untuk file-file yang kecil akan lebih cepat
daripada harus melakukan full backup.

VERIFIKASI DATA
Ini juga merupakan tahapan penting dalam pengembangan sistem
backup, dimana keaslian dan keutuhan data backup harus dapat
dipertahankan agar pada saat dikembalikan sistem dapat langsung
berjalan kembali. Terdapat dua proses dalam tahapan ini, yaitu: -
Melakukan pembandingan file-file dalam backup dengan file-file
aslinya (sumber)
- Meyakinkan keutuhan file dengan membaca setiap file backup yang
dihasilkan sehingga tidak ada file yang rusak/korup.

PENYIMPANAN MEDIA BACKUP


Penyimpanan yang tepat tape-tape backup, disc-disc, disket-disket atau
media penyimpan lainnya sangatlah penting dan menjadi bagian dari
strategi perencanan backup.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam


memutuskan ke mana dan bagimana kita akan menyimpan media
backup:

- Ketahui di mana lokasi piranti-piranti berada


Menyiapkan ruang khusus menjadi hal yang vital bagi
perusahaan/intansi berskala besar dan profesional. Dengan
mengetahui lokasi backup, administrator akan dapat melakukan
backup dan recovery secara cepat.

- Buatlah rutinitas restorasi (pengembalian) semudah mungkin


Backup-backup selayaknya disimpan pada lokasi yang mudah
dijangkau sehingga dapat cepat diakses untuk melakukan restorasi.
Demikian juga dengan semua media penyimpanan tersebut harus
diberi label dengan jelas sehingga dapat memudahkan mengenali
data-data yang bakup.

- Berikan proteksi-tulis atas media-media backup Protekni-tulis


(write-protect) dapat melindungi media backup dari aksi-aksi
overwrite tak disengaja. Mekanisme proteksi-tulis ini berbeda-beda
tergantung jenis media penyimpan yang digunakan.

- Pertimbangkan faktor-faktor lingkungan

Faktor-faktor lingkungan yang perlu dipertimbangkan diantaranya adalah


kelembapan, suhu,
sinar/cahaya, interferensi elektromagnetik, dan guncangan.

- Tangani media dengan benar


Beberapa media ada yang memiliki sejumlah tuntutan khusus dalam
perawatannya.
Sebagai contoh, floppy disk dan disk-disk zip idealnya harus diletakkan
di atas dari mediamedia lainnya yang dipandang lebih kokoh. Selain itu
ada juga cartridge tape yang harus disimpan dalam posisi spool vertikal
(tegak lurus ke tanah). Selain itu dengan memperlakukan media
sebagaimana mestinya akan dapat memaksimalkan umur pemakaian
media tersebut. Berikut ini merupakan tabel masa hidup berbagai jenis
media penyimpan.
- Amankan media-media backup secara fisik
Di mana pun media-media ini ditempatkan, keamanan fisik dari
media ini juga tak kalah pentingnya. Media-media harus aman
dari pencurian, perusakan dan kerusakankerusakan lingkungan.

Masing-masing skema backup memiliki keunggulan tersendiri dan satu


sama lainnya mungkin hanya cocok untuk kondisi-kondisi tertentu.
Beberapa di antara skema dapat dikombinasikan satu sama lainnya untuk
dapat memberikan solusi backup yang optimal.

PROGRAM BACKUP
Terdapat banyak program backup yang disediakan di Linux saat ini,
diantaranya adalah tar dan dd.
TAR

tar (tape archive) merupakan program yang awalnya dikembangkan


untuk membackup data ke tape disk. Namun, dalam perkembangannya
dapat juga digunakan untuk membackup library dan file lainnya, serta
saat ini juga telah mendukung program kompresi seperti gzip dari

GNU untuk memperkecil ukuran file hasil. Format perintah tar


untuk pembuatan file backup sebagai berikut.
Format perintah pertama dapat digunakan untuk membuat file backup
dalam bentuk tar, yang kedua untuk melihat isi file-file apa saja yang
berhasil dibackup, sedangkan yang terakhir untuk mengekstrak file
backup.

DD
dd mungkin termasuk perintah pengkopian data level dasar. Sering
digunakan untuk membuat salinan dari drive-drive fisik dalam pekerjaan
yang terkait dengan forensik komputer. Program ini memungkinkan
penyalinan asli dilakukan tanpa mengubah format datanya. Terdapat
beberapa opsi yang perlu diketahui dalam menggunakan program ini,
yakni:

Apabila dijalankan sebagai root, perintah diatas akan menghasilkan file


backup untuk MBR dari harddisk SATA utama pada komputer, yang
disimpan pada file mbr.backup.

Selain program berbasis CLI di Linux juga tersedia program backup


dengan basis GUI seperti Dejadup, Amanda, Bacula dan FullSync.

