Anda di halaman 1dari 15

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER

“ARSITEKTUR PARALEL”

DISUSUN

OLEH :

MUH. HUSEN NUR SOFIAN


20142205056

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AKBA
MAKASSAR
TAHUN AJARAN
2016 /2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang berjudul “ARSITEKTUR PARALEL”.

Makalah ini berisikan tentang materi dari matakuliah Arsitektur dan


Organisasi Komputer. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang Arsitektur Paralel pada arsitektur dan organisasi
computer. Semoga dengan makalah ini pembaca mampu memahami Arsitektur
Paralel Komputer.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari dosen , mahasiswa serta semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa melancarkan segala usaha kita. Amin.

Makassar, 28 Mei 2017


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Banyak perkembangan-perkembangan baru dalam arsitektur komputer

yang didasarkan pada konsep pemrosesan paralel. Pemrosesan paralel dalam

sebuah komputer dapat didefinisikan sebagai pelaksanaan instruksi-instruksi

secara bersamaan waktunya. Hal ini dapat menyebabkan pelaksanaan kejadian-

kejadian (1) dalam interval waktu yang sama, (2) dalam waktu yang bersamaan

atau (3) dalam rentang waktu yang saling tumpang tindih.

Sekalipun didukung oleh teknologi prosesor yang berkembang sangat

pesat, komputer sekuensial tetap akan mengalami keterbatasan dalam hal

kecepatan pemrosesannya. Hal ini menyebabkan lahirnya konsep keparalelan

(parallelism) untuk menangani masalah dan aplikasi yang membutuhkan

kecepatan pemrosesan yang sangat tinggi, seperti misalnya prakiraan cuaca,

simulasi pada reaksi kimia, perhitungan aerodinamika dan lain-lain.

Konsep keparalelan itu sendiri dapat ditinjau dari aspek design mesin

paralel, perkembangan bahasa pemrograman paralel atau dari aspek

pembangunan dan analisis algoritma paralel. Algoritma paralel itu sendiri lebih

banyak difokuskan kepada algoritma untuk menyelesaikan masalah numerik,

karena masalah numerik merupakan salah satu masalah yang memerlukan

kecepatan komputasi yang sangat tinggi.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1. Apa yang di maksud dengan Organisasi Multiple Prosesor ?

2. Apa yang di maksud dengan Multiprosesor Symmetric ?


3. Apa yang di maksud dengan Cache Coherence ?

4. Apa yang di maksud dengan Chip Multithereading ?

C. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah :

