Anda di halaman 1dari 2

Alat pemisah magnetik(magnetic separator)

Digunakan untuk memisahkan mineral bijih Fe utama dari mineral-mineral ikutan/pengotor dalam endapan pasir
besi dengan pemanfaatanperbedaan sifat magnetik kedua jenis mineral tersebut. Berdasarkan sifat magnetik,
bahwa mineral dapat dibagi 2 (dua) kelompok yaitu :Mineral-mineral yang bersifat menolak pengaruh magnet
pada kondisi intensitasmagnet rendah, dikategorikan sebagaidiamagnetik.Mineral-mineral yangtertangkap oleh
pengaruh magnet pada kondisi intensitas magnet lebih besar, disebut sebagaiparamagnetik. Contoh : ilmenit,
rutil, wolframit,monazit , siderit, pirhotit, kromit dan mineral-mineral Mn. Beberapa unsur yang juga bersifat
paramagnetik adalah Ni, Co, Cr, Ce, Ti dankelompok Pt.Sehubungan dengan paramagnetisma, dijumpai kasus
khusus yang disebutferromagnetisma yaitu berkaitan dengan magnetberkekuatan sangat tinggi. Bahan-bahan
ferromagnetik ini sangat mudah terpengaruh oleh kekuatan magnet dan masih bersifat magnetis
meskipundipindahkan dari medan magnet (remanence). Mineral-mineral dari jenis ini dapat terkonsentrasi
dalam pemisah magnetik berintensitas rendah,diantaranya : magnetit, hematit dan siderit.Jenis pemisah
magnetik. Terdapat 3 (tiga) jenis pemisah magnetik yaitu :

1. Intensitas rendah, digunakan terhadap bahan-bahan ferromagnetik dan mineral-mineral paramagnetik


tinggi (magnetit, hematit, ilmenit dan monazit) dari mineral-mineral non-magnetik; yang terdiri dari :a.
Pemisah kering, digunakan untuk mengkonsentrasikan pasir kasar bersifat megnetik kuat (cobbing)
b.Pemisah basah, digunakan untuk mengkonsentrasikan pasir ferromagnetik, terutama pemurnian bahan
berintensitas menengah.
2. Intensitas tinggi, digunakan untuk pemisahan bijih (kering/basah) ter-utama mineral-mineral
paramagnetik. Penggunaannya sangat terbatas terhadap bijih yang bercampur dengan bahan lain
berukuran < 75m, dimana bahan-bahan berukuran minimum tersebut dapat dikurangi dan pemisahan
berjalan efisien, sehingga menghasilkan secara optimal konsentrasi bijih magnetik.Pemisah magnetik
intensitas tinggi untuk bijih basah paling banyak digunakan sebagai pengganti metoda flotasi, terutama
untuk mengkonsen-trasikan bijih besi berkadar rendah mengandung hematit. Alat ini kemudian
dikembangkan untuk berbagai keguna-an, diantaranya untuk : menghilangkan pengotor magnetik dari
konsentrat kasiterit/scheelit, mineral magnetik berukuran halus dari asbestos, mendapatkan wolframit dan
mineral dengan kandungan non-sulfida Mo dari tailing flotasi, dan pengolahan mineral berat pada pasir
pantai.
3. Gradien tinggi, menggunakan kekuatan magnet tinggi untuk pemisahan mineral-mineral paramag-netik
yang bersifat magnetik lemah. Dengan meningkatkan gradien medan magnet akan terbentuk peningkatan
kekuatan magnetik pada mineral-mineral tersebut.Alat ini terutama digunakan pada industri kaolin, untuk
memisahkan partikel-partikel mineral Fe berukuran mikron. Sementara yang lainnya untuk membuang
mineral pirit dari batubara berkaitan dengan upaya perolehan batubara berkualitas baik.
4. Superkonduksi, menggunakan kekuatan medan magnet tinggi (> 2 T ) untuk memisahkan mineral
paramagnetik dari kumpulan partikel berukuran kasar dan berkapasitas besar. Magnet superkonduksi
dapat menghasilkan intensitas dan medan magnet uniform yang ekstrim hingga mencapai 15 T.

Pemisah bertegangan tinggi (high tension separator) Alat pemisah ini digunakan dengan memanfaatkan
perbedaan sifat konduktifitas listrik dari mineral-mineral penyusun endapan pasir besi, dengan persyaratan :
Bijih harus dalam keadaan kering diameter partikel 60 - 500 – m; lebih efektif apabila bijih terdiri dari lamparan
partikel-partikel bijih berukuran diameter 75m. Proses pemisahan menggunakan listrik bertegangan tinggi
(electrostatic) dengan pemanfaatan medan listrik berarus kecil atau tanpa arus.Alat ini banyak digunakan untuk
memisahkan mineral-mineral berat yang ditemukan dalam placer pantai dan sungai seperti :

Apatit BaritKalsit Korundum SilimanitSpinelTurmalinZirkon HematitIlmenitLimonitM GarnetGipsungKyanitMon


KasiteritKromitIntanFluorspar egnetitPiritRutilSfaleritSti azitKuarsaScheelit GalenaEmas bnitTantalitWolframit

Metoda Analisis Mineralogi Butir.