BACKUP DAN RESTORE MELALUI JARINGAN


Kalau sebelumnya backup yang dijelaskan hanya ke media
penyimpanan lokal kali ini akan ditunjukkan juga kemungkinan
untuk melakukan backup via jaringan. Bagi administrator

jaringan kebutuhan backup jenis ini mungkin sudah hal yang biasa
dilakukan. Alasannya bisa bermacam-macam, diantaranya:
- Sistem yang ada saat ini tidak memiliki tape drive, karena tidak
semua sistem datang dengan fitur hardware yang komplit

- Alasan tertentu yang membuat pilihan backup jaringan lebih praktis dan
cepat.
- Kebijakan perusahaan/organisasi yang mengharuskan backup dilakukan
secara
terpusat pada sebuah server sentral yang akan menampung
semua backup dari banyak workstation atau klien-klien
jaringan.

- Alasan lainnya yang mengharuskan backup dilakukan via jaringan.


Pada sistem Linux sangat dimungkinkan untuk menerapkan mekanisme
backup melalui jaringan, karena adanya sejumlah protokol pengiriman
file yang sudah didukung oleh Linux, seperti FTP, SMB, HTTP, dan
SFTP (SSH).
Saat ini ada sejumlah aplikasi di Linux yang dapat digunakan untuk
melakukan backup melalui jaringan diantaranya adalah rsync,
FullSync dan WinSCP. Rsync merupakan aplikasi yang antarmukanya
berbasis CLI. Pembahasan kali ini akan difokuskan pada penggunaan
aplikasi rsync.

BACKUP MELALUI RSYNC


Secara bawaan aplikasi rsync belum terinstal pada sistem Debian,
untuk menginstalnya dapat menggunakan perintah berikut ini
sebagai user root.

apt-get install rsync

Ada beberapa jenis backup yang dapat dilakukan oleh rsync, diantaranya
adalah:
- Melalui duplikasi file
Dengan jenis ini, file yang akan dibackup akan disalin ke lokasi yang
berbeda. Perintah untuk melakukan backup dengan model ini sebagai
berikut.

rsync -avz -e ssh /direktori/sumber/ user-


tujuan@alamattujuan:/lokasi/direktori/tujuan/

Perintah diatas merupakan format perintah rsync yang akan


melakukan backup data menggunakan protokol SSH ke alamat
yang dituju. Apabila direktori tujuan belum ada, maka rsync
akan membuatnya. Agar dapat berjalan, layanan SSH pada
komputer tujuan perlu diaktifkan terlebih dahulu. Materi
tentang SSH dapat dilihat kembali pada materi tentang
Administrasi Jarak Jauh. Nanti pada saat dijalankan rsync akan
meminta password SSH untuk masuk ke komputer tujuan,
sesuai dengan username yang digunakan. Agar dapat
menjalankan perintah ini tanpa adanya permintaah password
dapat melakukan langkah-langkah berikut.
Membuat kunci publik SSH

Jalankan perintah berikut ini untuk membuat kunci publik dan private
SSH. ssh-keygen

Setelah menjalankan perintah ini tidak perlu memberikan


informasi apapun selain menekan Enter sehingga outputnya kira-
kira seperti berikut.

Mengirim salinan kunci ke komputer tujuan


Selanjutnya kunci yang dihasilkan pada server ini harus dikirim ke
komputer tujuan dengan menggunakan perintah berikut.

ssh-copy-id -i ~/.ssh/id_rsa.pub user-tujuan@alamat-tujuan

Contohnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Setelah berhasil mengirimkan kunci ke komputer tujuan,


gunakan perintah berikut untuk menguji apakah koneksi ke
komputer tujuan dapat dilakukan tanpa password. ssh user-
tujuan@alamat-tujuan
Gambar berikut menunjukkan bahwa koneksi SSH ke komputer tujuan
telah berhasil dilakukan tanpa password.

Pada contoh kasus diatas komputer tujuan yang digunakan adalah


Linux Ubuntu yang layanan SSH-nya telah diaktifkan terlebih
dahulu. Contoh perintah backupnya adalah.

rsync -avz -e ssh /home/kdsurya/ root@192.168.55.68:/root/kdsurya/

Di contoh diatas, sebagai lokasi sumbernya adalah


/home/kdsurya dan tujuannya adalah direktori /root/kdsurya.

- Melalui sinkronisasi file


Sedikit berbeda dengan jenis sebelumnya, dengan cara ini file di
kedua lokasi akan selalu sama jumlah dan besarnya. Kalau pada
jenis yang pertama apabila terjadi penghapusan pada file sumber
maka hal itu tidak akan terjadi pada file tujuan. Dengan cara ini,
apapun perubahan yang terjadi pada file sumber juga akan terjadi
pada file tujuan.