1. Agar dapat mengetahui pengertian dari Organisasi Multiple Prosesor

2. Agar dapat mengetahui pengertian dari Multiprosesor Symmetric

3. Agar dapat mengetahui pengertian dari Cache Coherence

4. Agar dapat mengetahui pengertian dari Chip Multithereading


BAB II
PEMBAHASAN
Multiprocessor
Multiprocessing adalah suatu kemampuan suatu sistem operasi yang
menjalankan dua atau lebih instruksi secara serentak dengan menggunakan
sejumlah CPU dalam sebuah komputer. Dengan sistem seperti ini sebuah sistem
operasi dapat mengatur agar sejumlah CPU menjalankan instruksi-instruksi yang
berbeda yang terletak dalam sebuah program dalam waktu yang sama.
Kemampuang eksekusi terhadap beberapa proses perangkat lunak dalam sebuah
sistem secara serentak, jika dibandingkan dengan sebuah proses dalam satu waktu,
meski istilah multiprogramming lebih sesuai untuk konsep ini.
Multiprocessing sering diimplementasikan dalam perangkat keras (dengan
menggunakan beberapa CPU sekaligus), sementara multiprogramming sering
digunakan dalam perangkat lunak. Sebuah sistem mungkin dapat memiliki dua
kemampuan tersebut, salah satu di antaranya, atau tidak sama sekali.
Multiprocessing adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang
merujuk kepada kemampuan pemrosesan komputer yang dilakukan secara serentak
dengan menggunakan dua CPU atau lebih dalam sebuah sistem komputer. Istilah ini
juga dapat merujuk kepada dukungan sebuah sistem untuk mendukung lebih dari
satu prosesor dan mengalokasikan tugas kepada prosesor-prosesor tersebut.
Sistem multi prosessor yang sering digunakan adalah model symmetric
multiprocessing, dimana setiap prosessor menjalankan sistem operasi yang identik
dan komunikasi antar prosesor jika diperlukan. Beberapa sistem menggunakan
asymmetric multiprocessing, dimana setiap prosessor mempunyai tugas tetentu.
Prosessor master mengontrol sistem, prosessor lain menunggu instruksi master atau
mempunyai tugas yang ditentukan oleh master. Skema ini merupakan hubungan
master-slave. Prosessor master menjadwal dan mengalokasikan pekerjaan dari
prosessor slave.
Contoh symmetric multiprocessing adalah sistem UNIX versi Encore’s untuk
komputer Multimax Komputer dapat dikonfigurasikan untuk menangani satu lusin
prosessor, semua menjalankan UNIX. Keuntungan dari model ini adalah bahwa
beberapa proses dapat berjalan pada satu waktu (N proses jika terdapat N CPU)
tanpa menyebabkan pengurangan performansi. Sehingga kita dapat mengontrol I/O
secara hati-hati untuk menjamin data mendapatkan prosessor yang tepat
Ø Keunggulan Multiprocessor
1) Peningkatan throughput, karena lebih banyak proses / thread yang berjalan
dalam satu waktu sekaligus (jika proses yang antri di ready queue sedikit). Perlu
diingat hal ini tidak berarti daya komputasinya menjadi meningkat sejumlah
prosesornya. Yang meningkat ialah jumlah pekerjaan yang bisa dilakukannya dalam
waktu tertentu.
2) Economy of scale (ekonomis), ekonomis dalam devices yang dibagi bersama
sama. Prosesorprosesor terdapat dalam satu komputer dan dapat membagi
peripheral (ekonomis) seperti disk dan catu daya listrik.
3) Peningkatan kehandalan (reliabilitas), Jika satu prossor mengalami suatu
gangguan, maka proses yang terjadi masih dapat berjalan dengan baik karena tugas
prosesor yang terganggu diambil alih oleh prosesor lain. Hal ini dikenal dengan
istilah Graceful Degradation. Sistemnya sendiri dikenal bersifat fault tolerant atau
failoft system.
Ø Jenis - Jenis Multiprocessing
Berdasarkan jumlah instruksi dan datanya, dapat dibagi ke dalam (lihat
Taksonomi Flynn)
• SISD (Single Instruction on Single Data Stream)
Yang merupakan singkatan dari Single Instruction, Single Data adalah satu-
satunya yang menggunakan arsitektur Von Neumann. Ini dikarenakan pada model
ini hanya digunakan 1 processor saja. Oleh karena itu model ini bisa dikatakan
sebagai model untuk komputasi tunggal. Sedangkan ketiga model lainnya
