Anda di halaman 1dari 2

Methyl Tertier Buthyl Ether (MTBE)

MTBE adalah salah satu bahan aditif untuk meningkatkan bilangan oktan pada bahan bakar
kendaraan bermotor. MTBE mulanya dibuat karena adanya hasil sampingan yang cukup besar
dari pabrik etilen. Salah satu hasil sampingan itu adalah isobutilen. Dari metode pembuatan
MTBE, salah satu metode yang dipakai adalah dengan mencampurkan isobutilen dengna
methanol.. Angka oktan dari MTBE cukup tinggi yaitu 106-123, sehingga cukup baik dipakai
sebagai bahan pencampuran bahan bakar. Beberapa kandungan dari gas buang pada
kendaraan yang memakai bahan bakar dengan campuran MTBE dapat dikurangi, misalnya
kandungan CO, NoX, SO2 hidrokarbon (HC), dan PNA. Selain itu, mereduksi pula pemakaian
Pb(timbal) tanpa mempengaruhi bilangan oktan, tidak terbentuk peroksida pada saat
pembakaran, stabil pada saat penyimpanan, larut sempurna bersama bensin dalam berbagai
persentase volume. Bila bensin bercampur dengan air, kelarutan MTBE dalam campuran tidak
akan berpengaruh.

Deskripsi Pembuatan MTBE


Proses pembuatan MTBE memerlukan bahan baku methanol dan buthena. Methanol bisa
diperoleh dari hasil fermentasi, gas alam dan biomassa. Buten (C4 cut) dapat diperoleh dari
perengkahan panas atau perengkahan katalitik. Buten ini menganDung beberapa subtituen
seperti isobuthena, butana, butadiena.
Methanol atau buthena dimasukkan ke dalam tangki reaksi, dimana sebelumnya dilewatkan
kedalam loop katalis resin penukar ion pada suhu 40-45 derajat celcius. Terjadinya reaksi
selektif antara isobuthena dan methanol akan terbentuk MTBE. Reaksi panas yang terbentuk
harus di netralkan dengan menggunakan air yang berbeda pada loop agar di dapatkan suhu
yang konstan. Pada keadaan ini isobuthena telah dikonversi menjadi produk MTBE, yang
nantinya harus mengalami fraksinasi agar di dapat methanol bebas MTBE sebagai aliran
bawah. Persentase hasil sampingan cukup kecil sehingga kemurnian produk MTBE yang
didapatkan selalu melebihi 99%.

Bahan bakar yang masih mengandung TEL seperti bensin premium menghasilkan gas buang
yang lebih tinggi dibandingkan dengan campuran premium dan MTBE. Gas buang yang bersifat
racun palin kecil mungkin bisa diperoleh apabila bahan bakar yang dipasarkan tidak
mengandung TEL dan dicampur dengan MTBE. Semakin luas pemakaian MTBE yang
dicampurkan dengan bahan bakar tentu mengakibatkan turunnya tingkat pencemaran
lingkungan.

Oktan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasBilangan oktan adalah angka yang
menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara
spontan. Di dalam mesin
, campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume
yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena
besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum
percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan
bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin.
Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus kita
hindari.
Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana
yang memiliki sifat kompresi paling bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa
mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya, yang dapat
terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit.
Beberapa angka oktan untuk bahan bakar:
1. 87 → Bensin standar di Amerika Serikat
2. 88 → Bensin tanpa + timbal + Premium
3. 91 → Bensin standar di Eropa, Pertamax
4. 92 → Bensin standar di + Taiwan+ [1]
5. 91 → Pertamax+ [2]
6. 95 → + Pertamax+ Plus
Angka oktan bisa ditingkatkan dengan menambahkan zat aditif bensin. Menambahkan
tetraethyl lead (TEL, Pb(C2H5)4) pada bensin akan meningkatkan bilangan oktan bensin
tersebut, sehingga bensin "murah" dapat digunakan dan aman untuk mesin dengan
menambahkan timbal ini. Untuk mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas pada bensin yang
mengandung TEL dibutuhkan etilen bromida (C2H5Br). Celakanya, lapisan tipis timbal
terbentuk pada atmosfer dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Di negara-
negara maju, timbal sudah dilarang untuk dipakai sebagai bahan campuran bensin.
Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin adalah MTBE (methyl tertiary
butyl ether, C5H11O), yang berasal dan dibuat dari etanol. MTBE murni berbilangan setara
oktan 118. Selain dapat meningkatkan bilangan oktan, MTBE juga dapat menambahkan
oksigen pada campuran gas di dalam mesin, sehingga akan mengurangi pembakaran tidak
sempurna bensin yang menghasilkan gas CO. Belakangan diketahui bahwa MTBE ini juga
berbahaya bagi lingkungan karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah bercampur
dengan air, sehingga jika terjadi kebocoran pada tempat-tempat penampungan bensin
(misalnya di pompa bensin) MTBE masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan sumber-
sumber air minum lainnya.
Etanol yang berbilangan oktan 123 juga digunakan sebagai campuran. Etanol lebih unggul dari
TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dengan timbal. Selain itu, etanol mudah
diperoleh darifermentasi tumbuh-tumbuhan sehingga bahan baku untuk pembuatannya cukup
melimpah. Etanol semakin sering dipergunakan sebagai komponen bahan bakar setelah harga
minyak bumi semakin meningkat

Anda mungkin juga menyukai