Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Permeabilitas tanah adalah kecepatan air menembus tanah pada periode tertentu

dan dinyatakan dalam cm/jam (Foth, 1978). Sedangkan menurut Hakim dkk. (1986)

permeabilitas tanah adalah menyatakan kemampuan tanah melalukan air yang bisa

diukur dengan menggunakan air dalam waktu tertentu.

Nilai permeabilitas penting dalam menentukan penggunaan dan pengelolaan

praktis tanah. Permeabilitas mempengaruhi penetrasi akar, laju penetrasi air, laju

absorpsi air, drainase internal dan pencucian unsur hara (Donahue, 1984).

Faktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas tanah menurut Hillel (1971)

antara lain adalah tekstur tanah, porositas distribusi ukuran pori, stabilitas agregat,

stabilitas struktur tanah serta kadar bahan organik. Hubungan yang lebih utama

terhadap permeabilitas tanah adalah distribusi ukuran pori sedangkan faktor-faktor

yang lain hanya ikut menentukkan porositas dan distribusi ukuran pori. Tekstur kasar

mempunyai permeabilitas yang tinggi dibandingkan dengan tekstur halus karena

tekstur kasar mempunyai pori makro dalam jumlah banyak sehingga umumnya tanah

yang didominasi oleh tekstur kasar seperti pasir umumnya mempunyai tingkat

erodibilitas tanah yang rendah.

Permeabilitas tanah diukur dengan menggunakan metode Hukum Darcy. Hukum

Darcy untuk satu dimensi yaitu aliran secara vertikal. Sifat ini dipengaruhi oleh

geometri (ruang) pori dan sifat dari cairan yang mengalir didalamnya. Air dapat

mengalir dengan mudah di dalam tanah yang mempunyai pori-pori besar. Pori kecil

dengan hubungan antar pori yang seragam akan mempunyai permeabilitas lebih

rendah, sebab air akan mengalir melalui tanah lebih lambat. Kemungkinan tanahyang

1
pori-porinya besar, permeabilitasnya mendekati nol, yaitu jika pori-pori tersebut

terisolasi sesamanya. Permeabilitas juga mendekati nol, yaitu jika pori-pori tanah

sangat kecil, seperti tanah berteksur lempung. Air di dalam tanah tidak bergerak

vertikal, akan tetapi ke arah horizontal, dinamai rembesan lateral. Rembesan lateral

disebabkan oleh permeabilitas berbagai lapisan tanah yang tidak seragam. Air yang

masuk lapisan tanah dengan laju agak cepat, mungkin tertahan oleh lapisan yang

permeabilitasnya lambat atau kedap air.

Ada dua macam permeabilitas yaitu : permeabilitas jenuh dan tak jenuh.

Permeabilitas jenuh (aliran jenuh) adalah permeabilitas terjadi apabila seluruh pori

terisi oleh air. Nilai permeabilitas ditentukan dengan data lapangan dan data analisis

laboratorium berbeda dengan nilai permeabilitas tanah dalam keadaan jenuh.

Menurut Balai Pengelolaan DAS Serayu Opak Progo (2013), salah satu

permasalahan lingkungan yang terjadi di sekitar DAS Bogowonto adalah

sedimentasi. Sedimentasi merupakan rangkaian beberapa keadaan yang diawali

dengan perubahan penggunaan lahan karena beberapa faktor, seperti penggunaan

lahan yang tidak sesuai, peningkatan jumlah penduduk, pengelolaan lahan di daerah

hulu. Berdasarkan data analisis statistik Balai Pengelolaan DAS Serayu Opak Progo

(2013) menyebutkan bahwa dari total luasan DAS Bogowonto sebesar 59.498,44 Ha

sekitar 14,98% dalam kondisi kritos dan 34,58% dalam kondisi agak kritis. Lahan

Kritis menjadi salah satu indikator suatu DAS mengalami degradasi. Degradasi lahan

berkaitan dengan perubahan penutup lahan. Hal ini disebabkan oleh setiap perubahan

penggunaan lahan selalu diikuti dengan perubahan penutup lahan.

2
Diduga besarnya nilai degradasi lahan akibat dari sedimentasi secara langsung,

dan secara tidak langsung disebabkan oleh perubahan penggunaan lahan diduga

mengakibatkan adanya perubahan laju permeabilitas dan faktor-faktor penyebab

terjadinya permeabilitas tersebut. Maka dari itu, Penulis ingin mengetahui efek dari

perubahan variasi spasial terhadap permeabilitas di Sub DAS Bogowonto yang

harapannya data yang telah diketahui dapat digunakan sebagai data tambahan untuk

menyelesaikan penanggulangan perubahan penggunaan lahan atau beberapa

pengaruh sedimentasi dan lahan kritis yang terdapat di Sub DAS Bogowonto.

1.2. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui karakteristik permeabilitas di bawah vegetasi yang berbeda.

2. Mengetahui penyebab terjadi perbedaan karakteristik permeabilitas

1.3. Manfaat Penelitian

1. Untuk melengkapi data ilmiah tentang permeabilitas tanah di DAS

Bogowonto

2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai

kaidah konservasi air kepada masyarakat sekitar Sub DAS Bogowonto,

Lembaga Pendidikan dan Penelitian, Balai Konservasi Tanah dan Air dan

stakeholder yang lainnya untuk menentukan kebijakkan untuk memperoleh

atau mendaya-gunakan air di sekitar Sub DAS Bogowonto.

Anda mungkin juga menyukai