Disusun Oleh:
Kelompok
Oxzha Audiba 210801121
Syaekhudin Manitis Sukma 210801141
Retno Wulansari 21080115120020
Pebriasi Sinaga 21080115120026
Hesti Renika 21080115120011
M.Fitra Miftahadi 21080115120032
M.Fayedh Nizom 21080115120008
3.1 Materi
Materi yang digunakan dalam praktikum Ekotoksikologi dan Kesehatan
Lingkungan adalah Ikan Sumatra (Puntius tetrazona) untuk dihitung nilai LC50-96 jam
terhadap bahan toksik (pembersih lantai). Untuk menunjang praktikum Ekotoksikologi
Perairan maka dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut :
a) Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ekotoksikologi antara lain:
1. 6 buah botol 1500 ml
2. 1 buah saringan ikan
3. 1 buah gelas ukur
4. 1 buah sendok takar
5. 2 buah aerator dengan selang yang dicabang
6. Alat tulis
7. Kertas Label
b) Bahan
1. 30 ekor ikan (30 ekor untuk uji pendahuluan, 30 ekor untuk uji
sesungguhnya)
2. Karbol
3. Air
𝐍 𝐚
𝐋𝐨𝐠 = 𝐤 (𝐋𝐨𝐠 )
𝐧 𝐧
𝐚 𝐛 𝐜 𝐝 𝐞
= = = =
𝐧 𝐚 𝐛 𝐜 𝐝
4.1 Hasil
a. Uji Pendahuluan
Tabel 4.1 Hasil Uji Pendahuluan
Jam Ke - Prosentase
Konsentrasi
8 16 24 32 40 48 (%)
0 ml 0 0 0 0 0 0 0
0,1 ml 0 0 0 0 1 0 20
0,5 ml 0 0 1 1 0 0 40
1 ml 1 2 2 0 0 0 100
1,5 ml 3 2 0 0 0 0 100
2 ml 5 0 0 0 0 0 100
𝑵 𝒂
𝒍𝒐𝒈 = 𝒌 (𝒍𝒐𝒈 )
𝒏 𝒏
Keterangan :
N = Konsentrasi ambang atas
n = Konsentrasi ambang bawah
K = Jumlah konsentrasi yang di uji
𝒂 𝒃 𝒄 𝒅 𝒆 𝑵
=𝒂=𝒃= =𝒅=
𝒏 𝒄 𝒆
1 𝑎
log = 𝑘 (log )
0,1 0,1
1 𝑎
log = 5 (log )
0,1 0,1
𝑎
4 = 5 (log )
0,1
𝑎
4 = 5 (log )
0,1
5 log 𝑎 = −1
−1
log 𝑎 =
5
log 𝑎 = −0,2 ------ a = 0,63 ≈ 0,6
setelah diketahui nilai a maka nilai b,c,d,dan e dapat kita cari sesuai
perhitungan di bawah ini
𝑎 𝑏 0,6 𝑏
= = b = 3,6
𝑛 𝑎 0,1 0,6
𝑎 𝑐 0,6 𝑐
=𝑏 = 3,6 c = 21,6
𝑛 0,1
𝑎 𝑑 0,6 𝑑
= = 21,6 d = 129,6
𝑛 𝑐 0,1
𝑎 𝑒 0,6 𝑒
=𝑑 = 129,6 e = 777,6
𝑛 0,1
b. Kendala
Dalam praktikum ini, terdapat beberapa kendala yang pada
akhirnya mengakibatkan hambatan pada percobaan uji sesungguhnya.
Dimana terdapat kondsisi abnormal pada objek penelitian, kondisi tersebut
mengakibatkan kematian secara menyeluruh ketika dilakukannya pre-
kondisi sebelum uji sesungguhnya.
Ada beberapa hal yang menyebabkan kondisi abnormal tersebut,
diantaranya efisiensi alat aerator, kemudian faktor kontaminasi wadah, dan
juga waktu serta anggaran biaya.
Saat transisi praktikum dari uji pendahuluan menuju uji
sesungguhnya, tidak dilakukan pergantian wadah. Wadah yang dipakai
sebelumnya hanya dilakukan pencucian, dengan pembersih atau sering
disebut juga dengan pencuci peralatan makan. Terdapat indikasi, bahwa
kandungan toksik tidak dapat tersingkirkan langsung oleh zat pencuci yang
ada, selain itu adanya zat toksik yang melekat pada aerator, sehingga hal ini
menyebabkan kandungan toksik tersebar secara langsung pada saat
perlakuan pre-kondisi uji sesungguhnya.
Kedua adalah efisiensi aerator sendiri, aerator yang telah
digunakan akan mengalami kekenduran pada instalasi selang penghantar
oksigen. Kekenduran ditambah pula dengan tidak adanya keran pengatur
tekanan pada selang, yang menyebabkan turunnya tekanan dan jumlah
oksigen yang terpompa. Mengakibatkan minimnya suplai oksigen yang
dialirkan saat pre-kondisi uji sesungguhnya.
Terakhir adalah anggaran biaya dan waktu pengerjaan,
Kurangnya ketersediaan alat maupun mesin pendukung pada laboratorium,
mendorong praktikan untuk menyediakan keperluannya sendiri ditambah
lagi dengan biaya pembelian objek praktikum serta instalasi. Biaya
praktium sendiri sejatinya bukan suatu tanggungan yang memberatkan,
namun waktu pengerjaan merupakan tantangan yang menarik untuk
dihadapi. Rincian waktu pengerjaan adalah sebagai berikut:
Hari Ke 1-2 : Pendiskusian tahapan praktikum
Hari Ke 3-4 : Pembelian, Perakitan, dan Uji coba alat
Hari Ke 5-7 : Pre-kondisi Uji Pendahuluan
Hari Ke 8-10 : Perlakuan Uji Pendahuluan
Hari Ke 11 : Pencucuian dan Persiapan Uji Sesungguhnya
Hari Ke 12-13 : Pre-kondisi Uji Sesungguhnya
Hari Ke 14 : Pembuatan Laporan
Dari agenda tersebut, untuk uji sesungguhnya tidak dimungkinkan
untuk dilakukan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari Praktikum Ekotoksikologi ini adalah ikan
mengalami kematian 100% pada 24 jam terdapat pada konsentrasi 1 ml toksik untuk
setiap kadar air 500 ml. Selain itu pada praktikum ini terjadi kendala pada pre-kondisi
uji sesungguhnya yaitu efisiensi alat aerator, kemudian faktor kontaminasi wadah, dan
juga waktu serta anggaran biaya.
5.2. Saran
Saran yang diberikan untuk praktikum ekotoksikologi ini adalah hendaknya ikan
serta bahan toksik yang digunakan lebih bervariasi sehingga hasil antar kelompok dapat
dibandingkan. Kemudian saat melakukan praktikum hendaknya pengamatan terhadap
ikan dilakukan dalam interval waktu yang sesering mungkin agar didapatkan tingkat
mortalitas yang lebih akurat. Selain itu perlu dipertimbangkan pula aspek ketersiapan
alat dan efisiensinya untuk mencegah kondisi abnormal pada saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA