Pandawa,
Tokoh protagonis kebaikan pada Mahabarata,mereka terdiri dari saudara kandung Yudistira, Arjuna,
Bima, Nakula dan Sadewa. Mereka putra dari Raja Pandu, Hastinapura.
Kurawa,
Tokoh Antagonis. Kejahatan sangat terlihat pada jiwa para kurawa. Mereka terlahir dari rahim Ratu
Gandari dan Raja Destarata. Kurawa terdiri dari 100 anak. Yang mana anak tertuanya bernama
Duryudana.
Dengan adanya sifat-sifat Pandawa yang seperti tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan
adanya Pandawa, kerajaan Amarta menjadi kerajaan yang kuat, aman, adil dan makmur. Hal ini dapat
dibuktikan selain dengan sifat-sifat mereka yang jujur, membela kebenaran dan sebagainya, juga berkat
kemampuan disegala bidang. Puntadewa adalah ahli dalam bidang kerohanian, ahli dalam hal bertapa, ia
berdarah putih, tokoh ini mementingkan perdamaian, persatuan, kesejahteraan bersama.
Werkudara adalah tokoh yang menguasai keamanan, kekuatannya tidak tertanding, apalagi dengan
kehadiran kedua putranya dimana Gatotkaca menguasai keamanan samodra (laut) dan darat. Arjuna
adalah tokoh yang sakti, pemanah yang ulung, suka menolong sesama, rasa kemanusiaannya tinggi,
tutur katanya lembut, ahli dalam bidang kebudayaan dan kesenian, ahli dalam bidang bertapa. Tetapi
ada satu hal kelemahannya yaitu terlalu banyak istri. Pada jaman dulu istri merupakan lambang
kehormatan, bisa juga sebagai upeti waktu memenangkan perang, berbeda halnya dengan sekarang
apalagi dengan adanya PP. 10 th. 1983 yang mengatur tentang perkawinan.
Si Kembar Nakula dan Sadewa adalah tokoh yang mencerminkan tingkah laku untuk mencapai
kesejahteraan/kemakmuran hidup, karena Nakula adalah ahli dan tekun dalam bidang pertanian,
sedangkan Sadewa ahli dan tekun dalam bidang peternakan.
Sebenarnya Pandawa masih mempunyai saudara tua yang bernama Adipati Karno, semasa kecil
dinamakan Suryatmaja. Suryatmaja adalah putra Dewi Kunti dengan Dewa Surya sebelum menikah
dengan Pandu. Ini disebabkan adanya perbuatan serong Dewa Surya yang bisa mengakibatkan Kunti
menjadi hamil. Akhirnya Dewa Surya ber tanggung jawab atas perbuatannya itu dengan jalan, pada
waktu melahirkan bayi (Suryatmaja) keluar lewat telinga, dengan demikian maka Kunti dianggap masih
suci.
Bayi yang diberi nama Suryatmaja kemudian dilarung (dihanyutkan) disungai Yamuna yang kemudian
diketemukan oleh Prabu Radeya di Petapralaya (dibawah kokuasaan Astian). Karena merasa dibesarkan
dan mukti wibawa di Astina, maka pada waktu perang Baratayuda Adipati Karna berjuang dengan gagah
berani untuk membela negaranya. Ia menjadi senapati perang di pihak Astina, tetapi akhirnya karna
gugur oleh adiknya sendiri yaitu Arjuna.
Adipati Karna adalah suri tauladan sebagai pahlawan yang gigih membela negara, meskipun rajanya
(Astina) dipihak yang salah tetapi bagaimanapun juga negaranya harus dibela dari kehancuran, yang
dibuktikan sampai titik darah penghabisan.
Sejarah Kurawa dan Pandawa secara lengkap, yang kemudian dilanjutkan terjadinya perang Baratayudha
antara kedua pihak, sampai perang itu usai dan muncul Parikesit, raja baru.