PENDAHULUAN
1
2
Karena itu bantaran sungai yang seharusnya tertata dan tidak bisa di huni dengan
salah dalam artian, bangunan liar menjadi permasalahan yang harus di
benahi.Dengan demikian perbaikkan pemukiman dengan pendekatan residential
waterfront di harapkan menjadi pemecah permasalahan yang ada,hingga sungai yang
seharusnya menjadi tempat untuk saluran air yang mengarah ke laut menjadi
terkontaminasi dari hal seperti sampah hingga limbah.Maka dari itu tujuan dari
penulisan karya ini adalah untuk mengubah orientasi dari pemukiman yang kumuh
dan tidak layak di pinggir sungai, menjadi tertata dan rapi dengan gaya arsitektur
yang baik dan layak secara residential waterfront.
Salah satu pengertian redevelopment menurut Prof. Danisworo merupakan
upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulumelakukan
pembongkaran sarana dan prasarana pada sebagian atau seluruhkawasan tersebut
yang telah dinyatakan tidak dapat dipertahankan lagikehadirannya. Biasanya, dalam
kegiatan ini terjadi perubahan secarastruktural terhadap peruntukan lahan, profil
sosial ekonomi, serta ketentuan-ketentuan pembangunan lainnya yangmengatur
intensitas pembangunanbaru.
Residential waterfront adalah perumahan,apartment atau resort yang di
bangun di pinggir perairan.Dan menjadi tujuan penelitian karena saat ini di kawasan
Jakarta masih belum marak menjadikan area yang berhubungan dengan alam.Dalam
hal ini air menjadi hal yang memiliki potensi dalam segi desain.Saat ini pemukiman
Jakarta yang berdekatan dengan sungai masih belum tertata dengan baik bahkan
masih jauh dari kata tertata.Pengembangan pemukiman pun masih berkembang
dengan tanpa arahan. Fenomena yang dapat di jumpai berada di kawasan Jakarta
Utara, Pantai Indah Kapuk. Dimana kawasan ini berdekatan dengan laut dan orientasi
bangunan dari pemukiman mengarah ke laut. Sehingga laut pun menjadi seperti
halaman depan dari rumah.
Menurut WHO (2004),rumah sehat dapat diartikan rumah
berlindung,bernaung, dan tempat untuk beristirahat, sehingga
menimbulkankehidupan yangsempurna baik fisik, rohani, sosial. Jumlah penduduk
yang berimbang menurut WHO yaitu maksimal sebanyak 9.600 jiwa tiap
Km2,sementara di DKI Jakarta melebihi angka 15.000 jiwa, hal ini membuat Jakarta
menjadi provinsi terpadat di Indonesia.
3
Dengan data diatas sebagai patokan dalam pemilihan tapak di Jakarta Barat
karena kepadatan penduduk hingga 35 ribu lebih,maka tingkat kepadatan yang sangat
memungkinkan menjadi daerah yang kumuh dan kurang layak untuk di jadikan
sebagai rumah tinggal adalah di kawasan Grogol Petamburan Roxy.Karena
Roxy.Karen Roxy
merupakan salah satu kawasan dengan kepadatan penduduk yang terpadat di
kawasan Jakarta dan termasuk kawasan yang mempunyai potensi untuk penerapan
waterfront.
3
4
mengidentifikasi
transisi dalam
pemberian
An Evolution of Literatur pengembang-an
pedestrian, taman
Waterfront ves, C., & dan waterfront di
Malaysia bermain bagi anak-
Development in McDonagh, J. wawan malaysia sebagai
anak
Malaysia cara aset yang terus
akan di
kembangkan
bangunan bangunan agar
menggunak-an tetap tertata rapi
Karakteristik
sistem panggung baik di tepi
Perumahan Di
Lestari, D. S. Metode bagi rumah diatas sungai maupun
Kawasan Tepi Samarinda
S. Observasi air. diatas sungai
Sungai
dengan ketentuan
Mahakam.
yangberlaku
5
6
pengembangan
mengarah ke
Developing identifikasi
rekreasi, hunian, dan
guidelines for atribut untuk
Yassin, A. B. Kualitatif, mix-use yang dapat
riverfront Malaysia pengembang-an
M., Bond, S. literature mendongkrak
developments yang akan datang.
segmen ekonomi
for Malaysia.
dan wisata
6
7
menganalisis pokok pembahasan yang berbeda. Sebagai gambaran isi dari skripsi
tugas akhir ini, kami sertakan isi atau poin-poin secara garis besarnya sebagai berikut
:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan diuraikan mengenailatar belakang, isu
pokok, formulasi masalah, ruang lingkup, tinjauan pustaka dan
sistematika penulisan tugas akhir terkait dengan permasalahan di
lokasi maupun konsep.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori yang dibutuhkan dalam tugas akhir
seperti teori redevelopment, waterfront, dan pemukiman padat.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas metode yang digunakan, seperti kualitatif,
observasi, dan literatur untuk mendapatkan data aspek lingkungan
maupun manusia.
BAB IV HASIL DAN BAHASAN
Berisi tentang penganalisaan baik dari segi lingkungan, manusia
maupun dari bangunan terkait tema redevelopmentpemukiman
padat dengan waterfront.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang output atau hasil dari penganalisaan yang akan
nantinya disimpulkan untuk dipakai dalam rancangan.
7
8
Latar
Kerangka Belakang
Berpi
REDEVELOPMENT PEMUKIMAN PADAT DENGAN
PENDEKATAN RESIDENTIAL WATERFRONT DI JAKARTA
PUSAT
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pendekatan arsitektur dalam mengurangi
Tujuan Penelitian
Analisa
Metode Penelitian
Konsep Perancangan
Skematik Desain
Perancangan
9