merupakan komputasi paralel yang menggunakan beberapa processor. Beberapa
contoh komputer yang menggunakan model SISD adalah UNIVAC1, IBM 360, CDC
7600, Cray 1 dan PDP 1.
• Satu prosesor
• Satu instruksi stream
• Data disimpan di satu memori
• Disebut Uni-processor
• SIMD (Single Instruction on Multiple Data Stream)
Yang merupakan singkatan dari Single Instruction, Multiple Data. SIMD
menggunakan banyak processor dengan instruksi yang sama, namun setiap
processor mengolah data yang berbeda. Sebagai contoh kita ingin mencari angka
27 pada deretan angka yang terdiri dari 100 angka, dan kita menggunakan 5
processor. Pada setiap processor kita menggunakan algoritma atau perintah yang
sama, namun data yang diproses berbeda. Misalnya processor 1 mengolah data dari
deretan / urutan pertama hingga urutan ke 20, processor 2 mengolah data dari
urutan 21 sampai urutan 40, begitu pun untuk processor-processor yang lain.
Beberapa contoh komputer yang menggunakan model SIMD adalah ILLIAC IV,
MasPar, Cray X-MP, Cray Y-MP, Thingking Machine CM-2 dan Cell Processor
(GPU).
• Instruksi mesin tunggal
• Eksekusi dikendalikan secara simultan
• Terdapat sejumlah elemen proses
• Setiap instruksi dieksekusi dalam set data yang berbeda oleh proses yang
berbeda
• MISD (Multiple Instruction on Single Data Stream)
Yang merupakan singkatan dari Multiple Instruction, Single Data. MISD
menggunakan banyak processor dengan setiap processor menggunakan instruksi
yang berbeda namun mengolah data yang sama. Hal ini merupakan kebalikan dari
model SIMD. Untuk contoh, kita bisa menggunakan kasus yang sama pada contoh
model SIMD namun cara penyelesaian yang berbeda. Pada MISD jika pada
komputer pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima sama-sama mengolah data
dari urutan 1-100, namun algoritma yang digunakan untuk teknik pencariannya
berbeda di setiap processor. Sampai saat ini belum ada komputer yang
menggunakan model MISD.
• Satu Aliran Instruksi
• Banyak Aliran Data
• Belum dapat diimplementasikan dengan baik
• MIMD (Multiple Instruction on Multiple Data Stream)
Yang merupakan singkatan dari Multiple Instruction, Multiple Data. MIMD
menggunakan banyak processor dengan setiap processor memiliki instruksi yang
berbeda dan mengolah data yang berbeda. Namun banyak komputer yang
menggunakan model MIMD juga memasukkan komponen untuk model SIMD.
Beberapa komputer yang menggunakan model MIMD adalah IBM POWER5,
HP/Compaq AlphaServer, Intel IA32, AMD Opteron, Cray XT3 dan IBM BG/L.
• Terdiri dari sejumlah set prosesor
• Terdiri dari sejumlah set data yang berbeda
• Secara simultan mengeksekusi urutan instruksi yang berbeda
Sifat komputer MIMD:
• Mendistribusikan pemrosesan ke sejumlah prosesor independen.
• Membagikan sumber termasuk memori utama ke prosesor independen.
• Setiap prosesor menjalankan programnya sendiri.
• Setiap prosesor berfungsi secara independen dan bersama-sama.
Berdasarkan kedekatan antar prosesor, dapat dibagi ke dalam :
• Loosely coupled
Mendistribusikan komputasi diantara beberapa prosessor. Prosessor berkomunikasi
dengan prosessor lain melalui saluran komunikasi, misalnya bus kecepatan tinggi
atau saluran telepon. Sistem ini disebut loosely coupled system atau sistem
terdistribusi (distributed system) dengan menggunakan memory local atau multi
komputer.
Setiap site memiliki processor, memori lokal dan clock sendiri namun semua
resource dapat diakses dari setiap site.
Proses yang dijalankan pada komputer yang berbeda modul saling berkomunikasi
dengan bertukar pesan melalui Message Transfer System (MTS).
• Thightly coupled
Tight coupling di antara window adalah konsep antarmuka yang mendukung
koordinasi secara global atau multi processor.
Multiprocessing dapat dibagi ke dalam beberapa kelas berdasarkan
simetrinya yaitu :
• Asymmetric Multiprocessing (AMP)
• Symmetric Multiprocessing (SMP)
• Non-uniform memory access (NUMA)

