Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut sejarah kata “malaria” berasal dari bahasa Italia yang terdiri

dari dua suku kata, “mal dan aria” yang berarti udara yang jelek. Penyakit

malaria sudah dikenal sejak 4000 tahun yang lalu yang mungkin sudah

mempengaruhi populasi dan sejarah manusia.

Malaria adalah penyakit reemerging, yakni penyakit yang menular

kembali secara massal. Malaria juga adalah suatu penyakit yang ditularkan oleh

nyamuk (mosquito borne diseases). Penyakit infeksi ini banyak dijumpai di

daerah tropis, disertai gejala-gejala seperti demam dengan fluktuasi suhu secara

teratur, kurang darah, pembesaran limpa dan adanya pigmen dalam jaringan.

Malaria diinfeksikan oleh parasit bersel satu dari kelas Sporozoa, suku

Haemosporida, keluarga Plasmodium. Penyebabnya

oleh satu atau lebih dari empat Plasmodia yang menginfeksi manusia:

P.Falciparum, P. Malariae, P. Vivax, dan P. Ovale. Dua P. Falciparum

ditemukan terutama di daerah tropis dengan resiko kematian yang lebih besar

bagi orang dengan kadar imunitas rendah. Parasit ini disebarkan oleh nyamuk

dari keluarga Anopheles.

Indonesia merupakan negara yang berkomitmen memberantas

penyakit malaria (Murhandarwati, 2014). Berbagai upaya pemberantasan telah

dilakukan dengan dibantu oleh WHO dan United State of America Indonesia
Development (USAID) sejak tahun 1959 yang disebut Malaria Eradication

Program (MEP). Tahun 1962 dilakukan pencanangan program yang disebut

KOPEM (Komando Operasi Pembasmi Penyakit malaria). Tahun 1968 KOPEM

secara resmi dihapuskan, selanjutnya metode penanggulangan diubah menjadi

Program Pemberantasan Penyakit Malaria (Penyakit Malaria Control Program).

Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang masih menjadi

penyebaran penyakit malaria. Papua merupakan salah satu daerah endemis

malaria di kawasan indonesia timur. Kabupaten Jayapura merupakan daerah

administrasi Provinsi Papua dengan angka annual malaria incidence (AMI)

masih tinggi, sebesar 195 per 1000 penduduk dan angka API sebesar 158 per

1000 penduduk pada tahun 2011. Data survei malaria pada pemeriksaan slide

hapusan darah tebal pasien dengan gejala klinis demam menunjukkan kasus

positif malaria 353 orang dari 598 orang selama periode januari sampai desember

2013 dengan populasi penduduk 2052 jiwa. .

Menurut Gejala klasik malaria yang umum terdiri dari tiga stadium

(trias malaria), (Harijanto, 2012) yaitu: Periode dingin, Periode panas, Periode

berkeringat. Berkeringat adalah salah satu masalah ketidaknyamanan bagi

penderita malaria, tubuh terasa sangat lengket dan bau mengakibatkan

B. Rumusan Masalah

Anda mungkin juga menyukai