PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi (menurut
WHO). Retardasi mental adalah suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi
intelektual berada dibawah normal, timbul pada masa perkembangan/dibawah usia 18
tahun, berakibat lemahnya proses belajar dan adaptasi sosial (D.S.M/Budiman M,
1991). Retardasi mempunyai 4 jenis yaitu Retardasi Mental Ringan, Sedang, Berat,
dan Sangat Berat.
B. Rumusan Masalah
1) Apakah definisi retardasi mental ?
2) Bagaimanakah manifestasi klinis retardasi mental ?
3) Apakah etiologi dari retardasi mental ?
4) Bagaimanakah patofisiologi retardasi mental ?
5) Bagaimanakah kriteria diagnostik retardasi mental ?
6) Bagaimanakah klasifikasi retardasi mental ?
7) Apa sajakah komplikasi retardasi mental ?
8) Apa sajakah uji laboratorium dan diagnostik retardasi mental ?
9) Bagaimanakah penatalaksanaan medis retardasi mental ?
10) Bagaimanakah pencegahan retardasi mental ?
11) Bagaimanakah konsep asuhan keperawatan anak retardasi mental ?
C. Rumusan Masalah
1) Untuk mengetahui definisi retardasi mental.
2) Untuk mengetahui manifestasi klinis retardasi mental.
3) Untuk mengetahui etiologi retardasi mental.
4) Untuk mengetahui patofisiologi retardasi mental.
5) Untuk mengetahui kriteria diagnostik retardasi mental.
6) Untuk mengetahui klasifikasi retardasi mental.
7) Untuk mengetahui komplikasi retardasi mental.
8) Untuk mengetahui uji laboratorium dan diagnostik retardasi mental.
B. Manifestasi Klinis
4) Lingkar kepala diatas atau dibawah normal yaitu kadang-kadang lebih besar atau lebih
kecil dari ukuran normal
C. Etiologi
Penyebab Organik
1) Faktor prenatal :
b. Sindrom Fragile X
a. Abrupsio plasenta
b. Diabetes maternal
c. Kelahiran premature
a. Cedera kepala
b. Infeksi
c. Gangguan degenerative
b. Sosial cultural
d. Penelantaran anak
Penyebab lain :
Keturunan,pengaruh lingkungan dan kelainan mental lain. Retardasi mental dapat juga
disebabkan oleh gangguan psikiatris berat dengan deviasi psikososial atau lingkungan
(Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jakarta).
4) Kode dibuat berdasarkan tingkat keparahan yang tercermin dari kerusakan inteletual :
a. Retardasi mental ringan yaitu Tingkat IQ 50-55 sampai kira-kira 70
b. Retardasi mental Sedang yaitu Tingkat IQ 35-40 sampai 50-55
c. Retardasi mental berat yaitu Tingkat IQ 20-35 sampai 35-45
d. Retardasi mental yang amat sangat berat yaitu Tingkat IQ dibawah 20-25
e. Retardasi mental dengan keperahan yang tidak disebutkan jika
terdapat dugaan kuat adanya retardasi mental tetapi emintelligence orang tersebut
tidak dapat diuji dengan test Standar.
G. Komplikasi
1) Serebral palcy
2) Gangguan kejang
3) Gangguan kejiwaan
4) Gangguan konsentrasi/hiperaktif
5) Defisit komunikasi
6) Konstipasi
1) Uji intelegensi standar (stanford binet, weschler, Bayley Scales of infant development)
3) Antidepresan (imipramin,tofranil)
J. Pencegahan
2) Harus memfokuskan pada kesehatan biologis dan pengalaman kehidupan awal anak
yang hidup dalam kemiskinan dalam hal ini, yaitu :
a. perawatan prenatal
A. Pengkajian
1) Data demografi, meliputi :
a. Identitas pasien
b. Identitas penanggungjawab
c. Riwayat kesehatan
d. Riwayat keluarga
e. Aktivitas sehari-hari
2) Pemeriksaan fisik, meliputi :
a. Tanda-tanda vital
3) Tanda-tanda fasial :
a. Tulang hidung yang datar
b. Alis mata yang menonjol
c. Perubahan retina
d. Opasitas kornea
e. Teling letaknya rendah/bentuknya aneh
f. Lidah yang menonjol
g. Gangguan gigi geligi
h. Ekspresi wajah
i. Warna dan tekstur kulit serta rambut
j. Palatum dengan lengkung yang tinggi
4) Status mental, meliputi :
a. Penampilan
1) Cara berpakaian
2) Cara berpenampilan (rapih/tidak)
b. Pembicaraan
1) Cara berbicara (cepat, lambat, keras, gagap, membisu atau apatis)
2) Pembicaraan yang berpindah-pindah
c. Aktivitas motorik
Diagnosis Keperawatan
1) Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan hiperaktifitas berat.
2) Kurang perawatan diri berhubungan dengan tidak terpenuhinya kebutuhan
ketergantungan.
3) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurangnya
nafsu makan.
C. Intervensi Keperawatan
1) Diagnosa I
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, tidak ada resiko tinggi
terhadap cidera dengan kriteria hasil :
a. Klien tidak terlalu lama memperlihatkan tanda-tanda hiperaktifitas.
b. Klien tidak mempertahankan tanda cidera fisik yang diperoleh selama
menjalani perilaku hiperaktif.
Tindakan:
1) Batasi aktivitas-aktivitas kelompok. Bantu pasien mencoba untuk menetapkan
satu atau dua hubungan yang akrab.
Rasional : Kemampuan pasien untuk berinteraksi dengan orang lain rusak.
Merasa lebih aman dengan hubungan satu per satu yang setiap saat.
2) Temani pasien saat hiperaktifitas meningkat.
Rasional : Memberikan dukungan dan rasa aman.
3) Berikan kegiatan fisik sebagai pengganti untuk hiperaktif yang tidak bertujuan
seperti tugas rumah tangga.
Rasional : Latihan fisik memberikan suatu cara yang aman dan efektif untuk
menghilangkan ketegangan yang terpendam.
2) Diagnosa II
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, klien mampu
mempertahankan aktivitas kehidupan sehari-harinya sendiri dengan kriteria hasil:
a. Klien makan sendiri, meninggalkan tidak lebih dari beberapa suap makanan di
piring makan.
b. Klien menseleksi pakaian yang sesuai dan berpakaian serta merawat diri secara
mandiri setiap hari.
c. Klien mempertahankan keberhasilan kdiri pada tingkat optimal dengan mandi
setiap hari dan melakukan prosedur-prosedur toileting yang pokok tanpa
bantuan.
D. Evaluasi
Hal-hal yang diharapkan:
1) Dx I
a. Klien tidak terlalu lama memperlihatkan tanda-tanda hiperaktifitas.
b. Klien tidak memperlihatkan tanda cidera fisik yang diperoleh selama
mengalami perilaku hiperaktif.
2) Dx II
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Betz and Sowden, 2002, Buku saku keperawatan pediatri, EGC, Jakarta.
Capel, Linda Carman. Kesehatan Jiwa dan Psikiatri, Pedoman Klinis Perawat, Edisi 2,
Jakarta: EGC, 2007
Farida Kusumawati, Yudihartono. Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Penerbit Salemba
Medika. Jakarta. 2010
McCloskey, Joanne, dkk. 2000. Nursing Interventions Classification (NIC) edisi 4.
Mosby Elsevien: LISA.
Mooihead,soe dkk. 2004. Nursing Outcomes Classification (NOC) edisi 4. Mas By
Eiseuiere: LISA.
Nelson, 1994, Ilmu kesehatan anak, Jilid I,EGC, Jakarta.