Anda di halaman 1dari 78

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pencapaian tujuan penelitian bab ini, akan menganalisis dan membahas beberapa
faktor yang berkaitan dengan pencapaian tujuan tersebut. Tentunya memerlukan beberapa
data pendukung. Langkah-langkah penyelesaian analisis menggunakan diagram alir
sebagaimana yang telah dibahas di BAB III mengenai langkah-langkah dalam mencari
perbedaan koefisien dari dokumen kontrak dan SNI, langkah-langkah dalam mencari
perbedaan analisa harga satuan dalam dokumen kontrak dan SNI, selanjutnya dengan
mengetahui koefisien dan analisa harga satuan baik dari dokumen kontrak maupun SNI
maka dapat dicari perbedaan nilai kontrak.
Pembahasan dilakukan untuk menjawab tujuan dari penelitian ini yaitu menghitung
berapa besar perbedaan koefisien antara kontrak dan SNI, menghitung berapa besar
perbedaan analisa harga satuan antara kontrak dan SNI, dan menghitung besar perbedaan
nilai kontrak dan SNI. Hasil perhitungan perbedaan-perbedaan tersebut akan dievaluasi
secara ringkas tentang penyebab adapun data-data tersebut diuraikan sebagai berikut :

4.1 Data

Data-data yang diperlukan untuk dianalisa dan dibahas dalam penelitian ini adalah
data RAB berupa harga satuan sumber daya, koefisien, analisa harga satuan, serta volume
tiap item pekerjaan dan nilai kontrak yang diperoleh pada dokumen kontrak Proyek
Pembangunan Gedung SMAK Santo Fransiskus Asisi Larantuka dengan tahun anggaran
2017 pada CV. Mustika Budi. Data tersebut dapat dilihat pada lampiran 1 data dukumen
kontrak lampiran 1, L1.1 – L1.4.
Data lain juga dicari adalah data koefisien analisa harga satuan biaya konstruksi
bangunan gedung dan perumahan yang didapat dari SNI dengan tahun terbit 2013. Data
tersebut tersebut dapat dilihat pada lampiran 1, L1.6.

4.1.1 Data RAB

Data RAB yang diperoleh dari proyek Pembangunan Gedung SMAK Santo
Fransiskus Asisis Larantuka terdiri dari data :

IV-1
4.1.1.1 Harga Satuan

Harga satuan adalah harga sumber daya (tenaga kerja, material dan peralatan)
persatu satuan yang digunakan untuk menyelesaikan item pekerjaan dalam suatu proyek.
Harga satuan merupakan faktor penting penentu biaya proyek dan keuntungan. Biaya yang
diperhitungkan dengan wajar memungkinkan perusahan dapar bersaing dengan sehat dan
dapat dijadikan sebagai patokan harga di lapangan (harga sumber daya) selama
pelaksanaan pekerjaan.
Data tersebut terdiri dari harga satuan tenaga kerja yaitu harga yang digunakan
untuk membayar upah tenaga kerja dalam satu jam atau hari. Tinggi rendahnya harga
satuan tenaga kerja, dipengaruhi oleh faktor utama yaitu koefisien. Harga satuan material
yang telah dihitung, jika material tersebut sampai di lokasi pekerjaan. Data tersebut dapat
dilihat pada lampiran 1 data dokumen kontrak L1.4.

4.1.1.2 Koefisien

Koefisien adalah banyaknya sumber daya (tenaga kerja, material dan peralatan)
yang digunakan untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan. Nilai koefisien digunakan
sebagai dasar perhitungan biaya anggaran suatu proyek. Data koefisien yang diperlukan
dalam analisa ini berupa koefisien tenaga kerja yaitu jumlah penggunaan tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan satu satuan item pekerjaan dan koefisien material yaitu
jumlah material yang dibutuhkan untuk mneyelesaikan satu satuan item pekerjaan.
Besar kecilnya nilai koefisien sangat tergantung dari produkivitas tenaga kerja dan
peralatan dalam menghasilkan atau mneyelesaikan suatu pekerjaan dalam satu hari kerja
atau jam, mutu atau kualitas dari hasil pekerjaan yang berhasil diselesaikan, kondisi lokasi
pekerjaan sangat mempengaruhi efisiensi kerja dan produksi dari tenaga kerja dan
peralatan, tenaga kerja yang tersedia harus cukup memadai dengan keterampilan yang
bervariasi, peralatan yang tersedia untuk digunakan harus seimbang dengan target volume
persatuan waktu yang harus diperoleh dalam satu hari atau jam.
Koefisien masing-masing sumber daya dapat diketahui bila volume produksi
pekerjaan masing-masing sumber daya diketahui. Volume produksi adalah hasil produksi
(hasil kerja) satu kelompok peralatan selama waktu kerja tertentu (hari atau jam). Oleh
karena itu keahlian seorang estimator untuk mengestimasi hal-hal diatas sangat diperlukan.
Data tersebut dapat dilihat pada lampiran 1 data dokumen kontrak L1.3 sisi kiri perhitungan
analisa harga satuan.

IV-2
4.1.1.3 Volume
Volume pekerjaan adalah nilai yang menyatakan besar atau banyaknya pekerjaan
yang dikerjaan. Volume pekerjaan biasanya dihitung berdasarkan gmabar-gambar rencana
dan gambar-gambar kerja menurut spesifikasi yang telah ditentukan. Berdasarkan volume
pekerjaan inilah diperoleh biaya bangunan yaitu mengalikan dengan analisa harga satuan
pekerjaan.
Biasanya di dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, terdapat perbedaan antara
volume yang ditawarkan dengan volume yang telah diselesaikan. Apabila terjadi seperti itu,
maka selisih volume tersebut akan diperhitungkan dalam pekerjaan tambah kurang yang
akan dimasukan dalam berita acara tambah kurang. Data tersebut dapat dilihat pada
lampiran 1 data dokumen kontrak L1.2 tabel Volume.

4.1.1.4 Analisa Harga Satuan Kontrak

Analisa harga satuan adalah perhitungan biaya tiap-tiap jenis pekerjaan untuk tiap
unit satuan dan diperoleh dengan jalan menjumlahkan seluruh biaya tenaga kerja, material
dan peralatan pada item pekerjaan yang bersangkutan. Biaya yang digunakan untuk
penggunaan tenaga kerja bagi item pekerjaan yang bersangkutan adalah merupakan
penjumlahan dari hasil perkalian antara keofisien dan unsur-unsur tenaga kerjanya (harga
satuan tenaga kerja).
Biaya yang digunakakn untuk penggunaan material bagi item pekerjaan yang
bersangkutan adalah merupakan penjumlahan dari hasil perkalian antara koefisien dan
unsur-unsur material (harga satuan material).
Biaya yang digunakan untuk penggunaan peralatan bagi item pekrjaan yang
bersangkutan adalah merupakan penjumlahan dari hasil perkalian antara koefisien dan
unsur-unsur peralatan. Data tersebut dapat dilihat pada lampiran 1 data dokumen kontrak
L1.3

4.1.1.5 Nilai Dokumen Kontrak

Nilai Dokumen kontrak merupakan biaya yang dipakai untuk menyelesaikan seluruh
kegiatan proyek yang merupakan penjumalahan dari hasil perkalian antara seluruh volume
item pekerjaan dengan analisa harga satuan item pekerjaan masing-masing. Diketahui nilai
kontrak proyek dari dokumen sebersar Rp. 501.485.373,21. Adapun yang dimaksudkan
dengan biaya proyek adalah biaya yang meliputi biaya material yang merupakan bagian
dari biaya secara keseluruhan yang dikeluarkan untuk menbiayai penggunaan bahan atau

IV-3
material dalam pelaksanaan proyek dan juga biaya tenaga kerja yang merupakan semua
jenis pengeluaran yang dikeluarkan untuk menbiayai penggunaan tenaga kerja sebagai
balas jasa.
Nilai kontrak diperoleh dari hasil penjumlahan dari biaya item pekerjaan yang
dimana biaya tersebut digunakan untuk menyelesaikan suatu item pekerjaan. Biaya yang
termasuk dalam item pekerjaan tersebut adalah biaya tenaga kerja, biaya material, dan
biaya peralatan. Data tersebut dapat dilihat pada lampiran 1 data dokumen kontrak L1.1

4.1.2. Data SNI


Data SNI yang diperoleh dari Standar Nasional Indonesia yang dikeluarkan oleh
Depatemen Pekerjaan Umum Tahun 2013 meliputi antara lain data :

4.1.2.1 Koefisien SNI

Koefisien adalah banyaknya sumber daya (tenaga kerja, material dan peralatan)
yang digunakan untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan. Nilai koefisien digunakan
sebagai dasar perhitungan biaya anggaran suatu proyek. Data koefisien yang diperlukan
dalam analisa ini berupa koefisien tenaga kerja yaitu jumlah penggunaan tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan satu satuan item pekerjaan dan koefisien material yaitu
jumlah material yang dibutuhkan untuk mneyelesaikan satu satuan item pekerjaan.
Penyusunan RAB diperlukan suatu standar koefisien untuk mengitung harga satuan
tiap item pekerjaan. Standar yang dimaksud telah dikeluarkan oleh Pemerintah Republk
Indonesia dalam hal ini Kementrian Departemen Pekerjaan Umum berupa Standar
Nasional Indonesia Analisa Biaya Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan.
Data SNI analisa biaya konstruksi merupakan data koefisien yang terdiri dari
koefisien tenaga kerja dan material yang akan dipakai untuk membandingkan koefisien
dalam kontrak dan SNI dan melihat berapa besar presentasi perbedaan yang terjadi dan
seberapa besar mempengaruhi analisa harga satuan dan nilai kontrak. Data koefisien
tersebut meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi, pekerjaan
beton, pekerjaan pasangan dinding, pekerjaan plesteran, pekerjaan penutup lantai dan
penutup dinding, pekerjaan langit – langit (plafon), pekerjaan penutup atap, pekerjaan kayu,
pekerjaan kunci dan kaca, pekerjaan pengecatan, dan pekerjaan sanitasi dalam gedung.
Data – data tersebut sudah sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada dalam kontrak. Data
tersebut dapat dilihat pada lampiran 1 data SNI AHSP L1.5 tentang jenis – jenis pekerjaan
yang ada dalam SNI AHSP dan pada lampiran 1 L.1.6 tentang daftar koefisien SNI AHSP.

IV-4
Dari data RAB terlihat adanya perbedaan nama pada item pekerjaan didalam SNI
AHSP, sehingga dilakukan penyesuian penamaaan item pekekerjaan pada RAB yang
sesuai dengan SNI AHSP, penamaan item pekerjaan antara RAB dan SNI AHSP dapat
dilihat pada lampiran 1 L.1.7 tentang penyesuaian penamaan item pekerjaan.
Dari penyesuaian penamaan item pekerjaan antara RAB dan SNI AHSP kemudian
dilakukan suatu dentifikasi beberapa item yang akan dilakukan analisa dalam perhitungan
perbedaan, dimana telah dijelaskan pada BAB 1 pada batasan masalah poin 4 menjelaskan
item pekerjaan yang dilakukan evaluasi hanya pada item pekerjaan yang ada pada kontrak
dan yang ada pada SNI AHSP. Item pekerjaan tersebut dapat dilihat pada dibawah ini.
(tabel 4.1)

Tabel 4.1 Identifikasi kelompok serta item pekerjaan yang dievaluasi


KONT- SNI SATUAN
EVALUASI
NO ITEM PEKERJAAN RAK AHSP KONTRAK SNI

I.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembersihan Seluruh Lokasi dan Perataan
√ - Ls M² Tidak
1 Lahan
2 Penyediaan Base Camp. √ - Ls M² Tidak
3 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank √ - Ls M³ Tidak
5 Administrasi, Dokumentasi dan Pelaporan √ - Ls Ls Tidak
6 Penyediaan Air Kerja √ - Ls Ls Tidak
7 Papan Nama Proyek √ - Ls Ls Tidak
II. PEKERJAAN PONDASI
√ √ M³ M³ Ya
1 Galian Tanah Foot Plat
√ √ M³ M³
Ya
2 Galian Tanah Pondasi
Pek. Urugan Kembali Tanah Bekas Galian Foot √ √ M³ M³ Ya
3 Plat
Pek. Urugan Kembali Tanah Bekas Galian √ √ Ya
M³ M³
4 Pondasi Menerus
√ √ M³ M³ Ya
5 Urugan Pasir di Bawah Foot Plat, T = 5 cm
√ √ M³ M³
Ya
6 Urugan Pasir di Bawah Pondasi
√ √ M³ M³ Ya
7 Pasangan Batu Kosong (Aanstamping)
√ √ M³ M³ Ya
8 Pasangan Pondasi Batu Kali 1 pc : 5 psr
√ √ M³ M³ Ya
9 Pek. Plesteran Pondasi, camp. 1 pc : 3 psr
Pek. Tangga ke 4 RKB
10
- Pek. Galian Tanah Pondasi √ √ M³ M³ Ya
- Pek. Urugan Pasir di Bawah Pondasi √ √ M³ M³ Ya
- Pek. Pasangan Pondasi Batu Kali 1 pc : 5 psr √ √ M³ M³ Ya
- Pek. Urugan Tanah Peninggian Lantai ke √ - M³ M³ Tidak
selasar 4 RKB
- Pek. Urugan Pasir di Bawah Lantai √ √ M³ M³ Ya

IV-5
- Pek. Cor Beton Rabat Lantai tbl. 7 cm √ - M³ M³ Tidak
- Pek. Acian Saus PC lantai selasar √ √ M³ M³ Ya
- Pek. Pasangan Pondasi Batu Kali 1 pc : 5 psr √ √ M³ M³ Ya
ke 4 RKB
11 Pek. Tangga Depan Selasar Kantor
- Pek. Galian Tanah Pondasi √ √ M³ M³ Ya
- Pek. Urugan Pasir di Bawah Pondasi √ √ M³ M³ Ya
- Pek. Pasangan Pondasi Batu Kosong √ √ M³ M³ Ya
- Pek. Pasangan Pondasi Batu Kali 1 pc : 5 psr √ √ M³ M³ Ya
- Pek. Acian Saus PC lantai selasar √ √ M³ M³ Ya
- Pek. Pasangan Pondasi Batu Kali 1 pc : 5 psr √ √ M³ M³ Ya
ke 4 RKB
III. PEKERJAAN BETON BERTULANG K - 275

1 Pek. Beton Lantai Kerja K - 100 Foot Plat, √ √ M³ M³ Ya


(Level -4.65 m)
2 Pek. Beton Bertulang Foot Plat, (Level -3.45 m) √ √ M³ M³ Ya
3 Pek. Beton Bertulang Kolom 30/30,(Level -3.45 √ √ M³ M³ Ya
m s/d -0.12 m)
4 Pek. Beton Bertulang Balok 20/30 (-0.12 m) √ √ M³ M³ Ya
5 Pek. Beton Bertulang Balok 13/20 (Level -0.12 √ √ M³ M³ Ya
m)
6 Pek. Beton Bertulang Balok 20/30 (Level +2.23 √ √ M³ M³ Ya
m)
7 Pek. Beton Bertulang Balok 13/15 (Level +2.25 √ √ M³ M³ Ya
m)
8 Pek. Beton Bertulang Balok 13/20 (Level +3.43 √ √ M³ M³ Ya
m)
9 5 Buah Beton Bertulang Kolom 25/25 √ √ M³ M³ Ya
10 18 Buah Beton Bertulang Kolom 30/30 √ √ M³ M³ Ya
11 Beton Bertulang Plat Bordes Tangga (+2.23) √ √ M³ M³ Ya
12 Beton Bertulang Plat Miring Tangga √ √ M³ M³ Ya
13 Beton Bertulang Plat Anak Tangga (Aptred √ √ M³ M³ Ya
Untrede)
14 Plat Beton Bertulang Lantai Dua √ √ M³ M³ Ya
IV. PEKERJAAN DINDING, PLESTERAN DAN
PLAFOUND TRIPLEKS
1 Pek. Dinding Tembok Bata Merah camp. 1 pc : √ √ M² M² Ya
5 psr
2 Pek. Plesteran Dinding Tembok, camp. 1 pc : 5 √ √ Ya
M² M²
psr
3 Pek. Dinding Tembok Bata Merah camp. 1 pc : 3 √ √ Ya
M² M²
psr
4 Pek. Acian Tembok √ √ M² M² Ya
5 Pek. Plafond Tripleks Tebal 3 mm √ √ M² M² Ya
6 Pas. List Plafond Kayu Klas II (diprofil) √ √ M’ M’ Ya
V. PEK. KUSEN, DAUN PINTU DAN JENDELA √ √
1 Kusen Pintu + Jendela + Bouven Kayu Klas I √ √ M² M² Ya
(5/10 cm) diprofil
2 Pek. Daun Pintu Panil Kayu Kelas I √ √ M² M² Ya

IV-6
3 Pek. Daun Pintu Panil Lapis Alumunium Foil √ - M² M² Tidak
4 Pek. Daun Jendela + Boven Kaca Polos 5 mm √ - M² M² Tidak
Rangka Kayu Kelas I
5 Pek. Kaca Mati (Kaca Polos 5 mm) √ √ M² M² Ya
PEK. KUNCI DAN GANTUNGAN
VI.
Pas. Kunci Tanam Double Slaag (2x putar Uk. √ - Bh Bh Tidak
1 Besar)
Pas. Kunci Tanam Double Slaag (2x putar Uk. √ - Bh Bh Tidak
2 Kecil)
Pas. Engsel Daun Pintu √ √ Bh Bh Ya
3
Pas. Grendel Daun Pintu √ - Bh Bh Tidak
4
Pas. Engsel Daun Jendela √ √ Bh Bh Ya
5
Pas. Grendel Daun Jendela √ - Bh Bh Tidak
6
Pas. Kait Angin √ √ Bh Bh Ya
7
Pas. Angker Kusen Pintu + Jendela + Boven √ - Bh Bh Tidak
8
Pas. Neut Beton √ - Bh Bh Tidak
9
PEKERJAAN LANTAI
VII.
Cor Beton Rabat Lantai Dasar √ - M³ M³ Tidak
1
2 Pek. Lantai Keramik Licin/Tanpa Tekstur √ √ M² M² Ya
Permukaan 40 x 40 cm KW 1
3 Pek. Plint Keramik 10 x 40 cm KW 1 ) √ √ M’ M’ Ya
4 Pek. Lantai Keramik Tidak Licin/Dengan √ √ M² M² Ya
Tekstur Permukaan WC/KM 30 x 30 cm KW 1
5 Pek. Dinding Keramik WC/KM (Permukaan √ √ M² M² Ya
Licin) 30 x 30 cm KW 1, T = 1,7 m)
6 Urugan Pasir di Bawah lantai √ √ M³ M³ Ya
7 Pek. Urugan Tanah Peninggian Lantai √ - M³ M³ Tidak
8 Pemadatan Tanah Peninggian Lantai dengan √ - Ls Ls Tidak
Stamper Per lapis, (3 Lapis)
VIII. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1 Panel Meter √ - Bh Bh Tidak
2 Panel Distribusi Utama √ - Bh Bh Tidak
3 Pasang Titik Lampu √ - Ttk Ttk Tidak
4 Pasang MCB √ - Bh Bh Tidak
5 Pasang Saklar Ganda 6 A √ - Bh Bh Tidak
6 Pasang Saklar Tunggal 6 A √ - Bh Bh Tidak
7 Pasang Stop kontak √ - Bh Bh Tidak
8 Pasang Lampu LHE 18 Watt + Fitting 6 A √ - Bh Bh Tidak
IX. PEKERJAAN PENGECATAN/FINISHING
1 Pek. Cat Plafound Tripleks √ √ M² M² Ya
2 Pek. Cat Dinding Tembok √ √ M² M² Ya
3 Pengecatan Kayu √ √ M² M² Ya
4 Pek. Take Oil Daun Pintu Panil dan Rangka √ √ M² M² Ya
Daun Jendela
X PEKERJAAN SEPTICKTANK DAN
PERESAPAN
a. Pengumpul

IV-7
1 Urugan Pasir √ √ M³ M³ Ya
2 Pasangan Batu Kosong (Aanstamping) √ √ M³ M³ Ya
3 Beton Bertulang Plat Lantai Dasar (1 Pc : 2 Psr √ √ M³ M³ Ya
: 3 Bpc)
4 Beton Bertulang Kolam 13/13 (Camp. 1 Pc : 2 √ √ M³ M³ Ya
Psr : 3 Bpc)
5 Beton Bertulang Balok 13/20 (Camp. 1 Pc : 2 √ √ M³ M³ Ya
Psr : 3 Bpc)
6 Plester Lantai Dasar 1 Pc : 5 Psr √ √ M² M² Ya
7 Pasangan Dinding Bata Merah 1 Pc : 5 Psr √ √ M² M² Ya
8 Plester Dinding Luar-Dalam 1 Pc : 5 Psr √ √ M² M² Ya
9 Beton Bertulang Plat Penutup tbl. 12 cm (Camp. √ - M³ M³ Tidak
1 Pc : 2 Psr : 3 Bpc)
10 Acian Beton √ √ M³ M³ Ya
11 PVC Ø 4 dim, Class AW √ √ M’ M’ Ya
12 Pipa Hawa GIP Ø 2 dim, Medium A √ √ M’ M’ Ya
13 Elbouw GIP Ø 2 dim √ - Bh Bh Tidak
b. Septicktank

1 Urugan Pasir √ √ M³ M³ Ya
2 Pasangan Batu Kosong (Aanstamping) √ √ M³ M³ Ya
3 Beton Bertulang Plat Lantai Dasar (1 Pc : 2 Psr √ √ M³ M³ Ya
: 3 Bpc)
4 Beton Bertulang Kolam 13/13 (Camp. 1 Pc : 2 √ √ M³ M³ Ya
Psr : 3 Bpc)
5 Beton Bertulang Balok 13/20 (Camp. 1 Pc : 2 √ √ M³ M³ Ya
Psr : 3 Bpc)
6 Plester Lantai Dasar 1 Pc : 5 Psr √ √ M² M² Ya
7 Pasangan Dinding Bata Merah 1 Pc : 5 Psr √ √ M² M² Ya
8 Plester Dinding Luar-Dalam 1 Pc : 5 Psr √ √ M² M² Ya
9 Beton Bertulang Plat Penutup tbl. 12 cm (Camp. √ √ M³ M³ Tidak
1 Pc : 2 Psr : 3 Bpc)
10 Acian Beton √ √ M³ M³ Ya
11 Pipa Hawa GIP Ø 2 dim, Medium A √ - M’ M’ Tidak
12 Socket "T" GIP Ø 2 dim √ - M’ M’ Tidak
13 Elbouw GIP Ø 2 dim √ - Bh Bh Tidak
c. Peresapan

1 Pasangan Bata Tanpa Spesi √ - M² M² Tidak


2 Batu Gelondong Dia. (15 - 20 cm) √ - M³ M³ Tidak
3 Kerikil Kasar (5 - 10 cm) √ - M³ M³ Tidak
4 Sirtu √ - M³ M³ Tidak
5 Beton Bertulang Kolom 13/13 (Camp. 1 Pc : 2 √ √ M³ M³ Ya
Psr : 3 Bpc)
6 Beton Bertulang Balok 13/20 (Camp. 1 Pc : 2 √ √ M³ M³ Ya
Psr : 3 Bpc)
7 Pasangan Dinding Bata Merah 1 Pc : 5 Psr √ √ M² M² Ya
8 Plester Dinding Luar-Dalam 1 Pc : 5 Psr √ √ M² M² Ya
9 Beton Bertulang Plat Penutup tbl. 12 cm (Camp. √ √ M³ M³ M³
1 Pc : 2 Psr : 3 Bpc)

IV-8
10 Acian Beton √ √ M² M² Ya
11 Pipa Hawa GIP Ø 2 dim, Medium A √ - M’ M’ Tidak
12 Socket "T" GIP Ø 2 dim √ - Bh Bh Tidak
13 Elbouw GIP Ø 2 dim √ - Bh Bh Tidak
PEKERJAAN INSTALASI AIR
XI
a. Instalasi Pipa Bak Penghancur - Septicktan
dan Peresapan
Pipa PVC 4 dim, Class AW √ √ M’ M’ Ya
1
Socket "T" PVC Ø 4" √ - Bh Bh Tidak
2
b. Instalasi Air Limbah
Pipa PVC 4 dim, Class AW √ √ M’ M’ Ya
1
Elbouw PVC Ø 4" √ - Bh Bh Tidak
2
Socket PVC Ø 4" √ - Bh Bh Tidak
3
Socket "T" PVC Ø 4" √ - Bh Bh Tidak
4
c. Instalasi Air Kotor
Pipa GIP 2 dim, Medium A √ - M’ M’ Tidak
1
Elbouw GIP Ø 2" √ - Bh Bh Tidak
2
d. Instalasi Air Bersih
1 Pipa GIP 1 dim, Medium A √ √ M’ M’ Ya
2 Socket GI. Ø 1" √ - Bh Bh Tidak
3 Elbouw GI. Ø 1" √ - Bh Bh Tidak
4 Socket "T" PVC Ø 1" √ - Bh Bh Tidak
5 Pek. Pas. Kran Air Ø 1/2" √ - Bh Bh Tidak
6 Pek. Pas. Klosed Duduk Porselin (INA) √ √ Bh Bh Ya
7 Pek. Pas. Wasstafel (Komplit) √ √ Bh Bh Ya
8 Pek. Pas. Bak Air Fiber 60 x 60 cm √ - Bh Bh Tidak
9 Pek. Pas. Floor Drain √ - Bh Bh Tidak
PEKERJAAN LAIN - LAIN
XII
Pek. Pembersihan Kembali Seluruh Lokasi √ - Ls M² Tidak
1 Pekerjaan
Sumber : dokumen kontrak

Dari tabel diatas maka dapat dilihat item – item pekerjaan yang akan dilakukan
evaluasi perbedaan dan penyesuaian satuan untuk di konversi menyamakan satuan dari
SNI AHSP dan dokumen kontrak serta ada pula item pekerjaan yang tidak lakukan evaluasi.
Berikut ini merupakan rangkuman dari Item – item pekerjaan yang akan dilakukan evaluasi
dapat dilihat pada tabel 4.2.

IV-9
Tabel 4.2 kelompok item pekerjaan yang akan di evaluasi.
SATUAN
NO ITEM PEKERJAAN SNI
KONTRAK AHSP
A PEKERJAAN PONDASI
1 Galian Tanah Foot Plat
M³ M³
2 Galian Tanah Pondasi
M³ M³
3 Pek. Urugan Kembali Tanah Bekas Galian Foot Plat
M³ M³
4 Pek. Urugan Kembali Tanah Bekas Galian Pondasi Menerus
M³ M³
5 Urugan Pasir di Bawah Foot Plat, T = 5 cm
M³ M³
6 Urugan Pasir di Bawah Pondasi
M³ M³
7 Pasangan Batu Kosong (Aanstamping)
M³ M³
8 Pasangan Pondasi Batu Kali 1 pc : 5 psr
M³ M³
9 Pek. Plesteran Pondasi, camp. 1 pc : 3 psr
M³ M³
B PEKERJAAN BETON BERTULANG K – 275
1 Pek. Beton Lantai Kerja K - 100 Foot Plat, (Level -4.65 m)
M³ M³
2 Pek. Beton Bertulang Foot Plat, (Level -3..45 m)
M³ M³
3 Pek. Beton Bertulang Kolom 30/30,(Level -3.45 m s/d -0.12 m)
M³ M³
4 Pek. Beton Bertulang Balok 20/30 (-0.12 m)
M³ M³
5 Pek. Beton Bertulang Balok 13/20 (Level -0.12 m)
M³ M³
6 Pek. Beton Bertulang Balok 20/30 (Level +2.23 m)
M³ M³
7 Pek. Beton Bertulang Balok 13/15 (Level +2.25 m
M³ M³
8 Pek. Beton Bertulang Balok 13/20 (Level +3.43 m)
M³ M³
9 5 Buah Beton Bertulang Kolom 25/25
M³ M³
10 18 Buah Beton Bertulang Kolom 30/30
M³ M³
11 Beton Bertulang Plat Bordes Tangga (+2.23)
M³ M³
12 Beton Bertulang Plat Miring Tangga
M³ M³
13 Beton Bertulang Plat Anak Tangga (Aptred Untrede)
M³ M³
14 Plat Beton Bertulang Lantai Dua
M³ M³
C PEKERJAAN DINDING, PLESTERAN DAN PLAFOUND TRIPLEKS
1 Pek. Dinding Tembok Bata Merah camp. 1 pc : 5 psr
M² M²
2 Pek. Plesteran Dinding Tembok, camp. 1 pc : 5 psr
M² M²
3 Pek. Dinding Tembok Bata Merah camp. 1 pc : 3 psr
M² M²
4 Pek. Acian Tembok
M² M²
5 Pek. Plafond Tripleks Tebal 3 mm
M² M²
6 Pas. List Plafond Kayu Klas II (diprofil)
M’ M’
D PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU DAN JENDELA
1 Kusen Pintu + Jendela + Bouven Kayu Klas I (5/10 cm) diprofil M² M²

IV-10
2 Pek. Daun Pintu Panil Kayu Kelas I M² M²

3 Pek. Kaca Mati (Kaca Polos 5 mm) M² M²

E PEKERJAAN KUNCI DAN GANTUNGAN


1 pemasangan engsel pintu kupu – kupu merk arch Bh Bh
2 pemasangan engsel daun jendela + bouven` Bh Bh
3 pasangan kait angin Bh Bh
F PEKERJAAN LANTAI
1 Pek. Lantai Keramik Licin/Tanpa Tekstur Permukaan 40 x 40 cm KW 1 M² M²

2 Pek. Plint Keramik 10 x 40 cm KW 1 ) M’ M’

3 Pek. Lantai Keramik Tidak Licin/Dengan Tekstur Permukaan WC/KM


M² M²
30 x 30 cm KW 1

4 Pek. Dinding Keramik WC/KM (Permukaan Licin) 30 x 30 cm KW 1, T


M² M²
= 1,7 m)

5 Urugan Pasir di Bawah lantai


M³ M³
G PEKERJAAN PENGECATAN/FINISHING
1 Pek. Cat Plafound Tripleks
M² M²
2 Pek. Cat Dinding Tembok
M² M²
3 Pengecatan Kayu
M² M²
4 Pek. Take Oil Daun Pintu Panil dan Rangka Daun Jendela
M² M²
H PEKERJAAN SEPTICKTANK DAN PERESAPAN
a. Pengumpul
1 Urugan Pasir
M³ M³
2 Pasangan Batu Kosong (Aanstamping)
M³ M³
3 Beton Bertulang Plat Lantai Dasar (1 Pc : 2 Psr : 3 Bpc)
M³ M³
4 Beton Bertulang Kolam 13/13 (Camp. 1 Pc : 2 Psr : 3 Bpc)
M³ M³
5 Beton Bertulang Balok 13/20 (Camp. 1 Pc : 2 Psr : 3 Bpc)
M³ M³
6 Plester Lantai Dasar 1 Pc : 5 Psr
M² M²
7 Pasangan Dinding Bata Merah 1 Pc : 5 Psr
M² M²
8 Plester Dinding Luar-Dalam 1 Pc : 5 Psr
M² M²
9 Acian Beton
M³ M³
10 PVC Ø 4 dim, Class AW M’ M’

b. Septicktank

1 Urugan Pasir
M³ M³
2 Pasangan Batu Kosong (Aanstamping)
M³ M³
3 Beton Bertulang Plat Lantai Dasar (1 Pc : 2 Psr : 3 Bpc)
M³ M³
4 Beton Bertulang Kolam 13/13 (Camp. 1 Pc : 2 Psr : 3 Bpc)
M³ M³
5 Beton Bertulang Balok 13/20 (Camp. 1 Pc : 2 Psr : 3 Bpc)
M³ M³
6 Plester Lantai Dasar 1 Pc : 5 Psr
M² M²

IV-11
7 Pasangan Dinding Bata Merah 1 Pc : 5 Psr
M² M²
8 Plester Dinding Luar-Dalam 1 Pc : 5 Psr
M² M²
9 Acian Beton
M³ M³
c. Peresapan

1 Beton Bertulang Kolom 13/13 (Camp. 1 Pc : 2 Psr : 3 Bpc)


M³ M³
2 Beton Bertulang Balok 13/20 (Camp. 1 Pc : 2 Psr : 3 Bpc)
M³ M³
3 Pasangan Dinding Bata Merah 1 Pc : 5 Psr
M² M²
4 Plester Dinding Luar-Dalam 1 Pc : 5 Psr
M² M²
5 Acian Beton
M³ M³
I PEKERJAAN INSTALASI AIR
a. Instalasi Pipa Bak Penghancur - Septicktan dan Peresapan

1 Pipa PVC 4 dim, Class AW M’ M’

b. Instalasi Air Limbah

1 Pipa PVC 4 dim, Class AW M’ M’

d. Instalasi Air Bersih

1 Pipa GIP 1 dim, Medium A M’ M’

2 Pek. Pas. Klosed Duduk Porselin (INA)


Bh Bh
3 Pek. Pas. Wasstafel (Komplit)
Bh Bh

Dari tabel di atas terdapat 9 kelompok pekerjaan dan masing – masing kelompok
pekerjaan terdiri dari beberapa item pekerjaan yang satuan pada SNI AHSP sama dan tidak
perlu dilakukan konversi terhadap dokumen kontrak.

4.2 Koefisien
Dalam menganalisa perbedaan koefisien yang harus diketahui adalah koefisien
pada dokumen kontrak pembangunan gedung SMAK Santo Fransiskus Asisi Larantuka dan
dengan menggunakan koefisien SNI AHSP sebagai pembanding dalam mencari
perbedaan nilai koefisien.
4.2.1 Koefisien Dokumen Kontrak
Koefisien kontrak merupakan data yang diperoleh dari dokumen kontrak. Koefisien
adalah banyaknya sumber daya (tenaga kerja, material, dan peralatan) yang digunakan
untuk menyelesaikan satu satuan pekerjaan. Koefisien tersebut diambil dari kontrak pada
proyek pembangunan gedung SMAK Santo Fransiskus Asisi Larantuka.
Koefisien digunakan sebagai dasar dalam penyusunan RAB. Besar kecilnya nilai koefisien
sangat mempengaruhi perhitungan pada analisa harga satuan dan nilai kontrak. Koefisien

IV-12
kontrak selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2 koefisien L.2.2 Daftar Koefisien Dalam
Dokumen Kontrak

4.2.2. Koefisien SNI AHSP


Koefisien SNI AHSP merupakan data yang diperoleh dari SNI pedoman Analisa
Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) berupa koefisien tenaga kerja dan koefisien material.
Koefisien SNI AHSP ini yang akan dipakai sebagai pembanding dalam menari perbedaan
nilai koefisien antara kontrak dan SNI AHSP. Perhitungan analisa koefisien didapat dari
nilai koefisien kontrak dikurangi nilai koefisien SNI AHSP. Diketahuinya nilai koefisien
tersebut, maka dapat dihitung pula besarnya perbedaan koefisien, perbedaan analisa harga
satuan, dan perbedaan nilai kontrak yang akan terjadi dan dapat diketahui penyebab apa
saja yang menyebabkan perbedaan tersebut. Perhitungan perbedaan koefisien antara
kontrak dan SNI AHSP selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2, koefisien, tabel L2.1
Daftar Koefisien Dalam SNI AHSP.

4.2.3 Perbedaan Koefisien Antara Dokumen Kontrak Dan SNI AHSP


Proses analisisi ini dilakukan terhadap RAB pada kontrak pembangunan gedung
SMAK Santo Fransiskus Asisi Larantuka dengan menggunakan SNI AHSP sebagai
pembanding dalam mencari perbedaan nilai koefisien. Analisisi ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar perbedaan yang terjadi antara kontrak dan SNI AHSP dan
seberapa besar penggunaan SNI AHSP dalam menghitung RAB.
Koefisien merupakan faktor penting dalam menentukan besarnya suatu nilai
kontrak, sehingga dalam perhitungan nilai kontrak diperlukan suatu standar koefisien agar
nilai kontrak yang dihasilkan lebih efektif dan efisien. Mengevaluasi perbedaan koefisien
perlu diketahui koefisien – koefisien dari SNI AHSP yang sesuai dengan analisa harga
satuan yang ada dalam dokumen kontrak dan koefisien – koefisien dari dokumen kontrak
itu sendiri. Dengan diketahuinya koefisien – koefisien tersebut maka dapat kita menghitung
berapa besar perbedaan koefisien. Perhitungan perbedaan koefisien antara kontrak dan
SNI AHSP dihitungan dengan persamaan 2.13 tantang perbedaan nilai koefisien dan
perhitungan perbedaan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2, koefisien tabel L2.3 –
L 2.11 perbedaan koefisien dalam kontrak dan SNI AHSP perkelompok pekerjaan.

IV-13
Tabel 4.3 perbedaan koefisien pada kelompok pekerjaan Pondasi antara Kontrak dan SNI
AHSP.

PERBEDAAN
NO ITEM PEKERJAAN SAT KOEF KOEF
KONTRAK SNI KOEF %
1 2 3 4 5 6 = 4-5 7 = 6/4 *100
A PEKERJAAN PONDASI
1 GALIAN TANAH PONDASI M³
Tenaga Kerja
Pekerja OH 0,9000 0,7500 0,1500 16,67
Mandor OH 0,0250 0,0250 0,0000 0,00
Rata2 8,33
2 GALIAN FOOT PLAT M³
Tenaga Kerja
Pekerja OH 1,2000 0,9000 0,3000 25,00
Mandor OH 0,0450 0,0450 0,0000 0,00
Rata2 12,50
PENGGURUGAN KEMBALI TANAH BEKAS
3 GALIAN FOOT PLAT M³
Tenaga Kerja
Pekerja OH 0,1920 0,5000 -0,3080 -160,42
Mandor OH 0,0190 0,0500 -0,0310 -163,16
Rata2 -161,79
PEK. URUGAN KEMBALI TANAH BEKAS
4 GALIAN PONDASI M³
Tenaga Kerja
Pekerja OH 0,1920 0,5000 -0,3080 -160,42
Mandor OH 0,0190 0,0500 -0,0310 -163,16
Rata2 -161,79
URUGAN PASIR DI BAWAH FOOT PLAT, T =
5 5 cm M³
Material
Pasir M³ 1,0000 1,2000 0,2000 20,00
Rata2 20,00
Tenaga Kerja
Pekerja OH 0,3000 0,3000 0,00 0,00
Mandor OH 0,0100 0,0100 0,00 0,00
Rata2 0,00
6 URUGAN PASIR DIBAWAH PONDASI M³
Material
Pasir M³ 1,0000 1,2000 0,2000 20,00
Rata2 20,00
Tenaga Kerja
Pekerja OH 0,3000 0,3000 0,00 0,00
Mandor OH 0,0100 0,0100 0,00 0,00
Rata2 0,00
7 PASANGAN BATU KOSONG (ANSTAMPING) M³
Material
Batu kali M³ 1,2000 1,2000 0,0000 0,00
Rata2 0,00
Tenaga Kerja
Pekerja OH 0,7800 0,7800 0,0000 0,00
Tukang batu OH 0,3900 0,3900 0,0000 0,00
Kepala tukang OH 0,0390 0,0390 0,0000 0,00
Mandor OH 0,0390 0,0390 0,0000 0,00
Rata2 0,00
PASANGAN PONDASI BATU KALI 1 PC : 5
8 PSR M³
Material
Batu kali M³ 1,2000 1,2000 0,0000 0,00
Semen Portland Kg 136,0000 136,0000 0,0000 0,00
Pasir pasang M³ 0,5440 0,5440 0,0000 0,00
Rata2 0,00

IV-14
Tenaga Kerja
Pekerja OH 1,5000 1,5000 0,0000 0,00
Tukang batu OH 0,7500 0,7500 0,0000 0,00
Kepala tukang OH 0,0750 0,0750 0.0000 0,00
Mandor OH 0,0750 0,0750 0,0000 0,00
Rata2 0,00
PEK. PLESTERAN PONDASI, CAMP 1 PC : 3
9
PSR M³
Material
Pasir pasang M³ 0,0230 0,0230 0,0000 0,00
Semen Portland Kg 7,7600 7,7760 -0,0160 -0,21
Rata2 -0,10
Tenaga kerja
Pekerja OH 0,3000 0,3000 0,0000 0,00
Tukang batu OH 0,1500 0,1500 0,0000 0,00
Kepala tukang OH 0,0150 0,0150 0,0000 0,00
mandor OH 0,0150 0,0150 0,0000 0,00
Rata2 0,00
10 PEK. ACIAN SAUS PC LANTAI SELASAR M³
Material
Semen Portland Kg 3,2500 3,2500 0,0000 0,00
Rata2 0,00
Tenaga Kerja
Pekerja OH 0,2000 0,2000 0,0000 0,00
Tukang batu OH 0,1000 0,1000 0,0000 0,00
Kepala tukang OH 0,0100 0,0100 0,0000 0,00
Mandor OH 0,0100 0,0100 0,0000 0,00
Rata2 0,00
Sumber : hasil perhitungan

Dari tabel perbedaan pada kelompok PEKERJAAN PONDASI, untuk item pekerjaan
Galian tanah pondasi, prosentase perbedaan koefisien rata – rata sebesar 8,33%, nilai
positif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. Item
pekerjaan Galian foot plat, prosentase perbedaan koefisien rata – rata sebesar 12,50%,
nilai positif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. Item
pekerjaan penggurugan kembali tanah bekas galian foot plat, prosentase perbedaan
koefisien rata – rata sebesar -161,79%, nilai negatif menunjukan bahwa nilai koefisien pada
kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. Item pekerjaan penggurugan kembali tanah bekas
pondasi, prosentase perbedaan koefisien rata – rata sebesar -161,79%, nilai negatif
menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. Item pekerjaan
urugan pasir di bawah foot plat, t = 5 cm, prosentase perbedaan koefisien rata – rata
sebesar 20%, pada koefisien material prosentase perbedaan koefisien rata – rata 20%, nilai
positif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP, dan pada
koefisien tenaga kerja prosentase perbedaan rata – rata sebesar 0%, nilai nol menunjukan
bahwa tidak ada perbedaan koefisien pada kontrak dan SNI AHSP. Item pekerjaan urugan
pasir dibawah pondasi, prosentase perbedaan koefisien rata – rata sebesar 20%, pada
koefisien material prosentase perbedaan koefisien rata – rata 20%, nilai positif menunjukan
bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP, dan pada koefisien tenaga
kerja prosentase perbedaan rata – rata sebesar 0%, nilai nol menunjukan bahwa tidak ada

IV-15
perbedaan koefisien pada kontrak dan SNI AHSP. Item pekerjaan pemasangan 1 M³
pondasi batu kosong (ANSTAMPING) , prosentase perbedaan koefisien material dan
tenaga kerja rata – rata sebesar 0%, nilai nol menunjukan bahwa tidak ada perbedaan
koefisien pada kontrak dan SNI AHSP. Pada Item pekerjaan pemasangan 1 M³ pondasi
batu kali camp. 1SP : 5 PP , prosentase perbedaan koefisien material rata – rata sebesar
0%, nilai nol menunjukan bahwa tidak ada perbedaan koefisien pada kontrak dan SNI
AHSP. prosentase perbedaan koefisien tenaga kerja rata – rata sebesar 0%, nilai nol
menunjukan bahwa tidak ada perbedaan koefisien material dan tenaga kerja pada kontrak
dan SNI AHSP. pada Item pekerjaan plesteran pondasi, camp 1 pc : 3 psr, prosentase
perbedaan koefisien material rata – rata sebesar -0,10%, nilai negatif menunjukan bahwa
nilai koefisien pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. prosentase perbedaan koefisien
tenaga kerja rata – rata sebesar 0%, nilai nol menunjukan bahwa tidak ada perbedaan
koefisien material dan tenaga kerja pada kontrak dan SNI AHSP. pada item pekerjaan
pemasangan 1 M² acian , diperoleh perbedaan koefisien material dan tenaga kerja rata –
rata sebesar 0%, nilai nol menunjukan bahwa tidak ada perbedaan koefisien material dan
tenaga kerja pada kontrak dan SNI AHSP.

Tabel 4.4 perbedaan koefisien pada kelompok pekerjaan Beton Bertulang antara Kontrak
dan SNI AHSP.

KOEF KOEF PERBEDAAN


NO ITEM PEKERJAAN SAT
KONTRAK SNI KOEF %
1 2 3 4 5 6= 4 -5 7 = 6/4 *100
B PEKERJAAN BETON BERTULANG K - 275
PEK. BETON LANTAI KERJA K – 100 FOOT
1 PLAT, (Level – 4.65 m). M³
Material
semen portland Kg 247,000 230,000 17,0000 6,88
pasir beton M³ 0,6210 0,8930 -0,2720 -43,80
kerikil (maks 30 mm) kg 0,5550 1,0260 -0,4710 -84,86
Air Liter 215,000 200,000 15,0000 6,98
Rata2 -28,70
Tenaga Kerja
pekerja OH 1,3230 1,2000 0,1230 9,30
tukang batu OH 0,1890 0,2000 -0,0110 -5,82
kepala tukang OH 0,0190 0,0200 -0,0010 -5,26
Mandor OH 0,1320 0,0830 0,0490 37,12
Rata2 8,83
PEK. BETON BERTULANG FOOT
2 PLAT,(LEVEL -3.45 M ) M³
Material
semen portland Kg 406,0000 336,0000 70,0000 17,24
pasir beton M³ 0,4886 0,5400 -0,0514 -10,52
kerikil (maks 30 mm) kg 0,5700 0,8100 -0,2400 -42,11
Air Liter 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Kayu papan bekisting M³ 0,1760 0,4000 -0,2240 -127,27
Paku biasa (5- 10 cm) Kg 1,2500 4,0000 -2,7500 -220,00
Minyak bekisting Kg 0,8000 2,0000 -1,2000 150,00

IV-16
Balok kayu bekisting M³ 0,2300 0,1500 0,0800 34,78
Besi beton (polos/ulir) Kg 1,0500 315,0000 -313,950 -29900,00
Kawat beton Kg 0,0150 4,5000 -4,4850 -29900,00
Rata2 -6029,79
Tenaga kerja
Pekerja OH 2,4570 7,0500 -4,5930 -186,94
Tukang batu OH 0,3500 0,2750 0,0750 21,43
Tukang kayu OH 0,5000 1,6500 -1,1500 -230,00
Tukang besi OH 0,0070 2,1000 -2,0930 -29900,00
Kepala tukang OH 0,0857 0,4030 -0,3173 -370,25
mandor OH 1,0104 0,3530 0,6574 65,06
Rata2 -5100,11
PEK. BETON BERTULANG KOLOM
3 30/30,(LEVEL -3.45 M S/D -0.12 M) M³
Material
semen portland Kg 406,0000 336,0000 70,0000 17,24
pasir beton M³ 0,4886 0,5400 -0,0514 -10,52
kerikil (maks 30 mm) kg 0,5700 0,8100 -0,2400 -42,11
Air Liter 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Usuk Kayu bekisting 5/7 M³ 0,1760 0,4000 -0,2240 -127,27
Paku Biasa (7 - 12 cm) M³ 1,2500 4,0000 -2,7500 -220,00
minyak bekisting Liter 0,8000 2,0000 -1,2000 -150,00
Balok Kayu bekisting 6/12 M³ 0,2300 0,1500 0,0800 34,78
Tripleks 6 mm Lbr 0,2370 3,5000 -1,2630 -56,46
Bambu Ø 15 cm btg 5,0000 20,0000 -15,0000 -300,00
Besi beton (polos/ulir) kg 1,0500 315,0000 -313,9500 -29900,00
Kawat besi kg 0,0150 4,5000 -4,4850 -29900,00
Rata2 -5054,53
Tenaga Kerja
pekerja OH 2,4570 7,0500 2,1070 85,75
tukang batu OH 0,3500 0,2750 0,0750 21,43
Tukang kayu OH 0,5000 1,6500 -1,1500 -230,00
Tukang besi OH 0,0070 1,4000 -1,3930 -19900,00
kepala tukang OH 0,0857 0,3300 -0,2443 -285,06
Mandor OH 1,0104 0,3180 0,6924 68,53
Rata2 -3373,23
PEK. BETON BERTULANG BALOK 20/30 (-
4 0,12 M) M³
Material
semen portland Kg 406,0000 336,0000 70,0000 17,24
pasir beton M³ 0,4886 0,5400 -0,0514 -10,52
kerikil (maks 30 mm) kg 0,5700 0,8100 -0,2400 -42,11
Air Liter 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Usuk Kayu bekisting 5/7 M³ 0,0900 0,3200 -0,2300 -255,56
Paku Biasa (7 - 12 cm) kg 1,2500 3,2000 -1,9500 -156,00
Minyak Bekisting Liter 0,8000 1,6000 -0,8000 -100,00
Balok Kayu bekisting 6/12 M³ 0,2300 0,1400 -0,0900 39,13
Tripleks 6 mm Lbr 2,2370 2,8000 -0,5630 -25,17
Bambu Ø 15 cm btg 5,0000 16,0000 -11,0000 -220,00
Besi Beton (Polos/berulir) kg 1,0500 210,0000 -208,9500 -19900,00
Kawat Beton kg 0,0150 3,0000 -2,9850 -19900,00
Rata2 -3379,41
Tenaga Kerja
pekerja OH 2,4570 0,3500 2,1070 85,75
Tukang batu OH 0,3500 0,2750 0,0750 21,43
tukang kayu OH 0,5000 1,6500 -1,1500 -230,00
Tukang besi OH 0,0070 1,4000 -1,3930 -19900,00
kepala tukang OH 0,0857 0,3300 -0,2443 -285,06
Mandor OH 1,0104 0,3180 0,6924 68,53
Rata2 -3813,69
PEK. BETON BERTULANG BALOK 13/20
5 (LEVEL - 0.12 M) M³

IV-17
Material
semen portland Kg 406,0000 336,0000 70,0000 17,24
pasir beton M³ 0,4886 0,5400 -0,0514 -10,52
kerikil (maks 30 mm) kg 0,5700 0,8100 -0,2400 -42,11
Air Liter 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Usuk Kayu bekisting 5/7 M³ 0,0900 0,3200 -0,1090 -255,56
Paku Biasa (7 - 12 cm) kg 1,5000 3,2000 -1,9500 -113,33
Minyak Bekisting Liter 0,8000 1,6000 -0,8000 -100,00
Balok Kayu bekisting 6/12 M³ 0,2110 0,1400 -0,0900 33,65
Tripleks 6 mm Lbr 2,2370 2,8000 -0,5630 -25,17
Bambu Ø 15 cm btg 5,0000 16,0000 -11,0000 -220,00
Besi Beton (Polos/berulir) kg 1,0500 175,5000 -208,9500 -16614,29
Kawat Beton kg 0,0150 2,2500 -2,9850 -14900,00
Rata2 -2685,84
Tenaga Kerja
pekerja OH 2,9970 5,3000 -2,3030 -76,84
Tukang batu OH 0,3500 0,7250 0,0750 21,43
tukang kayu OH 0,0500 1,3000 -1,2500 -2500,00
Tukang besi OH 0,0070 1,0500 -1,0430 -14900,00
kepala tukang OH 0,5357 0,2650 0,2707 50,53
Mandor OH 1,0504 0,2650 0,7854 74,77
Rata2 -2888,35
PEK. BETON BERTULANG BALOK 20/30
6 (LEVEL + 2.23 M) M³
Material
semen portland Kg 406,0000 336,0000 70,0000 17,24
pasir beton M³ 0,4886 0,5400 -0,0514 -10,25
kerikil (maks 30 mm) kg 0,5700 0,8100 -0,2400 -42,11
Air Liter 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Usuk Kayu bekisting 5/7 M³ 0,0900 0,3200 -0,2300 -255,56
Paku Biasa (7 - 12 cm) kg 1,2500 3,2000 -1,9500 -156,00
Minyak Bekisting Liter 0,8000 1,6000 -0,8000 -100,00
Balok Kayu bekisting 6/12 M³ 0,2300 0,1400 0,0900 39,13
Tripleks 6 mm Lbr 2,2370 2,8000 -0,5630 -25,17
Bambu Ø 15 cm btg 5,0000 16,0000 -11,0000 -220,00
Besi Beton (Polos/berulir) kg 1,0500 210,0000 -208,9500 -19900,00
Kawat Beton kg 0,0150 3,0000 -2,9850 -19900,00
Rata2 -3379,41
Tenaga Kerja
pekerja OH 2,9970 0,3500 2,6470 88,32
Tukang batu OH 0,3500 0,2750 0,0750 21,43
tukang kayu OH 0,0500 1,6500 -1,6000 -3200,00
Tukang besi OH 0,0070 1,4000 1,3930 -19900,00
kepala tukang OH 0,5357 0,3300 0,2057 38,40
Mandor OH 1,0504 0,3180 0,7324 69,73
Rata2 -3813,69
PEK. BETON BERTULANG BALOK 13/15
7 (LEVEL + 2,25 M) M³
Material
semen portland Kg 406,0000 336,0000 70,0000 17,24
pasir beton M³ 0,4886 0,5400 -0,0514 -10,52
kerikil (maks 30 mm) kg 0,5700 0,8100 -0,2400 -42,11
Air Liter 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Usuk Kayu bekisting 5/7 M³ 0,0900 0,3200 -0.2300 -255,56
Paku Biasa (7 - 12 cm) kg 1,2500 3,2000 -1,9500 -156,00
Minyak Bekisting Liter 0,8000 1,6000 -0,8000 -100,00
Balok Kayu bekisting 6/12 M³ 0,2110 0,1400 0,0710 33,65
Tripleks 6 mm Lbr 2,2370 2,8000 -0,5630 -25,17
Bambu Ø 15 cm btg 5,0000 16,0000 -11,0000 -220,00
Besi Beton (Polos/berulir) kg 1,0500 210,0000 -208,9500 -19900,00
Kawat Beton kg 0,0150 3,0000 -2,9850 -19900,00

IV-18
Rata2 -3379,87
Tenaga Kerja
Pekerja OH 2,9970 0,3500 2,6470 88,32
tukang kayu OH 0,0500 1,6500 -1,6000 21,43
Tukang batu OH 0,3500 0,2750 0,0750 -3200,00
Tukang besi OH 0,0070 1,4000 -1,3939 -19900,00
kepala tukang OH 0,5357 0,3300 0,2057 38,40
Mandor OH 1,0504 0,3180 0,7324 69,73
Rata2 -3813,69
PEK. BETON BERTULANG BALOK 20/30
8 (LEVEL + 3.43 M ) M³
Material
semen portland Kg 406,0000 336,0000 70,0000 17,24
pasir beton M³ 0,4886 0,5400 -0,5400 -10,52
kerikil (maks 30 mm) kg 0,5700 0,8100 0,8100 -42,11
Air Liter 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Usuk Kayu bekisting 5/7 M³ 0,0900 0,3200 -0,2300 -255,56
Paku Biasa (7 - 12 cm) kg 1,2500 3,2000 -1,9500 -156,00
Minyak Bekisting Liter 0,8000 1,6000 -0,8000 -100,000
Balok Kayu bekisting 6/12 M³ 0,2110 0,1400 0,7010 33,65
Tripleks 6 mm Lbr 2,2370 2,8000 -0,5630 -25,17
Bambu Ø 15 cm btg 5,0000 16,0000 -11,0000 -220,00
Besi Beton (Polos/berulir) kg 1,0500 210,0000 -208,9500 -19900,00
Kawat Beton kg 0,0150 3,0000 -2,9850 -19900,00
Rata2 -3379,87
Tenaga Kerja
pekerja OH 2,9970 0,3500 2,6470 88,32
Tukang batu OH 03500 0,2750 0,0750 21,43
tukang kayu OH 0,0500 1,6500 -1,6000 -3200,00
Tukang besi OH 0,0070 1,4000 -1,3930 -19900,00
kepala tukang OH 0,5357 0,3300 0,2057 38,40
Mandor OH 1,0504 0,3180 0,7324 69,73
Rata2 -3813,69
PEK. BETON BERTULANG BALOK 13/20
9 (LEVEL + 3.43 M ) M³
Material
semen portland Kg 406,0000 336,0000 70,0000 17,24
pasir beton M³ 0,4886 0,5400 -0,0514 -10,52
kerikil (maks 30 mm) kg 0,5700 0,8100 -0,2400 -42,11
Air Liter 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Usuk Kayu bekisting 5/7 M³ 0,0900 0,3200 -0,1090 -255,56
Paku Biasa (7 - 12 cm) kg 1,2500 3,2000 -1,9500 -113,33
Minyak Bekisting Liter 0,8000 1,6000 -0,8000 -100,00
Balok Kayu bekisting 6/12 M³ 0,2110 0,1400 -0,0900 33,65
Tripleks 6 mm Lbr 2,2370 2,8000 -0,5630 -25,17
Bambu Ø 15 cm btg 5,0000 16,0000 -11,0000 -220,00
Besi Beton (Polos/berulir) kg 1,0500 175,0000 -208,9500 -16614,29
Kawat Beton kg 0,0150 2,2500 -2,9850 -14900,00
Rata2 -2685,84
Tenaga Kerja
pekerja OH 2,9970 5,3000 -2,3030 -76,84
Tukang batu OH 0,3500 0,7250 0,0750 21,43
tukang kayu OH 0,0500 1,3000 -1,2500 -2500,00
Tukang besi OH 0,0070 1,0500 -1,0430 -14900,00
kepala tukang OH 0,5357 0,2650 0,2707 50,53
Mandor OH 1,0504 0,2650 0,7854 74,77
Rata2 -2888,35
PEK. 5 BH BETOB BERTULANG KOLOM
10 25/25 M³
Material
semen portland Kg 406,0000 336,0000 70,0000 17,24

IV-19
pasir beton M³ 0,4886 0,5400 -0,0514 -10,52
kerikil (maks 30 mm) kg 0,5700 0,8100 -0,2400 -42,11
Air Liter 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Usuk Kayu bekisting 5/7 M³ 0,1760 0,3200 -0,1440 =81,82
Paku Biasa (7 - 12 cm) kg 1,2500 3,2000 -1,9500 -156,00
Minyak Bekisting Liter 0,8000 1,6000 -0,8000 -100,00
Balok Kayu bekisting 6/12 M³ 0,2300 0,1400 0,0900 39,13
Tripleks 6 mm Lbr 0,2370 2,8000 -0,5630 -25,17
Bambu Ø 15 cm btg 5,0000 16,0000 -11,0000 -220,00
Besi Beton (Polos/berulir) kg 1,0500 315,0000 -313,9500 -29900,00
Kawat Beton kg 0,0150 4,5000 -4,4850 -29900,00
Rata2 -5031,60
Tenaga Kerja
pekerja OH 2,4570 7,0500 -4,5930 -186,94
Tukang batu OH 0,3500 0,2750 0,0750 21,43
tukang kayu OH 0,5000 1,6500 -1,1500 -230,00
Tukang besi OH 0,0070 2,1000 -2,0930 -29900,00
kepala tukang OH 0,0857 0,4030 -0,3173 -370,25
Mandor OH 1,0104 0,3530 0,6574 65,06
Rata2 -5100,11
11 18 BH BETON BERTULANG KOLOM 30/30 M³
Material
semen portland Kg 406,0000 336,0000 70,0000 17,24
pasir beton M³ 0,4886 0,5400 -0,0514 -10,52
kerikil (maks 30 mm) kg 0,5700 0,8100 -0,2400 -42,11
Air Liter 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Usuk Kayu bekisting 5/7 M³ 0,1760 0,4000 -0,2240 -127,27
Paku Biasa (7 - 12 cm) kg 1,2500 4,0000 -2,7500 -220,00
Minyak Bekisting Liter 0,8000 2,0000 -1,2000 -150,00
Balok Kayu bekisting 6/12 M³ 0,2300 0,1500 0,0800 34,78
Tripleks 6 mm Lbr 0,2370 3,5000 -1,2630 -56,46
Bambu Ø 15 cm btg 5,0000 20,0000 -15,0000 -300,00
Besi Beton (Polos/berulir) kg 1,0500 315,0000 -313,9500 -29900,00
Kawat Beton kg 0,0150 4,5000 -4,4850 -29900,00
Rata2 -5054,53
Tenaga Kerja
pekerja OH 2,4570 7,0500 2,1070 85,75
Tukang batu OH 0,3500 0,2750 0,0750 21,43
tukang kayu OH 0,5000 1,6500 -1,1500 -230,00
Tukang besi OH 0,0070 1,4000 -1,3930 -19900,00
kepala tukang OH 0,0857 0,3300 -0,2443 -285,06
Mandor OH 1,0104 0,3180 0,6924 68,53
Rata2 -3373,23
BETON BERTULANG PLAT BORDES
12 TANGGA (+2.23) M³
Material
semen portland Kg 406,0000 336,0000 70,0000 17,24
pasir beton M³ 0,4886 0,5400 -0,0514 -10,52
kerikil (maks 30 mm) kg 0,5700 0,8100 -0,2400 -42,11
Air Liter 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Usuk Kayu bekisting 5/7 M³ 0,3520 0,3200 0,0320 9,09
Paku Biasa (7 - 12 cm) kg 1,7500 3,2000 -1,4500 -82,86
Minyak Bekisting Liter 0,8000 1,6000 -0,8000 -100,00
Balok Kayu bekisting 6/12 M³ 0,1200 0,1400 -0,0200 -16,67
Tripleks 6 mm Lbr 3,1050 2,8000 0,3050 9,82
Bambu Ø 15 cm btg 58,0000 16,0000 42,0000 72,41
Besi Beton (Polos/berulir) kg 1,0500 175,0000 -208,9500 -16614,29
Kawat Beton kg 0,0150 2,2500 -2,9850 -14900,00
Rata2 -2638,16
Tenaga Kerja

IV-20
pekerja OH 2,9970 5,3000 -2,3030 -76,84
Tukang batu OH 0,3500 0,7250 0,0750 21,43
tukang kayu OH 0,0500 1,3000 -1,2500 -2500,00
Tukang besi OH 0,0070 1,0500 -1,0430 -14900,00
kepala tukang OH 0,5357 0,2650 0,2707 50,53
Mandor OH 1,0504 0,2650 0,7854 74,77
Rata2 -2888,35
BETON BERTULANG PLAT MIRING
13 TANGGA M³
Material
semen portland Kg 406,0000 336,0000 70,0000 17,24
pasir beton M³ 0,4886 0,5400 -0,0514 -10,52
kerikil (maks 30 mm) kg 0,5700 0,8100 -0,2400 -42,11
Air Liter 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Usuk Kayu bekisting 5/7 M³ 0,3520 0,3200 0,0320 9,09
Paku Biasa (7 - 12 cm) kg 1,7500 3,2000 -1,4500 -82,86
Minyak Bekisting Liter 0,8000 1,6000 -0,8000 -100,00
Balok Kayu bekisting 6/12 M³ 0,1200 0,1400 -0,0200 -16,67
Tripleks 6 mm Lbr 3,1050 2,8000 0,3050 9,82
Bambu Ø 15 cm btg 58,0000 16,0000 42,0000 72,41
Besi Beton (Polos/berulir) kg 1,0500 175,0000 -208,9500 -16614,29
Kawat Beton kg 0,0150 2,2500 -2,9850 -14900,00
Rata2 -2638,16
Tenaga Kerja
pekerja OH 2,9970 5,3000 -2,3030 -76,84
Tukang batu OH 0,3500 0,7250 0,0750 21,43
tukang kayu OH 0,0500 1,3000 -1,2500 -2500,00
Tukang besi OH 0,0070 1,0500 -1,0430 -14900,00
kepala tukang OH 0,5357 0,2650 0,2707 50,53
Mandor OH 1,0504 0,2650 0,7854 74,77
Rata2 -2888,35
BETON BERTULANG PLAT ANAK TANGGA
14 (Aptred Untrede) M³
Material
semen portland Kg 406,0000 336,0000 70,0000 17,24
pasir beton M³ 0,4886 0,5400 -0,0514 -10,52
kerikil (maks 30 mm) kg 0,5700 0,8100 -0,2400 -42,11
Air Liter 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Usuk Kayu bekisting 5/7 M³ 0,0900 0,3200 -0,1090 -255,56
Paku Biasa (7 - 12 cm) kg 1,2500 3,2000 -1,9500 -113,33
Minyak Bekisting Liter 0,8000 1,6000 -0,8000 -100,00
Balok Kayu bekisting 6/12 M³ 0,2110 0,1400 -0,0900 33,65
Tripleks 6 mm Lbr 2,2370 2,8000 -0,5630 -25,17
Bambu Ø 15 cm btg 5,0000 16,0000 -11,0000 -220,00
Besi Beton (Polos/berulir) kg 1,0500 175,0000 -208,9500 -16614,29
Kawat Beton kg 0,0150 2,2500 -2,9850 -14900,00
Rata2 -2685,84
Tenaga Kerja
pekerja OH 2,9970 5,3000 -2,3030 -76,84
Tukang batu OH 0,3500 0,7250 0,0750 21,43
tukang kayu OH 0,0500 1,3000 -1,2500 -2500,00
Tukang besi OH 0,0070 1,0500 -1,0430 -14900,00
kepala tukang OH 0,5357 0,2650 0,2707 50,53
Mandor OH 1,0504 0,2650 0,7854 74,77
Rata2 -2888,35
15 PLAT BETON BERTULANG LANTAI DUA M³
Material
semen portland Kg 406,0000 336,0000 70,0000 17,24
pasir beton M³ 0,4886 0,5400 -0,0514 -10,52
kerikil (maks 30 mm) kg 0,5700 0,8100 -0,2400 -42,11

IV-21
Air Liter 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Usuk Kayu bekisting 5/7 M³ 0,5320 0,3200 0,0320 9,09
Paku Biasa (7 - 12 cm) kg 1,7500 3,2000 -1,4500 -82,86
Minyak Bekisting Liter 0,8000 1,6000 -0,8000 -100,00
Balok Kayu bekisting 6/12 M³ 0,1200 0,1400 -0,0200 -16,67
Tripleks 6 mm Lbr 2,2370 2,8000 -0,5630 -25,17
Bambu Ø 15 cm btg 58,0000 16,0000 42,0000 72,41
Besi Beton (Polos/berulir) kg 1,0500 175,5000 -174,4500 -16614,29
Kawat Beton kg 0,0150 2,2500 -2,2350 -14900,00
Rata2 -2641,07
Tenaga Kerja
pekerja OH 2,9970 5,3000 -2,3030 -76,84
Tukang batu OH 0,3500 0,7250 0,0750 21,43
tukang kayu OH 0,0500 1,3000 -1,2500 -2500,00
Tukang besi OH 0,0070 1,0500 -1,0430 -14900,00
kepala tukang OH 0,5357 0,2650 0,2707 50,53
Mandor OH 1,0504 0,2650 0,7854 74,77
Rata2 -2888,35
Sumber : hasil perhitugan

Dari tabel perbedaan pada kelompok PEKERJAAN BETON BERTULANG, untuk


item pekerjaan membuat 1 M³ lantai kerja beton mutu f'c = 7,4 Mpa (K 100), prosentase
perbedaan koefisien material rata – rata sebesar -28,70%, nilai negatif menunjukan bahwa
nilai koefisien pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP dan prosentase perbedaan koefisien
tenaga kerja sebesar 8,83%, nilai positif menunjukan bahwa koefisien dalam kontrak lebih
besar dari SNI AHSP. item pekerjan beton bertulang foot plat,(level -3.45 m), prosentase
perbedaan koefisien material rata – rata sebesar -5054,53%, dan koefisien tenaga kerja -
3373,23%, nilai negatif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih kecil dari SNI
AHSP. Item pekerjaan beton bertulang balok 20/30 (-0,12 m), prosentase perbedaan
koefisien material rata – rata sebesar 40311,89%, dan koefisien tenaga kerja sebesar
3813,69%, nilai positif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih besar dari SNI
AHSP. item pekerjaan beton bertulang balok 13/15 (level + 2,25 m), prosentase perbedaan
koefisien material rata – rata sebesar -3379,41%, dan koefisien tenaga kerja sebesar -
3813,69%, nilai negatif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih kecil dari SNI
AHSP. Item pekerjaan beton bertulang balok 13/20 (level - 0.12 m), prosentase perbedaan
koefisien material rata – rata sebesar -2685,84% dan koefisien tenaga kerja sebesar –
2888,35%, nilai negatif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih kecil dari SNI
AHSP. Item pekerjaan beton bertulang balok 20/30 (level + 2.23 m), prosentase perbedaan
koefisien material rata – rata sebesar -3379,41% dan koefisien tenaga kerja sebesar –
3813,69%, nilai negatif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih kecil dari SNI
AHSP. Item pekerjaan beton bertulang balok 13/15 (level + 2,25 m), ), prosentase
perbedaan koefisien material rata – rata sebesar -3379,41% dan koefisien tenaga kerja
sebesar –3813,69%, nilai negatif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih kecil

IV-22
dari SNI AHSP. Item pekerjaan bertulang balok 20/30 (level + 3.43 m), prosentase
perbedaan koefisien material rata – rata sebesar -3379,41% dan koefisien tenaga kerja
sebesar –3813,69%, nilai negatif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih kecil
dari SNI AHSP. Item pekerjaan bertulang balok 13/20 (level + 3.43 m ), prosentase
perbedaan koefisien material rata – rata sebesar -2685,84% dan koefisien tenaga kerja
sebesar – 2888,35%, nilai negatif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih kecil
dari SNI AHSP. Item pekerjaan 5 bh betob bertulang kolom 25/25, prosentase perbedaan
koefisien material rata – rata sebesar -5031,60% dan koefisien tenaga kerja sebesar -
5100,11%, nilai negatif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih kecil dari SNI
AHSP. Item pekerjaan 18 bh beton bertulang kolom 30/30, prosentase perbedaan koefisien
material rata – rata sebesar -5054,53% dan koefisien tenaga kerja sebesar -3373,23%, nilai
negatif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. Item
pekerjaan beton bertulang plat bordes tangga (+2.23), prosentase perbedaan koefisien
material rata – rata sebesar -2638,16% dan koefisien tenaga kerja sebesar – 2888,35%,
nilai negatif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. Item
pekerjaan beton bertulang plat miring tangga, prosentase perbedaan koefisien material rata
– rata sebesar -2638,16% dan koefisien tenaga kerja sebesar – 2888,35%, nilai negatif
menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. Item pekerjaan
beton bertulang plat anak tangga (aptred untrede), prosentase perbedaan koefisien
material rata – rata sebesar -2685,84% dan koefisien tenaga kerja sebesar – 2888,35%,
nilai negatif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. Item
pekerjaan plat beton bertulang lantai dua, prosentase perbedaan koefisien material rata –
rata sebesar-2641,07% dan koefisien tenaga kerja sebesar – 2888,35%, nilai negatif
menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP.

Tabel 4.5 perbedaan koefisien pada Kelompok pekerjaan pasangan Dinding, Plesteran,
dan Plafound Tripleks antara Kontrak dan SNI AHSP.
KOEF KOEF PERBEDAAN
NO ITEM PEKERJAAN SAT
KONTRAK SNI KOEF %
1 2 3 4 5 6= 4 -5 7= 6/4 *100
PEKERJAAN DINDING, PLESTERAN
C DAN PLAFOUND TRIPLEKS
PAS. DINDING BATA MERAH TEBAL 1/2
1 BATA CAMP 1 SP : 5 PP M²
Material
-
Batu merah M³ 85,0000 70,0000 15,0000 -17,65
semen portland Kg 9,6800 9,6800 0,0000 0,00
pasir pasang M³ 0,0450 0,0450 0,0000 0,00
Rata rata -5,88
Tenaga Kerja

IV-23
pekerja OH 0,3000 0,3000 0,0000 0,00
tukang batu OH 0,1000 0,1000 0,0000 0,00
kepala tukang OH 0,0100 0,0100 0,0000 0,00
Mandor OH 0,0150 0,0150 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
PEMASANGAN 1 M² PLESTERAN 1 SP - 5 PP
2 TEBAL 15 CM M²
Material
semen portland Kg 5,1840 5,1480 -0,0360 -0,69
pasir pasang M³ 0,0260 0,0260 0,0000 0,00
Rata rata -0,35
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,3000 0,3000 0,0000 0,00
tukang batu OH 0,1500 0,1500 0,0000 0,00
kepala tukang OH 0,0150 0,0150 0,0000 0,00
Mandor OH 0,0150 0,0150 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
3 PEK. ACIAN TEMBOK M²
Material
semen portland Kg 3,2500 3,2500 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,2000 0,2000 0,0000 0,00
tukang batu OH 0,1000 0,1000 0,0000 0,00
kepala tukang OH 0,0100 0,0100 0,0000 0,00
Mandor OH 0,0100 0,0100 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
4 PEK. PLAFOND TRIPLEKS TEBAL 3 MM M²
Material
Usuk kayu kelas II Uk. 5/7 M³ 0,0230 0,0163 0,0076 29,13
Tripleks tbl. 3 mm Lbr 0,3900 0,3750 0,0150 3,85
Paku tripleks Kg 0,0600 0,0300 0,0300 50,00
Paku reng Kg 0,0600 0,2500 -0,1900 -316,67
Rata rata -58,42
Tenaga Kerja
Pekerja OH 0,2700 0,3000 -0,0300 -11,11
Tukang kayu OH 0,4000 0,4000 0,0000 0,00
Kepala tukang OH 0,0400 0,0500 -0,0100 -25,00
Mandor OH 0,0135 0,0150 -0,0015 -11,11
Rata rata -11,81
PAS. LIST PLAFOND KAYU KLS II 7 / 3
5 (diprofil) M'
Material
list kayu profil M' 1,0500 1,0500 0,0000 0,00
paku Kg 0,0050 0,0100 0,0050 100,00
Rata rata 50,00
Tenaga Kerja
Pekerja OH 0,0210 0,0500 0,0290 138,10
tukang kayu OH 0,0210 0,0500 0,0290 138,10
kepala tukang OH 0,0020 0,0050 0,0030 150,00
Mandor OH 0,0010 0,0030 0,0200 200,00
Rata rata 156,55
Sumber : hasil perhitungan

IV-24
Dari tabel perhitungan perbedaan koefisien pada PEKERJAAN DINDING,
PLESTERAN DAN PLAFOUND TRIPLEKS, pada item pekerjaan pasangan dinding bata
merah tebal 1/2 bata camp. 1 SP : 5 PP (M²), diperoleh perbedaan koefisien material rata
– rata sebesar -5,88%, nilai negatif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih
kecil dari SNI AHSP. Pada koefisien tenaga kerja perbedaan koefisien tenaga kerja rata –
rata sebesar 0%, nilai nol menunjukan bahwa tidak ada perbedaan koefisien pada kontrak
dan SNI AHSP. pada item pekerjaan pemasangan 1 m² plesteran 1 sp - 5 pp tebal 15 cm,
diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata sebesar -0,35%, nilai negatif menunjukan
bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. Pada koefisien tenaga kerja
perbedaan koefisien tenaga kerja rata – rata sebesar 0%, nilai nol menunjukan bahwa tidak
ada perbedaan koefisien pada kontrak dan SNI AHSP. pada item pekerjaan acian tembok
, diperoleh perbedaan koefisien material dan koefisien tenaga kerja sebesar 0%, nilai nol
menunjukan bahwa tidak ada perbedaan koefisien pada kontrak dan SNI AHSP. pada item
pekerjaan plafond tripleks tebal 3 mm, diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata
sebesar -58,42%, nilai negatif menunjukan bahwa koefisien dalam kontrak lebih kecil dari
SNI AHSP, dan koefisien tenaga kerja sebesar -11,81%, nilai negatif menunjukan bahwa
koefisien dalam kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. pada item pekerjaan pemasangan list
plafond kayu kls ii 7 / 3 (diprofil), diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata sebesar
50,00%, nilai positif menunjukan bahwa nilai koefisien material dan tenaga kerja pada
kontrak lebih besar dari SNI AHSP, dan koefisien tenaga kerja sebesar 156,55%, nilai
positif menunjukan bahwa nilai koefisien material dan tenaga kerja pada kontrak lebih besar
dari SNI AHSP.
Tabel 4.6 perbedaan koefisien pada kelompok pekerjaan Kusen, Daun Pintu dan Jendela
antara Kontrak dan SNI AHSP.

KOEF KOEF PERBEDAAN


NO ITEM PEKERJAAN SAT
KONTRAK SNI KOEF %
1 2 3 4 5 6= 4 -5 7= 6/4 *100
PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU DAN
D
JENDELA
KUSEN PINTU + JENDELA + BOUVEN
1
KAYU KLS 1 (5 /10 cm) M²
Material
balok kayu M³ 1,1000 1,1000 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
Tenaga Kerja
Pekerja OH 6,0000 7,0000 1,0000 16,67
tukang kayu OH 20,0000 21,0000 1,0000 5,00
kepala tukang OH 2,0000 2,1000 0,1000 5,00
Mandor OH 0,3000 0,3500 0,0500 16,67
Rata rata 10,83
PEMASANGAN 1 M² DAUN PINTU PANEL
2 KAYU KELAS I M²
Material
papan kayu M³ 0,0400 0,0400 0,0000 0,00

IV-25
Paku Kg 0,2500 0,5000 0,2500 100,00
Rata rata 50,00
Tenaga Kerja
Pekerja OH 1,0000 1,0000 0,0000 0,00
tukang kayu OH 3,5000 3,0000 -0,5000 -14,29
kepala tukang OH 0,3500 0,3000 -0,0500 -14,29
Mandor 0,0500 0,0500 0,0000 0,00
Rata rata -7,14
3 PEK. KACA MATI (KACA POLOS 5 cm) M²
Material
Kaca Polos tbl 3 mm M² 1,1000 1,1000 0,0000 0,00
Paku Halus Kg 0,0050 0,0500 0,0450 900,00
Rata rata 450,00
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,0150 0,0150 0,0000 0,00
tukang kayu OH 0,1500 0,1500 0,0000 0,00
kepala tukang OH 0,0150 0,0150 0,0000 0,00
Mandor OH 0,0008 0,0008 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
Sumber : hasil perhitungan

Dari tabel perhitungan perbedaan koefisien pada kelompok PEKERJAAN KUSEN,


DAUN PINTU DAN JENDELA, pada item pekerjaan pemasangan 1 M³ kusen pintu dan
jendela kayu kelas 1, prosentase perbedaan koefisien material rata – rata sebesar 0%, nilai
nol menunjukan bahwa tidak ada perbedaan koefisien material pada kontrak dan SNI
AHSP, dan prosentase perbedaan koefisien tenaga kerja sebesar 10,83%, nilai positif
menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. item pekerjaan
pemasangan 1 M² daun pintu panel kayu kelas I prosentase perbedaan koefisien material
rata – rata sebesar 50 %, nilai positif menunjukan bahwa nilai koefisien pada kontrak lebih
besar dari SNI AHSP, dan prosentase perbedaan koefisien tenaga kerja sebesar – 7,14%,
nilai negatif menunjukan bahwa koefisien dalam kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. pada
item pekerjaan pada item pekerjaan kaca mati (kaca polos 5 cm), diperoleh perbedaan
koefisien material rata – rata sebesar 450%, nilai positif menunjukan bahwa nilai koefisien
material dan tenaga kerja pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP, dan koefisien tenaga
kerja sebesar 0%, nilai nol menunjukan tidak ada perbedaan antara dokumen kontrak dan
SNI AHSP.

IV-26
Tabel 4.7 perbedaan koefisien pada kelompok pekerjaan Kunci dan Gantungan antara
Kontrak dan SNI AHSP.
NO KOEFISIEN KOEFISIEN PERBEDAAN
ITEM PEKERJAAN SAT
KONTRAK SNI KOEF %
1 2 3 4 5 6=4-5 8 = 6/4 *100
E PEKERJAAN KUNCI DAN GANTUNGAN
1 PEMASANGAN 1 BUAH ENGSEL PINTU Bh
Material
engsel pintu Bh 1,0000 1,0000 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,0100 0,0150 0,0050 50,00
tukang kayu OH 0,0150 0,1500 0,1350 900,00
kepala tukang OH 0,0100 0,0150 0,0050 50,00
Mandor OH 0,0050 0,0008 -0,0042 -84,00
Rata rata 229,00
PEMASANGAN 1 BUAH ENGSEL
2 JENDELA Bh
Material
engsel jendela Bh 1,0000 1,0000 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,0100 0,1000 0,0900 900,00
tukang kayu OH 0,0150 0,2000 0,1850 1233,33
kepala tukang OH 0,0100 0,0200 0,0100 100,00
Mandor OH 0,0050 0,0005 -0,0045 -90,00
Rata rata 535,83
3 PEMASANGAN 1 BUAH KAIT ANGIN Bh
Material
kait angin Bh 1,0000 1,0000 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,0100 0,0150 0,0050 50,00
tukang kayu OH 0,0150 0,1500 0,1350 900,00
kepala tukang OH 0,0100 0,0150 0,0050 50,00
Mandor OH 0,0050 0,0080 0,0030 60,00
Rata rata 265,00
Sumber : hasil perhitungan

Dari tabel perhitungan perbedaan koefisien pada kelompok PEKERJAAN KUNCI


DAN GANTUNGAN, pada item pekerjaan pemasangan 1 buah engsel jendela, diperoleh
perbedaan koefisien material rata – rata sebesar 0%, nilai nol menunjukan tidak ada
perbedaan koefisien material antara dokumen kontrak dan SNI AHSP. pada item pekerjaan
pemasangan 1 buah engsel pintu, diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata
sebesar 0%, nilai nol menunjukan tidak ada perbedaan antara dokumen kontrak dan SNI
AHSP, dan koefisien tenaga kerja sebesar 229%, nilai positif menunjukan bahwa nilai
koefisien material dan tenaga kerja pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP, pada item
pekerjaan pemasangan 1 buah engsel jendela, diperoleh perbedaan koefisien material rata
– rata sebesar 0%, nilai nol menunjukan tidak ada perbedaan koefisien material antara
dokumen kontrak dan SNI AHSP, dan koefisien tenaga kerja sebesar 535,83%, nilai positif

IV-27
menunjukan bahwa nilai koefisien material dan tenaga kerja pada kontrak lebih besar dari
SNI AHSP, pada item pekerjaan pemasangan 1 buah kait angin, diperoleh perbedaan
koefisien material rata – rata sebesar 0%, nilai nol menunjukan tidak ada perbedaan
koefisien material antara dokumen kontrak dan SNI AHSP, dan koefisien tenaga kerja
sebesar 265%, nilai positif menunjukan bahwa nilai koefisien material dan tenaga kerja
pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP.

Tabel 4.8 perbedaan koefisien pada kelompok pekerjaan Lantai antara Kontrak dan SNI
AHSP.
KOEF KOEF PERBEDAAN
NO ITEM PEKERJAAN SAT
KONTRAK SNI KOEF %
7 = 6/4
1 2 3 4 5 6 = 4 -5
*100
F PEKERJAAN LANTAI
PEK. LANTAI KERAMIK LICIN/TANPA
1
TEKSTUR PERMUKAAN 40 x 40 cm KW 1 M²
Material
Tegel Keramik 40/40 KW 1 Bh 6,2500 6,2500 0,0000 0,00
Pasir Pasang M³ 0,0390 0,01800 0,2100 53,85
Porland Cement Kg 14,1500 9,3000 4,8500 34,28
Semen Warna Kg 2,0000 1,9400 0,0600 3,00
Rata rata 22,78
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,6200 0,9000 -0,2800 -45,16
tukang batu OH 0,3500 0,4500 -0,1000 -28,57
kepala tukang OH 0,0350 0,0450 -0,0100 -28,57
Mandor OH 0,0300 0,0450 -0,0150 -50,00
Rata rata -38,08
2 PEK. PLINT KERAMIK 10 x 40 cm KW 1 M'
Material
Keramik 10/40 Bh 2,5000 5,3000 -2,8000 -112,00
Pasir Pasang M³ 0,0030 0,0030 0,0000 0,00
Porland Cement Kg 1,5600 1,1400 0,4200 26,92
Semen Warna Kg 0,1900 0,0250 0,1650 86,84
Rata rata 0,44
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,0800 0,0900 -0,0100 -12,50
tukang batu OH 0,0040 0,0900 -0,0860 -2150,00
kepala tukang OH 0,0040 0,0350 -0,0310 -775,00
Mandor OH 0,0300 0,0050 0,0250 83,33
Rata rata -713,54
PEK. LANTAI TIDAK LICIN / DENGAN
TEKSTUR PERMUKAAN WC /KM 30 x 30 cm
3 KW 1 M²
Material
ubin keramik Bh 11,0000 11,8700 0,8700 7,91
Pasir Pasang M³ 14,1500 10,0000 -4,1500 -29,33
Porland Cement Kg 0,0390 0,0450 0,0060 15,38
Semen Warna Kg 2,0000 1,5000 -0,5000 -25,00
Rata rata -7,76
Tenaga Kerja

IV-28
pekerja OH 0,6200 0,7000 0,0800 12,90
tukang batu OH 0,3500 0,3500 0,0000 0,00
kepala tukang OH 0,0350 0,0350 0,0000 0,00
Mandor OH 0,0300 0,0350 0,0050 16,67
Rata rata 7,39
PEK. DINDING KERAMIK WC/KM
(PERMUKAAN LICIN) 30 x 30 cm KW 1, T =
4 1,7 M) M²
Material
ubin keramik Bh 11,0000 11,8700 0,8700 7,91
Pasir Pasang M³ 14,1500 10,0000 -4,1500 -29,33
Porland Cement Kg 0,0390 0,0450 0,0060 15,38
Semen Warna Kg 2,0000 1,5000 -0,5000 -25,00
Rata rata -7,76
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,6200 0,7000 0,0800 12,90
tukang batu OH 0,3500 0,3500 0,0000 0,00
kepala tukang OH 0,0350 0,0350 0,0000 0,00
Mandor OH 0,0300 0,0350 0,0050 16,67
Rata rata 7,39
5 URUGAN PASIR DI BAWAH LANTAI M³
Material
Pasir M³ 1,0000 1,2000 0,2000 20,00
Rata2 20,00
Tenaga Kerja
Pekerja OH 0,3000 0,3000 0,00 0,00
Mandor OH 0,0100 0,0100 0,00 0,00
Rata2 0,00
Sumber : hasil perhitungan

Dari tabel perhitungan perbedaan koefisien pada kelompok PEKERJAAN LANTAI,


, pada item pekerjaan pada item pekerjaan lantai keramik licin/tanpa tekstur permukaan 40
x 40 cm KW 1, diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata sebesar 22,78%, nilai
positif menunjukan bahwa nilai koefisien tenaga kerja pada kontrak lebih besar dari SNI
AHSP dan koefisien tenaga kerja sebesar -38,08%, nilai negatif menunjukan bahwa nilai
koefisien material dan tenaga kerja pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. item pekerjaan
plint keramik 10 x 40 cm KW 1, diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata sebesar
0,44%, nilai positif menunjukan bahwa nilai koefisien tenaga kerja pada kontrak lebih besar
dari SNI AHSP. dan koefisien tenaga kerja sebesar -713,54%, nilai negatif menunjukan
bahwa nilai koefisien material dan tenaga kerja pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP.
item pekerjaan lantai tidak licin / dengan tekstur permukaan wc /km 30 x 30 cm KW 1,
diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata sebesar -7,76%, nilai negatif menunjukan
bahwa nilai koefisien material dan tenaga kerja pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP dan
koefisien tenaga kerja sebesar 7,39%, nilai positif menunjukan bahwa nilai koefisien tenaga
kerja pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. item pekerjaan dinding keramik wc/km
(permukaan licin) 30 x 30 cm KW 1, T = 1,7 M), diperoleh perbedaan koefisien material

IV-29
rata – rata sebesar -7,76%, nilai negatif menunjukan bahwa nilai koefisien material dan
tenaga kerja pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP dan koefisien tenaga kerja sebesar
7,39%, nilai positif menunjukan bahwa nilai koefisien tenaga kerja pada kontrak lebih besar
dari SNI AHSP. item pekerjaan urugan pasir di bawah lantai, diperoleh perbedaan koefisien
material rata – rata sebesar 20,00%, nilai positif menunjukan bahwa nilai koefisien tenaga
kerja pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP dan koefisien tenaga kerja sebesar 0,00%,
nilai nol menunjukan tidak ada perbedaan koefisien material antara dokumen kontrak dan
SNI AHSP.

Tabel 4.9 perbedaan koefisien pada kelompok pekerjaan pengecatan/finishing antara


Kontrak dan SNI AHSP.

KOEFISIEN KOEF PERBEDAAN


NO ITEM PEKERJAAN SAT
KONTRAK SNI KOEF %
7 = 6/4
1 2 3 4 5 6 = 4 -5
*100
G PEKERJAAN PENGECATAN/FINISHING
1 PEK. CAT PLAFOUND TRIPLEKS M²
Material
Cat Dasar Kg 0,1000 0,1000 0,0000 0,00
Cat Penutup 2x Kg 0,2600 0,2600 0,0000 0,00
Kuas Roll Bh 0,0440 0,0440 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,0200 0,0200 0,0000 0,00
tukang cat OH 0,0630 0,0630 0,0000 0,00
kepala tukang OH 0,0063 0,0003 0,0060 95,24
Mandor OH 0,0200 0,0030 0,0170 85,00
Rata rata 45,06
2 PEK. CAT DINDING TEMBOK M²
Material
Cat Dasar Kg 0,1000 0,1000 0,0000 0,00
Cat Penutup 2x Kg 0,2600 0,2600 0,0000 0,00
Kuas Roll Bh 0,0440 0,0440 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,0200 0,0200 0,0000 0,00
tukang cat OH 0,0630 0,0630 0,0000 0,00
kepala tukang OH 0,0063 0,0003 0,0060 95,24
Mandor OH 0,0200 0,0030 0,0170 85,00
Rata rata 45,06
3 PENGECATAN KAYU KUSEN M²
Material
cat menie Kg 0,2000 0,2000 0,0000 0,00
plamuur Kg 0,1500 0,1500 0,0000 0,00
cat dasar Kg 0,1700 0,1700 0,0000 0,00
cat penutup Kg 0,2600 0,2600 0,0000 0,00

IV-30
kuas Bh 0,0440 0,0100 -0,0340 -77,27
Rata rata -15,45
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,0700 0,0700 0,0000 0,00
tukang cat OH 0,0090 0,0090 0,0000 0,00
kepala tukang OH 0,0060 0,0060 0,0000 0,00
Mandor OH 0,0025 0,0030 0,0005 20,00
Rata rata 5,00
PEK. TAKE OIL DAUN PINTU PANIL DAN
4 RANGKA DAUN JENDELA M²
Material
Vernis Liter 0,1500 0,1500 0,0000 0,00
dempul Kg 0,0500 0,0500 0,0000 0,00
amplas Lbr 0,1000 0,1000 0,0000 0,00
kuas Bh 0,0100 0,0100 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,1600 0,1600 0,0000 0,00
tukang cat OH 0,1600 0,1600 0,0000 0,00
kepala tukang OH 0,0160 0,0160 0,0000 0,00
Mandor OH 0,0025 0,0030 0,0005 20,00
Rata rata 5,00
Sumber : hasil perhitungan

Dari tabel perhitungan perbedaan koefisien pada kelompok PEKERJAAN


PENGECATAN/FINISHING, pada item pekerjaan cat plafound tripleks, diperoleh
perbedaan koefisien material rata – rata sebesar 0,00%, nilai nol menunjukan tidak ada
perbedaan koefisien material antara dokumen kontrak dan SNI AHSP, dan koefisien tenaga
kerja sebesar 45,06%, nilai positif menunjukan bahwa nilai koefisien material dan tenaga
kerja pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. item pekerjaan cat dinding tembok, diperoleh
perbedaan koefisien material rata – rata sebesar 0,00%, nilai nol menunjukan tidak ada
perbedaan koefisien material antara dokumen kontrak dan SNI AHSP, dan koefisien tenaga
kerja sebesar 45,06%, nilai positif menunjukan bahwa nilai koefisien material dan tenaga
kerja pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. . item pekerjaan pengecatan kayu kusen,
diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata sebesar – 15,45%, nilai negatif
menunjukan bahwa koefisien dalam kontrak lebih kecil dari SNI AHSP, dan koefisien
tenaga kerja sebesar 5%, nilai positif menunjukan bahwa nilai koefisien material dan tenaga
kerja pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP, pada item pekerjaan take oil daun pintu panil
dan rangka daun jendela , diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata sebesar 0%,
nilai nol menunjukan tidak ada perbedaan koefisien material antara dokumen kontrak dan
SNI AHSP, dan koefisien tenaga kerja sebesar 5%, nilai positif menunjukan bahwa nilai
koefisien material dan tenaga kerja pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP.

IV-31
Tabel 4.10 perbedaan koefisien pada kelompok pekerjaan septicktank dan peresapan
antara Kontrak dan SNI AHSP.

KOEFISIEN KOEF PERBEDAAN


NO ITEM PEKERJAAN SAT
KONTRAK SNI KOEF %
7 = 6/4
1 2 3 4 5 6 = 4 -5
*100
PEKERJAAN SEPTICKTANK DAN
G PERESAPAN
Pengumpul, septicktank dan peresapan
1 URUGAN PASIR M³
Material
Pasir M³ 1,0000 1,2000 0,2000 20,00
Rata2 20,00
Tenaga Kerja
Pekerja OH 0,3000 0,3000 0,00 0,00
Mandor OH 0,0100 0,0100 0,00 0,00
Rata2 0,00
PASANGAN BATU KOSONG
2 (ANSTAMPING) M³
Material
Batu kali M³ 1,2000 1,2000 0,0000 0,00
Rata2 0,00
Tenaga Kerja
Pekerja OH 0,7800 0,7800 0,0000 0,00
Tukang batu OH 0,3900 0,3900 0,0000 0,00
Kepala tukang OH 0,0390 0,0390 0,0000 0,00
Mandor OH 0,0390 0,0390 0,0000 0,00
Rata2 0,00
BETON BERTULANG PLAT LANTAI
3 DASAR (1 PC : 2 PSR : 3 BPC) M³
Material
Semen Porland Kg 336,0000 352,0000 -16,0000 -4,76
Pasir Pasang M³ 0,5400 0,7310 -0,1910 -35,37
Batu Pecah 2/3 cm M³ 0,8100 0,1031 0,7069 87,27
Air Ltr 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Balok Kayu begisting II 6/12 M³ 0,0500 0,1400 -0,0900 -180,00
Usuk Kayu bekisting II 5/7 M³ 0,1000 0,3200 -0,2200 -220,00
Paku Biasa (7 - 12 cm) Kg 1,0000 3,2000 -2,2000 -220,000
Besi Beton (Polos/berulir) Kg 1,0500 175,5000 -174,4500 -16614,29
Kawat Beton Kg 0,0150 2,2500, -2,2350 -14900,00
Rata2 -3565,24
Tenaga Kerja
Pekerja OH 2,6730 5,3000 -2,6270 -98,28
Tukang batu OH 0,1320 0,2750 -0,1430 -108,33
Tukang kayu OH 0,3000 1,3000 -1,0000 -333,33
Tukang besi OH 0,0070 1,0500 -1,0430 -14900,00
Kepala tukang OH 0,0790 0,2650 -0,1860 -235,44
Mandor OH 0,1624 0,2650 -0,1026 -63,18
Rata2 -2623,09
BETON BERTULANG KOLOM 13/13
4 (camp 1 PC : 2 PSR : 3 BPC) M³
Material

IV-32
Semen Porland Kg 336,0000 352,0000 -16,0000 -4,76
Pasir Pasang M³ 0,5400 0,7310 -0,1910 -35,37
Batu Pecah 2/3 cm M³ 0,8100 0,1031 0,7069 87,27
Air Ltr 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Balok Kayu begisting II 6/12 M³ 0,0500 0,1400 -0,0900 -180,00
Usuk Kayu bekisting II 5/7 M³ 0,1000 0,3200 -0,2200 -220,00
Paku Biasa (7 - 12 cm) Kg 1,0000 3,2000 -2,2000 -220,000
Bambu Ø 15 cm Btg 5,0000 16,0000 -11,0000 -220,00
- Minyak bekisting Ltr 0,8000 2,0000 -1,2000 -150,00
Tripleks 6 mm lbr 2,2370 2,8000 -0,5630 -25,17
Besi Beton (Polos/berulir) Kg 1,0500 175,5000 -174,4500 -16614,29
Kawat Beton Kg 0,0150 2,2500, -2,2350 -14900,00
Rata2 -2706,86
Tenaga Kerja
Pekerja OH 2,6730 5,3000 -2,6270 -98,28
Tukang batu OH 0,1320 0,2750 -0,1430 -108,33
Tukang kayu OH 0,3000 1,3000 -1,0000 -333,33
Tukang besi OH 0,0070 1,0500 -1,0430 -14900,00
Kepala tukang OH 0,0790 0,2650 -0,1860 -235,44
Mandor OH 0,1624 0,2650 -0,1026 -63,18
Rata2 -2623,09
BETON BERTULANG BALOK 13/20
5 (camp 1 PC : 2 PSR : 3 BPC) M³
Material
Semen Porland Kg 336,0000 352,0000 -16,0000 -4,76
Pasir Pasang M³ 0,5400 0,7310 -0,1910 -35,37
Batu Pecah 2/3 cm M³ 0,8100 0,1031 0,7069 87,27
Air Ltr 215,0000 215,0000 0,0000 0,00
Balok Kayu begisting II 6/12 M³ 0,0500 0,1400 -0,0900 -180,00
Usuk Kayu bekisting II 5/7 M³ 0,1000 0,3200 -0,2200 -220,00
Paku Biasa (7 - 12 cm) Kg 1,0000 3,2000 -2,2000 -220,00
Minyak bekisting Ltr 0,8000 1,6000 -0,8000 -100,00
Bambu Ø 15 cm Btg 5,0000 16,0000 -11,0000 -220,00
Tripleks 6 mm Lbr 2,2370 2,8000 -0,5630 -25,17
Besi Beton (Polos/berulir) Kg 1,0500 175,5000 -174,4500 -16614,29
Kawat Beton Kg 0,0150 2,2500, -2,2350 -14900,00
Rata2 -2702,69
Tenaga Kerja
Pekerja OH 2,6730 5,3000 -2,6270 -98,28
Tukang batu OH 0,1320 0,2750 -0,1430 -108,33
Tukang kayu OH 0,3000 1,3000 -1,0000 -333,33
Tukang besi OH 0,0070 1,0500 -1,0430 -14900,00
Kepala tukang OH 0,0790 0,2650 -0,1860 -235,44
Mandor OH 0,1624 0,2650 -0,1026 -63,18
Rata2 -2623,09
PLESTERAN LANTAI DASAR 1 PC : 5
6 PSR M²
Material
semen portland Kg 5,1840 5,1480 -0,0360 -0,69
pasir pasang M³ 0,0260 0,0260 0,0000 0,00
Rata rata -0,35
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,3000 0,3000 0,0000 0,00
tukang batu OH 0,1500 0,1500 0,0000 0,00

IV-33
kepala tukang OH 0,0150 0,0150 0,0000 0,00
Mandor OH 0,0150 0,0150 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
PASANGAN DINDING BATA MERAH 1 PC
7 : 5 PSR M²
Material
Batu merah M³ 85,0000 70,0000 -15,0000 -17,65
semen portland Kg 9,6800 9,6800 0,0000 0,00
pasir pasang M³ 0,0450 0,0450 0,0000 0,00
Rata rata -5,88
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,3000 0,3000 0,0000 0,00
tukang batu OH 0,1000 0,1000 0,0000 0,00
kepala tukang OH 0,0100 0,0100 0,0000 0,00
Mandor OH 0,0150 0,0150 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
PLESTERAN DINDING LUAR - DALAM 1
8 PC : 5 PSR M²
Material
semen portland Kg 5,1840 5,1480 -0,0360 -0,69
pasir pasang M³ 0,0260 0,0260 0,0000 0,00
Rata rata -0,35
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,3000 0,3000 0,0000 0,00
tukang batu OH 0,1500 0,1500 0,0000 0,00
kepala tukang OH 0,0150 0,0150 0,0000 0,00
Mandor OH 0,0150 0,0150 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
9 ACIAN BETON M³
Material
semen portland Kg 3,2500 3,2500 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,2000 0,2000 0,0000 0,00
tukang batu OH 0,1000 0,1000 0,0000 0,00
kepala tukang OH 0,0100 0,0100 0,0000 0,00
Mandor OH 0,0100 0,0100 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
10 PVC Ø4 dim, CLASS AW M'
Material
Pipa PVC 4" M' 1,0000 1,2000 -0,2000 -20,00
Rata rata -20,00
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,0540 0,0810 -0,0270 -50,00
tukang batu OH 0,0900 0,1350 -0,0450 -50,00
kepala tukang OH 0,0090 0,0135 -0,0045 -50,00
Mandor OH 0,0270 0,0400 -0,0130 -48,15
Rata rata -49,54
Sumber : hasil perhitungan

Pada pekerjaan SEPTICKTANK DAN PERESAPAN, terbagi menjadi beberapa


bagian pekerjaan yaitu : pekerjaan pengumpul, pekerjaan septicktank, dan pekerjaan

IV-34
peresapan, pada ketiga pekerjaan ini memiliki item – item pekerjaan yang sama maka
dilakukan evaluasi hanya pada pekerjaan pengumpul.
Dari tabel perhitungan perbedaan koefisien pada kelompok PEKERJAAN
SEPTICKTANK DAN PERESAPAN, pada item pekerjaan urugan pasir, diperoleh
perbedaan koefisien material rata – rata sebesar 20,00%, nilai positif menunjukan bahwa
nilai koefisien material dan tenaga kerja pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP, dan
koefisien tenaga kerja sebesar 0%, nilai nol menunjukan tidak ada perbedaan koefisien
material antara dokumen kontrak dan SNI AHSP. item pekerjaan pasangan batu kosong
(anstamping), diperoleh perbedaan koefisien material dan koefisien tenaga kerja rata – rata
sebesar 0,00%, nilai nol menunjukan tidak ada perbedaan koefisien material antara
dokumen kontrak dan SNI AHSP. item pekerjaan beton bertulang plat lantai dasar (1 pc :
2 psr : 3 bpc), diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata sebesar -3565,24%, nilai
negatif menunjukan bahwa koefisien dalam kontrak lebih besar dari SNI AHSP, dan
koefisien tenaga kerja sebesar -2623,09%, nilai negatif menunjukan bahwa koefisien dalam
kontrak lebih besar dari SNI AHSP, pada item pekerjaan beton bertulang kolom 13/13
(camp 1 pc : 2 psr : 3 bpc), diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata sebesar-
2706,86%, nilai negatif menunjukan bahwa koefisien dalam kontrak lebih besar dari SNI
AHSP, dan koefisien tenaga kerja sebesar -2623,09%, nilai negatif menunjukan bahwa
koefisien dalam kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan beton bertulang
balok 13/20 (camp 1 pc : 2 psr : 3 bpc), diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata
sebesar -2706,86%, nilai negatif menunjukan bahwa koefisien dalam kontrak lebih besar
dari SNI AHSP, dan koefisien tenaga kerja sebesar -2623,09%, nilai negatif menunjukan
bahwa koefisien dalam kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan plesteran
lantai dasar 1 pc : 5 psr, diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata sebesar -0,35%,
nilai negatif menunjukan bahwa koefisien dalam kontrak lebih besar dari SNI AHSP, dan
koefisien tenaga kerja sebesar 0,00%, nilai nol menunjukan tidak ada perbedaan koefisien
material antara dokumen kontrak dan SNI AHSP. pada item pekerjaan pasangan dinding
bata merah 1 pc : 5 psr, diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata sebesar -5,88%,
nilai negatif menunjukan bahwa koefisien dalam kontrak lebih besar dari SNI AHSP, dan
koefisien tenaga kerja sebesar 0,00%, nilai nol menunjukan tidak ada perbedaan koefisien
material antara dokumen kontrak dan SNI AHSP. pada item pekerjaan plesteran dinding
luar - dalam 1 pc : 5 psr, diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata sebesar -0,35%,
nilai negatif menunjukan bahwa koefisien dalam kontrak lebih besar dari SNI AHSP, dan
koefisien tenaga kerja sebesar 0,00%, nilai nol menunjukan tidak ada perbedaan koefisien
material antara dokumen kontrak dan SNI AHSP. pada item pekerjaan acian beton,

IV-35
diperoleh perbedaan koefisien material dan koefisien tenaga kerja rata – rata sebesar
0,00%, nilai nol menunjukan tidak ada perbedaan koefisien material antara dokumen
kontrak dan SNI AHSP. pada item pekerjaan pvc ø4 dim, class aw, diperoleh perbedaan
koefisien material rata – rata sebesar 20,00%, nilai positif menunjukan bahwa nilai koefisien
material dan tenaga kerja pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP, dan koefisien tenaga
kerja sebesar -49,54%, nilai negatif menunjukan bahwa koefisien dalam kontrak lebih besar
dari SNI AHSP.

Tabel 4.11 perbedaan koefisien pada kelompok pekerjaan Instalasi Air dalam gedung
antara Kontrak dan SNI AHSP
KOEFISIEN KOEFISIEN PERBEDAAN
NO ITEM PEKERJAAN SAT
KONTRAK SNI KOEF %
7 = 6/4
1 2 3 4 5 6 = 4 -5
*100
H PEKERJAAN INSTALASI AIR
instalasi pipa bak pengahancur -
a
septicktan dan peresapan
1 PVC Ø4 dim, CLASS AW M'
Material
Pipa PVC 4" M' 1,0000 1,2000 -0,2000 -20,00
Rata rata -20,00
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,0540 0,0810 -0,0270 -50,00
tukang batu OH 0,0900 0,1350 -0,0450 -50,00
kepala tukang OH 0,0090 0,0135 -0,0045 -50,00
Mandor OH 0,0270 0,0400 -0,0130 -48,15
Rata rata -49,54
b instalasi air limbah
1 PVC Ø4 dim, CLASS AW M'
Material
Pipa PVC 4" M' 1,0000 1,2000 -0,2000 -20,00
Rata rata -20,00
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,0540 0,0810 -0,0270 -50,00
tukang batu OH 0,0900 0,1350 -0,0450 -50,00
kepala tukang OH 0,0090 0,0135 -0,0045 -50,00
Mandor OH 0,0270 0,0400 -0,0130 -48,15
Rata rata -49,54
d instalasi air bersih
PEMASANGAN 1 M' PIPA GALVANIS
1 diameter 1" M'
Material
Pipa Galvanis 1" M' 1,0000 1,2000 -0,2000 -20,00
Rata rata -20,00
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,0360 0,0540 -0,0180 -50,00
tukang batu OH 0,0600 0,0900 -0,0300 -50,00
kepala tukang OH 0,0060 0,0090 -0,0030 -50,00

IV-36
Mandor OH 0,0018 0,0270 -0,0252 -1400,00
Rata rata -387,50
PEK. PASANGAN KLOSET DUDUK
2
PORSELIN (INA) Bh
Material
kloset jongkok Bh 1,0000 1,0000 0,0000 0,00
semen portland Kg 6,0000 6,0000 0,0000 0,00
pasir pasang M³ 0,1000 0,1000 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
Tenaga Kerja
pekerja OH 1,0000 1,0000 0,0000 0,00
tukang batu OH 1,5000 1,5000 0,0000 0,00
kepala tukang OH 0,1500 0,1500 0,0000 0,00
Mandor OH 0,1600 0,1600 0,0000 0,00
Rata rata 0,00
3 PEMASANGAN 1 BUAH WESTAFEL Bh
Material
Wastafel Bh 1,0000 1,2000 -0,2000 -20,00
semen portland Kg 1,5000 6,0000 -4,5000 -300,00
pasir pasang M³ 0,0100 0,0100 0,0000 0,00
perlengkapan Bh 1,0000 12,0000 -11,0000 -1100,00
Rata rata -355,00
Tenaga Kerja
pekerja OH 0,0540 1,2000 -1,1460 -2122,22
tukang batu OH 0,0900 1,4500 -1,3600 -1511,11
kepala tukang OH 0,0090 0,1500 -0,1410 -1566,67
Mandor OH 0,0270 0,0600 -0,0330 -122,22
Rata rata -1330,56
sumber : hasil perhitungan

Dari tabel perhitungan perbedaan koefisien pada kelompok PEKERJAAN


INSTALASI AIR, pada pekerjaan instalasi pipa bak pengahancur - septicktan dan
peresapan, pada item pekerjaan pvc ø4 dim, class aw, diperoleh perbedaan koefisien
material rata – rata sebesar -20,00%, nilai negatif menunjukan bahwa koefisien dalam
kontrak lebih besar dari SNI AHSP, dan koefisien tenaga kerja sebesar -49,54%, nilai
negatif menunjukan bahwa koefisien dalam kontrak lebih besar dari SNI AHSP, pada
pekerjaan instalasi air limbah, pada item pekerjaan pvc ø4 dim, class aw, diperoleh
perbedaan koefisien material rata – rata sebesar -20,00%, nilai negatif menunjukan bahwa
koefisien dalam kontrak lebih besar dari SNI AHSP, dan koefisien tenaga kerja sebesar -
49,54%, nilai negatif menunjukan bahwa koefisien dalam kontrak lebih besar dari SNI
AHSP, pada pekerjaan instalasi air bersih,. pada item pekerjaan pemasangan 1 M' pipa
Galvanis diameter 1", diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata sebesar -20%, dan
koefisien tenaga kerja sebesar -387,50%, nilai negatif menunjukan bahwa koefisien dalam
kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan pasangan kloset duduk porselin
(INA), diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata sebesar 0,00%, dan koefisien

IV-37
tenaga kerja sebesar 0,00%, nilai nol menunjukan tidak ada perbedaan koefisien material
antara dokumen kontrak dan SNI AHSP. pada item pekerjaan pemasangan 1 buah
westafel, diperoleh perbedaan koefisien material rata – rata sebesar -355,00%, dan
koefisien tenaga kerja sebesar -1330,56%, nilai negatif menunjukan bahwa koefisien dalam
kontrak lebih besar dari SNI AHSP.

4.3 Analisa Harga Satuan


Dalam menganalisa perbedaan analisa harga satuan yang harus diketahui adalah
analisa harga satuan pada dokumen kontrak pembangunan gedung SMAK Santo Fransikus
Asisi Larantuka dan analisa harga satuan dari SNI AHSP.

4.3.1 Analisa Harga Satuan Kontrak


Analisa harga satuan kontrak merupakan data yang diperoleh dari dokumen
kontrak. Analisa harga satuan pekerjaan adalah prhitungan biaya tiap – tiap jenis pekerjaan
untuk tiap unit satuan dan diperoleh dengan jalan menjumlahkan seluruh biaya tenaga
kerja, material, dan peralatan, pada item pekerjaan yang bersangkutan. Analisa harga
satuan tersebut diambil dari kotrak pada proyek pembangunaan Gedung SMAK Santo
Fransiskus Asisi Larantuka.
Perhitungan analisa harga satuan sangat dipengaruhi oleh koefisien yang akan
dipakai sebagai pengali dalam menghitung biaya item pekerjaan agar biaya tersebut dapat
efisien dan efektif. Analisa harga sautan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
2.3 tentang analisa harga satuan, persamaan 2.4 dan persamaan 2.5 biaya tenaga kerja
dan material. Perhitungan analisa harga satuan kontrak selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 2 analisa harga satuan L2.13 tentang Analisa harga satuan pada dokumen
kontrak.

4.3.2 Analisa Harga Satuan SNI AHSP


Analisa harga satuan SNI AHSP merupakan analisa harga satuan berdasarkan
koefisien dari SNI AHSP. Perhitungan analisa harga satuan SNI AHSP dapat dari hasil
penjumlahan dari perkalian antara koefisien SNI AHSP dengan harga satuan yang ada
didalam dokumen kontrak. Analisa harga satuan SNI AHSP ini yang akan dipakai sebagai
pembanding dalam mencari perbedaan analisa harga satuan antara kontrak dan SNI
AHSP.
Analisa harga satuan berdasarkan SNI AHSP dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan 2.3 tentang analisa harga satuan. Persamaan 2.4 dan persamaan 2.5 tentang

IV-38
biaya tenaga kerja dan material. Dengan diketahui analisa harga satuan tersebut maka
dapat dihitung pula besarnya nilai kontrak yang akan terjadi dan mengetahui penyebab dari
perbedaannya. Perhitungan analisa harga satuan SNI AHSP selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 2 analisa harga satuan tabel L2.12 analisa harga satuan pada SNI AHSP.

4.3.3 Perbedaan Analisa Harga Satuan antara Dokumen Kontrak dan SNI
AHSP.
Perhitungan analisa harga satuan SNI AHSP dapat dihitung dengan menggunakan
persaman 2.3 untuk menghitung biaya tenaga kerja, persamaan 2.4 untuk menghitung
biaya material, dan persamaan 2.5 untuk menghitung analisa harga satuan. Untuk analisa
harga satuan kontrak diambil dari RAB pada kontrak Pembangunan Gedung SMAK Santo
Fransiskus Asisi Larantuka.
Dengan mengetahui nilai analisa harga satuan menggunakan koefisien dalam SNI
AHSP dan analisa harga satuan dari dokumen kontrak maka dapat kita ketahui perbedaan
analisa harga satuan antara SNI AHSP dan kontrak. Besarnya nilai analisa harga satuan
antara analisa harga satuan Dalam dokumen kontrak dengan analisa harga satuan dengan
SNI AHSP dapat mempengaruhi besarnya perbedaan yang terjadi pada nilai kontrak.
Perbedaan analisa harga satuan antara konrak dan SNI AHSP dihitungan dengan
persamaan 2.14 tantang perbedaan nilai analisa harga satuan dan perhitungan perbedaan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2, analisa harga satuan tabel L2.14 – L2.22
perbedaan analisa harga satuan dalam kontrak dan SNI AHSP. Perhitungan perbedaan
analisa harga satuan dapat dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini.

Tabel 4.12 perbedaan analisa harga satuan pada pekerjaan Pondasi antara kontrak dan
SNI AHSP
ANALISA ANALISA PERBEDAAN
HARGA HARGA ANALISA
NO ITEM PEKERJAAN SAT SATUAN SATUAN HARGA %
KONTRAK SNI AHSP SATUAN
(Rp) (Rp) (Rp)
7 = 6/4
1 2 3 4 5 6=4-5
*100
A PEKERJAAN PONDASI
1 GALIAN TANAH PONDASI M³
Tenaga Kerja 46.875,00 39.375,00 7.500,00 16,00
2 GALIAN TANAH FOOT PLAT M³
Tenaga Kerja 63.375,00 48.375,00 15.000,00 23,67
PENGURUGAN KEMBALI TANAH BEKAS
3 GALIAN FOOT PLAT M³
Tenaga Kerja 11.025,00 28.750,00 -17.725,00 -160,77
PENGURUGAN KEMBALI TANAH BEKAS
4 GALIAN PONDASI M³
Tenaga Kerja 11.025,00 28.750,00 -17.725,00 -160,77
URUGAN PASIR DI BAWAH FOOT PLAT, T = 5
5 cm M³

IV-39
Material 150.000,00 180.000,00 -30000,00 -20,00
Tenaga Kerja 15.750,00 15.750,00 0,00 0,00
JUMLAH 165.750,00 195.750,00 -30.000,00 -18,10
6 URUGAN PASIR DI BAWAH FOOT PONDASI M³
Material 150.000,00 180.000,00 -30000,00 -20,00
Tenaga Kerja 15.750,00 15.750,00 0,00 0,00
JUMLAH 165.750,00 195.750,00 -30.000,00 -18,10
PEMASANGAN 1 M³ PONDASI BATU KOSONG
7 (ANSTAMPING) M³
Material 258.000.00 258.000,00 0,00 0,00
Tenaga Kerja 70.005,00 70.005,00 0,00 0,00
JUMLAH 328.005,00 328.000,00 0,00 0,00
PEMASANGAN 1 M³ PONDASI BATU KALI 1 SP
8 : 5 PSR M³
Material 558.560,00 558.560,00 0,00 0,00
Tenaga Kerja 134.625,00 134.625,00 0,00 0,00
JUMLAH 693.185,00 693.185,00 0,00 0,00
9 PEMASANGAN 1 M³ ACIAN M³
Material 4.387,50 4.387,50 0,00 0,00
Tenaga Kerja 17.950,00 17.950,00 0,00 0,00
JUMLAH 22.337,50 22.337,50 0,00 0,00
PEK. PLESTERAN PONDASI, CAMP 1 PC : 3
10 PSR M³
Material 1.868.431,05 1.671.871,05 -3.440,00 -0,21
Tenaga Kerja 26.925,00 26,925,00 0,00 0,00
JUMLAH 1.698.796,05 1.695.358,05 -3,440,00 -0,20
Sumber : hasil perhitungan

Dari tabel diatas dapat dilihat perbedaan analisa harga satuan pada kelompok
PEKERJAAN PONDASI. pada item pekerjaan galian tanah pondasi, dengan perbedaan
analisa harga satuan sebesar Rp. 7.500,00 dan prosentase perbedaan sebesar 16%, nilai
positif ini menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP.
pada item pekerjaan galian tanah foot plat, dengan perbedaan analisa harga satuan
sebesar Rp. 15.000,00 dan prosentase perbedaan sebesar 23,67%, nilai positif ini
menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. pada
item pekerjaan pengurugan kembali tanah bekas galian foot plat, dengan perbedaan
analisa harga satuan sebesar Rp. - 30.000,00 dan prosentase perbedaan sebesar -18,10%,
nilai negatif ini menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI
AHSP. pada item pekerjaan pengurugan kembali tanah bekas galian pondasi, dengan
perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp. - 30.000,00 dan prosentase perbedaan
sebesar - 18,10%, nilai negatif ini menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak
lebih besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan pemasangan 1 m³ pondasi batu kosong
(anstamping), dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp. 0,00 dan prosentase
perbedaan sebesar 0%, nilai nol ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan analisa harga

IV-40
satuan pada kontrak dan SNI AHSP. pada item pekerjaan pemasangan 1 m³ pondasi batu
kali 1 sp : 5 psr, dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp. 0,00 dan prosentase
perbedaan sebesar 0%, nilai nol ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan analisa harga
satuan pada kontrak dan SNI AHSP. pada item pekerjaan pemasangan 1 m³ acian, dengan
perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp. 0,00 dan prosentase perbedaan sebesar 0%,
nilai nol ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan analisa harga satuan pada kontrak dan
SNI AHSP. Pada item pekerjaan plesteran pondasi, camp 1 pc : 3 psr, dengan perbedaan
analisa harga satuan sebesar Rp. – 3.440,00 dan prosentase perbedaan sebesar -0, 20%,
nilai negatif ini menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI
AHSP.

Sambungan tabel 4.13 perbedaan analisa harga satuan pada pekerjaan Beton Bertulang
antara kontrak dan SNI AHSP
ANALISA ANALISA PERBEDAAN
HARGA HARGA ANALISA
NO ITEM PEKERJAAN SAT SATUAN SATUAN HARGA %
KONTRAK SNI AHSP SATUAN
(Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 4 -5 7 = 6/4 *100
PEKERJAAN BETON BERTULANG
B K - 275
MEMBUAT 1 M³ LANTAI KERJA BETON
1 MUTU f'c = 7,4 Mpa (K 100) M³
Material 896.115,00 1.283.995,00 -387.880,00 -43,28
Tenaga Kerja 89.665,00 80.625,00 9.040,00 10,08
JUMLAH 985.780,00 1.364.620,00 -378.840,00 -38,43
PEK. BETON BERTULANG FOOT
2 PLAT,(LEVEL -3.45 M ) M³
MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'c = 24.0
Mpa (K 275) 1.293.749,00 1.615.160,00 -321.411,00 -24,84
1 M2 PASANG BEKISTING UNTUK
FOOTPLAT 229.750,00 1.606.930,00 -1.377.185,00 -599,43
1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS
ATAU BESI BERULIR 11.730,49 554.531,49 -542.801,00 -4627,26
JUMLAH 1.535.229,49 2.161.466,49 -626.237,00 -40,79
PEK. BETON BERTULANG KOLOM
3 30/30, (LEVEL -3,45 M S/D -0,12 M) M³
MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'c = 24.0
Mpa (K 275) 1.293.749,00 1.615.160,00 -321.411,00 -24,84
PEMASANGAN 1 M³ BEKISTING UNTUK
KOLOM 1.116.080,00 239.985,00 -901.595,00 -93,20
1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS
ATAU BESI BERULIR 11.581,16 2.294.881,47 -2.283.300,31 -19715,65
JUMLAH 2.421.410,16 4.150.026,47 -1.728.616,31 -71,39
PEK. BETON BERTULANG BALOK 20/30
4 (-0,12 M) M³
MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'c = 24.0
Mpa (K 275) 1.293.749,00 1.272.425,00 21.324,00 1,65
PEMASANGAN 1 M³ BEKISTING UNTUK
BALOK 967.330,00 1.868.925,00 3.909.970,00 66,11
1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS
ATAU BESI BERULIR 11.730,49 2.324.748,63 -2.313.018,14 -19718,00
JUMLAH 2.272.809,49 5.466.098,63 -3.193.289,14 -140,50
PEK. BETON BERTULANG BALOK 13/20
5 (LEVEL - 0.12 M) M³
MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'c = 24.0
Mpa (K 275) 1.293.749,00 1.511.400,00 -217.651,00 -16,82

IV-41
PEMASANGAN 1 M³ BEKISTING UNTUK
BALOK 967.330,00 1.868.925,00 -901.595,00 -93,20
1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS
ATAU BESI BERULIR 11.730,49 2.324.748,63 -2.313.018,14 -19718,00
JUMLAH 2.272.809,49 5.705.073,63 -3.432.264,14 -151,01
PEK. BETON BERTULANG BALOK 20/30
6 (LEVEL + 2.23 M) M³
MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'c = 24.0
Mpa (K 275) 1.293.749,00 1.272.425,00 21.324,00 1,65
PEMASANGAN 1 M³ BEKISTING UNTUK
BALOK 967.330,00 1.294.255,00 -326.925,00 -33,80
1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS
ATAU BESI BERULIR 11.730,49 2.324.748,63 -2.313.018,14 -19718,00
JUMLAH 2.272.809,49 4.891.428,63 -2.616.619,14 -115,22
PEK. BETON BERTULANG BALOK 13/15
7 (LEVEL + 2.25 M ) M³
MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'c = 24.0
Mpa (K 275) 1.293.749,00 1.272.425,00 21.324,00 1,65
PEMASANGAN 1 M³ BEKISTING UNTUK
BALOK 967.330,00 1.652.700,00 -685.370,00 -70,85
1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS
ATAU BESI BERULIR 982.810,49 2.324.748,63 1.341.938,14 136,54
JUMLAH 3.243.889,49 5.249.873,63 2.005.984,14 61,84
PEK. BETON BERTULANG BALOK 20/30
8 (LEVEL + 3.43 M ) M³
MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'c = 24.0
Mpa (K 275) 1.293.749,00 1.272.425,00 21.324,00 1,65
PEMASANGAN 1 M³ BEKISTING UNTUK
BALOK 967.330,00 1.652.700,00 -685.370,00 -70,85
1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS
ATAU BESI BERULIR 11.730,49 2.324.748,63 -2.313.018,14 -19718,00
JUMLAH 2.272.809,49 5.249.873,63 2.275.059,49 100,00
PEK. BETON BERTULANG BALOK 13/20
9 (LEVEL + 3.43 M ) M³
MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'c = 24.0
Mpa (K 275) 1.293.749,00 1.272.425,00 21.324,00 1,65
PEMASANGAN 1 M³ BEKISTING UNTUK
BALOK 967.330,00 1.868.925,00 -901.595,00 -93,20
1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS
ATAU BESI BERULIR 11.730,49 2.179.446,00 -2.167.715,51 -18479,32
JUMLAH 2.272.809,49 5.320.796,00 -3.045.736,51 -133,88
PEK. 5 BH BETON BERTULANG KOLOM
10 25/25 M³
MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'c = 24.0
Mpa (K 275) 1.293.749,00 1.272.425,00 21.324,00 1,65
PEMASANGAN 1 M³ BEKISTING UNTUK
KOLOM 1.116.080,00 239.985,00 876.095,00 -78,50
1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS
ATAU BESI BERULIR 11.730,49 3.625.622,95 -3.613.892,46 -30807,68
JUMLAH 2.421.559,49 5.480.767,95 -2.716.473,46 -112,18
18 BH BETON BERTULANG KOLOM
11 30/30 M³
MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'c = 24.0
Mpa (K 275) 1.293.749,00 1.272.425,00 21.324,00 1,65
PEMASANGAN 1 M³ BEKISTING UNTUK
KOLOM 1.116.080,00 239.985,00 -876.095,00 -78,50
1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS
ATAU BESI BERULIR 11.730,49 3.625.622,95 -3.613.892,46 -30807,68
JUMLAH 2.421.559,49 5.138.032,95 -2.716.473,46 -112,18
BETON BERTULANG PLAT BORDES
12 TANGGA (+2.23) M³
MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'c = 24.0
Mpa (K 275) 1.293.749,00 1.272.425,00 21.324,00 1,65
1 M3 PASANG PERANCAH DAN
BEKISTING UNTUK PLAT 2.409.700,00 1.868.925,00 540.775,00 22,44
1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS
ATAU BESI BERULIR 11.730,49 2.179.446,00 -2.167.715,51 -18479,32
JUMLAH 3.715.179,49 5.320.796,00 -1.605.616,51 -43,22
BETON BERTULANG PLAT MIRING
13 TANGGA M³
MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'c = 24.0
Mpa (K 275) 1.293.749,00 1.272.425,00 21.324,00 1,65
1 M3 PASANG PERANCAH DAN
BEKISTING UNTUK PLAT 2.409.700,00 1.868.925,00 540.775,00 22,44

IV-42
1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS
ATAU BESI BERULIR 11.730,49 2.179.446,00 -2.167.715,51 -18479,32
JUMLAH 3.715.179,49 5.320.796,00 -1.605.616,51 -43,22
BETON BERTULANG PLAT ANAK
14 TANGGA (Aptred Untrede) M³
MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'c = 24.0
Mpa (K 275) 1.293.749,00 1.272.425,00 21.324,00 1,65
PEMASANGAN 1 M³ BEKISTING UNTUK
BALOK 967.330,00 1.868.925,00 -901.595,00 -93,20
1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS
ATAU BESI BERULIR 11.730,49 2.179.446,00 -2.167.715,51 -18479,32
JUMLAH 2.275.059,49 5.320.796,00 -3.047.986,51 -134,11
15 PLAT BETON BERTULANG LANTAI DUA M³
MEMBUAT 1 M³ BETON MUTU f'c = 24.0
Mpa (K 275) 1.293.749,00 1.272.425,00 21.324,00 1,65
1 M3 PASANG PERANCAH DAN
BEKISTING UNTUK PLAT 1.116.080,00 239.985,00 876.095,00 78,50
1 KG PEMBESIAN DENGAN BESI POLOS
ATAU BESI BERULIR 11.730,49 2.179.446,00 -2.167.715,51 -18479,32
JUMLAH 2.421.559,49 3.691.856,00 -1.270.296,51 -52,46
Sumber : hasil perhitungan

Dari tabel diatas dapat dilihat perbedaan analisa harga satuan pada kelompok
PEKERJAAN BETON BERTULANG K - 275, item pekerjaan membuat 1 M³ lantai kerja
beton mutu f'c = 7,4 Mpa (K 100), dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp. -
378.840,00 dan prosentase perbedaan sebesar -38,43%, nilai negatif ini menunjukan
bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan
beton bertulang foot plat,(level -3.45 m), dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar
Rp. -626.237,00, dan prosentase perbedaan sebesar -40,79%, nilai negatif ini menunjukan
bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan
beton bertulang kolom 30/30, (level -3,45 m s/d -0,12 m) , dengan perbedaan analisa harga
satuan sebesar Rp -3.432.264,14. dan prosentase perbedaan sebesar -140,50%, nilai
negatif ini menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI
AHSP. pada item pekerjaan beton bertulang balok 20/30 (-0,12 m), dengan perbedaan
analisa harga satuan sebesar Rp. -3.193.289,14 dan prosentase perbedaan sebesar 15,57
%, nilai positif ini menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih kecil dari
SNI AHSP. pada item pekerjaan beton bertulang balok 13/20 (level - 0.12 m), dengan
perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp. -3.430.014,14 dan prosentase perbedaan
sebesar -151,01%, nilai negatif ini menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak
lebih besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan beton bertulang balok 20/30 (level + 2.23
m), dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp. -2.616.619,14 dan prosentase
perbedaan sebesar -115,22%, nilai negatif ini menunjukan bahwa analisa harga satuan
pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan beton bertulang balok 13/15
(level + 2.25 m ), dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp. 2.005.984,14 dan
prosentase perbedaan sebesar 61,84%, nilai positif ini menunjukan bahwa analisa harga

IV-43
satuan pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. pada item pekerjaan beton bertulang balok
20/30 (level + 3.43 m ), dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp 2.275.059,49.
dan prosentase perbedaan sebesar 100,00%, nilai positif ini menunjukan bahwa analisa
harga satuan pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. pada item pekerjaan beton bertulang
balok 13/20 (level + 3.43 m ), dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp. -
3.045.736,51 dan prosentase perbedaan sebesar -133,88%, nilai negatif ini menunjukan
bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan
5 bh beton bertulang kolom 25/25, dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp. -
2.716.473,46 dan prosentase perbedaan sebesar -112,18%, nilai negatif ini menunjukan
bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan
18 bh beton bertulang kolom 30/30, dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp.
-2.716.473,46 dan prosentase perbedaan sebesar -112,18%, nilai negatif ini menunjukan
bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan
beton bertulang plat bordes tangga (+2.23), dengan perbedaan analisa harga satuan
sebesar Rp -1.605.616,51 dan prosentase perbedaan sebesar -43,22%, nilai negatif ini
menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada
item pekerjaan beton bertulang plat miring tangga, dengan perbedaan analisa harga satuan
sebesar Rp -1.605.616,51 dan prosentase perbedaan sebesar -43,22%, nilai negatif ini
menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada
item pekerjaan beton bertulang plat anak tangga (Aptred Untrede), dengan perbedaan
analisa harga satuan sebesar Rp -3.047.986,51 dan prosentase perbedaan sebesar -
134,11%, nilai negatif ini menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih
besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan plat beton bertulang lantai dua, dengan
perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp -1.270.296,51 dan prosentase perbedaan
sebesar -52,46%, nilai negatif ini menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak
lebih besar dari SNI AHSP.

Sambungan tabel 4.14 perbedaan analisa harga satuan pada pekerjaan pasangan dinding,
plesteran dan plafound antara kontrak dan SNI AHSP
ANALISA ANALISA PERBEDAAN
HARGA HARGA ANALISA
NO ITEM PEKERJAAN SAT SATUAN SATUAN HARGA %
KONTRAK SNI AHSP SATUAN
(Rp) (Rp) (Rp)
7 = 6/4
1 2 3 4 5 6 = 4 -5
*100
PEKERJAAN DINDNG, PLESTERAN, DAN
C PLAFOUND TRIPLEKS
PAS. DINDING BATA MERAH TEBAL 1/2 BATA
1 CAMP 1 SP : 5 PP (M²)

IV-44
Material 90.743,00 78.743,00 12.000,00 13,22

Tenaga Kerja 23.325,00 23.325,00 0,00 0,00

JUMLAH 114.068,00 102.068,00 12.000,00 10,52


2 PEMASANGAN 1 M² ACIAN

4.387,50 4.387,50 0,00 0,00


Material

4.387,50 4.387,50 0,00 0,00


Tenaga Kerja
JUMLAH 17.950,00 17.950,00 0,00 0,00
3 PAS. LIST PLAFOUND KAYU KLS II 7/3 (diprofil)

15.850,00 15.950,00 -100,00 -0,63


Material

-3.695,00 -140,49
Tenaga Kerja 2.630,00 6.325,00
-3.820,00 -20,64
JUMLAH 18.505,00 22.325,00
PEMASANGAN 1 M² PLESTERAN 1 SP - 5 PP TEBAL
4 15 CM

12.588,40 12.539,80 48,60 0,39


Material

26.925,00 26.925,00 0,00 0,00


Tenaga Kerja
JUMLAH 39.513,40 39.464,80 48,60 0,12

5 PEK. PLAFOND TRIPLEKS TEBAL 3 MM

102.350,00 81.795,00 20.555,00 20,08


Material

43.312,50 45.625,00 -2.312,50 -5,34


Tenaga Kerja

JUMLAH 145.662,50 127.420,00 18.242,50 12,52


Sumber : hasil perhitungan

Dari tabel diatas dapat dilihat perbedaan analisa harga satuan pada kelompok
PEKERJAAN DINDNG, PLESTERAN, DAN PLAFOUND TRIPLEKS. pada item pekerjaan
pasangan dinding bata merah tebal 1/2 bata camp. 1 SP : 5 PP, dengan perbedaan analisa
harga satuan sebesar Rp 12.000,00 dan prosentase perbedaan sebesar 10,52%, nilai
positif ini menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih kecil besar dari SNI
AHSP. pada item pekerjaan pemasangan 1 M² acian, dengan perbedaan analisa harga
satuan sebesar Rp 0 dan prosentase perbedaan sebesar 0%, nilai nol ini menunjukan
bahwa tidak ada perbedaan analisa harga satuan pada kontrak dan SNI AHSP. pada item
pekerjaan pemasangan 1 M' list langit – langit kayu profil, dengan perbedaan analisa harga
satuan sebesar Rp -3.820,00 dan prosentase perbedaan sebesar -20,64%, nilai negatif ini
menunjukan bahwa perbedaan analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI
AHSP. pada item pekerjaan pemasangan 1 M² plesteran 1 SP - 5 PP tebal 15 cm, dengan
perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp 48,60 dan prosentase perbedaan sebesar
0,12%, nilai positif ini menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih kecil

IV-45
besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan plafond tripleks tebal 3 mm, dengan perbedaan
analisa harga satuan sebesar Rp 18.242,50 dan prosentase perbedaan sebesar 12,52%,
nilai positif ini menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih kecil besar dari
SNI AHSP.

Sambungan tabel 4.15 perbedaan analisa harga satuan pada pekerjaan kusen, daun pintu
dan jendela kontrak dan SNI AHSP

ANALISA ANALISA PERBEDAAN


HARGA HARGA ANALISA
NO ITEM PEKERJAAN SAT SATUAN SATUAN HARGA %
KONTRAK SNI AHSP SATUAN
(Rp) (Rp) (Rp)
7=
1 2 3 4 5 6 = 5-4 6/4
*100
PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU
D DAN JENDELA
KUSEN PINTU + JENDELA + BOUVEN KAYU KELAS 1
1 (5/10cm) diprofil

Material 11.000.000,00 11.000.000,00 0,00 0,00

Tenaga Kerja 1.762.500,00 1.888.250,00 -125.750,00 -7,13

JUMLAH 12.762.500,00 12.888.250,00 -125.750,00 -0,99


PEMASANGAN 1 M² DAUN PINTU PANEL
2 KAYU KELAS I M²

Material 446.250,00 452.500,00 -6.250,00 -1,40

Tenaga Kerja 305.750,00 269.750,00 36.000,00 11,77

JUMLAH 752.000,00 722.250,00 29.750,00 3,96


3 PEK. KACA MATI (KACA POLOS 5 CM) M²

Material
171.625,00 171.750,00 -1.125,00 -0,66

11.606,25 11.160,00 -3,75 -0,03


Tenaga Kerja
JUMLAH 182,231,25 183.360,00 -1.128,75 -0,62
Sumber : hasil perhitungan

Dari tabel diatas dapat dilihat perbedaan analisa harga satuan pada kelompok
PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU DAN JENDELA, item pekerjaan kusen pintu + jendela
+ bouven kayu kelas 1 (5/10cm) diprofil, dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar
Rp.- 125.750,00 dan prosentase perbedaan sebesar - 0,99 nilai negatif ini menunjukan
bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan
pemasangan 1 M² daun pintu panel kayu kelas I, dengan perbedaan analisa harga satuan
sebesar Rp. 29.750,00 dan prosentase perbedaan sebesar 3,96%, nilai positif ini
menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. pada
item pek. kaca mati (kaca polos 5 cm), dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar

IV-46
Rp. - 1.128,75 dan prosentase perbedaan sebesar - 0,62%, nilai negatif ini menunjukan
bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP.

Sambungan tabel 4.16 perbedaan analisa harga satuan pada pekerjaan kunci dan
gantungan antara kontrak dan SNI AHSP

ANALISA ANALISA PERBEDAAN


HARGA HARGA ANALISA
NO ITEM PEKERJAAN SAT SATUAN SATUAN HARGA %
KONTRAK SNI AHSP SATUAN
(Rp) (Rp) (Rp)
7 = 6/4
1 2 3 4 5 6 = 5-4
*100
E PEKERJAAN KUNCI DAN GANTUNGAN
PEMASANGAN ENGSEL PINTU KUPU -
1 PUKU MERK ARCH Bh

Material 10.000,00 10.000,00 0,00 0,00

Tenaga Kerja 2.550,00 11.610,00 -9.060,00 -355,29

JUMLAH 12.550,00 21.610,00 -9.060,00 -72,19


2 PEMASANGAN 1 BUAH ENGSEL JENDELA Bh

Material 7.500,00 7.500,00 0,00 0,00

Tenaga Kerja 2.550,00 19.437,50 -16.887,50 -662,25

JUMLAH 10.050,00 26.937,50 -16.887,50 -168,03


3 PEMASANGAN 1 BUAH KAIT ANGIN Bh

Material 3.500,00 3.500,00 0,00 0,00

Tenaga Kerja 2.550,00 12.150,00 -9.600,00 -376,47

JUMLAH 6.050,00 15.650,00 -9.600,00 -158,68


Sumber : hasil perhitungan

Dari tabel diatas dapat dilihat perbedaan analisa harga satuan pada
kelompok PEKERJAAN KUNCI DAN GANTUNGAN, pada item pekerjaan pemasangan 1
buah engsel pintu, dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp - 9.060,00 dan
prosentase perbedaan sebesar - 72,19%, nilai negatif ini menunjukan bahwa analisa harga
satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan pemasangan 1 buah
engsel jendela, dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp - 16.887,50 dan
prosentase perbedaan sebesar - 168,03%, nilai negatif ini menunjukan bahwa analisa
harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan pemasangan
1 buah kait angin, dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp -9.600,00 dan
prosentase perbedaan sebesar -158,68%, nilai negatif ini menunjukan bahwa analisa
harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP.

IV-47
Sambungan tabel 4.17 perbedaan analisa harga satuan pada pekerjaan penutup lantai dan
penutup dinding antara kontrak dan SNI AHSP
ANALISA ANALISA PERBEDAAN
HARGA HARGA ANALISA
NO ITEM PEKERJAAN SAT SATUAN SATUAN HARGA %
KONTRAK SNI AHSP SATUAN
(Rp) (Rp) (Rp)
7 = 6/4
1 2 3 4 5 6 = 5-4
*100
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN
F PENUTUP DINDING
PEK. LANTAI KERAMIK LICIN/TANPA TEKSTUR
1 PERMUKAAN 40 x 40 cm KW 1 M²

Material 124.987,50 113.025,00 11.962,50 9,57

Tenaga Kerja 58.450,00 80.775,00 -22.325,00 -38,20

JUMLAH 183.437,50 193.800,00 -10.362,50 -5,65


2 PEK. PLINT KERAMIK 10 x 40 cm KW 1 M²

Material 12.351,00 16.869,00 -4.518,00 -36,58

Tenaga Kerja 6.790,00 13.175,00 -6.385,00 -94,04

JUMLAH 19.141,00 30.044,00 -10.903,00 -56,96


PEK. LANTAI TIDAK LICIN / DENGAN TEKSTUR
3 PERMUKAAN WC /KM 30 x 30 cm KW 1 M²

Material 121.487,50 114.736,82 -6.750,68 -5,56

Tenaga Kerja 58.450,00 62.825,00 4.375,00 7,49

JUMLAH 179.937,50 177.561,82 -2.375,68 -1,32


PEK. DINDING KERAMIK WC/KM (PERMUKAAN
4 LICIN) 30 x 30 cm KW 1, T = 1,7 M) M²

Material 121.487,50 114.736,82 -6.750,68 -5,56

Tenaga Kerja 58.450,00 62.825,00 4.375,00 7,49

JUMLAH 179.937,50 177.561,82 -2.375,68 -1,32


5 URUGAN PASIR DI BAWAH LANTAI M²

Material 150.000,00 180.000,00 -30.000,00 -20,00


Tenaga Kerja 15.750,00 15.750,00 0,00 0,00
JUMLAH 165.750,00 195.750,00 -30.000,00 -18,10
Sumber : hasil perhitungan

Dari tabel diatas dapat dilihat perbedaan analisa harga satuan pada kelompok
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN PENUTUP DINDING, pada item pekerjaan lantai
keramik licin/tanpa tekstur permukaan 40 x 40 cm KW 1, dengan perbedaan analisa harga
satuan sebesar Rp -10.362,50 dan prosentase perbedaan sebesar -5,65%, nilai negatif ini
menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada
item pekerjaan plint keramik 10 x 40 cm KW 1, dengan perbedaan analisa harga satuan
sebesar Rp 10.903,00 dan prosentase perbedaan sebesar -56,96%, nilai negatif ini
menunjukan bahwa perbedaan analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI
AHSP. pada item pekerjaan dinding keramik wc/km (permukaan licin) 30 x 30 cm kw 1, t =

IV-48
1,7 m), dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp -2.375,68 dan prosentase
perbedaan sebesar -1,32%, nilai negatif ini menunjukan bahwa perbedaan analisa harga
satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan dinding keramik
wc/km (permukaan licin) 30 x 30 cm kw 1, t = 1,7 m), dengan perbedaan analisa harga
satuan sebesar Rp -2.375,68 dan prosentase perbedaan sebesar -1,32%, nilai negatif ini
menunjukan bahwa perbedaan analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI
AHSP. pada item pekerjaan urugan pasir di bawah lantai, dengan perbedaan analisa harga
satuan sebesar Rp -30.000,00 dan prosentase perbedaan sebesar -18,10%, nilai negatif
ini menunjukan bahwa perbedaan analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI
AHSP.

Sambungan tabel 4.18 perbedaan analisa harga satuan pada pekerjaan pengecatan/
finishing antara kontrak dan SNI AHSP

ANALISA ANALISA PERBEDAAN


HARGA HARGA ANALISA
NO ITEM PEKERJAAN SAT SATUAN SATUAN HARGA %
KONTRAK SNI AHSP SATUAN
(Rp) (Rp) (Rp)
7 = 6/4
1 2 3 4 5 6 = 5-4
*100
G PEKERJAAN PENGECATAN/FINISHING
1 PEK. CAT PLAFOUND TRIPLEKS M²

Material 12.070,00 12.070,00 0,00 0,00

Tenaga Kerja 5.723,50 5.341,00 382,50 6,68

JUMLAH 17.793,50 17.411,00 382,50 2,15


2 PEK. CAT DINDING TEMBOK M²

Material 12.070,00 12.070,00 0,00 0,00

Tenaga Kerja 5.723,50 5.341,00 382,50 6,68

JUMLAH 17.793,50 17.411,00 382,50 2,15

3 PENGECATAN KAYU KUSEN

Material 40.077,00 39.805,00 272,00 0,68

Tenaga Kerja 4.692,50 4.730,00 -37,50 -0,80

JUMLAH 44.769,50 44.535,00 234,50 0,52

PEK. TAKE OIL PINTU PANIL DAN RANGKA DAUN


4 JENDELA M²

Material 10.330,00 10.330,00 0,00 0,00

Tenaga Kerja 19.707,50 19.745,00 -37,50 -0,19

JUMLAH 30.037,50 30.075,00 -37,50 -0,12


Sumber : hasil perhitungan

IV-49
Dari tabel diatas dapat dilihat perbedaan analisa harga satuan pada kelompok
PEKERJAAN PENGECATAN, pada item pekerjaan cat plafound tripleks, dengan
perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp 382,50 dan prosentase perbedaan sebesar
2,15%, nilai positif ini menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih kecil
dari SNI AHSP. pada item pekerjaan cat dinding tembok, dengan perbedaan analisa harga
satuan sebesar Rp 382,50 dan prosentase perbedaan sebesar 2,15%, nilai positif ini
menunjukan bahwa analisa harga satuan pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. pada
item pekerjaan pengecatan kayu kusen, dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar
Rp 234,50 dan prosentase perbedaan sebesar 0,52%, nilai positif ini menunjukan bahwa
analisa harga satuan pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. pada item pekerjaan take oil
pintu panil dan rangka daun jendela, dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp
- 37,50 dan prosentase perbedaan sebesar - 0,12%, nilai negatif ini menunjukan bahwa
perbedaan analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP.

Sambungan tabel 4.19 perbedaan analisa harga satuan pada pekerjaan Instalasi Air antara
kontrak dan SNI AHSP

ANALISA ANALISA PERBEDAAN


HARGA HARGA ANALISA
NO ITEM PEKERJAAN SAT SATUAN SATUAN HARGA %
KONTRAK SNI AHSP
(Rp) (Rp) SATUAN (Rp)
7 = 6/4
1 2 3 4 5 6 = 5-4
*100
PEKERJAAN SEPTICKTANK DAN
H PERESAPAN
pengumpul, septicktank, dan
peresapan
1 URUGAN PASIR M³
Material 150.000,00 180.000,00 -30000,00 -20,00

Tenaga Kerja 15.750,00 15.750,00 0,00 0,00

JUMLAH 165.750,00 195.750,00 -30.000,00 -18,10


PASANGAN BATU KOSONG
2 (ANSTAMPING) M³
Material 258.000.00 258.000,00 0,00 0,00
Tenaga Kerja 70.005,00 70.005,00 0,00 0,00

JUMLAH 328.005,00 328.000,00 0,00 0,00


BETON BERTULANG PLAT LANTAI
3 DASAR (1 PC : 2 PSR : 3 BPC) M'
MEMBUAT BETON CAMP. 1 PC : 2 PS : 3
BPC 1.279.765,00 1.043.890,00 235.875,00 18,43
PASANG BEKISTING UNTUK PLAT DASAR
SEPTIKTANK, PERESAPAN 321.350,00 1.256.925,00 -935.575,00 -291,14
PEMBESIAN (BESI POLOS/BERULIR) 11.730,49 2.179.446,00 -2.167.715,51 -18479,32
JUMLAH 1.612.845,49 4.480.261,00 -2.867.415,51 -177,79
BETON BERTULANG KOLOM 13/13 (camp
4 1 PC : 2 PSR : 3 BPC) M'
MEMBUAT BETON CAMP. 1 PC : 2 PS : 3
BPC 1.279.765,00 1.043.890,00 235.875,00 18,43

IV-50
PASANG BEKISTING UNTUK KOLOM
2.708.015,00 1.878.925,00 829.090,00 30,62
PEMBESIAN (BESI POLOS/BERULIR) 11.730,49 2.179.446,00 -2.167.715,51 -18479,32

JUMLAH 3.999.510,49 5.102.261,00 -1.102.750,51 -27,57


BETON BERTULANG BALOK 13/20 (camp
5 1 PC : 2 PSR : 3 BPC) M'
MEMBUAT BETON CAMP. 1 PC : 2 PS : 3
BPC 1.279.765,00 1.043.890,00 235.875,00 18,43
PEMASANGAN 1 M³ BEKISTING UNTUK
BALOK 969.580,00 1.848.925,00 -879.345,00 -90,69
PEMBESIAN (BESI POLOS/BERULIR)
11.730,49 2.179.446,00 -2.167.715,51 -18479,32

JUMLAH 2.261.075,49 5.072.261,00 -2.811.185,51 -124,33


6 PLESTERAN LANTAI DASAR 1 PC : 5 PSR M²

Material
12.588,40 12.539,80 48,60 0,39

Tenaga Kerja 26.925,00 26.925,00 0,00 0,00

JUMLAH 39.513,40 39.464,80 48,60 0,12


PASANGAN DINDING BATA MERAH 1 PC :
7 5 PSR M²

Material 90.743,00 78.743,00 12.000,00 13,22

Tenaga Kerja 23.325,00 23.325,00 0,00 0,00

JUMLAH 114.068,00 102.068,00 12.000,00 10,52


PLESTERAN DINDING LUAR - DALAM 1
8 PC : 5 PSR M²

Material 12.588,40 12.539,80 48,60 0,39

Tenaga Kerja 26.925,00 26.925,00 0,00 0,00

JUMLAH 39.513,40 39.464,80 48,60 0,12

9 ACIAN BETON M'


4.387,50 4.387,50 0,00 0,00
Material

Tenaga Kerja 4.387,50 4.387,50 0,00 0,00

JUMLAH 17.950,00 17.950,00 0,00 0,00

10 PVC Ø4 dim, CLASS AW M'

Material 40.000,00 48.000,00 8.000,00 20,00

Tenaga Kerja 11.205,00 16.770,00 5.565,00 49,67

JUMLAH 51.205,00 64.770,00 13.565,00 26,49


Sumber : hasil perhitungan

Dari tabel diatas dapat dilihat perbedaan analisa harga satuan pada kelompok
PEKERJAAN SEPTICKTANK DAN PERESAPAN, pada item pekerjaan urugan pasir,
dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp -30.000,00 dan prosentase
perbedaan sebesar -18,10%, nilai negatif ini menunjukan bahwa perbedaan analisa harga
satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada item pekerjaan pasangan batu
kosong (anstamping), dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp 0,00 dan
prosentase perbedaan sebesar 0,00%, nilai nol ini menunjukan bahwa tidak ada
perbedaan analisa harga satuan pada kontrak dan SNI AHSP. pada item pekerjaan beton
bertulang plat lantai dasar (1 pc : 2 psr : 3 bpc), dengan perbedaan analisa harga satuan
sebesar Rp -2.867.415,51 dan prosentase perbedaan sebesar -177,79%, %, nilai negatif

IV-51
ini menunjukan bahwa perbedaan analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI
AHSP. pada item pekerjaan beton bertulang kolom 13/13 (camp 1 pc : 2 psr : 3 bpc), dengan
perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp -1.102.750,51 dan prosentase perbedaan
sebesar -27,57%, nilai negatif ini menunjukan bahwa perbedaan analisa harga satuan pada
kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada item beton bertulang balok 13/20 (camp 1 pc : 2
psr : 3 bpc), dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp -2.811.185,51 dan
prosentase perbedaan sebesar -124,33%, nilai negatif ini menunjukan bahwa perbedaan
analisa harga satuan pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. pada item plesteran lantai
dasar 1 pc : 5 psr, dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp 48,60 dan
prosentase perbedaan sebesar 0,12%, nilai positif ini menunjukan bahwa perbedaan
analisa harga satuan pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. pada item pasangan dinding
bata merah 1 pc : 5 psr, dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp 12.000,00
dan prosentase perbedaan sebesar 10,52%, nilai positif ini menunjukan bahwa perbedaan
analisa harga satuan pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. pada item plesteran dinding
luar - dalam 1 pc : 5 psr, dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp 48,60 dan
prosentase perbedaan sebesar 0,12%, nilai positif ini menunjukan bahwa perbedaan
analisa harga satuan pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. pada item acian beton,
dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp 0 dan prosentase perbedaan sebesar
0,00%, nilai nol ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan analisa harga satuan pada
kontrak dan SNI AHSP. pada item PVC Ø4 dim, CLASS AW, dengan perbedaan analisa
harga satuan sebesar Rp 13.565,00 dan prosentase perbedaan sebesar 26,49%, nilai
positif ini menunjukan bahwa perbedaan analisa harga satuan pada kontrak lebih kecil dari
SNI AHSP.

Sambungan tabel 4.20 perbedaan analisa harga satuan pada pekerjaan Instalasi Air antara
kontrak dan SNI AHSP

ANALISA ANALISA PERBEDAAN


HARGA HARGA ANALISA
NO ITEM PEKERJAAN SAT SATUAN SATUAN HARGA %
KONTRAK SNI AHSP SATUAN
(Rp) (Rp) (Rp)
7 = 6/4
1 2 3 4 5 6 = 5-4
*100
i PEKERJAAN INSTALASI AIR
instalasi pipa bak pengahancur -
A septicktan dan peresapan
1 PVC Ø4 dim, CLASS AW M'

Material 40.000,00 48.000,00 8.000,00 20,00

Tenaga Kerja 11.205,00 16.770,00 5.565,00 49,67

JUMLAH 51.205,00 64.770,00 13.565,00 26,49

B instalasi air limbah

IV-52
1 PVC Ø4 dim, CLASS AW M'

Material 40.000,00 48.000,00 8.000,00 20,00

Tenaga Kerja 11.205,00 16.770,00 5.565,00 49,67

JUMLAH 51.205,00 64.770,00 13.565,00 26,49

C instalasi air bersih


PEMASANGAN 1 M' PIPA GALVANIS
1 diameter 1" M'

Material 37.500,00 45.000,00 -7.500,00 -20,00

Tenaga Kerja 6.255,00 11.205,00 -4.950,00 -79,14

JUMLAH 43.755,00 56.205,00 -12.450,00 -28,45


PEK. PASANGAN KLOSET DUDUK
2 PORSELIN (INA) Bh

Material 224.600,00 224.600,00 0,00 0,00

Tenaga Kerja 170.000,00 170.000,00 0,00 0,00

JUMLAH 394.600,00 394.600,00 0,00 0,00


3 PEMASANGAN 1 BUAH WESTAFEL Bh

Material 620.175,00 736.250,00 -116.075,00 -18,72

Tenaga Kerja 11.205,00 169.250,00 -158.045,00 -1410,49

JUMLAH 631.380,00 905.500,00 -274.120,00 -43,42


Sumber : hasil perhitungan

Dari tabel diatas dapat dilihat perbedaan analisa harga satuan pada kelompok
PEKERJAAN SANITASI DALAM GEDUNG, pada pekerjaan instalasi pipa bak
pengahancur - septicktan dan peresapan, item pekerjaan PVC Ø4 dim, CLASS AW, dengan
perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp 13.565,00 dan prosentase perbedaan sebesar
26,49%, nilai positif ini menunjukan bahwa perbedaan analisa harga satuan pada kontrak
lebih kecil dari SNI AHSP. Pada pekerjaan instalasi air limbah, item pekerjaan PVC Ø4 dim,
CLASS AW, dengan perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp 13.565,00 dan
prosentase perbedaan sebesar 26,49%, nilai positif ini menunjukan bahwa perbedaan
analisa harga satuan pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. Pada pekerjaan instalasi air
bersih, item pekerjaan pemasangan 1 M' pipa galvanis diameter 1” dengan perbedaan
analisa harga satuan sebesar Rp. -12.450,00 dan prosentase perbedaan sebesar -28,45%,
nilai negatif ini menunjukan bahwa perbedaan analisa harga satuan pada kontrak lebih
besar dari SNI AHSP. item pekerjaan pasangan kloset duduk porselin (INA), dengan
perbedaan analisa harga satuan sebesar Rp. 0 dan prosentase perbedaan sebesar 0,00%,
%, nilai nol ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan analisa harga satuan pada kontrak
dan SNI AHSP. item pekerjaan pemasangan 1 buah westafel, dengan perbedaan analisa
harga satuan sebesar Rp. -274.120,00 dan prosentase perbedaan sebesar -43,42%, nilai

IV-53
nilai negatif ini menunjukan bahwa perbedaan analisa harga satuan pada kontrak lebih
besar dari SNI AHSP.

4.4. Nilai Kontrak


Dalam menganalisa perbedaan nilai kontrak yang harus diketahui adalah nilai
kontrak pada dokumen kontrak pembangunan gedung SMAK Santo Fransikus Asisi
Larantuka dan nilai kontrak dari SNI AHSP.

4.4.1 Nilai Dokumen Kontrak


Perhitungan nilai kontrak dibuat untuk digunakan dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan (bangunan, jalan dan jembatan, jaringan irigasi atau drainase dan lain lain) dalam
bentuk manfaat dan penggunaannya, beserta susunan – susunan pelaksanaan dalam
bidang administrasi teknis.
Nilai kontrak adalah biaya yang dipakai untuk menyelesaiakan seluruh kegiatan
proyek yang merupakan penjumlahan dari hasil perkalian antara seluruh volume item
pekerjaan dengan analisa harga satuan item pekerjaan masing – masing. Perhitungan nilai
kontrak sangat dipengaruhi oleh koefisien yang dipakai dan analisa harga satuan.
Nilai kontrak pada dokumen kontrak merupakan data yang diperoleh dari RAB pada
dokumen kontrak pekerjaan Gedung SMAK Santo Fransiskus Asisi Larantuka sebesar Rp.
501.485.373,21. Nilai kontrak ini akan dievaluasi kembali dengan menggunakan koefisien
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia berupa SNI AHSP. Perhitungan nilai
kontrak dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.2 tentang biaya biaya item
pekerjaan dan selanjutnya menggunakan persamaan 2.1 tentang biaya proyek.
Perhitungan nilai kontrak pada dokumen kontrak dapat dilihat pada rekapitulasi kontrak pad
lampiran 1 data dokumen L1.1.

4.4.2 Nilai Kontrak SNI AHSP


Nilai kontrak SNI AHSP adalah nilai kontrak yang dihitung berdasarkan koefisien –
koefisien yang telah distandarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam
mensejahterakan masyarakat Indonesia dalam hal ini para tenaga kerja dan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan pembangunan gedung dan perumahan.
Nilai kontrak SNI AHSP merupakan penjumlahan dari hasil perkalian antara seluruh
volume item pekerjaan dalam kontrak dengan analisa harga satuan item pekerjaan masing
– masing berdasarkan analisa harga satuan SNI AHSP. Diketahui nilai kotrak berdasarkan

IV-54
hasil analisa dengan menggunakan SNI AHSP sebesar Rp. 440.577.754,38. nilai kontrak
yang dihasilkan akan dipakai untuk menyelesaikan seluruh kegiatan proyek. Perhitungan
nilai kontrak SNI AHSP dapat diketahui dengan persamaan 2.2 tentang biaya item
pekerjaan dan persamaan 2.1 tentang biaya proyek.
Dengan diketahuinya nlai kontrak pada dokumen kontrak dan SNI AHSP maka,
dapat dicari besarnya perbedaan yang terjadi antara nilai kontrak berdasarkan SNI AHSP
dan kontrak. Perhitungan nilai kontrak SNI AHSP dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan 2.2 tentang biaya item pekerjaan dan selanjutnya menggunakan persamaan
2.1 tentang biaya proyek. Perhitungan nilai kontrak berdasarkan SNI AHSP dapat dilihat
pada lampiran 2 nilai kontrak tabel L2.23.

4.4.3 Perbedaan Nilai Kontrak Antara Dokumen Kontrak dan SNI AHSP
Dari hasil perhitungan analisa harga satuan sesuai SNI AHSP dan kontrak maka
dapat dihitung perbedaan nilai kontrak antara kontrak dan SNI AHSP sebagai akibat
adanya perbedaan pada koefisien dan analisa harga satuan. Nilai kontrak didapat dengan
cara mengalikan volume pekerjaan yang ada dalam dokumen kontrak dengan analisa
harga satuan. Perhitungan nilai kontrak menggunakan persamaan 2.1 untuk mengitung
biaya proyek dan persamaan 2.2 untuk menghitung biaya item pekerjaan.
Selanjutnya perhitungan perbedaan nilai kontrak dapat dilihat pada lampiran 2, nilai kontrak
L2.23 dan L2.24 perhitungan perbedaan Nilai Kontrak antara dokumen kontrak dan SNI
AHSP. perbedaan nilai kontrak dalam dokumen kontrak dan SNI AHSP. Perhitungan
perbedaan analisa harga satuan dapat dilihat pada tabel 4.21 dibawah ini.

Tabel 4.21 perbedaan nilai kontrak antara dokumen kontrak dan SNI AHSP
RAB SNI RAB
NO PERBEDAAN
ITEM PEKERJAAN AHSP KONTRAK
Rp Rp Nilai (Rp) 6=(5/4)
1 2 3 4 5=4-3 x100%
I PEKERJAAN PERSIAPAN 7.829.000,00 7.829.000,00 0,00 0,00
II PEKERJAAN PONDASI 125.330.302,76 72.339.516,52 -52.990.786,24 -73,25
PEKERJAAN BETON
III 250.020.079,87 269.986.990,03 19.966.910,16 7,40
BERTULANG K - 275
PEKERJAAN DINDING,
IV PLESTERAN DAN PLAFOUND 28.950.579,04 37.173.879,95 8.223.300,92 22,12
TRIPLEKS
PEK. KUSEN, DAUN PINTU
V 30.241.569,18 32.142.430,19 1.900.861,01 5,91
DAN JENDELA
PEK. KUNCI DAN
VI 7.217.695,00 3.465.475,00 -3.752.220,00 -108,27
GANTUNGAN
VII PEK ERJAAN LANTAI 20.816.460,37 34.261.654,04 13.445.193,67 39,24

IV-55
PEKERJAAN INSTALASI
VIII 16.816.600,00 16.816.600,00 0,00 0,00
LISTRIK
PEKERJAAN
IX 7.219.455,10 7.219.455,10 0,00 0,00
PENGECATAN/FINISHING
PEKERJAAN
X SEPTICKTANK DAN 13.500.488,48 15.980.697,44 2.480.208,96 15,52
PERESAPAN
PEKERJAAN INSTALASI
XI 5.253.843,43 4.646.313,33 -607.530,10 -13,08
AIR
XII PEKERJAAN LAIN - LAIN 500.000,00 500.000,00 0,00 0,00
TOTAL 440.577.754,38 501.485.373,21 60.907.618,83 12,15
Sumber : hasil perhitungan
.
Dapat dilihat dari tabel hasil perhitungan perbedaan nilai kontrak dan SNI AHSP
diperoleh perbedaan sebesar 12,15%, nilai positif ini menunjukan bahwa nilai kontrak pada
dokumen kontrak lebih besar dari SNI AHSP.

4.5 Evaluasi Perbedaan


4.5.1 Perbedaan Koefisien
Dari hasil perhitungan analisa perbedaan koefisien antara dokumen kontrak dan
SNI AHSP yang telah diperoleh dari perhitungan pada poin 4.2.3.
Dari hasil perhitungan perbedaan koefisien, kemudian seperti yang diuraikan pada
BAB II poin 2.6.2 bahwa angka positif menunjukan nilai koefiaien SNI AHSP lebih besar
dari nilai koefisien pada kontrak. Angka negatif menunjukan koefisien kontrak lebih besar
dari koefisien SNI AHSP. Rata – rata persentasi perbedaan koefisien dari masing – masing
item pekerjaan antara koefisien tenaga kerja dan material sama – sama mempunyai
peluang mempengaruhi perbedaan pada analsa harga dan nilai kontrak.
Rata – rata presentasi perbedaan koefisien tenaga kerja dan material yang nol dan
nol, tenaga kerja yang negatif dan material negatif, tenaga kerja positif dan material positif,
tenaga kerja positif dan material negatif, tenaga kerja negatif dan material positif, tenaga
kerja negatif dan material nol, tenaga kerja positif dan material nol, tenaga kerja nol dan
material positif, tenaga kerja nol dan material negatif, seperti pada BAB II poin 2.6.2, tabel
2.1, kemungkinan – kemungkinan pengelompokan koefisien tenaga kerja dan material dari
item pekerjaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.23 Kemungkinan Prosentase Perbedaan Koefisien yang terjadi antara Kontrak dan
SNI, pada koefisien Tenaga Kerja dan Material.
NO. TENAGA KERJA MATERIAL
1 0 0

IV-56
2 - -
3 + +
4 + -
5 - +
6 - 0
7 + 0
8 0 +
9 0 -

Dari tabel dapat di lihat tenaga kerja nol dan material nol hal ini ingin menjelaskan
bahwa tidak ada perbedaan nilai koefisien yang terjadi antara dokumen kontrak dan SNI
AHSP. Tenaga kerja negatif dan material negatif hal ini ingin menjelaskan bahwa nilai
koefisien dokumen kontrak lebih kecil dari nilai koefisien SNI AHSP. Tenaga kerja positif
dan material positif hal ini ingin menjelaskan bahwa nilai koefisien dokumen kontrak lebih
kecil dari nilai koefisien SNI AHSP. Tenaga kerja positif dan material negatif, menujukan
nilai koefisien tenaga kerja dokumen kontrak lebih besar dari nilai koefisien SNI AHSP, dan
material negatif, menunjukan nilai koefisien material dokumen kontrak lebih kecil dari nilai
koefisien SNI AHSP. Tenaga kerja negatif dan material positif, menujukan nilai koefisien
tenaga kerja dokumen kontrak lebih besar dari nilai koefisien SNI AHSP, material positif,
menunjukan nilai koefisien material dokumen kontrak lebih kecil dari nilai koefisien SNI
AHSP. Tenaga kerja negatif dan material nol, menujukan nilai koefisien tenaga kerja
dokumen kontrak lebih kecil dari nilai koefisien SNI AHSP, material nol, menunjukan tidak
ada perbedaan nilai koefisien material dokumen kontrak lebih kecil dari nilai koefisien SNI
AHSP. Tenaga kerja positif dan material nol, menujukan nilai koefisien tenaga kerja
dokumen kontrak lebih besar dari nilai koefisien SNI AHSP, material nol, menunjukan tidak
ada perbedaan nilai koefisien material dokumen kontrak dan SNI AHSP. Tenaga kerja nol
dan material positif, menujukan tidak ada perbedaan nilai koefisien tenaga kerja dokumen
kontrak dan SNI AHSP, material positif, menunjukan nilai koefisien material dokumen
kontrak lebih besar dari nilai koefisien SNI AHSP. Tenaga kerja nol dan material negatif,
menujukan tidak ada perbedaan nilai koefisien tenaga kerja dokumen kontrak dan SNI
AHSP, material negatif, menunjukan nilai koefisien material dokumen kontrak lebih kecil
dari nilai koefisien SNI AHSP.
Untuk kemungkinan – kemungikan yang terjadi dari hasil evaluasi dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

IV-57
Tabel 4.24 jumlah koefisien tenaga kerja dan material dari tiap item pekerjaan yang sesuai
dengan kemungkinan – kemungkinan yang terjadi.
JUMLAH ITEM
No TENAGA KERJA MATERIAL PEKERJAAN %
1 2 3 4 5 = (4/50)*100
1 0 0 4 8,00
2 - - 25 50,00
3 + + 3 6,00
4 + - 2 4,00
5 - + 3 6,00
6 - 0 0 0,00
7 + 0 7 14,00
8 0 + 3 6,00
9 0 - 3 6,00
JUMLAH 50 100
Sumber : hasil perhitungan L2.3 – L2.11

Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah item pekerjaan yang sesuai dengan
kemungkinan – kemungkinan yang terjadi sesuai dengan penjelasan pada BAB II poin 2.6.2
tabel 2.1 item - item pekerjaan yang sesuai dengan pengelompokan kemungkinan –
kemungkinan pada tabel 4.24 di atas dapat diuraikan dibawah ini.
Rata –rata presentasi perbedaan nilai koefisien tenaga kerja yang nol dan koefisien
material yang nol, dimana tidak terjadi perbedaan antara kontrak dan SNI AHSP meliputi
pekerjaan pemasangan 1 M³ pondasi batu kali campuran 1 SP : 5 PP, pemasangan 1 buah
kloset jongkong, pemasangan 1 M³ pondasi batu kosong (Anstamping), dan pemasangan
1 M² acian. Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui perbedaan analisa harga satuan dan
nilai kontrak antara dokumen kontrak dan SNI AHSP tidak dipengaruhi oleh nilai koefisien
tenaga kerja dan material sebesar 8,00%.
Rata – rata presentasi perbedaan nilai koefisien tenaga kerja yang negatif dan
koefisien material yang negatif, dimana nilai koefisien kontrak lebih kecil dari nilai koefisien
SNI AHSP. Kelompok pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengurugan kembali tanah bekas
galian foot plat, urugan kembali tanah bekas galian pondasi, beton bertulang foot plat,(level
-3.45 m ), beton bertulang kolom 30/30 (level -3.45 m s/d - 0,12 m), beton bertulang balok
20/30 ( - 0,12 m), beton bertulang balok 13/20 (level - 0.12 m), beton bertulang balok 20/30
(level + 2.23 m), beton bertulang balok 13/15 (level + 2.25 m ), beton bertulang balok 20/30
(level + 3.43 m ), beton bertulang balok 13/20 (level + 3.43 m ), 5 bh beton bertulang kolom

IV-58
25/25, 18 bh beton bertulang kolom 30/30, beton bertulang plat bordes tangga (+2.23),
beton bertulang plat miring tangga, beton bertulang plat anak tangga (aptred untrede), plat
beton bertulang lantai dua, plafond tripleks tebal 3 mm, beton bertulang plat lantai dasar (1
pc : 2 psr : 3 bpc), beton bertulang kolom 13/13 (camp 1 pc : 2 psr : 3 bpc), beton bertulang
balok 13/20 (camp 1 pc : 2 psr : 3 bpc), pvc ø4 dim, class aw, pemasangan 1 m' pipa
galvanis diameter 1", pemasangan 1 buah westafel, pek. lantai tidak licin / dengan tekstur
permukaan wc /km 30 x 30 cm kw 1, pek. dinding keramik wc/km (permukaan licin) 30 x 30
cm kw 1, t = 1,7 m), dari hasil analisa tersebut dapat diketahui perbedaan analisa harga
satuan dan nilai kontrak antara dokumen kontrak dan SNI AHSP dipengaruhi oleh nilai
koefisien tenaga kerja dan material yang negatif sebesar 50,00%.
Rata – rata presentasi perbedaan nilai koefisien tenaga kerja yang positif dan
koefisien material yang positif, dimana nilai koefisien kontrak lebih besar dari nilai koefisien
SNI AHSP. Kelompok pekerjaan ini meliputi pekerjaan pas. list plafond kayu kls II 7 / 3
(diprofil), galian tanah pondasi, galian tanah foot plat , Dari hasil analisa tersebut dapat
diketahui presentasi perbedaan analisa harga satuan dan nilai kontrak dipengaruhi oleh
nilai koefisien tenaga kerja dan material yang nilai koefisiennya positif adalah sebesar
6,00%.
Rata – rata presentasi perbedaan nilai koefisien tenaga kerja yang nilai koefisiennya
positif dan koefisien material yang negatif, dimana koefisien tenaga kerja pada kontrak lebih
besar dari SNI AHSP, dan koefisien material pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP.
Kelompok pekerjaan ini meliputi membuat 1 m³ lantai kerja beton mutu f'c = 7,4 mpa (k
100), pengecatan kayu kusen, Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui presentasi
perbedaan analisa harga satuan dan nilai kontrak antara kontrak dan SNI AHSP
dipengaruhi oleh nilai koefisien tenaga kerja yang positif dan material yang negatif sebesar
4,00%.
Rata – rata presentasi perbedaan nilai koefisien tenaga kerja yang negatif dan
koefisien material yang positif, dimana koefisien tenaga kerja pada kontrak lebih besar dari
SNI AHSP, dan koefisien material pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. Kelompok
pekerjaan itu meliputi pekerjaan plint keramik 10 x 40 cm kw 1, pek. lantai keramik
licin/tanpa tekstur permukaan 40 x 40 cm kw 1, pek. daun pintu panil kayu kelas i, Dari hasil
analisa tersebut dapat diketahui presentasi perbedaan analisa harga satuan dan nilai
kontrak antara kontrak dan SNI AHSP dipengaruhi oleh nilai koefisien tenaga kerja yang
negatif dan material yang positif sebesar 6,00%.
Rata – rata presentasi perbedaan nilai koefisien tenaga kerja yang negatif dan
koefisien material yang nol, dimana koefisien tenaga kerja pada kontrak lebih besar dari

IV-59
SNI AHSP, dan koefisien material pada kontrak dan SNI AHSP tidak ada perbedaan. Tidak
ada Kelompok pekerjaan pada kemunginan ini sehingga dari hasil analisa tersebut dapat
diketahui presentasi perbedaan analisa harga satuan dan nilai kontrak antara kontrak dan
SNI AHSP dipengaruhi oleh nilai koefisien tenaga kerja yang negatif dan material yang nol
sebesar 0%.
Rata – rata presentasi perbedaan nilai koefisien tenaga kerja yang positif dan
koefisien material yang nol, dimana koefisien tenaga kerja pada kontrak lebih kecil dari SNI
AHSP, dan koefisien material pada kontrak dan SNI AHSP tidak ada perbedaan. Kelompok
pekerjaan pasangan engsel daun pintu kupu - kupu merk arch, pasangan engsel daun
jendela + bouven, pemasangan kait angin, cat plafound tripleks, cat dinding tembok, take
oil daun pintu panil dan rangka daun jendela. Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui
presentasi perbedaan analisa harga satuan dan nilai kontrak antara kontrak dan SNI AHSP
dipengaruhi oleh nilai koefisien tenaga kerja yang positif dan material yang nol sebesar
14,00%.
Rata – rata presentasi perbedaan nilai koefisien tenaga kerja yang nol dan koefisien
material yang positif, dimana koefisien tenaga kerja pada kontrak dan SNI AHSP tidak ada
perbedaan, dan koefisien material pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. Kelompok
pekerjaan plesteran dinding luar - dalam 1 pc : 5 psr, pasangan dinding bata merah 1 pc :
5 psr , plesteran lantai dasar 1 pc : 5 psr, pekerjaan kaca mati (kaca polos 5 cm), urugan
pasir di bawah pondasi, dan urugan pasir di bawah foot plat, t = 5 cm. Dari hasil analisa
tersebut dapat diketahui presentasi perbedaan analisa harga satuan dan nilai kontrak
antara kontrak dan SNI AHSP dipengaruhi oleh nilai koefisien tenaga kerja yang nol dan
material yang positif sebesar 6,00%.
Rata – rata presentasi perbedaan nilai koefisien tenaga kerja yang nol dan koefisien
material yang negatif, dimana koefisien tenaga kerja pada kontrak dan SNI AHSP tidak ada
perbedaan, dan koefisien material pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP. Kelompok
pekerjaan urugan pasir, urugan pasir di bawah pondasi, urugan pasir di bawah foot plat, t
= 5 cm, dan pemasangan dinding bata merah tebal 1/2 bata camp 1 sp : 5 pp (m²). Dari
hasil analisa tersebut dapat diketahui presentasi perbedaan analisa harga satuan dan nilai
kontrak antara kontrak dan SNI AHSP dipengaruhi oleh nilai koefisien tenaga kerja yang
nol dan material yang negatif sebesar 6,00%.
Perhitungan perbedaan koefisien kontrak dan koefisien SNI AHSP selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 2, koefisien tabel L2.3 – L2.11.

IV-60
4.5.2 Perbedaan Analisa Harga Satuan
Dengan mengetahui nilai analisa harga satuan menggunakan koefisien dalam SNI
AHSP dan analisa harga satuan dari dokumen kontrak maka dapat kita ketahui perbedaan
analisa harga satuan antara SNI AHSP dan kontrak. Besarnya nilai analisa harga satuan
antara analisa harga satuan Dalam dokumen kontrak dengan analisa harga satuan dengan
SNI AHSP dapat mempengaruhi besarnya perbedaan yang terjadi pada nilai kontrak. Dari
hasil perhitungan pada poin 4.3.3
Dari hasil perhitungan perbedaan Analisa harga satuan, kemudian seperti yang
diuraikan pada BAB II poin 2.6.2 bahwa angka positif menunjukan nilai analisa harga satuan
SNI AHSP lebih besar dari nilai analisa harga satuan pada kontrak. Angka negatif
menunjukan analisa harga satuan kontrak lebih besar dari analisa harga satuan SNI AHSP.
Rata – rata persentasi perbedaan analisa harga satuan dari masing – masing item
pekerjaan antara analisa harga satuan tenaga kerja dan material sama – sama mempunyai
peluang mempengaruhi perbedaan pada analsa harga dan nilai kontrak.
Rata – rata presentasi perbedaan analisa harga satuan tenaga kerja dan material
yang nol dan nol, tenaga kerja yang negatif dan material negatif, tenaga kerja positif dan
material positif, tenaga kerja positif dan material negatif, tenaga kerja negatif dan material
positif, tenaga kerja negatif dan material nol, tenaga kerja positif dan material nol, tenaga
kerja nol dan material positif, tenaga kerja nol dan material negatif, seperti pada BAB II poin
2.6.2, kemungkinan – kemungkinan pengelompokan analisa harga satuan tenaga kerja dan
material dari item pekerjaan dapat dilihat pada tabel bi bawah ini.

Tabel 4.25 jumlah analisa harga satuan dimana nilai tenaga kerja dan material dari tiap item
pekerjaan yang sesuai dengan kemungkinan – kemungkinan yang terjadi.
JUMLAH ITEM
No TENAGA KERJA MATERIAL PEKERJAAN %
1 2 3 4 5 = (4/50)*100
1 0 0 4 8,00
2 - - 25 50,00
3 + + 3 6,00
4 + - 2 4,00
5 - + 3 6,00
6 - 0 0 0,00
7 + 0 7 14,00
8 0 + 3 6,00

IV-61
9 0 - 3 6,00
JUMLAH 50 100
Sumber : hasil perhitungan L2.14 – L.2.22

Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah item pekerjaan yang sesuai dengan
kemungkinan – kemungkinan yang terjadi sesuai dengan penjelasan pada BAB II poin 2.6.2
tabel 2.1 item – item pekerjaan yang sesuai dengan pengelompokan kemungkinan –
kemungkinan pada tabel 4.25 di atas dapat diuraikan dibawah ini.
Rata –rata prosentase perbedaan nilai analisa harga satuan tenaga kerja yang nol
dan analisa harga satuan material yang nol, dimana tidak terjadi perbedaan antara kontrak
dan SNI AHSP meliputi pekerjaan pemasangan 1 M³ pondasi batu kali campuran 1 SP : 5
PP, pemasangan 1 M³ pondasi batu kosong (Anstamping), pemasangan 1 M² acian dan
pemasangan 1 buah kloset jongkong. Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui perbedaan
nilai kontrak antara dokumen kontrak dan SNI AHSP tidak dipengaruhi oleh nilai analisa
harga satuan tenaga kerja dan material sebesar 8,00%.
Rata – rata prosentase perbedaan nilai analisa harga satuan tenaga kerja yang
negatif dan analisa harga satuan material yang negatif, dimaan nilai analisa harga satuan
kontrak lebih besar dari nilai k analisa harga satuan SNI AHSP. Kelompok pekerjaan ini
meliputi pekerjaan pengurugan kembali tanah bekas galian foot plat, urugan kembali tanah
bekas galian pondasi, beton bertulang foot plat,(level -3.45 m ), beton bertulang kolom
30/30 (level -3.45 m s/d - 0,12 m), beton bertulang balok 20/30 ( - 0,12 m), beton bertulang
balok 13/20 (level - 0.12 m), beton bertulang balok 20/30 (level + 2.23 m), beton bertulang
balok 13/15 (level + 2.25 m ), beton bertulang balok 20/30 (level + 3.43 m ), beton bertulang
balok 13/20 (level + 3.43 m ), 5 bh beton bertulang kolom 25/25, 18 bh beton bertulang
kolom 30/30, beton bertulang plat bordes tangga (+2.23), beton bertulang plat miring
tangga, beton bertulang plat anak tangga (aptred untrede), plat beton bertulang lantai dua,
plafond tripleks tebal 3 mm, beton bertulang plat lantai dasar (1 pc : 2 psr : 3 bpc), beton
bertulang kolom 13/13 (camp 1 pc : 2 psr : 3 bpc), beton bertulang balok 13/20 (camp 1 pc
: 2 psr : 3 bpc), pvc ø4 dim, class aw, pemasangan 1 m' pipa galvanis diameter 1",
pemasangan 1 buah westafel, pek. lantai tidak licin / dengan tekstur permukaan wc /km 30
x 30 cm kw 1, pek. dinding keramik wc/km (permukaan licin) 30 x 30 cm kw 1, t = 1,7 m),
Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui perbedaan nilai kontrak antara dokumen kontrak
dan SNI AHSP tidak dipengaruhi oleh nilai analisa harga satuan tenaga kerja dan material
sebesar 50,00%.

IV-62
Rata – rata presentasi perbedaan nilai analisa harga satuan tenaga kerja yang positif
dan analisa harga satuan material yang positif, dimana nilai analisa harga satuan kontrak
lebih besar dari nilai analisa harga satuan SNI AHSP. Kelompok pekerjaan ini meliputi
pekerjaan pas. list plafond kayu kls II 7 / 3 (diprofil), galian tanah pondasi, galian tanah foot
plat. Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui presentasi perbedaan nilai kontrak
dipengaruhi oleh nilai analisa harga satuan tenaga kerja dan material yang nilai analisa
harga satuannya positif adalah sebesar 6,00%.
Rata – rata presentasi perbedaan nilai analisa harga satuan tenaga kerja yang nilai
analisa harga satuannya positif dan analisa harga satuan material yang negatif, dimana
analisa harga satuan tenaga kerja pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP, dan analisa
harga satuan material pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP. Kelompok pekerjaan ini
meliputi membuat 1 m³ lantai kerja beton mutu f'c = 7,4 mpa (k 100), pengecatan kayu
kusen, Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui presentasi perbedaan nilai kontrak antara
kontrak dan SNI AHSP dipengaruhi oleh nilai analisa harga satuan tenaga kerja yang positif
dan material yang negatif sebesar 4,00%.
Rata – rata presentasi perbedaan nilai analisa harga satuan tenaga kerja yang negatif
dan analisa harga satuan material yang positif, dimana analisa harga satuan tenaga kerja
pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP, dan analisa harga satuan material pada kontrak
lebih kecil dari SNI AHSP. Kelompok pekerjaan itu meliputi pekerjaan plint keramik 10 x 40
cm kw 1, pek. lantai keramik licin/tanpa tekstur permukaan 40 x 40 cm kw 1, pek. daun
pintu panil kayu kelas I. Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui presentasi perbedaan
nilai kontrak antara kontrak dan SNI AHSP dipengaruhi oleh nilai analisa harga satuan
tenaga kerja yang negatif dan material yang positif sebesar 6,00%.
Rata – rata presentasi perbedaan nilai analisa harga satuan tenaga kerja yang negatif
dan analisa harga satuan material yang nol, dimana analisa harga satuan tenaga kerja pada
kontrak lebih besar dari SNI AHSP, dan analisa harga satuan material pada kontrak dan
SNI AHSP tidak ada perbedaan. Tidak ada Kelompok pekerjaan pada kemunginan ini
sehingga dari hasil analisa tersebut dapat diketahui presentasi perbedaan nilai kontrak
antara kontrak dan SNI AHSP dipengaruhi oleh nilai analisa harga satuan tenaga kerja yang
negatif dan material yang nol sebesar 0%.
Rata – rata presentasi perbedaan nilai analisa harga satuan tenaga kerja yang positif
dan analisa harga satuan material yang nol, dimana analisa harga satuan tenaga kerja pada
kontrak lebih kecil dari SNI AHSP, dan analisa harga satuan material pada kontrak dan SNI
AHSP tidak ada perbedaan. Kelompok pekerjaan pasangan engsel daun pintu kupu - kupu
merk arch, pasangan engsel daun jendela + bouven, pemasangan kait angin, cat plafound

IV-63
tripleks, cat dinding tembok, take oil daun pintu panil dan rangka daun jendela. Dari hasil
analisa tersebut dapat diketahui presentasi perbedaan nilai kontrak antara kontrak dan SNI
AHSP dipengaruhi oleh nilai analisa harga satuan tenaga kerja yang positif dan material
yang nol sebesar 14,00%.
Rata – rata presentasi perbedaan nilai analisa harga satuan tenaga kerja yang nol
dan analisa harga satuan material yang positif, dimana analisa harga satuan tenaga kerja
pada kontrak dan SNI AHSP tidak ada perbedaan, dan analisa harga satuan material pada
kontrak leih kecil dari SNI AHSP. Kelompok pekerjaan plesteran dinding luar - dalam 1 pc :
5 psr, pasangan dinding bata merah 1 pc : 5 psr, plesteran lantai dasar 1 pc : 5 psr,
pekerjaan kaca mati (kaca polos 5 cm), urugan pasir di bawah pondasi, dan urugan pasir
di bawah foot plat, t = 5 cm. Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui presentasi
perbedaan nilai kontrak antara kontrak dan SNI AHSP dipengaruhi oleh nilai analisa harga
satuan tenaga kerja yang nol dan material yang positif sebesar 6,00%.
Rata – rata presentasi perbedaan nilai analisa harga satuan tenaga kerja yang nol
dan analisa harga satuan material yang negatif, dimana analisa harga satuan tenaga kerja
pada kontrak dan SNI AHSP tidak ada perbedaan, dan analisa harga satuan material pada
kontrak leih besar dari SNI AHSP. Kelompok pekerjaan pekerjaan urugan pasir, urugan
pasir di bawah pondasi, urugan pasir di bawah foot plat, t = 5 cm, dan pemasangan dinding
bata merah tebal 1/2 bata camp 1 sp : 5 pp (m²). Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui
presentasi perbedaan nilai kontrak antara kontrak dan SNI AHSP dipengaruhi oleh nilai
analisa harga satuan tenaga kerja yang nol dan material yang negatif sebesar 6,00%.
Kemungkinan – kemungkinan pengelompokan nilai analisa harga satuan dapat
dikelompokan menjadi jumlah nilai analisa harga satuan tiap item pekerjaan yang nol,
negatif dan positif sesuai dengan penjelasan pada BAB II, pont 2.6.2, tabel 2.2.
pengelompokan nilai analisa harga satuan yang nol menunjukan tidak ada perbedaan yang
terjadi antara kontrak dan SNI AHSP, pengelompokan nilai analisa yang negatif
menunjukan nilai analisa harga satuan kontrak lebih besar dari nilai analisa harga satuan
SNI AHSP, dan pengelompokan nilai analisa harga satuan yang positif menunjukan nilai
analisa harga satuan kontrak lebih kecil dari nilai analisa harga satuan SNI AHSP.
Pengelompokan item pekerjaan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

IV-64
Tabel 4.26 Kemungkinan presentasi perbedaan Nilai Analisa Harga Satuan yang terjadi
antara kontrak dan SNI AHSP.
JUMLAH ITEM
NO KEMUNGKINAN % KETERANGAN
PEKERJAAN
1 2 3 4=(3/33)*100 5
Tidak ada perbedaan
1 0 4 8,00
(kontrak = SNI AHSP)
2 Negatif 16 32,00 Kontrak > SNI AHSP
3 Positif 30 60,00 Kontrak < SNI AHSP
JUMLAH 50 100
Sumber : hasil perhitungan L2.7

Dari tabel diatas dapat dilihat presentasi perbedaan nilai kontrak antara dokumen
kontrak dan SNI AHSP yang diakibatkan adanya perbedaan pada nilai analisa harga
satuan. Jenis item pekerjaan yang sesuai dengan pengelompokan kemungkinan pada tabel
diatas yang nol meliputi pekerjaan pemasangan 1 M³ pondasi batu kali campuran 1 SP : 5
PP, pemasangan 1 M³ pondasi batu kosong (Anstamping), pemasangan 1 buah kloset
jongkong, dan pemasangan 1 M² acian.
Pengelompokan nilai analisa harga satuan yang positif meliputi pekerjaan pasangan
list plafond kayu kls II 7 / 3 (diprofil), galian tanah pondasi, galian tanah foot plat, pasangan
dinding bata merah tebal 1/2 bata camp 1 sp : 5 pp, pemasangan 1 m² plesteran 1 sp - 5
pp tebal 15 cm, kusen pintu + jendela + bouven kayu kls 1 (5 /10 cm) diprofil, daun pintu
panil kayu kelas i, kaca mati (kaca polos 5 cm), engsel daun pintu kupu - kupu merk arch,
engsel daun jendela + bouven, pemasangan kait angin, cat plafound tripleks, cat dinding
tembok, pek. take oil daun pintu panil dan rangka daun jendela, plesteran dinding luar -
dalam 1 pc : 5 psr.
Pengelompokan nilai analisa harga satuan yang negatif meliputi pekerjaan
pengurugan kembali tanah bekas galian foot plat, urugan kembali tanah bekas galian
pondasi, beton bertulang foot plat,(level -3.45 m ), beton bertulang kolom 30/30 (level -3.45
m s/d - 0,12 m), beton bertulang balok 20/30 ( - 0,12 m), beton bertulang balok 13/20 (level
- 0.12 m), beton bertulang balok 20/30 (level + 2.23 m), beton bertulang balok 13/15 (level
+ 2.25 m ), beton bertulang balok 20/30 (level + 3.43 m ), beton bertulang balok 13/20 (level
+ 3.43 m ), 5 bh beton bertulang kolom 25/25, 18 bh beton bertulang kolom 30/30, beton
bertulang plat bordes tangga (+2.23), beton bertulang plat miring tangga, beton bertulang
plat anak tangga (aptred untrede), plat beton bertulang lantai dua, plafond tripleks tebal 3
mm, beton bertulang plat lantai dasar (1 pc : 2 psr : 3 bpc), beton bertulang kolom 13/13

IV-65
(camp 1 pc : 2 psr : 3 bpc), beton bertulang balok 13/20 (camp 1 pc : 2 psr : 3 bpc), pvc ø4
dim, class aw, pemasangan 1 m' pipa galvanis diameter 1", pemasangan 1 buah westafel,
pek. lantai tidak licin / dengan tekstur permukaan wc /km 30 x 30 cm kw 1, dinding keramik
wc/km (permukaan licin) 30 x 30 cm kw 1, t = 1,7 m), lantai keramik licin/tanpa tekstur
permukaan 40 x 40 cm kw 1 , plint keramik 10 x 40 cm kw 1, plafond tripleks tebal 3 mm,
urugan pasir di bawah lantai , pengecatan kayu kusen, pemasangan 1 m' pipa galvanis
diameter 1", pvc ø4 dim, class aw, Untuk hasil perhitungan perbedaan analisa harga satuan
antara dokumen kontrak dan SNI AHSP selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2,
Analisa Harga Satuan, tabel L 2.14 – L 2.22.

4.5.3 Perbedaan Nilai kontrak


Dari hasil perhitungan analisa harga satuan sesuai SNI AHSP dan kontrak maka
dapat dihitung perbedaan nilai kontrak antara kontrak dan SNI AHSP sebagai akibat
adanya perbedaan pada koefisien dan analisa harga satuan. Nilai kontrak didapat dengan
cara mengalikan volume pekerjaan yang ada dalam dokumen kontrak dengan analisa
harga satuan. Perhitungan nilai kontrak menggunakan persamaan 2.1 untuk mengitung
biaya proyek dan persamaan 2.2 untuk menghitung biaya item pekerjaan.
Dari hasil perhitungan perbedaan nilai kontrak sebelumnya telah dilihat bahwa
angka positif menunjukan nilai kontrak SNI AHSP lebih besar dari nilaN i kontrak pada
dokumen kontrak dan angka negatif menujukan nilai kontrak pada dokumen kontrak lebih
besar dari nilai kontrak SNI AHSP, biaya item pekerjaan yang ada pada tabel sangat
dipengaruhi oleh volume pekerjaan dalam kontrak dan analisa harga satuan dari biaya item
pekerjaan. Rata – rata presentasi perbedaan biaya item pekerjaan dari masing – masing
item pekerjaan antara nilai kontrak SNI AHSP dan kontrak sama – sama mempunyai
peluang untuk mempengaruhi perbedaan pada nilai kontrak, dengan pada Item pekerjaan
persiapan perbedaan nilai kontrak sebesar 0%, item pekerjaan pondasi perbedaan nilai
kontrak sebesar -73,25%. Item pekerjaan beton bertulang K – 275 perbedaan nilai kontrak
sebesar 7,40%. Item pekerjaan dinding, pelesteran, dan plafond tripleks perbedaan nilai
kontrak sebesar 22,12%, item pekerjaan kusen, daun pintu dan jendela perbedaan nilai
kontrak 5,91%. Item pekerjaan kunci dan gantungan perbedaan nilai kontrak sebesar -
108,27%. Item pekerjaan lantai perbedaan nilai kontrak sebesar 39,24%, item pekerjaan
instalasi listrik perbedaan nilai kontrak 0,00%. Item pekerjaan pengecatan/finishing
perbedaan nilai kontrak sebesar 0/00%. Item pekerjaan septictank dan peresapan
perbedaan nilai kontrak sebesar 15,52%. Item pekerjaan instalasi air perbedaan nilai
kontrak sebesar -13,08%, dan item pekerjaan lain – lain perbedaan nilai kontrak sebesar

IV-66
0,00%. Dengan demikian perbedaan nilai kontrak dari SNI AHSP dan kontrak sebesar
12,15%. Perhitungan perbedaan nilai kontrak antara kontrak dan SNI AHSP secara lengkap
dapat dilihat pada lampiran 2, nilai kontrak, tabel L2.23.

4.5.4 Penyebab Perbedaan Koefisien, Analisa Harga Satuan, dan Nilai kontrak
4.5.4.1 Penyebab Perbedaan Koefisien
Perbedaan koefisien antara koefisien dalam dokumen kontrak dan koefisien dalam SNI
AHSP dapat dilihat dengan tabel 4.3 – 4.11. dari hasil analisa perbedaan terdapat koefisien
tenaga kerja dan material dari dokumen kontrak maupun dari SNI AHSP. Dari koefisien
yang ada maka dengan mudah dicari penyebab – penyebab apa saja yang memepngaruhi
sehingga terjadinya perbedaan.
Sebelum melihat pernyebab perbedaan terlebih dahulu kita harus memahami mengenai
koefisien tenaga kerja dan koefisien material itu sendiri. Koefisien tenaga kerja adalah
jumlah penggunaan waktu tenaga kerja untuk menyelesaiakan satu satuan item pekerjaan,
sedangkan koefisien material adalah banyaknya material yang digunakan untuk
menyelesaiakan satu satuan pekerjaan. penyebab terjadinya perbedaan dari koefisien
material dan tenaga kerja adalah pada variabel-variabel yang membentuk koefisien. Maka
selanjutnya akan dibahas lebih jauh penyebab perbedaan serta analisa penyebab yang
mengakibatkan adanya perbedaan dari koefisien didalam dokumen kontrak dan SNI AHSP.

