30 59 1 SM
30 59 1 SM
Oleh
Mulyaningsih
Mahasiswa S2 Manajemen Keperawatan
Abstrak
Dokumentasi keperawatan merupakan salah satu bagian penting dalam proses asuhan
keperawatan. Namun pada kenyataannya sering kita temukan dokumentasi keperawatan kurang
lengkap dan tidak dapat dipertanggungjawabkan, bahkan cenderung diabaikan. Untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas dokumentasi asuhan keperawatan maka perlu dilakukan
adanya suatu perubahan dalam sistem pendokumentasian. Dari hasil penelitian didapatkan
bahwa dengan penerapan sistem informasi keperawatan dalam dokumentasi asuhan
keperawatan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan.
Namun untuk menghasilkan dokumentasi yang berkualitas maka perawat membutuhkan
dukungan melalui pendidikan dalam aplikasi perangkat lunak dan dalam melaksanakan konsep
keperawatan dan menerapkan proses keperawatan.
Kata kunci : dokumentasi, keperawatan, sistem informasi
Latar belakang dalam seminggu, serta mempunyai kontak yang konstan
dengan klien. Pelayanan di rumah sakit atau institusi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pelayanan kesehatan, 40% sampai 60% dari pelayanan
sangat pesat akhir-akhir ini, sangat mempengaruhi tersebut merupakan pelayanan keperawatan.
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit tidak
Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu dapat dipisahkan dari upaya meningkatkan mutu
pengetahuan dan teknologi tersebut maka masyarakat pelayanan/asuhan keperawatan. Untuk itu perawat
mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan, sebagai salah satu tenaga kesehatan mempunyai
sehingga pengetahuan masyarakat tentang kesehatan kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai
akan meningkat. Seiring dengan meningkatnya peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan
pengetahuan masyarakat tersebut maka masyarakat kesehatan. Mengelola mutu keperawatan relatif sulit
sebagai pengguna jasa pelayanan di rumah sakit karena hasil keperawatan bersifat unik dan
menuntut agar rumah sakit dapat memberikan dipengaruhi oleh sejumlah aktifitas,
pelayanan dengan konsep one step quality service perilaku/perbuatan, keperluan, teori serta konsep-
artinya seluruh kebutuhan pelayanan kesehatan dan konsep yang tercakup dalam praktik keperawatan.
pelayanan yang terkait dengan kebutuhan pasien harus Untuk dapat mencapai mutu asuhan keperawatan
dapat dilayani oleh rumah sakit secara mudah, cepat, yang telah ditetapkan maka perawat dalam
akurat, bermutu, dengan biaya terjangkau. Untuk itu melaksanakan asuhan keperawatan harus sesuai
rumah sakit harus memberikan pelayanan yang bermutu dengan standar, mulai dari pengkajian sampai dengan
kepada pasien agar dapat meningkatkan kepuasan evaluasi dan juga pendokumentasiannya.
pasien. Dokumentasi keperawatan merupakan salah bagian
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari penting dalam proses asuhan keperawatan. Namun
pelayanan kesehatan, oleh karena itu kualitas pada kenyataannya sering kita temukan dokumentasi
pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas keperawatan kurang lengkap dan tidak dapat
pelayanan kesehatan dan bahkan dapat menjadi salah dipertanggungjawabkan, bahkan cenderung diabaikan.
satu faktor penentu citra institusi pelayanan di Hal ini karena dalam melengkapi dokumentasi asuhan
masyarakat. Hal ini disebabkan karena perawat keperawatan memerlukan waktu yang banyak untuk
merupakan tenaga kesehatan yang dominan dan menulis sehingga dapat menyita waktu perawat dalam
memberikan pelayanan 24 jam sehari selama tujuh hari melakukan asuhan keperawatan. Untuk mengatasi
6 J. Ilmu dan Tek. Kesehatan (JITK), Vol. 2, No. 1 Januari 2011 : 15-21
tersebut membuktikan bahwa dengan diterapkannya Q- juga dirancang untuk merampingkan pekerjaan perawat.
DIO dapat berguna sebagai alat audit dokumentasi Dengan menggunakan sistem komputerisasi rencana
keperawatan dan harus dikembangkan sebagai fitur perawatan maka perawat juga dapat meningkatkan
terintegrasi secara elektronik. (Mueller, et all.2006) pengetahuan mereka, pengalaman dan penilaian
Hasil penelitian Lee, 2005 juga menunjukkan bahwa deskripsi masalah pasien dan strategi perawatan.
pengenalan sistem komputer berbasis dokumentasi Dengan demikian,
keperawatan dapat membantu meningkatkan efek teknologi dapat digunakan pada dokumentasi atau
dokumentasi proses keperawatan dan memenuhi pola perilaku mungkin layak eksplorasi lebih lanjut.