AMP (Asymmetric Multiprocessing)


Pendekatan pertama untuk Multiprocessor Scheduling adalah asymmetric
multiprocessingScheduling atau biasa disebut juga sebagai penjadwalan Master
Slave MultiProcessor. Dimana pada metode ini satu prosesor bertindak sebagai
master dan prosesor lainnya sebagai slave. Master Processor bertugas untuk
menjadualkan dan mengalokasikan proses yang akan dijalankan oleh Slave
Processors. Master Processor melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan
System, Slave Processor melayani user requests dalam pengeksekusian program.
Pemrosesan yang banyak tidak menyebabkan penurunan performance.
Metode ini sederhana karena hanya satu prosesor yang mengakses struktur
data sistem dan juga mengurangi data sharing. Sebagai contoh, prosesor master
memilih proses yang akan dieksekusi, kemudian mencari prosesor yang available,
dan memberikan instruksi start processor. Prosesor slave memulai eksekusi pada
lokasi memori yang dituju. Saat slave mengalami sebuah kondisi tertentu, prosesor
slave memberi interupsi kepada prosesor master dan berhenti untuk menunggu
perintah selanjutnya. Perlu diketahui bahwa prosesor slave yang berbeda dapat
ditujukan untuk suatu proses yang sama pada waktu yang berbeda. Master
processor dapat mengeksekusi OS dan menangani I/O, sedangkan sisanya
processor tidak punya kemampuan I/O dan disebut sebagai Attached Processor
(Aps). APs mengeksekusi kodekode user dibawah pengawasan master processor.