4.5.4.1.1 Penyebab Perbedaan Akibat Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja dan


Produksi Pada Koefisien Tenaga Kerja.
Tenaga kerja merupakan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan –
pekerjaan melalui profesi mereka sebagai mandor, tukang, kepala tukang, dan pekerja,
untuk mentransformasikan material menjadi item pekerjaan.
Dalam menganalisa penyebab perbedaan pada koefisien ini terkhusus pada kebutuhan
tenaga kerja dan produksi dari dokumen kontrak dan SNI AHSP, telah diperoleh koefisien
mandor dan koefisien pekerjaan, serta koefisien tukang dan kepala tukang. Sehingga
dengan diketahui hal tersebut, perhitungan kebutuhan tenaga kerja dengan persamaan
2.16 tentang jumlah pekerja dan 2.17 tentang jumlah tukang, maka dapat dicari banyaknya
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan di dalam dokumen kontrak maupun di dalam SNI
AHSP, dari hasil jumlah tenaga kerja yang di peroleh maka dengan persamaan 2.18 untuk
menghitung produksi tenaga kerja dapat dihitung.
Dari tabel dari tabel perhitungan pada lampiran 3, L3.1 dan L 3.2 dapat dilihat jumlah
kebutuhan tenaga kerja dan produksi untuk pekerja, tukang, kepala tukang, dan mandor

IV-67
bagi setiap item pekerjaan antara dokumen kontrak dan SNI AHSP. Pada pelaksanaan
pekerjaan, mandor mengawasi pekerja, dan kepala tukang mengawasi tukang. Pada
kenyataan hal ini menjadi tidak efektif, karena terdapat dua pengawasan dalam satu jenis
pekerjaan, sedangkan yang terjadi di lapangan sebenarnya profesi mandor dan kepala
tukang adalah sama. Dengan demikian maka kualifikasi kepala tukang dapat dihilangkan
dari kelompok tenaga kerja, karena fungsinya telah dijalankan oleh mandor. Kemampuan
mandor untuk mengawasi dan mengarahkan pekerja atau tukang tergantung dari sifat
pekerjaan dan luas daerah pekerjaan yang diawasi. Sifat pekerjaan yang membutuhkan
kerapian dan ketelitian, maka diperlukan pengawasan yang lebig insentif sehingga lebih
sedikit orang yang dapat diawasi. Pada daerah luas, mungkin membutuhkan beberapa
orang mandor yang mengawasi pekerjaan secara efektif sehingga produktifitas tenaga
kerja yang diiginkan dapat tercapai.
Di bawah ini dapat di lihat penyebab perbedan kebutuhan tenaga kerja dan prouksi antara
dokumen kontrak dan SNI AHSP

Tabel 4.27 jumlah tenaga kerja dan produksi tenaga kerja antara dokumen kontrak dan SNI AHSP.
TENAGA KONTRAK SNI AHSP SELISIH PROSENTASE
NO KELOMPOK PEKERJAAN
KERJA JTK Q JTK Q JTK Q JTK Q
10 = 11 =
1 2 3 4 5 6 7 8=4-6 9=5-7
8/4*100 9/5*100
pekerja 22,29 57,31 21,00 50,79 1,29 6,53 5,78 11,39
tukang
batu 10,00 51,41 10,00 51,41 0,00 0,00 0,00 0,00
1 PEKERJAAN PONDASI
kepala
tukang 1,00 51,41 1,00 51,41 0,00 0,00 0,00 0,00
mandor 1,00 57,31 1,00 50,79 0,00 6,53 0,00 11,39
pekerja 3,22 1,40 12,07 3,95 -8,85 -2,54 -274,89 -181,28
tukang
2,19
batu 7,86 1,51 6,39 0,68 1,48 31,16 18,81
tukang
1,72
PEKERJAAN kayu 4,67 4,83 3,27 -3,11 1,40 -180,78 29,93
2
BETON BERTULANG K - tukang -
0,03
275 besi 4,67 4,03 3,27 -4,00 1,40 12232,45 29,93
kepala
1,00
tukang 7,86 1,00 6,39 0,00 1,47 0,00 18,71
mandor 1,00 1,40 1,00 3,95 0,00 -2,54 0,00 -181,28
pekerja 20,20 261,48 19,33 126,67 0,87 134,81 4,29 51,56
tukang
PEKERJAAN batu 10,00 88,89 10,00 88,89 0,00 0,00 0,00 0,00
DINDING, PLESTERAN tukang
3 kayu 10,25 262,50 9,00 110,00 1,25 152,50 12,20 58,10
DAN PLAFOUND TRIPLEKS kepala
tukang 1,00 158,33 1,00 97,33 0,00 61,00 0,00 38,53
mandor 1,00 261,48 1,00 126,67 0,00 134,81 0,00 51,56
pekerja 19,58 261,48 19,58 126,67 0,00 134,81 0,00 51,56
4 tukang
PEKERJAAN kayu 10,00 158,33 10,00 97,33 0,00 61,00 0,00 38,53

IV-68
KUSEN, DAUN PINTU kepala
DAN JENDELA tukang 1,00 158,33 1,00 97,33 0,00 61,00 0,00 38,53
mandor 1,00 261,48 1,00 126,67 0,00 134,81 0,00 51,56
pekerja 2,00 200,00 13,54 1125,00 -11,54 -925,00 -577,08 -462,50
tukang
PEKERJAAN kayu 1,50 100,00 10,00 61,11 -8,50 38,89 -566,67 38,89
5 KUNCI DAN kepala
GANTUNGAN tukang 1,00 100,00 1,00 61,11 0,00 38,89 0,00 38,89
mandor 1,00 200,00 1,00 1125,00 0,00 -925,00 0,00 -462,50
pekerja 18,93 46,67 21,60 75,87 -2,67 -29,21 -14,08 -62,59
tukang
batu 7,75 83,93 8,14 26,98 -0,39 56,94 -5,07 67,85
6 PEKERJAAN LANTAI
kepala
tukang 1,00 83,93 1,00 26,98 0,00 56,94 0,00 67,85
mandor 1,00 46,67 1,00 75,87 0,00 -29,21 0,00 -62,59
pekerja 23,50 225,00 22,5 333,33 1,00 -108,33 4,26 -48,15
-
PEKERJAAN tukang cat 6,16 136,66 10,63 1723,96 -4,46 -1587,30 -72,41 1161,52
7 PENGECATAN/FINISHING kepala -
tukang 1,00 136,66 1,00 1723,96 0,00 -1587,30 0,00 1161,52
mandor 1,00 225,00 1,00 333,33 0,00 -108,33 0,00 -48,15
pekerja 18,14 48,12 19,20 46,20 -1,06 1,92 -5,87 3,99
tukang
batu 7,22 56,45 7,01 49,37 0,21 7,08 2,92 12,54
PEKERJAAN tukang
SEPTICKTANK kayu 3,80 12,66 4,91 3,77 -1,11 8,88 -29,18 70,19
8 DAN PERESAPAN tukang
besi 1,38 12,66 3,96 3,77 -2,58 8,88 -187,16 70,19
kepala
tukang 1,00 56,45 1,00 49,37 0,00 7,08 0,00 12,54
mandor 1,00 48,12 1,00 46,20 0,00 1,92 0,00 3,99
pekerja 6,45 134,58 6,46 21,99 -0,01 112,59 -0,16 83,66
tukang
PEKERJAAN INSTALASI batu 10,00 101,33 9,93 54,52 0,07 46,81 0,67 46,20
9 AIR kepala
tukang 1,00 86,52 1,00 44,70 0,00 41,81 0,00 48,33
mandor 1,00 134,58 1,00 21,99 0,00 112,59 0,00 83,66
Sumber : hasil perhitungan L3.1 dan L3.2.

Dari tabel di atas dapat dilihat perbedaan jumlah tenaga kerja dan produksi tenaga
kerja antara kontrak dan SNI AHSP, pada jumlah tenaga kerja dan produksi tenaga kerja
nilai prosentase yang bernilai nol menunjukan tidak adanya perbedaan antara kontrak dan
SNI AHSP, nilai prosentase jumlah dan produksi tenaga kerja yang bernilai negatif
menunjukan bahwa jumlah dan produksi tenaga kerja pada kontrak lebih kecil dari SNI
AHSP, dan nilai prosentase jumlah dan produksi tenaga kerja yang bernilai positif
menunjukan bahwa jumlah dan produksi tenaga kerja pada kontrak lebih besar dari SNI
AHSP, hal ini yang menyebabkan sehingga terjadinya perbedaan pada koefisien.

IV-69
Selanjutnya untuk hasil perhitungan penyebab perbedan kebutuhan tenaga kerja
dan produksi pada koefisien tenaga kerja selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3, L3.1
dan L3.2.

4.5.4.1.2 Penyebab Perbedaan Akibat Koefisien Material


Untuk mengetahui koefisien material, maka perlu mengetahui sifat – sifat material
kembang susut, dan berat isi material. Sifat material kembang susut meliputi konversi dari
volume material padat dengan factor pengembangan ditambah dengan satu pada material
tersebut. Berat isi material merupakan penjumlahan dari kebutuhan material yang
dibutuhkan untuk satu satuan waktu. Untuk mengetahui berapa besar faktor yang hilang di
dalam koefisien material yang analisa mengunakan persamaan 2.19 tentang koefisien
material.
Dari tabel lampiran 3, L3,3 dapat dilihat faktor yang hilang dari setiap material antara
dokumen kontrak dan SNI AHSP. Apabila faktor yang hilang lebih kecil dari kebutuhan rill
sebenarnya ingin menyatakan bahwa tidak terjadi faktor yang hilang pada penggunaan
material tersebut. Dalam menentukan kuntitas material maka perlu membedakan menurut
asalnya yaitu material lokal dan material non lokal (pabrik). Sifat material non lokal yang
sangat penting dalam menentukan kuantitas material adalah dimensi, sedangkan sifat fisis
umunya tidak menentukan, karena telah distandarkan.
Sifat material lokal yang paling penting untuk diketahui adalah pengembangan
(swell) dan penyusutan (shrinkage). Pengembangan adalah bertambahnya volume material
dari keadaan aslinya karena diganggu (digali, dilepas). Pertambahan volume material ini
dinyatakan dalam prosentase dari volume asalnya. Sedangkan penyusutan adalah
berkurangnya volume tanah akibat dari keadaan asalnya akibat diganggu (dipadatkan).
Berkurangnya volume tanah akibat pemadatan disebabkan karena bertambahnya
kerapatan material. Kuantitas material non lokal juga ditentukan oleh pengaturan
penggunaan material pada saat pelaksanan pekerjaan. Pengaturan yang efisien akan
mengurangi faktor yang hilang dalam analisa.
Selanjutnya untuk hasil perhitungan penyebab perbedan kebutuhan tenaga kerja
pada koefisien material selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3, L3.3.

4.5.4.2 Penyebab Perbedaan Analisa Harga Satuan


Penyebab dari pada perbedaan Analisa harga satuan sendiri adalah variabel-variabel
pembentuk analisa harga satuan yaitu perkalian antara nilai koefisien dengan harga satuan
dari sumber daya yang digunakan, harga satuan merupakan harga yang telah dipakai di

IV-70
dalam dokumen kontrak itu sendiri, sedangkan koefisien kembali lagi di lihat pada
penyebab – penyebab yang menyebabkan perbedaan koefisien pada analisa sebelumnya
pada point 4.5.4.1.1 penyebab perbedaan koefisien tenaga kerja akibat jumlah dan
produksi tenaga kerja dan poin 4.5.41.1 penyebab perbedaan koefisien material akibat
faktor yang hilang. Pengendalian produksi akan mempengaruhi koefisien. Dimana produksi
semakin tinggi menyebabkan koefiisen semakin kecil dan biaya tenaga kerja semakin
rendah sebaliknya apabila produksi semakin keecil menyebabkan koefisien semakin tinggi
dan biaya semakin besar.

4.5.4.3 Penyebab Perbedaan Nilai Kontrak


Pencapaian hasil yang efektif dan efisien dalam suatu pekerjaan proyek tentunya
diperlukan suatu perencanaan yang baik. Perencanaan – perencanaan tersebut dibuat
dalam dokumen kontrak untuk mendapatkan suatu biaya proyek yang efisien dan efektif
yang disebut Rencana Anggaran Biaya. Sehingga nilai kontrak adalah besarnya nilai rupiah
yang efisien dan efektif yang dijadikan sebagai patokan untuk mengikat antara kedua belah
pihak melalui suatu proses (tender) dan berlanjut dalam sebuah hubungan kerja. Biaya
proyek adalah biaya yang digunakan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan proyek
merupakan penjumlahan penjumlahan dari biaya – biaya yang digunakan untuk
menyelesaikan seluruh item pekerjaan. Dalam perhitungan biaya proyek hal – hal yang
sangat mempengaruhi adalah volume item pekerjaan, koefisien dan harga satuan. Namun
dalam hal ini kembali lagi pada koefisien.
Dimana semakin tinggi koefisien akan mempengaruhi biaya analisa harga satuan
semakin besar dan mengakibatkan biaya proyek pun semakin besar pula dan seballiknya
apabila koefisien rendah maka biaya analisa harga satuan semakin rendah dan
mengakibatkan biaya proyek pun semakin rendah. Koefisien, analisa harga satuan
terhadap nilai kontrak berbanding lurus.

4.6 Pembahasan
Dari hasil Analisa diatas terlihat adanya perbedaan nilai koefisien, nilai analisa
harga satuan dan nilai kontrak antara dokumen kontrak dengan SNI AHSP.

4.6.1 Nilai Koefisien


Perbedaan nilai koefisien antara kontrak dan SNI AHSP terjadi karena dipengaruhi
oleh produktivitas tenaga kerja dan peralatan, mutu pekerjaan, kondisi lokasi pekerjaan,
tenaga kerja yang tersedia, peralatan yang tersedia, target volume produksi per satuan

IV-71
waktu. Dimana nilai koefisien dipengaruhi oleh produksi, produksi akan mempengaruhi
waktu penyelesaian dan biaya pekerjaan sehingga nilai koefisien merupakan dasar penentu
biaya item pekerjaan pada RAB.
Besarnya nilai koefisien dapat diketahui dengan persamaan untuk mencari koefisien
yang ada pada BAB II poin 2.4 tentang koefisien. Nilai koefisien pada kontrak dan SNI
AHSP menjadi berbeda karena pada kontrak sudah sesuai dengan tempat atau daerah
dimana akan terjadi suatu proyek misalnya pada penelitian ini menggunakan RAB pada
kontrak proyek Pembangunan Gedung SMAK Santo Fransiskus Asisi Larantuka yang
berlokasi pekerjaannya berada pada provinsi NTT sedangkan nilai koefisien pada SNI
AHSP merupakan standar yang dibuat untuk seluruh wilayah Indonesia sehingga terjadi
perbedaan pada nilai koefisien antara kontrak dan SNI AHSP.
Dampak dari perbedaan koefisien sumber daya (tenaga kerja dan material) yang
terjadi mengakibatkan adanya perbedaan koefisien antara kontrak dan SNI AHSP seperti
pada BAB II poin 2.6.2 yaitu perbedaan koefisien tenaga kerja dan material yang nol dan
nol diketahui dari hasil analisa sebesar 8,00% tidak mempengaruhi nilai analisa harga
satuan, tenaga kerja negatif, dimana koefisien kontrak lebih besar dari koefisien SNI AHSP,
dan material negatif, dimana koefisien material pada kontrak lebih besar dari koefisien SNI
AHSP diketahui dari hasil analisa sebesar 50,00% mempengaruhi nilai analisa harga
satuan, tenaga kerja positif, dimana nilai koefisien kontrak lebih kecil dari koefisien SNI
AHSP, dan material positif, dimana nilai koefisien material kontrak lebih kecil dari koefisien
material SNI AHSP diketahui dari hasil analisa sebesar 6,00% mempengaruhi nilai analisa
harga satuan, tenaga kerja negatif, dimana koefisien tenaga kerja pada kontrak lebih besar
dari koefisien SNI AHSP, dan material positif, dimana koefisien material kontrak lebih kecil
dari koefisien SNI AHSP diketahui dari hasil analisa sebesar 4,00% mempengaruhi nilai
analisa harga satuan, tenaga kerja positif, dimana koefisien tenaga kerja pada kontrak lebih
kecil dari koefisien SNI AHSP, material negatif, dimana koefisien material pada kontrak
lebih besar dari koefisien SNI AHSP diketahui dari hasil analisa sebesar 6,00%
mempengaruhi nilai analisa harga satuan, tenaga kerja negatif, dimana koefisien tenaga
kerja pada kontrak lebih besar dari koefisien SNI AHSP, material nol, dimana koefisien
material antara kontrak dan SNI AHSP tidak ada perbedaan, diketahui dari hasil analisa
sebesar 0% tidak mempengaruhi nilai analisa harga satuan, tenaga kerja posirif, dimana
koefisien tenaga kerja pada kontrak lebih kecil dari koefisien SNI AHSP, material nol,
dimana koefisien material pada kontrak dan SNI AHSP tidak ada perbedaan diketahui dari
hasil analisa sebedar 14,00% mempengaruhi nilai analisa harga satuan, tenaga kerja nol,
dimana koefisien tenaga kerja pada kontrak dan SNI AHSP tidak ada perbedaan, material

IV-72
negatif, dimana koefisien material pada kontrak lebih besar dari koefisien SNI AHSP
diketahui dari hasil analisa sebesar 6,00% mempengaruhi nilai analisa harga satuan,
tenaga kerja nol, dimana koefisien tenaga kerja pada kontrak dan SNI AHSP tidak terjadi
perbedaan, material positif, dimana koefisien material pada kontrak lebih kecil dari koefisien
SNI AHSP diketahui dari hasil analisa sebesar 6,00% mempengaruhi nilai analisa harga
satuan.
sehingga membuat hasil perhitungan analisa harga satuan sumber daya menjadi
berbeda antara kontrak dan SNI AHSP, selanjutnya dengan adanya perbedaan analisa
harga satuan tersebut mengakibatkan terjadinya perbedaan hasil dalam menghitung biaya
item pekerjaan, sehinga membuat nilai kontrak menjadi berbada anatara kontrak dan SNI
AHSP karena dipengaruhi oleh nilai koefisien yang dipakai dalam perhitungan.

4.6.2 Nilai Analisa Harga Satuan


Perbedaan nilai analisa harga satuan antara kontrak dan SNI AHSP dikarenakan
adanya perbedaan koefisien sumber daya yang terjadi antara koefisien sumber daya yang
ada dalam kontrak dan yang ada dalam SNI AHSP, sehingga membuat hasil perhitungan
analisa harga satuan menjadi berbeda antara analisa harga satuan pada kontrak dan pada
SNI AHSP.
Dampak dari adanya perbedaan perhitungan analisa harga satuan antara
kontrak dan SNI AHSP, mengakibatkan adanya perbedaan analisa harga satuan antara
kontrak dan SNI AHSP seperti pada BAB II poin 2.6.2 yaitu perbedaan analisa harga satuan
tenaga kerja dan material yang nol dan nol, dimana antara kontrak dan SNI AHSP tidak
terjadi perbedaan baik kontrak maupun SNI AHSP, diketahui dari hasil analisa sebesar
8,00% tidak mempengaruhi nilai kontrak, tenaga kerja negatif dan material negatif, dimana
nilai analisa harga satuan tenaga kerja dan material pada kontrak lebih besar dari SNI
AHSP diketahui dari hasil analisa sebesar 50,00% mempengaruhi nilai kontrak, tenaga
kerja positif dan material positif, dimana nilai analisa harga satuan tenaga kerja dan material
pada kontrak lebih kecil dari SNI AHSP, diketahui dari hasil analisa sebesar 6,00%
mempengaruhi nilai kontrak, tenaga kerja positif, dimana nilai analisa harga satuan tenaga
kerja lebih kecil dari SNI AHSP, material negatif, dimana nilai analisa harga satuan material
pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP diketahui dari hasil analisa sebesar 4,00%
memepengaruhi nilai kontrak, tenaga kerja negatif, dimana nilai analisa harga satuan
tenaga kerja pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP, material positif, dimana nilai analisa
harga satuan material pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP diketahui hasil analisa
sebesar 6,00% memepengaruhi nilai kontrak. Tenaga kerja negatif, dimana nilai analisa

IV-73
harga satuan tenaga kerja pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP, material nol, dimana
tidak ada perbedaan nilai analisa harga satuan material pada kontrak dan SNI AHSP,
diketahui dari hasil analisa sebesar 0% tidak mempengaruhi nilai kontrak, tenaga kerja
positif, dimana nilai analisa harga satuan tenaga kerja pada kontrak lebih kecil dari SNI
AHSP, material nol, dimana tidak ada perbedaan nilai analisa harga satuan material antara
kontrak dan SNI AHSP diketahui dari hasil analisa sebesar 14,00% mempengaruhi nilai
kontrak, tenaga kerja nol, dimana tidak ada perbedaan nilai analisa harga satuan tenaga
kerja pada kontrak dan SNI AHSP, material negatif, dimana nilai analisa harga satuan
material pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP diketahui dari hasil analisa sebesar 6,00%
mempengaruhi nilai kontrak, tenaga kerja nol, dimana tidak ada perbedaan nilai analisa
harga satuan antara kontrak dan SNI AHSP, material positif, dimana nilai analisa harga
satuan material pada kontrak lebih besar dari SNI AHSP, diketahui dari hasil analisa
sebesar 6,00% mempengaruhi nilai kontrak, sehingga terjadinya perbedaan hasil
perhitungan biaya item pekerjaan yang membuat nilai kontrak menjadi berbeda antara
dokumen kontrak dan SNI AHSP.
Jumlah nilai analisa harga satuan yang nol, dimana tidak terjadi perbedaan dalam
analisa sebesar 8,00%, jumlah nilai analisa harga satuan yang negatif sebesar 32,00%,
dimana nilai analisa harga satuan kontrak lebih besar dari nilai analisa harga satuan SNI
AHSP, jumlah nilai analisa harga satuan yang positif sebesar 60,00%, dimana nilai analisa
harga satuan kontrak lebih kecil dari nilai analisa harga satuan SNI AHSP.

4.6.3 Nilai Kontrak


Perbedaan nilai kontrak antara dokumen kontrak dan SNI AHSP dipengaruhi oleh
perbedaan koefisien, perbedaan analisa harga satuan dan perbedaan biaya item pekerjaan
yang dipengaruhi oleh volume pekerjaan yang ada.
Dampak dari perbedaan nilai kontrak mengakibatkan kontrak tersebut menjadi kurang
efisien dan efektif dalam menyelesaiakan suatu pekerjaan yang terjadi perbedaan yang
terjadi sebesar 12,15% dengan bernilai positif maka dapat di lihat bahwa nilai kontrak
proyek pada dokumen kontrak lebih besar dari SNI AHSP.

4.6.4 Penyebab Perbedaan dari Koefisien, Analisa Harga Satuan, dan Nilai
Kontrak.
4.6.4.1 Penyebab perbedaan Koefisien (tenaga kerja dan material).
Setelah melakukan perbedaan koefisien antara koefisien dalam dokumen kontrak dan
koefisien dalam SNI AHSP, maka terdapat perbedaan koefisien tenaga kerja dan material

IV-74
dari dokumen kontrak maupun dari SNI AHSP. Dari koefisien yang ada maka dengan
mudah dicari penyebab – penyebab apa saja yang mempengaruhi sehingga terjadinya
perbedaan.
1. penyebab perbedaan akibat kebutuhan tenaga kerja
Dalam menganalisa penyebab perbedaan pada koefisien ini terkhusus pada
kebutuhan tenaga kerja dari dokumen kontrak dan SNI AHSP, telah diperoleh
koefisien mandor dan koefisien pekerjaan, serta koefisien tukang dan kepala
tukang. Sehingga dengan diketahui hal tersebut, perhitungan kebutuhan tenaga
kerja dengan persamaan 2.16 tentang jumlah pekerja dan 2.17 tentang jumlah
tukang, maka dapat dicari banyaknya kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan di
dalam dokumen kontrak maupun di dalam SNI AHSP.
Pada pelaksanaan pekerjaan, mandor mengawasi pekerja, dan kepala
tukang mengawasi tukang. Pada kenyataan hal ini menjadi tidak efektif, karena
terdapat dua pengawasan dalam satu jenis pekerjaan, sedangkan yang terjadi di
lapangan sebenarnya profesi mandor dan kepala tukang adalah sama. Dengan
demikian maka kualifikasi kepala tukang dapat dihilangkan dari kelompok tenaga
kerja, karena fungsinya telah dijalankan oleh mandor. Kemampuan mandor untuk
mengawasi dan mengarahkan pekerja atau tukang tergantung dari sifat pekerjaan
dan luas daerah pekerjaan yang diawasi. Sifat pekerjaan yang membutuhkan
kerapian dan ketelitian, maka diperlukan pengawasan yang lebig insentif sehingga
lebih sedikit orang yang dapat diawasi. Pada daerah luas, mungkin membutuhkan
beberapa orang mandor yang mengawasi pekerjaan secara efektif.
2. Penyebab perbedaan akibat produksi tenaga kerja.
Produksi adalah bnyaknya pekerjaan yang dapat dilakukan dalam satu
satuan waktu tertentu, baik oleh kelompok tenaga kerja ataupun peralatan atau
kedua- duanya secara bersama – sama, namun dalam hal ini produksi hanya dilihat
pada kelompok tenaga kerja, dimana produksi tenaga kerja didapat dari 1 dibagi
koefisien tenaga kerja dikali jumlah tenaga kerja. Analisa penyebab perbedaan
akibat produksi tenaga kerja menggunakan persamaan 2.18 untuk menghitung
produksi tenaga kerja.
Kualifikasi tenaga kerja yang akan digunakan tergantung pada jenis
pekerjaan. Jumlah tenaga kerja tiap kualifikasi tenaga kerja tergantung pada target
volume pekerjaan yang ingin diselesaikan pada suatu satuan waktu. Lamanya
bekerja tergantung pada lingkup pekerjaan, tingkat kesulitan dan ketelitian, mutu
dan lokasi pekerjaan. Dalam menentukan besarnya suatu produksi dari tenaga kerja

IV-75
pada dasarnya dilakukan suatu penafsiran produksi tenaga kerja yang didasarkan
pada pengalaman dan estimasi dari seorang estimator. Penetuan suatu produksi
tenaga kerja akan berdampak pada biaya pelaksanaan item pekerjaan.
Pengendalian koefisien tenaga kerja pada dasarnya adalah pengendalian
produksinya. Koefisien tenaga kerja merupakan perbandingan terbalik dengan
produksinya. Pruduksi tenaga kerja biasanya ditentukan oleh beberapa hal yaitu :
a. Jumlah dan komposisi tenaga kerja
b. Jenis pekerjaan (lingkup, tingkat kesulitan/ketelitian, metode
pelaksanaan)
c. Tingkat supervise (tingkat pengawasan)
d. Lokasi pekerjaan.
Kesalahan dalam menentukan keempat hal diatas, akan mempengaruhi
produksi ternaga kerja, sehingga juga mempengaruhi koefiisennya. Jika produksi
rendah, maka koefisien menjadi tinggi, sebaliknya jika produksi tinggi, maka
koefisien menjadi lebih rendah. Pada pelaksanan pekerjaan, kuntitas tenaga kerja
dapat saja berbeda dari perhitungan. Perbedaan atau penyimpangan ini dapat saja
terjadi karena dalam penentuan produksi tenaga kerja digunakan asumsi yang
berdasarkan pengalaman dan pengamatan pada masa lalu. Pada kenyataannya,
tidak ada dua proyek yang memiliki situasi dan kondisi yang persis sama. Hal ini
yang juga dapat menyebabkan penyimpangan adalah faktor operasi yang
menyatakan berapa lama tenaga kerja dapat bekerja secara efektif. Penentuan
pada kondisi mana operasi (pekerjaan) dilakukan juga didasarkan pada
pengalaman, padahal banyak faktor eksternal yang turut berperan dalam
menentukan faktor tersebut, misalnya keadaan cuaca (panas, hujan) yang
menyebabkan waktu kerja tidak optimal, secara kondisi lingkungan dimasa
pekerjaan berlangsung.
3. Penyebab perbedaan akibat faktor yang hiang (fa) pada koefisien material
Apabila faktor yang hilang lebih kecil dari kebutuhan rill sebenarnya ingin
menyatakan bahwa tidak terjadi faktor yang hilang pada penggunaan material
tersebut. Dalam menentukan kuntitas material maka perlu membedakan menurut
asalnya yaitu material lokal dan material non lokal (pabrik). Sifat material non lokal
yang sangat penting dalam menentukan kuantitas material adalah dimensi,
sedangkan sifat fisis umunya tidak menentukan, karena telah distandarkan.
Sifat material lokal yang paling penting untuk diketahui adalah
pengembangan (swell) dan penyusutan (shrinkage). Pengembangan adalah

IV-76
bertambahnya volume material dari keadaan aslinya karena diganggu (digali,
dilepas). Pertambahan volume material ini dinyatakan dalam prosentase dari
volume asalnya. Sedangkan penyusutan adalah berkurangnya volume tanah akibat
dari keadaan asalnya akibat diganggu (dipadatkan). Berkurangnya volume tanah
akibat pemadatan disebabkan karena bertambahnya kerapatan material. Kuantitas
material non lokal juga ditentukan oleh pengaturan penggunaan material pada saat
pelaksanan pekerjaan. Pengaturan yang efisien akan mengurangi faktor yang
hilang dalam analisa.

4.6.4.2 Penyebab perbedaan Analisa Harga satuan


Analisa harga satuan harus dapat menginformasikan : jenis, satuan, koefisien dan
harga satuan dari tiap-tiap sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan satu satuan
item pekerjaan tersebut. Koefisien adalah banyaknya sumber daya yang digunakan untuk
menyelesaikan satu satuan item pekerjaan, sedangkan harga satuan adalah besarnya
uang yang harus dibayar untuk mendapatkan satu satuan barang atau jasa, sehingga
variabel-variabel pembentuk analisa harga satuan yaitu perkalian antara nilai koefisien
dengan harga satuan dari sumber daya yang digunakan. Dalam pengendalian biaya
terkhusus pada tenaga kerja hal yang harus dikendalikan yaitu produksi dan harga satuan
tenaga kerja namun dalam penelitian ini yang dilihat hanya pada produksi karena harga
satuan tidak dapat diganggu. Pengendalian produksi akan mempengaruhi koefisien.
Dimana produksi semakin tinggi menyebabkan koefiisen semakin kecil dan biaya tenaga
kerja semakin rendah sebaliknya apabila produksi semakin keecil menyebabkan koefisien
semakin tinggi dan biaya semakin besar.

4.6.4.3 Penyebab perbedaan nilai kontrak


Perencanaan – perencanaan tersebut dibuat dalam dokumen kontrak untuk
mendapatkan suatu biaya proyek yang efisien dan efektif yang disebut Rencana Anggaran
Biaya. Sehingga nilai kontrak adalah besarnya nilai rupiah yang efisien dan efektif yang
dijadikan sebagai patokan untuk mengikat antara kedua belah pihak melalui suatu proses
(tender) dan berlanjut dalam sebuah hubungan kerja. Biaya proyek adalah biaya yang
digunakan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan proyek merupakan penjumlahan
penjumlahan dari biaya – biaya yang digunakan untuk menyelesaikan seluruh item
pekerjaan. Dalam perhitungan biaya proyek hal – hal yang sangat mempengaruhi adalah
volume item pekerjaan, koefisien dan harga satuan. Namun dalam hal ini kembali lagi pada
koefisien. Dimana semakin tinggi koefisien akan mempengaruhi biaya analisa harga satuan

IV-77
semakin besar dan mengakibatkan biaya proyek pun semakin besar pula dan seballiknya
apabila koefisien rendah maka biaya analisa harga satuan semakin rendah dan
mengakibatkan biaya proyek pun semakin rendah. Koefisien, analisa harga satuan
terhadap nilai kontrak berbanding lurus.

IV-78

Anda mungkin juga menyukai