persyaratan hukum untuk dokumentasi. Untuk Sistem dokumentasi komputerisasi telah telah
meningkatkan kualitas dokumentasi asuhan digunakan secara luas dalam perawatan pasien, sedikit
keperawatan, perawat tidak hanya perlu didukung perhatian telah diberikan kepada bagaimana desain
dalam aplikasi perangkat lunak, tetapi juga dalam isi rencana perawatan mempengaruhi proses
melaksanakan konsep keperawatan dan menerapkan dokumentasi. Elektronik sistem dokumentasi dapat
proses keperawatan. Sebelum menerapkan sistem memperkenalkan perawat pada keterampilan baru dan
tersebut, faktor manusia dan pengaturan lingkungan pengetahuan yang dapat meningkatkan kualitas
tertentu perlu dipertimbangkan dan dianalisis terlebih perawatan.
dahulu agar implementasinya sukses dan terjadi
peningkatan kualitas dalam jangka panjang. Kesimpulan dan Rekomendasi
Dalam rangka meminimalkan masalah dan efek negatif
yang ditimbulkan oleh dokumentasi berbasis komputer, Dokumentasi keperawatan merupakan salah satu
maka sebaiknya ada dukungan secara kontinyu dan bagian penting dalam proses asuhan keperawatan.
memadai dalam menerapkan perangkat lunak dan Namun pada kenyataannya sering kita temukan
program pelatihan petugas dalam proses keperawatan dokumentasi keperawatan kurang lengkap dan tidak
seharusnya tidak hanya direncanakan selama tahap dapat dipertanggungjawabkan, bahkan cenderung
pelaksanaan tetapi juga dalam aplikasi rutin sistem diabaikan. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu
dokumentasi keperawatan. dilakukan adanya suatu perubahan dalam sistem
Untuk menerapkan dokumentasi berbasis komputer pendokumentasian. Penerapan sistem informasi
dapat diterapkan dengan berbagai cara. Hasil uji coba keperawatan dalam dokumentasi asuhan keperawatan
yang dilakukan oleh Mahler dkk tahun 2002, dan teori bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
FITT (Fit antara Individu, Tugas dan Teknologi) dokumentasi asuhan keperawatan. Agar dapat
dikembangkan mengungkapkan bahwa interaksi tugas, menghasilkan dokumentasi yang berkualitas maka
teknologi dan kebutuhan individu untuk dipertimbangkan perawat membutuhkan dukungan melalui pendidikan
untuk sukses TI-adopsi. Kualitas dokumentasi agar mengetahui langkah-langkah untuk
keperawatan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor menghubungkan diagnosa dengan intervensi, spesifik
manusia seperti aspek motivasi dan sikap perawat ke etiologi diidentifikasi, dan untuk mengidentifikasi hasil
terhadap dokumentasi. Isu Organisasi dalam lingkungan asuhan keperawatan.
rumah sakit sebagai aspek teknologi juga tentang Selain dukungan tersebut diatas, untuk meningkatkan
kinerja dan pemenuhan tugas juga relevan untuk TI- kualitas dokumentasi asuhan keperawatan perawat juga
adopsi dan peningkatan kualitas. Semua aspek ini perlu didukung dalam aplikasi perangkat lunak, serta
berinteraksi dengan satu sama lain dan memainkan dalam melaksanakan konsep keperawatan dan
peran penting dalam pengembangan kualitas menerapkan proses keperawatan. Sebelum
dokumentasi. Intervensi untuk meningkatkan kualitas menerapkan sistem tersebut, faktor manusia dan
dokumentasi sehingga perlu direncanakan secara terus pengaturan lingkungan tertentu perlu dipertimbangkan
menerus dan merupakan tantangan konstan. dan dianalisis terlebih dahulu agar implementasinya
Dari berbagai hasil penelitian diatas menunjukkan sukses dan terjadi peningkatan kualitas dalam jangka
bahwa dengan diterapkannya sistem informasi panjang.
keperawatan akan terjadi peningkatan yang signifikan
baik kuantitas dan kualitas dokumentasi asuhan * Mahasiswa Magister Kepemimpinan Dan Manajemen
keperawatan. Aspek positif yang ditemukan yaitu Keperawatan FIK UI
meliputi kelengkapan dokumentasi pada proses
keperawatan, aspek formal dan peningkatan kualitas Daftar pustaka
subyektif oleh perawat. Sedangkan aspek negatifnya
terutama yang berkaitan dengan isi rencana perawatan. Docker, Harrison, Wolstenholme, Black. (2003). Issues
Penerapan sistem informasi keperawatan dalam and Innovations In Nursing Practice : Nurses’ Use of
dokumentasi asuhan keperawatan memang banyak The Internet In Clinical Ward Settings. Journal of
tantangannya, namun juga banyak manfaat yang Advanced Nursing 48(2), 157–166.
dirasakan oleh perawat. Hal ini sesuai dengan hasil http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer
penelitian yang menyatakan bahwa teknologi komputer
8 J. Ilmu dan Tek. Kesehatan (JITK), Vol. 2, No. 1 Januari 2011 : 15-21