Mikroskop binokuler dapat juga digunakan dalam metoda analisis butir mineral untuk suatu endapan placer,
terutama untuk mengidentifikasi susunan partikel mineral, kuantitas dan kualitas setiap individu mineral. Contoh
harus dalam keadaan kering dan telah melalui proses pemisahan oleh magnet secara manual. Setiap partikel
mineral tampak dalam bentuk tiga dimensi dan dari kenampakannya dapat diperkirakan ukuran besar butir dan
derajat kesempurnaan kristalnya. Kuantitas relatif dari setiap partikel ditentukan berdasarkan jenis ukuran besar
butir, sehingga dimungkinkan untuk menghitung distribusinya dalam bentuk persentasi volume dan atau
berat.Metoda ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengidentifikasi secara cepat susunan
mineral dari suatu endapan placer sebelum dilakukan pemisahan oleh metoda lain, dimana hasilnya kemudian
dijadikan acuan untuk rekomendasi penentuan metoda pemisahan yang tepat.

Diskusi Mineral-mineral dengan daya tahan tinggi adalah yang stabil atau metastabil terhadap pengaruh kimiawi
terutama pada zona pelapukan di permukaan bumi,, tidak mengalami pengrusakan oleh proses pelapukan
ketika batuan disekitarnya terlarut atau terurai dan terawetkan di dalam tanah atau terangkut jauh oleh air
hujan, sungai, gelombang atau angin.Melalui proseselutr iasi atau pemisahan secara agitasi dalam air, mineral-
mineral berat kemungkinan terkonsentrasi dalam endapan pasir dan kerikil sungai dan pantai; terpisah dari
mineral lainnya yang lebih halus dan ringan. Kendali terpenting untuk terjadinya konsentrasi mineral pada
endapan placer adalah ekivalen dalam hal : pergerakan, hidrolik dan diameter kebundarannya; dimana secara
terminologi berhubungan dengan berat jenis, ukuran partikel, bentuk dan sifat permukaan seperti kekasaran
dan sifat elektrostatis untuk terjadinya pergerakan oleh air dan tingkat pengendapannya.Mineral-mineral yang
paling dikenal dan melimpah dalam placer adalah logam mulia terutama emas dan kelompok platinum, serta
banyak dari mineral-mineral oksida, silikat dan fasa lain seperti : kasiterit, kromit, wolframit, rutil, magnetit,
ilmenit, zirkon dan batumulia. Sementara mineral sulfida jarang dijumpai karena telah terurai dan mengalami
pengrusakan pada lingkungan oksidasi. Magnetit dan ilmenit adalah mineral-mineral bijih yang paling
melimpahdalam placer, dimana magnetit atau disebut pasir hitam telah dikenal terkonsentrasi dan dapat bernilai
ekonomis sebagai endapan placer pantai.Endapan placer pantai dapat mengandung asosiasi aneka mineral
tergantung kepada terutama lingkungan geologi disekitarnya darimana mineral-mineral penyusun berasal dan
kondisi pengendapannya. Dengan mempelajari dan memahami susunan batuan induk, proses sedimentasi,
lingkungan pengendapan, stabilitas kimiawi dan daya tahan (resistate) terhadap pelapukan dari mineral-mineral
pembentuk batuan; diharapkan dihasilkan kemampuan dalam menginterpretasi susunan mineralogi suatu
endapan placer.Metoda-metoda diatas diyakini dapat digabungkan penggunaannya sesuai tujuan pemisahan
mineral pilihan dan sangat tergantung kepada susunan kandungan mineral (mineralogI) di dalam suatu
cebakan. Sebagai contoh, suatu cebakan pasir besi mengandung dominan mineral utama magnetit dan ilmenit,
dengan asosiasi mineral-mineral berharga (monazit, zirkon, rutil dan garnet); maka seyogyanya
direkomendasikan metodapengolahangabungan yang dapat terdiri dari : gravitasi, magnetik intensitasrendah
dantinggi, serta tegangan tinggi (Gambar 1); sehingga mineral-mineral ikutan tersebut dapat memberikan nilai
tambah terhadap selain produksi mineral Fe.Banyak kemungkinan terjadi dalam pembentukan
endapanalochton dengan susunan aneka jenis mineral yang terdiri dari mineral bijih utama bernilai ekonomis
disertai sejumlah mineral ikutan berharga lainnya, dimana penanganannya tentu saja akan melibatkan
penggunaan metoda pemisahan dan peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai