Anda di halaman 1dari 9

Menganalisis Film Garuda Didadaku

Disusun oleh :
Nama : Rezza Ahmad Fauzie
NISN : 0000951991
Kelas/ Jurusan : XII/TKJ ACP

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 4 PADALARANG
Jalan Raya Padalarang No. 451 Kode Pos : 40553.Telp. (022) 6805406
Email : smkn4.padalarang@gmail.com
Website : http//www.smkn4padalarang.sch.id

Tahun 2018

Kata Pengantar
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan
karunia-Nya lah kami dapat menyesaikan penulisan Laporan “Menganalisis Film
Garuda Didadaku” yang penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran. Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir
zaman Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya.
Penulis mengakui dalam laporan ini mungkin masih banyak terjadi
kekurangan sehingga hasilnya jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat berharap
kepada semua pihak kiranya memberikan kritik dan saran yang sifatnya
membangun.
Besar harapan penulis dengan terselesaikannya laporan ini dapat
menjadi bahan tambahan bagi penilaian guru bidang studi dan mudah-mudahan
isi dari laporan ini dapat di ambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca
makalah ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini sehingga laporan ini
terselesaikan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya di mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Padalarang, 4 Maret 2018

Penulis

________________
Rezza Ahmad Fauzie
Identitas Film

a) Judul Film : Garuda Didadaku

b) Pengarang : Salman Aristo

c) Sutradara : Ifa Isfansyah

d) Produser : Shanty Harmayn

e) Pemeran : Emir Mahira (Bayu)

Aldo Tansani (Heri)

Marsha Aruan (zahra)

Ikranagara (kakek bayu)

Maudy Koesnaedi (ibunda bayu)

Ary Sihasale
f) Tahun Produksi : 2009

g) Tanggal Rilis : Kamis, 18 Juni 2009

h) Soundtrack : Garuda Didadaku ( Netral Band )

i) Negara : Indonesia

j) Bahasa : Indonesia

k) Rumah Produksi : Sbo Films Dam Mizan Production

l) Durasi : 96 menit

Hasil Analisis Film Garuda Didadaku

A. Sinopsis

Film ini dibuat genrenya sebagai film keluarga nan bisa ditonton oleh
siapapun,baik itu orang dewasa maupun anak-anak. Seperti nan sudah aku
jabarkan pada pengantar artikel ini diatas, film ini bercerita tentang Bayu,
seorang anak SD, nan mempunyai impian menjadi seorang pemain bola. Dia
berharap bisa membela Tim Nasional Indonesia.

Bayu nan diperankan oleh Emir Mahira sudah mempunyai talenta bermain sepak
bola dari ayahnya,yang dulu juga merupakan seorang pemain bola. Sayangnya,
cita-cita Bayu menjadi pemain sepak bola itu ditentang oleh sang kakek. Kakek
Bayu nan diperankan oleh Ikranagara lebih menginginkan cucunya mengikuti
berbagai macam kursus dan fokus kependidikan demi masa depannya.

Hal ini kemudian diketahui bahwa sang kakek berlaku demikian kepada Bayu
dengan alasan-alasan tertentu. Dulunya Ayah Bayu ialah seorang pemain sepak
bola nan hebat. Namun ketika bermain, belaiu mengalami cedera berat hingga
akhirnya tak mampu lagi bermain bola dan hanya memiliki masa depan sebagai
seorang supir taksi. Impian menjadi seorang pesepakbola nan suksespun lenyap.

Oleh sebab itulah sang kakek melarang Bayu buat menjadi pemain bola. Kakek
Bayu tak mau nasib nan sama menimpa Bayu, sang cucu nan Ia sayangi. Namun
kendatipun telah mendengar cerita tentang ayahnya nan gagal jadi pemain bola,
Bayu nan benar-benar mencintai sepak bola tak mau begitu saja menuruti apa
kata kakeknya.

Ceritapun berlajut dengan 'pembangkangan-pembangkangan" nan dilakukan


Bayu terhadap embargo kakeknya. Karena bakatnya sepak bolanya itu, Ia secara
tiba-tiba mendapat tawaran beasiswa di sebuah sekolah sepak bola terkenal di
Jakarta nan bisa membantunya masuk ke Tim Nasional Indonesia. Ia kemudian
pada akhirnya harus memilih ikut pelatihan atau mengikuti kemauan kakeknya.

Dibantu oleh sahabatnya, Heri, Bayu dan Heri harus menyembunyikan hal ini dari
kakek Bayu dan berlatih sepak bola secara diam-diam.
Heri merupakan tokok pemeran pembantu dalam film ini. Tokoh ini diperankan
oleh Aldo Tansani.

Heri di film ini ialah seorang anak orang kaya nan begitu menggilai sepak bola
tetapi sayangnya ia tak dapat bermain bola sebab ia ialah penyandang stigma
nan setiap hari menghabiskan waktunya duduk di kursi roda.

Obsesi heri terhadap sepak bola kemudian Ia aplikasikan dalam bentuk lain. Ia
kemudian menjadikan dirinya sebagai manajer Bayu nan memfasilitasi Bayu demi
mewujudkan cita-cita Bayu. Secara tak sengaja mereka berjumpa dan bergaul
dengan Zahra, seorang anak perempuan penjaga kuburan.

Zahra kemudian mengizinkan Bayu buat menjadi huma kuburan nan masih
kosong sebagai tempatnya berlatih.Walau kemudian perjuangan 3 orang sahabat
ini tetap saja menuai kendala dihari-hari selanjutnya.

Masalah kemudian muncul ketika Bayu membohongi kakeknya demi berlatih


sepak bola. Sang kakek nan memunyai penyakit jantung itu secara tak diduga
mendatangi Bayu di sekolah sepak bolanya. Dampak kekecewaan nan mendalam
melihat Bayu disekolah itu, penyakit jantungnya kambuh. Ia terpaksa dilarikan ke
rumah sakit.

Bayu merasa bersalah dan menyesal telah membohongi kakeknya. Akhirnya ia


memutuskan buat berhenti berlatih sepak bola. Bukan itu saja, Ia juga
memutuskan tak akan bergaul lagi dengan Heri sebab ia menyesal telah
mengikuti nasihat temannya itu.

Namun kemudian kakek Bayu tersadar bahwa ia salah sebab tak mendukung cita-
cita cucunya tersebut. Akhirnya Bayu nan kali ini dengan izin dari kakeknya
kembali ikut seleksi tim demi impiannya menjadi pemain sepak bola. Ia juga
kembali bersahabat dengan Heri. Dan dengan dukungan ibu, kakek, Heri dan
Zahra, akhirnya Bayu sukses lolos seleksi masuk Tim Nasional Indonesia dan
menggapai cita-citanya selama ini.

B. Unsur Intrinsik

1. Tema
Film ini mengangkat Tema tentang : Persahabatan dan kesungguhan

dalam mengejar impian.

2. Alur
Alur dalam film ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu :

 Pengenalan, tahap pengenalan tokoh-tokoh yang terlibat dalam film

ini sert menggambarkan bagaimana karakterristi masing-masing

tokoh.

 Klimaks, puncak konflik terjadi pada saat Bayu menemukan jalan

untuk meraih mimpinya namun hal tersebut harus terhambat karena

kakek bayu mengetahui semua kebohongan yang telah dilakukan Bayu

terhadap dirinya, dan disini Bayu harus merelakan impiannya karena

sang kakek harus dirawat dirumah sakit

 Anti klimaks, tahap penyelesaian ini terdapat dalam bagian akhir yakni

pada saat kakek Bayu memberi izin kepada Bayu untuk bermain bola

dan mengejar impiannya menjadi pemain Timnas, dengan izin


kakeknya Bayu melanjutkan perjuangannya dan akhirnya dengan

bakat yang dimiliki Bayu dapat meraih impiannya dia terpilih menjadi

pemain Timnas U-13.

3. Amanat
Janganlah berbuat bohong kepada orang tua walaupun hal yang baik
karena dapat menimbulkan masalah yang tidak diinginkan dalam
keluarga lebih baik jujur dan karena kejujuran itu jauh lebih baik dari
pada kebohongan.

4. Tokoh dan Penokohan


 Emir Mahira sebagai Bayu
 Aldo Tansani sebagai Heri
 Marsha Aruan sebagai Zahra
 Ikranagara sebagai kakek Usman
 Maudy Koesnaedi sebagai Ibu dari Bayu.
 Ary Sihasale sebagai Johan
 Ramzi sebagai Bang Dullah

 Bayu berkarakter baik, pantang menyerah dan semangat.

 Heri berkarakter baik dan cerdik

 Zahra berkarakter pintar dan baik

 Kakek Usman berkarakter tegas, pennyayang, pemarah dan keras

kepala.

 Ibu Bayu. berkarakter baik dan pennyayang.

 Johan berkarakter tegas dan disiplin

 Bang Dullah berkarakter baik dan periang.


5. Latar
Film ini mengambil latar lokasi di Jakarta diantaranya:

 Stadion Bungkarno

 Rumah Bayu

 Rumah Heri

 Sekolah

 Rumah Zahra

6. Konflik
konflik yang di tunjukan dalam film garuda di Dadakuyakni konflik

pada saat bayu yang ingin menjadi pemain sepak bola harus berbohong

kepada kakeknya yang tidak pernah mengizinkan Bayu untuk bermain

bola.

C. Unsur Ekstrinsik
A) Nilai- nilai

a) Nilai Moral : Sama dengan amanat di atas. Janganlah berbuat


bohong kepada orang tua walaupun hal yang
baik, karena dapat menimbulkan masalah yang
tidak diinginkan dalam keluarga. Lebih baik
jujur , karena kejujuran itu jauh lebih baik dari
pada kebohongan.

b) Nilai Budaya : Dalam film ini ditunjukan budaya Indonesia

pada saat itu yang sedang tergila-gila pada

olahraga sepak bola.

c) Nilai Sosial : Dalam film ini banyak terdapat nilai sosial yaitu
kesetian dalam menjalin persahabatan dan

ketentraman dalam keluarga.

d) Nilai Agama : Dalam film ini banyak terdapat nilai agama yang

patut kita teladani yaitu tidak boleh berbohong

kepada orang tua.

e) Nilai pendidikan : mengajarkan kita untuk terus mengejar impian


dan menjaganya meski aral melintang. Jika kita
yakin dan mampu, teruslah jaga keyakinan itu.
Sesungguhnya kesuksesan juga bisa diraih
melalui mimpi yang berawal dari hobi.

B) Biografi Pengarang

Nama Lengkap : Salman Aristo

Nama Panggilan : Aris

Tempat/Tanggal Lahir : 13 April 1976

Nama Istri : Retna Ginatri S Noer

Anda mungkin juga menyukai