SMP (Symmetric Multiprocessing)


Pada Komputer stand alone dengan karakteristik berikut (William Stallings):
• Dua atau lebih processor yang sama dengan kapasitas yang sebanding
• Processor membagi I/O dan memory yang sama
• Processor terkoneksi oleh bus atau koneksi internal lainya
• Waktu akses moemory kira-kira sama pada setiap processor
• Seluruh processor membagi akses I/O baik pada chanel yang sama maupun
berbeda dengan memberikan path ke device yang sama
• Seluruh Processor mengerjakan fungsi yang sama (hence symetric)
• Sistem dikontrol oleh OS yang terintegrasi menyediakan interaksi antara
processor atau interaksi terjadi pada job, task, file, data pada level-level elemen.
• SMP merupakan Tightly Coupled System
• Mempunyai lebih dari satu prosesor
• Dapat berkomunikasi
• Membagi bus, clock, perangkat memory, dan peripheral.
• Setiap prosesor menjalankan sistem operasi yang identik dan komunikasi
antar prosesor jika diperlukan
Penjadwalan SMP adalah pendekatan kedua untuk Multiprocessor
Scheduling. Pada metode ini setiap prosesor menjadwalkan dirinya sendiri (self
scheduling). Penjadwalan terlaksana dengan menjadwalkan setiap prosesor untuk
memeriksa antrian ready dan memilih suatu proses untuk dieksekusi. Jika suatu
sistem Multiprocessor Scheduling mencoba untuk mengakses dan mengupdate
suatu struktur data, penjadwal dari prosesor-prosesor tersebut harus diprogram
dengan hati-hati, kita harus yakin bahwa dua prosesor tidak memilih proses yang
sama dan proses tersebut tidak hilang dari antrian. Secara virtual, semua sistem
operasi modern mendukung SMP, termasuk Windows XP, Windows 2000, Windows
Vista, Solaris, Linux, Mac OS X, OS/2 Warp Server 4.0 , OS/2 for SMP 2.11,
Windows NT 4.0 , Novell NetWare 4.1 SMP, Novell UnixWare SMP 2.0 , SCO Open
Server 5.0 with SCO MPX 3.0 , Banyan Vines , Symbian OS (Mobile Device)
Cache Coherence
Dalam sistem multiprosesor, inkonsistensi data dapat terjadi antara tingkat
berdekatan atau dalam tingkat yang sama dari hirarki memori. Misalnya, cache dan
memori utama mungkin memiliki salinan yang tidak konsisten dari objek yang sama.
Seperti beberapa prosesor beroperasi secara paralel, dan mandiri beberapa
cache mungkin memiliki salinan yang berbeda dari blok memori yang sama, ini
menciptakan koherensi cache masalah. Skema Cache koherensi membantu untuk
menghindari masalah ini dengan mempertahankan negara seragam untuk setiap
blok cache data.
Misalkan X elemen data bersama yang telah direferensikan oleh dua
prosesor, P1 dan P2. Pada awalnya, tiga salinan X konsisten. Jika prosesor P1
menulis X1 data baru ke dalam cache, dengan menggunakan kebijakan write-
through, salinan yang sama akan segera ditulis ke dalam memori bersama. Dalam
hal ini, inkonsistensi terjadi antara memori cache dan memori utama. Ketika
kebijakan write-back yang digunakan, memori utama akan diperbarui bila data
diubah dalam cache diganti atau tidak valid.
Secara umum, ada tiga sumber masalah inkonsistensi -
• Berbagi data ditulis
• migrasi proses
• I / kegiatan O
Chip Multithreading
Suatu proses didefinisikan oleh resource yang digunakan dan lokasi yang
akan dieksekusi. Namun ada kalanya proses-proses akan menggunakan resource
secara bersama-sama. Suatu unit dasar dari CPU utilization yang berisi program
counter, kumpulan register, dan ruang stack disebut dengan thread atau lighweight
process(LWP). Thread akan bekerja sama dengan thread lainnya dalam hal
penggunaan bagian kode, bagian data, dan resource sistem operasi, seperti open
file dan sinyal secara kolektif yang sering disebut dengan task.
• Thread adalah unit terkecil dalam suatu proses yang bisa dijadwalkan oleh sistem
operasi.
• Merupakan sebuah status eksekusi (ready, running, suspend, block, queue, dll)
• Kadang disebut sebagai proses ringan (lightweight).
• Unit dasar dari dari sistem utilisasi pada processor (CPU).
• Dalam thread terdapat: ID Thread, Program Counter, Register dan Stack.
• Sebuah thread berbagi code section, data section dan resource sistem operasi
dengan thread yang lain yang memiliki proses yang sama.
2.2 Single-Threading dan Multi-Threading
• Single-Threading
adalah sebuah lightweight process (proses sederhana) yang mempunyai thread
tunggal yang berfungsi sebagai pengendali/ controller.
• Multi-Threading
adalah proses dengan thread yang banyak dan mengerjakan lebih dari satu tugas
dalam satu waktu.
2.3 Keuntungan Multi-Threading
1. Responsive; tanggap : Multi-Threading mengizinkan program untuk berjalan terus
walau-pun pada bagian program tersebut di block atau sedang dalam keadaan
menjalankan operasi yang lama/panjang. Sebagai contoh, multithread web browser
dapat mengizinkan pengguna berinteraksi dengan suatu thread ketika suatu gambar
sedang diload oleh thread yang lain.
2. Pembagian sumber daya : Secara default, thread membagi memori dan sumber
daya dari proses. Ketika thread berjalan pada data yang sama, thread tersebut bisa
berbagi cache memory.
3. Ekonomis : Mengalokasikan memori dan sumber daya untuk membuat proses
adalah sangat mahal. Alternatifnya, karena thread membagi sumber daya dari
proses, ini lebih ekonomis untuk membuat threads.
4. Pemberdayaan arsitektur multiprosesor: Keuntungan dari multi-threading dapat
ditingkatkan dengan arsitektur multiprosesor, dimana setiap thread dapat jalan
secara paralel pada prosesor yang berbeda. Pada arsitektur prosesor tunggal, CPU
biasanya berpindah-pindah antara setiap thread dengan cepat, sehingga terdapat
ilusi paralelisme, tetapi pada kenyataannya hanya satu thread yang berjalan di
setiap waktu.
2.4 Model Multi-Threading
1. Many-to-One
Model many¬to¬one ini memetakan beberapa tingkatan pengguna thread hanya ke
satu buah kernel thread. Managemen proses thread dilakukan oleh (di ruang)
pengguna, sehingga menjadi efisien, tetapi apabila sebuah thread melakukan
sebuah pemblokingan terhadap sistem pemanggilan, maka seluruh proses akan
berhenti (blocked). Kelemahan dari model ini adalah multihreads tidak dapat berjalan
atau bekerja secara paralel di dalam multiprosesor dikarenakan hanya satu thread
saja yang bisa mengakses kernel dalam suatu waktu.
2. One-to-One
Model one¬to¬one memetakan setiap thread pengguna ke dalam satu kernel thread.
Hal ini membuat model one¬to¬one lebih sinkron daripada model many¬to¬one
dengan mengizinkan thread lain untuk berjalan ketika suatu thread membuat
pemblokingan terhadap sistem pemanggilan; hal ini juga mengizinkan multiple
thread untuk berjalan secara parallel dalam multiprosesor. Kelemahan model ini
adalah dalam pembuatan thread pengguna dibutuhkan pembuatan korespondensi
thread pengguna. Karena dalam proses pembuatan kernel thread dapat
mempengaruhi kinerja dari aplikasi maka kebanyakan dari implementasi model ini
membatasi jumlah thread yang didukung oleh sistem. Model one¬to¬one
diimplementasikan oleh Windows NT dan OS/2.

