Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pemukiman kumuh di daerah yang memang memiliki kepadatan penduduk
sudah menjadi hal yang umum keberadaannya.Namun, semakin padatnya penduduk
maka pemukiman kumuh pun ikut meningkat.Namun tentunya ada alasan tertentu
yang dapat menyebabkan peningkatan penduduk,antara lain adalah jumlah anak lahir
yang terus bertambah dan pemikiran penduduk dari luar kota yang ingin mengadu
nasib di kota besar seperti Jakarta sangat memungkinkan membuat mereka sebagai
imigran membuat kumuh dan padat pada kota teresebut.
Hal ini bukan hanya menjadikan lahan di kota menjadi kumuh,namun juga
kawasan di kota tersebut menjadi lebih sempit dan tidak indah.Dengan demikian
semakin padatnya penduduk dan bangunan maka banyak aspek yang bisa tersentuh
keberadaannya.Seperti sanitasi dan kesehatan para penduduk.Dengan banyaknya
penduduk maka fasilitas yang kurang juga, dapat menyebabkan minimnya kelayakan
di suatu kawasan tertentu.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI, Sarwo
Handayani, menjelaskan pertumbuhan pembangunan perumahan atau kawasan
permukiman hanya mencapai 2,02 persen pertahun. Jumlah tersebut lebih rendah
daripada laju pertumbuhan penduduk Jakarta yang mencapai 2,3 persen setiap
tahunnya. Berdasarkan Perda nomor 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) DKI 2030, pertumbuhan penduduk hingga 2030 akan meningkat
sebanyak 24 persen atau tiga juta jiwa (Tribunnews.com, 2012).
Lingkungan hidup yang sehat, tentunya dapat mengurangi wabah penyakit
yang bisa terbentuk di dalamnya.Kawasan yang biasanya menjadi wabah penyakit
adalah kawasan dengan penduduk yang bisa dikatakan berada di bawah garis
kemiskinan,namun bukan tidak mungkin menyebar ke kawasan yang memang tidak
seharusnya terkena wabah yang dihasilkan.Contoh terkecil adalah wabah DBD dari
lingkungan yang tidak rapi.Dengan permasalahan yang muncul dari meningkatnya
pemukim,bukan tidak mungkin kawasan di bantaran sungai menjadi korban dari hal
ini.

1
2

Karena itu bantaran sungai yang seharusnya tertata dan tidak bisa di huni dengan
salah dalam artian, bangunan liar menjadi permasalahan yang harus di
benahi.Dengan demikian perbaikkan pemukiman dengan pendekatan residential
waterfront di harapkan menjadi pemecah permasalahan yang ada,hingga sungai yang
seharusnya menjadi tempat untuk saluran air yang mengarah ke laut menjadi
terkontaminasi dari hal seperti sampah hingga limbah.Maka dari itu tujuan dari
penulisan karya ini adalah untuk mengubah orientasi dari pemukiman yang kumuh
dan tidak layak di pinggir sungai, menjadi tertata dan rapi dengan gaya arsitektur
yang baik dan layak secara residential waterfront.
Salah satu pengertian redevelopment menurut Prof. Danisworo merupakan
upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulumelakukan
pembongkaran sarana dan prasarana pada sebagian atau seluruhkawasan tersebut
yang telah dinyatakan tidak dapat dipertahankan lagikehadirannya. Biasanya, dalam
kegiatan ini terjadi perubahan secarastruktural terhadap peruntukan lahan, profil
sosial ekonomi, serta ketentuan-ketentuan pembangunan lainnya yangmengatur
intensitas pembangunanbaru.
Residential waterfront adalah perumahan,apartment atau resort yang di
bangun di pinggir perairan.Dan menjadi tujuan penelitian karena saat ini di kawasan
Jakarta masih belum marak menjadikan area yang berhubungan dengan alam.Dalam
hal ini air menjadi hal yang memiliki potensi dalam segi desain.Saat ini pemukiman
Jakarta yang berdekatan dengan sungai masih belum tertata dengan baik bahkan
masih jauh dari kata tertata.Pengembangan pemukiman pun masih berkembang
dengan tanpa arahan. Fenomena yang dapat di jumpai berada di kawasan Jakarta
Utara, Pantai Indah Kapuk. Dimana kawasan ini berdekatan dengan laut dan orientasi
bangunan dari pemukiman mengarah ke laut. Sehingga laut pun menjadi seperti
halaman depan dari rumah.
Menurut WHO (2004),rumah sehat dapat diartikan rumah
berlindung,bernaung, dan tempat untuk beristirahat, sehingga
menimbulkankehidupan yangsempurna baik fisik, rohani, sosial. Jumlah penduduk
yang berimbang menurut WHO yaitu maksimal sebanyak 9.600 jiwa tiap
Km2,sementara di DKI Jakarta melebihi angka 15.000 jiwa, hal ini membuat Jakarta
menjadi provinsi terpadat di Indonesia.
3