rsync -avz --delete -e ssh /lokasi/sumber/ usertujuan@alamat-


tujuan:/lokasi/tujuan/

adanya tambahan parameter --delete diatas ini yang akan


menyebabkan file-file di sumber akan selalu sama dengan file-
file di lokasi tujuan. Agar dapat berjalan secara berkelanjutan,
perlu ada penjadwalan untuk backup ini.Penjadwalannya dapat
dilakukan dengan menggunakan perintah cron. Silahkan lihat
kembali materi mengenai penjadwalan tugas di kegiatan belajar
sebelumnya.
Saat ini terdapat banyak sistem basisdata yang telah dikembangkan
dan hampir semuanya telah menyediakan dukungan backup dan
restore. Salah satunya yang didukung oleh sistem Debian adalah
sistem basisdata MySQL. Basisdata MySQL merupakan sistem
basisdata client server yang dapat mendukung pengolahan data
relasional. Secara umum basisdata dapat dikatakan sebagai kumpulan
data. Lebih jauh basisdata merupakan kumpulan data yang ditata
dengan menggunakan aturan dan struktur tertentu. Secara default
basisdata tidak terinstal pada Debian, untuk menginstalnya dapat
menggunakan perintah berikut ini.

apt-get install mysql-server


Paket MySQL ini berada pada DVD 1 dari Debian 6. Berikut ini
merupakan contoh hasil eksekusinya.

Pada saat instalasi MySQL akan ada data yang perlu diberikan, yakni
password untuk user root MySQL. Apabila instalasi berhasil, status
dari keaktifan layanan MySQL dapat dicek melalui perintah ini.

/etc/init.d/mysql status

Cara lain untuk menguji hasil intalasi MySQL adalah dengan mencoba
masuk ke sistem database MySQL melalui perintah berikut ini.

mysql –u root –p

Pada saat perintah ini dijalankan aplikasi akan meminta password


root MySQL untuk login ke sistem. Jika login berhasil akan muncul
tampilan seperti berikut ini.
Gunakan perintah exit untuk keluar dari sistem MySQL.
Perintah berikut dapat digunakan untuk mengaktifkan
layanan MySQL apabila dari pengujian diatas belum aktif.

/etc/init.d/mysql start

Proses backup basisdata di MySQL dapat dilakukan


dengan menggunakan perintah berikut ini.

mysqldump -u nama user -p --data bases nama database >


/lokasi/filebackup.sql

Keterangan:
a. Nama database adalah nama database MySQL yang akan dibackup.
b. /lokasi/filebackup.sql adalah file yang akan digunakan
untuk menyimpan isi file database.

Perintah diatas apabila berhasil akan memberikan hasil berupa


file backup dalam format SQL MySQL. Contoh penerapannya
ditunjukkan pada gambar berikut.
D. Melakukan pengembalian konfigurasi / restore hasil back – up

Dari file yang dihasilkan oleh aplikasi mysqldump atau


program lainnya yang mampu menghasilkan file SQL akan
dapat dikembalikan lagi ke sistem database MySQL.
Pengembalian ini dapat dilakukan dengan menggunakan
perintah berikut.

mysql –u root –p < /lokasi/file.sql


Perintah ini akan dapat berhasil dijalankan apabila pada
MySQL saat ini database yang dituju belum ada.
Terdapat banyak variasi dalam backup dan restore di
MySQL. Hal ini dapat dipelajari lebih lanjut pada
dokumentasi program mysqldump dan mysql atau dapat
mengunjungi situsnya di alamat mysql.org.

Contoh penerapan dari peintah diatas diberikan pada gambar


berikut.
Pada contoh diatas ada beberapa perintah yang
digunakan untuk menunjukkan bahwa proses restore
berhasil dilakukan. Tabel/daftar yang ditampilkan
diatas adalah kumpulan basisdata yang ada di
MySQL. Database yang dijadikan percobaan ini
adalah database test.

Selain menggunakan cara diatas backup database


MySQL juga dapat dilakukan menggunakan teknik
backup jaringan ataupun lokal. Ini dimungkinkan karena
semua database dan tabel serta konfigurasi MySQL
disimpan dalam bentuk file yang oleh sistem Debian
ditempatkan di lokasi /var/lib/mysql/.
Tugas Terstruktur
1. Sebutkan langkah-langkah untuk memeriksa piranti pada sebuah
komputer jaringan!
2. Sebutkan langkah-langkah untuk melakukan perawatan komputer!
3. Mengapa kita harus melakukan backup dan restore, jelaskan!
4. Sebut dan jelaskan peralatan – peralatan yang digunakan
untuk melakukan perawatan komputer, baik secara hardware
maupun software!

5. Sebutkan langkah-langkah untuk me restore data!

Tugas Kelompok
Buatlah kelompok yang terdiri dari 4 – 5 siswa, lakukan
langkah-langkah backup dan restore pada sebuah komputer, kemudian
laporkan hasil pekerjaan kalian kepada guru pengampu.
BUKU KOMPUTER TERAPAN 2015 EDISI REVISI
2015 CODE PUBLISH BUKU

FOR SCHOOL
KT-2015-UP-PSYTEMON-SM-2-PDF
UNTUK PUBLIK
KT-2015-PSYTEMON-PUB-220-PDF-FREE-NEW

Anda mungkin juga menyukai