3. Many-to-Many
Beberapa tingkatan thread pengguna dapat menggunakan jumlah kernel thread
yang lebih kecil atau sama dengan jumlah thread pengguna. Jumlah dari kernel
thread dapat dispesifikasikan untuk beberapa aplikasi dan beberapa mesin (suatu
aplikasi dapat dialokasikan lebih dari beberapa kernel thread dalam multiprosesor
daripada dalam uniprosesor) dimana model many¬to¬one mengizinkan
pengembang untuk membuat thread pengguna sebanyak mungkin, konkurensi tidak
dapat tercapai karena hanya satu thread yang dapat dijadualkan oleh kernel dalam
satu waktu. Model one¬to¬one mempunyai konkurensi yang lebih tinggi, tetapi
pengembang harus hati¬hati untuk tidak membuat terlalu banyak thread tanpa
aplikasi dan dalam kasus tertentu mungkin jumlah thread yang dapat dibuat dibatasi.
Multiprocesor Cluster
Multiprocesor Cluster adalah penggunaan dua atau lebih central processing
unit (CPU) dalam satu sistem komputer. Istilah ini juga merujuk pada kemampuan
dari suatu sistem untuk mendukung lebih dari satu prosesor dan / atau kemampuan
untuk mengalokasikan tugas antara mereka. Terdapat banyak variasi pada tema
dasar ini, dan definisi multiprocessing dapat bervariasi tergantung konteks,
kebanyakan sebagai fungsi dari seberapa CPU didefinisikan (multiple core pada
satu mati, beberapa chip dalam satu paket, beberapa paket dalam satu unit sistem,
dll).
Suatu kemampuan sistem operasi yang menjalankan dua atau lebih interuksi
secara serentak dengan menggunakan sejumlah CPU dalam sebuah
komputer.Dengan pendekatan seperti ini, sistem operasi dapat mengatur agar
sejumlah CPU menjalankan instruksi¬instruksi yang berbeda yang terletak dalam
sebuah program dalam waktu yang sama.
Kegunaan : Komputer ini memiliki lebih dari satu processor. Akibatnya
meningkatkan jumlah suatu proses yang dapat diselesaikan dalam satu unit waktu
(pertambahan throughput ). Perlu diingat hal ini tidak berarti daya komputasinya
menjadi meningkat sejumlah prosesornya. Yang meningkat adalah jumlah pekerjaan
yang bisa dilakukannya dalam waktu tertentu.
Cara Kerja : Uang yang terpakai lebih sedikit karena prosesor ¬prosesor
terdapat dalam satu komputer dan dapat membagi peripheral(ekonomis) seperti disk
dan catu daya listrik. Jika satu processor mengalami suatu gangguan, maka proses
yang terjadi masih dapat berjalan dengan baik karena tugas prosesor yang
terganggu diambil alih oleh prosesor lain. Hal ini dikenal dengan istilah Graceful
Degradation . Sistemnya sendiri dikenal bersifat fault tolerant atau fail¬soft system
2.2 Jenis-Jenis Multiprocesor Cluster
1. Asymmetric Multi Processing
Pada model processingASMP (Asymmetric Multi Processing), ide dasarnya adalah
master/slave, yaitu kernel selalu berjalan di prosesor tertentu, sedangkan prosesor-
prosesor lainnya menjalankan utiliti yang ada di system operasi atau mengerjakan
tugas¬tugas tertentu. Prosesor master bertugas menjadwal proses atau thread.
Ketika suatu proses/thread aktif, dan prosesor slave membutuhkan layanan (misal
untuk I/O), maka dia harus mengirim permintaan ke prosesor master dan menunggu
hingga permintaanya dilaksanakan. Model ini adalah sederhana, karena hanya satu
prosesor yang mengatur sumber daya memori dan I/O.
2. Symmetric Multi Processing
pada model processing lainnya adalah SMP (Symmetric Multi Processing). Pada
model ini, kernel bisa dijalankan di prosesor mana saja, dan tiap prosesor bisa
melakukan penjadwalan proses/thread secara mandiri. Model seperti ini membuat
desain sistem operasi menjadi lebih rumit, karena proses¬proses bias berjalan
secara paralel. Karena itu, haruslah dijamin agar hanya 1 prosesor yang
mengerjakan tugas tertentu dan proses¬proses itu tidak mengalami starvation.
3. Non-uniform memory access (NUMA) multiprocessing
Metoda mengkonfigurasi sekelompok mikroprosesor dalam multiprocessing system
sehingga mereka dapat berbagi memori local, meningkatkan kinerja dan
kemampuan system yang akan di perluas.
4.Clustering
Clustering adalah metode penganalisaan data, yang sering dimasukkan sebagai
salah satu metode Data Mining, yang tujuannya adalah untuk mengelompokkan data
dengan karakteristik yang sama ke suatu ‘wilayah’ yang sama dan data dengan
karakteristik yang berbeda ke ‘wilayah’ yang lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Multiprocessing adalah suatu kemampuan suatu sistem operasi yang


menjalankan dua atau lebih instruksi secara serentak dengan menggunakan
sejumlah CPU dalam sebuah komputer. Dengan sistem seperti ini sebuah
sistem operasi dapat mengatur agar sejumlah CPU menjalankan instruksi-
instruksi yang berbeda yang terletak dalam sebuah program dalam waktu yang
sama. Kemampuang eksekusi terhadap beberapa proses perangkat lunak
dalam sebuah sistem secara serentak, jika dibandingkan dengan sebuah
proses dalam satu waktu, meski istilah multiprogramming lebih sesuai untuk
konsep ini.
Daftar Pustaka

http://djuneardy.blogspot.co.id/2015/05/konsep-arsitektur-paralel-
pemrosesan.html
http://zumzeros.blogspot.co.id/2015/05/teori-dan-arsitektur-komputasi-
paralel.html
https://www.scribd.com/doc/88881663/Makalah-Multiprocesing
https://guruinformatika.blogspot.co.id/2015/04/makalah-multithreading-
and.html
http://chianjell.blogspot.co.id/2011/11/koherensi-cache-dan-protokol-mesi.html

Anda mungkin juga menyukai