Gambar 1 Sensus Penduduk 2010


Sumber : Sensus Penduduk, diakses tanggal 14 januari 2014

Dengan data diatas sebagai patokan dalam pemilihan tapak di Jakarta Barat
karena kepadatan penduduk hingga 35 ribu lebih,maka tingkat kepadatan yang sangat
memungkinkan menjadi daerah yang kumuh dan kurang layak untuk di jadikan
sebagai rumah tinggal adalah di kawasan Grogol Petamburan Roxy.Karena
Roxy.Karen Roxy
merupakan salah satu kawasan dengan kepadatan penduduk yang terpadat di
kawasan Jakarta dan termasuk kawasan yang mempunyai potensi untuk penerapan
waterfront.

Gambar 2 Lokasi Tapak

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang terlampir, maka rumusan dari masalah yang
muncul adalah sebagai berikut :
• Keadaan sekeliling tapak yang memiliki kepadatan dari perumahan yang
terus memadat dan sempit

3
4

• Sampah yang tidak dapat di kordinir dengan baik sehingga terjadi


penumpukkan sampah di jalanan dan banyak yang membuangnya ke dalam sungai
• Ruang terbuka hijau yang masih sangat minimuntuk penyerapan air dan
kestabilan alam
• Warga yang masih berada di level kehidupan social yang cenderung kebawah
Maka muncullah pertanyaan yang bertujuan untuk memecahkan masalah
1. Bagaimanakah pendekatan arsitektur dalam mengurangi permasalahan di
dalam pemukiman yang tidak layak
2. Bagaimana seharusnya penataan pemukiman di lingkungan padatdan
lingkungan yang memiliki potensi akan Residential Waterfront?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari permasalahan sesungguhnya
yang terjadi di kawasan penduduk padatdi dekat bantaran kali dan bagaimana
menanggulanginya dengan cara arsitektur sebagai tumpuan solusi.
 Membangun dan meremajakan kembali kawasan pemukiman sehingga dalam
desain mampu menunjang kehidupan yang lebih baik dalam kehidupan
sekarang dan menjadi lebih baik di masa mendatang.
 Memanfaatkan potensi lingkungan yaitu sungai yang ada pada lokasi
kawasan pemukiman sebagai area pendukung dari pemukiman warga dengan
menjadikannya ruang terbuka untuk aktifitas masyarakatnya.

1.4 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup penelitian ini membahas pada batasan-batasan kelayakan
arsitektural yang seharusnya ada di kawasan padat di Jakarta dan sungai yang sehat
sebagai bagian dari masyarakat dalam kehidupan.Dengan harapan menjadikan
lingkungan hidup yang jauh lebih layak.

1.5 STATE OF THE ART


Pada state of the art ini penulis mengambil beberapa contoh penelitian
terdahulu sebagai panduan ataupun contoh untuk penelitian yang dilakukan, contoh
yang diambil berupa jurnal-jurnal mengenai redevelopment, pemukiman kumuh, dan
tentang waterfront. Berikut ini adalah contoh-contoh jurnal yang berhasil peneliti
dapatkan dari berbagai sumber di internet :
4
5

Tabel 1. State Of The Art


Judul Penulis Lokasi Metode Solusi Kesimpulan
bagaimana cara
Lebih mendominasi
membangun
dalam membuat
Trends Of hamsuddin, S., sebuah ide yang
pedestrian bagi
Waterfront Latip, N. S. A., dapat berkelanjut-
Malaysia Literatur pejalan kaki di tepi
Development in & Sulaiman, an bagi fungsi
sungai yang nyaman
Malaysia A. B. dan keindahan
untuk dilalui
dari sungai dan
bangunan kota
program yang
Program
akan akan
Permukiman memberikan hunian
dikembangkan
Kembali kepada masyarakat
Malang, harus lebih
Penduduk sesuai kebutuhan
Wicaksono, A. Jawa kualitatif komprehensi
Bantaran Sungai beserta fasilitas
Timur dalam bentuk
Brantas di Kota pendukung
fisik atau
Malang, Jawa nya
pembangun-an
Timur.
segi ekonomi

mengidentifikasi
transisi dalam
pemberian
An Evolution of Literatur pengembang-an
pedestrian, taman
Waterfront ves, C., & dan waterfront di
Malaysia bermain bagi anak-
Development in McDonagh, J. wawan malaysia sebagai
anak
Malaysia cara aset yang terus
akan di
kembangkan
bangunan bangunan agar
menggunak-an tetap tertata rapi
Karakteristik
sistem panggung baik di tepi
Perumahan Di
Lestari, D. S. Metode bagi rumah diatas sungai maupun
Kawasan Tepi Samarinda
S. Observasi air. diatas sungai
Sungai
dengan ketentuan
Mahakam.
yangberlaku

5
6

pengembangan
mengarah ke
Developing identifikasi
rekreasi, hunian, dan
guidelines for atribut untuk
Yassin, A. B. Kualitatif, mix-use yang dapat
riverfront Malaysia pengembang-an
M., Bond, S. literature mendongkrak
developments yang akan datang.
segmen ekonomi
for Malaysia.
dan wisata

Sumber :Hasil Olahan Pribadi Tahun 2014

Berdasarkan dari jurnal-jurnal yang penulis dapatkan, maka penulis dapat


menarik kesimpulannya bahwa untuk melakukan sebuah penelitian tentang
redevelopment atau peremajaan dengan melakukan pembangunan kembali pada
suatu area dan berdekatan dengan tepian air serta menggunakan waterfront, maka
dalam penelitian, peneliti menggunakan metode-metode yang sama dengan metode
yang dipakai dari jurnal-jurnal terdahulu yang menggunakan metode kualitatif dalam
hal menjawab pertanyaan peneliti, metode observasi atau pengamatan langsung juga
digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan mengenai kondisi
lingkungan serta menggunakan metode literatur untuk mendapatkan teori-teori yang
dapat membantu penelitian ini.
Penelitian ini sendiri akan membahas tentang cara pengaplikasian konsep
Redevelopment Pemukiman dengan pendekatan Waterfront pada sebuah kawasan
pemukiman padat yang mengarah ke kumuh serta mencari solusi agar konsep
waterfronttersebut tidak menimbulkan masalah baru di kawasan tersebut.
Penelitian ini melakukan pembangunan kembali pada pemukiman kumuh
dengan membangun rumah susun bagi masyarakatnya dan membuat ruang-ruang
terbuka hijau, pedestrian-pedestrian, dan taman/ruang bermain anak-anak pada area
tepian sungai sehingga sungai tersebut dapat menjadi tempat aktifitas bagi
masyarakatnya dan juga pembangunan dalam bagian komersil yang bertujuan agar
masyarakat mendapati tempat untuk berbisnis.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan diperlukan untuk mengetahui poin-poin isi yang akan
dibahas dalam bab-bab skripsi tugas akhir ini. Sistematika dalam pengumpulan data-
data pada penulisan tugas akhir/skripsi ini terdiri dari beberapa bagian dari setiap
masing-masing bab, dan masing-masing bab akan membahas dan menguraikan serta

6
7

menganalisis pokok pembahasan yang berbeda. Sebagai gambaran isi dari skripsi
tugas akhir ini, kami sertakan isi atau poin-poin secara garis besarnya sebagai berikut
:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan diuraikan mengenailatar belakang, isu
pokok, formulasi masalah, ruang lingkup, tinjauan pustaka dan
sistematika penulisan tugas akhir terkait dengan permasalahan di
lokasi maupun konsep.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori yang dibutuhkan dalam tugas akhir
seperti teori redevelopment, waterfront, dan pemukiman padat.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas metode yang digunakan, seperti kualitatif,
observasi, dan literatur untuk mendapatkan data aspek lingkungan
maupun manusia.
BAB IV HASIL DAN BAHASAN
Berisi tentang penganalisaan baik dari segi lingkungan, manusia
maupun dari bangunan terkait tema redevelopmentpemukiman
padat dengan waterfront.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang output atau hasil dari penganalisaan yang akan
nantinya disimpulkan untuk dipakai dalam rancangan.

7
8

Latar
Kerangka Belakang
Berpi
REDEVELOPMENT PEMUKIMAN PADAT DENGAN
PENDEKATAN RESIDENTIAL WATERFRONT DI JAKARTA
PUSAT

Kepadatan penduduk Kumuh redevelopment Rumah Susun

Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pendekatan arsitektur dalam mengurangi

permasalahan di dalam pemukiman yang tidak layak

2. Bagaimana seharusnya penataan pemukiman di lingkungan

padat dan pinggiran sungai tersebut?

Tujuan Penelitian

1. Membangun dan meremajakan kembali kawasan pemukiman


sehingga dalam desain mampu menunjang kehidupan yang
lebih baik dalam kehidupan sekarang dan menjadi lebih baik di
masa mendatang.
2. Memanfaatkan potensi lingkungan yaitu sungai yang ada pada
lokasi kawasan pemukiman sebagai area pendukung dari
pemukiman warga dengan menjadikannya ruang terbuka untuk
aktifitas masyarakatnya.

Analisa

Metode Penelitian

Konsep Perancangan

Skematik Desain

Perancangan
9

Anda mungkin juga menyukai